Quantcast
Channel: HUMOR DEWASA, CERITA DEWASA, Foto Dewasa
Viewing all 382 articles
Browse latest View live

Humor Dewasa Sepertinya Saya Hamil

$
0
0

Humor Dewasa – Suatu hari ada seorang anak yang duduk termenung, dan dia sangat takut sesuatu terjadi dengan tubuhnya. Saat ini sang anak hanya tinggal berdua dengan ibunya karena 2 tahun yang lalu ayahnya sudah meninggal dunia.

Si anak mau curhat kepada ibunya, tapi dia ragu apakah ibunya mau mendengarkan curhatannya, dengan nada perlahan-lahan ia coba berbicara dengan ibunya dan memberanikan diri untuk berkata.

Anak : Ibu… Maafkan aku, sepertinya aku hamil.
Ibu : Apa? Kamu bicara apa? Nggak mungkin kamu hamil, mending kamu istirahat dulu sekarang.

Anak : Tapi bu, tiap beberapa saat aku rasanya mau muntah-muntah saja.
Ibu : (Mulai kesal) Ah… Paling juga masuk angin, makan obat dulu sana, nanti juga sembuh kok!!

Anak: Maaf bu, sekarang aku pengen makan yang asem-asem, mungkin karena aku ngidam.
Ibu : Arrrrgghh……. UDAH BERHENTI MENGHAYAL BAMBANG!!!!!! DASAR BANCIIII……

Humor Dewasa Sepertinya Saya Hamil

Posting Humor Dewasa Sepertinya Saya Hamil ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.


Cerita Dewasa Meronta Kenikmatan

$
0
0

Cerita Dewasa – Masa Smu adalah: masa – masa yang memang asyk dimana hubungan cintaku yang terjadi 3 tahun di SMA dan 3 kali pula aku berpacaran, pertama saat kelas 1 aku berpacaran dengan salah satu cewek populer di sekolahku dulu. dimana hubungan kami singkat hanya bertahan 2 bulan.

Saat di kelas 2 aku berpacaran dengan cewek manis hampir satu tahun aku bersama cewek ke duaku, karena banyak sebab yang lain hingga jadi kita putus. pada saat naik ke kelas 3 selang beberapa minggu saat kita putus dan hubungan yang satu kali ini agak terasa, aneh dan tak terduga di mana awal cerita aku sendirian dirumah sedang duduk di depan tv.

Tapi lama kelamaan aku merasa bosan. Aku memutuskan untuk keluar sebentar mencari rokok, mumpung kedua orang tuaku sedang tidak dirumah, dan aku bisa bebas merokok. Dan aku pun keluar dengan sepeda motorku.

Dasar sial warung rokok dekat rumahku tutup semua, dan langit mulai tertutup mendung. Aku ragu sejenak, bingung apakah terus mencari warung yang buka atau pulang saja, tapi setahuku di dekat jalan raya sana ada warung yang buka…

Aku memutuskan tetep mencari rokok ke warung di depan sana. Dan memang akhirnya aku bisa mendapatkan rokok di warung itu. Gerimis mulai turun. Ketika aku sedang tergesa-gesa menyalakan mesin motorku, tak terduga!!! kulihat seseorang yang kukenal.

“Hei, Bu Mona!” aku memanggil wanita itu. Ia menoleh dan tersenyum sambil menghampiriku.

“Hei Jo! Lagi apa kamu? Beli rokok ya?” tanya wanita itu.

“He.. He.. Ibu tahu aja!” “Sudah Ibu bilang, jangan kebanyakan merokok!” kata Bu Mona,”Nggak baik untuk kesehatan.”

Aku cuman cengar-cengir. Bu Mona adalah guru privat adikku yang masih kelas 6 SD. Seminggu dua kali Bu Mona ke rumahku untuk memberi les untuk adikku. Dan Bu Mona sudah jadi guru les adikku sejak 3 bulan yang lalu.

“Ibu mau ke rumah kan? Bareng yuk, keburu hujan.”S

ejak pertama kali bertemu Bu Mona, diam-diam aku mengaguminya. Ia cantik dan anggun, juga baik hati, cerdas dan ramah. Aku paling suka melihat Bu Mona saat ia menerangkan pelajaran untuk adikku.

Lama-lama rasa kagum itu berubah menjadi cinta, tetapi tetap saja aku tak pernah berani mengatakannya. Ya, jangan kaget, pacar ketigaku-ya-Bu Mona itu. Aku tak peduli beda usia yang cukup jauh (waktu itu Bu Mona berusia 28 tahun, dan aku 18 tahun), aku tetap mencintainya. Hujan semakin deras, dan ketika kami tiba di rumahku, kami benar-benar basah.

“Masuk, Bu. Biar kuambilkan handuk”Dan aku baru tersadar, kalau Bu Mona tampak lebih cantik saat rambutnya basah. Di balik pakaiannya yang basah sekilas tampak lekuk liku tubuh seksinya, membuatku membayangkan hal yang bukan-bukan.

Kami duduk di sofa ruang tengah, mengobrol sambil minum teh hangat.

“Bukannya jadwal lesnya masih 1 jam lagi Bu?” tanyaku.

“Iya sih. Ibu habis dari rumah teman Ibu dekat sini, daripada mondar-mandir, sekalian saja ke sini. Lagipula tadi sudah gerimis.” Kami mengobrol cukup lama.

“Sini Bu, cangkirnya biar diisi lagi.” Aku menawarkan.

“Eh, terima kasih!” Aku menerima cangkir yang diulurkan Bu Mona dan beranjak ke dapur.Saat aku membuatkan teh hangat, pikiran-pikiran kotor yang tadi sempat tertahan kembali muncul.

Aku membayangkan seandainya Bu Mona tak mengenakan apa-apa di tubuhnya yang seksi itu. Dan semakin kubayangkan gairahku semakin menjadi-jadi.

“Ini, Bu!” Aku menaruh cangkir teh di atas meja. Bu Mona tersenyum, “Terima kasih!” Aku masih berdiri di samping Bu Mona.

Dan kulihat ia sedikit bingung, “Ada apa, Jo?” Aku tak tahu kenapa aku bisa begitu nekat waktu itu. Dalam sekejab aku sudah memeluk Bu Mona. Bu Mona sangat terkejut dan berusaha melepaskan pelukanku.

Tapi tenagaku lebih kuat. Kudorong tubuh Bu Mona hingga rebah di atas sofa. “Jo, apa-apaan kamu?” Bu Mona berontak atas perlakuanku. Namun perlukanku semakin erat.

Aku berbisik pelan, “Aku mencintaimu, Bu!” dan kulihat Bu Mona semakin terkejut. Ia diam terpaku untuk sesaat. Aku memanfaatkan waktu sesaat itu untuk merenggut lepas kancing-kancing kemejanya.

“Aku menginginkanmu, Bu!”Kulihat payudara Bu Mona yang bulat berisi di balik bra putihnya. Bu Mona hanya memandangku seakan tak percaya apa yang baru saja terjadi. Ia sudah tak lagi meronta, sepertinya sudah pasrah akan apa yang akan terjadi.

Pelan-pelan kuturunkan roknya, lalu kulepaskan bra putih itu. Di depanku kini tampak jelas payudara Bu Mona yang sungguh indah, pinggang ramping, pinggul seksi, dan kaki-kaki jenjangnya. Tubuh Bu Mona kini hanya tertutupi oleh celana dalam putih.

Tanpa menunggu aku mulai mencumbui tubuh seksi Bu Mona. Mula-mula dari payudaranya. Kumainkan lidahku, kuciumi dengan penuh nafsu, sesekali lidahku memainkan putingnya yang menantang. Kurasakan tubuh Bu Mona tergetar pelan, dan ia mulai mendesah pelan.

Kulanjutkan cumbuanku turun ke arah perut, dan semaki ke bawah. Kulepaskan penutup terakhir tubuhnya. Saat itu kudengar suara Bu Mona memohon pelan.

“Ja.. Jangan, Jo!” Tapi aku tak peduli, aku mulai mencumbu sela-sela paha itu. Harumnya liang kewanitaan Bu Mona membuatku semakin bergairah. Kepalaku kusisipkan di antara kedua paha Bu Mona, dan mulai mencumbu liang kewanitaan yang ditumbuhi bulu-bulu halus.

Kumainkan lidahku di sana, kadang bibirku memainkan klitorisnya hingga tubuh Bu Mona bergetar, dan desahan-desahan pelan terdengar dari bibir Bu Mona saat jariku menyusup ke dalam vaginanya.

“Mmmh, ya!Oh.. Ya, enak.. Oh.. Oh!” Lidah nakalku terus menari-nari di sana, menyalurkan kenikmatan yang mulai membius kesadaran Bu Mona. Sekarang Bu Mona mulai hanyut dalam permainan cumbuanku, desahan dan erangannya mengimbangi tarian lidahku pada klitorisnya.

Kedua pahanya menjepit kepalaku. “Yaa.. Ya!Oh.. Oh, ya sayang.. Teruskan.. Oh.. Oh!” Tak lama kemudian kurasakan getaran hebat tubuh Bu Mona. Erangannya pun terdengar semakin keras,

“AH.. Ya, ya.. Oh sayang.. Aku.. Aku keluar.. Oh ya.. Ooohh!” Bu Mona menggelinjang hibat dan liang kewanitaannya mulai dibanjiri cairan vaginanya, membuat vagina Bu Mona semakin becek. Aku menyapukan lidahku, menjilati cairan itu.

Aku melihat wajah cantik Bu Mona, kini bersemu merah, matanya terpejam, nafasnya terengah-engah, bibirnya mengeluarkan desahan-desahan pelan. Keringat membasahi tubuhnya. Bu Mona membuka matanya, lalu memandangaku.

Masih belum hilang rasa ingin tahu dalam pandangan itu, seakan bertanya ‘Mengapa kamu melakukan ini pada ibu?’ tetapi bibirnya tetap terkatup. Kusambut bibir Bu Mona dengan bibirku. Selama beberapa saat kami berpagutan.

Dan kurasakan Bu Mona mulai membalas ciumanku. Aku mulai melepaskan semua pakaianku. Kini kami berdua sudah tak mengenakan apa-apa lagi. Senjataku sudah tegang sejak tadi, seperti sebuah rudal yang siap ditembakkan.

Ukurannya memang tidak seperti milik bintang film porno yang sering kulihat, tapi cukup besar juga. Bu Mona memandangku dengan tatapan ragu bercampur takut.“Maaf, Bu!” kataku pelan. Kutuntun penisku ke lubang vagina Bu Mona.

Kurasakan Bu Mona sedikit menolak saat kepala penisku menyentuh klitorisnya.

“Ja.. Jangan, Jo! Ja.. Jangan dimasukkan, nan.. Nanti..”

“Ibu nggak usah khawatir, Jo tanggung jawab,” kataku,

“Jo mencintai Ibu!”

“Ta.. Tapi Jo..” Belum selesai Bu Mona bicara, aku sudah menusukkan senjataku hingga masuk setengahnya.

“Ah.. Jo!” Bu Mona mulai meronta. “Tenang Bu!” kupegangi kedua tangannya. Kurasakan lubang vagina Bu Mona yang masih sempit itu menjepit penisku dan meremas-remasnya. Aku bertanya-tanya, apa Bu Mona masih perawan.

Kudorong penisku hingga menyusup lebih jauh. Bu Mona merintih, “Sa.. Sakit Jo..” “Iya.. Iya Bu! Jo pelan-pelan masukinnya.”

Mungkin Bu Mona nemang masih perawan, pikirku. Kulihat titik-titik air mata mulai basahi matanya, dan ada sebagian yang jatuh ke pipinya.

“Jo.. Hentikan! Ja.. Jangan diteruskan!” desah Bu Mona. Kepalang tanggung, pikirku. Dan kulesakkan penisku hingga masuk seluruhnya, sampai-sampai Bu Mona menjerit.

“Ah.. Jo, sakit Jo!”

“Tak apa-apa, Bu. Cuman sebentar sakitnya.”

Kudiamkan penisku di dalam vagina Bu Mona selama beberapa saat, kurasakan pijatan lembut dinding vagina pada penisku.

Terasa nikmat sekali. Lalu aku mulai menggerakkan pinggulku maju mundur, mengocokkan penisku di dalam vagina Bu Mona. Bu Mona mengerang, pada awalnya tedengar rintihan kesakitan, namun lambat laun berganti desahan kenikmatan.

“Ya.. Ya, Oh ya sayang!”Peluh membanjiri tubuh Bu Mona, matanya terpejam seakan-akan menjemput kenikmatan yang datang bertubi-tubi. Desahannya mengiringi gerakan pinggulku.

“Oh, ya.. Oh.. Ouh. Terus sayang! Enak, ja.. Jangan berhenti, oh..” Aku terus memompa penisku keluar masuk, menggesek dindinjg vagina yang basah itu. Kulihat tangan Bu Mona meremas-remas payudaranya sendiri. Kenikmatan sudah menjalari seluruh tibuhnya.

Desahan dan erangan terus menggema di ruangan itu, berbaur dengan deru suara hujan di luar.Tak lama kemudian kulihat Bu Mona menggelinjang hebat, dan dari bibirnya terdengar erangan panjang menendakan ia telah mencapai klimaks.

Kurasakan cairan hangat basahi penisku di dalam vaginanya. “Oh, oh.. Ya.. Ooohh, sayang! Aku keluar, oh.. Oh..!” Dan tanpa sadar tangannya meraihkui dan memelukku erat sambil terus mengerang merasakan kenikmatan puncak yang menguasai tubuhnya.

“Oh.. Oh, ya ough!” Nafasnya tersengal-sengal. “Ya, nikmat sekali, oh..!”Akupun merasa sudah hampir mencapai klimaks, maka kupercepat gerakan pinggulku. Dan sepertinya gerakanku memacu kembali gairah Bu Luna. Kurasakan pinggul seksi Bu Mona mengimbangi gerakan pinggulku.

“Oh.. Ya.. Oh, lagi sayang.. Oh!” desah Bu Mona,”Lebih cepat lagi.. Oh.. Oh!!” Dan tak lama kemudian kurasakan penisku berdenyut-denyut.

“A.. Aku hampir keluar Bu!” kataku,”Keluarin di mana?”

“Oh.. Keluarin saja.. Di dalam.. Nggak apa-apa..” Dan seketika itu juga aku mencapai puncak, penisku memuntahkan banyak cairan mani ke dalam vagina Bu Mona, memenuhi rongga kewanitaannya.

“Ough.. Bu! Aku keluar, Bu! Oh nikmat sekali, oh..!” Bu Mona menggelinjang lagi, ia mencapai klimaks lagi sesaat setelah aku orgasme.

“Ya.. Oh, ya sayang.. Aku juga keluar.. Oh.. Oh..”Tubuh kami bersimbah peluh, aku merasakan sangat lelah. Tubuhku kurebahkan di sofa di samping tubuh Bu Mona. Nafas kami tersengal-sengal. Kulihat wajah Bu Mona yang bersemu merah tampak cantik, ia tersenyum.

“Kau.. Kau nakal Jo!” katanya pelan,

”Tapi aku senang.”

“I.. Ibu tidak marah?” Bu Mona mencium bibirku.

“Aku memang marah pada mulanya, tapi-sudahlah-semuanya sudah terjadi,” katanya, “Kau hebat!”Hujan masih turun dengan derasnya.

Adikku menelpon, katanya ia belum bisa pulang karena hujan belum reda. Dan aku menghabiskan sore itu berdua bersama Bu Mona. Kami masih sempat bermain cinta sekali lagi sebelum kedua orangtua dan adikku pulang.

Sejak saat itu aku merasa hubunganku dengan Bu Mona semakin dekat, selayaknya sepasang kekasih. Bu Mona menjadi lebih ramah padaku. Kadang kalau ada waktu senggang, aku main ke rumah Bu Mona, atau jika rumahku sepi,

Aku mengundang Bu Mona ke rumahku, dan kami bisa menghabiskan sore dengan bermain cinta. Hubungan kami bertahan selama 6 bulan, dan berakhir saat aku lulus SMU dan harus melanjutkan ke perguruan tinggi di kota lain.

Cerita Dewasa Meronta Kenikmatan

Posting Cerita Dewasa Meronta Kenikmatan ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Sopirku Bobol Memekku

$
0
0

Cerita Dewasa – Aku Jeany, kini usiaku masuk 24 tahun Selama ini aku dan Mang Lukman sudah lama tidak melakukan belaian seperti dulu, mungkin 10 bulan lamanya sejak Dedi kemenakan mang Lukman merengut kegadisanku…dan tanpa aku sadari ternyata setelah kepulangan Dedi ke kampungnya Subang, Deditelah menceritakan kisahnya kepada mang Lukman pamannya itu yang sampe saat ini kembali kerja sebagai sopir keluarga Kami. Hingga suatu saat Mang Lukman bertanya seperti ini kepadaku

“Neng Jeany kenapa melakukannya sama keponakan mamang??” Kontan saja saat mang Lukman Tanya itu aku kaget sekali, aku pikir Dedi akan diam seribu bahasa, tapi kenyataannya Dedi malah cerita ke pamannya itu, dan aku malu sekali mendengarnya langsung dari pertanyaan Mang Lukman, padahal beberapa bulan lalu atau mungkin satu tahun lalu Mang Lukman hanya membelai-belai daerah sensitifku dan tidak berani untuk membobol keperawananku yang ternyata keperawananku hancur oleh keponakannya sendiri .

Cerita Sex, Saat itu aku hanya tertunduk malu ketika Mang Lukman Tanya masalah itu ke aku yang kira-kira pada awal bulan Januari 2015, yang sudah hampir 2 bulan sejak Dedi membobol keperawananku aku tidak pernah bermain belaian sex sama siapapun termasuk Mang Lukman, karena sejak aku berhubungan badan untuk pertama kalinya itu aku anggap itu yang terakhir kali melakukannya (malah aku sempat bersumpah untuk tidak melakukan kegiatan sex sekecil apapun), tapi terus terang saja kalo aku betul-betul tersiksa dengan gejolak sex yang sudah aku tahan sejak 10 bulan lalu.

Cerita Dewasa, Dan ternyata Mang Lukman mengungkit lagi masalah itu sehingga terlintas lagi bayangan sex di pikiranku ketika mang Lukman bertanya tentang hubungan sex ku dengan keponakannya. Saat mang Lukman Tanya itu aku lagi nonton tivi di ruangan bawah pagi jam 10 dan seperti biasa di rumah sepi karena ortu pada kerja dan adikku sekolah.

Aku masih ingat betul saat itu tanggal 4 Januari 2015. Aku jawab saat itu begini

“ah Mang Lukman ….udah ah jangan Tanya masalah itu lagi, Jeany jadi malu dengernya…” begitu kira-kira jawabku saat itu…lalu mang Lukman tersenyum sambil agak mendekatkan wajahnya ke arahku yang saat itu sedang tiduran di sofa depan tivi dan ngomong seperti ini

“dulu neng Jeany suka diusap sama mamang….kalo mamang ngajak Neng Jeany lagi usap-usapan lagi kira-kira neng Jeany mau ga??”

Aku tentu saja menggeleng sambil menyuruh mang Lukman meninggalkan ruangan keluarga

“udah mang jangan ganggu Jeany deh…mending Mamang ke dapur aja gih!!!” kataku setengah menghardik saat itu. karena jenuh nonton tivi aku kepengen mandi pagi saat itu yang kebetulan ada kuliah jam 12 dan langsung menuju kamar mandi dan setelah selesai keramas aku langsung menuju ke atas kamarku sambil pake daster dan di kamar aku langsung pasang hair dryer untuk keringin rambut sambil terlihat pintu kamarku setengah terbuka karena aku anggap ga ada siapa-siapa diatas aku membuka daster yang kebetulan tidak memakai cd dan bh jadi langsung aku buka saat itu dan ternyata mang Lukman mengintip kegiatanku membuka daster yang sudah pasti saat itu aku telanjang bulat.

Cerita Mesum, Aku lihat dari cermin kamar bayangan Mang Lukman sedang menyapu tapi tatapannya ke arah tubuhku aku memekik kaget dan menutup kamar dan ternyata Mang Lukman malah lebih nekat memasuki kamarku yang kebetulan ga ada kuncinya itu aku menutup dadaku dengan tanganku saat itu dan memohon ke mang Lukman untuk meninggalkan kamarku saat itu eh dia malah tersenyum sambil bilang gini

“neng Jeany kenapa jadi penakut begitu padahal beberapa waktu lalu Neng Jeany meminta mamang untuk mengusap-ngusap neng Jeany, mamang kepengen merasakan seperti yang Dedi rasakan waktu itu boleh kan, dijamin mamang ga akan melakukannya dengan kasar kok ”begitulah katanya dengan tetap melihat bagian tubuhku yang vital, saat itu aku hanya menutup pake tangan kemaluan ku dan dadaku dan tentu saja bagian-bagian tubuhku yang lain terlihat jelas putih dan mulus.

Saat itu Mang Lukman makin berani mendekatiku sambil mendesakku ke arah dinding kamarku yang membuat aku semakin ketakutan karena saat itu aku berjanji ga akan melanggar sumpahku untuk tidak melakukan kegiatan sex dengan siapapun walau beberapa bulan lalu aku sempet minta di usap-usap sama mang Lukman.

O ya saat itu aku masih tetep single ga punya pacar karena takut sama mama kalo punya pacar, dan setelah mang Lukman semakin mendesak ke arah dinding semakin dekat pula hembusan nafasnya di wajahku dan dia mulai membelai rambutku sambil aku memohon ke dia untuk tidak meneruskan aksinya sampai aku bilang begini

“mamang jangan teruskan, Jeany udah janji ga akan lagi seperti dulu-dulu saat sama mamang karena Jeany takut ketagihan mang, tolong mang berhenti…”

Sambil sedikit demi sedikit berjongkok sambil tetap tanganku menutup aurat yaitu dada dan kemaluan ku dengan keadaan telanjang saat itu , eh mang Lukman malah bilang gini

“ tenang neng Jeany mamang pasti akan lembut melakukannya Neng….soalnya mamang lihat akhir-akhir ini neng Jeany sering melamun dan semakin hari neng Jeany semakin membuat mamang jatuh cinta dengan kemulusan dan kecantikan neng Jeany, apalagi disaat neng Jeany dibalut handuk , aduh mamang mah ga kuat melihatnya juga neng…

“Beda sekali dengan beberapa bulan lalu neng….saat ini neng Jeany semakin kelihatan cantiknya”katanya dengan logat sunda merayu dan saat aku berjongkok begitu aku memejamkan mata saat dia mulai elus-elus rambut,pipi dan kelopak mata aku yang saat itu agak sedikit air mata,dan tangannya terhenti di telinga dan usap-usap di telinga sambil sesekali melebar usapannya ke leher yang lambat laun merangsang gairah sexku yang saat itu sudah tidak mens lagi sejak 3 hari.

Aku pun terdiam disaat mamang ikut jongkok dan membelai tangan yang menutup bagian dada, sambil tetep memejamkan mata ini, gairahsex.com dan mamang membukakan tangan ini dari dada dan anehnya aku pun menurut saat itu ketika dadaku mulai terbuka karena mamang menyibakkan tangan yang menghalangi dada ini.

Lalu dia menaruh tangan kiri aku ke bawah sehingga di posisi jongkok itu dia bisa secara jelas melihat dadaku kiri dan kanan yang mancung, dan mamang pun mulai membelai dada ini saat itu sambil tetep kami berjongkok berdua dan sesekali dia melihat ke arah kemaluan ku yang masih ku tutup dengan tangan kananku dan tangannya menyibakan tangan kanan ku yang saat itu menghalangi kemaluan ku dan akupun seperti dihipnotis menurut dengan lemah aku turunkan tangan kananku.

Saat itu sehingga posisiku waktu itu berjongkok bersandar ke dinding kamar dan tanganku dua-duanya aku turunkan ke bawah yang tentu saja dengan leluasa Mang Lukman melihat pemandangan indah yang akhir-akhir ini ngga pernah lagi dinikmatinya seperti dulu.

Dan setelah mang Lukman mulai menyentuh kemaluan ku dengan posisi berjongkok itu akupun ikut hanyut menikmatinya karena sudah lama sekali aku tidak melakukannya sejak 10 bulan lalu berhubungan badan pertama kali dengan keponakannya Dedi. Aku memejamkan mata dan mencoba menikmati suasana itu sambil sesekali tak sadar mengeluarkan suara desahan yang mungkin membuat mang Lukman tambah bernafsu saja saat itu. Lalu dia mencoba memangku tubuhku saat itu ke atas ranjangku dan anehnya aku mengulurkan tangan saat itu seperti memberi akses kepadanya untuk lebih jauh lagi melakukan kenikmatan.

Saat itu aku betul-betul hanyut dengan sentuhannya dan melihat jam di dinding kamarku sudah jam 12 siang,artinya aku harus kuliah tapi ga kepikir untuk bersiap-siap kuliah hanya perasaan nikmat yang ada dipikiranku saat mang Lukman mengangkat tubuhku ke atas kasur…dan adegan berikutnya mang Lukman membuka ghespernya yang usang itu lalu pelan-pelan sekali membuka celananya sendiri yang ternyata dia ga pake celana kolor lagi saat itu dan terlihatlah kemaluan nya yang menegang kalo dibandingkan dengan burung keponakan nya lebih kecil diameternya tapi lebih putih warnanya

Sambil membuka celananya itu dia masih tetap memakai kemeja lusuhnya dan meminta aku untuk mengusap kemaluan yang tegang itu. Aku pun dengan pelan-pelan meraih kemaluan mang Lukman yang hangat dan berdenyut lalu perlahan mengocoknya seperti yang pernah aku lakukan setahun lalu di mobilku bersamanya.

Dia dengan posisi berlutut merem melek ketika aku mengocoknya perlahan sementara aku hanya berbaring saja di kasur dengan posisi tidur terlentang dan sesekali dia melihat ke arahku dan tak lama dia meraih buah dadaku yang putih mulus, memang dadaku ini sedang untuk ukuran cewe hanya 34b nomor bh ku tapi mancung, putih dan mulus tanpa cacat, mungkin itu yang membuat mang Lukman tergila-gila.

Lalu kemudian dia mendekatkan wajahnya ke wajahku dan berusaha mencium bibirku tapi aku menolaknya dengan menggelengkan kepala di bantal saat itu dan dia hanya menciumi kening leher dan dadaku lalu ciumannya ke perut dan berakhir di kemaluan ku yang sudah basah sekali …ah nikmat sekali rasanya…aku menolak diciumnya karena mang Lukman perokok jadi bau sekali nafasnya dengan bau rokok cerutu kebiasaannya. Tapi saat dia berlama-lama cium daerah kemaluan ku aku betul-betul di awang-awang dan mengejang seperti ingin pipis tapi nikmat sekali.

Setelah aku orgasme dan tubuhku bersimbah keringat dia menghentikan kegiatannya, lalu Tanya gini ke aku

“neng Jeany….kalau burungnya mamang dimasukin ke itu nya neng Jeany…boleh ga??”katanya lembut Aku hanya menganguk saat itu lalu dia bilang lagi”tapi neng Jeany istirahat saja dulu…mamang liat neng Jeany kepanasan” Aku menganguk saat itu, memang cuaca di atas sini panas sekali kalo siang-siang apalagi jam 12-an.

Tak lama 15 menit kemudian mang Lukman membawakan air putih dingin dari bawah dengan hanya pake baju kemeja lusuhnya saja dan terlihat burungnya mengecil Lalu setelah aku meminumnya dia Tanya begini

“neng Jeany saat itu pernah mengulum burung nya Dedi ngga?”tanyanya polos,aku pikir saat itu “dasar dari kampung,polos banget pertanyaannya” lalu menggeleng jujur…dan dia tersenyum seakan dia ingin dikulum burungnya.

Dan setelah aku menaruh gelas di meja dia naik lagi ke kasur kamarku dan mulai membelai dadaku lagi….aku kemudian berbaring lagi memejamkan mata dan mulai menikmati sentuhannya lagi sambil agak mengangkat kaki kiriku saat itu aku mengerang dan mendesah saking nikmatnya dan burung mang Lukman terlihat berdiri lagi dan mendekatkannya ke arah mulutku aku sempet menggeleng tapi dia setengah memaksa mendekatkan kemaluan nya ke arah bibirku.

Sekilas tercium bau keringat di sekitar kemaluan nya dan aku berusaha untuk tidak menghirupnya dan mencoba membuka mulut ini saat mamang menyodorkan kemaluan yang diameternya lebar itu dan saat aku mulai menyentuhkan lidah ke liang penisnya terasa asin dan aneh lalu lambat laun aku memasukan agak lebih dalam ke mulutku…dan itu adalah kemaluan laki-laki ke dua yang aku kulum setelah kemaluan Dedi keponakannya beberapa waktu lalu.

Agak lama aku memaju mundurkan kepalaku saat mengulum kemaluan mang Lukman di mulutku saat itu dan terasa pegal mulutku saat itu dan akhirnya sekitar 15 menit kemudian keluarlah air kental berasa aneh dari kemaluan nya yaitu sperma mang Lukman muncrat tepat di mulutku yang mungkin setengahnya termakan olehku saat itu , aku sempat tersedak dan mau muntah tapi ditutupkan mulutku ini sama mang Lukman waktu itu, sehingga termakan hampir seluruhnya sperma nya itu.

Setelah itu dia mencoba menjilati kemaluan ku yang basah sambil sesekali tangannya aktif membelai dadaku dua-duanya lama sekali sehingga aku merasakan orgasme ke 2.

Setelah kami istirahat ½ jam sambil sesekali bercerita dengannya, kami mulai melakukan kegiatan lagi yang ketiga kalinya aku liat jam 2 siang artinya aku ga kuliah hari itu, sementara ortuku sama ade ku ada di rumah tepat jam 6 sore.

Saat itu sempet terpikir olehku kalo mang Lukman ini ingin mencicipi tubuhku seperti keponakannya membobol keperawananku. Tapi aku ga peduli saat itu yang ada hanyalah kenikmatan demi kenikamatn saat itu yang kami lakukan berdua, betul-betul hari yang melelahkan sekaligus mengasikan.

Saat kegiatan yang ke 3 ini kami mulai belai satu sama lain dia belai dada kemaluan paha dan punggung,sementara aku belai penis dada dan sesekali wajahnya dan saat itu kami sempet berciuman bibir rasanya aneh sekali, mang Lukman yang usianya 50 tahunan menciumi bibir mungilku yang merah ini tapi saat bermain lidah itu enak rasanya dan saat itulah mang Lukman mengarahkan penisnya ke kemaluan ku.

Mamang terlihat hati-hati dan pelan-pelan memasukannya karena masih sempit dan terasa perih beberapa kali ga berhasil masuk tapi setelah dengan sabar dia mangarahkannya dan aku Bantu dengan mengarahkan penisnya ke kemaluan ku akhirnya masuk juga walau agak sedikit nyeri(maklum aku hanya dua kali melakukannya lagi pula rentang waktu 10 bulan cukup lama) yang pada akhirnya aku merasakan nikmat tiada tara yang lebih nikmat melakukannya dibanding dengan keponakannya itu.

Setelah sekian lama kami bersenggama akhirnya aku berteriak

“ahhhhhhh……mmmmaaammaaaang”maka aku pun orgasme untuk ke 3 kalinya sementara mang Lukman terlihat blum keluar dan dia mencabut kemaluan nya dan menyuruh aku mengulumnya kali itu agak lama aku mengulumnya dan terasa pegal mulut ini hampir ½ jam akhirnya keluar juga spermanya….

Cerita Bokep, Dan kami masing-masing berpakaian setelah terlihat jam dinding sudah jam 4 sore…… Sejak saat itu sampe sekarang kami sering melakukan hubungan badan ini yaitu dengan mencuri-curi kesempatan di saat rumah sepi.

Cerita Dewasa Sopirku Bobol Memekku

Posting Cerita Dewasa Sopirku Bobol Memekku ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Hisapan Vagina

$
0
0

Cerita Dewasa – Aku akan menceritakan pengalaman seksku dimana di sebuah cerita dewasa aku menyelipkan nana dan emailku di sebuah komentar, tak lama kemudian banyak para cowok khususnya yang email padaku, aku membalas satu persatu emailnya kadang juga ada yang minta ngajakin ngentot, minta foto telanjang mint pin bb dan kesemuanya aku tanggapi.

Tapi ada yang membuat diriku terpesona menyita perhatiannya namanya Adi dia berasal dari Denpasar kadang kalau emailan sama dia sering blak blak kan apa adanya, dia malah sering ngirim foto saat ngentot dengan ABGnya, ceweknya cantik payudaranya besar yang hebatnya dia masih umur 18 tahun. Tapi kata Adi binalnya luar biasa kalo lagi dientot. Fotonya telanjang bulat dalam posisi telentang dan ngangkang sehingga semua ‘modalnya’ terpampang dengan jelas. Tanpa sengaja, foto Susan terlihat oleh mas Indra ketika aku diskusi dengan dia di kantorku.

Mas Indra, customer yang akhir2 ini sering ngentotin aku, iseng buka2 komputerku, dan terlihat lah foto Susan yang sangat menantang itu. Dia nanya kepadaku, ini foto siapa. Aku jawab itu foto cewek abgnya chattinganku di Denpasar.

Dia dengan sangat bernapsu nyuruh aku kontak ke Adi apakah Susan bisa dia book, kalo bisa dia mau ke Denpasar sambil melihat peluar bisnis yang ada disana. Aku bilang ke dia, aku ikutan ya. Mas Indra gak keberatan kalo akupun ikut dengan dia, cuma dia mengatakan kalo Susan mau dientotnya, dia sebenarnya gak perlu aku, jadi aku harus cari kesibukan sendiri.

Gak masalah buat aku kalo demikian, kan ada Adi yang bisa aku kontak, rasanya dia gak akan keberatan menemani aku selama ada di Denpasar. Ternyata jawaban Adi positif, Susan bersedia menemani mas Indra selama berasa di Denpasar. Mas Indra sangat bersemangat mengurus kepergian ke Denpasar. Akupun kontak Adi mengenai hal ini. Sampailah aku di Denpasar, sudah senja. Adi dan Susan menjemput kami di airport. Susan sangat menarik, dia make kemben dan celana jin yang ketat sehingga toketnya yang montok menyembul dengan jelas, demikian pula pantatnya yang membulat sangat memancing gairah mas Indra untuk segera mengentotinya.

Dengan taksi, mas Indra segera memboyong Susan ke hotel yang sudah di booknya. Aku ditinggalkannya dengan Adi. Adi orangnya cukup ganteng, tinggi besar dengan badan atletis. Adi mengajak aku dengan mobilnya untuk mencari makan malam.

Sambil makan malam, Adi menceritakan siapa dirinya. Dia duren – duda keren tanpa anak – wiraswasta di Bali, seumur dengan mas Indralah. Aku bilang apakah aku haru manggil dia mas, jawabnya gak udahlah. Panggil Adi sudah cukup, gak usah formal. Habis makan dia nanya aku mau kemana lagi, jawabku aku ikut kemana dia membawaku. Malah kutambahi, Ami milik kamu selama di denpasar. Dia tersenyum mendengarnya.

“Kalo begitu, kita ke villa aja ya”, katanya.

“Vila? Diluar kota?” tanyaku.

“Enggak kok, masih di dalem kota. Vila itu gak besar tapi punya private pool sendiri. Kamu bawa bikini gak”, jawabnya.

“Bawa Di, daleman Ami juga model bikini semua, minim dan tipis sekali”, jawabku.

Aku sudah tau kemana arah perkataannya. Dia cuma tersenyum saja dan mengarahkan mobilnya ke vila itu. Mobilnya langsung masuk ke garasi vila, rolling door garasi pun ditutup oleh petugas vila. Adi mengajakku turun dari mobil, aku membawa tasku dan Adi membawa tas yang berisi makanan dan minuman, mungkin juga pakaiannya.

Vila itu cuma satu ruang, seperti kamar hotel, isinya ranjang besar, lemari pakaian, meja makan dari kayu dan lemari es kecil, di ruangan lain ada pantri kecil dan kamar mandi. Adi meletakkan makanan dan minuman yang dibawanya di meja pantri.

Tersedia kompor gas dan peralatan masak sederhana di pantri itu. Yang menarik, keluar dari ruang vila ada tempat terbuka yang terlindung oleh tembok yang tinggi dan pepohonan yang sangat rindang, sehingga privacy sangat terjamin. Ada pool kecil, semacam whirlpool untuk berendam, dan ada gazebo yang berisi sipan tanpa matras. Disamping dipan ada meja kecil untuk meletakkan makanan, minuman dan peralatan kecil lainnya.

“Tempatnya nyaman ya Di”, kataku. Adi hanya tersenyum, kemudian dia masuk ke kamar mandi.

Keluar dari kamar mandi dia hanya mengenakan celana pendek yang gombrong, dia menuju ke gazebo sambil membawa matrasnya. Matras diletakkan di dipan dan dia berbaring sambil membuka coca cola kaleng dan meminumnya.

“Ayo Ami, pake dong bikininya, mau pake daleman bikini kamu juga gak apa”, ajaknya. Aku segera melepaskan pakaian luarku, tinggallah aku berbalut bra tipis model ikatan dan g string yang juga tipis. Aku keluar ruang menuju gazebo. Adi membelalak melihat pemandangan indah yang sedang mendekatinya.

“Ami kamu napsuin banget”, katanya. Aku duduk disebelahnya, segera aku ditariknya hingga terbaring disebelahnya. Dan yang kurasakan berikutnya adalah bibirnya yang langsung mencium bibirku dan melumat.

Aku tergagap sesaat sebelum aku membalas lumatannya. Aku merasakan lidahnya menyusup ke dalam mulutku. Dan reflekku adalah mengisapnya. Lidahnya menari-nari di mulutku. Napsuku naik. Sambil melumat, tangannya juga merambah tubuhku. Kemudian kurasakan remasan jari kasar pada toketku yang masih terbungkus bra tipis. Aku menggelinjang. Menggeliat-geliat hingga pantatku terangkat naik dari matras karena rasa nikmat yang luar biasa.

Bibirnya melumatku, dan aku menyambutnya dengan penuh napsu. Dirangkulnya tubuhku, bibirnya lebih menekan lagi. Disedotnya lidahku, sekaligus juga ludahku. Kemudian tangannya kembali meremasi kedua toketku, dan dilepaskannya ikatan braku. Ganti bibirnyalah yang menjilati dan mengemut toket dan putingku. Aku nggak mampu menahan gelinjang ini, rintihan keluar dari mulutku. Tangannya turun untuk meraih g stringku. Aku makin tak mampu menahan napsu saat jari-jari kasar itu merabai bibir vaginaku dari luar g string dan kemudian mengilik klitorisku ..aku langsung merasa melayang karena kenikmatan itu.

Jarinya meraih vaginaku melalui samping g stringku. Aku rasakan ujung jari nya bermain di bibir vaginaku. Cairan vaginaku yang sudah mengalir sejak tadi menjadi pelumas untuk memudahkan masuknya jari-jarinya ke vaginaku.

Dia terus menggumuli tubuhku dan merangsek ke ketiakku. Dia jilati dan sedoti ketiakku. Dia menikmati rintihan yang keluar dari bibirku. Dia nampaknya ingin memberikan sesuatu yang lain dari yang lain. Sementara jari-jarinya terus mengilik vaginaku.

Dinding-dindingnya yang penuh saraf-saraf peka dia kutik-kutik, hingga aku serasa kelenger kenikmatan. Dan tak terbendung lagi, cairan vaginaku mengalir dengan derasnya. Yang semula satu jari, kini disusulkan lagi jari lainnya. Kenikmatan yang aku terimapun bertambah. Dia tahu persis titik-titik kelemahanku.

Jari-jarinya mengarah pada G-spotku. Dan tak ayal lagi. Hanya dengan jilatan di ketiak dan kobokan jari-jari di vaginaku, dia berhasil membuatku nyampe. Kepalanya kuraih dan kuremasi rambutnya. Kupeluk tubuhnya erat-erat dan kuhunjamkan kukuku ke punggungnya. Pahaku menjepit tangannya, sementara pantatku terangkat agar jarinya lebih melesek ke vaginaku. Aku berteriak histeris. Kakiku mengejang menahan kedutan vaginaku yang memuntahkan cairan bening. Keringatku yang mengucur deras mengalir ke mataku, ke pipiku, kebibirku. Kusibakkan rambutku untuk mengurangi gerahnya tubuhku.

Saat telah reda, kurasakan tangannya mengusap-usap rambutku yang basah sambil meniup-niup dengan penuh kasih sayang. Dia eluskan tangannya, dia sisir rambutku dengan jari-jarinya. Hawa dingin merasuki kepalaku.

“Ami, kamu liar banget deh. Istirahat dulu yaa. Aku ambilkan minum dulu”, dia masuk kembali ke pantri untuk mengambilkan minuman. Aku dibawakan kaleng coca cola, dibukakan dan diberikannya kepadaku.

Segera kuminum coca cola itu sampe habis. Sementara aku masih terlena di dipan dan menarik nafas panjang sesudah nyampe tadi, dia terus menciumi dan ngusel-uselkan hidungnya ke perutku. Bahkan lidah dan bibirnya menjilati dan menyedoti keringatku. Tangannya tak henti-hentinya merabai selangkanganku. Aku terdiam. Aku perlu mengembalikan staminaku.

“Masih capek Ami”, bisiknya.

“Nggak Di. Lagi narik napas saja. Tadi nikmat banget yaa padahal kamu belum apa-apa. Baru di utik-utik saja Ami sudah kelabakkan”, jawabku.

Dengan jawabanku tadi dengan penuh semangat dia turun dari dipan. Dia lepasin sendiri celana pendeknya. aku sangat tergetar menyaksikan tubuhnya. Bahunya bidang. Lengannya kekar, dengan otot-otot yang kokoh. Perutnya nggak nampak membesar, rata dengan otot-otot perut yang kencang, seperti papan penggilasan. Bukit dadanya yang kokoh, dengan dua puting besar kecoklatan, sangat menantang menunggu gigitan dan jilatan.

Pandanganku terus meluncur ke bawah. Dan yang paling membuatku terpesona adalah penisnya yang besar, panjang, keras hingga nampak kepalanya berkilatan sangat menantang. Dengan sobekan lubang kencing yang gede, penis itu mengundang untuk diremes, dikocok dan diemut. Sesudah telanjang Dia menarik lepas g stringku sehingga sekarang kita berdua sudah bertelanjang bulat.

“Ami, jembut kamu lebat banget, pantes kamu tadi jadi liar”, katanya sambil mengelus2 jembutku.

“Bukannya liar Di, itu namanya menikmati”, jawabku.

Aku mendorong tubuhnya hingga terbaring di matras. Penisnya yang keras kugelitik dengan rambutku. Kemudian kepala penisnya kubasahi dengan ludahku. Kuratakan ludah dengan jariku. Dia menggeliat kegelian. Dengan lembut kuusap seluruh permukaan kepala penisnya yang besar, dia melenguh karena nikmatnya. Kugenggam pangkal penisnya dan kepalanya yang basah mulai kujilati. Diujung kepalanya ada setitik cairan bening.

Sambil menjilati cairan bening itu, penisnya kukocok turun naik. Terasa agak asin. Dengan lidah kujilati kepala dan leher penisnya, semua daerah sensitif kujelajahi dengan lidah. Akhirnya kepalanya kuemut dan kukeluar masukkan ke dalam mulutku. Perutnya kuelus2, dia meremas2 rambutku. Aku terus saja mengisap penisnya. penis yang Gede, panjang, kepalanya yang bulat berkilatan. kepalaku dielus-elusnya. Dan dia menyibakkan rambutku agar tidak menggangu keasyikanku. dengan penuh semangat aku terus mengulum penisnya.Gairah Sex

“Ami, nikmat banget emutanmu”, erangnya.

“Kamu pinter banget siihh”. aku terus memompa dengan lembut. Berkali2 aku mengeluarkan kepala itu dari mulutku.. Aku menjilati tepi-tepinya .. Pada pangkal kepala ada alur semacam cincin atau bingkai yang mengelilingi kepala itu. Dan sobekan lubang kencingnya kujilati habis-habisan.

“Ami, nikmatnya aah”, kembali dia mengerang.Rupanya dia tak tahan dengan rangsanganku, aku ditariknya dari penisnya, dibaringkannya dan kembali mulutnya mengarah ke vaginaku. Dengan lembut dia menjilati daerah sekeliling vaginaku, pahaku dikangkangkan supaya dia mudah mengakses vaginaku.

“Di…”, ganti aku yang melenguh keenakan. Lidahnya makin liar menjelajahi vaginaku. Bibir vaginaku dikuakkan dengan jarinya dan kembali klitorisku yang menjadi sasaran lidahnya. Aku makin menggelinjang gak karuan. Napasku menjadi gak teratur,

“Di .., Ami dientot dong”, erangku. Dari vaginaku kembali membanjir cairan bening.

Dia menjilati cairan itu. Badannya kutarik, dia segera menempatkan penis besarnya di bibir vaginaku. Pelan2 dimasukkannya sedikit demi sedikit, nikmat banget rasanya kemasukan penis yang gede banget. Dia mulai mengenjotkan penisnya keluar masuk, mula2 pelan dan makin lama makin cepat sehingga dengan satu hentakan keras, penisnya sudah ambles semuanya di vaginaku,

“Aah, Di”, erangku lagi. Dia terus saja mengenjotkan penisnya dengan keras dan cepat, sehingga akhirnya vaginaku makin berdenyut mencengkeram penisnya dengan keras.

“Di, terus yang cepat Di, Ami mau nyampe, aah”, erangku dengan liar. Dia terus saja mengenjotkan penisnya sampe akhirnya,

“Aah Di, Ami nyampe…”, kembali aku berteriak. Dia menghentikan enjotannya. Kembali aku dibelai2 dan bibirku diciumnya dengan mesra.

“Di nikmat banget dientot ama kamu, baru sebentar dienjot, Ami dah nyampe,” kataku. Dia mencabut penisnya dan minta aku nungging Segera ditancapkannya kembali penisnya di vaginaku dari belakang.

Pinggulku dipeganginya sambil mengenjotkan penisnya keluar masuk dengan cepat, rasanya penis panjangnya masuk lebih dalam lagi ke vaginaku, nikmat banget rasanya. Dia rupanya ingin merasakan macem2 gaya ngentot, segera dia telentang dan minta aku yang diatas.

Aku menancapkan penisnya divaginaku dan kuturunkan tubuhku sehingga penisnya kembali ambles di vaginaku. Aku emnggerakkan pinggulku turun naik dan juga dengan gerakan memutar. Dia meremas2 toketku dan memlintir putingku. Aku membungkukkan badanku sehingga dia bisa mengemut putingku, sesekali digigitnya pelan, aku menjerit2 karena nikmatnya.

“Ami, aku dah mau ngecret, didalem boleh gak”, katanya sambil terus meremes toketku.

“Ngecretin didalem aja Di, biar lebih nikmat”, jawabku sambil terus menaik turunkan pinggulku mengocok penisnya yang ambles di vaginaku. Aku kembali membungkuk, kali ini bibirnya kucium dengan ganas. Dia memegangi pinggangku. Gerakan pinggulku makin cepat, aku juga merasa akan nyampe lagi. Vaginaku terasa berdenyut2,

“dia aku mau nyampe juga, bareng ya Di”, kataku terengah. Terus kugerakan pinggulku naik turun dengan cepat sampe akhirnya pejunya muncrat menyembur2 didalam vaginaku.

Bersamaan dengan ngecretnya dia, akupun nyampe kembali’

“Di, nikmatnya..”, erangku. Aku menelungkup lemas dibadannya, dia memelukku dan mengecup bibirku, sementara penisnya masih nancap di vaginaku.

“Di lemes banget, tapi nikmatnya luar biasa”, kataku.

“ini baru ronde pertama lo Ami”, jawabnya.

“Ami mau kok kamu entotin sampe pagi”, kataku.

“Kita kedalem yuk”, katanya. Dia mendorongku bangun sehingga penisnya tercabut dari vaginaku. Kita segera pindah kedalam.

Aku berbaring kelelahan diranjang. DIa berbaring disebelahku, kayaknya dia belum puas karena tangannya kembali meremas toketku.

“Kamu seksi banget ya Ami, toket kamu besar dan kenceng. Jembut kamu lebat banget, aku suka ngentot ama yang jembutnya lebat. Mana vagina kamu kenceng banget empotannya, aku mau ngerasain lagi ya Ami”, katanya dan dia kembali mencium bibirku.

Dia bangun dan segera mengarah ke vaginaku, dia tau titik lemahku ada divaginaku. Lidahnya kembali menjilati vaginaku. Ujung lidahnya kembali menelusup masuk ke vaginaku. Rambutnya segera kuremas2 dan kutekankan kepalanya supaya lidahnya lebih masuk lagi ke vaginaku. nPantatku menggelinjang naik keatas. Dia terus saja menggarap vaginaku, pahaku dipeganginya erat2 sehingga aku sulit untuk bergerak2, aku hanya bisa mendesah2 kenikmatan. Rupanya desahanku merangsang napsunya sehingga segera dia melepaskan vaginaku dan menaiki tubuhku.

“Di, kamu kuat banget sih. Baru aja ngecret udah pengen masuk lagi”, keluhku. Dia tidak menjawab.

Digenggamnya penisnya, diarahkan ke vaginaku. Aku menggelinjang saat kepala tumpul yang bulat gede itu menyentuh dan langsung mendorong bibir vaginaku. Kepala penisnya menguak gerbang vaginaku. Vaginaku langsung menyedotnya, agar seluruh batang penis gede itu bisa dilahapnya. Uuhh .. aku merasakan nikmat desakan penis yang hangat panas memasuki vaginaku.Sesak. Penuh. Tak ada ruang dan celah yang tersisa.

Penis panas itu terus mendesak masuk. Rahimku terasa disodok-sodoknya. Penis itu akhirnya mentok di mulut rahimku. Kemudian dia mulai melakukan pemompaan. Ditariknya pelan kemudian didorongnya. Ditariknya pelan kembali dan kembali didorongnya. Begitu dia ulang-ulangi dengan frekuensi yang makin sering dan makin cepat. Dan aku mengimbangi secara reflek. Saat dia menarik penisnya, pantatku juga menarik kecil sambil sedikit ngebor.

Dan saat dia menusukkan penisnya, pantatku cepat menjemputnya disertai goyangan igelnya. Demikian secara beruntun, semakin lama makin cepat.Toketku bergoncang-goncang, rambutku terburai, keringatku bercampur keringatnya mengalir dan berjatuhan di tubuh masing-masing, mataku dan matanya sama-sama melihat keatas dengan menyisakan sedikit putih matanya. Goncangan makin cepat itu juga membuat ranjang kokoh itu ikut berderak-derak.

“Ami, nikmat banget deh vagina kamu”, dia melenguh.

“Iya Di, penis kamu enak banget, Panjangg .. Uhh gede banget.” Posisi nikmat ini berlangsung bermenit-menit. Kulihat tubuh kekar nya tampak berkilatan karena keringatnya. keringatnya mengalir dari lehernya, terus ke dada bidangnya, dan akhirnya ke tonjolan otot di perutnya.

Dengan gemas kumainkan putingnya yang bekilatan itu. Kugigiti, kujilati, kuremas-remas. Tambah buas gerakannya. Sodokan penisnya tambah kencang di vaginaku dan tangannya meremes2 toketku. Pada akhirnya, setelah sekian lama dia mengenjot vaginaku dan aku nyampe 2 kali secara berturut2, penisnya terasa berdenyut keras dan kuat sekali.. Kemudian menyusul denyut-denyut berikutnya. Pada setiap denyutan aku rasakan vaginaku sepertinya disemprot air kawah yang panas. Pejunya kembali berkali-kali ngcret di dalam vaginaku. Uhh .. Aku jadi lemes banget.

“Di, Ami lemes Di, tapi nikmat banget. Istirahat dulu ya Di”, kataku. Aku langsung terkapar di ranjang dan tak lama kemudian aku tertidur.Pagi hari. Aku terbangun karena ada ciuman di bibirku. Diluar udah terang. Dia sedang mencium bibirku. Aku menyambut ciumannya, kayanya sarapan pagiku ya dientot lagi. wajah kami sama-sama maju saling berciuman dengan mesra dan hangat, saling menghisap bibir, lalu lama kelamaan, entah siapa yang memulai, aku dan dia saling menghisap lidah dan ciuman pun semakin bertambah panas dan bergairah.

Ciuman dan hisapan berlanjut terus, sementara tangan nya mulai beralih dari betisku, merayap ke pahaku dan membelainya dengan lembut. Darahku semakin berdesir. Mataku terpejam. Kembali dia melepas bibirnya dari bibirku. Satu tangannya masih terus membelai pahaku, akupun terbaring pasrah menikmati belaiannya, sementara ia sendiri membaringkan tubuhnya miring di sisiku. Dia mencium bibirku kembali, yang serta merta kubalas dengan hisapan pada lidahnya.

Mungkin saat itu gairahku semakin menggelegak akibat tangannya yang mulai beralih dari pahaku ke selangkanganku, membelai vaginaku.

“Mmhh.. Di” desahku disela2 ciuman panas kami. Dari mencium bibirku, lidahnya mulai berpindah ke telinga dan leherku, dan kembali lagi ke bibir dan lidahku.Permainannya yang lembut dan tak tergesa-gesa ini membuatku terpancing menjadi semakin bernapsu, sampai akhirnya ia mulai memainkan tangannya meraba2 toketku, putingku yang saat itu sudah tegak mengacung digesek2nya. Diciuminya toketku, kemudian mulai menjilati putingku.

“Ooohh.. sshh.. aachh.. Di..” desahku langsung terlontar tak tertahankan begitu lidahnya yang basah dan kasar menggesek putingku yang terasa sangat peka.

Dia menjilati dan menghisap toket dan putingku di sela-sela desah dan rintihku yang sangat menikmati gelombang rangsangannya. Dia melepas putingku lalu bangkit berlutut mengangkangi betisku, dan mulai menciumi pahaku. Kembali bibirnya yang basah dan lidahnya yang kasar menghantarkan rangsangan hebat yang merebak ke seluruh tubuhku pada setiap sentuhannya di pahaku. Apalagi ketika lidahnya menggoda selangkanganku dengan jilatannya yang sesekali melibas bibir vaginaku.Gairah Sex

Yang bisa kulakukan hanya mendesah dan merintih pasrah melawan gejolak napsu. Dia mengalihkan jilatannya kejembutku yang telah begitu basah penuh lendir vaginaku.

“Di .. ohh..” lenguhku. Lidahnya melalap vaginaku dari bawah sampai ke atas, menyentuh klitorisku. Dia menghentikan jilatannya dan berlutut di depanku. Vaginaku terasa panas, basah dan berdenyut-denyut melihat penisnya yang tegang besar kekar berotot. Dia membuka kakiku hingga mengangkang lebar lebar, lalu di turunkannya pantatnya dan menuntun penisnya ke bibir vaginaku. Terasa sekali kepala penisnya menembus vaginaku.

”Hngk! Besaar..sekalii..Di,” erangku.

Tanpa terburu-buru, dia kembali menjilati dan menghisap putingku yang masih mengacung dengan lembut, kadang menggodaku dengan menggesekkan giginya pada putingku, tak sampai menggigitnya, lalu kembali menjilati dan menghisap putingku, nikmat banget rasanya, sementara setengah penisnya bergerak perlahan dan lembut menembus vaginaku.

Ia menggerak-gerakkan pantatnya maju mundur dengan perlahan, membuat lendir vaginaku semakin banyak meleleh di vaginaku, melicinkan jalan masuk penis berototnya ini ke dalam vaginaku tahap demi tahap. Lidahnya yang kasar dan basah berpindah-pindah dari satu puting ke puting yang lain.

“Ouuch.. sshh.. aachh.. teruuss.. Di. masukin penismu yang dalaam..! oouch..niikmaatnya!” erangku.

Seluruh rongga vaginaku terasa penuuh, kurasakan begitu nikmatnya dinding vaginaku digesek penisnya yang keras dan besaar..! Akhirnya seluruh penisnya yang kekar besar itu tertelan kedalam vaginaku. Terasa bibir vaginaku dipaksa meregang, mencengkeram otot besar dan keras ini.

Melepas putingku, dia mulai memaju-mundurkan pantatnya perlahan,

“..oouch. niikmaat..Di..!!” aku pun tak kuasa lagi untuk tidak merespon kenikmatan ini dengan membalas menggerakan pantatku maju-mundur dan kadang berputar menyelaraskan gerakan pantatnya, dan akhirnya napasku semakin tersengal2 diselingi desah desah penuh kenikmatan.

“hh.. sshh.. hh.. Di..oohh ..suungguuhh.. niikmmaat.” lidahnya kembali menari di putingku. Aku benar benar menikmati permainannya sambil meremas-remas rambutnya. Penisnya yang dahsyat semakin cepat dan kasar menggenjot vaginaku dan menggesek dinding vaginaku yang mencengkeram erat.

Hisapan dan jilatannya pada putingku pun semakin cepat dan bernapsu. Seluruh tubuhku bergelinjang liar tanpa bisa kukendalikan. Desahanku sudah berganti dengan erangan liar,

“Ahh.. Ouchh.. entootin Ami terus Di, .. genjoott.. habis vaginaku..!! genjoott.. penismu sampe mentok..!!” Ooohh.. Di.. bukan maiin.. eennaaknyaa.. ngeentoot denganmu..!!” mendengar celotehanku, dia berubah menjadi semakin beringas, penisnya makin cepat dienjotkan keluar masuk vaginaku.

Akhirnya aku tidak bisa lagi menahan gelombang kenikmatan melanda seluruh tubuhku ”Ngghh.. nghh .. nghh.. Di.. Akku mau nyampe..!!” pekikanku meledak menyertai gelinjang liar tubuhku sambil memeluk erat tubuhnya mencoba menahan kenikmatan dalam tubuhku.

Dia mengendalikan gerakannya yang tadinya cepat dan kasar itu menjadi perlahan sambil menekan penisnya dalam2 dengan memutar mutar keras sekalii.. Klitorisku yang sudah begitu mengeras habis digencetnya.

“..aacchh.. Di.. niikmaat.. tekeen.. teruuss.. klitoriskuu..!!” Akhirnya aku nyampe, kupeluk tubuhnya erat sekali. wajahnya kuciumi sambil mengerang2 dikupingnya sementara dia terus menggerakkan sambil menekan penisnya secara sangat perlahan.

Tubuhku yang terkulai lemas dengan penisnya masih di dalam vaginaku yang masih berdenyut-denyut. Tanpa tergesa-gesa, dia mengecup bibir, pipi dan leherku dengan lembut dan mesra, sementara kedua lengan kekarnya memeluk tubuh lemasku dengan erat.

Ia sama sekali tidak menggerakkan penisnya yang masih besar dan keras di dalam vaginaku. Ia memberiku kesempatan untuk mengatur napasku yang terengah-engah. Setelah aku kembali “sadar” , aku pun mulai membalas ciumannya, sehingga dia kembali memainkan lidahnya pada lidahku dan menghisap bibir dan lidahku semakin liar.

Napsuku kembali terpancing dan aku mulai kembali menggerak-gerakkan pantatku perlahan-lahan, menggesekkan penisnya pada dinding vaginaku. Respon gerakan pantatku membuatnya semakin liar. Genjotan penisnya pada vaginaku mulai cepat, kasar dan liar. Lalu dia memintaku untuk berbalik, sambil merangkak dan menungging kubuka kakiku lebar, kutatap mukanya sayu sambil memelas

“Di..masukin penis gedemu dari belakang kelobang vaginaku..” Dia pun menatap bokongku. Sambil memegang penisnya disodokannya ketempat yang dituju

”Bleess..” ..Ooohh. Di.. teruss.. yang.. dalaam..!”! terasa besar dan panjang penisnya menyodok vaginaku, terasa sekali gesekannya di vaginaku yang menyempit karena tertekuk tubuhku yang sedang menungging ini.

Dia menggarapku dengan penuh napsu, tubuhku kuayun ayunkan maju mundur, ketika kebelakang kusentakan keras sekali menyambut sodokannya sehingga penis yang besar dan panjang itu lenyap tertelan vaginaku.

“Hngk.. ngghh..Adi..Ami mau keluaar lagii.. aargghh..!!” aku melenguh panjang, aku nyampe lagi. Kudorong pantatku ke belakang keras sekali menancapkan penisnya yang besar sedalam-dalam2nya di dalam vaginaku.

Terasa vaginaku berdenyut2 mengempot penis besarnya. Setelah mengejang beberapa detik diterjang gelombang kenikmatan, tubuhku melemas dipelukannya yang menindih tubuhku dari belakang.Berat memang tubuhnya, namun dia menyadari itu dan segera menggulingkan dirinya, rebah di sisiku. Tubuhku yang telanjang bulat bermandikan keringat terbaring pasrah di ranjang, penuh dengan rasa kepuasan. Dia memeluk tubuhku dan mengecup pipiku, membuatku merasa semakin nyaman dan puas.

“Ami aku belum ngecret..! tolong isepin penisku dong..!” tanpa sungkan lagi kuemut penisnya, kujilati biji pelernya, bahkan selangkangannya ketika kulihat dia menggeliat geliat kenikmatan,

“..Ohh Ami.. nikmat sekalii.. teruss .. lumat penisku iseep yang daleemm.. ohh..” dia mengerang penuh semangat membuatku semakin gairah saja mengemut penisnya yang besar. untuk makin merangsang dirinya aku merangkak dihadapannya tanpa melepaskan penisnya dari mulutku,

Kutunggingkan pantatku kuputar putar sambil kuhentak2 kebelakang. benar saja melihat gerakan erotisku dia makin mendengus2. Emutanku makin beringas, penis yang besar itu yang menyumpal mulutku, kepalaku naik turun cepat sekali, dia menggelinjang hebat.

Akhirnya kurasakan vaginaku ingin melahap kembali penisnya yang masih perkasa ini, dengan cepat aku lepas penisnya dari mulutku langsung aku merangkak ke atas tubuhnya kuraih penisnya lalu kududuki sembari ku tuju ke vaginaku.

“..Ooohh..Ami..masuukin penisku semuanya..!!” dia mengerang. kuputar-putar pinggulku dengan cepatnya sekali kali kuangkat pantatku lalu kujatuhkan dengan keras sehingga penis yang besar itu melesak dalaam sekali..

“..aachh.. Ami.. putaar..habiisiin kontoolku..eennakk.. sekaallii..!!” gilirannya merintih mengerang bahkan mengejang-ngejangkan tubuhnya.

Kugenjot bahkan sambil menekan keras sekali pantatku. Penisnya kugenjot dan kupelintir habis, bahkan kukontraksikan otot2 vaginaku sehingga penis yang besar itu terhisap dan terkenyot didalam vaginaku.Gairah Sex

Dia menggelinjang habis kadang mengejangkan tubuhnya sambil meremas pantatku keras sekali, kutekan lagi pantatku lebih keras, penisnya melesak seluruhnya bahkan jembutnya sudah menyatu dengan jembutku, klitorisku tergencet penisnya. Badanku sedikit kumiringkan ke belakang, biji pelernya kuraih dan kuremas-remas,

“..Ooohh.. aachh.. yeess.Ami”, dia membelalakan matanya. lalu dia bangkit, dengan posisi duduk ia mengemut toketku… aachh tubuhku semakin panaas.. kubusungkan kedua toketku.

“..Emut putingku.. dua. duanya.. ..yeess..!! …sshh.. …oohh..!! erangku. “..Ooohh.. Ami.. nikmatnya bukan main posisi ini..! penisku melesak dalam sekali menembus vaginamu..!” dia mendengus2. kurasakan penisnya mengembung pertanda pejunya setiap saat akan meletup,

“..Ohh.. sshh..aahh.. Di ..keluaar.. bareeng..”, erangku lagi. “..iya..Ami..aku…udah mau ngecret”. tubuhku mengejang ketika kurasakan semburan dahsyat di dalam vaginaku,

“..aachh. jepiit kontoolku.. yeess.. sshh..oohh..nikmaatnya.. vaginamu Ami..!!” dia mengecretkan pejunya di dalam vaginaku, terasa kental dan banyak sekali. Akupun menggelinjang hebat,

“..Nggkkh..sshh.. uugghh.. Di.. teekeen kontoolmu.. sampe mentookkhh.. aarrgghh..!!

Kutekan kujepit kekepit seluruh tubuhnya mulai penisnya, pantatnya, pinggangnya bahkan dadanya yang kekar kupeluk erat sekali. Seluruh pejunya kuperas dari penisnya yang sedang terjepit didalam vaginaku. Nikmatnya sungguh luar biasa. Akhirnya perlahan lahan kesadaranku pulih kembali, tubuhku terasa lemas sekali.

“Di, sarapan ini lebih nikmat dari semalem, Ami mau lagi dong”, kataku.

“Iya Ami, kamu mau gak jalan2 sama aku keliling Bali. Kamu bilang aja ke mas Indra kamu mau pulang sendiri. Tiketmu diubah saja tanggal pulangnya, kamu pulang sendiri aja ke Jakarta. Kita kan bisa jalan2 sambil ngentot sepuasnya. Mau ya Ami”, dia membujukku.

Aku tergiur juga dengan ajakannya. Aku memberitahukan hal itu ke mas Indra dan dia sama sekali tidak keberatan. Aku tinggal selama beberapa hari di Bali, menikmati pemandangan yang indah dan tentu saja menikmati penis Adi yang nikmat banget.

Cerita Dewasa Hisapan Vagina

Posting Cerita Dewasa Hisapan Vagina ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Denyutan Memek Sepupuku

$
0
0

Cerita Dewasa – Perkenalkan namaku Adi aku baru pertama kalinya untuk berbagi pengalaman dengan pecinta cerita dewasa, mohon maaf jika kalau tulisanku tak beraturan maklum new bie hehhe, aku mempunyai pengalaman yang mana aku ngentot dengan adek sepupuku yang masih SMP, namanya Anita dia tidak cantik banget cuman bodynya oke untuk digoyang di ranjang.

Aku dah lama bgt kenal dia dari kecil waktu dia masih sd aku ga ada napsu”nye walaupun dia sering mandi bugil didepan aku yahhh namanya juga bocah toketnya jg blom ada, aku biasa aja ngeliatnya aku emang cukup deket sama dia bahkan dia sering minta diajarin ngerjain PR sama aku klo aku lagi ga ngapa”in

Kadang dia cuma pake tanktop n ga pake bh yg klo diliat” pentil toketnya udah numbuh tapi masih kecil bgt dan dia jg pake celana pendek bgt kadang klo dia lagi duduk bersila, aku bisa ngintip selangkanga nya yg masih belum ada bulu sama sekali aku jd konak bgt klo dah ngeliat memeknya yg merah tp aku ga bisa ngapa”in yaa soalnya dia masih kecl bgt kasian klo di apa’”in nanti nangis lagi

Waktu terus berlalu sampe akhirnya dia sudah SMP kelas 2 tubuhnya semakin bagus kulitnya semakin eksotis yaahh klo di liat” mirip sama ririn dehh artis sinetron yg manis bgt kl dah senyum dan dia semakin dekat aja sama aku pastinya

Aku ga tau klo dia suka apa ngga sama aku kadang dia sms aku dengan panggilan sayank tp aku anggep biasa aje aku jd semakin penasaran aja ama si anita sepupu aku yg makin cantik ini setiap pulang sekolah dia pasti mampir kesini ke rumah aku cuma pengen mampir aja katanya n mau maen sama ade aku yg masih kecil dia dateng dengan senyum manisnya sambil manggil aku

Kakakk lagi ngapain sih dikamar aja emang ga ke kampus kak?

engga anita lagi libur km udah pulang?

iya kak ehh kak aq gerah bgt nih aq minjem kamar kakak donk aku mau mandi trus ganti baju dikamar kakak

owhh pake aja

kakak jangan ngintip yahh.. hehee

halaaahhh lagian kakak udah sering mandiin kamu waktu kamu kecil koq kakak udah tau dalemnya hahaa..

ihhh kakak mahh.. aku kan malu tapi itukan dulu kak.. klo sekarang mah beda donk

hehe.. iya beda dehh.. tambah gede

hahh kak apanya yg gede..???

ngga (aduuhh keceplosan aku..) ituu mmmm badannya tambah gede.. hehee.. dulu kan masih kecil hehee fiuuuuhhh

hahaa.. kakak bisa aja nih yaudah aku pinjem kamar kakak dulu yahh.
Ok
dan dia pun masuk kamar aku, kebetulan dirumah sepi.. aku jadi sange ga karuan saat dia masuk kamar aku gilaa kapan lagi ada kesempatan berdua kayak gini akal setan aku bermain aku langsung ngambil bangku tros naek plafon pelan” buat ngintip sepupu aku ini dan akhirnya aku udah bisa liat dia jelas banget

dia masuk kamar due dan tiduran sebentar dikasur aku sambil menggeliat geliat badannya yg bagus itu semakin bertambah seksi perutnya pusernya terangkat keatas aahhhhh aku jadi konak liatnya dia mulai membuka seragam smpnya

satu persatu kancingnya dia buka semakin terlihat putih tubuhnya mmhhh.. seandainya bisa aku ciumin tubuh ya oohhhh.. aku jadi makin konak gini dia pun membuka smua bajunya anita hanya memakai tanktop kuning..

ahhh seksi banget adik sepupu aku ini dia buka jg roknya kini dia tinggal memakai celana dalem putih wow ceplakan belahan memeknya terlihat samar” dari tempat aku liat tiba” aku mikir aduuuuhh goblok banget kenapa aku ga rekam aje si anita pas mandi an aku jadi bisa coli kapan aja sambil liat tubuh dia tp aku binging kamera DSLR aku ada dikamar aku, mau gak mau aku harus ambl dulu dan aku pun turun dari plafon di atas loteng langsung aku mengetuk pintu kamar aku anitarr anitarr ??

ada apa kakk aku belum selesai baru jg masuuk !

ga koq kaka cuma mau ngambil kunci motor sebentar ( aku spiik klo aku bilang ngambil kamera bisa curiga dia

bentarr kak

ketika dia buka .. dia masih pake tanktop doank dan bawahnya ditutup handuk

duuhh maaf ya anita kakak harus balikin kamera temen kakak tadi dia nelfn katanya mau dipake
ok gpp koq kak kakak mau pergi bawa kunci mtor ? ga jadi katanya ntar dia yg kesini ngambl kameranya

owh yaudah aq mandi dulu ya kak

oke anita kamu tambah cantik aja klo pake tanktop gini.. hehe

kakak suka yaa ?

hehee iya kakak suka koq liat kmu kayak gni tambah manis

masa sih kak ? hayoo kakak napsu yaa sama aku?? ngaku hayooo ???

hehe, dikit wkwkwwk yaudah mandi sono ntar kakak cium lohh..

idiiihhhh enak aja weeeeee..

pintu pun ditutup nya aku langsung naik ke atas plafon lagi untuk merekam bidadar manis ini uhhh kontol aku ngaceng lagi nihh

aku pun menyalakan kamera aku setting auto.. rekaman video siap dia membuka tanktopnya ketika tangannya terangkat keatas aku zoom kamera kearak ketiaknya uhh mulus banget belum ada bulunya sama sekali

aku jadi napsu banget liatnya pengen banget aku hirup dan aku jilat” ketiaknya pasti nkmat banget tuhh tanpa terasa aku sambil ngocok anita pun membuka celananya ooochhh memeknya pun masih bersih ga ada bulunya sama sekali aku zooom ke ara memeknya.. dammmn memeknya tembem mulus banget coba aja bisa aku jilat udah aku isep” tuhh itilnya yg masih imut banget

dia pun mandi dan menggsok semua tubuhnya sambil sesekali dia memilin” puting nya hahaa.. nampakya dia menkmati sentuhannya sendiri tiba” dia duduk dilantai kamarmandi dia sampoan ketika dia sedang menggosok rambutnya saat itulah posisi paling seksi dari eorang cewe bagi aku toketnya terlihat jelas..

belum besar tapi kenceng banget dengan puting yg masih merah kecoklatan dengan tangannya yg terangkat ketiaknya yang bersih dan mulus itu pun terlihat jelas putih muluss serta dengan sisa bekas lipatan” diketiaknya yang makin bikin aku sange sama sepupu aku ini

dammmn dia kemudian menggosok” memeknya sendiri sambil duduk dia meggesek”kan itilnya disambut dengan meremas serta memilin” putingnya yg semakin tegang karena sentuhannya sendiri oooccchhhh aaaaccchhhh aacchhh

SIALLL dia masturbasi dikamar mandi aku klo dia lagi sange kenapa ga ngewe aja sama aku shiitt dia emakin memasukan jarinya kedalam memeknya aaaaaccchhhhkkkkk aaacckkhhkhhhhhh nafasnya tersengal- sengal.. nampaknya dia aka mengalami orgasme

aku langsung ngocok kontol aku semakin ceoatt dann dann aaccchhhkkkk gila aku pengen muncraat aku pengen sampeee aaacchhhhh aacchhhh anita pun menggeliat ga karan dikamar mandi sambil menjepit pahanya dann AAACCHHHHHHHHHHHHHHH dia orgasme bersamaan dengan aku muncrat yessss aku dah rekam semuanya aku bisa coli kapan aja sambil bayangin tubuh dia yg masih ranum itu tp aku ber fikir kenapa ga aku ajak ML aja sekalian si anita. hmm tai nanti lah aku masih nunggu waktu yang tepat .!! byuuurrrr byuuurrrrr dia pun melanjutkan mandinya

aku save videonya sipp buat bacol (bahan coli) pribadi aku gadis yg selama ini aku tahan” napsu ke dia uhhhh aku harus bisa ngentot si anita tp aku mash bngung cara bujuknya.. ahh biarin aja suatu saat klo waktunya tepat aku pasti bisa bujuk dia apalagi aku udah tau dia punya nafsu yg gede juga

kaakk makasihh ya aku udah elesai nih kak mandinya terlihat senyum sumringah di bibirnya menandakan kepuasan atas masturbasinya tadi koq kamu masih pake tanktop anita

iyaa.. kan tadi kakak suka katanya.. hehee..

wahh kamu godain kakak yaa..? klo kakak napsu gmna?

haha coba aja klo berani.. hehee..

kak orang rumah pada kemana?

lagi pada kondangan bentar lagi juga pulang

owhh kamu liburan sekolah kapan?

sabtu bsok aq ambil raport kak.. mulai senin aq libur 2 minngu

km ga ada acara kemana”?

belum kak kakak ajakin anita maen donk..

owhh gampang gmna klo sabtu bsok kita kepuncak yuuk tp jngan bilang mama papa klo perginya kepuncak nanti ga dibolehin..

owhhh gampang nanti aq bilang klo aq nginep dirumah temen

ok nanti sms aq ya kak

oke

hari sabtupun tiba

anita jadi ga ke puncak sama kakak ?

ohh iya.. tp anita boleh bawa temen ga kak?

ga usah anita kita berdua aja lebih seru loh klo rame” ga asyiik..

owwhh hayoo kakak mau ngapain sama anitar? nanti anita di apa”in lagi hhee

yahh dikit doank hehe becanda.. ya nggak lahh..

hehe klo di apa”in jg gpp koq.. hehe asal enak aja hahaaa..

tenang nanti kaka bikin kamunya enak..

apaan tuhh kak?

nanti aja kamu pasti suka ok bye abis maghrib kakak tunggu kamu di depan gang ya
oke kakak

aku pun memacu motor aku dengan segala persiapan stamina pastinya aku harus bisa ngentot dia malem ini

dia pun datang denga selana levis dan tanktop kuning dibalut jaket hirtam uhh makin dewasa aja keliatannya.. padahal msaih smp.. kak,, aq cakep ga? woow kamu bidadari kakak malam ini kamu cantik luar biasa yaudah ayuuk naik.. dan kita pun sampai sekitar pukul sepuluh malam
kak sepi banget sihh gpp kan jadi seru anita..

ihh kak apa” an sihh anita takut..

tenang ada kakak yg jagain kamu

aku masuk kamar dan semua udah dipersiapin aku kasih dia makan sambil nonton film kak bobonya bareng yahh anita takut ok tenang kakak kelonin kamu dehh../ ihhh kakak nakal yahh.. hehe.. malam pun semakin larut aku membuka pembicaraan

anita kamu pernah nonton bokep ga?

hah.. pernah sihh koq kakak tau..?

yaa kakak nebak” aja gmna klo skrng kita nonton bokep bareng mau ga?

kaka emang bawa kasetnya?

iya kakak bawa nih

ihh kakak nakal yahh.. tapi anita jangan di apa”in yahh hehe iyaaa tergantung.. hhe..

tergnatung apanya kak?

tergantung km pengen diajarin apa engga?

hahaa kakak mah bisa aja nih,,

dan aku pun menyetel bokep amerika yg bernama zoey kush bintang bokep amerika yg masih muda tp desahannya mantap toketnya masih kecil dengan rambut panjang persis seperti bidadari di sebelah aku.. yg sebentar lagi aku exe..

aku melihat anita dengan muka merangsangnya dia ga bisa nyembunyiin nafsu nya didepan aku anitar klo gerah buka aja jaketnya..

iya kak aq buka yahh

dia pun membuka jaketnya dan hanya memakai tanktop kunng dan tubuhnya semakin seksi.. aduuhh aku konak lagi

kak kakak. pernah kayak gitu blom?

hehe emang kenapa?

gpp..nanya doank

anita mau kkak ajarin ga?

hah anita takut kak

takut kenapa..?

anita takut sakit..

lahh kamu liat aja diflm itu cwenya ke enakan gitu koq

Iya sihh Tp gmna yahh !!!

aku pun langsung membuka celana boxer aku aku yakin banget dia pasti udah sange banget klo pun dia nolak aku bakal ngeluarin jurus kedua yaitu anceman klo aku bakal nyebarin video bugil yg aku rekam kemarin

ihh kak nr maluu.. ihh gede bangett..

iya pegang aja anita gpp koq

aku pun membimbing tangannya yg mulus wat megang kontol aku

ahhhh iya anita.. di elus” biar tambah ngaceng

ihh kak jadi gede bgt sihh anita takutt Emang enak ya kak dikocok” gini..

Iyahhh Ahhhh Terusss aahhhh

aacchhhh

anita sep kaya di film itu

Ihhh.. Ga mau kak Jijik..

Ayo donk sayang Kk dah pengen bgt nihh

Aku pun membimbing nya untuk turun menghisap kontol aku.. Dia masih malu” buat. Ngulum nya maka aku memancing nafsu nya lewat sentuhan ke arah toketnya Tangan aku masuk lewat celah tangtop langsung aku sergap toketnya yg masih baru tumbuh itu Aku pilin” puting nya Sambil aku remes lembut

Aaacchhhhh Kakak Toket anita di apain.. Geli kak Jangan aaacchhh

Aku tetep maksa.. Aku pilin” terus toketnya Dan ga rasakan putingnya semakin mengeras Aacchhh Nikmatin aja anita.. Ntar enak koq

Aacchhhhhh Kak Aaaacchhhhhh Kakak aduuhh Mmhhhhh aduuuhhhhh kak geli bgt tauu.. aaacchhh

Aku tarik dia ke atas.. Aku dudukin disamping aku

aku pun mengankat tangan kanan nya mhhh aku napsu bgt klo liat ketiaknya yg masih mulus tanpa bulu sehelai pun aku pun membenamkan wajah aku keketeknya aku hirup aroma seksinya mmmmuuuaacchh aku jilat setiap pori” kulit ketiaknya.. aku sedot” mmhh.. kakak suka bgt ketek km anitar aacchhh

aduuhh kak koq ketek anita di jilatin sihh aaccchhh geli kakk anita ga kuat.. aaduuhhhhh aaaaccchhhh.. kak udahh kak.. geli bgt aduuhh aku tetep menjilat jilat ketiaknya sampe anita menggelijang menikmati sensasi gelinya gantian anita yg satu lagi yahh..

Kakakkk, Aaacchhhhh Geli kak,.. Udahhh aaacchhh Ampun kak anita ga kuat klo di jilatin gini Stooop Aaacchhhhh Entot anita aja kak Entot anita sekarangg Aaacchhhhh.

aku pun menelentangi nya aku tidurin sambil aku angkat kedua tangannya sehingga terpampanglah kedua ketiak mulusnya di hadapan aku mmmuuaaacchhh aku jilatin lagi yg kiri sambil aku pilin” terus puting toketnya yg semakin mengeras

aaacchhhh Dari dulu kak suka liat ketek km sayang Ketek km seksi.. Selalu bikin kk napsu Sekarang kk pengen jilatin kk suka sayang

Aaacchhhh.. Ya udahh klo kk suka gpp Aaaachhhh jilatiin ajaahhh.. Accchhhh Aaacchhhhhhhhh.. Terusss kak Jilatin sepuas kk Terussss Aaaacchhhhhhh

anita kaka buka yah tanktopnya..

iya kak ..cepet kak Anita pengen di entot sama kk Cepetan kaaak Acchhhhh

aku angkat tanktopnya keatas.. woow gila toketnya masih kecil bgt pentilnya jg masih merahh.. Pentilnya mancung karena dari tadi aku pilin” sampe dia sange

langsung aja aku kenyot” perlahan gua jilat” aaccchhhh.. kakak enakk kak.. koq enak bgt sihh.. aaaccchhh teruss kak adduuhhh yaaahh yaahhhhh, aacckkkkkkghhhhhhhh. aku pun buka baju dan celana aku aku pelorotin juga celana dalemnya anita uhhh udah basah coyy punya diaa
aku pandangi tubuh mulus nya dari atas sampe bawah.. memek yg masih bersih tanpa bulu Terlihat kacang itilnya yg merah

aaccchhh gila akhirnya aku bisa ngewe si anita jg langsung aku tindihin dia aku lumat bibirnya, aku isep” lidahnya mmmhhh Mmmmmmmhhhhhh Kakak Mmmmhhhh Aku lumat bibirnya ga aku kasih ampun,,, maklum udah sange berat

ciuman aku turun ke lehernya aku jilat ” aaaccchhh.. geli kakk.. aaccchhhh telinganya pun aku lumat aaaccchhh adduuuhhh kak anita ga kuat kaak aaaduhh.. aaaaccchhhh aku semakin napsu denger erangannya aku jilatin seluruh tubuhnya..

lidah aku menelusuri setiap lekuk tubuhnya.. duhhh kak anita gelii.. jngan jilatin anita kaak aaccchhhhhh accchhh.. giuman aku makin turun ke perutnya aku cium aku raba” dan akhirnya aku mambuka selangkangannya lebar” aacchhhhh

gila memeknya bagus bgt.. langsung aaja aku julurin lidah aku aku isep” itilnya sampe mengeras aaaaccchhhhh aduuuhh kakk memek anita di apain.. kak aaaaaccchhh aku terus menjilat memeknya sampe makin tebel dan memerah aaccchhh adduuhh kkk. kaaaakk.. anita MAUUU KAAAK.. ANITARR PIPISSS KAAAK AKKKKHHHHHHHHHHHHHHH ACCCHHHHHHH

memeknya pun berkedut” menandakan dia sudah orgasme tapi aku terus menjilat” memeknya sampe dia menggelijang ga karuan.. menahan kenikmatan yg baru pertama kali dia rasakan dari aku

AAACCCCHHHHHH kak enak bangeeeeet enak bangeeet kaaaakk. skrng aku nunggingin dia dari belakang aku bisa ngeliat dengan jelas memek merahnya dan lubang anusnya owwhhh.. pemandangan yg bikin aku konak abiss aku jilat lagi memeknya sambil tangan aku meremas ” toketnya dan kali ini aku juga mulai menjilat anusnya aku jilat perlahan diantara memek dan anusnya ketika lidah aku sudah tepat di lubang anusnya aku jilat sekitar lubangnya sambil aku tekan itil memeknya pake jempol aku lalu aku mulai menjilat tepat dilubang anusnya yg makin mengkerut aaaaaccccchhhhhhhhhh kk koq lobang pantatnya dijilat juga sih kak.. geli tauu aaaaccchhhhhh kakak jangan kaak aaaccchhhh aaccccchhh aaaacccchhh..

Tubuh nya bergetar hebat saat lidah aku mnyapu lubang anusnya Anita mencengkram kuat sprei kasur Wajahnya mendongak ke atas Tubuhnya meliuk” Aaaccchhhhhhh .ka kak entot anita sekarang kak.. ayooo anita ga kuat klo dijilatin teruss aaaacccchhhhhhh

setelah aku puas menikmati aku akhirnya ga tahan juga pengen masukin kontol aku kememeknya.. aku kenbali menelentangkan anita dan aku membuka lebar” pahanya.. kak pelan” yahh

iyaaahh.. Aacchhhhh Ayo kak kita ngentot kaak Achhhhh

Dengan nada manjanya aku semakin napsu aja nih

aku pun mulai menggesek” kontol aku ke memeknya yg makin basah aku gesek” keatas kebawahh aaaccch nikmat bgt memeknya masih sempit nihh aaaaacccchhh kak masukin kak ayoo kak entot anita kak

yahh kakak masukin yahh

aku masukin pelan pelan aaccchhhhhhh gila sempit bgt memek km anitar accchenak.. iyaa teruss kak.. terusss

tahan ya anitar aku teken makin dalemm.. makin dalem.. aaaccchhhhh aachhhhh aduu kk perihh kak
tahan anita ntar lama” enak koq.. aku biarin kontol aku didalem memek anita sampe memeknya terbiasa.. aku goyang pelan” maju mundur.. aaaccchhhhh aaccchhhh yeessss enakk kakk ayo kak teruss yaahh enak kak adduuhh enak bgt sih ngentot sama kakak aaccchhhhhhh aacchhhhh aku peluk dia aku isep pentilnya sambil aku genjot memeknya makin cepet,,, aacccchhhhhhhhhhh kakakk aawwwhhh anita mau keluar lagi kak kakk anita KELUAAARRRRRR aaaaacccchhhh kak anitar keluaaarr..
AACCCCHHHHHHHHHHHH ACCCHHHH udah kak jngan di genjot teruss kak aduuh kak anita koq keluar terus sih kak.. Tubuhnya kembali bergetar hebat Matanya terpejam Dan pinggulnya terangkat Seakan ingin merasakan lebihh dalam

adduuhh Aadduuuhhhh aaaaccchhhhh aaaaaaaccchh.. AAAAAAAACCCCcChHHHhHHHHhHHh Anitarr muunncrrraaatttt kakakkkk.. Memek nuurrrr aaaaacchhh..

Aku menikmati empotan memeknya berkedut” seakan ingin menghisap habis kontol aku
Aaaahhhhhh Terusss sayaaang Nikmatiiin Iyaaahh Keluariinn yg banyaakkk

Anita pun terdiam Sambil tubuhnya bergetar sesekali Aku yakin aku bakal bisa entot dia terus.. Setelah dia tau nikmatnya kontol aku
Setelah istirahat sejenak Aku lanjutin lagi

aku angkat si anita aku trus dudukin di meja aku kangkangin aku arahin lagi kontol aku aaaccchhhhh kkak enak kak aacccchhh iya anitar kakak juga enak nih ngewe kamu aaaccchhh. acccchhhhh KAKAK.. ANITA SAMPE LAGI NIHHHH kakak.. anitar keluaaarr anitarrr KELUAAAAArRRRRRRR.

aaaaccccccccccccccchhhhhhhhh ACCCCCCCHHHHHHHHHHH badanya meliuk” menikmati nikmatnya orgasme yg dia rasakan kak ayo keluarin kak anita capeee..

yaudah skrng kkakak keluarin yahh km nungging anita

iya kak nih kak sodok lagi memek aku kak ayo kak

aku pun menempelkan kontol aku tepat dimemeknya jleeebb.. kali ini langsung masuk karena udah licin bgt aaaccchhhhhh gila makin enak aja memek km anitar.. aaccchhh accchhhhh oowwwhhh aaccchhh terus kaak teruussss aku peluk anita dari belakang.. aku remes ” toketnya aaacccckkk kak teruuss kakk aaaccckkk enak bgt dientot kayak gini kak,, anita pengen di entot terus sama kakak

aaaccckkkkkkkhhhhhhhhhhhh. kakakk aku mau keluaarrrr AKU MAU KELUAARRR LAGI KAKK.. TAHAN ANITARR KAKAK JUGA MAU KELUAR NIHHH.. HHHMMMFFFFFFFFFTTTTT HHHAAAAAAA.
AAAAAACCCCCCCCHHHHHHH AYO KAK PUTER” PENTILNYA KAK PUTER” KAAKK ENAKK AAACCCHHHH ANITARRR KAKAK MUNRAATTT NIHH KAKAK MUNCRAAATTT ACCCCCCCCCCKKKKKKKKKKKHHHHHHHHHHHHHHHHH .. AAAAAACCCCCCCHHHHHHHHH KONTOLAKU NYEMPROT” DIMEMEKNYAA ANITAR.. AACCCCCCCCCCHHHHHHHHH.. IYAAA KAK.. ANITA JUGA KELUAR MIHHH A AACCCCCCCCCHHHHHHHHH AACCCCHHHHHHHH ENNNNNNNNAAAAAAAKKKKKKKKKKKKKK,,, ENNAAAAAAAAAAK KKKK KAKAKKKKK AAAAAACCCCCCCCCCCHHHHHHHHHH.

aku pun ambruk sambil memeluknya aaahh enak bgt sih anita ngewe sama kamu..
iya kak anita pengen diewe terus deh sama kakak

iya tenang aja kakak pasti layanin kamu terus anita yg penting ini rahasia kita jngan sampe ada yg tau yaa

iya kak anita sayang kakak

di villa itu enttah udah berapal kali aku ewe anita di kamar mandi.. ruang tamu di villa itu setiap tempat aku passti jadiin tempat buat nikmatin tubuh mungil nya Dan aku yakin adik sepupu aku ini hyper jg Dia bisa orgasme berkali” Mantaabb

Ehhh kakak Aku pernah liat bokep klo cewenya di sodok lewat pantat Emang enak kak???

Yaa buat kk sih pasti enak Tp buat km sakit Tp lama” jg enak koq klo udah biasa

Masa sihh kak.. Anita pengen nyoba kak !!! Pinta nya memelas

Bener nihh Aduhhh Kk jd pengen lagi nihhh Km kuat jg yahh ngewenya

Heheee Iya abisnya kontol kk gede bgt enakk lagii Memek anita pengen terus disodok kakaakkk
Iyaaa Nanti dirumah klo sepi kita lanjutin yahhh

ASYIIIIikKK Masukin ke lobang pantat anita ya kakak Anita pengen nyoba

Ok sippp .

Cerita Dewasa Denyutan Memek Sepupuku

Posting Cerita Dewasa Denyutan Memek Sepupuku ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Memek Adik Tiri

$
0
0

Cerita Dewasa – Pengalamku ini adalah kisah sex sedarah dengan saudaraku sendiri sebut saja dia Kyna dia adalah adekku satu ayah tapi beda ibu, saat itu kita memang beda rumah dia sempat bermain ke kotaku katanya ingin melanjutkan SMU di kotaku, aku tinggal bersama dengan kakak perempuanku yang sudah menikah.

Saat itu aku masih kuliah tingkat terakhir dan sedang menyelesaikan skripsiku dan aku sambil bekerja, saat pertama Kyna datang dirumah ku dia masih polos dan lugu maklum dia dari desa, awalnya aku biasa saja jika melihat dia kulitnya cukup putih dan bersih tubuhnya juga padat pada umumnya tubuhnya Kyna enak di pandang.

Pokoknya masih polos-polos gitulah. Aku biasa-biasa aja pada permulaan melihat dia, walaupun yang Aku perhatiin dari dia adalah bahwa dia mempunyai kulit yang cukup putih bersih dan tubuh yang padat walau tinggi badannya sangat tidak ideal.

Tapi tetap menarik untuk dilihat pada umumnya.

Dan berlalulah waktu tanpa terasa dirumah kakak Aku ini dengan kehadiran penghuni baru ini. Selayaknya seorang adik, dia memanggil Aku dengan sebutan kakak , tentunya. Si Kyna ini tidurnya dengan keponakan Aku yang masih SD.

Dan karena jadwal sekolahnya masuk siang jadi kalau pulang kerja, Aku menyempatkan diri untuk menjemput dia (karena tingkat skripsi jadi hanya kadang-kadang aja ke kampus)dan pulang bareng-bareng ke rumah.

Oiya, ada beberapa waktu lamanya ketika ibu Aku dari kampung juga sempat tinggal di rumah kakak Aku untuk menemani adik Aku ini beradaptasi dengan lingkungan yang baru dialaminya. Dan Aku suka memperhatikan kalau bangun pagi, adik Aku ini tidak langsung melakukan aktivitas tetapi dia menunggu dulu, ibu Aku yang suka mengusap-usap telinganya sebagai ritual pagi yang harus dilakukan dan baru setelah itu dia akan bangun dan melakukan aktivitas dirumah.

Dan disitulah awal daripada semua cerita ini. Ketika saatnya ibu pulang ke kampung, kalau pagi-pagi Aku bangun untuk siap-siap kerja, Aku perhatikan adik Aku ini belum bangun. Paling Aku hanya masuk ke kamarnya dan lihat dia sudah buka mata tapi belum mau bangun (sementara kebiasaan keponakan Aku yang tidur bersamanya adalah, kalau bangun pagi langsung pergi ke kamar ayah dan ibunya untuk dimanja-manja).

Pertamanya sih, Aku biasanya hanya bilang ke dia seperti ini misalnya:”Ayo bangun Kyna, bantu-bantu sana di dapur…” Aku hanya ingetin dia supaya rajin karena kita hanya menumpang tinggal saja.

Tetapi entah kenapa, suatu pagi terlintas di benak, adik Aku ini kasihan juga karena dia sebetulnya membutuhkan kasih sayang dari orang tua, setidaknya dari ibu yang biasanya mengelus-elus telinganya ketika dia terbangun dipagi hari.

Dan pada pagi itulah setelah Aku selesai mandi dan pergi ke kamarnya, Aku rebahan disamping dia yang selalu posisi tidurnya dengan gaya tidur samping dan langsung mengelus-elus telinganya sambil mengatakan:

”Kamu pasti kangen diginiin sama ibu ya…” si Kyna membalikkan badannya dan hanya tersenyum senang saja. Lalu selanjutnya, beberapa hari ke depan, setiap pagi Aku datang kekamarnya dan mengelus telinganya tanpa punya perasaan apa-apa.

Hingga pada suatu pagi, Aku masuk ke kamarnya dan seperti biasanya langsung mengelus-elus telinganya, ehhh, ketika dia membalikkan badannya, tangan Aku yang tadinya berada di telinga terturun karena gerakan tubuhnya menjadi bersentuh dengan payudaranya. Entah kenapa, Aku mengalami perasaan yang berbeda saat itu. Lain banget perasaannya. Ada sedikit mengalami ketegangan.

Ketegangan pada jantung yang tiba-tiba berdetak lebih cepat. Ketegangan pada nafas yang sedikit tertahan. Dan ketegangan pada penis Aku yang tiba-tiba menjadi keras. (sebetulnya ga aneh kalau penis pria mengeras dipagi hari, karena itu memang sudah kodratnya, menurut ilmu kedokteran)

Tapi yang Aku rasa aneh adalah ketika Aku sudah mulai menikmati semua ketegangan ini. Dan entah setan darimana yang sudah menunggu kesempatan ini untuk menjatuhkan iman Aku, entah kenapa ketika adik Aku telentang seperti biasanya kalau sudah mulai dielus telinganya, seharusnya Aku memilih mengelus telinga yang terdekat dengan posisi Aku disampingnya. Tapi kali ini, Aku bersikap diluar kebiasaan, yaitu dengan mencari telinga yang justru disebelah kirinya.

Sudah pasti dapat ditebak, dengan posisi kita berdua sama-sama tidur, tentu saja ketika Aku meraih telinga yang disebelah kiri, maka itu berarti Aku harus menjulurkan jangkauan lebih jauh dan itu artinya bahwa lengan Aku akan menindih payudaranya yang terliwati oleh tangan Aku.

Dan jujur, itulah sebetulnya yang Aku sudah rencanakan dengan tiba-tiba pada pagi itu. Sementara Aku mengelus telinganya, pada saat itu juga, lengan Aku tergesek-gesek oleh payudaranya yang menyembul.

Mungkin bisa dikatakan tidak terlalu montok, tetapi lumayanlah untuk merasakan bahwa itu adalah payudara perempuan yang sedang ranum-ranumnya berkembang. Tapi gilanya, itu adalah payudara adik Aku sendiri! Adik tiri, tepatnya!

Kejadian pagi itu, menjadi berulang pada hari-hari selanjutnya. Kadang-kadang adik Aku terlentang kalau dielus telinganya tapi sering juga dia hanya dalam posisi miring tidurnya, sehingga kalau demikian yang terjadi maka Aku tidak bisa merasakan sentuhan dengan payudaranya.

Tetapi ada kebiasaan baru yang Aku dapatkan kalau seandainya adik Aku tidur pada posisi miring: maka karena tidak terlihat oleh dia, Aku sambil tengkurap tidurnya, tangan memegang telinganya, tetapi badan Aku gesek-gesekan ke kasur sambil membayangkan sedang bersenggama dengan wanita.

Jujur, kalau sudah melakukan gesekan seperti itu, biasanya Aku tidak akan berhenti menggesekan penis Aku itu hingga akhirnya benar-benar orgasme. Mungkin sensasi yang Aku dapatkan karena Aku menyentuh telinga seorang wanita, meskipun itu adalah adik Aku sendiri.?Kejadian sejak saat itu akhirnya menjadi kenikmatan baru Aku.

Dan itu bertambah aneh rasanya, kalau Aku sedang membonceng adik Aku dimotor ketika jemput dia pulang ke rumah. Dalam perjalanan, pasti ada saja situasi yang membuat payudaranya tersentuh dengan punggung Aku, rasanya, badan Aku langsung jadi tegang dan pikiran mendadak menjadi kotor, membayangkan hal yang tidak-tidak bersama adik Aku ini.(dia kalau dibonceng tidak pernah pegangan dibagian tubuh Aku)

Tetapi semua itu hanyalah pikiran didalam hati yang masih jauh untuk dilaksanakan dalam kenyataan. Hingga pada suatu saat, Aku lupa kapan tepatnya adik Aku ini curhat, bahwa dia lagi dekat dengan seorang pria teman sekolahnya.

Entah kenapa, waktu mendengar cerita itu, Aku pura-pura seneng tapi dalam hati seperti ada kata penolakan. Menolak kalau menerima kenyataan, adik Aku akan berpacaran dengan seorang pria. Dan kenyataan selanjutnya,

Aku mencari tahu siapa cowo yang sedang dekat sama dia. Waktu Aku jemput dia pulang suatu saat (oiya, Aku ga selamanya bisa jemput dia karena terkadang pulang dari kerja langsung ke kampus) Aku tanya apakah ada cowo yang naksir dia, diantara murid-murid sekolah yang sedang kumpul didekatnya.

Dan dia menunjukkan seorang cowo: tinggi, putih dan cakep (bukan ganteng loh) Lalu langsung timbul perasaan aneh lagi. Sepertinya, perasaan ini adalah perasaan cemburu. Aku yakin banget. Itu adalah perasaan cemburu.

Kalau itu memang perasaan cemburu, apakah ini berarti tanpa Aku sadari, Aku sudah mencintai adik Aku sendiri? Atau sedikitnya, menyukai dia? Ada perasaan Aku tidak mau kehilangan dia. Lalu apa yang harus Aku lakukan?? Seperti biasanya pada pagi selanjutnya, ritual memegang telinga dilakukan kembali.

Tetapi pagi itu, tekad Aku sudah bulat. Kali ini akan berbeda dari pagi-pagi sebelumnya. Ketika Aku rebahan disampingnya, seperti biasanya dia tidur gaya menyamping. Dia tidak terlentang ketika Aku mengelus telinganya, sehingga rencana yang sudah disusun sebelumnya berganti.
Cerita Sex Sensasi Memek Adik Tiri

Hanya sebentar Aku mengelus telinganya, dan sebagai gantinya, jari tangan Aku sekarang menekan-nekan bagian pundaknya, sambil seakan-akan sedang memijit dengan lembut. Nafas Aku langsung memburu dengan tindakan Aku ini.

Jantung serasa mau copot karena ini tindakan yang tidak biasa dilakukan pada adik Aku ini. Pertama, dia hanya diam saja, tetapi lama-kelamaan dia sudah mulai menggelinjang dengan pijitan Aku ini. Gilanya,

Aku juga mendekatkan mulut Aku ketelinganya dan bilang:”Enak ya ‘de…” dan dia hanya menjawab singkat:”Heeh…”

Sebelum ponakan Aku masuk kamar dan melihat kejadian yang diluar kebiasaan ini, Aku langsung hentikan pijitan kecil ini dengan harapan besok akan dilanjutkan.?Dan itulah yang terjadi kemudian, besok paginya, Aku kembali datang ke kamarnya dan hanya sebentar untuk mengelus telinganya dan langsung memijit tubuhnya lagi dari samping.

Tetapi kali ini, Aku sudah lebih berani lagi untuk memijit langsung dengan memasukkan tangan Aku kedalam kaosnya. Tentu saja dia menjadi kaget, karena tentunya berbeda kalau dipijit ada kaos yang menjadi penghalang dan dipijit tangan langsung ketemu dengan kulit.

Tapi dengan sigap Aku bisikkan, “Biar ga seret tangan Aku memijitnya…”, Alasan yang masuk akal!!! Dan bertambah berdegup jantung ini waktu mijit dan kena bagian bra. Seakan-akan pengen langsung buka aja bra-nya biar sensasinya semakin gila.

Jujur Aku harus bilang, adik Aku ini permukaan kulitnya, sangatlah mulus. Dan karena dia membelakangi Aku dia tidak tahu sambil memijitnya, Aku tengkurap dan menggesek-gesekkan penis Aku ke kasur, hingga akhirnya Aku orgasme seperti biasanya.

Kalau sudah seperti itu, Aku akan dengan cepat-cepat keluar kamar. Nafsu seakan langsung reda kalau sudah tertumpah sperma ini. Hingga pada suatu pagi, petualangan Aku semakin bertambah derajatnya. Karena sudah terbiasa dengan memijit bagian punggung, Aku sekarang sudah mulai pelan-pelan menyusuri bagian depan tubuhnya.

Dengan posisi dia tidur tengkurap, itu pasti susah dijangkau. Tetapi dengan posisi tidur miring, maka segalanya menjadi mudah. Dan yang terjadi adalah, pelan-pelan Aku memijit dia seperti biasanya, naik turun pundak-punggung-pinggang.

Dan setelah cukup dirasa waktunya, Aku mulai memijit bagian pinggang samping dan mulai naik ke ketiaknya. Pertama-tama dia merasa kegelian, tetapi lama-kelamaan dia terbiasa juga dengan sentuhan Aku ini.

Dan ketika dia sudah terbiasa, tangan Aku mulai merambah kebagian yang lainnya. Sudah mulai berani lagi maju kebagian depannya, yaitu kebagian perut. Berputar-putar memijit bagian perutnya (lebih tepatnya sih, seperti hanya mengelus saja) dan mulai berani naik kebagian yang lebih atas lagi, dan sudah bisa ditebak, tangan Aku akan bertemu dengan payudaranya disana.

Bayangkan, kalau sebelumnya, Aku pernah merasakan bersentuhan dengan payudaranya, itu hanya sebatas sentuhan lengan saja dan dipisahkan dengan baju atau kaus yang melekat ditubuhnya, tetapi sekarang, jemari tangan seorang kakak akan dengan sengaja memulai petualangannya untuk menyentuh bagian payudara dari adiknya sendiri.

Tepatnya, adik tirinya!?Kebiasaan Aku yang paling baik adalah, selalu sabar. Jangan terburu-buru. Aku akan melihat dulu bagaimana reaksi dari adik Aku ini ketika tangan Aku perlahan sudah mulai naik kebagian atas tubuhnya, yaitu kebagian payudaranya.

Rasanya tidak masuk akal kalau dia tidak merasakan pergerakan tangan Aku yang sudah mulai kelihatan aneh. Tetapi tidak masuk akal juga, kalau seorang wanita sudah membiarkan tangan laki-laki lain menjamahnya sudah semakin jauh, meskipun itu adalah kakaknya sendiri, lalu kemudian tiba-tiba menolaknya dengan drastis. “Cerita Sex”

Dan yang terjadi kemudian adalah, penolakan terjadi juga terhadap tangan ini dengan dikibaskannya dengan pelan tangan Aku oleh adik Aku dan kemudian dia mengambil posisi tengkurap, yang artinya, cukup sampai disini usahamu kakakku.

Yang bisa Aku lakukan hanya mengeluarkan tangan Aku dari dalam kaosnya, dan kemudian kembali memijit punggungnya dari luar sebentar saja dan selanjutnya keluar dari kamar. Oiya, Aku terkadang merasa bersyukur juga karena selama ini, kakak Aku dan suaminya, apalagi keponakan Aku yang masih kecil itu, tidak menaruh curiga dengan kegiatan Aku tiap pagi di kamar dimana adik Aku tidur, karena pasti mereka berpikir,

Aku adalah kakak yang baik, yang tidak mungkin berpikiran macam-macam.?Tapi yang Aku ingat pada pagi selanjutnya adalah, usaha untuk bisa melangkah lebih jauh tetap dengan gigih Aku lakukan.

Singkat cerita, jemari tangan Aku dari posisi perut, sudah menunjukkan tanda-tanda akan segera naik kebagian atas. Dan anehnya, adik Aku seperti tidak lagi perduli, entah dia menikmati juga pergerakan jemari Aku yang mengusap tubuhnya dengan lembut, atau entah dia juga merasa tidak enak kalau melawan kehendak kakaknya yang sudah kebawa nafsu kotor ini.

Hingga akhirnya, jemari tangan Aku sudah mulai tiba dibagian payudaranya, tetapi tentu saja payudaranya tertutup dengan bra yang dikenakannya. Bagi Aku itu tidak penting! Yang penting adalah, adik sudah mengetahui apa rencana Aku terhadap dirinya dan menangkap sinyal yang telah Aku berikan selama ini kenapa tiap pagi Aku menjadi rajin masuk kedalam kamarnya, dan kalau dia sudah tidak menampik tangan Aku, itu berarti dia sudah setuju untuk Aku gerayangin seluruh tubuhnya tanpa syarat apapun juga.

Itulah yang terjadi, Aku tidak berhenti menelan air liur Aku ketika Aku sudah mulai menjelajahi payudara sebelah kanannya. Meskipun tertutup bra, tetapi sensasinya sampai bikin Aku pusing ketika Aku meremasnya.

Aku tidak bisa melihat bagaimana reaksi wajah adik Aku ketika Aku menekan dengan lembut payudaranya karena dia berposisi tidur menyamping. Tapi Aku bisa memastikan, tubuh Aku seakan melayang dengan tindakan Aku yang tidak senonoh ini.

Apalagi ketika Aku kemudian berpindah lagi untuk menekan payudaranya yang lain. Dari sentuhan lembut, pelan-pelan mulai agak meremas dengan keras dan itulah kali pertamanya Aku mendengar suara adik Aku yang mulai mendesah-desah.

Sepertinya, gayung bersambut dengan positif dan ini menambah semangat Aku untuk melakukan aksi nikmat selanjutnya. Logikanya, kalau dia tidak menikmati, atau hanya sekedar terpaksa, tidak mungkin dia akan mendesah.

Karena mendesah bagi Aku artinya adalah, dia menikmati semua sentuhan ini. Tidak puas hanya membelai dan meremas dengan bra menjadi pemisahnya, maka jemari tangan Aku sudah mulai menyelusup masuk kedalam payudara yang sebelumnya tersembunyi itu.

Ketika itu terjadi, wowww…rasanya, jantung Aku sudah mau copot saja. (ini bukan kali pertama Aku menyentuh payudara wanita, tetapi kalau itu adalah payudara adik sendiri, disinilah sensasi yang tak terkatakan dapat dirasakan) Pertamanya, dia agak menggelinjang ketika jemari Aku menyentuh putingnya. Entah karena kaget atau mungkin karena kenikmatan.

Tapi yang pasti Aku tidak akan membuang waktu lagi untuk segera menggesek-gesekan penis Aku kekasur sambil terus mulai meremas-remas payudaranya. Semakin cepat Aku menggesek penis dikasur, semakin kuat Aku meremas payudaranya.

Dan ketika tiba waktunya untuk orgasme, Aku benar-benar menikmati semuanya itu dengan puas tetapi dengan masih sejuta penasaran yang lain yang seakan muncul: apakah hanya sejauh ini? Apakah Aku cukup puas dengan masturbasi sendiri sambil menyentuh bagian tubuh dari adik sendiri?? Anehnya, ketika Aku punya kesempatan menjemput dia pulang dari sekolah, sepanjang perjalanan pulang di motor, kita berdua seakan-akan pura-pura tidak tahu apa yang terjadi setiap paginya dengan hubungan kita berdua.

Justru yang dibicarakan oleh adikku itu adalah tentang cowo yang sedang terus mengejarnya. Dan setiap mendengar cerita itu, tiba-tiba saja muncul perasaan aneh didalam perasaan Aku ini, yaitu perasaan nafsu birahi untuk bisa melakukan sesuatu yang lebih lagi terhadap adik Aku ini. Dan itu memang terjadi pada suatu pagi selanjutnya.

Kalau yang sudah-sudah, Aku membiarkan dia dalam posisi tidur samping dan Aku akan menggerayangi tubuhnya dengan puas tanpa kita berdua harus bertatapan muka (Aku pikir-pikir, itu pasti cara teraman yang dilakukan adik Aku supaya kita berdua tidak menjadi malu kalau sampai bertatapan muka ketika terjadinya perbuatan ini) tapi pagi itu,

Aku langsung menariknya dengan pelan agak tidur dengan posisi terlentang. Selanjutnya tanpa takut ataupun malu, Aku langsung menindihnya dengan tubuh Aku diatas tubuhnya dan langsung Aku beraksi.

Suasana pagi yang masih gelap tanpa adanya lampu sangat menunjang aksi seperti ini karena sesungguhnya, kita berdua tidak dengan jelas bisa saling memandang. Aku langsung mencium bagian lehernya dengan lembut sembari tangan Aku langsung masuk kebagian tubuhnya.
Cerita Sex Sensasi Memek Adik Tiri

Sebenarnya rencana Aku hanya sederhana, seperti yang sudah-sudah, Aku harus orgasme karena menggesek-gesekan penis Aku ini. Tapi kalau sebelumnya Aku menggesekkan penis ini di kasur tapi kali ini Aku harus gesekkan diatas bagian tubuh adik Aku ini.

Dan Aku mencari posisi yang pas hanya untuk urusan penis yang diarahkan kebagian selangkangannya. Aku tidak butuh tangan masuk kedalam payudaranya tetapi cukup hanya meremas dari luar, tetapi yang penting, penis Aku yang sudah menegang itu digesek-gesekan kebagian selangkangannya saja.

Itu sudah menambah sensasi nikmatnya seks Aku ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Selama perbuatan ini berlangsung, samar-samar Aku melihat tampang adik Aku seperti menutup matanya dengan terpaksa (mungkin untuk menghindari tatapan langsung dengan Aku) tetapi dia tidak dapat menutupi mulutnya yang perlahan mendesah-desah menikmati gesekan penis Aku diatas vaginanya yang tertutup oleh short yang dikenakannya.

Aku sangat puas dengan kejadian saat itu, karena sebetulnya secara terbuka, adik Aku sudah memberikan tanda, bahwa dia tidak keberatan dengan aksi Aku selama ini dan bahkan mungkin menikmatinya dengan sangat.

Dan itulah memang perangkap setan: kita tidak pernah puas dengan apa yang sudah didapatkan tetapi malah penasaran untuk mencoba ke jenjang yang lebih tinggi.?Dan kesempatan untuk merasakan sesuatu yang lebih nikmat lagi datang pada Aku dan adik.

Itu bermula ketika kakak ipar Aku harus tugas luar kota. Seperti biasanya, keponakan Aku akan pindah tidur bersama ibunya dan itu berarti bahwa adik Aku akan tidur sendiri. Sepanjang hari Aku sudah merencanakan untuk melakukan aksi yang lebih hebat lagi.

Walaupun jujur, Aku tidak berharap banyak kalau rencana dan aksi ini akan berlangsung mulus. Ketika malam tiba, jantung Aku berdetak dengan cepat karena menanti kapan saatnya seluruh penghuni akan tertidur dengan lelap, khususnya kakak dan keponakan.

Sedikit-sedikit mata melihat kearah jarum jam sambil berpikir kapan waktu yang tepat. Mungkin karena saking tegangnya, malam itu entah kenapa, Aku jatuh tertidur dengan lelapnya. Ketika bangun pagi, di otak langsung muncul harus kekamar adik.

Tetapi ketika Aku membuka gagang pintunya, ternyata terkunci dari dalam. Dan baru mengertilah Aku selama ini, kalau pintu biasanya tidak terkunci, itu karena keponakan Aku sudah bangun dan pindah kekamar orang tuanya.

Sementara kali ini terkunci karena adik Aku masih tidur. Tapi Aku membaca kejadian ini sebagai petunjuk bahwa, bisa saja adik Aku tidak mau memberikan kesempatan untuk Aku agar bisa masuk kekamarnya dan itu artinya suatu tanda yang buruk bagi Aku secara pribadi.

Aku bertanya, apa iya adik Aku memang tidak menginginkan kehadiran Aku dikamarnya? Apa iya selama ini dia terpaksa menerima aksi bejat Aku? Atau mungkin dia sudah sadar bahwa semua ini adalah tidak etis dan dosa? Sempat kacau perasaan ini sepanjang hari itu sambil menebak-nebak apa yang sebetulnya sedang terjadi.

Terlebih pada pagi itu sampai Aku berangkat ke kantor, Aku tidak melihat adik keluar dari kamarnya. Sehingga pada malamnya, ketika pulang kantor dan juga tidak melihat adik di ruang tamu, ruang makan ataupun ruang TV,

Aku berpikir, lenyap sudah rencana-rencana jahat yang ada di otak yang akan dilakukan terhadap adik Aku itu. Sehingga akhirnya, malam itu Aku pergi tidur agak cepat dari biasanya. Tapi disitulah letak misterinya dosa: antara sadar dan tidak sadar, Aku mendengar ada suara yang membangunkan Aku dari tidur ditengah malam.
Cerita Sex Sensasi Memek Adik Tiri

Ketika Aku membuka mata, adik Aku sudah didepan Aku sambil memohon:”Ka, temenin aku tidur donk…hujan keras dan petir, bikin aku ketakutan…” dan memang benar, diluar terdengar hujan keras, tapi tidak terdengar petirnya.

Entah kenapa, yang ada dipikiran Aku saat itu adalah, apakah kakak Aku harus mengetahui Aku tidur menemani adik tiri kita malam itu. Mungkin karena memang ada apa-apanya, Aku takut kalau kakak Aku tahu kejadian ini.

Tentu saja Aku dengan senang hati akan menemani dia tidur tapi kakak Aku tidak boleh mengetahuinya. Jadi yang Aku lakukan adalah, suruh dia pergi kekamarnya duluan dan berjanji akan menyusul.

Aku takut kalau nanti terdengar berisik kalau kita berdua berjalan bersama-sama. Mungkin sekitar setengah jam baru kemudian Aku menyusul kekamarnya, dan tentu saja kali ini kamar tersebut tidak terkunci.

Aku melihat dalam kegelapan adik Aku tidak bereaksi dengan kedatangan Aku ini, mungkin dia sudah kembali tertidur pulas atau mungkin, justru pura-pura tidur.?Aku langsung mengambil posisi berbaring disebelahnya dan tentu saja kembali jantung berdegup dengan keras (saat ini saja ketika sedang kembali menuliskan pengalaman ini, jantung Aku berdebar-debar, karena seakan-akan kejadian itu masih ada didepan mata) ketika rebah tidur disampingnya.

Aku sempat memejamkan mata tetapi itu hanya terjadi sebentar saja. Debaran jantung membuat Aku tidak bisa menutup mata lama-lama. Dipikiran saat itu adalah, gilaaaaa….sekarang tidur disamping Aku adalah wanita yang sudah menjadi korban pelampiasan seks yang tidak direncanakan dan selama ini Aku sudah sangat bersyukur menikmati hanya dengan tangan Aku yang meraba-raba bagian tubuhnya.

Disamping Aku tidur wanita yang tadi malam Aku punya rencana untuk mengajaknya berpetualang seks lebih jauh lagi tapi sepertinya waktu tidak berpihak padaku. Disamping Aku telah berbaring, adik tiri Aku sendiri.?Perlahan Aku mulai berganti posisi tidur dengan gaya menyamping sementara hujan masih terdengar dengan kerasnya, tetapi tetap belum terdengar suara petir seperti yang dikatakan adikku ini.

Aku melihat adikku ini hanya bahunya saja karena memang inilah gaya tidurnya. Masih jelas diingatan Aku, adik Aku ini suka tidur dengan kaos dan short. Itulah yang membuatnya tidak menggairahkan dan seksi karena tidak ada sesuatu yang tersingkap.

Kalau saja dia memakai daster, pasti akan seksi banget melihatnya dia tidur. ?Tapi semua itu tidak membuat pikiran kotor dari kemarin, luruh dengan sendirinya. Bisa satu ranjang dengan seorang wanita, siapapun itu orangnya, adalah anugrah dan menimbulkan sensasi.“Cerita Sex”

Tapi cukup waktu lama untuk mengambil keputusan agar merapat mendekat kepada tubuhnya. Karena hal ini tetap harus diperhitungkan. Kalau pagi hari menyentuhnya itu karena ada alasan ritual memegang telinga pada awalnya tetapi pada malam ini, apa alasannya untuk menyentuhnya? Tetapi otak ini berlogika, tidak mungkin dia tidak tahu apa resikonya mengajak kakak tirinya ini tidur satu ranjang sepanjang malam ini kalau dia tidak mempertimbangkan apa yang sudah terjadi pada hari-hari sebelumnya.

Seharusnya, dia pasti sudah mengambil resiko dengan apa yang akan dibuat oleh kakaknya pada malam ini. Mungkin dia berpikir, lebih takut kepada setan ditengah malam ini daripada takut kepada kakak tirinya yang sudah jelas-jelas memiliki nafsu birahi kepada adiknya sendiri. Dimulailah per jalanan yang menegangkan malam itu.

Pertama, Aku hanya menyentuh pinggangnya dengan tangan tanpa melakukan gerakan apa-apa. Ini hanya mau menguji, apakah dia mau menolak atau hanya berdiam saja. Sumpah, jantung Aku memompa dengan keras karena harus mengalirkan darah dengan cepat ke penis yang mulai ereksi dan otak yang mulai tegang.

Untuk sekian lama dia hanya berdiam diri saja. Apakah memang benar-benar sudah tertidur, atau pura-pura tidak perduli dengan tangan yang ada dipinggangnya? Ini membuat Aku semakin tegang karena sudah akan menambah sentuhan ke jenjang yang lebih tinggi.

Kali ini tangan Aku mulai memegang lengan tangannya dan merapatkan tubuh semakin dekat. Kemudian mulai memberikan kecupan ringan dibagian punggungnya yang terilindung oleh kaos yang digunakannya. Tidak ada reaksi untuk sekian saat.

Dan itu semakin membuat Aku berani untuk melakukan hal lainnya. Jemari tangan sekarang mulai turun kebawah dan mengelus paha sampingnya sambil mulai meremas pantatnya, sesuatu yang belum pernah Aku lakukan sebelumnya.

Terus kecupan-kecupan singkat dilayangkan dibagian punggungnya sambil tangan terus menggerayangi bagian pahanya. Sesudah dirasa cukup waktunya, akhirnya Aku menarik pelan tubuhnya yang menyamping itu agar menjadi posisi terlentang.

Aku menghindari untuk melihat wajahnya secara langsung meskipun kamar dalam keadaan gelap jadi yang Aku lakukan adalah langsung membenamkan kepala kebagian bawah tubuhnya, tepatnya dibagian paha kebawah.

Sembari terus memberikan kecupan-kecupan kering (maksudnya tidak pake lidah ciumnya) sudah pasti dia kegelian karenanya tapi Aku masih tidak pasti apakah dia kegelian dalam tidurnya atau memang sudah terjaga dari tadi. Itu tidak penting untuk mengetahuinya, yang penting adalah sejauh ini adik Aku tidak mengadakan penolakan terhadap aksi Aku itu.

Dan selanjutnya Aku sudah mulai berani merangsek kebagian atas. Aku tetap menciumi seluruh bagian tubuhnya yang tertutup short dan kaos. Tapi ciuman itu tidak mengurangi sensasi yang Aku rasakan dan tentunya yang dirasakan olehnya.

Apalagi ketika Aku sudah tiba dibagian payudaranya, Aku menggigit dengan pelan, meski tertutup kaos dan bra, tapi dia bisa merasakan sentuhan kecil ini karena sementara tangan Aku juga menelusuri bagian selangkangannya dengan jemari Aku ini.

Ada suatu saat ketika Aku menekan shortnya dibagian yang Aku rasa itu adalah posisi vaginanya berada, dan yang terjadi adalah, desahan pelan yang membuat Aku semakin berani. Tapi tetap Aku belum bertatapan langsung dengan matanya karena Aku sibuk membenamkan kepala Aku diantara dua payudaranya.

Aku tetap takut untuk melihat dia secara langsung. Badan Aku ini saja masih belum berani untuk menindihnya seperti pagi-pagi sebelumnya. Aku bener-bener mau semua berlangsung dengan lembut dan menggairahkan dirinya untuk menikmati sentuhan selanjutnya.

Dan setelah berlangsung cukup lama foreplay tersebut, Aku mulai menaikkan kepala Aku untuk langsung pergi kearah lehernya. Tetap Aku hanya melihat secara sejenak bagaimana adik Aku memeramkan matanya dan Aku menikmati hal tersebut, karena kita berdua seakan-akan secara tidak langsung mengatakan: ini bukan hubungan adik dan kakak.

Ini bukan hubungan terlarang. Ini hubungan yang saling memberi kenikmatan satu kepada yang lainnya. Dimulailah penjelajahan terhadap lehernya.

Dia menggelinjang setiap Aku mengecup dia dengan kecupan basah (ini baru pake lidah Aku) dan sementara tangan Aku tetap menjelajah bagian tubuh lainnya, karena sekarang sudah naik ke payudaranya (Aku menghindari menekan terlalu lama bagian vaginanya karena takut nanti dia sudah kehilangan sensivitasnya).?

Tentu saja tangan Aku tidak mau berlama-lama dipisahkan dengan kaos dan bra, sehingga jemari langsung menyelusup masuk ke bagian dalam kaosnya (dan Aku menghindari tergesa-gesa untuk membuka kaosnya, sampai merasa yakin banget dia sudah terlena dengan sentuhan Aku) jemari Aku langsung mengangkat keatas bra dan langsung meremas payudaranya dengan lembut sementara bibir sudah mulai naik kebagian bibir adik Aku.

Sebelumnya Aku tidak pernah mencium adik Aku ini tetapi kali ini, ketika nafsu setan semakin membahana, tidak sempurna kalau Aku tidak mulai melumat bibir dan lidah yang ada didalamnya. Tentu saja Aku memulai dengan mencium pipinya, terkadang tiba-tiba turun ke leher, ke dagunya dan kemudian ke bagian bawah telinganya lalu baru ke bibirnya.“Cerita Sex”

Dan adik Aku tetap dalam keadaaan tertutup mata sembari sesekali mendengar desahannya yang membuat Aku semakin birahi. Tiba untuk sekarang mengeksplorasi bagian bibirnya: dengan tangan Aku pegang pipinya dan mulai mencium bibirnya, merangsek masuk lidah Aku untuk menyentuh bibirnya tetapi entah kenapa dia tidak membiarkan bibirnya terbuka.

Tidak kehilangan akal, tangan Aku berpindah kearah bagian short bawahnya dan menekan bagian vaginanya dengan lembut. Ketika dia mengerang dengan sentuhan tersebut, baru kemudian Aku melihat ada celah bibirnya yang terbuka dan langsung Aku masukkan lidah Aku kedalamnya. Sungguh, adik Aku ini belum pengalaman untuk berciuman.

Bayangkan dia hanya membuka bibirnya tetapi giginya tetap tertutup dengan rapat sehingga Aku tidak bisa untuk menjangkau lidahnya. Ini membuat Aku semakin gemas dan penasaran, sehiingga akhirnya kalau tadi Aku dalam keadaan disamping tubuhnya sekarang Aku meletakkan tubuh Aku keatas tubuhnya dan mencari posisi yang pas untuk meletakkan posisi penis Aku yang mengeras itu agar bisa diletakkan diatas vaginanya.

Aku gerakkan pahanya agar sedikit terbuka sehingga selangkangannya terbuka agak lebar dan pada saat itulah posisi penis Aku taruh tepat diatas vaginanya. Mungkin tidak tepat sekali, tapi itu cukup untuk membuat adik Aku semakin bergairah dengan sentuhan gesekkan penis Aku disekitar vaginanya.

Dan itulah kesempatan ketika Aku membisikkan kata:”Buka mulut kamu ‘de…” antara sadar dan tidak dia melakukannya, maka lengkaplah sudah lidah Aku mengulum lidahnya dengan leluasa. Kadang menggigit bibirnya dengan lembut, kadang menari-narikan lidah itu kebagian dalam mulutnya, mengulum lidahnya, dan juga sembari penis dibawah tetap digesek-gesekan dengan irama tertentu yang membuat bukan hanya dia mengerang tetapi Aku juga dibuatnya mabuk kepayang.

Tetapi permainan belum lagi dimulai, ini semua baru pemanasan. Karena ketika Aku melihat adik Aku mulai terbang dengan serangan atas dan bawah, mulai Aku menarik kaosnya pelan-pelan keatas untuk membukanya.

Tidak sulit untuk melakukan semua itu kalau wanita sudah hampir setengah sadar dibuat seperti ini. Malahan dengan jelas tangannya turut membantu untuk membuka kaosnya. Itulah yang membuat Aku bertambah berani.

Pokoknya, yang terjadi, terjadilah. Ditengah malam yang gelap dengan suasana hujan yang turun, kegairahan Aku semakin menjadi-jadi. Gelapnya malam tidak dapat menyembunyikan putihnya tubuh dari adik Aku ini, meski bra masih melekat diatas payudaranya.

Aku mulai menciumi sekujur tubuhnya meski bra menjadi penghalang Aku untuk menjilat putingnya. Desahan dan desahan terdengar tidak putusnya dan saat itulah yang tepat untuk melucuti branya yang terkancing di bagian punggungnya dan mencampakkannya dibawah ranjang.

Ohhh… ketika bagian tubuh atas telah dilucuti, hanya tinggal menunggu waktu untuk bisa melepaskan semua penutup tubuhnya. Dan langkah pertama adalah melucuti kaos Aku sendiri dengan cepat dan segera merapatkan tubuh Aku ke atas tubuhnya.

Biar dia merasakan sensasi kulit kita yang bertemu satu dengan yang lainnya. Sementara Aku dengan perlahan tanpa disadarinya sudah juga membuka bagian celana Aku beserta cd-nya sekaligus. Dalam keadaan telanjang bugil, nafsu untuk menggauli adik sendiri semakin menjadi-jadi.

Bayangkan, hanya dengan menjilat putingnya, lalu tiba-tiba naik ke bibirnya, sementara tangan langsung meremas-remas payudaranya, desahan kecilnya, lama kelamaan menjadi keras dan mirip seperti sebuah erangan merintih.

Kencan dengan tidak menggunakan suara memang tidak mengenakkan tapi Aku memang sudah memasang taktik untuk tidak menggunakan suara supaya dia tidak mendengar suara kakaknya dan membangunkan dia dari ketidaksadarannya itu bahwa dia sedang digarap oleh kakaknya sendiri. Yang Aku lakukan hanya membalas erangannya dengan erangan Aku sendiri supaya dia juga terangsang mendengar suara Aku yang merintih-rintih kenikmatan.

Tiba saatnya ketika Aku harus mengerahkan daya upaya agar bisa melucuti short dan cd yang dikenakan oleh adik Aku ini. Ini bukan pekerjaan sulit (Aku sudah sering melakukannya pada wanita-wanita lain sebelumnya) Aku hanya cukup dengan sabar membuat dia menggelinjang kenikmatan dengan sentuhan Aku dan saatnya tiba ketika Aku tidak langsung membuka celananya tetapi justru menyelusupkan jemari Aku masuk kedalam cd-nya.“Cerita Sex”

Aku hanya meletakkan jari Aku diatas cdnya dan merasa pasti diatas vaginanya Aku menekan dengan lembut, yang terjadi sungguh sangat diharapkan, adik Aku langsung memegang tangan Aku dan menahannya disana.

Ini adalah sinyal positif: saatnya untuk segera membuka shortnya. Dan itu Aku lakukan dengan mudah sekali, karena adik Aku juga dengan cepat turut membantu membuka celana yang dikenakannya.

Tetapi Aku tetap tidak mau terburu-buru untuk membuka cd-nya. Melihat adik Aku sudah telanjang, dengan kemulusan yang tidak terkata, itu sudah sangat menggairahkan buat Aku. Tapi Aku akan membuat bagaimana supaya dia juga menginginkan permainan malam itu.

Maka langkah selanjutnya adalah, Aku menaruh tubuh Aku diatasnya dengan terlebih dulu melebarkan selangkangannya, dan menjepitkan penis Aku diantara kedua pahanya dengan vagina yang masih terbungkus dengan cd yang dikenakannya.

Lalu kembali tangan Aku menyusuri seluruh tubuhnya yang sudah nyaris telanjang sembari mulut Aku kembali menciumi leher, bawah telinga, bibir dan kemudian mengulum putingnya yang mulai mengeras tetapi yang sebetulnya membuat dia terlena adalah karena pada saat bersamaan, dibagian bawah selangkangannya, penis Aku naik turun diatas permukaan cd-nya yang menutupi vaginanya.

Aku terus menggesek-gesek penis Aku naik turun diantara selangkangannya, sambil mendengar desahan nafsu yang tertahan dari adik Aku. Tapi sekian menit Aku tunggu, dia tidak juga menurunkan tangannya kebawah untuk menekan badan Aku lebih dalam dan itu bisa saja terjadi karena dia masih sungkan sebagai adik yang meminta jatah kepada kakaknya walaupun dia sudah sangat menginginkannya.

Maka yang Aku lakukan supaya permainan ini menjadi lebih menarik adalah, Aku turunkan setengah posisi cd yang dikenakannya dan memasukkan penis Aku kedalamnya. Aku sangat mengetahui bahwa itu tidak akan menembus vaginanya, karena posisinya tidak sangat tepat, tapi memang itu Aku sengaja supaya dia merasakan nikmat yang setengah saja dan membuatnya penasaran untuk merasakan lebih jauh lagi.

Dan taktik itu berhasil dengan suksesnya. Setelah Aku menggesek-gesekkan penis Aku diantara jembut tipisnya, dia mulai merintih dengan menggoncang-goncangkan tubuhnya secara perlahan, ke kiri kekanan dan berputar-putar.

Sangat erotis! Tidak pernah terbayangkan, adik Aku yang masih kelas 1 SMU melakukan hal ini. Seks itu memang naluri. Tidak perlu diajarkan sebelumnya tetapi ketika gairah itu muncul, maka orang bisa melakukan sesuatu yang mungkin tidak pernah direncanakan sebelumnya.

Dan goyangan dia semakin membuat Aku belingsatan, terlebih ketika merasakan ada cairan-cairan disekitar jembutnya itu. Tentu saja dia menggoyang karena dia sedang mencari posisi yang pas agar penis Aku bisa masuk kedalam vaginanya.

Itu naluri untuk mencari kenikmatan yang lebih! Tapi tidak akan pernah bisa masuk penis Aku kedalamnya kalau cd-nya belum terbuka semuanya. Dan memang rencana Aku adalah, ketika Aku membuka sebagian dari cd-nya, Aku mau dia yang melakukan pekerjaan sisanya.

Aku mau membuat dia merasakan bahwa dia juga menginginkan kejadian malam itu. Dan memang itulah yang terjadi kemudian. Dengan reflex yang cepat karena mungkin setelah sekian lama bergoyang dan menggelinjang tetapi belum merasakan penis Aku masuk kedalam vaginanya, tiba-tiba saja dia memelorotkan celana dalamnya kebawah dan langsung menekan pantat Aku dari belakang dengan kedua tangannya.

Sabar…kembali Aku harus bersabar…! Aku yakin meskipun terlihat sudah mulai liar adik Aku ini tapi sesungguhnya Aku percaya dia masih perawan. Aku pasti adalah orang pertama yang akan memerawani dia malam itu tapi Aku mau melakukan semua itu dengan lembut dan berkesan. Dan tidak grasak grusuk seperti maunya.

Aku tidak mau dia trauma dengan kejadian pertama. Oleh karenanya, Aku tetap menahan pantat Aku untuk tidak terdorong dengan tekanan tangannya yang keras.

Dia tentu saja belum berpengalaman sehingga tidak mengetahui apa yang akan terjadi kalau Aku langsung mencobloskan penis Aku kedalam vaginanya. Yang Aku butuhkan adalah kesabaran dan kelembutan dalam bercinta.

Dan caranya adalah Aku membisikkan kalimat:”Sabar ya, ‘de…” Kalimat pertama yang terdengar dari Aku sekali lagi, selain suara erangan-erangan sebelumnya. Aku ingin memastikan bahwa dia sudah basah, bahkan becek dengan cairan pelumas disekitar vaginanya. Ini adalah pengalaman pertamanya.

Dan Aku harus meyakininya bahwa malam pertama ini akan sungguh sangat berkesan dengan kenikmatan yang tak terkata. Oleh karenanya, mulailah Aku kembali menggesekkan penis Aku diatas permukaan vaginanya, sambil sesekali mencoba untuk memasukkan penis Aku dengan lembut.

Yang terjadi adalah, dia mengerang kesakitan, dan itu pertanda bahaya. Karena kalau sampai dia merasakan sakit lebih besar daripada nikmatnya, maka otomatis, cairan pelumasnya akan berhenti keluar dan akan menyebabkan vagina yang kering dan susah untuk dimasuki.“Cerita Sex”

Jadi yang Aku kerjakan adalah mengeluarkan segenap kemampuan untuk terus membuatnya terangsang dengan lidah, tangan dan penis yang menjelajahi seluruh tubuhnya. Semakin dia terangsang, semakin basah dan becek disekitar vaginanya, dan itulah saat yang tepat untuk sekali-sekali menghunjamkan penis Aku kedalam vaginanya.

Pertama-pertamanya agak sulit untuk menembus keperawanan dari adik Aku ini tetapi dengan kesabaran Aku melakukan semua ini dengan segenap hati. Seperti misalnya, kalau Aku anggap perlu, Aku turunkan kepala Aku kedaerah selangkangannya dan kemudian tanpa ragu menjilat vaginanya. Jujur, Aku sebetulnya jijik melakukan hal ini tapi demi membuat agar dia terus terangsang, dengan senang hati Aku melakukan pengorbanan ini.

Cukup lama untuk bisa menembus hutan belantara keperawanan adik Aku ini, tetapi dengan rangsangan bertubi-tubi yang sudah dipersiapkan, yang mulanya masih didepan, sekarang perlahan-lahan kontol Aku sudah mulai menancap masuk kedalam.

Dan nikmat yang Aku rasakan bukan karena penis yang sudah menembus vaginanya tetapi justru karena erangannya yang merintih dan gelinjangan tubuhnya yang erotis. Dari pengalaman sudah diketahui bahwa tidak pernah penis bisa menikmati vagina dengan indahnya pada pertemuan pertama.

Yang penting, selama hantaman penis ke vagina adik Aku itu tidak membuatnya sakit yang parah sehingga membuatnya trauma untuk bersenggama lagi, bagi Aku itu sudah cukup berhasil. Dan malam itu berakhir dengan tumpahan sperma Aku disekitar perutnya tanpa merasakan kenikmatan yang dahsyat seperti kalau Aku bersetubuh dengan wanita lainnya yang berpengalaman.

Ada yang aneh ketika Aku harus mengakhiri permainan malam itu. Aku merasa aneh harus menyeka sperma diatas tubuhnya dengan kaos Aku dan harus membisikkan:”Pake bajumu ya ‘de…” dan kemudian Aku dengan berjinjit keluar dari kamarnya malam itu dengan perasaan berdosa.

Tapi dosa ternyata menyebar dengan cepat. Besoknya, dengan sengaja Aku tidak menjemput adik Aku pulang walaupun sebetulnya ada kesempatan. Aku tidak menginginkan bertemu dengan dia tapi tidak mengetahui apa yang harus dibicarakan.

Gua hanya mau bertemu dengan dia dengan menggunakan bahasa tubuh saja. Dan itu artinya, pada malam berikutnya, mumpung adik Aku masih tidur sendiri, tunggu hingga jam satu pagi, baru Aku berani memberanikan diri untuk menyelinap ke kamarnya dengan keyakinan, kali ini hanya pintu kamarlah yang menjadi tanda diantara kita berdua.

Kalau dia tidak menguncinya, itu berarti dia memang menginginkan kedatangan kakaknya di tengah malam untuk mengulangi hal yang pasti dianggapnya luar biasa tadi malam. Tapi kalau dia mengunci kamarnya, itu berarti, kejadian tadi malam hanyalah kecelakaan semata.

Tentu saja sangat menegangkan untuk mengetahui apakah pintu terbuka atau terkunci. Tetapi yang pasti, ketegangan itu sudah sangat berkurang drastis karena Aku sebelumnya malam itu sudah bermasturbasi dengan suksesnya sebelum mengendap-endap menuju kamar adik Aku.

Dan ketika Aku membuka gagang pintu dan mendorongnya, ternyata pintu bergerak kedalam, dan itu artinya…..jantung Aku kini bergemuruh dengan hebat! Masih belum bisa menerima kenyataan bahwa ternyata adik Aku sengaja tidak mengunci pintu kamarnya yang artinya, dia memang sedang menunggu kakaknya yang cabul ini masuk kedalam kamar dan akan melanjutkan permainanan malam sebelumnya yang belum mendapatkan nikmatnya.

Mungkin karena terlalu lama menunggu, adik Aku memang sepertinya benar-benar tertidur. Ini terlihat dari posisi tidurnya yang terlentang. Dalam keadaan seperti ini, Aku tidak mau membuang-buang waktu lagi.

Aku yakin sekarang bukan saatnya lagi untuk foreplay dengan durasi yang lama. Aku dengan polosnya langsung membuka seluruh baju Aku dan celana beserta cd-nya. Aku merasa yakin, kali ini adalah permainan seks yang memang bergayung sambut.

Jangan membuang waktu lama untuk hal-hal yang sudah dilakukan tadi malam. Sekarang hanya melanjutkan saja apa yang telah terjadi pada malam sebelumnya. Yang dilakukan adalah, dengan tubuh telanjang, langsung tidur disamping adik Aku dan langsung pelan-pelan menurunkan shortnya. Ada sedikit pergerakan darinya, tetapi seperti antara sadar dan tidak sadar.

Setelah shortnya dilucuti, jemari Aku menekan bagian vagina yang ditutupi cd-nya. Ada sedikit gerekan menggelinjang. Dan kini tiba saatnya untuk untuk menciumi lehernya yang tak terlindung sembari naik perlahan kearah bibirnya.

Tidak ada perlawanan. Malah sepertinya ketika bibir Aku tiba di bibirnya, dia sudah membuka bibirnya dengan otomatis menjulurkan lidahnya. Tunggu apa lagi. Langsung melumat bibirnya sembari tangan kembali meremas payudaranya yang tertutup kaos.

Tidak sabar lagi, Aku langsung menindih tubuhnya dengan tubuhku dan seperti biasanya meletakkan posisi penis tepat diatas vaginanya sambil menggesekkannya meski tertutup cd-nya. Aku suka dengan gaya yang bikin penasaran ini.

Karena kemudian adik Aku akan mulai menggoyangkan dengan pelan tubuhnya dan tanpa membuang waktu Aku langsung membuka kaos dan bra-nya. Aku sudah telanjang bulat dari pertamanya tapi dia masih tersisa cd dan tugas Aku selanjutnya adalah memastikan bahwa dia akan benar-benar basah hingga becek sehingga penelusuran lubang vagina oleh penis Aku akan berjalan lebih nikmat dari pada malam sebelumnya.

Dan seperti taktik Aku sebelumnya, Aku tidak akan pernah mau membuka cd wanita sebelum dia memang menginginkan untuk dilucuti, bahkan lebih bagus lagi kalau dia sendiri yang melucuti. Jadi yang Aku lakukan adalah menggerayangi tubuhnya dengan lidah basah sembari tangan terus meremas-remas payudaranya.“Cerita Sex”

Memastikan bahwa kedua puting payudaranya menjadi keras adalah pekerjaan susah. Padahal menurut pengalaman, disitulah letak seorang wanita benar-benar birahi. Terkadang kita sentuh bagian kiri, mengeras tapi bagian kanannya tidak dan begitu sebaliknya. Aku tidak mau menggarap seorang wanita sebelum dia betul-betul menginginkannya.

Dan ketika semua sudah berjalan dengan sesuai rencana. Maka Aku membisikkan kalimat:”Kita harus pindah ke lantai, ‘de…” Sebetulnya ini adalah permintaan yang beresiko, karena alam bawah sadarnya kembali terjaga sehingga dia bisa saja menolak pindah.

Tapi Aku memang benar-benar sudah memperhitungkan segala sesuatu dengan cermat. Aku tidak mau lagi hebat-hebatnya bergoyang dan terganggu oleh karena bunyi derit tempat tidur yang bisa membangunkan kakak dan keponakan Aku.

Langsung Aku melemparkan selimut dan bantal kebawah lantai dan menariknya turun kebawah. Dia hanya menurut saja dan itu adalah anugrah. Sehingga dengan beralaskan selimut saja, walaupun kerasnya lantai tidak mengurangi semangat kita berdua untuk memulai petualangan yang lebih hebat dari sebelumnya.

Dan itulah yang terjadi: Aku langsung kembali mencium bibir dan melumat lidahnya. Menindihnya dengan tubuh Aku yang langsung menyelipkan kontol diantara kedua pahanya. Menggesekkannya dengan lembut sembari tangan memainkan payudara beserta putingnya. Dalam hati Aku bersyukur juga, menikmati tubuh mulus adik Aku ini seperti suatu mukjizat.

Mana pernah ada pengalaman bisa mengadakan hubungan seks dengan keluarga sendiri, meskipun itu hanyalah adik tiri. Sepertinya takut dosa sudah tidak ada lagi. Yang ada hanyalah nafsu yang membara untuk menggarap tubuhnya ini dengan tekad untuk memberikannya kepuasan yang tidak terkira. Mungkin karena sebelumnya sudah masturbasi, sehingga permainan Aku agak sedikit lembut dan penis berdiri tidak begitu kencang.

Dan ini sangat menguntungkan Aku karena Aku jadi bisa mengendalikan permainan. Yang terjadi adalah, adik Aku memburu dengan sedikit malu-malu sementara Aku seperti berkesan jual mahal. Tapi sampai kapan ini akan bertahan? Ketika tiba saatnya ketika Aku mulai melucuti perlahan cd adik Aku ini kebawah, nafsu birahi Aku seakan tiba-tiba muncul.

Entah kenapa Aku bertindak liar dengan menarik cd itu dengan gigi Aku kebawah dan kemudian langsung mengarahkan lidah Aku kearah vagina adik Aku. Aku hanya menciumnya sesaat, karena memang bukan ciri Aku untuk menjilat vagina wanita, Aku hanya mau memastikan bahwa vaginanya cukup pelumas untuk segera ditancapkan penis Aku kedalamnya.

Tapi itulah Aku, selalu membuat wanita penasaran. Aku tetap hanya menyenderkan penis Aku keatas vaginanya tanpa bermaksud memasukkannya sementara Aku pura-pura sibuk untuk mengulum bibir dan lidahnya sambil mendekap tubuhnya dengan kedua tangan Aku.?

Justru adik guelah yang sibuk menggoyangkan tubuhnya supaya kontol Aku bisa menghujam kemaluannya. Dan Aku tidak membiarkan dia berlama-lama melakukan itu karena Aku kemudian berbisik kepadanya:

”Kamu mau ‘de..” dengan tenangnya Aku bertanya. Seperti tersekat ditenggorakan jawabannya:

”Terserah kakak…”? Inilah saatnya Aku menunjukkan kepada adik tirinya, siapa Aku sebenarnya. Dengan sigap Aku sekarang memegang kontol Aku dengan jari Aku dan mulai membelai-belai permukaan vaginanya dengan penis Aku.

Itu sangat membuat wanita manapun akan bergairah untuk mengeluarkan lebih banyak lagi pelumas cairannya. Dan erangan yang keluar dari adik Aku semakin membuat Aku semangat untuk terus menggesek-gesekan kontol Aku di atas permukaan vaginanya.

Ketika dirasa cukup licin, mulai pelan-pelan Aku dorong kontol ini dengan tangan Aku masuk kedalam vaginanya. Itu cukup untuk membuat tubuh adik Aku terdorong kebelakang karena mungkin sakit dan nikmatnya bergabung menjadi satu.

Kalau sudah begitu Aku akan menarik kembali keluar kontol Aku dan kemudian memasukkannya kembali perlahan. Kembali tubuh adik Aku terdorong kebelakang tetapi sekarang sudah tidak sekeras sebelumnya.

Dalam hati Aku, ini harus menjadi lebih baik dari pada malam sebelumnya. Lalu secara konstan, Aku mulai memasuk-keluarkan kontol Aku kedalam setengah lubang vaginanya, hanya untuk memancing agar cairan pelumasnya terus keluar dengan lancar.

Itulah yang terjadi beberapa saat kemudian, ketika Aku mulai merasakan bahwa lubang ini sudah mulai lancar untuk terus dipompa keluar masuk kontol Aku. Akhirnya Aku melepas jari Aku dari kontol dan membiarkan kontol Aku mencari sendiri jalan masuk lobang kedalam vagina adik Aku dan sekarang saatnya tangan Aku akan memindahkan sentuhannya ke payudara adik Aku.

Sambil memeras payudaranya, Aku secara perlahan menggenjot pantat Aku naik turun membenamkan kontol Aku kedalam memeknya. Bisa dipastikan terjadi erangan yang lebih hebat dari sebelumnya keluar dari mulut adik Aku, tetapi dengan sigap Aku tutup kepalanya dengan bantal agar erangannya tidak terdengar.

Dari yang pertamanya masih seret, tetapi lama kelamaan sudah mulai lancar masuk keluarnya kontol Aku didalam memek adik Aku ini. Ini tentu saja akan membuat Aku untuk terus menuntunnya kepermainan yang lebih nikmat lagi.

Dan dimulailah Aku mengangkat satu kakinya untuk disilangkan dan Aku juga menyilangkan kaki Aku untuk mengajarkan padanya kontol* dengan gaya bintang. Aku suka banget gaya ini dan Aku mau adik Aku merasakannya juga.

Aku merasa gaya ini betul-betul bisa menjebloskan seluruh kontol kita kedalam memek wanita yang kita garap. Adik Aku hanya menurut saja permintaaan Aku dengan tatapan yang aneh. Aku tetap risih melihata tatapannya tapi selama dia masih bersedia untuk digarap, Aku tidak perduli.

Maka selanjutnya yang terjadi adalah, Aku mengocok seluruh tubuh Aku dengan gaya bintang kedalam memeknya. Tentu saja kali ini dia bukan lagi mengerang dibuatnya tetapi sudah sedikit berteriak.

Aku terganggu dengan teriakannya sehingga Aku menurunkan tempo goyangannya tetapi yang terjadi justru dia yang mengocoknya dari bawah sembari menutup sendiri mulutnya dengan kedua tangannya supaya teriakan yang keluar tidak terdengar.

Gila, Aku bener-bener horny sekarang kalau membayangkan apa yang terjadi pada waktu itu. Permainan dengan seorang perawan selalu mengejutkan pada kali yang kedua. Tetapi yang lebih mengejutkan disini adalah Aku memerawani adik Aku sendiri.

Gilanya kita bisa bersetubuh hingga berjam-jam malam itu, hingga dia bertanya, apakah semua cowo seperti ini kuatnya. Aku hanya tersenyum tanpa memberitahu bahwa rahasianya adalah Aku sudah masturbasi sebelumnya, makanya tidak muncrat-muncrat pada malam itu.

Itu ternyata sangat berkesan didalam dirinya, sehingga kemudian, diwaktu-waktu selanjutnya setiap ada kesempatan yang memungkinkan kita berdua melakukan perbuatan bejat ini tanpa ragu-ragu lagi.

Bahkan pernah, ketika kita berdua mengikuti camping bersama disuatu tempat, pada siang hari kita kontol* di dalam tenda tanpa ada yang mengetahui. Siapa yang mau curiga, kalau mereka tahu si Kyna adalah adikku sendiri.

Cerita Dewasa Memek Adik Tiri

Posting Cerita Dewasa Memek Adik Tiri ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa di Perkosa Penjaga Villa

$
0
0

Cerita Dewasa – Hari itu, sekitar jam 12 siang, aku baru saja tiba di vilaku di puncak. Pak slamet, penjaga vilaku membukakan pintu garasi agar aku bisa memarkirkan mobilku. Pheew.. akhirnya aku bisa melepaskan kepenatan setelah seminggu lebih menempuh UAS. Aku ingin mengambil saat tenang sejenak, tanpa ditemani siapapun, aku ingin menikmatinya sendirian di tempat yang jauh dari hiruk pikuk ibukota. Agar aku lebih menikmati privacy-ku maka kusuruh Pak Slamet pulang ke rumahnya yang memang di desa sekitar s***** Pak Slamet sudah bekerja di tempat ini sejak papaku membeli vila ini sekitar 7 tahun yang lalu, dengan keberadaannya, vila kami terawat baik dan belum pernah kemalingan. Usianya hampir seperti ayahku, 50-an lebih, tubuhnya tinggi kurus dengan kulit hitam terbakar matahari. Aku dari dulu sebenarnya berniat mengerjainya, tapi mengingat dia cukup loyal pada ayahku dan terlalu jujur, maka kuurungkan niatku.

Cerita Birahi 2016: Dientotin Pembokat | “Punten Neng, kalau misalnya ada perlu, Bapak pasti ada di rumah kok, tinggal dateng aja” pamitnya. Setelah Pak Slamet meninggalkanku, aku membereskan semua bawaanku. Kulempar tubuhku ke atas kasur sambil menarik nafas panjang, lega sekali rasanya lepas dari buku-buku kuliah itu. Cuaca hari itu sangat cerah, matahari bersinar dengan diiringi embusan angin sepoi-sepoi sehingga membuat suasana rileks ini lebih terasa. Aku jadi ingin berenang rasanya, apalagi setelah kulihat kolam renang di belakang airnya bersih sekali, Pak Slamet memang telaten merawat vila ***** Segera kuambil perlengkapan renangku dan menuju ke kolam.Sesampainya disana kurasakan suasanya enak sekali, begitu tenang, yang terdengar hanya kicauan burung dan desiran air ditiup angin. Tiba-tiba muncul kegilaanku, mumpung sepi-sepi begini, bagimana kalau aku berenang tanpa busana saja, toh tidak ada siapa-siapa lagi disini selain aku lagipula aku senang orang mengagumi keindahan tubuhku. Maka tanpa pikir panjang lagi, aku pun melepas satu-persatu semua yang menempel di tubuhku termasuk arloji dan segala perhiasan sampai benar-benar bugil seperti waktu baru dilahirkan.

Setelah melepas anting yang terakhir menempel di tubuhku, aku langsung terjun ke kolam. Aahh.. enak sekali rasanya berenang bugil seperti ini, tubuh serasa lebih ringan. Beberapa kali aku bolak-balik dengan beberapa gaya kecuali gaya kupu-kupu (karena aku tidak bisa, hehe..) 20 menit lamanya aku berada di kolam, akupun merasa haus dan ingin istirahat sebentar dengan berjemur di pinggir kolam. Aku lalu naik dan mengeringkan tubuhku dengan handuk, setelah kuambil sekaleng coca-cola dari kulkas, aku kembali lagi ke kolam. Kurebahkan tubuhku pada kursi santai disana dan kupakai kacamata hitamku sambil menikmati minumku. Agar kulitku yang putih mulus ini tidak terbakar matahari, kuambil oilku dan kuoleskan di sekujur tubuhku hingga nampak berkilauan. Saking enaknya cuaca di sini membuatku mengantuk, hingga tak terasa aku pun pelan-pelan tertidur. Di tepi kolam itu aku berbaring tanpa sesuatu apapun yang melekat di tubuhku, kecuali sebuah kacamata hitam. Kalau saja saat itu ada maling masuk dan melihat keadaanku seperti itu, tentu aku sudah diperkosanya habis-habisan. Ditengah tidurku aku merasakan ada sesuatu yang meraba-raba tubuhku, tangan itu mengelus pahaku lalu merambat ke dadaku.

Ketika tangan itu menyentuh bibir kemaluanku tiba-tiba mataku terbuka dan aku langsung terkejut karena yang kurasakan barusan ternyata bukan sekedar mimpi. Aku melihat seseorang sedang menggerayangi tubuhku dan begitu aku bangun orang itu dengan sigapnya mencengkram bahuku dan membekap mulutku dengan tangannya, mencegah agar aku tidak menjerit. Aku mulai dapat mengenali orang itu, dia adalah Warjo, si penjaga vila tetangga, usianya sekitar 30-an, wajahnya jelek sekali dengan gigi agak tonggos, pipinya yang cekung dan matanya yang lebar itu tepat di depan wajahku. “Sstt.. mendingan Neng nurut aja, di sini udah ga ada siapa-siapa lagi, jadi jangan macam-macam!” ancamnya Aku mengangguk saja walau masih agak terkejut, lalu dia pelan-pelan melepaskan bekapannya pada mulutku “Hehehe.. udah lama saya pengen ngerasain ngentot sama Neng!” katanya sambil matanya menatapi dadaku “Ngentot ya ngentot, tapi yang sopan dong mintanya, gak usah kaya maling gitu!” kataku sewot.

Ternyata tanpa kusadari sejak berenang dia sudah memperhatikanku dari loteng vila majikannya dan itu sering dia lakukan daridulu kalau ada wanita berenang di s***** Mengetahui Pak Slamet sedang tidak di sini dan aku tertidur, dia nekad memanjat tembok untuk masuk ke s***** Sebenarnya aku sedang tidak mood untuk ngeseks karena masih ingin istirahat, namun elusannya pada daerah sensitifku membuatku BT (birahi tinggi). “Heh, katanya mau merkosa gua, kok belum buka baju juga, dari tadi pegang-pegang doang beraninya!” tantangku. “Hehe, iya Neng abis tetek Neng ini loh, montok banget sampe lupa deh” jawabnya seraya melepas baju lusuhnya. Badannya lumayan jadi juga, walaupun agak kurus dan dekil, penisnya yang sudah tegang cukup besar, seukuran sama punyanya si Budi, tukang air yang pernah main denganku Dia duduk di pinggir kursi santai dan mulai menyedot payudaraku yang paling dikaguminya, sementara aku meraih penisnya dengan tanganku serta kukocok hingga kurasakan penis itu makin mengeras. Aku mendesis nikmat waktu tangannya membelai vaginaku dan menggosok-gosok bibirnya. “Eenghh.. terus Tar.. oohh!” desahku sambil meremasi rambut Warjo yang sedang mengisap payudaraku. Kepalanya lalu pelan-pelan merambat ke bawah dan berhenti di kemaluanku.

Aku mendesah makin tidak karuan ketika lidahnya bermain-main di sana ditambah lagi dengan jarinya yang bergerak keluar masuk. Aku sampai meremas-remas payudara dan menggigit jariku sendiri karena tidak kuat menahan rasanya yang geli-geli enak itu hingga akhirnya tubuhku mengejang dan vaginaku mengeluarkan cairan hangat. Dengan merem melek aku menjambak rambut si Warjo yang sedang menyeruput vaginaku. Perasaan itu berlangsung terus sampai kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah warjo melepaskan kepalanya dari situ, nampak mulutnya basah oleh cairan cintaku. Belum beres aku mengatur nafasku yang memburu, mulutku sudah dilumatnya dengan ganas. Kurasakan aroma cairan cintaku sendiri pada mulutnya yang belepotan cairan itu. Aku agak kewalahan dengan lidahnya yang bermain di rongga mulutku, masalahnya nafasnya agak bau, entah bau rokok atau jengkol. Setelah beberapa menit baru aku bisa beradapatasi, kubalas permainan lidahnya hingga lidah kami saling membelit dan mengisap. Cukup lama juga kami berpagutan, dia juga menjilati wajahku yang halus tanpa jerawat sampai wajahku basah oleh liurnya.

“Gua ga tahan lagi jo, sini gua emut yang punya lu” kataku. Si Warjo langsung bangkit dan berdiri di sampingku menyodorkan penisnya. Masih dalam posisi berbaring di kursi santai, kugenggam benda itu, kukocok dan kujilati sejenak sebelum kumasukkan ke mulut. Mulutku terisi penuh oleh penisnya, itu pun tidak menampung seluruhnya paling cuma masuk 3/4nya saja. Aku memainkan lidahku mengitari kepala penisnya yang mirip helm itu, terkadang juga aku menjilati lubang kencingnya sehingga tubuh pemiliknya bergetar dan mendesah-desah keenakan. Satu tangannya memegangi kepalaku dan dimaju-mundurkannya pinggulnya sehingga aku gelagapan. “Eemmpp.. emmphh.. nngg..!” aku mendesah tertahan karena nyaris kehabisan nafas, namun tidak dipedulikannya. Kepala penis itu berkali-kali menyentuh dinding kerongkonganku. Kemudian kurasakan ada cairan memenuhi mulutku. Aku berusaha menelan cairan itu, tapi karena banyaknya cairan itu meleleh di sekitar bibirku. Belum habis semburannya, dia menarik keluar penisnya, sehingga semburan berikut mendarat disekujur wajahku, kacamata hitamku juga basah kecipratan maninya. Kulepaskan kacamata hitam itu, lalu kuseka wajahku dengan tanganku. Sisa-sisa sperma yang menempel di jariku kujilati sampai habis. Saat itu mendadak pintu terbuka dan Pak Slamet muncul dari sana, dia melongo melihat kami berdua yang sedang bugil.

Aku sendiri sempat kaget dengan kehadirannya, aku takut dia membocorkan semua ini pada ortuku. “Eehh.. maaf Neng, Bapak cuma mau ngambil uang Bapak di kamar, ga tau kalo Neng lagi gituan” katanya terbata-bata. Karena sudah tanggung, akupun nekad menawarkan diriku dan berjalan ke arahnya. “Ah.. ga apa-apa Pak, mending Bapak ikutan aja yuk!” godaku. Jakunnya turun naik melihat kepolosan tubuhku, meskipun agak gugup matanya terus tertuju ke payudaraku. Aku mengelus-elus batangnya dari luar membuatnya terangsang. Akhirnya dia mulai berani memegang payudaraku, bahkan meremasnya. Aku sendiri membantu melepas kancing bajunya dan meraba-raba dadanya. “Neng, tetek Neng gede juga yah.. enak yah diginiin sama Bapak?” Sambil tangannya terus meremasi payudaraku. Dalam posisi memeluk itupun aku perlahan membuka celana panjangnya, setelah itu saya turunkan juga celana kolornya. Nampaklah kemaluannya yang hitam menggantung, jari-jariku pun mulai menggenggamnya.

Dalam genggamanku kurasakan benda itu bergetar dan mengeras. Pelan-pelan tubuhku mulai menurun hingga berjongkok di hadapannya, tanpa basa-basi lagi kumasukkan batang di genggamanku itu ke mulut, kujilati dan kuemut-emut hingga pemiliknya mengerang keenakan “Wah, Pak Slamet sama majikan sendiri aja malu-malu!” seru si Warjo yang memperhatikan Pak Slamet agak grogi menikmati oral seks-ku. Warjo lalu mendekati kami dan meraih tanganku untuk mengocok kemaluannya. Secara bergantian mulut dan tanganku melayani kedua penis yang sudah menegang itu. Tidak puas hanya menikmati tanganku, sesaat kemudian Warjo pindah ke belakangku, tubuhku dibuatnya bertumpu pada lutut dan kedua tanganku. Aku mulai merasakan ada benda yang menyeruak masuk ke dalam vaginaku. Seperti biasa, mulutku menganga mengeluarkan desahan meresapi inci demi inci penisnya memasuki vaginaku. Aku disetubuhinya dari belakang, sambil menyodok, kepalanya merayap ke balik ketiak hingga mulutnya hinggap pada payudaraku. Aku menggelinjang tak karuan waktu puting kananku digigitnya dengan gemas, kocokanku pada penis Pak Slamet makin bersemangat.

Rupanya aku telah membuat Pak Slamet ketagihan, dia jadi begitu bernafsu memperkosa mulutku dengan memaju-mundurkan pinggulnya seolah sedang bersetubuh. Kepalaku pun dipeganginya dengan erat sampai kesempatan untuk menghirup udara segar pun aku tidak ada. Akhirnya aku hanya bisa pasrah saja disenggamai dari dua arah oleh mereka, sodokan dari salah satunya menyebabkan penis yang lain makin menghujam ke tubuhku. Perasaan ini sungguh sulit dilukiskan, ketika penis si Warjo menyentuh bagian terdalam dari rahimku dan ketika penis Pak Slamet menyentuh kerongkonganku, belum lagi mereka terkadang memainkan payudara atau meremasi pantatku. Aku serasa terbang melayang-layang dibuatnya hingga akhirnya tubuhku mengejang dan mataku membelakak, mau menjerit tapi teredam oleh penis Pak Slamet. Bersamaan dengan itu pula genjotan si Warjo terasa makin bertenaga. Kami pun mencapai orgasme bersamaan, aku dapat merasakan spermanya yang menyembur deras di dalamku, dari selangkanganku meleleh cairan hasil persenggamaan.

Setelah mencapai orgasme yang cukup panjang, tubuhku berkeringat, mereka agaknya mengerti keadaanku dan menghentikan kegiatannya. “Neng, boleh ga Bapak masukin anu Bapak ke itunya Neng?” tanya Pak Slamet lembut. Saya cuma mengangguk, lalu dia bilang lagi, “Tapi Neng istirahat aja dulu, kayanya Neng masih cape sih”. Aku turun ke kolam, dan duduk berselonjor di daerah dangkal untuk menyegarkan diriku. Mereka berdua juga ikut turun ke kolam, Warjo duduk di sebelah kiriku dan Pak Slamet di kananku. Kami mengobrol sambil memulihkan tenaga, selama itu tangan jahil mereka selalu saja meremas atau mengelus dada, paha, dan bagian sensitif lainnya. Yang satu ditepis yang lain hinggap di bagian lainnya, lama-lama ya aku biarkan saja, lagipula aku menikmatinya kok. “Neng, Bapak masukin sekarang aja yah, udah ga tahan daritadi belum rasain itunya Neng” kata Pak Slamet mengambil posisi berlutut di depanku. Dia kemudian membuka pahaku setelah kuanggukan kepala merestuinya, dia arahkan penisnya yang panjang dan keras itu ke vaginaku, tapi dia tidak langsung menusuknya tapi menggesekannya pada bibir kemaluanku sehingga aku berkelejotan kegelian dan meremas penis Warjo yang sedang menjilati leher di bawah telingaku. “Aahh.. Pak cepet masukin dong, udah kebelet nih!” desahku tak tertahankan. Aku meringis saat dia mulai menekan masuk penisnya.

Kini vaginaku telah terisi oleh benda hitam panjang itu dan benda itu mulai bergerak keluar masuk memberi sensasi nikmat ke seluruh tubuh. “Wah.. seret banget memeknya Neng, kalo tau gini udah dari dulu Bapak entotin” ceracaunya. “Brengsek juga lu, udah bercucu juga masih piktor, gua kira lu alim” kataku dalam hati. Setelah 15 menit dia genjot aku dalam posisi itu, dia melepas penisnya lalu duduk berselonjor dan manaikkan tubuhku ke penisnya. Dengan refleks akupun menggenggam penis itu sambil menurunkan tubuhku hingga benda itu amblas ke dalamku. Dia memegangi kedua bongkahan pantatku yang padat berisi itu, secara bersamaan kami mulai menggoyangkan tubuh kami. Desahan kami bercampur baur dengan bunyi kecipak air kolam, tubuhku tersentak-sentak tak terkendali, kepalaku kugelengkan kesana-kemari, kedua payudaraku yang terguncang-guncang tidak luput dari tangan dan mulut mereka. Pak Slamet memperhatikan penisnya sedang keluar masuk di vagina seorang gadis 21 tahun, anak majikannya sendiri, sepertinya dia tak habis pikir betapa untungnya berkesempatan mencicipi tubuh seorang gadis muda yang pasti sudah lama tidak dirasakannya. Goyangan kami terhenti sejenak ketika Warjo tiba-tiba mendorong punggungku sehingga pantatku semakin menungging dan payudaraku makin tertekan ke wajah Pak Slamet.

Warjo membuka pantatku dan mengarahkan penisnya ke sana “Aduuh.. pelan-pelan Jo, sakit tau.. aww!” rintihku waktu dia mendorong masuk penisnya. Bagian bawahku rasanya sesak sekali karena dijejali dua batang penis besar. Kami kembali bergoyang, sakit yang tadi kurasakan perlahan-lahan berubah menjadi rasa nikmat yang menjalari tubuhku. Aku menjerit sejadi-jadinya ketika Warjo menyodok pantatku dengan kasar, kuomeli dia agar lebih lembut dikit. Bukannya mendengar, Warjo malah makin buas menggenjotku. Pak Slamet melumat bibirku dan memainkan lidahnya di dalam mulutku agar aku tidak terlalu ribut. Hal itu berlangsung sekitar 20 menit lamanya sampai aku merasakan tubuhku seperti mau meledak, yang dapat kulakukan hanya menjerit panjang dan memeluk Pak Slamet erat-erat sampai kukuku mencakar punggungnya. Selama beberapa detik tubuhku menegang sampai akhirnya melemas kembali dalam dekapan Pak Slamet. Namun mereka masih saja memompaku tanpa peduli padaku yang sudah lemas ***** Erangan yang keluar dari mulutku pun terdengar makin tak bertenaga. Tiba-tiba pelukan mereka terasa makin erat sampai membuatku sulit bernafas, serangan mereka juga makin dahsyat, putingku disedot kuat-kuat oleh Pak Slamet, dan Warjo menjambak rambutku. Aku lalu merasakan cairan hangat menyembur di dalam vagina dan anusku, di air nampak sedikit cairan putih susu itu melayang-layang. Mereka berdua pun terkulai lemas diantara tubuhku dengan penis masih tertancap. Setelah sisa-sisa kenikmatan tadi mereda, akupun mengajak mereka naik ke atas.

Sambil mengelap tubuhku yang basah kuyup, aku berjalan menuju kamar mandi. Eh.. ternyata mereka mengikutiku dan memaksa ikut mandi bersama. Akhirnya kuiyakan saja deh supaya mereka senang. Disana aku cuma duduk, merekalah yang menyiram, menggosok, dan menyabuniku tentunya sambil menggerayangi. Bagian kemaluan dan payudaraku paling lama mereka sabuni sampai aku menyindir “Lho.. kok yang disabun disitu-situ aja sih, mandinya ga beres-beres dong, dingin nih” disambut gelak tawa kami. Setelah itu, giliran akulah yang memandikan mereka, saat itulah nafsu mereka bangkit lagi, akupun kembali digarap di kamar mandi. Hari itu aku dikerjai terus-menerus oleh mereka sampai mereka menginap dan tidur denganku di ranjang spring bed-ku. Sejak itu kalau ada sex party di vila ini, mereka berdua selalu diajak dengan syarat jangan sampai rahasia ini bocor. Aku senang karena ada alat pemuas hasratku, mereka pun senang karena bisa merasakan tubuhku dan teman-teman kuliahku yang masih muda dan cantik. Jadi ada variasi dalam kehidupan seks kami, tidak selalu main sama teman-teman cowok di kampus.

Cerita Dewasa di Perkosa Penjaga Villa

Posting Cerita Dewasa di Perkosa Penjaga Villa ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Selingkuh Dengan Om

$
0
0

Cerita Dewasa – Acara pesta suami sudah selesai , dan hari ini sudah menjadi hari biasa dengan rutinitas bekerja dirumah, sedangkan suamiku berangkat ke kantor, dan aku juga gak tau hubungan dengan dini berlanjut atau tidak soalnya jika ditanya selalu mengelak, suamiku sering pulang larut malam katanya ada pekerjaan kantor yang tidak bisa ditinggal.

Aku pun mulai sering telepon2an ama tony, walau dia memaksa untuk datang ke rumah aku, aku tetap aja nolak biarpun aku udah pernah janji, alasan aku takut ketauan, dia ngajak ML di luar aku juga tetap nolak, karena gak mau ninggalin rumah dan takut kalo mas eko pulang aku gak ada di rumah.
Paling banter kita phone sex sampe berjam2. aku berupaya nolak dengan berbagai cara tapi ditinggal terus menerus bikin gairah aku semakin tinggiapalagi setiap pulang kantor mas eko selalu menolak berhubungan dengan alasan keletihan ntar aja an,

Wekeend aja ya gila seminggu sekali buat pasangan baru nikahmmh bikin aku pusing kejadian yg gak disangka2 pun terjadi suatu pagi, selasa pagi, setelah mas eko ke kantor. entah setelah pesta itu, aku semakin berani aja berpakaian, aku sering banget gak make bra,

Kalo keluar kemana2 karena kompleks rumah kami dekat ama pasar, akumemutuskan untuk ke pasar, hanya make daster, dan itupun tanpa bra setelah pulang dari pasar, aku lucuti daster aku, tinggal make CD doank, sambil masak selesai masak, aku nyantai nonton dvd semiblue
Gak lama kemudian bel berbunyi, kontan aku kaget, aku kecilin volumenya, lantas ke belakang ngambil baju handuk trus ke pintu pas aku buka ternyata om aku ( adik nyokap aku ). om aku ini emang akrab banget ama aku, bisa dibilang aku ponakan paling disayang lahhehehe ( maklum imut ), dia emang sering mampir ke rumah.

Dia sendiri udah berkeluarga anaknya dua, masih kecil2 tapi, dulu sebelum married aku sering banget nginep di rumahnya buat ngurusin anaknya, maklum mereka berdua pada bekerja sebagai PNS, lagian dulu waktu aku masih kecil om aku sering ngurusin aku.

Om aku di dephankam sedang istrinya di depkominfo aku kaget aja liat om aku, maklum keadaan aku lagi sedang ‘in’, eh om darimana ini tadi dari kantor tapi gak ada kerjaan ya om mampir aja kesini sekalian nengokin kamu, gimana udah isi belom ? isi apaan? wong mas eko sibuk melulu.

Sambil melangkah ke ruang dalam ani lagi ngapain nih, baru abis mandi? baru abis masak, mau juga mandi oya om mau makan gak? ani tadi masak udang tuh? udah om tadi baru makan di kantor, minum aja deh aku lantas kebelakang,buatin kopi.

Aku balik k ruang tamu, nyediain kopi, otomatis aku nunduk didepan dia, baju handuk aku talinya rada kendor, so dia bisa ngeliat nenen aku aku mikir ah biasalah dia langsung ngomong dia emang blak2an orangnya dan sangat dekat ama aku weh udah gede aja itu.

Sambil matanya tertuju ke payudara aku, dulu waktu kamu masih kecil om yg ngurusin kencing beraknya, gak nyangka sekarang udah besar idih om bisa aja, yee lagian dulu om udah liat donkh, ani malah blom liat punyanya omhihihi eh, tambah pintar aja sekarang? gimana kabar papa mama?  tuh kan paling pintar alihkan perbincangan, baik2 aja kok om diminum kopinya iya, udah kamu mandi aja sana,

Om mo liat tv bentar gak mau mandiin nih om? tantang aku sambil nyalain tv eh kamu mulai berani ya? kan sekarang udah gede, jadi bisa mandi sendiri alah bilang aja takut ada yg bangun eh nakal kamu
ya, awas om bilangin papa loh udah sana mandi duh lagi malas mandi nih om,

Kan enak kalo bau keringat gini, lagian kalo ada yg bangun, ntar ani yg beresin deh beresin apanya ah om masa perlu penjelasan lagi ( om aku biar kulitnya kecoklat2an/hitam tapi badannya tegap banget kayak tentara ) beresin baju maksud kamu  bikin tenang yang bangun lah om gimana sih emang kamu bisa tenanginnya yaelah om.

Emang ani masih kecil apa siapa yg ngajarin kamu an? Gak ada suami kamu juga kok ngomong2 yg engak2 nah tuh kan pasti udah mulai tegang tuh, lagian ani jarang gituan om, mas eko sibuk melulu trus sedari kuliah,

Ani suka terkagum2 ama bodynya om ingat gak waktu kita berenang dulu, ani suka meluk om dari belakang kan ah kamu bisa aja, sana kamu mandi emang abis mandi mau diapain ani? eh nih anak, biar segar lah masa sih gak tertarik ama ani om?  hush tertarik sih tertarik, tapi ingat kamu kan ponakan saya.

Masa om tega sih ama ponakan kalo ani yang mau gimana? hush ngaco kamu, udah sana mandi aku lantas berdiri, tapi gak ke belakang, aku ke pintu dpan, nutupin pintu trus aku locked, ga balik lagi ke ruang tamu tengah.

Aku liat om aku lagi nonton tv, aku buka aja tali baju handukbluup bajuhanduknya sekarang gak terikat, trus aku jalan ke depan om aku sambil ngambil remote om motornya diparkir disamping kan om aku tampak kaget an kamu ngapain kunci pintu depan om biar aman sambil aku lepasin baju handuk aku di depan om aku trus ngapain kamu buka handuknya lha tadi katanya disuruh mandi gimana sih iya kamu kan bisa lepasin di dalam kamar mandi lha katanya waktu kecil udah ngeliat punya ani kan emang beda ya om sama waktu kecil sambil tangan aku nurunin CD aku aku benar2 polos, jembi yg sedkit bulunya.

Ditambah payudara aku yg masih mengkal, kulit putih aku, udah gitu aku naikin tangan aku buat rapihin rambut aku, otomatis bulu2 halus di ketiak aku pun kelihatan om aku tambah bengong, tak berkedip ngeliat aku aku langsung duduk di sampingnya an kkkkaaamu bennnneran nnihh aku yg udah ‘in’,

Langsung aja tangan aku merayap ke paha om aku om mau kan puasin ani? kita jaga deh rahasianya inget gak waktu kita sering berenang berempat ama diki dan layla ( kedua anaknya yg masih sd kls satu dan tk ),

Waktu tante gak bisa ikut tangan aku langsung remas2 kontolnya udah gitu kita perginya siang jam 2an, kolam renangnya masih sepi banget, trus aku peluk om dari belakang abis tubuhnya sexy abis sih trus waktu di kamar mandi,

Om nyuruh aku mandiin diki dan layla, padahal itu kan kamar mandi cowok, tapi karena sepi dan butuh org buat ngurusin mereka. trus om buka celana renang om sambil menghadap ke tembok, mandi, padahal om tau ada aku disitu, yg jelas saat itu aku kan udah gak kecil lagi, aku udah kuliah semester 7, tapi om seolah cuek aja, iya sih waktu itu aku gak ngeliat kontol om,

Karena om menghadap ke tembok tapi otomatis aku ngeliat pantat om, yang tembem itu, trus hitam mengkilat diterpa air maksud om apaan sambil tangan aku turunin resleting baju pnsnya abis itu, om cuma ngelilit handuk doankh di pinggang trus berbalik ani tau om,

Baju renang ani emang sexy, om bisa leluasa ngeliat buah dada ani kan karena ani tau om konak, waktu pura make-in baju buat dicky, ani ngeliat bagian depannya kok nonjol banget udah gitu om pura2 berdiri di belakang ani sambil ddempetin punya om kan ani ngerasa ada yang keras banget di belahan pantat ani, apalagi ani masih make baju renang, yg cuman celada dalam dan bra gitu trus om suruh dicky tunggu di luar,

Padahal om gesek2in punya om persis di belahan pantat ani, padahal kalo om mau bantuin make baju si layla, harusnya kan kta berhadapan tau gak om ani sampe ngumpet dalam hati, gila pasti besar banget nihudah gitu om julurin tangan alasan buat megang baju si layla padahal om nyenggol toket ani kan, udah gitu om suruh layla tunggu di luar,

Tangan om megang pinggul ani sambil om terus gesek2in kontol om di pantat anipasti om tau ani juga menikmatinya, makanya ani gak mau beranjakani tau kalo saat itu om juga udah habis akal, ani kan dengar suara om udah ngos2an tapi ani sama sekali gak protes kan malah ani bantu om kan, ani sengaja goyang2in pantat coba om pikir dalam kamar mandi cowok,

Cowok hanya make handuk megang pinggul cewek yg hanya make baju renang berduaan sendirian tapi ani tetap gak beranjakuntung kamar mandinya gak ada pintu, gak ada lampu dan kita sedikit terbantu dengan suasana sepi inget gak, waktu om udah gak nahan lagi, kontol om udah tegang banget.

Tapi om gak juga mau nyingkirin handuk, dan om semakin cepat nusuk pantat ani, tangan om sampai meluk perut anikenapa om gak mau nyentuh susu ani?sampai si dicky masuk trus teriak papa lagi ngapainlalu om kagetcepat2 masuk ke kamar kecilingat gak?,

Ani tau om tanggung, makanya pas pulang waktu di mobil, ani sengaja make rok mini tanpa $$CD, biar d mobil om bisa liatin punya ani kanterbukti pas di mobil ani duduk depan, ani narik naik rok ani om ngeliatin aja meqi ani tangan aku udah ngocok2in kontol om aku, yg emang gede, panjang, keras, berurat dan hitam kecoklat2an  sekarang om gak perlu canggung karena ani udah dewasa dan kita sama2 mau kan? iyaaaa nnni tapi kalo kamu hamil gimana? jgn takut om, gak bakal, kan sekarang bukan masa subur, lagian banyak dokter ahli kan.

Om aku mulai horny, bajunya dia lepas tangan aku masih ngocokin kontolnya, abis itu aku jongkok didepan dia, turunin celananya, langsung aku isap kontolnya, dari telur, aku mainin lidah aku di ujung kontolnya kontol om gede banget, tau gak dari dulu ani udah pengen ngerasainnya abis aku kulum kontolnya,

Aku merangkak naik jilatin dadanya, pentil susunya yg hitam aku sedotmmh bau keringat lelaki semakin bikin aku bergairahom aku keliatan kaku banget tapi dia menikmati, gak lama kemudian, tangan dia megang tubuh aku, ditidurin aku di sofa, tangan aku diangkat keatas, dia jilat ketiak aku, tangannya mainin susu akuani gak papa nih om rasain punya anigak papa om,

Ani mauu ommm, ani mau kontol om abis diremas2, dia jilatin susu aku, turun ke pusar, ke perut aku, abis itu dia mainin meqi aku, dari bibirnya sampe kedalam2 nya mmh punya ani wangi emang punya tante gak om ah punya tante banyak bulunya kontol om juga enak  kan kontol om hitam,

Lebih putih suami kamu kan ah mas eko gak ada apa2nya om, punya om 3 kali lipatom masukin donk iya ponakan sayang lantas dia ngangkat pinggul aku dan bluuupp, masukin kontolnya yg udah tegang pelan2 lama2 gerakan makin liarmmmhhhh ommmmsambil aku goyangin pantat aku annii punya kamu enak banget yg benar ahhh om kontol om gede banget ani suka kontol om?

Suka omm om juga suka meqi ani om terus omm om aku lalu menunduk, akhirnya kita berpagutan mulut, sambil terus memompa dan aku pun terus goyang2in pantat aku enak an?  enak ommm om sering2 kesini ya ntar kalo ketauan gimana udah om ygpenting kesini aja dulu ntar kita liat sikonkontol om enakk banggeeett, lagi ommmmmmmoooommmmmmmmm,

Ahirnya aku cengkeram leher om akummmmhh aku rasain orgasme yg dasyhat om aku masih terus memompaannnnniiiii keluar ommmmmm om aku lantas cabut kontolnya, ganti posisi, aku nungging dan dia masukin dari belakangmmmhhh gak lama kemudian om aku muncrat aaannnnniiii oomm tumppaahhh tumpahin om di memek ani,

Genjot trus ommm setelah kontolnya ditarik aku langsung balik badan, mengulum sisa2 spema di kontol om aku dan kita terkulai lemasmakasih om kamu nakal anyee gak lama kemudian om aku bangkit menuju kamar mandi,

Liat pantatnya yg montok hitam mengkilat, aku jadi horny lagi, aku ikutin ke belakang, sampai di kamar mandi aku jongkok di pantatnya, aku jilatin sampe ke dubur2nyaenak aniiikamu masih mau sayangiya omom aku lalu berbalik suruh aku balik badan,

Gentian dia yg jilatin pantat akuegghh ommm ennnaaaaakkkkk gak lama kemudian telpon berdering aku buru2 lari ke ruang tengah( mas eko emang suka nelpoan siang2 ) ngangkat telpon, lagi bicara di telepon eh tau2nya om aku udah nyusul,

Dia jongkok di belakang aku sambil jilatin pantat akummmhhan kamu ngapain? nggak gpp kok, lagi ngantuk nih, ntar sore aja telpon lagi ya mas ooo oke deh bye bye too.klekegghh ommm enak bangetttttttssss

Gak lama kemudian hp om aku bunyi, dia cepat2 ngangkat, ngeliat kontol om aku yg udah pada ngaceng llagi, aku cepat2 jongkok, isapinom aku gak bisa nahandia mendesah di telepon, apalagi aku naiki tubuhnya,

Mainin lidah aku di telinga sebelahnya om aku menahan nafas ( awal dari masalah ) kamu dimana ? nnneennnnggak kok telpon di kantor gak ada gak kok aakku di di rumah anii ngapainn mampir aja koko ya udah klek, aku langsung kulum mulut om akupantat aku pas diatas kntolnyadan blup begitu kontolnya masuk aku goyang2 in sambil berciuman gak lama kemudian. pintu ada yg gedor dan crot.

Cerita Dewasa Selingkuh Dengan Om

Posting Cerita Dewasa Selingkuh Dengan Om ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.


Cerita Dewasa Pemerkosa Brutal

$
0
0

Cerita Dewasa – Hari Minggu pagi jam 6:00 terdengar suara meraung-raung sirene sebuah kendaraan. Sebuah mobil ambulans keluar dari sebuah pertokoan di wilayah Ciledug yang sedang dalam tahap pembangunan. Sesaat kemudian mobil polisi mengikuti di

belakangnya. Minggu pagi itu beberapa pekerja bangunan baru saja menemukan sesosok wanita muda yang tergolek pingsan di lantai empat pertokoan yang sedang dibangun itu. Tubuhnya ditemukan dalam keadaan telanjang dengan noda-noda darah setengah mengering di wilayah selangkangannya. Jelas dari kondisi seperti itu wanita tersebut pasti adalah korban pemerkosaan. Setengah jam kemudian ambulans telah tiba di rumah sakit. Nampak beberapa orang perawat UGD menyiapkan tempat tidur dorong untuk membawa si korban. Selanjutnya empat orang membopong sesosok tubuh wanita yang berselimut dari dalam mobil ambulans.

Wanita muda itu tampak masih pingsan. Dari rona wajahnya wanita itu kira-kira berusia 24 tahunan dan tingginya semampai sekitar 150 cm. Warna kulitnya tangannya sawo matang khas orang Indonesia tetapi di bagian pundaknya dan sebagian dada atas yang tidak tertutup selimut warnanya cenderung lebih terang sebagaimana halnya wajahnya yang tetap tidak dapat menyembunyikan kemanisannya meski dia berada dalam keadaan pingsan. Besar kemungkinan warna kulit tangannya yang cenderung coklat itu akibat pemaparan terhadap sinar matahari. Mungkin wanita pingsan itu sehari-harinya suka mengenakan baju lengan pendek atau bahkan lengan buntung. Tidak lama kemudian wanita pingsan tersebut telah dibawa sampai di sebuah ruangan yang tidak ada seorang pasienpun. Mungkin itu adalah ruang VIP atau ruang periksa khusus. Tidak lama kemudian seorang dokter pria datang ke ruangan itu. “Bagaimana keadaannya…” dokter bertanya kepada suster yang menjaga wanita pingsan itu. “Masih pingsan dok….Dia mengalami pendarahan….” Suster menjawab. Dokter itu kemudian menyibak selimut yang menutupi wanita itu dan melihat kondisi tubuhnya yang telanjang bulat. Kemudian dokter tersebut memerintahkan dua orang suster untuk memasang kait penggantung kaki yang terdapat pada sisi kanan dan kiri tempat tidur.

Kait yang terbuat dari bahan elastis itu dipasang pada pertemuan antara betis dengan paha. Dengan demikian pantat wanita pingsan itu menjadi sedikit terangkat dan kedua kakinya menjadi terbuka lebar sehingga terlihat jelas alat kelamin dan anusnya. Metoda itu adalah yang biasa dilakukan oleh para dokter untuk melakukan pemeriksaan kemaluan wanita. Dengan bantuan cahaya sinar halogen dokter mulai memeriksa seputar alat kelamin wanita itu. Ada sedikit darah yang masih mengalir dari liang kehormatannya. Tampak sekali memar di daerah labium mayora vaginanya sehingga terjadi pembengkakan di wilayah itu. Dari kondisi itu jelas bahwa pelaku pemerkosaan pasti lebih dari satu orang. Vagina yang membengkak itu memperlihatkan goresan-goresan yang menandakan bahwa telah terjadi luka-luka lecet pada alat kelamin wanita itu. Selanjutnya dokter memerintahkan salah seorang suster untuk mengambil alat pemeriksa vagina. Alat berbentuk seperti moncong bebek yang terbuat dari logam itu dimasukkan secara perlahan ke dalam vagina wanita itu. Tidak dalam mungkin hanya sekitar 1 sampai 1,5 cm. Setelah itu terdengar bunyi klik dan moncong bebek itu bergerak membuka vagina wanita pingsan tersebut.

Bagian dalam vaginanya segera dengan mudah terlihat. Nampak sekali selaput tipis didalamnya yang bentuknya sudah tidak beraturan. Terdapat sobekan ke segala arah yang menandakan bahwa selaput dara wanita itu telah koyak. Adanya sedikit darah yang mengalir dari sela-sela selaput yang terkoyak itu menunjukkan bahwa peristiwa robeknya selaput dara masih belum lama terjadi. Dipastikan bahwa peristiwa perkosaan itulah yang telah merenggut keperawanannya. Setelah mengamati dengan seksama alat kelamin wanita itu kini dokter beralih ke anus wanita pingsan tersebut yang juga nampak memar. Terdapat benjolan di sekitar anus yang cukup besar sehingga hampir bersinggungan dengan wilayah vaginanya. Terlihat noda darah yang mengering di mulut anus wanita itu. Berarti pelaku perkosaan tidak hanya melakukan perudungan seks vaginal tetapi juga anal. Setelah membuat catatan-catatan untuk kepentingan pembuatan visum dokter segera memerintahkan suster untuk melepas kait penahan kaki. Kemudian dokter mengambil sebuah suntikan serta sebotol kecil cairan warna oranye dari dalam saku baju putihnya.

Dokter membuka penutup jarum suntik dan memasukkannya ke dalam botol kecil berisi cairan oranye tersebut melalui tutupnya yang terbuat dari karet. Sekitar 5 mL cairan disedot oleh alat suntik itu. Selanjut dokter meminta suster untuk memiringkan tubuh wanita pingsan tersebut. Dokter akan menyuntikkan obat pencegah kehamilan melalui bokong wanita pingsan itu. Setelah menggosok wilayah bokong wanita itu yang akan disuntik dengan kapas beralkohol, jarum segera ditancapkan setengahnya ke bokong wanita tersebut. Tidak ada respon yang terlihat. Cairan oranye itu dengan lancar bergerak masuk ke tubuh wanita pingsan itu melalui bokongnya. Tidak lama kemudian seluruh cairan telah disuntikkan ke tubuh wanita itu dan dokter segera pergi meninggalkan ruangan. Pukul delapan pagi menunjukkan tanda-tanda bahwa wanita pingsan itu mulai siuman. “Aakkkhhhh…….aaddddduhhhhh………….aadduuhhhhhhhh hhhh” Wanita itu rupanya mulai merasakan nyeri di vagina dan anusnya akibat perbuatan biadab orang-orang terhadap tubuhnya. Suster yang menjaga di ruangan itu segera mendekati wanita yang mulai siuman tersebut. “ddiiiii…..ddiimanna…..aakuu…….” Suara wanita itu masih bergetar. “Tenang..mbak aman di sini…..Ini adalah rumah sakit…..” Suster menjawab. Wanita yang siuman itu kini menyadari tubuhnya yang telanjang di bawah selimut.

Seketika ia teringat kejadian semalam yang menyebabkan kehormatannya terenggut paksa. Seketika itu pula jerit histerisnya mulai keluar “Aaaaaa………..ttiiiiiddaakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk……………… ………….” Wanita itu mulai menangis meraung. Suster berusaha untuk menenangkan wanita muda itu. Tetapi gerakan wanita yang mulai liar itu membuatnya kewalahan. Rupanya perasaan shock yang mendera wanita muda itu menyebabkan ia berperilaku liar seperti itu. Jerit tangisnya melengking tinggi memenuhi ruangan berukuran 6m x 6m itu. Akhirnya suster menekan bel untuk meminta pertolongan perawat lain. Tidak lama kemudian beberapa orang suster datang ke tempat. Tidak ada cara lain kecuali memberikan obat penenang agar wanita itu tidak berlaku semakin liar. Dua orang suster memegang tangan wanita itu dan tubuhnya dibuat tengkurap. “Ttttiidaaakkkkk…..llleeepassssssssssskaannnn…………… .” wanita itu terus menjerit. Dengan cepat suster menyuntikkan obat penenang melalui bokong wanita itu dan lambat laun suara teriakan wanita itu mulai melemah. Suster melepas pegangan tangannya dan mengembalikan wanita itu ke posisi berbaring. Terlihat mata wanita itu yang sayu serta air mata yang telah meleleh keluar. Suster di ruangan itu tidak tega melihat kondisi wanita itu. Sebagai sesama perempuan mereka dapat merasakan betapa sakitnya kehilangan harga diri akibat diperkosa. Obat penenang itu akan bekerja selama 3 jam. Pukul 12 siang tiga orang polwan masuk ke ruangan dimana wanita itu dirawat.

Wanita korban pemerkosaan itu sudah mulai sadar dan mulai sanggup menguasai keadaannya. “Nama anda adalah Afni ?……” Seorang polwan membuka pembicaraan. Wanita itu mengangguk lemah. “Anda berprofesi sebagai desainer busana…..? ” Polwan itu melanjutkan pertanyaan. Kembali wanita itu mengangguk lemah. “Kami memperoleh kartu identitas saudari dari mobil xenia yang anda kendarai. Anda tinggal di wilayah Jakarta Timur. Apakah anda tinggal bersama keluarga…?” Wanita itu kini menggeleng. “Anda tinggal di kontrakan…..” Kini wanita itu mengangguk lagi. “Apakah anda bisa menceritakan kronologis kejadian yang menimpa diri anda?” Kali ini wanita bernama Afni itu hanya terdiam. Bibirnya nampak bergetar. Matanya mulai berkaca-kaca menandakan ada kepedihan yang mendalam dalam lubuk hatinya. Keadaan menjadi hening selama beberapa saat. Sekitar 3 menit kemudian perkataan mulai keluar dari mulut Afni. Meski menyakitkan dia mulai memutar kembali memori yang mengisahkan rusaknya masa depannya sebagai seorang wanita. FLASHBACK Sabtu pukul 3 sore itu Afni berada di Pasar Senin. Hari itu dia bermaksud membatalkan pesanan sejumlah kaos yang akan dia desain atas pesanan salah satu instansi pemerintah di Jawa Barat.

Kualitas kaos yang tidak sesuai dengan kesepakatan menyebabkan Afni memutuskan untuk mencari supplier lain yang lebih dapat dipercaya dan bertanggung jawab. “Pokoknya pak saya tidak jadi ambil kaos seperti ini…………….” Afni berucap dengan nada seperti orang berdebat “Tetapi kaos itu kan sesuai dengan pesanan…..” “Warnanya sesuai…..ukurannya juga sesuai…Apalagi……” Terdengar suara berat laki-laki memprotes ucapan Afni. “Bahan kain ini tidak sesuai dengan yang sudah kita sepakati…” Afni menyanggah pernyataan laki-laki itu. “Bahan seperti ini tidak mungkin bisa untuk didesain seperti yang customer saya menghendaki..?” Afni melanjutkan perkataan. “Barang yang neng mau itu harganya sudah naik…jadi tidak bisa dengan harga yang neng tawarkan kemarin…kecuali kalau jumlah kaosnya dikurangi…” Laki-laki itu begitu saja menjawab kekesalan Afni.

“Lantas kenapa kemarin tawaran saya bapak terima…” Afni kini menjawab dengan kesal. “Lantas neng maunya apa……” Laki-laki itu mulai sewot juga. “Saya mau uang saya kembali seluruhnya….pesanan dibatalkan…” Afni menjawab dengan nada yang tidak kalah sewotnya. “Tidak bisa kami sudah menyerahkan uang pesanan ke supplier kaos itu” kembali laki-laki itu menjawab. “Saya enggak mau tahu pak. Pokoknya pesanan batal dan uang saya kembali…” Afni tetap bersikukuh. “Kalo begitu silakan aja neng datang ke tempat supplier kaos itu” Kini dengan enteng laki-laki itu menjawab. “Itu bukan urusan saya. Silakan bapak berurusan dengan supplier itu dan sekarang juga bapak serahkan uang yang saya berikan minggu lalu” Afni terus ngotot. “Ok. Saya tidak ada uang sekarang. Bila neng mau uang itu kembali hari ini saya antar neng ke tempat supplier itu di Ciledug” Laki-laki itu kini tidak dapat lagi menahan kekesalannya. “Ciledug….? Saya tidak ada waktu sekarang” Afni berucap. “Tidak ada waktu sekarang tidak ada juga uang sekarang” laki-laki itu kini berkata dengan nada melunak. Afni berpikir cepat. Hari ini masih pukul setengah empat sore. Perlu waktu satu jam setengah untuk dapat mencapai Ciledug bila dia dapat menghindar dari kemacetan.

Tapi hari ini dia butuh uang itu untuk memesan kaos di tempat lain yang lebih dapat dipercaya. Akhirnya dia mengambil keputusan menyetujui untuk pergi ke Ciledug. “Baiklah kalau begitu. Antarkan saya ke tempat supplier kaos itu” Afni memberikan keputusannya. “Hei Tigor bilang pada yang laen saya akan ke Ciledug” Laki-laki itu berkata kepada anak buahnya. “Beres bang Bingsar” Segera laki-laki bernama Tigor itu pergi meninggalkan Afni dan laki-laki yang ternyata bernama Bingsar. “Ayo kita berangkat” Bingsar berkata “Ayo” Dengan segera Afni menimpali. Keduanya segera menuju kendaraan masing-masing. “Tunggu saya di depan pintu keluar parkiran, saya pakai colt diesel” Bingsar berkata lagi. “Baik, saya pakai mobil xenia warna kuning” Afni menjawab. Sepuluh menit kemudian Afni sudah berada di depan pintu keluar area parkir Pasar Senin. Masih belum nampak tanda-tanda mobil Bingsar keluar. Sekitar 5 menit kemudian keluar mobil colt diesel warna biru muda. Nampak Bingsar mengeluarkan tangannya memberikan kode kepada Afni untuk mengikutinya.

Afni sempat melihat Bingsar tidak sendirian dalam mobil itu. Setidaknya ada 4 orang dalam mobil colt diesel itu yang sempat dilihat oleh Afni. Tapi Afni tidak ingin memusingkan hal itu. Tujuannya hanya satu cepat sampai di Ciledug dan mengambil kembali uang yang telah ia berikan kepada Bingsar. Pukul 5:30 sore kedua mobil itu tiba ditempat yang dituju. Berarti perjalanan ke Ciledung telah mereka tempuh selama dua jam. Afni sedikit merasa aneh karena tempat yang mereka tuju adalah pertokoan yang sedang dibangun dan tidak ada tanda-tanda bahwa toko itu sudah dioperasikan. Rupanya Bingsar melihat gelagat itu. “Supplier ku itu namanya Daeng. Dia telah booking salah satu ruko yang sudah jadi. Ada di sebelah sana” Bingsar menunjuk ke arah bangunan lantai empat yang nampak lebih rapi dari lainnya. Lokasinya lebih menjorok ke dalam. Ada sedikit rasa was-was dalam hati Afni. Tetapi melihat masih ada sinar matahari pada hari itu dia merasa sedikit nyaman. Bingsar mengajak Afni ke sana . Mereka berjalan melewati pelataran parkir yang belum diaspal. Ada sebuah mobil jeep land rover terpakir disana. Afni menjadi bertambah lega karena berarti memang ada orang lain di wilayah bangunan tersebut.

Di belakang ada 3 orang mengikuti mereka. Mereka adalah orang-orang yang tadi berada satu mobil dengan Bingsar. Afni berfikir pastilah mereka hanya pembantu-pembantu Bingsar. Melihat bentuk badannya mereka lebih layak disebut sebagai preman. Dua orang yang mengenakan oblong tanpa lengan terdapat tato di lengannya. Masing-masing berbentuk seekor ular dan bunga mawar. Satu orang lainnya adalah Tigor juga punya tampang preman meski tidak ada tanda-tanda tato di lengannya. Afni sedikit merasa takut dengan keadaan itu tetapi keinginan untuk segera mendapatkan uangnya kembali mengalahkan segalanya. “Ayo kita naik ke atas” Bingsar membuyarkan lamunan Afni. Afni sedikit ragu melihat jalan yang dimaksud Bingsar harus melewati sebuah lorong yang terlihat agak gelap. “Ayo cepat kita ke lantai empat sebelum hari gelap” Bingsar berkata sambil berjalan mendahului. Afni segera mengikuti arah Bingsar di belakangnya. Afni melihat bangunan-bangunan yang masih belum selesai dan banyak potongan-potongan kayu berserakan. Hanya butuh sekitar 8 menit mereka sudah tiba di lantai empat. Bangunan dilantai itu terlihat lebih rapi daripada yang sebelumnya mereka lewati.

Bingsar segera menuju ke arah rolling door yang terbuka. Ruangan didalamnya diterangi oleh lampu yang tenaganya diperoleh dari mesin generator listrik berukuran kecil. “Halo kawan kita sudah datang” Bingsar berucap sambil berjalan masuk melewati pintu itu. “Ayo neng ikut masuk” Bingsar memanggil Afni yang berjalan di belakangnya. Tidak lama muncullah Afni di depan pintu terbuka ruangan itu. “Silakan masuk” orang yang ada dalam ruangan itu menyilakan Afni untuk masuk. Ukurannya cukup luas sekitar 12 m x 8 m. Rupanya ruangan itu belum dipasang sekat sehingga terlihat sangat luas. “Saya Daeng” orang itu memperkenalkan diri dengan mengulurkan tangan. “Afni” jawab gadis itu dan tangannyapun terulur menerima jabat tangan Daeng. “Itu di sana kawan saya yang pakai kaos loreng merah namanya Cokro sedangkan satunya lagi Darto”. Kedua nama yang disebut Daeng tadi mengangkat tangannya tanda perkenalan. “Ok. Bingsar apa yang bisa saya lakukan” Daeng mulai bicara pada pokok persoalan. Bingsar bercerita seluruhnya yang dibenarkan oleh Afni. “Tetapi mbak Afni pesanan tidak boleh dibatalkan. Kaos sudah terlanjur dibuat. Kami akan rugi dengan pembatalan itu” Daeng berkata. Tetapi Afni tetap tidak mau menerima kualitas bahan itu hingga Daeng mulai terlihat kesal. “Ok kalo begitu tunggu di sini akan saya kembalikan uang anda” Daeng berkata.

Setelah itu dia pergi menuju rolling door yang terbuka dan menghilang dalam lorong. Tidak sampai satu menit Daeng telah masuk kembali kali ini bersama Tigor dan dua rekannya. Daeng segera menutup rolling door. Afni sangat terkejut dengan tindakan Daeng itu. “Mmmee mmmeengapa pintunya ditutup pak…..” Suara Afni seperti tersumbat dalam kerongkongan. “Tidak apa-apa karena saya akan mengembalikan uangmu tanpa ada orang lain yang melihat…..” Daeng menjawab. Afni sedikit lega mendengarnnya. “Tapi ada satu syarat yang harus kau penuhi….” Daeng kembali berkata “Apa itu…” Afni bertanya kepadanya. Daeng hanya tersenyum dan tidak menjawab. Matanya terus memperhatikan Afni terutama lekuk tubuhnya yang ramping itu tampak menarik baginya. Dengan menggunakan celana ukuran 3/4 itu semakin menunjukkan kemolekan tubuh Afni terutama sekali bagian bokongnya. Dadanya memang tidak terlalu besar. Mungkin hanya 34A atau B saja.

Tetapi yang pasti postur tubuhnya memang menunjukkan kesintalannya yang tidak dapat dipungkiri dari bentuk lengannya yang saat itu menggunakan baju tanpa lengan. Afni yang diperhatikan begitu rupa merasa risih dengan tatapan itu. “Apa syaratnya pak….” Kembali Afni berkata. Daeng seketika buyar lamunan joroknya dan sedikit tergagap dia menjawab “ehh anu…..eh…..itu….” Daeng menjawab begitu rupa sehingga nampak bahwa saat itu dia telah dirasuki unsur birahi. “Aku ingin kau melayaniku………” Daeng berkata sedikit lebih tegas setelah berhasil menguasai dirinya kembali. “Apa…..bapak jangan kurang ajar ya…” Afni nampak tersinggung dengan perkataan Daeng. “Cepat berikan uang itu kepada saya…” Afni berkata dengan ketus berusaha menegarkan diri meskipun kini detak jantungnya mulai cepat. “Baiklah…Darto Cokro kalian tahu apa yang harus dilakukan” Daeng berujar “Beres boss” serentak Cokro dan Darto bergerak mendekati Afni dari belakang. Demikian juga lima orang pria lainnya mendekati Afni. Afni mulai kelihatan panik. “Aaapppaaa…aaapaaaa… mmaauuu kkkalaliiiiaannnn ssseeebeennnaarrrrnyaaa??” Suara Afni bergetar. “He he he…..kami hanya pengen merasakan itu….yang ada di balik celanamu….” Tiba-tiba Bingsar berkata seperti itu yang disambut dengan tertawa oleh yang lainnya.

Kini rasa panik benar-benar melanda Afni “Tttttiiddaaakkkkkkk…….aaaakuuuuuuu…tttiiidaaakkk. .mmmaauuu” Suara Afni semakin serak pertanda dia mulai ketakutan. Dari arah belakang Darto tiba-tiba memeluk Afni. Secara refleks Afni meronta melepaskan diri “Bbbaaaaajjiiangaaannnn…llllepassssakaaann!!! !!!!” Ketika berhasil melepaskan diri dari dekapan Darto segera Afni membalikkan tubuhnya dan “Plakkkk!!!!!”. Afni mendaratkan tamparan ke pipi Darto. Darto sama sekali tidak menyangka akan mendapat tamparan itu yang membuatnya sedikit tertegun selama beberapa detik. Kemudian tangan kirinya mengelus pipinya yang mendapat tamparan dari Afni. “Binal juga cewek ini…..” Darto berkata. “Kalo binal pasti enak goyangannya…….” Tigor menimpali ucapan Darto. Afni merasakan gelagat yang tidak baik. Tanpa basa basi dia segera berjalan setengah berlari menuju rolling door yang ditutup oleh Daeng. Ketujuh laki-laki dalam ruangan itu membiarkan saja apa yang dilakukan oleh Afni. Ternyata pintu itu terkunci.

Tidak ada jalan keluar selain pintu itu. Daeng membawa kunci rolling door itu. “Tolong pak buka pintunya….Ambil saja uang saya. Biarkan saya pergi” Afni menghiba. “Tentu kami akan membiarkanmu pergi tetapi dengan syarat itu tadi…” Daeng menjawab permohonan Afni “Tttttiidaakkkkkkkkkk…….” Afni mulai menjerit setengah menangis. “Ayolah manis kami akan memberikan kepuasan kepadamu……” Cokro mulai ikut-ikutan bicara. “Iyalah…jangan takutlah… Mau diajak melayang ke sorga kok malah takut he he he….” Teman Tigor yang bertato ular itu nampak menyeringai. Matanya memerah. Berarti diapun sudah dikuasai oleh nafsu birahi. “Iya ayolah cepetan deh dituntasin……udah gak kuat nih…” orang bertato mawar juga ikut berkata. Afni mulai merasa lemas. Tujuh pria itu memang telah punya niat busuk untuk melakukan ruda paksa pada tubuhnya. “DIPERKOSA” adalah satu hal yang paling mengerikan bagi para wanita termasuk Afni. Selama ini dia hanya mendengar di televisi atau membaca di koran mengenai kasus pemerkosaan. Kini kejadian yang paling ditakutinya itu akan menimpa dirinya. Sekarang empat orang pria mulai mendekati dirinya. Tigor dan dua orang temannya yang bertato serta Cokro menuju kearahnya, “Ttttiiddaaakkkkk…….jjjajaanngaaannnn ppaakkkssaa ssaayaaaa” Afni terus menghiba dan berusaha beringsut ke tempat lain. Namun kemanapun dia menghindar tidak akan lepas dari kejaran pria-pria yang telah dirasuki hawa nafsu itu. “Ttttidaaakkk……tttoooooooolonnngggggggggg” Afni berusaha menjerit sekerasnya.

Namun di areal bangunan luas yang masih dalam proses penggarapan itu tak akan ada seorangpun yang akan mendengar jeritannya. “Jjjaangannn…pppaaakkk..jjjjaanngaannnn mmembuattku tttakuttt..” Afni menghiba lagi. “Tak perlu takut manis….. kau akan puas bersama kami……” Cokro berujar “Iya bertujuh lagi….kau akan lemas puas dengan kejantanan kami ha ha ha……….”Orang yang bertato mawar mulai berujar mesum. “Tttiiddaaakkk..jjaangann….ssssayyaa..tttiiddakk…. .mmmaauuuu…” Afni terus menghiba mengharap keempat orang itu tidak memaksanya. Namun tetap saja keempat orang itu terus menghampirinya. Afni sudah akan beringsut lagi tetapi nampaknya sulit bagi dirinya untuk menghindar dari keempat orang yang semakin dekat dengannya itu “Ttiidakkkkk..lllleepasssskaaaannnnnnnnn…” Afni menjerit ketika satu tangannya berhasil dicekal Cokro. Afni berusaha menarik tangannya lepas dari tarikan Cokro. Tetapi cengkraman Cokro pada pergelangan tangannya terlalu kuat. Afni bermaksud memberikan perlawanan dengan akan menampar wajah Cokro oleh salah satu tangannya yang masih bebas. Tetapi gerakannya itu kalah cepat dengan gerakan Tigor yang terlebih dahulu menangkap pergelangannya sebelum mendarat ke wajah Cokro. “Bawa cewek binal itu ke matras” Darto rupanya masih kesal dengan tamparan Afni.

Kini Cokro dan Tigor menyeret Afni yang terus mencoba meronta untuk melepaskan diri menuju matras yang tebalnya sekitar 20 cm. Tampaknya matras double size itu memang sengaja ditempatkan di sana, mungkin buat tukang-tukang bangunan yang ingin beristirahat. Matras itu nampak sudah lusuh. Pasti sudah sejak lama matras itu ada di sana. Kini Tigor dan Cokro sudah mendekati matras itu. Afni semakin panik dan rontaannya semakin kuat. Gadis itu menyadari kalau tubuhnya akan direbahkan di atas matras lusuh itu untuk dinikmati beramai-ramai oleh 7 lelaki yang semuanya telah dirasuki nafsu birahi. Rasa takut untuk melakukan hubungan seks dengan cara dipaksa seperti itu semakin mendera jiwa Afni. “Ttttiidaakkkkk…lleepassskaaaaannnnn….bbbbaaajjjii nngggaannnnnnnnn……” Afni meronta kuat dan memaki dengan keras di sela-sela nadanya yang sudah terdengar mulai menangis itu. Dua teman Tigor yang bertato itu mengerti kesulitan Cokro dan Tigor untuk menundukkan Afni. Segera orang yang bertato ular membantu mendekap tubuh Afni dari belakang sedangkan yang bertato mawar menangkap pergelangan kaki Afni. Kini tubuh Afni yang meronta-ronta dalam bopongan meraka tidak sanggup lagi untuk menolak direbahkan pada matras itu. Keempat orang yang memegang tubuh Afni itu segera menurunkannya ke atas matras dan masing-masing ambil bagian memegang tangan dan kaki Afni sehingga tubuhnya menjadi terlentang.

Cokro dan Tigor menahan tangan Afni sedangkan dua orang yang bertato memegang kaki Afni. Sekarang Afni sudah tidak berdaya. Hanya tangisan keras yang sanggup ia lakukan. Kini Darto mendekati Afni yang tidak berdaya itu. Terlihat senyum nafsunya yang menyeringai. Jakunnya naik turun menahan gejolak birahinya. Gerakan Afni yang terus meronta itu menimbulkan sensasi erotis bagi Darto. Rasanya dia sudah tidak sabar lagi untuk melihat gundukan daging di balik celana dalam Afni yang sebentar lagi akan ditembusnya. Rupanya Darto mendapat kesempatan pertama untuk menikmati tubuh Afni. Kini Darto membuka baju kaos yang ia kenakan. Terlihat banyak bulu-bula dadanya. Dengan posturnya yang agak gendut itu menyebabkan Darto mirip gorilla bila bertelanjang dada.

Nyali Afni semakin ciut. Teriakan menghibanya itu tidak seorangpun yang menghiraukan. Dan kini Darto telah berada di depan tubuhnya. Afni sudah sangat panik sekali. “He he he non binal…..kini saya pengen merasakan kebinalan tubuhmu” Darto berucap yang membuat Afni semakin menjadi ketakutan. “Ttiidakkkk..jjaaannggannn…tttooloongg lleepaskannn saaya….” Afni menjerit Tapi Darto tidak menjawab. Tiba-tiba saja dia langsung menindih Afni dan berusaha mencium leher gadis itu. “Aaaaagghhhh…….ttiiidddakkkkkk…” “Llleeepasskkaannnn…..bbaaangggssattttttttt…… …..” Afni kini meronta jauh lebih kuat. Segala upaya dia lakukan untuk melepaskan diri dari tindihan Darto yang menggumulinya. Terasa sekali nafas Darto di lehernya yang mendengus-dengus. Nampak sekali kalo Darto sudah tinggi hasrat seksualnya. Darto mencium leher Afni yang kepalanya menggeleng ke kanan dan ke kiri. Lidah-lidah Darto menyusuri leher Afni dan sekali-kali melakukan gigitan di sana. “Aaakkhhh…aaadduhhhh…bbbiiiiinnnaaattannnggggggg…. ” Afni menjerit kesakitan ketika Darto melakukan gigitan-gigitan yang menimbulkan cupang di lehernya. Jijik sekali Afni merasakan tubuhnya disentuh oleh bajingan yang sedang menggumulinya.

Tetapi hanya mengeluarkan airmata sajalah yang Afni sanggup lakukan. Sekitar 5 menit Darto melakukan pemanasan dengan mencium leher Afni. Kini saatnya bagi dia dan 6 orang temannya untuk melihat aset tubuh Afni yang selama ini gadis itu rahasiakan. Tangan Darto mulai melepas kancing-kancing baju Afni yang tanpa lengan itu. Afni menjadi demikian paniknya “Ttiidaakkkkk…jjjaaanngannnnnnnnnn…….” Afni kembali menjerit. Darto melihat betapa bersihnya ketiak wanita yang kini sedang tidak berdaya itu. Pastilah Afni selalu rajin membersihkan wilayah itu sehingga tidak terlihat guratan-guratan kehitaman seperti yang banyak Darto lihat pada cewek-cewek lokalisasi di mana dia sering datang untuk melampiaskan hasrat seksualnya. Enam buah kancing penutup baju Afni kini terlolosi sudah. Dengan kedua tangannya Darto menyibak belahan baju Afni sehingga kini nampaklah BH warna hitam yang dikenakan gadis itu.

Ternyata bagian tubuh Afni yang tertutupi baju itu mempunyai warna kulit yang lebih terang daripada warna kulit lengan tangannya atau kakinya. Bagian tubuh yang tertutupi itu terlihat lebih mulus. Meskipun Afni apabila mengenakan baju lengkap tidak menunjukkan bahwa ia mempunyai bagian-bagian tubuh yang ternyata mulus tetapi warna kulit coklat pada tubuhnya adalah daya tarik sendiri. Kulit tubuhnya yang mulus kecoklatan itu semulus milik Adjeng Inez seorang presenter The Scene X Models Lativi. Kini tangan Dartopun mulai merambah ke BH hitam yang Afni kenakan. Afni semakin ketakutan karena sebentar lagi gunung kembarnya akan menjadi tontonan laki-laki yang hasrat seksnya sudah tak terbendung lagi. “Jjaanngaannnnn………..” Afni berteriak Tetapi tangan Darto tidak berhenti untuk melepas kait BH hitam Afni yang ada di depan sehingga 15 detik kemudian tangan Darto telah menyibak BH itu ke kanan dan ke kiri. “Aaaaaa…..bbaaanggggsssaaaatttttttttt…..” Afni berteriak dan menangis. Rasa malu mulai menyelimuti diri wanita itu.

Kini tampaklah dua gunung kembar berukuran 34B yang bergoyang-goyang akibat gerakan Afni yang meronta. Goyangan itu semakin membuat tubuh Afni terlihat erotis sehingga membuat melotot mata laki-laki yang ada di ruangan itu. Darto segera memegang kedua gunung kembar itu dengan kedua tangannya. Secara tiba-tiba kedua tangan Darto melakukan remasan pada payudara yang ada dalam cengkramannya itu. “Aaaakkhhhhh….aaddduhhhhhh…..bbbbiiinnnaaaattaannn gggggg…”Afni melenguh kesakitan ketika Darto melakukan remasan kasar. Tetapi semua laki-laki yang ada di sana hanya tertawa menyaksikan apa yang diperbuat oleh Darto. Darto melakukan remasan-remasan dan memuntir-muntir puting susu Afni yang berwarna coklat kemerahan. Nampak bilur-bilur merah mulai bermunculan seputar payudara Afni akibat remasan Darto. Darto dapat merasakan kekenyalan kedua gunung kembar Afni. Tidak sabar Darto untuk segera menghisap kedua gunung kembar yang kenyal itu. “Jjjaaangaaannnnnnnn……………” Hanya itu yang Afni bisa lakukan ketika Darto mulai mengulum payudaranya. Mungkin sekitar 8 menit Darto bermain-main dengan payudara Afni. Darto terus mencium tubuh Afni bagian dada dan turun ke arah pusar.

Dapat dirasakannya betapa halusnya kulit tubuh Afni. Ciumannya terus berelanjut sampai terhalang oleh celana 3/4 bagian atas yang Afni kenakan. Rupanya ciumannya telah mencapai batas pinggang. Dengan tetap melakukan ciuman di daerah antara pusar dan batas atas celana Afni tangan Darto berberilya mencari kancing celana Afni. Gadis yang menyadari bahwa tubuhnya akan ditelanjangi itu berusaha beringsut keras agar Darto tidak berhasil membuka kancing celananya. Namun Darto tetap saja berhasil menemukan kancing itu dan dengan hanya menggunakan satu tangan dia berhasil melolosinya. Dengan gerakan perlahan Darto mulai menurunkan resleting celana Afni. “Oohhhhh..tttiidddaakkkk………” “Jjjanangannn bbuukaaa cceelllaanaa ssaayaaa……” Afni terdengar menangis histeris. Darto tetap tidak merespon apa yang dikatakan oleh Afni. Temannya yang lain hanya menonton Darto mempermainkan tubuh Afni sambil sesekali terlihat seringai nafsu seksual mereka. Akhirnya resleting celana itu sudah sampai pada ujung bagian bawah. Terlihat celana dalam Afni berwarna coklat muda.

Kemudian sambil terus mencium bagian perut Afni tangan darto menyusup di balik celana dalam Afni. “Aaaaaaa……jjjaaanggaannnnnnnnnnnnnnnnnnn……” Afni menjerit kuat. Tangan Darto dapat merasakan bulu-bulu halus kemaluan Afni. Afni berusaha mengatupkan kedua kakinya yang dipegang oleh dua orang bertato itu. Tetapi pegangan terhadap kakinya terlalu kuat sehingga tanpa bisa dicegah tangan Darto yang menyusup di balik celana dalamnya itu telah menyentuh bagian tubuhnya yang sensitif. “Tttttiddaakkk….bbaanngggsssaaatttttttttttttt ” Darto menggesek-gesekkan jemarinya ke permukaan vagina Afni. Masih terasa kering yang menandakan bahwa pemanasan yang dilakukannya tidak membuat Afni terangsang. Malah rasa tertekan dan ketakutan akan diperkosa itu membuat hormon seksualitas Afni tidak berfungsi sama sekali. Hanya takut dan takut sajalah yang ada dalam jiwa Afni. Selama lebih kurang 10 menit Darto bermain pemanasan. Kini sudah saatnya dia melihat apa yang ada di balik celana 3/4 Afni. Darto kini bangkit dengan mata memerah menahan gejolak nafsu. “Dekatin kedua kakinya….” Hanya itu yang Darto katakan.

Kedua orang bertato itu mengerti maksudnya bahwa Darto akan segera benar-benar menelanjangi Afni. Dan benar saja Darto segera memegang ujung atas celana Afni dan dengan kekuatan penuh dia pelorotkan hingga betisnya. “Jjaaangaannnn…….bbbbiinnaataangggggggggggg…… ” Afni mengumpat dalam tangisnya. Kini celana dalam warna coklat itu terpampang jelas. Celana itu nampak agak tipis dan elastis sehingga melekat erat pada tubuh Afni menutupi bagian vitalnya yang selama ini gadis itu rahasiakan. Tipisnya celana dalam itu tidak dapat menyembunyikan bulu-bulu kemaluan Afni yang menerawang. Tetapi celana itu tidaklah lama di sana. Dua tangan Darto kini mulai beraksi dan sekali sentak robeklah celana dalam coklat yang Afni kenakan. “Jjjaaangaannnn….bbbaaanggssattttttttttt..kkauuuuu ……..” Celana dalam coklat yang robek itu tidak terlepas dari tubuh Afni. Rupanya hanya satu lingkarannya saja yang putus sedangkan yang satunya lagi masih melingkar di pahanya. Darto membiarkan saja celana dalam coklat yang robek itu dan melorotkannya ke bawah hingga ke tengah paha Afni. Kini bulu-bulu kemaluan Afni terlihat. Sungguh rapi bulu-bulu itu.

Hal itu menunjukkan bahwa Afni adalah gadis yang memiliki perhatian terhadap keindahan tubuh. Semua laki-laki di ruangan itu menelan ludah melihat bulu-bulu kelamin Afni. Tubuhnya yang sawo matang terang itu semakin nampak menggairahkan. Darto mencoba menyingkap bagian pangkal paha Afni untuk melihat lebih jelas bentuk alat kelaminnya. Afni menjerit ketika kedua tangan Darto menyibak pangkal pahanya “AAAAAAaaaaaa ……….jjjaangaannnnnnnnnnnnnnnnnnn…………………..” Afni merasa semakin malu karena tatapan mata nafsu beberapa pria yang mencoba melongok ke arah bagian tubuhnya yang paling vital. Meski tidak nampak jelas karena kedua regangan kaki Afni terhalang oleh celana 3/4 yang masih ada di betisnya tetapi penyibakan pangkal pahanya oleh Darto dirasakannya pelecehan yang paling dalam. Nampaknya darto tidak cukup puas dengan hanya menyibak pangkal paha Afni. Dengan cepat dilolosinya celana 3/4 Afni dan tidak lupa pula celana dalam coklat mudanya yang sudah robek itu. “Pentang kakinya lebar-lebar…..Gue pengen liat kaya apa punyanya…” Darto berkata kepada dua orang bertato yang memegang kaki Afni. “Tttiddakkkk….jaanngaannnn…..” Akhirnya kedua orang bertato itu membuat posisi kaki Afni menjadi mengangkang sehingga alat kelaminnya menjadi terbuka dan terlihat dengan jelas. Rontaan Afni untuk mencoba mengatupkan kedua pahanya tetap saja sia-sia. Darto mulai menyentuh bagian sensitif itu. “Bbaajjingaaannnnnn….llleeepaaasskannnnnnnnnnnn..! !!!!!!!!!” Tanpa mempedulikan teriakan Afni dengan menggunakan dua ibu jari Darto melebarkan vagina gadis itu sehingga tampaklah bagian dalamnya.

Sesaat Darto mengosok-gogok klitoris vagina itu dengan ibu jarinya dan beberapa detik kemudia mengarahkan kepalanya ke selangkangan Afni “AAAggggggghhhhhhrrrrrrrrrrrrrr……………………..” Afni menjerit. Darto telah memulai serangan seksualnya dengan cara menjilat vagina Afni. Dapat dirasakannya aroma khas kemaluan milik perempuan. Afni sungguh malu sekali diperlakukan demikian. Lidah Darto yang menyusup-nyusup di belahan vaginanya terasa menyayat lubuk hatinya. Sungguh Afni merasa malu yang amat sangat karena alat kelamin yang selama ini ia tutupi dan dia rahasiakan kini sedang dijilat dan dipermainkan oleh lidah laki-laki yang menurutnya berperilaku seperti binatang dengan tatapan hasrat nafsu birahi beberapa kawannya yang nampak sekali ingin melakukan hal yang sama seperti yang saat ini sedang Darto lakukan. Mungkin dalam pikiran pria yang menonton Darto itu betapa licin dan nikmatnya rasa vagina Afni. Ada sekitar 7 menitan Darto mempermainkan alat kelamin Afni dengan lidahnya. Ketika dia rasa jilatannya telah cukup membasahi alat kelamin Afni yang hanya mampu mengeluarkan erangan dan lenguhan yang terdengar erotis sejak Darto mengawali serangan oralnya laki-laki itu segera beringsut dari selangkangan Afni dan dengan tidak sabar melucuti pakaiannya sendiri. Kini tubuh telanjang Darto memperlihatkan alat kejantanannya yang telah mencuat tegang.

Ukuran penisnya yang lumayan besar itu cocok dengan tubuh Darto yang sedikit tambun. Segera laki-laki yang telah dikuasai hasrat nafsu birahi itu kembali mendekati Afni yang semakin meronta dengan kuat melihat bentuk penis Darto yang baginya sangat mengerikan itu. Terbayang olehnya sebentar lagi alat mengerikan itu akan memasuki dirinya…. “Tttttiiiiddaaaakkkk….jjjjjaaannngaannnnnn….. ” Afni menggeleng-gelengkan kepalanya tanda tidak rela kalau tubuhnya akan disetubuhi paksa oleh Darto. Tapi Darto yang seorang rentenir itu hanya menyeringai dengan tatapan mata penuh nafsu…. Kini pria itu telah memposisikan dirinya lagi diantara kedua paha Afni yang terpentang lebar dipegangi dengan erat oleh dua preman bertato itu. Sesaat Darto mengelus-elus paha bagian dalam Afni merasakan betapa lembutnya bagian itu. Meski berkulit tubuh coklat tetapi kemulusan tubuh Afni tetap dapat dia rasakan. Sungguh berbeda sekali dengan WTS murahan yang sering dia booking yang mana sudah warna kulitnya coklat kehitaman itupun banyak dihiasi oleh sisik-sisik putih sehingga sama sekali tidak dapat dikatakan halus apalagi mulus. Kini Darto bersiap melakukan penetrasi. Diarahkannya penisnya yang telah tegang itu ke lobang kenikmatan milik Afni. “Jjjaangggannnn……jjjaanngggannnnnn….ppaakkkks aa saayyaaaaaaaaaa….” Kini Afni berusaha mati-matian meronta mempertahankan kehormatannya. Gadis itu menggoyang pinggulnya ke kiri dan ke kanan berusaha menghindari penis Darto yang mencari jalan untuk menyelusup ke liang kenikmatannya.

Daeng dan Bingsar yang menonton Darto berusaha keras untuk menyetubuhi Afni tersenyum terkekeh memperhatikan perjuangan Darto. Memang benar Afni sungguh binal…..Tetapi tubuh yang binal sangatlah mengasyikan untuk dinikmati….Tubuh binal biasanya memberikan kepuasan birahi yang dahsyat……Itu yang berkecamuk dalam pikiran Daeng dan Bingsar. Darto yang kesulitan untuk memasukkan penisnya ke dalam vagina Afni segera menahan kedua pinggul Afni dengan kedua tangannya sehingga Afni tidak dapat beringsut ke kanan dan ke kiri dengan leluasa. Dengan cara menggerakkan pinggulnya Darto berusaha memposisikan penisnya ke alat kelamin Afni. Kini dia telah menemukannya. Kepala penis itu telah dirasa bersentuhan dengan bibir vagina Afni. “Jjjjaaangaaannnnnnnn……………….” Afni menjerit ketika kepala penis Darto telah menyentuh bibir kemaluannya dan dirasa mulai melesak ke liang senggamanya itu. “Jjjangannn..llaaakuukkkaannn…jjjaangggannnnnnnnnn ” Afni terus menjerit menghiba. Tetapi Darto sudah tidak sabar lagi untuk segera terbang ke nirwana kenikmatan. Dengan segenap tenaga dia mendorong pinggulnya dengan keras ke arah selangkangan Afni “Tttttiidddaakkkkkk…aaaakkhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!” Afni menjerit keras dan melengking. Tubuhnya melengkung ke atas. Kepalanya menengadah ke belakang. Tampak matanya yang membelalak.

Ia merasakan perih dan nyeri menyerang bagian selangkangannya. Beberapa detik kemudian tubuhnya yang mengejan itu kembali normal dan selanjutnya tubuhnya berguncang-guncang diselingi teriakan-teriakan kesakitannya “Akkkkkhhh…..aaddduuhhhhhh….adduhhhhhhhhhhhhh …” “Akkkhh……..aakkhhhhhhhhhh…..ssssaaakitttttttttttt…..” “Pppeerriiiihhhhhhhhhhhhh………” “Aakkhhhh..ttiitdaakkk……” “AAaaaddddduuhhhhhhhhhhh…………” Darto menyenggamai tubuh Afni dengan kasar. Dia memompa tubuh tidak berdaya itu dengan cepat dan meggebu-gebu. Mungkin laki-laki itu melampiaskan kekesalannya akibat tamparan Afni. Tetapi yang pasti 15 menit kemudian Darto mulai mengerang nikmat. Tampaknya Darto sedang naik menuju puncak kenikmatan. Kini Darto makin terengah-engah dan beberapa detik kemudian dia menggeram keras dengan kepala menengadah dan mata terpejam. Rupanya laki-laki itu telah mencapai klimaks dan memuntahkan lahar panasnya ke dalam tubuh Afni. Beberapa detik kemudian Darto mulai tampak meloyo dan segera mencabut penisnya dari dalam liang kenikmatan Afni. Tampak warna merah di batang penisnya. Demikian juga pada vagina Afni.

Beberapa saat kemudian terlihat cairan putih kemerahan mengalir keluar dari liang senggama Afni. Sperma Darto yang keluar itu turun ke bawah membasahi anus Afni sebelum akhirnya menetes ke matras. Darto sungguh perkasa. Dia melakukan persetubuhan dengan Afni hampir selama 18 menit. Mungkin dia minum obat kuat sehingga bertahan selama itu. Kini ganti Tigor berhasrat menyetubuhi Afni. Tangan Afni yang dilepas oleh Tigor kini dicengkeran oleh Cokro sehingga kedua tangan Afni kini ada dalam kekuasaannya. Tigor segera melepas celana jeans lusuhnya dan memposisikan dirinya di antara dua paha Afni. Dilihatnya vagina Afni yang masih meneteskan darah. Tetapi Tigor tidak peduli. Lelaki agak kurus dengan rambut gondrong itu ingin segera menyalurkan birahinya pada tubuh Afni yang sedang tidak berdaya dan hanya bisa menangis itu. “Aaggghhhhrrrrrrrrr………………” Kembali Afni menjerit tatkala penis Tigor memasuki tubuhnya. Tigor langsung memompa tubuh Afni dengan cepat. Sesekali dilihatnya wanita yang sedang diperkosanya itu menggelengkan kepala ke kanan dan ke kiri sambil sekali-sekali menggigit bibir bawahnya. Buah dadanya bergoyang ke sana ke mari memperlihatkan kekenyalannya seirama dengan sodokan-sodokannya. Mata wanita itu terpejam. Hanya erangan dan lenguhannya yang terdengar erotis itu semakin membuat birahinya terus memuncak. Tiba-tiba dia melihat Cokro yang semula berada di atas kepala Afni sedang memegangi kedua tangan wanita yang sedang diperkosanya itu beringsut ke dada Afni dan posisinya memunggunginya. Sesaat dirasakan olehnya tubuh Afni mengejan.

Tigor tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Cokro dan dia tidak peduli. Tigor terus memompa dan memompa berpacu dengan hasrat birahinya untuk mencapai ke puncak kenikmatan. Satu yang dia rasakan berubah adalah erangan Afni yang kini seperti lenguhan tertahan. Sekitar 10 menitan diperlukan Tigor untuk dapat mengerang menyemprotkan cairan birahinya ke dalam tubuh Afni. Kini tubuh Tigor dengan senyuman kenikmatan itu mulai loyo dan batang penisnya mulai menyusut. Segera dikeluarkannya batang kejantanannya dari liang vagina Afni dan Tigor segera terlentang lemas di sisi matras. Mungkin laki-laki itu masih merasakan betapa nikmatnya tubuh Afni yang baru saja diperkosanya itu. Jepitan liang kenikmatan Afni sungguh luar biasa. Belum pernah Tigor melayang ke nirwana seperti ini. Sungguh beda dengan WTS kelas teri yang mangkal di pinggir jalan di mana Tigor sering jajan untuk menyalurkan hasratnya. Kini ganti pria bertato mawar menggantikan posisi Tigor. Rupanya dia telah mengeluarkan batang penisnya dari balik resleting celana komprangnya.

Penis kuli Pasar Senen itu nampak lebih besar dari milik Darto apalagi dibandingkan dengan milik Tigor. Pria bertato mawar itu tidak lagi mempedulikan darah yang mengalir dari vagina Afni yang telah membasahi matras. Dia tahu kalo wanita yang baru saja disetubuhi oleh dua orang itu mengalami pendarahan. Tapi keinginan untuk menyalurkan nafsu birahinya pada tubuh yang sekal itu jauh lebih kuat daripada rasa belas kasihannya. Dua kali erangan kenikmatan yang diteriakkan oleh Darto dan Tigor sudah cukup bagi pria bertato mawar itu membuktikan bahwa tubuh Afni memberikan kenikmatan yang betapa luar biasa. Tanpa menunggu lama segera dia menancapkan penis besarnya itu ke dalam liang vagina Afni. Dirasakannya tubuhAfni mengejan hebat namun tidak mengeluarkan suara lengkingan kesakitan sebagaimana saat Tigor memasuki tubuh wanita itu. “Hhhheeggghhhhhrrrrhhhmmmmmmmmmmmmmmm………………………………..” Hanya erangan tertahanlah yang dia dengar. Rupanya Cokro yang melakukan perkosaan oral telah menyumbat mulut Afni dengan batang penisnya. Penis Cokro memang tidak panjang. Tetapi diameternya yang cukup besar itu telah mampu untuk meredam suara erangan dan lenguhan erotis Afni.

Tampak seluruh penisnya melesak masuk ke dalam mulut Afni. Tangan Cokro masih memegang erat kedua pergelangan tangan Afni di atas kepala wanita itu. Kini tampak tanda-tanda Cokro akan ejakulasi. Mata Cokro mulai terpejam merasakan hangatnya lidah Afni yang bersentuhan dengan penisnya. Gerakan ke luar masuk penisnya di mulut Afni semakin cepat. Akhirnya terburailah segalanya. Afni terlihat gelagapan dengan cairan kental yang menyemprot dari batang penis Cokro dalam mulutnya. Tetapi mulutnya tidak sanggup melepaskan diri dari batang penis laki-laki itu yang seluruhnya melesak masuk kedalamnya. “Huuggkkkhhhhh…hhuuueekkhhhh…….” Afni nampak tersedak. Untuk beberapa saat penis Cokro tetap tidak bergeming untuk keluar dari mulut Afni. Cokro masih ingin merasakan denyut-denyut kenikmatan yang menjalar di penisnya menuntaskan semprotan terakhir cairan sperma ke dalam mulut Afni. Sebagian cairan kental putih itu dengan terpaksa ditelan Afni agar rasa asin pahit itu segera sirna dari lidahnya. Akhirnya serangan oral itu selesailah sudah. Cokro telah mengeluarkan batang kejantanannya dari dalam mulut Afni. Masih nampak lendir sperma menempel pada batang penisnya yang mulai loyo itu.

Tampak juga sisa sperma yang mengalir ke luar dari sela-sela bibir Afni menjalar ke bawah melewati pipinya yang halus itu. Di wilayah selangkangannya pria bertato mawar itu masih terus memompa vaginanya. Afni kini hanya diam pasrah. Matanya yang sayu terus mengalirkan air mata menandakan kepedihan hatinya. Rasa sakit hilang harga dirinya jauh lebih besar daripada rasa sakit di seputar selangkangannya. Sebelas menit kemudian laki-laki itu ejakulasi di dalam vagina Afni. Cairan putih kental kemerahan menyusup keluar dari sela-sela pertemuan batang penis dengan dinding vagina. Segera dicabutnya batang penis miliknya dan beringsut dari tubuh Afni. Tampak vagina yang memar berdarah itu menganga untuk beberapa saat ketika pria bertato mawar itu mencaput batang kejantanannya. Kini vagina itu bentuknya tidak sempurna. Dua labium mayora-nya telah membengkak sehingga bibir vagina Afni tampak menggelembung. Disela-sela pertemuan dua daging yang menggelembung itu darah masih tampak mengalir. Mungkin pemerkosa ketiga yang menyetubuhinya itu makin memperparah bekas robekan selaput dara Afni. “Gue pengen coba pantatnya………..”Tiba tiba pria bertato ular berkata. Afni yang sedang lemas lunglai itu terkesiap mendengar ucapan pria bertato ular itu. Tubuhnya yang sedang lunglai itu dipaksakannya untuk bangkit.

Gerakannnya itu menyebabkan nyeri dan perih di selangkangannya semakin menjadi-jadi. Tetapi rasa ketakutan yang amat sangat mendera jiwanya manakala pria bertato itu berhasrat dengan bokongnya yang juga sekal itu. Afni tahu benar bahwa pria bertato ular itu bermaksud melakukan sodomi padanya. Afni tidak mampu membayangkan betapa sakitnya bila pria bertato yang berpostur besar kekar itu melesakkan batang kejantanannya ke dalam saluran pembuangannya. Afni terus beringsut mundur ketika pria bertato itu mendekat. Dilihatnya pria itu mulai menurunkan resletingnya dan melorotkan celana jeans pendek lusuhnya ke lantai. Celana dalamnya juga segera dia turunkan dan nampaklah batang kejantanannya yang besar. Sama besar dengan milik pria bertato mawar. Afni langsung merasa lemas seluruh persendiannya. “Jjjjaaangaannnn…….Jjjaannngaann……………..” “Sssayyaaaa…..ttiiidakkkk…mmaauuu………….” Afni merintih dan menghiba. Tetapi pria bertato ular itu dengan seringai nafsu birahinya tetap mendekati Afni. “Tunggingin cewek binal ini……” Pria bertato ular itu berkata pada teman-temannya yang sudah merasakan nikmatnya tubuh Afni.

Tanpa diminta untuk kedua kalinya Darto, Cokro, Tigor dan pria bertato mawar itu menunjukkan rasa setia kawannya kepada temannya yang berhasrat mencicipi lobang kenikmatan alternatif milik Afni. Sedangkan baik Bingsar maupun Daeng hanya terkekeh melihat ketakutan yang diperlihatkan wajah Afni. “Jjjaangaannnn…………tttiiddakkkkkkkkkkk….” Afni menjerit. Tetapi tubuhnya yang lemah itu tidak sanggup lagi memberikan perlawanan berarti manaka empat orang pria menangkap tubuhnya kembali dan memaksanya untuk menungging. Darto dan Cokro memegang kedua pundak dan lengan kanan kiri Afni dan menekannya hingga ke matras. Dengan kondisi menungging seperti itu tidaklah mungkin bagi Afni cukup tenaga untuk bangkit. Sedangkan kedua kakinya hanya dipegang oleh pria bertato mawar. Tigor rupanya memilih memegang bongkahan pantat Afni dan menyibakkan bongkahan sekal itu sehingga anusnya menjadi terlihat dengan jelas. Lobang berwarna coklat kemerahan itulah yang akan menjadi sasaran kejantanan pria bertato ular itu. “Bbbbinnnaaattaanng……llleeepasssskaannnnn!!!! !!” Afni menjerit lagi. “Bbbiiaaddaabbbbb…..kkkkaaalliiaaannnnn………” Afni memaki. Tigor hanya tersenyum dan tangannya tetap berupaya melebarkan bongkahan pantat Afni. Pria bertato ular itu memposisikan kakinya sedikit di belakang paha Afni yang menungging dan menapak pada sisi luar kanan dan kiri betis kaki wanita yang akan disodominya itu sehingga ia tetap berdiri.

Kemudian ia menggosok-gosokkan batang penisnya ke bibir vagina Afni untuk membasahi batang kejantanannya dengan lendir yang masih tersisa di sana. “Jjjaangaannn..lllaakkuukannn…..jjaangannnn….tttto olloonngggg” Afni mulai menangis keras lagi. Tiba-tiba terdengar lolongannya yang menyayat. “AAAAkkkkkkhhhhhhhhh………………………..AAAAAkkkkkhhhhhhhhh hhhhhhh!!!!!” Pria bertato ular itu secara tiba-tiba dan keras menancapkan batang kejantanannya ke bokong Afni. Tampak jelas anus Afni yang melesak ke dalam terdorong oleh penis besar pria bertato ular itu. Pria bertato ular itu masih memasukkan batang penisnya kira-kira 1/4 bagiannya dan bertahan beberapa saat lamanya. Mungkin ia sedang menikmati jepitan lobang dubur Afni yang baru dilesakinya itu. Kemudian dengan memegang pinggul Afni perlahan dia mulai penetrasi masuk lebih dalam lagi. “AAAaaddduuhhh….AAAdduuuhhhh…..Sssssaakiitttt ……” “SSSaaaaakkkiitttttttt……” Afni terus menjerit dan melolong. Afni merasakan ngilu yang luar biasa ketika penis pria bertato ular itu melesaki liang anusnya. Kepala Afni berdenyut-denyut. Matanya terasa berkunang-kunang. Sungguh betapa luar biasa sakitnya seks anal itu bagi dirinya. “AAAaaakkkhhhhh……hhheennttiikkkaaannnnn!!!!!” Jerit Afni meminta pria itu untuk tidak terus mendorong penisnya masuk lebih dalam lagi ke dalam liang duburnya. Pria bertato ular itu tetap tidak peduli hingga seluruh batang kejantanannya melesak masuk ke dalam anus Afni. Kemudian mulailah pria itu memompa ke atas dan ke bawah. “AAAdddduuhhhhh……..AAAdduuhhhhhhhh….AAAkkkhhh hhhh” “AAAdduhhhh..pppeeeriihhhhh…….Akkkkhhhh…” “Sssaakkitt ssseekkkaaliiii….aaadduuhhhh…ssssakkittt” Afni hanya mampu mengerang kesakitan.

Tangannya meremas kain matras kuat-kuat berusaha menahan rasa ngilu yang luar biasa pada duburnya. Sudah 15 menitan pria bertato ular itu menyodominya. Di sekitar lingkaran duburnya tampak buih-buih putih kemerahan. Lamanya sodomi itu ternyata selain menimbulkan busa juga menimbulkan luka lecet yang mengeluarkan darah akibat gesekan batang penis besar laki-laki itu dengan dinding saluran pengeluarannya. Menit ke-17 pria itu semakin cepat memompa dan sodokan-sodokannya semakin brutal. Sodokan brutal ini menyebabkan tubuh Afni berguncang ke depan dan ke belakang tetapi tetap tidak jatuh karena Cokro dan Darto memegang erat pundak dan lengannya. Pria itu semakin brutal… dan brutal…… Tiba-tiba tidak terdengar lagi suara Afni yang mengerang-erang kesakitan. Juga tidak terlihat lagi jemarinya mencengkeram erat kain matras. Pria bertato ular itu menyadari bahwa Afni telah pingsan akibat sodomi brutal yang dilakukannya. Tetapi itu tidak menyurutkan nafsunya untuk segera menggapai kenikmatan puncak. Dan akhirnya “aaaaahhhhhhhhhhhhhhh……….” Pria bertato ular itu mengeluarkan suara menggeram pertanda dia sudah mencapai klimaks.

Tidak lama kemudian dicabutnya batang penis miliknya yang baru saja dilesakkan ke dalam dubur Afni dalam-dalam hingga pangkalnya. Tampaklah noda darah melumuri batang penis itu bercampur dengan lendir sperma. Untuk beberapa saat lobang dubur Afni menganga lebar meski penis yang baru saja melesakinya telah dicabut. Besarnya batang kejantanan pria bertato ular itu mungkin mengurangi elastisitas dubur Afni sehingga tidak segera kembali menutup. Leleran darah keluar dari dubur yang menganganga itu membasahi vaginanya sebelum jatuh menetes di matras. “Ayo kita cabut…..kita sudah memberi pelajaran padanya…” Daeng berkata. Tampaknya Bingsar dan Daeng tidak berminat ikut menikmati tubuh Afni.

Mungkin karena wanita itu sudah pingsan sehingga tidaklah nikmat bila tidak mendengar erangan kesakitannya yang erotis atau goyangan rontaannya yang binal itu. Atau mungkin juga karena dua lubang kenikmatan Afni itu telah melar dan berdarah-darah akibat perkosaan brutal yang dilakukan anak buahnya. Kini waktu telah menunjukkan pukul 11:40 larut malam. Gerombolan durjana itu meninggalkan tubuh Afni yang sedang pingsan di atas matras. Mereka tidak peduli dengan tubuh telanjang itu. Bagi mereka kenikmatan yang telah diberikan oleh tubuh telanjang yang pingsan itulah yang paling penting untuk mereka rasakan. Beberapa menit kemudian dua buah mobil keluar dari areal pembangunan pertokoan itu dan menghilang di kegelapan malam.

Cerita Dewasa Pemerkosa Brutal

Posting Cerita Dewasa Pemerkosa Brutal ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Semburan Sperma

$
0
0

Cerita Dewasa – Sungguh kejadian yang seharusnya tidak aku inginkan tapi menjadi kenikmatan apa yang aku rasakan, yaitu skandal perselingkuhan dan menjadi rahasia dirumah tangga kami, saat malam hari keadaan sudah sunyi, tiba tiba mendengar suara tangisan dari anak yang umurnya kira kira 11 tahunaku izin kepada suamiku untuk menemui anak tersebut untuk menenangkannya.

“Hadd..” panggilku pelan sambil duduk di sampingnya, “sudah jangan nagis lagi, biarkan kedua orang tuamu beristirahat”

Anak itu tetap menangis, beberapa detik dia memandangku dan tidak lama kemudian dia langsung memelukku dengan air mata yang bergelinang,

“tante, hiks…hiks… Hadi ga mau sendirian, Hadi mau mama, papa…” dengan penuh rasa kasih sayang aku mengelus punggungnya berharap dapat meringankan bebannya,

“tante… bangunin mama,”katanya sambil memukul pundakku, aku semakin tak kuasa mendengar tangisnya, sehingga air matakupun ikut jatuh,

“Hadi, jangan sedih lagi ya? Hhmm… kan masih ada tante sama om,” aku melihat ke belakang ke arah suamiku sambil memberikan kode, suami ku mengangguk bertanda dia setuju dengan usulku,

“mulai sekarang Hadi boleh tinggal bersama tante dan om, gi mana?” tawarku sambil memeluk erat kepalahnya,

Sebelum lebih jauh mohon izinkan aku untuk memperkenalkan diri, namaku Lisa usia 25 tahun aku menikah di usia muda karena kedua orang tuaku yang menginginkannya, kehidupan keluargaku sangaatlah baik, baik itu dari segi ekonomi maupun dari segi hubungan intim, tetapi seperti pepata yang mengatakan tidak ada gading yang tak retak,

begitu juga dengan hidupku walaupun aku memiliki suami yang sangat mencintaiku tetapi selama 4 tahun kami menikah kami belum juga dikaruniai seorang anak sehingga kehidupan keluarga kami terasa ada yang kurang, tetapi untungnya aku memiki seorang suami yang tidak perna mengeluh karena tidak bisanya aku memberikan anak untuknya untuk membalas budi baik kakakku,

aku dan suamiku memutuskan untuk merawat anaknya Hadi karena kami pikir apa salah menganggap Hadi sebagai anak sendiri dari pada aku dan suamiku harus mengangkat anak dari orang lain,

Sudah satu minggu Hadi tinggal bersama kami, perlahan ia mulai terbiasa dengan kehidupannya yang baru, aku dan suamiku juga meresa sangat senang sekali karena semenjak kehadirannya kehidupan kami menjadi lebih berwarna, suamiku semakin bersemangat saat bekerja dan sedangkan aku kini memiliki kesibukan baru yaitu merawat Hadi,

“Bi…. tolong ambilin tasnya Hadi dong di kamar saya,” kataku memanggil bi Mar

Hari ini adalah hari pertama Hadi bersekolah sehingga aku sangat bersemangat sekali, setelah semuanya sudah beres aku meminta pak Rojak untuk mengantarkan Hadi ke sekolahnya yang baru, beberapa saat Hadi terseyum ke arahku sebelum dia berangkat ke sekolah.

Seperti pada umumnya ibu rumah tangga, aku berencana menyiapkan makanan yang special untuk Hadi sehingga aku memutuskan untuk memasak sesuatu di dapur, tetapi saat aku melangkah ke dapur tiba-tiba kakiku terasa kaku saat melihat kehadiran pak Isa yang sedang melakukan hubungan intim dengan mba Ani, mereka yang tidak menyadari kehadiranku masih asyik dengan permainan mereka,

“Hmm… APA-APAAN INI?” bentakku ke pada mereka, mendengar suaraku mereka terlihat tanpak kaget melihat ke hadiranku, “kalian benar-benar tidak bermoral, memalukan sekali!”

Mereka tanpak terdiam sambil merapikan kembali pakaian mereka masing-masing, beberapa saat aku melihat penis pak Isa yang terlihat masih sangat tegang, sebenarnya aku sangat terkejut melihat ukuran penis pak Isa yang besar dan berurat, berbeda sekali dengan suamiku,

“maafin kami Bu,” kini Ani membuka mulutnya, sedangkan pak Isa masih terdiam,

“Maaf… kamu benar-benar wanita murahan, kamu tahu kan pak Isa itu sudah punya istri kenapa kamu masih juga menggoda pak Isa, kamu itu cantik kenapa tidak mencari yang sebaya denganmu?” emosiku semakin memuncak saat mengingat bi Mar istri dari pak Isa,

“saya tidak menyangka ternyata anda yang sangat saya hormati ternyata tidak lebih dari binatang, betapa teganya anda menghianati istri anda sendiri,” beberapa kali aku menggelengkan kepalahku, sambil menunjuk ke arahnya,

“maaf Bu ini semua salah saya, jangan salahkan Ani” kata pak Mar yang membela Ani,

“mulai sekarang kalian saya PECAT, dan jangan perna menyentuh ataupun menginjak rumah ini, KELUAR KALIAN SEMUA!!” bentakku

Mendengar perkataanku Ani terlihat pucat tidak menyangkah kalau kelakuan bisa membuatnya kehilangan pekerjaan, sedangkan pak Isa terlihat tenang-tenang saja malahan pak Isa tanpak terseyum sinis,

“he..he… Ibu yakin dengan keputusan Ibu,” pak Isa tertawa mendengar perkataanku, perlahan pak Isa mendekatiku, “jangan perna main-main dengan saya Bu,” ancamnya dengan sangat sigap pak Isa menangkap kedua tanganku,

“apa-apaan ini lepaskan saya, atau saya akan berteriak,” aku mencoba mengancam balik mereka yang sedang mencoba mengikat kedua tanganku,

“teriak saja Bu, tidak akan ada orang yang mendengar,” timpal Ani sambil membantu pak Isa mengikat kedua tanganku,

Apa yang di katakan Ani ada benarnya juga, tetapi walaupun begitu aku tidak mau menyerah begitu saja dengan susah paya aku berusaha melepaskan diri tapi sayangnya tenagaku kalah besar dari mereka berdua, tanpa bisa berbuat apa-apa aku hanya dapat mengikuti mereka saat membawaku ke dalam kamar pak Isa.

Sesampai di kamar aku di tidurkan di atas kasur yang tipis, sedangkan Ani mengambil sebuah Hp dan ternyata Hp itu di gunakan untuk merekamku, sehingga kehawatiranku semakin menjadi-jadi.
“kalian biadab, tidak tau terimakasih ****** kalian!” air mataku tidak dapat kubendung lagi saat jari-jemari pak Isa mulai merabahi pahaku yang putih,

“ja-jangan, mau apa kalian lepaskan saya ku mohon jangan ganggu saya,” kataku di sela-sela isak tangis,

“siapa suruh ikut campur urusan saya, he…he… maaf bu ternyata hari ini adalah hari keberuntungan saya, dan hari yang sil bagi Ibu,” semakin lama aku merasa tangannya semakin dalam memasuki dasterku,

“tidak di sangkah impian saya akhirnya terkabul juga,”” sambungnya sambil meremasi paha bagian dalamku,

“makanya Bu jangan suka ikut campur urusan orang,” kini giliran Ani yang menceramahiku,

“ya, saya ngaku salah tolong lepasin saya,” kini aku hanya dapat memohon agar mereka sedikit iba melihatku, tetapi sayangnya apa yang kuharapkan tidak terjadi, pak Isa tanpa semakin buas memainkan diriku

Aku hanya dapat melihat pasrah saat dasterku terlepas dari tubuhku, kedua payudaraku yang memang sudah tidak tertutupi apa-apa lagi dapat dia nikmati, jari-jarinya yang kasar mulai memainkan selangkanganku,

“sslluupss…sslluuppss… hhmm…. ayo Bu puaskan saya?” pinta pak Isa, sambil mengulum payudaraku beberapa kali lidahnya menyapu putting susuku yang mulai mengeras,

“ko’ memiawnya basah bu, he…he…” memang harus diakui, tubuhku tidak dapat membohonginya walaupun bibirku berkata tidak,

“wa…wa… Ibukan sudah punya suami ko’ masih juga menggoda laki orang lain, ga malu ya Bu,” Ani melotottiku seolah-olah ingin membalas perkataanku tadi, “dasar wanita munafik, sekarang Ibu tau kan kenapa saya menyukai pak Isa,”bentak Ani kepadaku, sehingga membuat hatiku terasa amat sakit mendengarnya,

“aahhkk… pak, hhmm…. pak sudah jangan di terusin…” kataku dengan kaki yang tidak dapat diam saat jarinya menyelusup kedalam vaginaku yang sudah banjir, perlahan kurasakan jari telunjuknya menyelusuri belahan vaginaku,

“oo… enak ya? he…he…” pa Isa tertawa melihatku yang sudah semakin terangsang, leherku terasa basah saat lidah pak Isa menjilati leherku yang jenjang,

Dengan sangat kasarnya pak Isa menarik celana dalamku, sehingga vaginaku yang tidak di tumbuhi rambut sehelaipun terlihat olehnya, aku memang sangat rajin mencukur rambut vaginaku agar terlihat lebih bersi dan seksi.

Ani berjongkok di sela-sela kakiku, kamera Hp di arahkan persis di depan vaginaku yang kini sudah tidak ditutupi oleh sehelai kain, tanpa memikirkan perasaanku pak Isa membuka bibir vaginaku sehingga bagian dalam vaginaku dapat di rekam jelas oleh Ani, beberapa kali jari telunjuk pak Isa menggesek clitorisku,

“ohk pak plisss.. jangan…? saya malu…” aku merasa sangat malu sekali di perlakukan seperti itu, baru kali ini aku bertelanjang di depan orang lain bukan suamiku sendiri,

“Ha…ha… malu kenapa Bu? ****** aja tidak malu ga pake baju masa ibu malu si…” katanya yang semakin merendahkan derajatku, setelah puas mempertontonkan vaginaku di depan kamera, pak Isa bertukar posisi dengan Ani untuk memegangi kakiku sedangkan pak Isa berjongkok tepat di bawa vaginaku,

Dengan sangat lembut pak Isa menciumi pahaku kiri dan kanan secara bergantian, semakin lama jilatannya semakin ke atas menyentuh pinggiran vaginaku,

“aahkk… sudah pak, rasanya sangat geli hhmm…” aku berusaha sekuat tenaga mengatupkan kedua kakiku tetapi usahaku sia-sia saja, dengan sangat rakus pak Isa menjilati vaginaku yang berwarna pink, sedangkan Ani tanpa puas melihat ke adaanku yang tak berdaya,

“nikmatin aja Bu, he..he.. saya dulu sama seperti ibu selalu menolak tapi ujung-ujungnya malah ketagihan” kata Ani tanpa melepaskan pegangannya terhadap kakiku,

Semakin lama aku semakin tidak tahan, tiba-tiba aku merasa tubuhku seperti di aliri listrik dengan tegangan yang tinggi, kalau seandainya Ani tidak memegang kakiku dengan sangat erat mungkin saat ini wajah pak Isa sudah menerima tendanganku, mataku terbelalak saat orgasme melandah tubuhku dengan sangat hebat, cairan vaginaku meleleh keluar dari dalam vaginaku, sehingga tubuhku terasa lemas,

“ha…ha… bagaimana Bu, mau yang lebih enak….” pak Isa tertawa puas, aku hanya dapat menggelengkan kepalaku karena aku sudah tidak mampu lagi untuk mengeluarkan suara dari mulutku, perlahan pak Isa berdiri sambil memposisikan penisnya tepat di depan vaginaku,

“aahkk… sakit…” aku memikik saat kepala penisnya menerobos liang vaginaku, “uuhk… hhmm… pelan-pelan pak…” pintaku sambil menarik napas menahan rasa sakit yang amat sangat di vaginaku karena ukuran penis pak Isa jauh lebih besar dari penis suamiku,

“tahan Bu, bentar lagi juga enak ko’ “ kata Ani yang kini melepaskan ikatan di tanganku, setelah ikatanku terlepas Ani kembali merekam adegan panas yang kulakukan,

Dengan sangat cepat pak Isa menyodok vaginaku sehingga terdengar suara “plokkss….ploskkss…” saat penisnya mentok ke dalam vaginaku yang mungil,

“aahhkk… aahhkk… aaahh… oooo…”semakin cepat sodokannya suaraku semakin lantang terdengar,

“oh yeeaa… enak Bu, hhmm… ternyata memiaw Ibu masih sempit sekali walaupun sudah perna menikah,” katanya memujiku, tetapi mendengar pujiannya aku tidak merasa bangga melainkan aku meresa jijik terhadap diriku sendiri,

Aku merasa vaginaku seperti di masuki benda yang sangat besar yang mencoba mengorek isi dalam vaginaku, rasanya memang sangat sakit sekali tetapi di sisi lain aku merasa sangat menikamati perkosaan rehadap diriku, selama ini aku belum perna merasakan hal seperti ini dari suamiku sendiri,

“ayo sayang, bilang kalau tongkol saya enak…” dengan sangat kasar pak Isa meremasi kedua payudaraku,

“ti-tidak…. ahk… hhmm…” aku di buat merem melek olehnya,

“ha..ha.. kamu mau jujur atau tidak, kalau tidak hhmm… saya akan adukan semua ini kepada suamimu, ha…ha…” katanya mengancamku dengan tawa yang sangat menjijikan,

“ja-jangan pak,” aku memohon ke padanya, karena takut dengan ancamannya akhirnya aku menyerah juga “iya, aahhkk… aku suka…” kataku dengan suara yang hampir tidak terdengar,

“APA… SAYA TIDAAK MENDENGAR?” pak Isa berteriak dengan sangat kencang sehingga gendang telingaku terasa mau pecah mendengar teriakannya,

“IYA PAK, ENAK SEKALI SAYA SUKA SAMA tongkol BAPAK….aahhk…uuhhkk!!” dengan sekuat tenaga aku berusaha tegar dan berharap semuanya cepat berlalu,

Setelah berapa menit kemudian tubuhku kembali merasa tersengat oleh aliran listrik saat aku kembali mengalami orgasme yang ke dua kalinya,

Dengan sangat kasarnya pak Isa menarik tubuhku sehingga aku berposisi menungging, pantatku yang bulat dan padat menghadap dirinya,

“hhmm… indah sekali pantatmu sayang” katanya sambil meremasi bongkahan pantatku,

“pak, saya mohon cepat lakukan,”

“ha..ha.. kenapa Bu, sudah ga tahan” berkali-kali pantatku menerima pukulan darinya, sebenarnya aku tidak menyangka dengan kata-kataku tadi bisa membuatku semakin renda di mata mereka, sebenarnya aku hanya bermaksud agar semua permainan ini segera berakhir tapi sayangnya pak Isa tidak menginginkan itu,

“tenang Bu, santai saja dulu?”

Pak Isa sangat pintar memainkan tubuhku, dengan sangat lembut jari kasarnya menyelusuri belahan pantatku dari atas hingga ke bawah belahan vagianaku, gerakan itu di lakukan berkali-kali sehingga pantatku semakin terlihat membusung ke belakang,

“ohhkk… pak, hhhmm….” ku pejamkan mataku saat jarinya mulai menerobos lubang anusku, dengan gerakan yang sangat lembut jarinya keluar masuk dari dalam anusku, “ahhkk….ooo… ssstt…uuuuu… pak” ternyata rintihanku membuat pak Isa semakin mempercepat gerakan jarinya,

pak Isa dengan rakusnya kembali menjilati vaginaku dari belakang sedangkan jari-jarinya masih aktif mengocok anusku. Pada saat aku sangat terangsang tiba-tiba kami mendengar suara ketukan yang kuyakini itu adalah pak Rojak yang baru pulang dari mengantar Hadi,

“Pak Rojak tolongin saya…” kataku berharap ia bisa membantuku untuk lepas dari pelecehan yang ku alami, dengan santainya Ani membukakan pintu tanpa rasa takut kalau pak Rojak mengadukan kejadian ini ke pada suamiku, pak Rojak tanpak kaget saat melihat keadaanku yang sedang di gagahi oleh pak Isa,

“pak, tolong ku mohon,” kataku memelas,

“Wa…wa…. apa-apaan ini, “ beberapa kali pak Rojak menggelengkan kepalahnya dengan mata yang tak henti-hentinya memandangi tubuh mulusku,

“Udah pak, jangan sok mau jadi pahlawan kalau bapak mau embat aja, dia sudah menjadi budaknya saya,” pak Isa mulai membujuk pak Rojak dan aku hanya bisa berharap pak Rojak tidak memperdulikan tawaran pak Isa,

“kenapa bengong? sini ikutan!” ajaknya lagi

“jangan pak saya mohon tolongin saya,” aku mengiba ke pada pak Rojak, tetapi pak Isa tidak mau kalah kedua jarinya membuka bibir vaginaku,

“bapak liat ni, memiawnya sudah basa banget… wanita ini munafik” pak Rojak terdiam seperti ada yang sedang di piirkannya,

“memiawnya masih sempit lo, apa lagi anusnya kayaknya masih perawan,” bujuk pak Isa berharap pak Rojak mau bergabung dengannya untuk menikmati tubuhku,

Akhirnya pak Rojak tidak tahan melihat vaginaku yang becek terpampang di depannya,

“hhmm… oke lah tapi boolnya buat saya ya, ” tubuhku semakin terasa lemas, kini aku sudah tidak tau harus meminta tolong ke pada siapa lagi, perlahan pak Rojak mendekatiku,

“sekarang Ibu dudukin tongkol saya, cepat…” perintah pa Isa sambil tidur telentang dengan penis yang mengancung ke atas, dengan sangat pelan aku menuduki penis pak Isa,

“eennnggkk…. “ aku menggigit bibir bawahku saat kepala penis pak Isa kembali menembus vaginaku, perlahan penis itu amblas ke dalam vaginaku, dengan sangat erat pak Isa memeluk pinggangku agar tidak dapat bergerak,

Setelah melepas semua pakaian yang ada di tubuhnya, pak Rojak mendekatiku dengan penis berada di depan anusku beberapa kali pak rojak menamparkan penisnya ke pantatku,

“pak sakit… aahhkk… aahkk… ja-jangan pak saya belum pernah” aku berusaha melepaskan diri saat pak Rojak mulai berusaha memasuki anusku, sempat beberapa kali ia gagal meembus anusku yang memang masih perawan,

“ha…ha… ayo dong Pak, masak kalah sama cewek si…” kata pak Isa mmemanas-manasi pak Rojak agar segera membobol anusku, pak rojak yang mendengar perkataan pak Isa menjadi lebih beringas dari sebelumnya,

“AAAAAA….” aku berteriak sekencang-kencangnya saat penis pa Rojak berhasil menerobos anusku, tanpa memberikan aku nafas ia menekan penisnya semakin dalam, “aahkk…. oohhkk… pak, hhmm…” aku merintih ke sakitan saat pak Rojak mulai memaju mundurkan penisnya di dalam anusku,
“gi mana pak? Enak kan?” tanya pak Isa yang kini ikutan memaju mundurkan penisnya di dalam vaginaku,

“eehhkknngg… mantab pak, enak banget he….he… hhmm….” semakin lama kedua pria tersebut semakin mempercepat tempo permainan kami,

Sudah beberapa menit berlalu kedua orang pria ini belum juga menunjukan kalau mereka ingin ejakulasi, sedangkan diriku sedah beberapa kali mengalami orgasme yang hebat sehingga tubuhku terasa terguncang oleh orgasmeku sendiri.

Setelah beberapa menit aku mengalami orgasme tiba-tiba pak Isa menunjukan bahwa dia juga ingin mencapai klimaks. Dengan sekuat tenaga pak Isa semakin menenggelamkan penisnya ke dalam vaginaku dalam hitungan beberapa detik kurasakan cairan hangat membasahi rahimku,

“aahkk… enak…. hhmm…” gumamnya saat menyemburkan sperma terakhirnya, setelah puas menodaiku pak Isa melepas penisnya di dalam vaginaku begitu juga dengan pak Rojak yang melepaskan penisnya di dalam anusku,

“buka mulutmu cepetan,” perintah pak Rojak sambil menarik wajahku agar menghadap ke arah penisnya yang terlihat berdeyut-deyut, aku sangat kaget sekali saat pak Rojak memuntahkan spermanya ke arah wajahku, sehingga wajahku ternodai oleh sperma pak Rojak,

Kini aku benar-benar sudah tidak memiliki tenaga sedikitpun, untuk mengangkat tubuhku saja terasa sangat berat sekali, sedangkan mereka tanpa puas memandangku yang sedang berpose mengangkang di depan mereka karena kedua kakiku kembali dipegangi Ani, sperma yang tadi di muntahkan pak Isa terasa mengalir keluar dari dalam vaginaku,

Aku duduk di atas sofa sambil melihat anak angkatku Hadi yang sedang di temani suamiku belajar, wajah mereka terlihat sangat cerah sekali bertanda bahwa mereka sangat bahagia, entah kenapa tiba-tiba di pikiranku terlintas kembali apa yang terjadi tadi pagi yang menimpa diriku, semakin aku berusaha melupakannya rasanya ingatan itu semakin menghantuiku, aku tidak bisa membayangkan kalau sampai suamiku mengetahui kalau aku di perkosa oleh ketiga pembantuku sendiri,

“hhmm… gi mana Hadi sudah negerti belom” kataku sambil mengucek rambutnya yang sedang sibuk menghitung soal yang di berikan suamiku, “ya sudah kalau begitu mama bikinin minuman dulu ya, buat kalian,” kataku yang di sambut dengan teriakan mereka berdua,

Baru satu langkah aku keluar dari kamar tiba-tiba pergelangan tanganku terasa sakit saat pak Rojak menarik tanganku,

“bapak apaan sih!?” bentakku dengan suara yang sangat pelan,

“ssstt… jangan berisik…” kata pak Rojak dengan jari telunjuk di bibirnya, “nanti suami dan anak mu dengar, hhmm… bapak cuman mau ini Bu,” katanya lagi sambil mencubit payudaraku, dengan sigap aku mundur ke belakang,

“jangan main-main pak,” beberapa kali aku memandang pintu kamarku yang tidak tertutup rapat, tetapi pak Rojak tidak kehabisan akal dia balik mengancamku dengan mengatakan akan membongkar semua rahasiaku ke pada suamiku, sehingga nyaliku menjadi ciut,

“oke, hhmm… kalau begitu bapak ikut saya” kataku dengan suara yang bergetar, karena sudah tidak tahu lagi harus melakukan apa, dia terseyum puas melihatku tak berdaya dengan permintaanya,

“maaf Bu, saya inginnya di sini bukan di tempat lain,” katanya dengan suara yang cukup jelas,

setelah berkata seperti itu pak Rojak langsung memelukku dengan erat sehingga aku sulit bernafas, “hhmm… bauh tubuh ibu benar-benar menggoda saya,” perlahanku rasakan lidahnya menjulur ke leherku

“pak ku mohon, jangan di sini” pintaku ke padanya,

Pak Rojak yang mengerti kekhawatiranku langsung membalik tubuhku menghadap daun pintu kamarku yang sedikit terbuka,

“Ibu bisa bayangkan kalau sampai orang yang sedang di dalam kamar Ibu mengetahui apa yang sedang Ibu lakukan,” ancamnya sambil menarik rambutku sehingga aku harus menutup mulutku dengan telapak tanganku agar suara terikanku tidak terdengar oleh suami dan anakku,

“Pak ku mohon jangan di sini,” aku hanya bisa menurut saja saat pak Rojak menyuruhku untuk menungging dengan tangan yang menyentuh lantai, sedangkan wajahku menghadap ke celah pintu kamarku yang terbuka,

“tahan ya Bu,” katanya sambil menyingkap dasterku, sehingga celana dalamku yang berwarna hitam terpampang di depan matanya, dengan sangat kasar pak Rojak meremas kedua buah pantatku yang padat sehingga aku tak tahan untuk tidak mendesah,

“aahkk.. pak hhmm.. ja-jangan di sini pak,” pak Rojak diam saja tidak mendengar kata-kataku melainkan pak Rojak semakin membuatku terangsang dengan mengelus belahan vaginaku dari belakang,

“kalau kamu tidak mau ketahuan jangan bicara,” bentak pak Rojak sambil memukul pantatku

“ta-tapi pak, oohhkk… aku ga kuat,” kataku dengan suara yang sangat pelan, “ku mohon pak mengertilah,”

Pak Rojak seolah-olah tidak mau tahu, kini dengan rakusnya pak Rojak menjilati vaginaku yang masih tertutup celana dalamku, sehingga aku merasa celana dalamku tampak semakin basah oleh air liurnya.

Setelah puas menciumi vaginaku pak Rojak memintaku untuk membuka celana dalamku sendiri masih dengan posisi menungging. Sangat sulit bagiku untuk melepaskan celana dalamku dengan posisi menungging belum lagi aku harus bekonsentrasi agar suaraku tidak keluar dengan keras walaupun pada akhirnya aku berhasil menurunkan celana dalamku sampai ke lutut,

“hhuuu… mantab….” katanya sambil merabahi vaginaku dari belakang, “kamu mau tahukan gimana rasanya ngent*t di depan suamimu sendiri,” katanya lagi sambil menunjuk ke arah suamiku yang sedang mengajari anaku Hadi,

“pak, ja-jangan…” aku sangat takut sekali kalau suamiku melihat ke arahku, tiba-tiba aku di kejutkan dengan jari telunjuk pak Rojak yang langsung memasuki vaginaku sehingga aku terpekik cukup keras,

“sayang… ada apa?” kata suamiku dari dalam, saat mendengar suaraku.

“aahkk… tidak pa, cuman hhmm.. tadi ada tikus lewat,” jawabku asal-asalan agar suamiku tidak curiga ke padaku, tetapi untungnya suamiku tidak melihat ke arahku, dalam ke adaan terjepit seperti ini pak Rojak masih asyik mempermainkan vaginaku dari belakang,

“ada tikus??” katanya lagi seolah-olah tidak percaya, “apa perlu papa yang usir,” mendengar tawarannya nafasku teras berhenti tetapi untungnya aku masih banyak akal,

“aahhgg… ga usah hhmm.. pa…” kataku terputus-putus menahan rasa nikmat yang di berikan pak Rojak kepadaku, untungnya suamiku tidak curiga dengan suaraku,

“asyikan Bu, ngobrol dengan suami sambil di mainin memiawnya,” aku memandangnya dengan wajah yang memerah karena nafsuku sudah di puncak, “ko’ diam cepat ajak suami Ibu ngobrol,” mendengar perkataanya aku langsung melotot ke arahnya, “Ibu mau kalau suami Ibu tau apa yang sekarang Ibu lakuin,” mendengar ancamannya aku kembali terdiam,

Dengan sangat terpaksa aku kembali mengajak suamiku mengobrol, walaupun di dalam hati aku merasa was-was takut kalau suamiku menyadari suaraku yang berubah menjadi desahan,

“paaa… ma-mau minum apa?” tanyaku yang kini sedang diperkosa oleh pak Rojak, tanpa kusadari pak Rojak sudah memposisikan penisnya di depan ibir vaginaku sehingga beberapa kali aku terpanjat saat pak rojak menghantamkan penisnya dengan sangat keras ke dalam vaginaku,

“terserah mama saja… papa sama Hadi ikut aja,”

“iya ma, apa aja asalkan enak,” sambung Hadi,

Waktu demi waktu telah berlalu sehingga sampai akhirnya sikapku berubah menjadi sedikit liar dan mulai menyukai cara pak Rojak memperkosaku walaupun pada awalnya hatiku terasa miris sekali di perlakukan seperti ini,

“aahk…. pak hhmm.. enak,” aku melenggu panjang saat orgasme melandahku, kini perkosaan yang ku alami berganti dengan perselingkuhanku dengan pembantuku,

“ohhk… memiaw istri majikan ternyata enak sekali, ahhkk…” katanya yang terus-terusan menggoyang penisnya di dalam vaginaku,

“pak… aahhkk… eehkk… aku, hhmm… ingin keluarrr, uuhhkk…” kali ini suaraku terdengar sangat manja

Beberapa menit kemudian kami mengerang bersamaan saat kenikmatan melanda kami berdua, setelah merasa puas aku dan pak Rojak kembali merapikan pakaian kami masing-masing, sebelum pak Rojak pergi meninggalkanku sempat terlihat seyumannya yang tersungging di bibirnya. Setelah membuatkan minuman aku kembali ke kamarku menemui anak dan suamiku, mereka terlihat tanpak senang sekali melihatku hadir dengan membawa minuman dan makanan kecil,

“ini di minum dulu, nanti baru di lanjutin lagi,” kataku sambil meletakan cangkir dan piring di atas meja kecil yang di gunakan Hadi untuk belajar,

“makasi mama…” kata Hadi yang langsung saja menyambar minuman yang baru ku bikin, entah kenapa setiap kali melihat Hadi hatiku terasa menjadi damai, dan semua masalah seperti terlupakan,
Aku merasa sedikit aneh, saat suamiku memandangku dengan tatapan mencurigakan sehingga aku memberanikan diri untuk bertanya ke padanya,

“ada pa, ko memandang mama seperti itu” kataku sambil mengupas jeruk untuk Hadi yang sedang menulis,

suamiku mendekatkan mulutnya ke telingaku, “hhmm.. sayang ko’ kamu bau hhmm… gitulah…” mendengar pertanyaannya jantungku terasa berhenti,

“bau, bau apa pa?” tanyaku untuk memastikan apa maksud dari pertanyaan suamiku,

“kamu tadi ko’ lama ma,” kami terdiam beberapa saat, “mama abis dari kamar mandi ya, hhmmm… papa jadi curiga ni,” katanya sambil tertawa memandangku, mendengar perkataanya aku menjadi sedikit lega,

“Iya ni pa, abis kangen si…” kataku manja sambil mencubit penis suamiku,

Setelah yakin Hadi tertidur pulas, suamiku mengjakku untuk melayaninya semalaman suntuk. Tubuhku memang terasa lelah karena seharian harus mengalami orgasme, tetapi di sisi lain aku sangat senang karena suamiku tidak mencurigai aku karena bau tubuhku seperti bau orang yang habis bercinta.

Hampir tiap hari aku merengkuh kenikmatan bersama para pembantuku, kenikmatan yangh tidak aku dapatkan dari suamiku yang membuat aku semakin liar.

Cerita Dewasa Semburan Sperma

Posting Cerita Dewasa Semburan Sperma ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Cepetan Papa

$
0
0

Cerita Dewasa – Kejadian yang pernah aku alami setahun yang lalu dimana tubuhku dirasakan oleh ayahku sendiri, karena ayahku sekarang udah pensiun dari pekerjaan sedangkan ibuku adalah wanita karir, peristiwa ini terjadi saat pulang sekolah dan sampai sekarang selalu diulangi lagi, sampainya aku hamil dengan benih dari papaku, dan ibuku tahunya kalau aku dihamili oleh mantan pacarku.

Peristiwa yang kualami tahun yang lalu dan sampai kini masih terus terulang, entah sampai kapan aku bisa menghentikan semua ini.

Cerita ini bermula ketika aku masih duduk dibangku kelas 2 SMA, saat itu pulang sekolah aku dapati rumah dalam keadaan sepi, aku nggak tahu mama yang biasanya dirumah siang itu tidak kujumpai dan papaku memang jam segitu biasanya masih sibuk dikantor, beliau adalah seorang guru di sebuah sekolah swasta d kota MLG.

Siang itu udara sangat panas, aku bergegas masuk kerumahku, aku memang setiap hari membawa kunci pintu rumah sendiri sehingga aku nggak perlu bingung seandainya aku pulang kerumah dan dirumah tidak ada orang.

Aku masuk ke rumah dan langsung menuju ruang makan, aku melihat hidangan makan siang sudah disediakan oleh mama, tanpa pikir panjang, aku langsung makan dengan lahapnya, maklum aku sangat kelaparan siang itu ditambah lagi perjalan pulang kerumah dari sekolahku lumayan jauh.

Selesai makan aku menuju ke kamar mandi, sekedar mencuci muka, tangan dan kakiku kemudian aku menuju ke kamarku untuk mengganti baju seragamku.

Entah kenapa siang itu tidak seperti biasanya badanku terasa lelah sekali, aku rebahkan tubuhku ditempat tidur dan mencoba untuk tidur namun aku tidak juga bisa memejamkan mataku, aku malah teringat pada pacarku

Aku ingat beberapa hari yang lalu aku dipaksa melakukan hubungan intim oleh pacarku yang satu sekolah denganku, semula aku menolak tapi karena aku diancam akan diputuskan dan karena aku sangat mencintai pacarku akhirnya kamipun melakukan hubungan yang dilarang oleh agama itu.

Dan siang ini tiba-tiba aku kangen sekali dengan pacarku, ingin sekali rasanya aku melakukan hubungan intim itu lagi. Aku mulai berkhayal dan gairahkupun mulai muncul. Kumasukkan tanganku kedalam celana dalamku dan mulai kumainkan jari-jariku di itilku, oh… rasanya nikmat sekali, tanganku yang satupun mulai meremas payu daraku.

Siang itu aku melakukan masturbasi dikamarku karena aku tidak mampu membendung hasratku yang menggebu-gebu karena ingin bercinta. Aksiku tidak cukup sampai disitu, udara yang panas menuntunku untuk melepas seluruh pakaianku.

Kubuka bajuku, celanaku, celana dalam, juga BHku. Rasanya lebih nyaman masturbasi dengan telanjang bulat. Aku terus menggelitik itilku dan sesekali memasukkan jariku kedalam memekku dan terus kurema-remas payudaraku sampai akhirnya aku klimaks. Tanpa terasa akhirnya aku tertidur setelah aku berhasil memuaskan diriku sendiri.

Udara dingin kurasakan menyentuh kulitku,aku berusaha membuka mataku ,rupanya aku tertidur cukup lama, dan udara sore yang dingin telah membangunkan aku. Kubuka mataku perlahan pelan-pelan dan aku terkejut karena didepanku, disamping tempat tidurku kulihat seorang laki-laki berdiri dalam keadaan telanjang bulat sepertiku dan sedang menggenggam kontolnya dan mengocoknya.

Hampir aku tidak percaya bahwa orang yang sedang melakukan onani itu adalah papaku sendiri sambil mengamati tubuhku yang telentang dalam keadaan telanjang. Aku dan papa sama-sama terkejut, segera kuraih bantal untuk menutupi tubuhku ini.

Papa mendekatiku dan duduk disisi tempat tidurku sambil tangannya yang satu masih tetap memegangi kontolnya dan tangan kirinya mencoba mengelus rambutku.

“Kenapa kamu tidur telanjang sayang?” Tanya papaku sambil membelai rambutku. Aku diam saja. Kubiarkan tangan papaku membelai rambutku.

Seperti tersihir, sore itu aku diam saja dan tidak berusaha memberontak ketika papa berusaha membaringkan aku lagi, papa mengambil bantal yang kupakai untuk menutupi sebagian tubuhku, akupun tidak berusaha mempertahankan bantal itu.

Kini aku benar-benar telanjang dan ditelanjangi oleh mata papaku. Papa berusaha berbaring dengan posisi menghadap kepadaku, dibelainya wajahku dan papa mengecup keningku.

Melihat aku hanya diam papakupun makin berani beraksi, aku agak terkejut ketika tiba-tiba papa melumat bibirku, kali ini aku sedikit berontak namun tidak lama setelah itu akupun luluh dan mulai menikmati ciuman bibir bersama papaku. Tangan papa mulai bergerilya, disentuhnya dadaku dan diremas-remas.

”Oh…” nikmat sekali rasanya. Jari papa juga memelintir puting susuku yang masih kecil, aku tak kuasa untuk menolak perlakuan papaku itu. Mungkin karena aku tidak bereaksi dan bahkan terkesan menikmati makanya papa berani menindih tubuhku, kurasakan sesuatu yang nikmat ketika kulit kami saling bersentuhan, papa terus melumat bibirku

Memagut leherku dan kecupan bibirnya semakin kebawah hingga akhirnya sampai di buah dadaku yang sudah mengencang karena Menahan birahi, kedua tangan papa meremas-remas payudaraku dan sedangkan lidah dan mulutnya berusah menjilati dan mengulum pentilku yang ranum.

Aku hanya bisa mendesah dan menggelinjang, rasanya nikmat sekali. Puas mempermaikan susuku papa mendekatkan mulutnya ke selangkanganku, dilebarkannya kakiku dan “Oh…zzzz.. ah…” papa menjilati memekku, lidah papa menjilat dari bagian memekku yang paling bawah sampai yang paling atas dan sesekali berhenti di itilku, digelitikknya itilku dengan gerakan lidahnya yang lincah.

Aku benar-benar tak mampu berontak, aku benar-benar menikmati permainan papaku. Sesaat setelah itu papa mendekatkan kontolnya ke wajahku, tangan papa membimbing tanganku agar aku mau memegangnya dan mengulumnya.

Aku lakukan saja, kontol papaku cukup besar dan panjang, lebih besar 2 kali lipat disbanding kontol pacarku yang masih SMA. Masih dalam posisi telentang kukocok dan kukulum kontol papa yang hampir tidak muat dimulutku, sesekali lidahku menyusuri kontol papa dan kudengar papa mendesah keenakan.

Puas dengan aksiku papa mendekatkan kontolnya ke memekku, Kakiku yang dalam posisi mengangkang memudahkan papa untuk mendekatkan kontolnya di memekku, awalnya papa hanya menggesek-gesekkan kontolnya di itilku yang sudah basah.

“Masukin pa.. “ pintaku lirih.

“Iya sayang, sebentar ya..”

“Ayo pa..ratna udah nggak tahan nih pa..oh…”

Papa mulai mengarahkan kontolnya ke lubang memekku, ditekannya pelan-pelan, ditarik lagi, diulang-ulang karena memang memekku masih sempit. Papa agak kesulitan untuk memasukkan kontolnya dan aku juga merasa perih di memekku tapi aku tahan karena kalah oleh birahiku yang menggebu.

Berulang-ulang dan akhirnya,”bles..” kontol papa berhasil masuk ke memekku seluruhnya, rasanya sungguh luar biasa dan tidak bisa kugambarkan. Sesaat papa membiarkan kontolnya ditelan oleh memekku kemudian dengan hati-hati papa mulai melakukan gerakan maju mundur.

“Enak nggak sayang?” Tanya papaku.

“Enak sekali pa..oh….terus pa…”

Entah berapa kali kontol papa mengocok memekku sampai akhirnya akupun berhasil mencapai klimaks.

“Papa… oh.. lebih cepat pa.. “pintaku.

Uuuugh..hah… ayo pa.. oh.. oh… Aku berhasil klimaks, urat-urat ditubuhku yang sempat menegang akhirnya mulai mengendur. Melihat aku lunglai tak berdaya papa menghentikan gerakan maju mundurnya dan menarik kontolnya keluar.

“Oh sayang,..tolong dikocok sayang…” pinta papaku. Segera kuraih kontol papa yang masih kaku, kugenggam dan kukocok-kocok sampai akhirnya papa mendesah tertahan bersamaan dengan itu cairan putih dan kental menyembur dan mengenai dadaku. Banyak sekali cairan itu dan rupannya papa sangat puas dengan apa yang kulakukan.

Setelah itu papa merebahkan diri disampingku, tubuhku dipeluknya erat sampai akhirnya kami tertidur bersamaan karena kelelahan. Malam kami baru bangun dan aku baru sadar bahwa seharian aku tidak melihat mama.

“Mama kemana sih pa?” tanyaku ke papa.

“Mama baru kerumah nenek di kampung”.

Malam itu kuhabiskan waktu bersama papa sampai pagi, berkali-kali aku dan papa ngentot dengan berbagai gaya, dalam hati aku kagum dengan papaku yang sangat perkasa sampai akhirnya di pagi harinya aku bolos sekolah karena kecapekkan bercinta dengan papaku sendiri.

Setelah peristiwa itu aku dan papa sering ngentot, bahkan sampai sekarang namun saat ini aku kuliah diluar kota jadinya kami tidak bisa sesering dulu melakukannya. Entah sampai kapan semua ini bisa berakhir, kadang aku tersiksa oleh perasaan bersalah dan dosa tapi aku sulit sekali untuk menghentikannya apalagi kalau ada papa didekatku. Habisnya enak banget sich xi xi xi.

Apalagi kini aku telah mempunyai seorang putri buah cintaku dengan papaku, yang cantik, dan sehat. Mungkin kelak aku akan berhenti bila ada laki-laki yang mampu menerima keadaanku ini apa adanya, serta mencintaiku juga putriku dengan setulus hati.

Cerita Dewasa Cepetan Papa

Posting Cerita Dewasa Cepetan Papa ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Demi Uang dan Kenikmatan

$
0
0

Cerita Dewasa – Sehabis aku selesai dari sekolah SMA aku ingin merantau ke Jakarta denga tujuan untuk mencari pengalaman dank arena memang tidak mampu untuk meneruskan sekolah yang lebih lanjut, jujur saja aku dari golongan yang tidak mampu, orang tuaku bekerja sebagai buruh tani sedangkan aku mempunyai adik perempuan yang masih bersekolah.

Aku ke Jakarta hanya berbekal ijazah SMU. Dalam perjalanan ke Jakarta, aku selalu terbayang akan suatu kegagalan. Apa jadinya aku yang anak desa ini hanya berbekal Ijazah SMU mau mengadu nasib di kota buas seperti Jakarta.

Selain berbekal Ijazah yang nyaris tiada artinya itu, aku memiliki keterampilan hanya sebagai supir angkot. Aku bisa menyetir mobil, karena aku di kampung, setelah pulang sekolah selalu diajak paman untuk narik angkot.

Aku menjadi keneknya, paman supirnya. Tiga tahun pengalaman menjadi awak angkot, cukup membekal aku dengan keterampilan setir mobil. Paman yang melatih aku menjadi supir yang handal, baik dan benar dalam menjalankan kendaraan di jalan raya.

Aku selalu memegang teguh pesan paman, bahwa : mengendarai mobil di jalan harus dengan sopan santun dan berusaha sabar dan mengalah. Pesan ini tetap kupegang teguh.

Di Jakarta aku numpang di rumah sepupu, yang kebetulan juga bekerja sebagai buruh pabrik di kawasan Pulo Gadung. Kami menempati rumah petak sangat kecil dan sangat amat sederhana. Lebih sederhana dari rumah type RSS ( Rumah Susah Selonjor).

Selain niatku untuk bekerja, aku juga berniat untuk melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi. Dua bulan lamanya aku menganggur di Jakrta. Lamar sana sini, jawabnya selalu klise, ” tidak ada lowongan “.

Pada suatu malam, yakni malam minggu, ketika aku sedang melamun, terdengar orang mengucap salam dari luar. Ku bukakan pintu, ternya pak RT yang datang. Pak RT minta agar aku sudi menjadi supir pribadi dari sebuah keluarga kaya.

Keluarga itu adalah pemilik perusahaan dimana pak RT bekerja sebagai salah seorang staff di cabang perusahaan itu. Sepontan aku menyetujuinya. Esoknya kami berangkat kekawasan elite di Jakarta. Ketika memasuki halaman rumah yang besar seperti istana itu, hatiku berdebar tak karuan.

Setelah kami dipersilahkan duduk oleh seorang pembantu muda di ruang tamu yang megah itu, tak lama kemudian muncul seorang wanita yang tampaknya muda. Kami memberi hormat pada wanita itu.

Wanita itu tersenyum ramah sekali dan mempersilahkan kami duduk, karena ketika dia datang, sepontan aku dan pak RT berdiri memberi salam ” selamat pagi”. Pak RT dipersilahkan kembali ke kantor oleh wanita itu, dan diruangan yang megah itu hanya ada aku dan dia si wanita itu.

” Benar kamu mau jadi supir pribadiku ? ” tanyanya ramah seraya melontarkan senyum manisnya. ” Iya Nyonya, saya siap menjadi supir nyonya ” Jawabku.

” jangan panggil Nyonya, panggil saja saya ini Ibu, Ibu Shinta ” Sergahnya halus. Aku mengangguk setuju.

” Kamu masih kuliah ?”

” Tidak nyonya eh…Bu ?!” jawabku. ” Saya baru tamat SMU, tapi saya berpengalaman menjadi supir sudah tiga ahun” sambungku.

Wanita itu menatapku dalam-dalam. Ditatapnya pula mataku hingga aku jadi slah tingkah. Diperhatikannya aku dari atas samapi kebawah.

” kamu masih muda sekali, ganteng, nampaknya sopan, kenapa mau jadi supir ?” tanyanya.

” Saya butuh uang untuk kuliah Bu ” jawabku.

” Baik, saya setuju, kamu jadi supir saya, tapi haru ready setiap saat. gimana, okey ? ”

” Saya siap Bu.” Jawabku.

” Kamu setiap pagi harus sudah ready di rumah ini pukul enam, lalu antar saya ke tempat saya Fitness, setelah itu antar saya ke salon, belanja, atau kemana saya suka. Kemudian setelah sore, kamu boleh pulang, gimana siap ? ”

” Saya siap Bu” Jawabku. ” Oh..ya, siapa namamu ?

” Tanyanya sambil mengulurkan tangannya. Sepontan aku menyambut dan memegang telapak tangannya, kami bersalaman.

” Saya Leman Bu, panggil saja saya Leman ” Jawabku. ” Nama yang bagus ya ? tau artinya Leman ? ” Tanyanya seperti bercanda.

” Tidak Bu ” Jawabku. ” Leman itu artinya Lelaki Idaman ” jawabnya sambil tersenyum dan menatap mataku. Aku tersenyum sambil tersipu. lama dia menatapku. Tak terpikir olehku jika aku bakal mendapat majikan seramah dan se santai Ibu Shinta.

Aku mencoba juga untuk bergurau, kuberanita diri untuk bertanya pada beliau. ” Maaf, Bu. jika nama Ibu itu Shinta, apa artinya Bu ? ”

” O..ooo, itu, Shinta artinya bayangan, bisa juga berarti khayalan, bisa juga sesuatu yang tak tampak, tapi ternyata ada.Seperti halnya cita-citamu yang kamu anggap mustahil ternyata suatu saat bisa kamu raih, nah,,,khayalan kamu itu berupa sesuiatu yang bersifat Shinta, ngerti khan ? ” Jawabnya serius. Aku hanya meng-angguk-angguk saja sok tahu, sok mengerti, sok seperti orang pintar.

Jika kuperhatikan, body Ibu Shinta seksi sekali, tubuhnya tidak trlampau tinggi, tapi padat berisi, langsing, pinggulnya seperti gitar sepanyol. Ynag lebih, gila, pantatnya bahenol dan buah dadanya wah…wah…wah…puyeng aku melihatnya.

Dirumah yang sebesar itu, hanya tinggal Ibu Shinta, Suaminya, dan dua putrinya, yakni Mira sebagai anak kedua, dan Yanti si bungsu yang masih duduk di kelas III SMP, putriny yang pertama sekolah mode di Perancis. Pembantunya hanya satu, yakni Bi Irah, tapi seksinya juga luar biasa, janda pula !

Ibu Shinta memberi gaji bulanan sangat besar sekali, dan jika difikir-fikir, mustahil sekali. Setelah satu tahu aku bekerja, sudah dua kali dia menaikkan agjiku, Katanya dia puas atas disiplin kerjaku. Gaji pertama saja, lebih dari cukup untuk membayar uang kuliahku.

Aku mengambil kuliah di petang hari hingga malam hari disebuah Universitas Swasta. Untuk satu bulan gaji saja, aku bisa untuk membayar biaya kuliah empat semster, edan tenan….sekaligus enak…tenan….!!! dasar rezeki, tak akan kemana larinya.

Masuk tahun kedua aku bekerja, keakraban dengan Ibu Shinta semakin terasa. Setelah pulang Fitness, dia minta jalan-jalan dulu. Yang konyol, dia selalu duduk di depan, disebelahku, hingga terkadang aku jadi kagok menyetir, eh…lama lama biasa.

Disuatu hari sepulang dari tempat Fitnes, Ibu Shinta minta diatar keluar kota. Seperti biasa dia pindah duduk ke depan. Dia tak risih duduk disebelah supir pribadinya. Ketika tengah berjalan kendaraan kami di jalan tol jagorawi, tiba-tiba Ibu Shinta menyusuh nemepi sebentar. Aku menepi, dan mesin mobil BMW itu kumatikan. Jantungku berdebar, jangan-jangan ada kesalahan yang aku perbuat.

” Man,?, kamu sudah punya pacar ? ” Tanyanya. ” Belum Bu ” Jawabku singkat. ” Sama sekali belum pernah pacaran ?”

” Belum BU, eh…kalau pacar cinta monyet sih pernah Bu, dulu di kampung sewaktu SMP” ” Berapa kali kamu pacaran Man ? sering atau cuma iseng ?” tanyanya lagi. Aku terdiam sejenak, kubuang jauh-jauh pandanganku kedepan.

Tanganku masih memegang setir mobil. Kutarik nafas dalam-dalam. ” Saya belum pernah pacaran serius Bu, cuma sebatas cintanya anak yang sedang pancaroba” Jawabku menyusul.

Bagus…bagus…kalau begitu, kamu anak yang baik dan jujur ” ujarnya puas sambil menepuk nepuk bahuku. Aku sempat bingung, kenapa Bu Shinta pertanyaannya rada aneh ? terlalu pribadi lagi ? apakah aku mau dijodohkan dengan salah seorang putrinya ? ach….enggak mungkin rasanya, mustahil, mana mungkin dia mau punya menantu anak kampung seprti aku ini ?!

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan kepuncak, bahkan sampai jalan-jalan sekedar putar-putar saja di kota Sukabumi. Aku heran bin heran, Bu Shinta kok jalan-jalan hanya putar-putar kota saja di Sukabumi, dan yang lebih heran lagi, Bu Shinta hanya memakai pakaian Fitness berupa celana training dan kaos olah raga.

Setelah sempat makan di rumah makan kecil di puncak, hari sudah mulai gelap dan kami kembali meneruskan perjalanan ke Jakarta. Ditengah perjalanan di jalan yang gelap gulita, Bu Shinta minta untu berbelok ke suatu tempat.

Aku menurut saja apa perintahnya. Aku tak kenal daerah itu, yang kutahu hanya berupa perkebunan luas dan sepi serta gelap gulita. Ditengah kebun itu bu Shinta minta kaku berhenti dan mematikan mesin mobil. Aku masih tak mengerti akan tingkah Bu Shinta.

Tiba-tiba saja tangan Bu Shinta menarik lengaku. ” Coba rebahkan kepalamu di pangkuanku Man ?” Pintanya, aku menurut saja, karena masih belum mengerti. Astaga….setelah aku merebahkan kepalaku di pangkuan Bu Shinta dengan keadaan kepala menghadap keatas, kaki menjulur keluar pintu, Bu Shinta menarik kaosnya ketas.

Wow…samar-samar kulihat buah dadanya yang besar dan montok. Buah dada itu didekatkan ke wajahku. Lalu dia berkata ” Cium Man Cium…isaplah, mainkan sayang …?” Pintanya. Baru aku mengerti, Bu Shinta mengajak aku ketempat ini sekedar melampiaskan nafsunya.

Sebagai laki-laki normal, karuan saja aku bereaksi, kejantananku hidup dan bergairah. Siapa nolak diajak kencan dengan wanita cantik dna seksi seperti Bu Shinta.

Kupegangi tetek Bu Shinta yang montok itu, kujilati putingnya dan kuisap-isap. Tampak nafas Bu Shinta ter engah-engah tak karuan, menandakan nafsu biarahinya sedang naik. Aku masih mengisap dan menjilati teteknya. Lalu bu Shinta minta agar aku bangun sebentar.

Dia melorotkan celana trainingnya hingga kebawah kaki. Bagian bawah tubuh Bu Shinta tampak bugil. Samar-samar oleh sinar bulan di kegelapan itu. ” Jilat Man jilatlah, aku nafsu sekali, jilat sayang ” Pinta Bu Shinta agar aku menjilati memeknya.

Oh….memek itu besar sekali, menjendol seperti kura-kura. tampaknya dia sedang birahi sekali, seperti puting teteknya yang ereksi. Aku menurut saja, seperti sudah terhipnotis. Memek Bu Shinta wangi sekali, mungkin sewaktu di restauran tadi dia membersihkan kelaminnya dan memberi wewangian.

Sebab dia sempat ke toilet untuk waktu yang luShintang lama. Mungkin disana dia membersihkan diri. Dia tadi ke tolilet membawa serta tas pribadinya. Dan disana pula dia mengadakan persiapan untuk menggempur aku. Kujilati liang kemaluan itu, tapi Bu Shinta tak puas.

Disuruhnya aku keluar mobil dan disusul olehnya. Bu Shinta membuka bagasi mobil dan mengambil kain semacam karpet kecil lalu dibentangkan diatas rerumputan. Dia merebahkan tubuhnya diatas kain itu dan merentangnya kakinya.

” Ayo Man, lakukan, hanya ada kita berdua disini, jangan sia-siakan kesempatan ini Man, aku sayang kamu Man ” katanya setengah berbisik, Aku tak menjawab, aku hanya melakukan perintahnya, dan sedikit bicara banyak kerja.

Ku buka semua pakaianku, lalu ku tindih tubuh Bu Shinta. Dipeluknya aku, dirogohnya alat kelaminku dan dimasukkan kedalam memeknya. Kami bersetubuh ditengah kebun gelap itu dalam suasana malam yang remang-remang oleh sinar gemintang di langit.

Aku menggenjot memek Bu Shinta sekuat mungkin. ” jangan keluar dulua ya ? saya belum puas ” Pintanya mesra. Aku diam saja, aku masih melakukan adegan mengocok dengan gerakan penis keluar masuk lubang memek Bu Shinta. Nikmat sekali memek ini, pikirku. Bu Shinta pindah posisi , dia diatas, dan bukan main permainannya, goyangnyanya.

” Remas tetekku Man, remaslah….yang kencang ya ?” Pintanya. Aku meremasnya. ” Cium bibirku Man..cium ? Aku mencium bibir indah itu dan kuisap lidahnya dalam-dalam, nikmat sekali, sesekali dia mengerang kenikmatan.

” Sekarang isap tetekku, teruskan…terus…..Oh….Ohhhh…..Man…Leman…Ohhh…aku keluar Man….aku kalah” Dia mencubiti pinggulku, sesekali tawanya genit. ” kamu curang….aku kalah” ujarnya. ” Sekarang gilirang kamu Man….keluarkan sebanyak mungkin ya? ” pintanya.

” Saya sudah keluar dari tadi Bu, tapi saya tetap bertahan, takut Ibu marah nanti ” Jawabku. ” Oh Ya?…gila..kuat amat kamu ?!” balas Bu Shinta sambul mencubit pipiku.

” Kenapa Ibu suka main di tempat begini gelap ?” ” Aku suka alam terbuka, di alam terbuka aku bergairah sekali. Kita akan lebih sering mencari tempat seperti alam terbuka. Minggu depan kita naik kapal pesiarku, kita main diatas kapal pesiar di tengah ombak bergulung. Atau kita main di pinggir sungai yang sepi, ah… terserah kemana kamu mau ya Man ?”

Selesai main, setelah kami membersihkan alat vital hanya dengan kertas tisue dan air yang kami ambil dari jiregen di bagasi mobil, kami istirahat. Bu Shinta yang sekarang tidur di pangkuanku. Kami ngobrol panjang lebar, ngalor ngidul.

Setelah sekian lama istirahat, kontolku berdiri lagi, dan dirasakan oleh kepala Bu Shinta yang menyentuh batang kejantananku. Tak banyak komentar celanaku dibukanya, dan aku dalam sekejap sudah bugil. Disuruhnya aku tidur dengan kaki merentang, lalu Bu Shinta membuka celana trainingnya yang tanpa celana dalam itu.

Bu Shinta mengocok-ngocok penisku, diurutnya seperti gerakan tukang pjit mengurut tubuh pasiennya. Gerakan tangan Bu Shinta mengurut naik-turun. Karuan saja penisku semakin membesar dan membesar. Diisapnya penisku yang sudah ereksi besar sekali, dimainkannya lidah Bu Shinta di ujung penisku.

Setelah itu, Bu Shinta menempelkan buah dadanya yang besar itu di penisku. Dijepitkannya penisku kedalam tetek besar itu, lalu di goyang-goyang seperti gerakan mengocok.

” Giaman Man ? enah anggak ? ”

” Enak Bu, awas lho nanti muncrat Bu” jawabku..

” Enggak apa, ayo keluarkan, nanti kujilati pejuhmu, aku mau kok ?!” . Bu Shinta masih giat bekerja giat, dia berusaha untuk memuaskan aku. Tak lama kemudian, Bu Shinta naik keposisi atas dan seperti menduduki penisku, tapi lobang memeknya dimasuki penisku.

Digoyang terus…hingga aku merasakan nikat yang luar biasa. Tiba -tiba Bu Shinta terdiam, berhenti bekerja, lalu berjata :” Rasakan ya Man ? pasti kamu bakal ketagihan ” Aku membisu saja. dan ternya Ohh….memek Bu Shinta bisa melakukan gerakan empot-empot, menyedot-nyedot dan meng-urut-urut batang kontolku dari bagian kepala hingga ke bagian batang bawah,

Oh….nikmat sekali, ini yang namanya empot ayam, luar biasa kepiawaian Bu Shinta dalam bidang oleh seksual. ” Enak syang ?” tanyanya. Belum sempat aku menjawab, yah….aku keluar, air maniku berhamburan tumpah ditenga liang kemaluan Bu Shinta.

” Itu yang namanya empot-empot Man, itulah gunanya senam sex, berarti aku sukses l;atihan senam sex selama ini ” Katanya bangga.

” Sekarang kamu puasin aku ya ? ” Kata Bu Shinta seraya mengambil posisi nungging. Ku tancapkan lagi kontolku yang masih ereksi kedalam memek bu Shinta, Ku genjot terus.

” Yang dalam man…yang dalam ya..teruskan sayang…? oh….enak sekali penismu…..oh….terus sayang ?!” Pinta Bu Shinta. Aku masih memuaskan Bu Shinta, aku tak mau kalah, kujilati pula lubang memeknya, duburnya dan seluruh tubuhnya.

Ternyata Bu Shinta orgasme setelah aku menjlati seluruh tubuhnya. ” kamu pintar sekali Man ? belajar dimana ? ” ” Tidak bu, refleks saja” Jawabku.

Sebelum kami meninggalkan tempat itu, Bu Shinta masih sempat minta satu adegan lagi. Tapi kali ini hanya sedikit melorotkan celana trainingnya saja. demikian pula aku, hanya membuka bagian penis saja. Bu Shinta minta aku melakukanya di dalam mobil, tapi ruangannya sempit sekali. Dengan susah payang kami melakukannya dan akhirnya toh juga mengambil posisinya berdiri dengan tubuh Bu Shinta disandarkan di mobil sambil meng-angkat sedikit kaki kanannya.

Sejak saat malam pertama kami itu, aku dan Bu Shinta sering bepergian keluar kota, ke pulau seribu, ke pinggir pantai, ke semak-semak di sebuah desa terpencil, yah pokoknya dia cari tempat-tempat yang aneh-aneh.

Tak kusadari kalau aku sebenarnya menjadi gigolonya Bu Shinta. Dan beliaupun semakin sayang padaku, uang mengalir terus ke kocekku, tanpa pernah aku meminta bayaran. Dia menyanggupi untuk membiayai kuliah hingga tamat, asal aku tetap selalu besama Bu Shinta yang cantik itu.

Cerita Dewasa Demi Uang dan Kenikmatan

Posting Cerita Dewasa Demi Uang dan Kenikmatan ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Godaan Mertuaku

$
0
0

Cerita Dewasa – Halo kenalkan sahabat nakal, nama aku Panji Anugerah (nama samaran). Seorang pria berusia 37 tahun, menikah, dengan seorang wanita yang sangat cantik dan molek. Aku dikaruniai Tuhan 2 orang anak yang lucu-lucu. Rumah tanggaku bahagia dan makmur, walapun kami tidak hidup berlimpah materi. Boleh dibilang sejak SMA aku adalah pria idaman wanita. Bukan karena fisikku yang atletis ini saja, tapi juga karena kemampuanku yang hebat (tanpa bermaksud sombong) dalam bidang olahraga (basket dan voli, serta bulu tangkis), seni (aku mahir piano dan seruling) dan juga pelajaran (aku menduduki peringkat ketiga sebagai pelajar terbaik di SMAku). Bedanya waktu di SMA dahulu, aku tidak terlalu tertarik dengan hal-hal seperti seks dan wanita, karena saat itu konsenterasiku lebih terfokus pada masalah akademisku. Bakat playboyku mulai muncul setelah aku menjadi seorang kepala rumah tangga. Aku mulai menyadari daya tarikku sebagai seorang pria normal dan seorang pejantan tangguh. Sejak diangkat sebagai kabag bagian pemasaran inilah, pikiran-pikiran kotor mulai singgah di otakku. Apalagi aku juga hobi menonton film-film biru.

Wanita lain yang sempat hadir dihatiku adalah Maya. Dia adalah rekan kerjaku, sesama pegawai tapi dari jurusan berbeda, Accounting. Dia berasal dari Surakarta, tinggal di Bandung sudah lama. Kami sempat menjalin hubungan gelap setahun setelah aku menikah dengan Lilis, istriku. Hubungan kami tidak sampai melakukan hal-hal yang menjurus kepada aktivitas seksual. Hubungan kami hanya berlangsung selama 6 bulan, karena dia pindah ke lain kota dan dinikahkan dengan orang tuanya dengan pria pilihan mereka. Dasar nasib!!! Niatku berpoligami hancur sudah. Padahal aku sudah berniat menjadikannya istri keduaku, walau istri pertamaku suka atau tidak. Karena frustasi, untuk beberapa bulan hidupku terasa hampa. Untungnya sikapku ini tidak bertahan lama, karena di tahun yang sama aku berkenalan dengan seorang teman yang mengajariku gaya hidup sehat, bodybuilding.

Saat itu, sekitar tahun 1998, yang namanya olahraga fitness, bukanlah suatu trend seperti sekarang. Peminatnya masih sedikit. Gym-gympun masih jarang. Sejujurnya aku malas berbodybuilding seperti yang dilakukan temanku itu. Apalagi saat itu sedang panas-panasnya isu politik dan kerusuhan sosial. Belum lagi adanya krismon yang benar-benar merusak perekonomian Indonesia. Untungnya perusahaan tempatku bekerja cukup kuat bertahan badai akibat krismon, hingga aku tidak turut diPHK. Namun temanku yang sangat baik itu terus memotivasiku, hingga tak sampai 3 bulan, aku yang tadinya hanya seorang pria berpostur biasa-biasa saja-walaupun aku bertubuh atletis, menjadi seorang atlet bodybuilding baru yang cukup berprestasi di kejuaraan-kejuaraan daerah maupun nasional. Hebatnya lagi kantorku dan seluruh keluargaku ikut mendukung semua aktivitasku itu. Kata mereka “kantor kita punya Ade Rai baru, hingga kita tidak perlu satpam atau bodyguard baru” suatu anekdot yang sudah menjadi santapanku berhari-hari.

Semakin berlalunya waktu, aktivitas bodybuilderku kukurangi. Apalagi aku sudah diangkat menjadi kabag pemasaran sekarang, di mana keuntungan mulai berpihak pada perusahaan tempatku bekerja. Aku mulai bertambah sibuk sekarang. Namun untuk menjaga fisikku agar tetap bugar dan prima, aku tetap rutin basket, voli, dan bersepeda. Hanya 2 kali seminggu aku pergi ke tempat fitness. Hasilnya tubuhku tetap kelihatan atletis dan berotot, namun tidak sebagus ketika aku menjadi atlet bodybuilding dadakan.

Sewaktu aku menjadi atlet bodybuilding, banyak wanita melirikku. Beberapa di antaranya mengajakku berkencan. Tapi karena saat itu aku sedang asyik menekuni olahraga ini, tanggapan dan godaan mereka tidak kutanggapi. Salah satu yang suka menggodaku adalah Mia. Dia adalah puteri tetangga mertuaku. Baru saja lulus SMA, dan dia akan melanjutkannya ke sebuah PTn terkenal di kota Bandung. Gadis itu suka menggoda di setiap mimpiku dan bayangannya selalu menghiasi pikiranku saat aku menyetubuhi istriku. Kisahku dengan Mia akan kuceritakan lain waktu.

Seperti biasanya, aku bangun pagi. Pagi itu aku bangun pukul 04.30 pagi. Setelah cuci muka, aku mulai berganti pakaian. Aku akan melakukan olahraga pagi. Udara pagi yang sehat memang selalu memotivasiku untuk jogging keliling kompleks perumahanku. Dengan cuek aku memakai baju olahraga yang cukup ketat dan pas sekali ukurannya di tubuh machoku ini. Kemudian aku mengenakan celana boxer yang juga ikut mencetak pantatku yang seperti dipahat ini. Aku sengaja bersikap demikian demi mewujudkan impianku, menggoda Mia dengan keindahan tubuhku. Menurut kabar, dia juga suka jogging. Niatku bersenang-senang dengan Mia memang sudah lama kupendam. Namun selama ini gadis itu selalu membuatku gemas dan penasaran. Dia seperti layangan yang diterbangkan angin, didekati menjauh, dijauhi mendekat.

Tak berapa lama jogging, tubuhku pun sudah mulai keringatan. Peluh yang membasahi kaus olahragaku, membuat tubuh kokoh ini tercetak dengan jelas. Aku membayangkan Mia akan terangsang melihatku. Tetapi sialnya, pagi itu tidak ada tanda-tanda Mia sedang berjogging. Tidak kelihatan pula tetanggaku lainnya yang biasa berjogging bersama. Padahal aku sudah berjogging sekitar 30 menit. Saat itu aku baru sadar, aku bangun terlalu pagi. Padahal biasanya aku jogging jam 06.00 ke atas. Dengan perasaan kecewa aku balik ke rumah mertuaku. Dari depan rumah itu tampak sepi. Aku maklum, penghuninya masih tertidur lelap. Tadi pun saat aku bangun, tidak terdengar komentar istriku karena dia sedang terlelap tidur setelah semalaman dia menemani anakku bermain playstation. Saat aku berjalan ke arah dapur untuk minum, aku melihat ibu mertuaku yang seksi itu sedang mandi. Tampaknya dia sudah bangun ketika aku berjogging tadi.

Kamar mandi di rumah mertuaku memang bersebelah-sebelahan dengan dapurnya. Setiap kali anda ingin minum, anda harus melewati kamar mandi itu. Seperti disengaja, pintu kamar mandi itu dibiarkan sedikit terbuka, hingga aku bisa melihat bagian belakang tubuh molek mertuaku yang menggairahkan itu dengan jelas. Mertuaku walaupun usianya sudah kepala 4, tapi masih kelihatan seksi dan molek, karena dia sangat rajin merawat tubuhnya. Dia rajin senam, aerobik, body language, minum jamu, ikut diet sehat, sehingga tak heran tubuhnya tidak kalah dengan tubuh wanita muda usia 30-an.

Melihat pemandangan syur itu, kontan batangku mengeras. Batang besar, panjang, dan keras itu ingin merasakan lubang hangat yang nikmat, basah, dan lembab. Batang itu juga ingin diremas-remas, dikulum, dan memuncratkan pelurunya di lubang yang lebih sempit lagi. Sambil meremas-remas batangku yang sudah mulai tegak sempurna ini, kuperhatikan terus aktivitas mandi mertuaku itu. Akhirnya timbul niatku untuk menggaulinya. Setelah menimbang-nimbang untung atau ruginya, aku pun memutuskan nekat untuk ikut bergabung bersama ibu mertuaku, mandi bersama. Kupeluk dia dari belakang, sembari tanganku menggerayang liar di tubuh mulusnya. Meraba mulai dari leher sampai kemaluannya. Awalnya ibu mertuaku kaget, tetapi setelah tahu aku yang masuk, wajah cantiknya langsung tersenyum nakal. “Panji, nakal kamu” katanya sambil balas memelukku. Dia berbalik, langsung mencium mulutku. Tak lama kami sudah berpagut, saling cium, raba, dan remas tubuh masing-masing. Dengan tergesa kubuka bajuku dibantu mertuaku hingga aku sudah bertelanjang bulat. Batangku pun mengacung tegang, besar, dan gagah.

Kami pun melakukan pemanasan sekitar 10 menit dengan permainan oral yang nikmat di batangku, sebelum kemaluannya kutusuk dengan batangku. Permainan birahi itu berlangsung seru. Aku menyetubuhinya dalam posisi doggy style. Aku merabai payudaranya yang kencang itu, meremas-remasnya, mempermainkan putingnya yang sudah mengeras. 30 menit berlalu, ibu mertuaku sudah sampai pada puncaknya sebanyak 2 kali. 1 kali dalam posisi doggy, 1 kali lagi dalam posisi berhadap-hadapan di dinding kamar mandi. Namun sayangnya, batangku masih saja mengeras. Aku panik karenanya. Aku khawatir jika batangku ini masih saja bangun sementara hari sudah mulai pagi. Aku khawatir kami akan dipergoki istriku. Rupanya mertuaku mengerti kepanikanku itu. Dia kembali mengoral batangku yang masih bugar dan perkasa ini, lalu dia berbisik mesra,

“Jangan khawatir panji sayang, waktunya masih lama” katanya nakal. Aku bingung mendengar ucapannya, tapi kubiarkan aktivitasnya itu sambil terus mendesah-desah nikmat. Tiba-tiba ibu mertuaku menghentikan perbuatannya itu. Dia langsung berdiri. Melihat itu, aku pun protes, “Lho, bu, aku khan belum keluar?” suaraku parau, penuh birahi. “Sabar sayang, kita lanjut di kamarku saja yuk” katanya mesra.
Aku pun tambah bingung. “Tapi khan ada bapak?” suaraku masih saja parau, karena birahi.

“Tenang saja, bapakmu itu sudah pergi tak lama setelah kamu jogging tadi, dia ada tugas ke Jawa” sahut ibu mertuaku sambil mengemasi pakaian olahragaku yang tercecer di kamar mandi dan kemudian menggandengku ke arah kamarnya. Begitu sampai di kamarnya, aku disuruhnya telentang di ranjang, sementara dia mengelap sisa-sisa air, keringat, dan sabun di tubuhnya dengan handuk kering yang sudah ada di kamarnya. Lalu dia melakukan hal yang sama padaku. Setelah itu dia langsung saja mengambil posisi 69, mulai mengoral batangku kembali. Tak lama nafsuku pun bangkit kembali. Kali ini aku bertekad akan membuat mertuaku keluar sampai tiga kali. Aku memang khawatir hubunganku di pagi ini akan ketahuan istriku, tapi persetanlah…que sera-sera. Apapun yang akan terjadi terjadilah.

Aku pun balik menyerang ibu mertuaku. Mulut dan lidahku dengan ganas mempermainkan miliknya. Tanganku juga ikut aktif merabai, meremasi bibir kemaluan dan menusuki lubang anal ibu mertuaku. Kelentitnya yang sudah membengkak karena rangsangan seksual kujilati, dan keremasi dengan gemas. Kumainkan pula apa yang ada di sekitar daerah kemaluannya. Gabungan remasan jari, kobokan tangan di kemaluannya, dan serangan lidahku berhasil membuat mertuaku keluar lagi untuk yang ketiga kalinya. “Aaaaahhhh…. panji sayang ….” jerit nikmat ibu mertuaku. Cairan birahi ibu mertua keluar deras dari lubang vaginanya. Langsung saja kuhisap dan kutelan habis hingga tidak ada yang tersisa.

Akupun tersenyum, lalu aku merubah posisiku. Tanpa memberikan kesempatan ibu mertuaku untuk beristirahat, kuarahkan batangku yang masih bugar dan perkasa ini ke arah vaginanya, lalu kusetubuhi dia dalam posisi misionaris. Kurasakan batangku menembus liang vagina seorang wanita kepala 4 yang sudah beranak tiga, tapi masih terasa kekenyalan dan kekesatannya. Tampaknya program jamu khusus organ tubuh wanita yang dia minum berhasil dengan baik. Miliknya masih terasa enak dan nikmat menggesek batangku saat keluar masuk.
Sambil menyetubuhi ibu mertuaku, aku mempermainkan buah dadanya yang besar dan kenyal itu, dengan mulut dan tanganku. Kuraba-raba, kuremas-remas, kujilat, kugigit, sampai payudara itu kemerah-merahan. Puas bermain payudara tanganku mempermainkan kelentitnya, sementara mulutku bergerilya di ketiaknya yang halus tanpa bulu, sementara tangan satunya masih mempermainkan payudaranya. Tangan ibu mertuaku yang bebas, meremas-remas rambutku, dan mencakar-cakar punggungku. Posisi nikmat ini kami lakukan selama bermenit-menit, hingga 45 menit kemudian ibu mertuaku mencapai orgasmenya yang keempat. Setelah itu dia meminta istirahat. Aku sebenarnya malas mengabulkan permintaannya itu, karena aku sedang tanggung, hampir mencapai posisi puncak. Namun akhirnya aku mengalah.

“Panji kamu hebat banget deh, kamu sanggup membuat ibu keluar sampai empat kali” puji ibu mertuaku. “Aah ibu bisa saja deh” kataku merendah. “Padahal kamu sudah jogging 45 menit, tapi kamu masih saja perkasa” lanjut pujiannya. “Itukan sudah jadi kebiasaanku, bu” aku berkata yang sebenarnya. “Kamu benar-benar lelaki perkasa, Lilis beruntung mendapatkanmu” puji mertuaku lagi. Lalu kami bercakap-cakap seperti biasanya. Sambil bercakap-cakap, tangan ibu mertuaku nakal bergerilya di sekujur tubuhku. Terakhir dia kembali mempermainkan batangku yang sudah mengerut ukurannya.

Aku bangkit, lalu beranjak dari tempat tidur. Ibu mertuaku memandangku heran, dikiranya aku akan keluar dari kamarnya dan mengakhiri permainan cinta kami. Tapi kutenangkan dia sambil berkata, “Sebentar bu, aku akan mengecek keadaan dulu”. Aku memang khawatir, aku takut istri dan anakku bangun. Dengan cepat kukenakan kembali pakaian olahragaku dan keluar kamar mertuaku. Ternyata dugaanku salah. Hari memang sudah beranjak pagi, sekitar jam 6.15 menit, tapi istri dan anakku belum juga bangun. Penasaran kuhampiri kamarku dan kamar tempat anakku tidur. Ternyata baik anak maupun istriku masih tertidur lelap. Aku lega melihatnya. Sepertinya permainan playstation semalam, berhasil membuat mereka kolaps. Aku mendatangi jam weker di kamar keduanya, lalu kustel ke angka 9 pagi.

Aku menatap wajah istriku yang tertidur penuh kedamaian, sambil berkata dalam hati, “Tidurlah yang lama sayang, aku belum selesai menikmati tubuh ibumu” lalu mengecup pipinya. Setelah itu, aku kembali ke kamar mandi, mencuci tubuhku, lalu balik lagi ke kamar mertuaku. Kami terlibat kembali dalam persetubuhan nikmat lagi. Dalam persetubuhan terakhir ini, aku dan ibu mertuaku sama-sama meraih orgasme kami bersama dalam posisi doggy anal. Sesudahnya aku balik ke kamar istriku, setelah membersihkan diri di kamar mandi untuk yang terakhir kali, dan kemudian mengenakan baju tidurku kembali.

Begitulah cerita seksku dengan Ibu mertuaku di suatu pagi hari yang indah. Tidak ada Mia, ada Arini, mertuaku yang molek dan menggairahkan.

Cerita Dewasa Godaan Mertuaku

Posting Cerita Dewasa Godaan Mertuaku ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Berita Aneh Hamil di Bawah Umur

$
0
0

Berita Aneh – Dilansir oleh Shanghaiist.com, baru-baru ini sebuah foto seorang gadis kecil dengan perut buncit menyerupai wanita yang sedang hamil menjadi rival di Tiongkok, bagaimana tidak, dari keterangan yang di tulis dalam profil gadis itu dia lahir pada tahun 2000, sementara pasangannya lahir pada tahun 1999. Pasangan yang sangat muda itu berasal dari Xuchang, Provinsi Henan, Tiongkok.

Berita Aneh Hamil di Bawah Umur

Berita Aneh Hamil di Bawah Umur

Dalam keterangan yang di tulis difoto, bayi di dalam perut wanita muda itu berkelamin laki-laki, padahal rumah sakit Tiongkok  tidak akan memberi izin untuk memberitahu orang tua apa jenis kelamin anak mereka sebelum lahir. Sehingga orang tua tidak tau jenis kelamin anaknya. Mereka mungkin melakukan cara ilegal untuk mengetahuinya.

Gadis muda tersebut bernama Li Yunxi, sesuai dengan umurnya yang masih muda, pasangan ini pasti terlalu banyak menonton acara drama korea. Mereka adalah pasangan yang melanggar hukum karena usia menikah di Tiongkok adalah 22 tahun untuk pria dan 20 tahun untuk wanita.

Sampai saat ini belum tau apakah foto ini asli atau palsu, namun semua yakin bahwa anak-anak tumbuh lebih cepat dan beberapa dari mereka bisa saja menikah.

Menikah bukan menjadi masalah besar bagi setiap pasangan yang ingin membangun rumah tangga, tapi menikah dan memiliki seorang anak akan menjadi masalah besar, apalagi usia masih dibawah umur.

Posting Berita Aneh Hamil di Bawah Umur ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Foto Bugil Cosplay Jepang

$
0
0

Foto bugil – dengan kostum ala Anime wanita jepang ini bergaya seakan akan menjadi figure yang ada disalah satu film komik jepang, tapi dipertengahan adegan menjadi Hot dengan beraninya dia memaerkan payudara dan memeknya.

Foto Bugil Cosplay Jepang

Foto bugil Cosplay Jepang1 (1) Foto bugil Cosplay Jepang1 (2) Foto bugil Cosplay Jepang1 (3) Foto bugil Cosplay Jepang1 (4) Foto bugil Cosplay Jepang1 (5) Foto bugil Cosplay Jepang1 (6) Foto bugil Cosplay Jepang1 (7) Foto bugil Cosplay Jepang1 (8) Foto bugil Cosplay Jepang1 (9) Foto bugil Cosplay Jepang1 (10)

Posting Foto Bugil Cosplay Jepang ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.


Cerita Dewasa Melayani 3 Tukang Sekaligus

$
0
0

Cerita Dewasa – Aku adalah anak kuliahan yang memiliki gairah sex yang tinggi. Semenjak keperawananku direbut oleh kekasihku ketika SMA, aku selalu ingin melakukannya lagi dan lagi. Bahkan aku membayar orang untuk memuaskan nafsu seksualku ini. Terkadang aku suka membayangkan bagaimana rasanya bermain seks dengan para buruh kasar, pasti akan sangat menyenangkan, karena mereka memiliki tenaga yang besar dibandingkan anak-anak orang kaya yang tidak pernah mengerjakan apa-apa.

Ada seorang tukang air yang selalu mengangkut air minum untuk keluargaku. Orangnya tentu sangat gagah, dan aku selalu menerka-nerka berapa “ukurannya” setiap kali dia mengantarkan minuman ke rumahku. Sehingga aku memikirkan sedikit rencana jahat untuk “ngerjain” dia. Hendra selalu datang jam 10:00 setiap hari selasa, hari itu aku sudah siap-siap dengan rencanaku. Aku sudah menunggunya hanya dengan menggunakan handuk yang menutup tubuhku dari ketiak sampai pantat bawah, benar-benar minim.

Dan aku juga tidak menggunakan apa-apa lagi di dalamnya. Dia pasti akan tergoda melihat pahaku yang putih mulus ini dengan dadaku yang berukuran 34B. Pas jam 10:00, ada orang datang dengan mengetuk pintu, aku berteriak tunggu berpura-pura bahwa aku sedang mandi. Dengan tergesa-gesa dan handuk yang agak acak-acakan aku membukakan pintu untuk Hendra. Ternyata yang datang bukan Hendra, tetapi tukang listrik, aku sedikit kaget, wah.. ada perubahan rencana nih, pikirku, tapi tak apalah, yang ini juga sangat gagah. Orang itu sedikit kaget karena aku hanya menggunakan handuk yang sangat minim. Tetapi aku tahu kalau “ade”-nya yang di dalam agak bangun melihat keadaanku.

Aku bersikap sangat biasa sambil minta maaf padanya karena lama membuka pintunya. Orang itu terlihat agak gugup, dan aku yakin dia pasti sangat ingin melihat di balik handukku ini. Berarti rencana tahap pertamaku berhasil. Aku melakukan rencana tahap keduaku, aku berpura-pura menjatuhkan bon yang dia berikan padaku dan aku mengambilnya dengan posisi membelakangi dia. Aku sangat yakin sekali kalau dia akan melihat pantatku. Dan seperti dugaanku, dia langsung menarik handukku. Aku berpura-pura kaget sambil menutup payudaraku dan kemaluanku. Dia hanya melihatku saja tanpa berkata apa-apa, tapi aku sangat yakin sekali dia sangat ingin menikmati tubuhku ini. Dengan perlahan-lahan kedua tanganku ini diturunkan, sehingga dia bisa menikmati tubuhku ini.

Setelah terdiam agak lama, dia tidak bereaksi sama sekali, aku pikir. Wah.. harus mulai duluan nih. Tapi ini benar-benar menjadi tantangan buatku. Aku mendekatinya, tangan kananku mengelus-elus “senjatanya” itu dari luar celana dan tangan kiriku memegang lehernya dan mendorong kepalanya ke arah payudaraku. Ketika mulutnya mencapai puncak dari payudaraku, rasanya sangat-sangatlah nikmat. Aku mengerang keenakan, dan tiba-tiba aku ingat kalau pembantuku ada di atas. Dengan bisikan yang sangat menggoda,

“Mmmhh.. kita pindah.. mmhh.. ke kamarku yuk! Ada si bibi di atas.. eeuuhh.. enak banget,” tiba-tiba dia mengangkatku dengan posisi kakiku di pinggangnya dan kepalanya masih menikmati payudaraku. Tiba-tiba pintu terbuka dan Hendra menongol dari pintu, aku begitu kaget. Hampir saja tukang listik itu menjatuhkan aku. Hendra masuk perlahan-lahan, sambil tersenyum, dia berkata,

“Wah.. lagi asyik nih, ikutan boleh nggak?” Aku tersenyum dan kemudian tukang listrik itu berjalan perlahan-lahan takut menabrak tembok dan meja diikuti oleh Hendra.

“Kamarnya dimana, Neng?” tanyanya padaku dengan mulutnya yang masih di payudaraku, rasanya benar-benar menggetarkan hatiku.

“Itu.. aahh.. di situ.. di sebelah kiri.. ahh..!” aku benar-benar sangat menikmatinya dan sambil membayangkan dua orang yang akan memuaskanku.

Setelah meletakkanku di atas tempat tidur, Hendra langsung menutup dan mengunci pintunya. Kupasang kaset keras-keras supaya si bibi tidak mendengar yang sedang terjadi di dalam kamarku. Kemudian Hendra dan tukang listrik itu langsung membuka bajunya dan celananya masing-masing, lalu terlihatlah batang kesukaanku yang sudah berdiri keras, batang kemaluan mereka sangatlah besar dan panjang, aku baru melihat kemaluan sebesar itu sampai terbengong-bengong melihatnya. Secara tiba-tiba Hendra langsung menyerbu kemaluanku yang sedari tadi sudah basah. Dia langsung melumatnya dalam-dalam di dalam mulutnya, aku berdesis keenakan,

“Aaahh.. enaakk!” Lalu tukang listrik itu melumat payudaraku dan tangannya yang satu lagi meremas-remas payudaraku yang lain. Aku berteriak-teriak kecil menahan keenakan yang mereka perlakukan padaku.

“Hendra.. aku tak tahan lagi, masukin sekarang juga ndra!” tapi Hendra tetap ngotot menikmati kemaluanku.

Kemuadian tiba-tiba ada bunyi gedoran di jendela kamarku, ternyata di situ ada tukang bangunan yang sedang membangun rumahku. Kemuadian dia teriak,

“Wey.. ikutan donk!” Hendra langsung memberi tanda agar si tukang bangunan masuk ke dalam. Si tukang listrik membukakan kunci pintu dan masuklah si tukang bangunan. Sambil tertawa,

“Wah.. sudah lama saya ingin menikmati tubuhnya si Neng ini, akhirnya kesampean juga.” Kemudian dia membuka baju dan kulihat batangnya lebih besar dari Hendra dan tukang listrik. Aku langsung berfikir, Wah.. bisa lemas nih aku melayani ketiga batang yang besar-besar ini. Hendra mengambil posisi di payudaraku yang kiri dan tukang listrik di sebelah kanan dan tukang bangunan di kemaluanku. Kemudian ketiga jagoan ini memulai aksinya.

Tukang bangunan itu sangatlah ahli dalam memainkan lidahnya, dia terus menyedot-nyedot kemaluanku kemudian menggigitnya dan memasukkan lidahnya ke lubang kemaluanku. Hendra melumat-lumatkan puncak payudaraku dan kadang-kadang menggigitnya. Dan si tukang listrik juga melakukan hal yang sama, tetapi dia lebih ganas, dia memasukkan seluruh payudaraku ke dalam mulutnya. Aku tidak tahan menghadapi mereka semua, sangat enak sekali.

“Aaahh.. nggak tahan nih.. mau keluar.. ahh..” akhirnya aku mencapai orgasme yang sempat tertunda tadi. Hendra dan kedua tukang itu berebut menjilati cairan yang keluar dari lubang kemaluanku, benar-benar membuatku melayang di udara. Dengan setengah merem-melek aku tak sadar kalau posisinya telah berubah sekarang. Hendra tiduran dan mukaku tepat di atas batangnya yang besar itu, si tukang bangunan di belakangku sudah siap memasukkan batang kemaluannya ke dalam lubang kemaluanku dan si tukang listrik siap menikmati payudaraku yang terjuntai ke bawah. Permainan pun dimulai, gairahsex.com si tukang bangunan mulai menggenjot di belakangku, aku merasakan setiap gesekannya sangatlah nikmat karena batangnya yang besar itu. Sementara mulutku menikmati batangnya si Hendra yang sedari sudah tak sabar ingin kucoba. Dan tukang listrik itu sangat menikmati payudaraku.

“Aaahh.. ahh..” Hendra dan tukang bangunan mengerang keenakan.

“Mmmhh.. nyam-nyam..” si tukang listrik menikmati setiap jengkal payudaraku. Dan aku, aku sampai tidak bisa berkata apa-apa saking enaknya.

Tiba-tiba genjotannya tukang bangunan makin cepat, aku rasa dia sudah mau keluar tapi aku masih belum mau keluar, dan kemudian..

“Croot.. croott..” diikuti erangan keenakan dari si tukang bangunan.

“Aaahh..!” kemudian dia mencabut batangnya dari lubang kemaluanku, aku melepas emutanku pada batangnya Hendra dan dengan sedikit berteriak kepada tukang listrik,

“Ayo cepat gantiin dia!” Si tukang listrik langsung menggantikan posisinya tukang bangunan, dan si tukang bangunan tergeletak di samping, dan batangnya sekarang sudah terlihat layu. Kemudian tak lama Hendra pun orgasme, tapi aku terus menyedot-nyedot batangnya. Ternyata sodokannya tukang listrik lebih mantap dari tukang bangunan, tak lama kemudian aku orgasme yang kedua. Melihat itu bukannya berhenti, dia terus menggenjotnya sampai akhirnya dia pun orgasme.

Hendra yang sudah mencapai orgasme tidak mau kalah dengan kedua tukang itu, dia langsung menyodokkan batangnya ke dalam lubang kemaluanku dan memaksaku untuk melayani nafsunya itu. Dia masih terus menggenjot padahal aku sudah sangat capai dan hampir mencapai orgasme lagi. Kedua tukang itu sekarang menonton kami sambil berteriak-teriak,

“Ayo Ndra.. terus.. terus!” aku benar-benar lelah. Dan secara tiba-tiba mereka bertiga menyerangku dan mulai menjilati, mengulum, menggigit seluruh tubuhku, aku tak tahan lagi dan akhirnya orgasme lagi dan begitu juga Hendra. Dan mereka bertiga langsung menjilati kemaluanku yang sudah banyak cairan baik itu sperma dan cairan dari kemaluanku.

Kemudian secara serentak mereka main kasar kepada tubuhku, si tukang bangunan duduk di perutku dan meremas-remas payudaraku, si tukang listrik menggigit-gigit kemaluanku dan memasukkan tangannya ke dalam lubang kemaluanku. Dan Hendra lagi-lagi mita agar batangnya dikocok olehku. Mereka memaksaku, gairahsex.com tapi aku sangat menyukai gerakan brutal ini sampai akhirnya aku orgasme. Benar-benar pengalaman yang memuaskan. Mereka bertiga sudah akan memulai lagi tetapi dengan sangat terpaksa aku memberhentikannya,

“Jangan sekarang lagi donk! aku dah capek ngelayanin kalian bertiga. Besok kita main lagi yah.” Akhirnya mereka setuju dan masing-masing mengenakan pakaiannya lagi dan pamit pulang sambil mencium kemaluanku. Aduh, aku benar-benar puas dan aku menunggu besok datang, tapi sekarang aku mau tidur dulu buat persiapan besok.

Cerita Dewasa Melayani 3 Tukang Sekaligus

Posting Cerita Dewasa Melayani 3 Tukang Sekaligus ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Ritual Dukun

$
0
0

Cerita Dewasa – Mama papaku adalah seorang pengusaha dengan bisnisnya yang berjalan sampai saat ini, dan alhasil keluargaku menjadi kecukupan dan keluarga kami bisa membeli rumah di komplek dan beberap di kota untuk dijadikan singgahan jika saat luar kota.

Keluarga kami terdiri dari Papaku, Hermawan berusia empat puluh tahun, Mamaku, Lenny berusia tiga puluh enam tahun dan aku, sekarang usiaku delapan belas tahun. Namaku Kenny, tapi sering dipanggil Koko.

Kami keturunan Tionghoa. Papaku tampak seperti pengusaha biasa, dengan rambut mulai membotak dan perut buncit. Mama, di lain pihak, adalah perempuan yang senang merawat diri. Tubuh Mama tidak pernah gendut. Ia tampak langsing dan memiliki postur yang tegap bagai peragawati.

Walaupun dadanya tidak terlalu membusung, namun tetap saja terlihat indah dan mancung di balik pakaiannya. Kulit Mama yang putih dengan rambut panjang sebahu dan wajah yang runcing dan cantik, seringkali membuat teman-temanku membicarakan Mamaku sebagai obyek seks. Hal yang sering membuatku bertengkar dengan teman-temanku.

Tetapi jujur saja, aku mengagumi kecantikan Mamaku. Pernah juga aku masturbasi membayangkan tubuh Mamaku namun setelah itu aku merasa bersalah. Alasan aku pernah membayangkan tubuh Mama adalah kami punya kolam renang dan biasa berenang.

Biasanya Mama memakai baju renang one piece. Dan karena biasa aku jadi tidak terlalu memikirkannya, namun suatu kali Mama memakai bikini kuning dan aku dapat melihat tubuh Mama yang hampir telanjang. Payudara Mama memang tidak besar, namun gundukkan teteknya cukup jelas terlihat dan bentuknya tegak bukan kendor, dengan puting menyembul di kain penutup dadanya.

Perut Mama begitu rata dengan pinggang ramping, namun pantat sedikit besar. Tinggi badannya 160 cm, lebih pendek dariku yang bertinggi 170 cm. Kulitnya begitu putih bagai pualam. Tiba-tiba saja aku ngaceng dan akhirnya aku ke kamar mandi untuk masturbasi.

Kisahku dimulai tahun lalu. Saat itu aku berusia tujuh belas tahun. Aku saat itu kelas 3 SMA. Berhubung aku sudah dewasa dan memiliki KTP, aku dihadiahkan mobil sedan yang sering kupakai untuk sekolah maupun jalan-jalan.

Pada saat itu, usaha Papa dan Mama mengalami kemunduran, kemunduran ini mulai semenjak tiga tahun belakangan. Kami tertipu ratusan juta rupiah. Selain itu, banyak juga rekan bisnis yang memilih untuk berbisnis dengan saingan kami. Juga ada investasi yang tidak menguntungkan, maka makin lama, keuangan kami mulai menipis. Bahkan dua rumah peristirahatan kamipun dijual untuk menutupi hutang-hutang.

Segala hal telah dicoba, mulai dengan menawarkan discount ke rekan bisnis ataupun customer, berhutang ke bank untuk ditanam sebagai modal (yang membuat hutang semakin banyak) dan bahkan pergi ke orang pintar untuk meminta bantuan. Namun semuanya tidak berhasil mengangkat perekonomian keluarga kami.

Suatu hari, teman dekat Mamaku datang berkunjung. Mereka asyik berbincang ngalor ngidul. Akhirnya sampai pada topic keuangan. Teman Mamaku itu juga memiliki bisnis keluarga yang dibangun bersama suaminya. Mama bertanya kepada temannya mengenai kiat mereka sehingga dalam jaman susah begini usahanya makin maju.

Cerita Dewasa. Sungguh terperanjat Mama ketika tahu, bahwa temannya itu pergi ke dukun di luar kota. Mulanya Mama tidak percaya, namun temannya tetap bersikukuh bahwa semua karena dukun itu. Akhirnya setelah bicara panjang lebar, Mama menjadi yakin dan ingin mencoba dukun itu. Anehnya, teman Mama berkata,

“Tetapi, Ci. Ada syaratnya.”

“Syarat? Apa syaratnya?”

“Cici harus berangkat berdua ke dukun itu. Harus membawa teman lelaki, tetapi tidak boleh membawa suami.”

“Loh, kenapa?”

“Itu memang syaratnya. Pokoknya cici percaya saja. Saya sudah membuktikan sendiri. Dan segala perkataan dukun itu telah terbukti.”

“Terus harus sama siapa?”

“Pokoknya harus lelaki dewasa yang bukan suami sendiri. Cici kan punya sopir? Saya sarankan bawa sopir aja. Kan sekalian ada yang ngatar juga. Nah, begitu sampai, Cici dan supir Cici harus menghadap dukun itu.”

Tak lama kemudian teman Mama pulang setelah memberitahukan alamat dukun itu dengan peta buram untuk mencapai ke sana. Malamnya, Mama dan Papa berembuk. Papa yang juga sudah tak berdaya menghadapi keadaan akhirnya setuju.

“Tapi, Ma,” kata Papa,” Papa ga mau Mama dianter sopir ke tempat dukun itu di luar kota. Papa ga merasa nyaman.”

“Loh, Pak Mo itu kan sudah lama jadi supir kita? Hampir sepuluh tahun.”

“Papa tetap ga setuju.”

“Tapi syaratnya kan harus ada lelaki yang ngantar Mama.”

“Begini saja, deh. Si Koko itu kan sudah besar, lagian dia juga sudah bisa bawa mobil. Mending kalian berdua saja yang pergi. Papa merasa kalau Koko yang nganter, maka lebih aman dan nyaman. Baik bagi Mama maupun bagi Papa.”

Akhirnya mereka menyetujui hal ini. Aku jadi sopirnya Mama. Pada mulanya aku menolak, berhubung akhir minggu aku ada kencan dengan pacarku. Tapi Papa malah marah dan mengatakan aku anak durhaka yang tak mau menolong keluarga. Akhirnya aku terpaksa menurut juga dengan hati penuh rasa sebal dan marah.

Malam Sabtu kami berangkat sore. Perjalanan ke tempat dukun itu memakan waktu sekitar lima jam. Sekitar pukul sepuluh kami sampai di tempat itu. Tampak banyak pengunjung. Ada sekitar dua puluhan pasangan menunggu.

Setelah kamipun ada sekitar lima atau enam pasangan yang datang.

Dari kesemua pasien dukun itu, tampak sepertinya adalah majikan dan sopir. Namun ada juga yang bagaikan suami isteri yang sepantaran. Mungkin juga supir tapi ganteng, entahlah. Mama dan aku berpandangan. Jangan-jangan harus dengan sopir. Wah bisa berabe nih. Namun karena nasi sudah menjadi bubur, maka kami tetap menunggu giliran kami dipanggil dukun itu.

Akhirnya kami dipanggil masuk kamar dukun itu. Dukun itu tampak sedikit terkejut. Kami bersila di depannya dengan tempat kemenyan yang berasap di antara kami dan dukun itu. Setelah jeda yang agak lama ia berkata,

“Maaf, Mama. Mama membawa siapa?”

“Ini anak saya, Ki.”

Dukun itu mengangguk-angguk dan terdiam berfikir selama beberapa saat. Akhirnya ia berkata,
“Biasanya yang datang adalah pasien dengan sopirnya atau temannya. Tapi Mama bawa anak sendiri. Bagus, bagus.”

“Apanya yang bagus, dok?” tanyaku penasaran. Tapi dukun itu tidak menjawab malah menerawang jauh seperti sedang memikirkan sesuatu yang berat. Akhirnya ia berkata lagi,

“Ada keinginan apa, sehingga Mama datang ke sini?”

Mamaku menjawab,

“Begini, Ki. Kami sekeluarga memiliki usaha yang besar. Tetapi akhir-akhir ini terus merugi. Kami sudah melakukan segalanya untuk memperbaiki usaha kami, tapi selalu gagal. Nah, menurut teman saya, Aki ini katanya pintar sekali dan manjur. Maka kami ke sini minta bantuan Aki agar usaha kami sukses.”
Dukun itu manggut-manggut. Setelah terdiam (lagi) beberapa saat ia berkata,

“Bisa. Bisa. Tapi, syarat untuk mencapai keinginan ini berat sekali. Kalian harus bersumpah kepada Aki untuk melakukan syaratnya. Bila syarat ini tidak dilakukan, maka hasilnya adalah harta kalian akan habis sekejap dan kalian akan jadi miskin.”

“Syarat apa itu, Ki? Kalau tidak berat maka kami pasti akan melakukannya,” kata Mamaku.

“Syarat ini jelas berat. Namun, Aki tidak boleh membicarakan syarat sebelum kalian bersumpah dahulu. Ini adalah keharusan dari ilmu yang Aki miliki.”

“Maksudnya, kami harus bersumpah tanpa tahu syaratnya apa?” Tanya Mama.

“Betul.”

“Gimana, ya Ki? Kami harus tahu dulu agar kami bisa menentukan bisa atau tidaknya. Contoh, bila syaratnya membunuh orang, tentu kami tidak akan melakukannya.”

“tidak perlu membunuh. Syarat ini tidak akan menyakiti orang lain malahan akan memberikan kebaikan pada diri sendiri.”

“Aki tidak akan bilang syaratnya sebelum kami bersumpah?”

Dukun itu mengangguk-angguk lagi.

Mama menatapku dan bertanya,

“Gimana?”

“Koko sih setuju aja bila tidak harus menyakiti orang lain. Kan semua demi keluarga.”

Akhirnya kami setuju. Dan ritual sumpah itu dilakukan. Kami bersumpah sendiri-sendiri dengan sang dukun memegang jidat kami dan mengasapi dengan kemenyan. Anehnya, aku hanya bersumpah akan melakukan satu syarat, sementara Mama harus bersumpah melakukan dua syarat. Barulah kemudian ia kembali duduk di tempat semula dan berkata,

“Perlu diingat bahwa kalian sudah bersumpah. Dan dalam sumpah itu, kalian juga menerima bahwa apabila menolak melakukan syarat-syarat, maka harta kalian akan hilang dari muka bumi.”

Kami berdua mengangguk.

“Sebenarnya syaratnya adalah kalian harus melakukan ritual dalam sebulan tiga kali, untuk membuat jin-jin membantu kalian mengumpulkan uang. Bila ritual ini tidak dijalankan, maka jin-jin itu akan menghabiskan uang kalian, alias akan merugikan kalian sendiri. Ritual itu harus dilakukan kalian berdua sebagai pasangan yang datang kemari minta bantuan.”

Sang dukun berdehem dan kemudian melanjutkan pembicaraan,

“Ritual ini adalah ritual seks.”

“Apaaaa?”

Kami berdua kaget setengah mati. Ritual seks? Mama dan anak?”

“Tapi, Ki. Kami Mama dan anak!” kata Mamaku.

“Justru disitulah kuncinya. Selama ini, Aki menganjurkan ritual dengan lelaki yang bukan suami. Demikian tuntutan ilmu itu. Berselingkuh dengan lelaki lain membuat jin-jin itu akan datang menonton dan bekerja kepada pasangan tidak sah itu.

Sedangkan bila Mama dengan anak melakukan ritual, dapat dipastikan jin-jin yang datang akan lebih banyak. Karena selain berselingkuh itu adalah sesuatu yang disukai jin-jin itu, maka berselingkuh dengan anak sendiri adalah hal yang paling disukai mereka. Dipastikan akan lebih banyak Jin yang datang.”

“Tapi…… tapi………..”

Sang Dukun memotong,

“Yang perlu diingat sumpah si lelaki hanya satu syarat, tetapi sumpah si perempuan ada 2 syarat. Yang satu adalah melakukan ritual dengan pasangan yang di bawa ke sini, yang satu adalah untuk menghentikan hubungan seksual dengan suami sendiri. Ini adalah kesenangan Jin yang lain, melihat bahwa si suami tidak mendapatkan tubuh isterinya, sementara isterinya memberikan diri kepada orang lain.”

Mama tambah membelalakan matanya. Seks dengan anak sudah parah, kini tidak boleh berhubungan seks dengan suaminya. Rupanya dukun ini adalah dukun ilmu hitam. Ada rasa penyesalan yang terlihat di wajah Mama. Aku pun kaget jadinya.

Dukun ini berwajah angker dan berwibawa. Mama tidak berani menolak melainkan hanya mengangguk saja untuk memperlihatkan persetujuan. Akhirnya Mama membayar mahar sekitar sepuluh juta rupiah lalu kami pergi dari situ.

Sepanjang jalan Mama ngomel-ngomel. Untung saja Pak Mo, supir kami tidak ikut. Pak Mo itu sudah tua dan tampangnya juga jelek. Mama mana nafsu dengan lelaki itu. Aku sepanjang jalan terdiam karena ketika mendengar syarat itu aku terkejut seperti Mama, namun aku tidak semarah Mama, melainkan aku menjadi membayangkan tubuh Mama saat memakai bikini dan kontolku langsung bangun. Sungguh tak percaya aku mendengarnya. Aku malahan Bahagia. Moga-moga saja Mama mau melakukannya ketika sampai rumah.

Namun, dalam perjalanan kami itu, Mama menekankan bahwa kami tidak akan berhubungan seks. Dukun itu memang gila. Masa harus begituan dengan anak sendiri? Aku menjadi kecewa dan sedih, namun aku berusaha tidak menunjukkannya.

Kami sampai di Jakarta keesokan paginya. Aku langsung tidur karena letih dan begitu juga Mama. Sampai beberapa minggu hal ini tidak pernah kami bicarakan.

Tiga minggu kemudian, saat itu malam hari. Mama mengetuk pintu kamarku dan masuk ke kamarku. Mama memakai daster yang panjang ke lutut namun bagian atasnya merupakan gaun berleher rendah dengan tali daster yang tipis memeluk bahunya.

Sayangnya Mama pakai BH, dapat kulihat tali BHnya yang ada di bawah tali dasternya dan sedikit cup BH yang menyembul karena leher gaun yang cukup rendah. Aku sedang nonton TV sambil tiduran dengan hanya memakai celana boxer, karena memang seperti itu kebiasaanku.

“Ko, kamu inget dukun yang pernah kita datangi bersama-sama waktu itu?”

“Oh, yang gila itu?” kataku sambil terus menonton TV untuk menunjukkan aku tidak terlalu memikirkan hal itu, padahal selama ini aku selalu masturbasi membayangkan Mama semenjak pulang dari dukun itu.

“Begini, Ko. kamu inget ga, apa kata dukun itu bila kita tidak melakukan ritual?”

Aku belagak mendengus tak percaya, padahal aku ingat sekali semua perkataan dukun itu. Dukun itu bilang, kalau kami berdua tidak juga berhubungan seks, maka keluarga kami akan bangkrut. Aku diam-diam berharap sekali bahwa usaha keluarga kami merugi agar aku bisa tidur dengan Mama.

“Dukun itu benar, Jun. tiga minggu ini, usaha kita rugi terus. hampir 1 M melayang selama tiga minggu ini. Dan bila ini terus terjadi, kita terpaksa harus menjual hampir seluruh harta kita.”

“Apa?” aku berkata dengan memasang muka sedih, kecewa, kaget dan lain-lain. Namun hatiku berbunga-bunga. Pucuk dicinta ulam tiba, kata orang tua. Dalam hati aku begitu bahagianya hingga aku susah payah menahan senyum di wajahku. Rasanya ingin berteriak. Apakah ini berarti Mamaku mengajakku ML?

Mama mendehem sekali. Tampak ia gugup.

“Nah, Mama dan Papa tak pernah menyimpan rahasia. Dulu sewaktu pulang, Papamu telah Mama beritahu tentang dukun ini. Maka, sekarangpun Papamu tahu bahwa kita merugi karena ulah sumpah kita sendiri.”

“Terus?” dalam hati aku berteriak kegirangan. Tampaknya, harapanku akan segera terwujud.

“Mama dan Papa sepakat untuk mengikuti ritual ini selama sebulan ini. Terus kita lihat apakah ada perubahan? Bila tidak ada, maka kami berdua mohon agar kamu melupakan semua ini dan memaafkan kami berdua.”

“Bila ada perubahan dan usaha kita untung?”

Mama hanya menggeleng,

“Kita lihat saja nanti.”

Kemudian Mama menghampiriku. Aku deg-degan sekali. Mama menarik boxerku sehingga lepas. Kaget juga ia ketika melihat kontolku yang besar sudah tegak berdiri akibat pembicaraan ini. Terlihat di raut mukanya bahwa ia kaget.

“Mama agak bingung bagaimana seharusnya kita melakukannya. Tapi Mama berpendapat, kita tidak boleh melakukan hubungan seksual dengan percintaan, karena kita Mama dan anak.”

“Maksud Mama?”

“Kita tidak perlu ciuman, buka seluruh pakaian dan lain-lain seperti sepasang kekasih. Mama tetap akan pakai daster. Kamu tidak boleh memegang Mama. Biar Mama di atas saja. Kamu diam saja di bawah.”
Maka aku berbaring diam.

Mamaku menekan kontolku sampai menempel di perutku dengan tangan kirinya, lalu ia menduduki kontolku. Ternyata di balik daster Mama, tidak ada celana dalam sehingga batang kontolku merasakan bibir memek Mama menekan di batang kontolku.

“Kemaluan perempuan harus basah dulu. Jadi, mama akan gesek-gesek sebentar sampai kemaluan Mama basah, lalu kita akan melanjutkan ke ritual.”

Lalu Mama menopang tubuhnya dengan memegang dadaku, kemudian ia mulai menggesekkan memeknya di batang kontolku. Aku dapat merasakan bibir memeknya membuka dan kontolku kini dijepit bibir itu, sementara bagian bawah batang kontolku menekan bagian dalam memek Mama, tepatnya dinding di mana labium minoranya terletak.

Lama kelamaan keluar cairan pelumas. Aku dapat merasakan memek Mama perlahan mulai lembap dan licin lalu basah karena lendir yang keluar dari memeknya. Selama proses ini Mama memejamkan matanya. Akhirnya setelah beberapa menit, selangkangan Mama dan batang kontolku sudah licin karena lendir Mama.

Pengalaman ini terus kuingat sepanjang hidupku. Walaupun Mama tidak membuka pakaiannya, namun aku merasakan sensualitas yang sangat tinggi menguasai tubuhku. Saat vagina Mama sudah basah dan membasahi batang kontolku, aku dapat mencium bau badan Mamaku yang perlahan memasuki hidungku. Selain itu, tubuh Mama hari itu wangi karena tampaknya baru saja mandi. Jadi, aku dapat mencium wangi sabun dan juga wangi kemaluan Mamaku tercampur di udara.

Setelah yakin bahwa memeknya telah licin dan siap untuk dimasuki penisku, Mama berlutut sebentar, tangannya memegang kontolku dan diacungkan ke atas, lalu ia memposisikan kontolku di depan lubang memeknya. Setelah posisinya pas, maka ia duduk perlahan di kontolku.

Nikmatnya merasakan kontolku perlahan menembus memek Mama. Pertama-tama lingkar luar lubang vagina Mama dilewati oleh kepala kontolku dengan susah payah. Untuk beberapa saat ujung penisku tidak berhasil masuk lubang kecil itu, lalu plop! Tiba-tiba kepala kontolku sudah masuk ke dalam liang senggama Mama.

Lubang memek Mama sempit sekali, kepala kontolku bagai sedang dijepit tabung silinder yang sempit. Mama mendesah bagai sedang makan cabe. Lalu perlahan menurunkan tubuhnya lagi sampai tiga perempat kontolku menggeleser lebih jauh dalam lubang kencingnya itu. Namun, tiba-tba saja gerakan Mama berhenti karena kontolku menancap di lingkaran lubang masuk ke rahim milik Mama.

“Punya kamu besar dan panjang. Belum masuk semua udah ada di ujung rahim Mama,” kata Mama dengan nafas tersengal. Sementara itu, memek Mama berdenyut-denyut, dan menjepit kontolku begitu kuatnya. Aku merasa linu di lututku dan aku mengerang nikmat sekali walaupun kontolku berasa sedikit sakit karena sempitnya memek Mamaku.

Desahan Mama makin jelas, lalu tiba-tiba Mama menghempaskan tubuhnya ke bawah sehingga kini kontolku ambles ke dalam liang persenggamaan Mamaku. Aku dapat merasakan kepala kontolku melewati lubang masuk rahim Mama dan kini kepala kontolku dan sedikit bagian batang kontolku sudah ada di dalam rahim Mama.

Mama melenguh kecil,

“Uuuuuuuh………………. Belum pernah ada yang masuk sejauh ini………… tahan sebentar, ya………”
Mata Mama terpejam erat. Wajahnya meringis. Nafas Mama memburu. Sementara itu, Aku menjadi serba salah. Ingin rasanya kupeluk Mama lalu kuentot dengan buas tubuhnya, namun aku takut dimarahi. Kepalaku pusing menahan birahi ini.

Dinding vagina Mama yang halus dan basah itu begitu kuat menjepit kontolku lagi lubang itu seakan mengenyot batangku karena membuka dan menutup seiring irama nafas Mama. Beberapa saat kemudian barulah Mama mulai menaik turunkan pantatnya. Mamaku mulai mengentoti aku dengan perlahan-lahan.

Kedua tanganku meremas seprai, sementara mataku berusaha melihat selangkangan kami berdua, namun daster Mama menghalangi. Kupandangi wajah Mama yang cantik itu. Dahi Mama mengerut seakan menahan sakit dan matanya terpejam rapat.

Nafasnya yang mulai memburu mengeluarkan suara desahan nafas yang ditahan. Semakin lama nafas Mama semakin cepat dan hembusannya makin terasa di wajahku. Nafas Mama begitu segar dalam indera penciumanku.

Memek Mama masih mengocoki burungku. Selangkanganku kini sudah basah oleh lendir vagina Mamaku. Bau tubuh Mama yang menguar dari dalam kemaluannya menjadi makin kuat, mengalahkan wangi sabun yang merebak dari tubuhnya.

Bau tubuh Mama yang sedang birahi, Bau yang Belum pernah kucium sebelum malam ini, karena selama ini Mama selalu memakai parfum mahal, sehingga aku tidak pernah tahu bau tubuh Mama yang sebenarnya.

Aku merasakan sesuatu yang belum pernah kurasakan. Kontolku yang tadinya perjaka kini sudah mengalami hubungan seks dengan perempuan. Memek Mamaku menyedot-nyedot kontolku, mengirimkan sensasi sensual yang menjalar dari burungku hingga ke seluruh ujung tubuhku.

Aku seakan berada di suatu tempat fantasi yang indah, bukan lagi di bumi. Suatu perasaan yang begitu nikmatnya sehingga barulah aku setuju dengan orang-orang bahwa ngentot itu adalah pekerjaan yang paling enak dilakukan.

Makin lama pantat Mama makin cepat digoyang. Selangkangan Mama menumbuki selangkanganku dengan bunyi yang terdengar makin keras. Mulut Mama mulai membuka dan desahan mulutnya mulai berubah menjadi erangan.

“aaaaaaahhhhhhhhhhhh………….. aaaaaaaaarhhhhh…………. Aaaaaaaaaaaahhh……..”

Tiba-tiba Mama merebahkan diri di tubuhku dengan mata masih terpejam. Kedua tangannya memeluk pundakku dari luar kedua tanganku, sehingga menjepit kedua tanganku di samping tubuhku dengan telapak tangan mengarah kedepan sehingga ia memegang pundakku dari belakang. Dapat kurasakan kedua payudara Mama menekan dadaku dari balik daster dan BHnya. Aku tidak tahu kekenyalan yang kurasakan apakah karena busa BH ataukah karena tetek itu sendiri. Maklum, inilah pertama kalinya aku ngentot sehingga masih buta segala sesuatunya.

Bau tubuh Mama yang begitu erotis dan sensual membuatku gila, Aku ingin sekali merengkuh tubuh Mama dan balas mengentotinya dengan liar. Aku pikir karena Mama sudah memelukku, maka akupun tak apa memeluknya. Oleh Karena itu, ku peluk Mama dengan telapak tanganku memegang pantatnya.
Ketika aku mulai meremasi pantat Mama, Mama kurasakan kaget karena menarik nafas tiba-tiba. Kupikir ia akan marah, namun ternyata ia melanjutkan erangannya.

“Yeeeeaaaaaaaaaaah…… aaaaaaaaaaaaaahhhhh………. Ahhhhhhhhhhhh………..”

Pipi kami berdua kini menempel. Pelukan Mama makin erat saja, dan selangkangan kami kini sudah basah kuyup oleh cairan vagina Mama. Suara selangkangan kami yang beradu begitu cepatnya dank eras memenuhi kamar tidurku.

“plokplokplokplokplok……..”

Ditingkahi erangan Mama yang terus menerus mengatakan ‘yeah’ dan ‘ah’ diulang-ulang. Aku juga menjadi ikut terbawa suasana. Aku memberanikan diri mengerang juga.

“aaaaahhhhhh….. ahhhhhhhhhhhhhhh…… maaaa…………. Aaaaaaaaaaaahhhhhh……… Maaaa……”

Sengaja kupanggil Mama disela-sela eranganku karena hal ini membuat aku makin bernafsu. Dengan memanggil Mama, maka tersirat bahwa aku menyadari bahwa aku sedang bersetubuh dengan Mamaku dan aku menyukai bersenggama dengan Mamaku. Entah apakah Mama menyadarinya…

Namun reaksi Mama hanya terus mengerang, namun pipinya kini diusap-usapkan ke pipiku. Sementara pelukan Mama kurasa kini sudah erat sekali. Pantat Mamapun kini digerakkan naik turun begitu cepat dan keras, untungnya spring bed ku mahal sehingga mengikuti gerakan tubuh kami sehingga aku tidak merasa sakit.

Tiba-tiba Mama menekan pantatnya dalam-dalam sambil memeluk erat sekali. Pipinya pun ditekan keras-keras juga di pipiku. Dan kini Mama tidak mengerang, melainkan berteriak keras-keras,
“Aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh………………..”

Kurasakan selangkangannya dan terutama dinding memeknya bergetar bagaikan tubuh orang yang kedinginan sambil menjepit kontolku erat-erat. Kejadian berikutnya berlangsung begitu cepat. Aku tak kuasa menahan birahi yang sedari tadi coba kutahan-tahan.

Rasanya begitu nikmat dijepit memeknya yang hangat dan licin itu. Entah bagaimana, naluriku yang mengambil alih, aku lepas kedua tangan dari pantat Mama, lalu kupeluk tubuhnya erat-erat, kemudian aku putar badan, bagaikan pegulat professional sehingga kini aku yang ada di atas tubuh Mama.

Mama masih orgasme namun membalas dengan merangkulku dengan satu tangan mendekap belakang kepalaku sementara satu tangan memeluk bahuku, dan kedua kakinya kini merangkul bagian bawah tubuhku dengan kedua tumit kaki ditekan ke pantatku.

Setelah Mama kutindih, dengan secepat mungkin dan sekuat mungkin aku kocok lubang meki Mama. Kusedot leher Mama dengan mulutku pula. Mama masih mengerang dengan keras dan memelukku erat-erat. Kulit leher Mama begitu halus di mulutku. Kucupang leher itu dengan mengenyotinya keras-keras. Sementara Memek Mama yang sempit itu kuhujami berkali-kali sekuatnya. Akhirnya aku sampai juga. Kutumpahkan maniku di dalam rahim Mama.

Kami terdiam beberapa lama. Lalu tanpa bicara, Mama mendorong tubuhku sehingga tak lagi menindihnya, lalu ia pergi ngeloyor keluar. Di antara perasaan kecewaku, ada perasaan Bahagia dan puas juga. Akhirnya, pikirku. Lalu aku tertidur.

Keesokan harinya, sarapan pagi dengan kedua orangtuaku menjadi canggung. Kami bertiga tidak banyak bercakap-cakap seperti biasanya. Mama dan Papa hanya berbicara seperlunya saja. Aku sendiri malah hanya terdiam saja sambil mengunyah. Kami bertiga tahu apa yang terjadi tadi malam, sehingga masing-masing terbelenggu dengan fakta bahwa Mama dan anak tadi malam baru saja melakukan perhubungan yang tabu.

Papa pergi bekerja, sementara Mama menyMamakkan diri di dapur untuk cuci piring dan lainnya. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sehingga memutuskan untuk sekolah tanpa berbicara apa-apa lagi. Hubungan keluarga kami sekarang sudah berbeda dan tidak dapat dirubah lagi. Entah aku ini senang atau tidak, namun kini, tiap kali aku lihat Mama maka aku pasti ngaceng.

Ketika hari makin cepat berlalu, aku jadi semakin kecewa. Karena Mamaku tidak pernah lagi datang ke kamarku untuk begituan. Apakah dukun itu gagal? Pikirku. Apakah Papa masih merugi walaupun aku dan Mama telah melakukan ritual? Aku menjadi sangat sedih ketika kulihat pada bulan ini, tinggal tersisa dua hari lagi. Malam ini akan terlihat apakah Mama akan meneruskan ritual itu, karena sesuai pesanan pak dukun, kami harus melakukannya tiga kali dalam sebulan.

Hari telah malam dan menunjukkan pukul sepuluh. Aku duduk di kamar dengan hanya memakai celana boxer saja. Jantungku berdetak kacau menunggu Mama. Di satu pihak aku berharap sangat Mama akan datang, di lain pihak aku ketakutan bila Mama tidak datang hari ini.

Tiba-tiba saja pintu perlahan terbuka, dan Mama masuk ke dalam kamar dengan memakai daster yang sama. Aku merasa lega sekali. Perasaanku berbunga-bunga dan perlahan burungku mulai mengeras. Aku menanti-nanti dengan jantung yang berdebar-debar ketika Mama naik ke tempat tidur pelan-pelan tanpa mengeluarkan suara, matanya tak pernah menatap mataku, lalu ia memelorotkan celanaku sampai lepas dan menduduki kontolku seperti sebelumnya. Hanya saja, saat ini aku sedang duduk di tempat tidur dan bukan tiduran seperti sebelumnya.

Kini posisinya Mama menduduki kedua pahaku dan kemaluannya menempel di batang kontolku yang kini mengacung ke atas terjepit antara memek Mama dan perutku sendiri, lalu Mama memeluk kepalaku sehingga jatuh di pundaknya.

Namun aku dapat melihat bahwa kini teteknya tidak ditutupi BH sehingga aku menjadi girang tak terkira. Apalagi saat dadaku merasakan tetek Mama yang hanya berlapiskan daster untuk pertama kalinya. Tetek Mama begitu empuk dan kenyal dengan puting yang menonjol bagaikan pensil.

Mama tidak bau sabun. Tampaknya ia tidak mandi sebelum ke sini seperti sebelumnya, tapi aku tidak kecewa. Malah aku senang jadinya. Aroma memek Mama yang pernah kucium sedikit tercium dari ketiak Mama.

Mama mulai menggesekkan kemaluannya di batang kontolku. Namun, kali ini gesekkannya lebih cepat dan nafas Mama pun kali ini memburu lebih cepat dibandingkan sebelumnya dan lagi pelukan Mama begitu eratnya. Akupun memeluk badan Mama dan Mama tampaknya tidak marah.

Apakah Mama sudah horny duluan? Pikirku dalam hati. Ada kemungkinan begitu, karena aku ingat bahwa dukun bilang Mama hanya boleh bersenggama denganku, sementara sudah duapuluh hari yang lalu kami berdua melakukan hubungan seksual. Kemungkinan selama ini Mama seringkali berhubungan seks dengan Papa.

Aku pun kalau menjadi Papa akan selalu ingin berhubungan seks dengan isteri secantik Mama.
Tak lama memek Mama sudah basah sekali. Kemudian Mama melepaskan pelukannya, lalu sedikit menaikan pantat, memegang kontolku dan akhirnya memasukkan memeknya ke kontolku yang sudah tegang dari tadi hingga kepala kontolku memasuki liang senggamanya. Mama lalu menaruh kedua tangannya di pundakku lalu perlahan-lahan merendahkan tubuhnya sehingga perlahan memeknya membungkus kontolku.

Sepanjang perjalanan masuknya kontolku, Mama memejamkan matanya dan melenguh,

“oooooohhhhhh…………. Yeaaaaaahhhhhhhhhh……..”

“Maaaamaaaaaaahhhhhhh…..” kataku tak mau kalah,” yeeeaaaaaaah…… Maaaaa……….”

Ketika kontolku sampai lagi di ujung rahimnya, Mama melingkarkan tangannya di leherku dan dengan satu tangan mendekap kepalaku. Lalu tiba-tiba pantatnya dihenyakkan ke bawah sehingga kontolku menghujam masuk rahimnya secara cepat.

Reaksiku adalah memeluk Mama erat-erat karena kaget dan sedikit sakit. Rangkulan Mamapun juga makin erat. Mama mengerang-ngerang dan aku mendesah-desah merasakan sensasi kontolku yang dMamangkus dinding memek Mama sedang dipijat-pijat dinding memek itu.

Lalu Mama mulai menggoyang pantatnya. Aku merasakan nikmat sekali. Apalagi kini kami dalam posisi duduk dan berpelukan. Rasanya kami adalah dua pasang kekasih. Kuingat Mama tidak mau berciuman denganku, namun aku tak tahan dengan keintiman tanpa cinta ini.

Aku ingin sekali menciumi tubuh Mamaku. Akhirnya aku masa bodo dan mulai mengenyot pundak Mama yang telanjang.

Mama mulai mendesis-desis seperti kepedesan. Aku kini menjilati pundak Mama dan mengarah ke lehernya. Kukecupi dan kujilati leher Mama yang halus. Wajahku terbenam di lehernya, rambut Mama menutupi kepalaku.

Wangi shampoo Mama dan bau tubuh Mama bercampur di hidungku. Ini adalah bau surgawi, pikirku dalam hati. Mulutku tidak pernah tinggal diam. Leher Mama sudah habis aku ciumi, jilati dan kenyoti. Mama makin keras mendesahnya. Semakin lama Mama mempercepat goyangannya pula.

Kedua tanganku kugerakkan ke bawah sehingga meremas kedua pantat Mama yang bahenol. Otot pantat Mama sungguh kenyal dan tidak lembek. Ini mungkin karena Mama rajin ke gym untuk berolahraga. Sementara itu, kedua pantat Mama yang masih ditutupi daster telah kuremas-remas sambil kutarik-tarik seirama dengan goyangan pantat Mama.

Suatu saat ketika aku meremas-remas pantat Mama, tak sengaja kain daster Mama sudah tertarik ke atas. Aku baru menyadari ketika ujung jari tangan kiriku menyentuh kulit Mama. Aku serentak mendapatkan ilham. Aku mulai meremasi pantat Mama sambil berusaha menyingkap daster Mama ke atas lagi. Usahaku perlahan berhasil. Pada akhirnya kedua tanganku berhasil menggenggam kedua pantat Mama tanpa dihalangi kain daster itu.

Mama masih sMamak menggoyangkan pantat dan mengerang-erang kenikmatan. Aku mengambil kesempatan dengan menyusupkan tangan kananku ke atas sehingga kini tangan kananku sudah berada dalam daster dan memegang punggung Mamaku secara langsung.

Tiba-tiba Mama memelukku begitu eratnya aku sampai aku merasa sedikit sesak. Selangkangan Mama tiba-tiba berhenti bergerak. Mama menekan kontolku keras sekali sambil berseru,

“Yeeeeaaaahhhhhh…… Mama sampaaaaiiiiiiii……………”

Mamaku orgasme duluan. Akhirnya Mama melepaskan pelukannya beberapa saat kemudian. Aku kecewa begitu Mamaku menarik kedua tanganku sampai lepas dari tubuhnya. Ia menatapku lalu berkata,

“Ko, kamu itu bandel ya. Kamu kok cium-cium leher Mama kayak gitu. Kan Mama sudah bilang, kita ini bukan kekasih. Kita ini Mama dan anak. Jangan berperilaku ga sopan gitu donk.”

Aku hanya menunduk saja karena kecewa. Tapi setidaknya tanganku yang menggerepe dia tidak diprotes. Artinya aku boleh lagi nanti. Mama meninggalkan pangkuanku, untuk sementara aku kecewa sekali karena belum sampai orgasme, namun Mama tidak keluar kamar melainkan ia merangkak di tempat tidur bagai anjing, hanya saja sedikit nungging karena kepalanya ia taruh di bantal. Mama lalu menoleh ke arahku yang berada di belakangnya dan berkata,

“Kamu masukkin dari belakang saja ya. Biar kamu ga cium-cium Mama lagi.”

Tanpa disuruh kedua kalinya, Aku segera memposisikan diri di belakang Mama, berhubung aku lebih tinggi dari Mama, maka aku hanya sedikit menekuk lutut agar kontolku sejajar dengan memeknya. Aku menyingkap dasternya yang saat itu menutup pantatnya. Karena Mama tidak bilang apa-apa, aku beranikan diri menyingkap daster itu hingga tersingkap hingga setengah punggungnya. Aku belum berani terlalu jauh takut dimarahi.

Aku tekan kontolku di depan lubang memek Mama dengan dipandu tangan kananku, tangan kiriku menyibak pantatnya agar terlihat lubang itu. Setelah pas posisinya, aku dorong pantatku perlahan demi menikmati sensasi gesekan kontolku yang memasuki liang vagina Mamaku, suatu sensasi gerakan menggeser di mana gesekkan antara dinding vagina Mama dan batang kontolku menyebabkan nafsu birahiku yang sudah tinggi menjadi semakin tinggi lagi.

Gerakanku terhenti ketika kontolku sudah di ujung lubang dalam vagina Mama dan mencapai awal rahimnya. Kini kedua tanganku memegang kedua pinggul Mama. Sambil menghentakkan pantatku ke depan, kedua tanganku menarik pinggulnya untuk menambah tenaga tumbukkan. Dengan suara plok tanda selangkanganku menampar pantat Mama, kepala kontolku kini sudah memasuki rahim Mama.

“Ooooooooh……………” teriak Mama perlahan,” dalam banget rasanya…………….”

Dalam posisi seperti ini, aku rasakan seluruh kepala kontolku masuk ke rahim Mama, sementara sebelumnya hanya tiga perempat saja yang masuk. Posisi ini ternyata memberikan jarak penetrasi yang lebih jauh.

Aku terpaku pada pemandangan indah di bawahku. Mamaku yang sedang setengah telanjang dengan daster terbuka setengah punggung dan bagian bawah yang telanjang, dalam posisi doggy style dengan kontolku ambles memasuki memeknya.

Aku tarik kedua pantatnya menggunakan kedua tanganku agar pemandangan ini lebih jelas. Kulihat anus Mama begitu rapat tanda Mama sedang mengencangkan otot vaginanya yang membuat kontolku merasa nikmat karena diremas otot vaginanya itu.

Perlahan kutarik kontolku hingga hanya setengah yang keluar dari memek Mama, lalu kudorong lagi sehingga seluruh kontolku terbenam di sana. Kulakukan berulang-ulang masih dengan gerakan pelan, karena pemandangan kontolku keluar masuk lubang kehormatan Mamaku itu begitu indah di mataku. Begitu sucinya selangkangan Mama.

Begitu sucinya kemaluan Mama. Kemaluan yang hanya pernah dijelajah oleh ayahku dan kini aku yang menjelajahi tiap jengkalnya. Bahkan Papaku itu belum pernah menjelajah sampai ke dalam rahim Mama. Aku menjelajahi alat reproduksi Mama lebih jauh daripada siapapun di dunia ini! Saat itulah aku berketetapan dalam hati, bahwa Mama harus menjadi milikku dan bukan milik orang lain.

Perempuan keturunan Tionghoa ini harus menjadi milikku. Seluruh jengkal tubuh perempuan ini harus jadi milikku. Aku harus menjelajahi tiap senti tubuh seksi ini. Tubuh seorang bidadari yang turun dari surga.

Entah beberapa menit aku asyik menarik dan mendorong kontolku untuk menggeleser dalam lubang kenikmatan Mamaku, aku baru sadar ketika Mamaku mulai balas mendorong dan menarik pantatnya. Selain itu, suara Mama mulai terdengar lagi,

“Yeaaah…… yeaaaaaaaaaaaaah……. Lebih cepat….. lebih cepat…….. yeaaaahhhhh..”

Maka aku mulai mempercepat gerakanku. Di samping tempat tidurku ada lemari dengan kaca besar di salah satu pintunya. Aku melihat bayangan kami berdua di cermin itu. Cermin yang menunjukkan seorang remaja sedang mengentot perempuan dewasa dalam posisi doggy style.

Kepala perempuan itu bergerak-gerak dan di wajahnya tampak kenikmatan dalam bersenggama. Aku lihat dasternya yang terbuka sampai setengah tubuh Mama. Mungkin kalau aku dorong sedikit-sedikit, aku dapat melihat tetek Mama dari cermin.

Aku segera bertindak. Kedua tanganku yang sedang memegang pantatnya mulai kugerakan untuk meremas-remas pantat itu. Mama mulai memperkeras suaranya, kurasa Mama tidak sengaja melainkan kenikmatan ini sudah menguasai pikirannya.

“Yeeeeahhhhhhhhhh!! Cepaaat……….!! Teruuuuus……… Yeeeeaaaaaaaaaaahhhh…….”

Kedua tanganku kini mulai mengusap-usap pantatnya diselingi oleh remasan. Makin lama kedua telapakku bergerak ke atas. Kini punggung bawahnya aku belai. Sebenarnya belai tidak tepat, melainkan aku mengusap-usap punggungnya. Akhirnya usapanku makin memanjang, dari bawah punggung ke bagian tengah punggung Mama tepat di kain dasternya yang terlipat di sana.

Punggung Mama begitu licin karena Mama sudah keringatan. Kulit putihnya mengkilat dijilat oleh cahaya lampu kamar. Begitu erotis, pikirku. Usapanku itu terus ku lakukan hingga jari tanganku mulai mendorongi daster Mama sedikit demi sedikit.

Namun agak susah mendorongnya karena daster itu terlipat. Aku mendapat ilham lagi lalu aku mengusap ke atas lagi namun kali ini bukan mendorong daster melainkan tanganku menyusup. Setelah setengah telapakku menyusup di balik daster di bagian tengah punggung di antara belikatnya, aku segera mengusap balik ke bawah dan menunggu reaksi Mama. Mama tetap hanya mengerang-ngerang.

“Yeaaaaah……… teruuuuuusssss!!!!”

Aku susupkan lagi tanganku di bawah dasternya, namun kali ini ketika jariku hendak masuk, aku menggerakkan kedua telunjukku ke atas dan aku mengkaitkan kain daster itu di kedua telunjukku, menyebabkan bagian bawah daster mama terjepit antara telunjuk dan jari tengahku, lalu kuteruskan mengusap ke atas dengan kedua tanganku, sehingga kini kain daster Mama ikut bergerak ke atas. Untung saja posisi Mama sedikit nungging, sehingga daster itu kini berjumbel di dada bagian atasnya dan tidak kembali jatuh ke bawah.

Dari cermin kulihat toket Mama yang bulat dan mancung menjuntai. Yang menakjubkan adalah toket itu tampak lebih besar daripada yang tersirat ketika Mama memakai baju. Aku ingin sekali meraba dada itu namun takut dimarahi. Makanya aku kini kembali mengusap-usap punggung Mama. Tak terasa karena aku semakin bernafsu, aku kini mengentoti Mama dengan kuat. Selangkanganku menumbuki pantat Mama dengan mengeluarkan suara PLOK! PLOK! PLOK! Yang keras terdengar.

“YEAAAH……!” tahu-tahu kini suara Mama keras sekali. Mama sudah berteriak dan suaranya memenuhi ruangan kamarku,”TERUUUUSS……. KOCOK TERUUUUS…….. KOCOK MEMEK MAMAAAA……. MAMA SAMPAIIIII……..”

Aku kaget. Kemarin Mama tidak seliar ini. Entah apa yang ada dipikirannya. Aku menjadi gelap mata. Kuraih kedua payudaranya dari belakang. Kurasakan bulatan payudara Mama melebihi kapasitas genggamanku. Ternyata cukup lebar lingkar payudara Mama.

Aku remasi payudara Mama yang lembut dan kenyal itu. Dan aku tiba-tiba saja tak dapat menahan lagi dan memuntahkan peju di dalam rahim Mama.

Setelah beberapa saat aku merebahkan diri di samping Mama. Entah bagaimana aku merasa sangat puas dan tenteram sehingga tak lama kemudian aku tertidur.

Cerita Dewasa Ritual Dukun

Posting Cerita Dewasa Ritual Dukun ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Memek Istri Paman

$
0
0

Cerita Dewasa – Umurku yang masih muda dan baru lulus SMA memaksa diri untuk pergi ke ibu kota aku dari pulau jawa dan ingin mengadu nasib, dengan saudara yang sudah ada disana paman bibiku tinggal di Jakarta dengan memegang ketas yang bertuliskan alamat rumahnya paman aku langsung menuju kesana dengan tranportasi darat.

Tiba di kota B sudah menjelang sore hari, kedatanganku disambut dengan baik oleh Paman dan bibiku, sudah sebulan aku tinggal dirumah mereka dan aku diperlakukan sangat baik oleh mereka maklum mereka tidak memiliki anak, sehari-hari kusibukan diriku dengan membantu bibik berbelanja kebutuhan warung di agen sambil menunggu panggilan kerja

Selama aku tinggal dirumah mereka ku perhtikan Pamanku sangat jarang berada di rumah tekadang dalam seminggu hanya sekali pamanku berada di rumah, saat itu tidak ada dalam pikiranku kalau paman memiliki dua isteri karena yang kutahu hanya Bibik lah isteari Paman satu-satunya dan aku pikir mungkin karena kesibukan Paman sebagai sopir Ekspedisi lah yang membuat Paman jarang pulang, menginjak bulan kedua aku mulai merasakan ada perubahan di rumah paman dan bibiku,

Pada suatu malam ketika Pamanku pulang kerumah setelah seminggu tidak pulang, ku dengar keributan antara Paman dan Bibiku saat itu kudengar Bibi menuduh Paman telah membohongi dirinya dan telah kawin lagi dengan wanita lain, hanya itu yang aku dengar dari keributan antara bibi dan pamanku selebihnya aku tutup kuping dan ngeloyor masuk kamar untuk tidur.

Hari-hari berikutnya kulihat Bibiku tampak murung dan lebih banyak mengurung diri di kamarnya sedangkan Pamanku sebagaimana kebiasaannya tidak pernah ada dirumah otomatis kegiatan toko kelontong dirumah aku yang ngurus,

Pada Suatu malam setelah menutup pintu toko kulihat bibiku keluar dari kamarnya menggunakan daster tipis dengan wajah sendu memanggilku mengajak aku ngobrol sambil nonton TV, pada saat ngobrol tersebut ku coba menghibur Bibiku sambil melaporkan keuangan toko,

Namun kulihat sepertinya Bibiku kurang respon terhadap obrolanku dan lebih banyak melamun, kemudian kuberanikan diriku untuk bertanya kepada Bibiku apa yang sebenarnya terjadi dengan harapan aku dapat membantunya,

Tiba-tiba Bibiku menangis kemudian menceritakan kejadian yang sebenarnya bahwa ternyata Pamanku telah kawin lagi dengan wanita lain dan sudah memiliki anak umur 2 tahun dari wanita tersebut, sambil mendekatinya kucoba menghibur bibiku untuk bersabar,

Tiba-tiba bibiku memeluku da tangisnya makin menjadi-jadi dalam tangisnya ia berkata lebih baik mati daripada dimadu dengan Jablay, kuusap-usap punggungnya sambil ku menasehatinya agar bersabar, bibiku makin memelukku dengan kencang,

Aku yang selama ini gak pernah dipeluk perempuan, pelukan erat bibiku tersebut membuat nafsuku berdiri, aku yang selama ini sering membayangkan bibiku dan mengintip bibiku ketika mandi, di usianya yang ke 37 bibiku masih terlihat gempal dan cantik mungkin karena bibi belum pernah hamil dan melahirkan,

Hilang ras ibaku terhadap bibi dan aku mulai berani untuk mengalihkan usapanku dari pungung dan kerambutnya dan daerah leher, dari cerita teman-temanku sewaktu SMA bahwa wanita apabila dibelai didaerah leher dan daerah sekitar kuping maka akan terangsang dan trik tersebut aku coba pada bibi,

Dibelai seperti itu bibi hanya diam namun tidak berapa lama tiba-tiba bibiku mendorongku sehingga tertidur disopa kemudian menarik celana pendekku berikut kolornya sehingga kontolku yang sudah berdiri tegak keluar dan tanpa basa-basi lagi kemudian memegang dan mengulum kontolku,

Aku sempat kaget dengan ulah bibiku tersebut, aku gak mengerti apa sebab bibiku berbuat seperti itu apakah karena belianku atau sebab lain, karena kuluman bibi dikontolku sangat nikmat akhirnya kuputuskan untuk mnikmati saja toh selama ini hal ini yang aku inginkan,

Setelah puas mengulum kontolku kira-kira 5 (lima) menit lamanya kemudian bibiku melepaskan kulumannya dan berdiri melepaskan daster berikut celana dalam dan BH yang dikenakannya, aku hanya tertegun menikmati pemandangan indah tubuh bibiku, kulihat memeknya yang dihiasi bulu yang agak tebal dan buah dadanya yang masih tegak berdiri maklum gak pernah dipake untuk nyusui bayi,

Kemudian bibiku meminta aku untuk berdiri dari sopa setelah aku berdiri bibiku gentian rebahn di sopa sambil mengangkangkn pahanya terlihat lubng memeknya yang merah merekah dan telihat sudah basah, kemudian bibiku meminta aku untuk segera memasukkan kontolku kelubang memeknya,

Karena aku sebelumnya gak pernah punya pengalaman dalam hal ngentot tanpa ba.. bi ..bu lagi aku masukkan kontoku kedalam memek bibiku sesuai dengan perintahnya, ketika kontolku masuk terasa memek bibi enak sekali,

Hangat dan sempit, sambil mendesah nikmat bibiku meminta aku untuk memompa kontolku didalam memeknya setelah menggenjotnya kurang lebih 10 menit tiba-tiba kurasakan ada desakan dari dalam kontolku yang ingin keluar setengah tersengal-sengal menahan nikmat kukatakan pada bibiku akua mau keluar,

Shut bibiku keluarkan didalam saja Wan ….aaah bibi juga ah…ahh mau keluar, bebarengan dengan semprotan air maniku yang menyembur didalam memeknya, bibi mergang dan mendesah ahh…ahh bibi keluar saying, setelah itu kami berpakaian dan duduk di sopa seperti semula dengan perasaan tak karuan kucoba memint maaf kepada bibi karena aku telah berani berbuat lancang menyetubuhinya,

Namun dijawab Bibi …gak perlu minta maaf Wan, Bibi juga menikmati kok, toh selama ini bibi juga kesepian karena sering ditinggal Pamanmu, selain itu Bibi juga ingin balas dendam sama Pamanmu dan ingin membuktikan bahwa Bibi juga bias Hamil dan tidak mandul, mendengar hal tersebut aku hanya tertegun,

Tiba-tiba bibiku menepuk pundakku kamu menyesal ya Wan keperjakaanmu bibi renggut, enggak kok Bik selama ini aku sering menghayal dapat meniduri bibik bahkan kalau onani juga yang Iwan hayalkan adalah Bibi, habis bibi cantik dan montok sih jawbaku, dengan manja bibiku mencubit pahaku ih…

Kamu nakal masak bibik sendiri kamu hayalin, … ya udah mulai sekarng kamu gak usah ngayal lagi kamu bias langsung ngajak Bibi begituan kata bibiku, yang benar bik aku boleh gitu lagi dengan bibik kataku,…. Iya jawab bibiku mulai malam ini kamu tidur sama bibik,

Selanjutnya bibiku mengajakku ke kamar mandi untuk buang air kecil, sampai dikmr mandi tanpa menutup pintu dan tanpa segan segan lagi bibiku langsung jongkok dan pipis didepanku kulihat memeknya yang tadi aku sogok-sogok pake kontolku merekah indah mengeluarkan air kencing membuat kontolku bangun kembali,

ih..ih pengen lagi yah kok bangun udah nanti di kamar aja tolong ambilkan air untuk cebok Bibik Wan kata bibiku mengagetkan aku yang lagi horni melihat memeknya, selesesai buag air kecil sambil berpelukan kami masuk kedalam kamar tidur ku yang letaknya tidak jauh dari kamar mandi didalam kamar kami masing-masing langsung membuka pakaian yang dikenakan kemudian bibi rebahan di atas ranjang dengan

posisi kaki mengangkang kemudian diikuti aku dengan posisi diatas seperti akan menindihnya tidak seperti sebelumnya yang langsung memasukan kontolku kedalam memeknya kali ini aku mulai dengan mencium bibirnya dan dibalas oleh bibik sedangkan tnganku meremas buah dadanya dan tangan bibi membelai mesra kontolku,

Setelah puas berciuman kemudian aku turun menghisap putting susu bibik, bibik hanya bias meracau Huh… hah… hah enak saying terus hisap saying setelah puas menghisap dan meremas kedua putting susunya perhatianku mulai tertuju kepada memeknya yang sudah banjir dengan cairan yang keluar dari memeknya kemudian kudekatkan hidungku tercium bau memek yang sangat merangsang aku selanjutnya kujilat memeknya dan terasa asin putting susu kemudian sambil ku rojok-rojok memeknya menggunakan dujari tangan kanan ku kuhisap itil Bibik ,

Akibat perbuatan ku terhadap memeknya, gerakan Bibik tubuh makin gak karuan sambil menggelinjal kekanan dn kekiri bibik meracau Aduh… Wan enak sekli Bibik Gak tahan sayng Bibik gak pernah diginiin sama Pamanmu sayang cepat sayang masukkan kontomu Bibik udah gak tahan ahh…ahh…ahh, setelah puas menghisap itil dan merojok-rojok lubang memek Bibik kemudian kuarahkan kontolku yang berdiri tegak ke memek Bibik dan menekannya pelan,

Pada saat ****** ku masuk kedalam memeknya, Bibik meracau dengan mengatakan “Teruss.. Wan..! Tekan..! Huh.. hah.. huh.. hahh.. ditekan.. enakk sekali.. Bibik rasanya.. nikmatt.. teruss.., Bibik udah mau nyampen nih.. peluk Bibik yang erat Wan..!” desahnya mengiringi gerakan kami.

Sementara itu saya merasakan makin kencang jepitan vagina Bibik.

“Saya udahh.. mauu.. jugaa.. Bik..! Goyang.. Bik.., goyang..!”

Dan akhir.., pembaca dapat merasakannya sendiri. Akhirnya kami terkulai lemas sambil tidur berpelukan.

Jam 7 Pagi kami bangun, dan kemudian mandi bersama. Saya meminta Bibik menungging, dan saya mengusap pantat dan vaginanya dengan baby oil. Rupanya usapan saya tersebut membuat Bibik kembali horny, dan meminta saya untuk memasukkan kembali ****** saya dengan posisi menungging. Tangan saya mempermainkan kedua putingnya.

“Teruss.. ohh.. teruss.. yang dalam Wan..! Kok begini Bibik rasa lebih enak..!” katanya.

“Bibik goyang dong..!” pinta saya.

Sambil pantatnya digoyangkan ke kiri dan ke kanan, saya melakukan gerakan tarik dan masuk.

“Oohh.. ahh.. uhh.. nikmat Wan.. terus..!” desahnya.

Akhirnya Bibik minta ke kamar, dan mengganti posisi saya telentang. Bibik duduk sambil menghisap putingnya.

“Ohh.. uhh.. nikmat Wan..!” katanya.

Kadang dia menunduk untuk dapat mencium bibir saya.

“Bibik.. udahh.. mau nyampe lagi Wan.. uhh.. ahh..!” katanya menjelang puncak kenikmatannya.

Dan akhirnya saya memuntahkan sperma saya, dan kami nikmati orgasme bersama. Hari itu kami lakukan sampai 3 kali, dan Bibik benar-benar menikmatinya seangkan toko hari itu sengaja tidak buka

Tak terasa sudah tiga bulan perselingkuhan aku dengan Bibik tersebut sudah berjalan tanpa diketahui oleh Pamanku atau orang lain karena sejak kejadian rebut dengan Pamanku, Paman hanya sekali datang kerumh untuk meminta maaf sama Bibik namun Bibik tidak mau memaafkannya dan mengusir Pamanku untuk pergi,

Sejak kepergian Pamanku, aku dan Bibik semakin bebas, hamper setiap ada kesempatan kami melakukannya hinga akhirnya Bibik hamil karena aku, aku meminta bibiku untuk menggugurkan kandungannya namun bibik menolaknya dengan alasan sudah lama dia mendambakan seorang anak dan dia senang dapat membuktikan ke pada Pamanku bahwa yang mandul sebenarnya bukan Bibik tapi Paman dan anak yang lahir dari isteri kedua Paman tersebut bukan anak Paman melainkan anak orang lain tetapi hingga anak aku dan bibiku tersebut lahir dan sekarang sudah berumur 2 tahun Paman tidak pernah kembali kerumah.

Sampai sekarang aku masih setia menemani Bibikku dan sesuai dengan permintaan Bibikku, aku tidak kerja melainkan mengurus toko yang sekarang sudah menjadi Toko besar atau Agen, dari penghasilan toko tersebut aku dapat membiayai kehidupan ku dengan bibik dan anakku bahkan sekarang aku sudah hidup mapan.

Cerita Dewasa Memek Istri Paman

Posting Cerita Dewasa Memek Istri Paman ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Aku dan Sopir Bus

$
0
0

Cerita Dewasa – Aku Hesty. Bisa dibilang aku maniak sex. Fantasiku untuk melakukan sex di luar pernikahan sangatlah liar. Awal aku mengenal sex bebas itu karena pacarku waktu itu. Kami masih duduk di bangku SMA dan dia mengajak aku untuk petting di toilet sekolah. Rasanya sungguh nikmat sampai akhirnya kami jadi sering melakukan sex bebas dimanapun kami merasa aman untuk melakukannya. Sekarang kamu sudah tidak bersama lagi. Ternyata pacarku menghamili wanita lain dan tidak lama lagi akan segera menikah.

Cerita sex ini terjadi sekitar 1 bulan yang lalu saat aku mengikuti tour ke luar kota. Aku memilih untuk duduk di baris ke dua di belakang sopir, namanya Guntur. Tubuhnya gelap layaknya sopir pada umumnya,perutnya cukup buncit dan mukanya sedikit berewokan. Aku Saat itu aku menggunakan pakaian yang kebesaran dengan celana hotpans jeans sehingga terlihat seperti tidak menggunakan celana. Selama perjalanan,aku mendapati Pa Guntur menatapku dari kaca spion mobil. Aku membalasnya dengan senyum.

Akhirnya kami sampai di tempat tujuan. Semua peserta tour turun dari bus dan aku turun di urutan terakhir. Lagi-lagi kulihat Pa Guntur menatapku dari kaca spion. Aku cukup risih dibuatnya. Setelah turun dari bus,panitia memberikan pengumuman. Aku sibuk mengibas-ngibas bajuku karena kepanasan. Aku sadar Pa Guntur masih menatapku dari dalam bus. Aku berusaha mengabaikan.

Saat acara tour sudah berlangsung,aku merasa bosan dan mengantuk. Aku berusaha kabur dari keramaian dan menuju ke dalam bus. Aku melihat Pa Guntur sedang tidur, saat pintu bus kubuka Pa Guntur terbangun dan melihat aku naik ke dalam bus. Pikiranku langsung menjadi nakal,ingin mengerjai Pa Guntur. Aku pura-pura menjatuhkan barang dan membungkuk tepat mengarah ke mukanya. Dengan pakaianku yang kebesaran, paakaian dalamku terlihat jelas saat membungkuk. Aku melihat Pa Guntur berusaha menelan ludah melihatnya.

“Ada yang ketinggalan ya?” tanya Pa Guntur berusaha menyembunyikan kegugupannya.
“Enga kok Pa,acaranya bosen dan bikin ngantuk. Jadi mendingan kabur aja ke bus,mau numpang tidur.” jawabku sambil mengedipkan sebelah mata pada Pa Guntur.

Aku duduk di tempatku dan menutup kaca dengan kain gorden karena silau. Kursiku kuturunkan ke belakang agar enak untuk aku tidur,kedua kakiku kunaikan. Paha mulusku terlihat jelas,Pa Guntur memperhatikanku lewat kaca spion. Aku tersenyum nakal padanya lalu memejamkan mata. Aku tidak benar-benar tidur,karena aku tau ada Pa Guntur bersamaku di dalam bus.

Kudengar Pa Guntur berusaha menutup kain gorden di sekitar tempat dudukku. Aku sepertinya tau maksudnya,dan aku berusaha menyingkapkan baju kebesaranku sehingga pakaian dalamku yang berwarna merah terlihat jelas. Aku merasakan Pa Guntur mendekatiku,jantuungku berdegup cukup kencang dibuatnya.

Aku membuka mata,Pa Guntur terlihat kaget mendapati aku terbangun. Dengan cepat Pa Guntur menciumku dengan buas dan memegang kedua tanganku dengan kuat. Aku tidak berontak. Kunikmati lumatan bibirnya yang kasar. Pa Guntur mulai mengendurkan pegangannya dan beranjak memegang kedua bukit kembarku. Aku melepaskan ciumannya,menatapnya dan berdesah nikmat.

“ough”. Pa Guntur semakin bernafsu mendengarnya,meremas buah dadaku lebih keras.

Aku kembali berdesah dengan lebih keras sehingga Pa Guntur kembali menciumku dengan penuh nafsu. Tali Bhku dilepaskannya dan mulutnya mulai menyusuri leherku lalu ke buah dadaku. Aku merasakan kenikmatan,Pa Guntur menjilati putingku dan membuat bagian bawahku menjadi lembab. Kuarahkan tangannya ke celanaku dan dengan senang hati Pa Guntur meraba memekku dari luar.

Tanpa basa-basi,Pa Guntur membuka celana hotpansku. Ia cukup terkejut melihat celana dalamku yang berenda,sehingga dalamnya sudah langsung terlihat jelas olehnya. Ia kembali melumat buat dadaku sambil tangannya meremas-remas memekku.

“oughh,nikmat”

Pa Guntur meneruskan jilatannya ke bagian perutku,lalu membuka celana dalamku. Dijilatinya memekku dengan penuh nafsu. Aku semakin tidak karuan, tanaganku tanpa sadar meremas-remas rambutnya. Aku hampir mencapai orgasme dibuatnya.

“oughh,aku sampai sayang!!” bisikku lemas.

Pa Guntur berusaha menarik kepalaku dan mengarahkan tanganku ke bagian celananya yang terlihat sudah penuh sesak. Aku merabanya dari luar,dengan tidak sabar,Pa Guntur membuka celananya sendiri dan mengeluarkan kontolnya yang sudah mengaceng. Cukup besar dan panjang. Aku menolak ketika Pa Guntur memintaku untuk menjilati kontolnya.

Aku hanya tersenyum nakal sambil menyodori selakanganku ke arah kontolnya. Ia mengerti apa yang aku mau sehingga tanpa pikir panjang,Pa Guntur berusaha memasukkan kontolnya ke memekku.

“jlebb” aku mengerang cukup keras,merasakan kenikmatan yang dilakukan Pa Guntur.

Ia berusaha memasukkan kontolnya sedikit demi sedikit dan ketika sudah hampir masuk semua,Pa Guntur menekankan kontolnya kuat-kuat sehingga membuatku semakin tidak karuan. Aku berusaha membuat Pa Guntur bermain cepat denganku karena aku takut ada orang yang melihat kami. Aku merangsang Pa Guntur dengan menjulurkan lidahku untuk menggodanya.

Tangannya meremas-remas payudaraku,memainkan putingku dan aku tak kuat dengan permainannya ini. Aku meminta ia duduk dan dengan cepat aku duduk di pangkuannya,mengarahkan memekku ke kontolnya yang berdiri tegak dan

‘blesss”. Pa Guntur menciumku dengan nafsu. Kugoyangkan dan kunaik turunkan pantatku,kali ini aku yang membuatnya tak karuan.

Pa Guntur kembali melumat payudaraku dan aku meremas-remas rambutnya. Ku rasakan aku hampir sampai. Aku mengelijang hebat ketika Pa Guntur menggigit kecil putingku. Pa Guntur mempercepat genjotannya sambil menciumku yang rasanya ingin berteriak karena nikmat. Kulihat Pa Guntur hampir mencapai klimaks dan aku berusaha melepaskan kontolnya dari dalam memekku. Kucium bibirnya sambil kukocok kontolnya. Kuambil tissue dari dalam tasku agar muncratan air mmaninya tidak kemana-mana.

“ouhhh,ouhhh” bibirnya kembali melumat bibirku dengan nafsu.

Setelah dirasa semua air maninya keluar,aku kembali menggunakan pakaian dalamku dan celana hotpansku. Pa Guntur mengucapkan terima kasih padaku sambil tangannya kembali meremas buah dadaku. Aku bergegas turun dari bus dan mencari toilet untuk membersihkan memekku dari genjotan Pa Guntur.

Cerita Dewasa Aku dan Sopir Bus

Posting Cerita Dewasa Aku dan Sopir Bus ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Foto Bugil Memek Mulus Sempit

Viewing all 382 articles
Browse latest View live