Quantcast
Channel: HUMOR DEWASA, CERITA DEWASA, Foto Dewasa
Viewing all 382 articles
Browse latest View live

Foto Bugil Toket Besar Bersih

$
0
0

Foto Bugil – Laki-laki mana yang tahan godaan toket yang besar dengan memek yang bersih tanpa bulu? Pastinya setiap laki-laki yang merasa dirinya normal akan terpikat oleh toket cewek ini. Jika tidak tertarik dengan toket besarnya, mungkin hanya transformers (Banci) yang tidak tertarik toket besar dengan memek yang bersih.

Foto Bugil Toket Besar Bersih Foto-Tetek-ABG-Bersih-2 Foto-Tetek-ABG-Bersih-3 Foto-Tetek-ABG-Bersih-4 Foto-Tetek-ABG-Bersih-5

Foto Bugil Toket Besar Bersih

Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa |

Posting Foto Bugil Toket Besar Bersih ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.


Foto Mesum Ngentot Memek Bulu Halus

$
0
0

Foto Mesum – Begitu melihat foto ini saya jadi terangsang, seakan-akan saya lah yang ingin berada disana . Tapi sayang sekali wajah cewek ini tidak terlihat di dalam foto, yang terlihat hanyalah memek halus putih bersih dan indah. Memeknya di obok-obok dengan tangan, di masukan torpedo, rasanya pengen banget. Penasaran dengan  penampakan fotonya? Langsung kita lihat foto di bawah ini.

Foto Mesum Ngentot Memek Bulu Halus Foto Mesum Ngentot Memek Bulu Halus Foto Mesum Ngentot Memek Bulu Halus Foto Mesum Ngentot Memek Bulu Halus Foto Mesum Ngentot Memek Bulu Halus

Foto Mesum Ngentot Memek Bulu Halus

Posting Foto Mesum Ngentot Memek Bulu Halus ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Foto Mesum Torpedo Besar Dengan Kondom

$
0
0

Foto Mesum – Wajah ayu cantik, dengan memek sempit yang dimasukan torpedo besar yang memakai kondom. Kalau aja udah crot, puas enak. satu ronde sih rasanya kurang, jika mainnya 3-5 ronde itu baru puas. Cewek puas cowok lemes.

Foto Mesum Torpedo Besar Dengan Kondom Foto Mesum Torpedo Besar Dengan Kondom Foto Mesum Torpedo Besar Dengan Kondom Foto Mesum Torpedo Besar Dengan Kondom

Foto Mesum Torpedo Besar Dengan Kondom

Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa |

Posting Foto Mesum Torpedo Besar Dengan Kondom ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Ngentot Semalaman

$
0
0

Cerita Dewasa –  Terlebih dahulu perkenalkan namaku Mia panjangnya miyati, tak menyangka umurku sudah berkepala 4 tapi orang orang taunya kalau aku masih sekitar umur 29 tahun, aku sudah mempunyai 2 anak tinggiku 167 cm berat badanku 58 kg secara keselurahan tubuhku kencang dan padat aku berprofesi sebagai guru di SLTA.

Kata orang tahi lalat di daguku seperti Berliana Febriyanti, dan bentuk tubuhku mirip Minati Atanegara yang tetap kencang di usia yang semakin menua. Mungkin mereka ada benarnya, tetapi aku memiliki payudara yang lebih besar sehingga terlihat lebih menggairahkan dibanding artis yang kedua. Semua karunia itu kudapat dengan olahraga yang teratur.

Kira-kira 6 tahun yang lalu saat usiaku masih 38 tahun salah seorang sehabatku menitipkan anaknya yang ingin kuliah di tempatku, karena ia teman baikku dan suamiku tidak keberatan akhirnya aku menyetujuinya. Nama pemuda itu Sandi, kulitnya kuning langsat dengan tinggi 173 cm. Badannya kurus kekar karena Sandi seorang atlit karate di tempatnya. Oh ya, Sandi ini pernah menjadi muridku saat aku masih menjadi guru SD.

Sandi sangat sopan dan tahu diri. Dia banyak membantu pekerjaan rumah dan sering menemani atau mengantar kedua anakku jika ingin bepergian. Dalam waktu sebulan saja dia sudah menyatu dengan keluargaku, bahkan suamiku sering mengajaknya main tenis bersama.

Aku juga menjadi terbiasa dengan kehadirannya, awalnya aku sangat menjaga penampilanku bila di depannya. Aku tidak malu lagi mengenakan baju kaos ketat yang bagian dadanya agak rendah, lagi pula Sandi memperlihatkan sikap yang wajar jika aku mengenakan pakaian yang agak menonjolkan keindahan garis tubuhku.

Sekitar 3 bulan setelah kedatangannya, suamiku mendapat tugas sekolah S-2 keluar negeri selama 2, 5 tahun. Aku sangat berat melepasnya, karena aku bingung bagaimana menyalurkan kebutuhan sex-ku yang masih menggebu-gebu. Walau usiaku sudah tidak muda lagi, tapi aku rutin melakukannya dengan suamiku, paling tidak seminggu 5 kali. Mungkin itu karena olahraga yang selalu aku jalankan, sehingga hasrat tubuhku masih seperti anak muda. Dan kini dengan kepergiannya otomatis aku harus menahan diri.

Awalnya biasa saja, tapi setelah 2 bulan kesepian yang amat sangat menyerangku. Itu membuat aku menjadi uring-uringan dan menjadi malas-malasan. Seperti minggu pagi itu, walau jam telah menunjukkan angka 9.
Karena kemarin kedua anakku minta diantar bermalam di rumah nenek mereka, sehingga hari ini aku ingin tidur sepuas-puasnya. Setelah makan, aku lalu tidur-tiduran di sofa di depan TV. Tak lama terdengar suara pintu dIbuka dari kamar Sandi.

Kudengar suara langkahnya mendekatiku.
“Bu Asmi..?” Suaranya berbisik, aku diam saja. Kupejamkan mataku makin erat. Setelah beberapa saat lengang, tiba-tiba aku tercekat ketika merasakan sesuatu di pahaku. Kuintip melalui sudut mataku, ternyata Sandi sudah berdiri di samping ranjangku, dan matanya sedang tertuju menatap tubuhku, tangannya memegang bagian bawah gaunku, aku lupa kalau aku sedang mengenakan baju tidur yang tipis, apa lagi tidur telentang pula. Hatiku menjadi berdebar-debar tak karuan, aku terus berpura-pura tertidur.
“Bu Asmi..?” Suara Sandi terdengar keras, kukira dia ingin memastikan apakah tidurku benar-benar nyeyak atau tidak.

Aku memutuskan untuk pura-pura tidur. Kurasakan gaun tidurku tersingkap semua sampai keleher.
Lalu kurasakan Sandi mengelus bibirku, jantungku seperti melompat, aku mencoba tetap tenang agar pemuda itu tidak curiga. Kurasakan lagi tangan itu mengelus-elus ketiakku, karena tanganku masuk ke dalam bantal otomatis ketiakku terlihat. Kuintip lagi, wajah pemuda itu dekat sekali dengan wajahku, tapi aku yakin ia belum tahu kalau aku pura-pura tertidur kuatur napas selembut mungkin.

Lalu kurasakan tangannya menelusuri leherku, bulu kudukku meremang geli, aku mencoba bertahan, aku ingin tahu apa yang ingin dilakukannya terhadap tubuhku. Tak lama kemuadian aku merasakan tangannya meraba buah dadaku yang masih tertutup BH berwarna hitam, mula-mula ia cuma mengelus-elus, aku tetap diam sambil menikmati elusannya, lalu aku merasakan buah dadaku mulai diremas-remas, aku merasakan seperti ada sesuatu yang sedang bergejolak di dalam tubuhku, aku sudah lama merindukan sentuhan laki-laki dan kekasaran seorang pria. Aku memutuskan tetap diam sampai saatnya tiba.

Sekarang tangan Sandi sedang berusaha membuka kancing BH-ku dari depan, tak lama kemudian kurasakan tangan dingin pemuda itu meremas dan memilin puting susuku. Aku ingin merintih nikmat tapi nanti amalah membuatnya takut, jadi kurasakan remasannya dalam diam. Kurasakan tangannya gemetar saat memencet puting susuku, kulirik pelan, kulihat Sandi mendekatkan wajahnya ke arah buah dadaku. Lalu ia menjilat-jilat puting susuku, tubuhku ingin menggeliat merasakan kenikmatan isapannya, aku terus bertahan.

Kulirik puting susuku yang berwarna merah tua sudah mengkilat oleh air liurnya, mulutnya terus menyedot puting susuku disertai gigitan-gigitan kecil. Perasaanku campur aduk tidak karuan, nikmat sekali. Tangan kanan Sandi mulai menelusuri selangkanganku, lalu kurasakan jarinya meraba vaginaku yang masih tertutup CD, aku tak tahu apakah vaginaku sudah basah apa belum. Yang jelas jari-jari Sandi menekan-nekan lubang vaginaku dari luar CD, lalu kurasakan tangannya menyusup masuk ke dalam CD-ku. Jantungku berdetak keras sekali, kurasakan kenikmatan menjalari tubuhku.

Jari-jari Sandi mencoba memasuki lubang vaginaku, lalu kurasakan jarinya amblas masuk ke dalam, wah nikmat sekali. Aku harus mengakhiri Sandiwaraku, aku sudah tak tahan lagi, kubuka mataku sambil menyentakkan tubuhku.
“Sandi!! Ngapain kamu?”
Aku berusaha bangun duduk, tapi tangan Sandi menekan pundakku dengan keras. Tiba-tiba Sandi mecium mulutku secepat kilat, aku berusaha memberontak dengan mengerahkan seluruh tenagaku.
Tapi Sandi makin keras menekan pundakku, malah sekarang pemuda itu menindih tubuhku, aku kesulitan bernapas ditindih tubuhnya yang besar dan kekar berotot. Kurasakan mulutnya kembali melumat mulutku, lidahnya masuk ke dalam mulutku, tapi aku pura-pura menolak.
“Bu.., maafkan saya. Sudah lama saya ingin merasakan ini, maafkan saya Bu… ” Sandi melepaskan ciumannya lalu memandangku dengan pandangan meminta.
“Kamu kan bisa denagan teman-teman kamu yang masih muda. Ibukan sudah tua,” Ujarku lembut.
“Tapi saya sudah tergila-gila dengan Bu Asmi.. Saat SD saya sering mengintip BH yang Ibu gunakan… Saya akan memuaskan Ibu sepuas-puasnya,” jawab Sandi.
“Ah kamu… Ya sudah terserah kamu sajalah”

Aku pura-pura menghela napas panjang, padahal tubuhku sudah tidak tahan ingin dijamah olehnya.
Lalu Sandi melumat bibirku dan pelan-pelan aku meladeni permainan lidahnya. Kedua tangannya meremas-remas pantatku. Untuk membuatnya semakin membara, aku minta izin ke WC yang ada di dalam kamar tidurku.
Di dalam kamar mandi, kubuka semua pakaian yang ada di tubuhku, kupandangi badanku di cermin. Benarkah pemuda seperti Sandi terangsang melihat tubuhku ini? Perduli amat yang penting aku ingin merasakan bagaimana sich bercinta dengan remaja yang masih panas.

Keluar dari kamar mandi, Sandi persis masuk kamar. Matanya terbeliak melihat tubuh sintalku yang tidak berpenutup sehelai benangpun.
“Body Ibu bagus banget.. ” dia memuji sembari mengecup putting susuku yang sudah mengeras sedari tadi. Tubuhku disandarkannya di tembok depan kamar mandi. Lalu diciuminya sekujur tubuhku, mulai dari pipi, kedua telinga, leher, hingga ke dadaku.
Sepasang payudara montokku habis diremas-remas dan diciumi. Putingku setengah digigit-gigit, digelitik-gelitik dengan ujung lidah, juga dikenyot-kenyot dengan sangat bernafsu.
“Ibu hebat…,” desisnya.
“Apanya yang hebat..?” Tanyaku sambil mangacak-acak rambut Sandi yang panjang seleher.
“Badan Ibu enggak banyak berubah dibandingkan saya SD dulu” Katanya sambil terus melumat puting susuku. Nikmat sekali.
“Itu karena Ibu teratur olahraga” jawabku sembari meremas tonjolan kemaluannya. Dengan bergegas kuloloskan celana hingga celana dalamnya. Mengerti kemauanku, dia lalu duduk di pinggir ranjang dengan kedua kaki mengangkang. DIbukanya sendiri baju kaosnya, sementara aku berlutut meraih batang penisnya, sehingga kini kami sama-sama bugil.

Agak lama aku mencumbu kemaluannya, Sandi minta gantian, dia ingin mengerjai vaginaku.
“Masukin aja yuk, Ibu sudah ingin ngerasain penis kamu San!” Cegahku sambil menciumnya.
Sandi tersenyum lebar. “Sudah enggak sabar ya ?” godanya.
“Kamu juga sudah enggak kuatkan sebenarnya San,” Balasku sambil mencubit perutnya yang berotot.
Cerita Dewasa : Sandi tersenyum lalu menarik tubuhku. Kami berpelukan, berciuman rapat sekali, berguling-guling di atas ranjang. Ternyata Sandi pintar sekali bercumbu. Birahiku naik semakin tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Terasa vaginaku semakin berdenyut-denyut, lendirku kian membanjir, tidak sabar menanti terobosan batang kemaluan Sandi yang besar.

Berbeda dengan suamiku, Sandi nampaknya lebih sabar. Dia tidak segera memasukkan batang penisnya, melainkan terus menciumi sekujur tubuhku. Terakhir dia membalikkan tubuhku hingga menelungkup, lalu diciuminya kedua pahaku bagian belakang, naik ke bongkahan pantatku, terus naik lagi hingga ke tengkuk. Birahiku menggelegak-gelegak.

Sandi menyelipkan tangan kirinya ke bawah tubuhku, tubuh kami berimpitan dengan posisi aku membelakangi Sandi, lalu diremas-remasnya buah dadaku. Lidahnya terus menjilat-jilat tengkuk, telinga, dan sesekali pipiku. Sementara itu tangan kanannya mengusap-usap vaginaku dari belakang. Terasa jari tengahnya menyusup lembut ke dalam liang vaginaku yang basah merekah.
“Vagina Ibu bagus, tebel, pasti enak ‘bercinta’ sama Ibu…,” dia berbisik persis di telingaku. Suaranya sudah sangat parau, pertanda birahinya pun sama tingginya dengan aku. Aku tidak bisa bereaksi apapun lagi. Kubiarkan saja apapun yang dilakukan Sandi, hingga terasa tangan kanannya bergerak mengangkat sebelah pahaku.

Mataku terpejam rapat, seakan tak dapat lagi membuka. Terasa nafas Sandi semakin memburu, sementara ujung lidahnya menggelitiki lubang telingaku. Tangan kirinya menggenggam dan meremas gemas buah dadaku, sementara yang kanan mengangkat sebelah pahaku semakin tinggi. Lalu…, terasa sebuah benda tumpul menyeruak masuk ke liang vaginaku dari arah belakang. Oh, my God, dia telah memasukkan rudalnya…!!!

Sejenak aku tidak dapat bereaksi sama sekali, melainkan hanya menggigit bibir kuat-kuat. Kunikmati inci demi inci batang kemaluan Sandi memasuki liang vaginaku. Terasa penuh, nikmat luar biasa.
“Oohh…,” sesaat kemudian aku mulai bereaksi tak karuan. Tubuhku langsung menggerinjal-gerinjal, sementara Sandi mulai memaju mundurkan tongkat wasiatnya. Mulutku mulai merintih-rintih tak terkendali.
“Saann, penismu enaaak…!!!,” kataku setengah menjerit.

Sandi tidak menjawab, melainkan terus memaju mundurkan rudalnya. Gerakannya cepat dan kuat, bahkan cenderung kasar. Tentu saja aku semakin menjerit-jerit dibuatnya. Batang penisnya yang besar itu seperti hendak membongkar liang vaginaku sampai ke dasar.
“Oohh…, toloongg.., gustii…!!!”
Sandi malah semakin bersemangat mendengar jerit dan rintihanku. Aku semakin erotis.
“Aahh, penismu…, oohh, aarrghh…, penismuu…, oohh…!!!”

Sandi terus menggecak-gecak. Tenaganya kuat sekali, apalagi dengan batang penis yang luar biasa keras dan kaku. Walaupun kami bersetubuh dengan posisi menyamping, nampaknya Sandi sama sekali tidak kesulitan menyodokkan batang kemaluannya pada vaginaku. Orgasmeku cepat sekali terasa akan meledak.
“Ibu mau keluar! Ibu mau keluaaar!!” aku menjerit-jerit.
“Yah, yah, yah, aku juga, aku juga! Enak banget ‘bercinta’ sama Ibu!” Sandi menyodok-nyodok semakin kencang.
“Sodok terus, Saann!!!… Yah, ooohhh, yahh, ugghh!!!”
“Teruuss…, arrgghh…, sshh…, ohh…, sodok terus penismuuu…!”
“Oh, ah, uuugghhh… ”
“Enaaak…, penis kamu enak, penis kamu sedap, yahhh, teruuusss…”
Pada detik-detik terakhir, tangan kananku meraih pantat Sandi, kuremas bongkahan pantatnya, sementara paha kananku mengangkat lurus tinggi-tinggi. Terasa vaginaku berdenyut-denyut kencang sekali. Aku orgasme!
Sesaat aku seperti melayang, tidak ingat apa-apa kecuali nikmat yang tidak terkatakan. Mungkin sudah ada lima tahun aku tak merasakan kenikmatan seperti ini. Sandi mengecup-ngecup pipi serta daun telingaku. Sejenak dia membiarkan aku mengatur nafas, sebelum kemudian dia memintaku menungging. Aku baru sadar bahwa ternyata dia belum mencapai orgasme.

Kuturuti permintaan Sandi. Dengan agak lunglai akibat orgasme yang luar biasa, kuatur posisi tubuhku hingga menungging. Sandi mengikuti gerakanku, batang kemaluannya yang besar dan panjang itu tetap menancap dalam vaginaku. Lalu perlahan terasa dia mulai mengayun pinggulnya. Ternyata dia luar biasa sabar. Dia memaju mundurkan gerak pinggulnya satu-dua secara teratur, seakan-akan kami baru saja memulai permainan, padahal tentu perjalanan birahinya sudah cukup tinggi tadi.

Aku menikmati gerakan maju-mundur penis Sandi dengan diam. Kepalaku tertunduk, kuatur kembali nafasku. Tidak berapa lama, vaginaku mulai terasa enak kembali. Kuangkat kepalaku, menoleh ke belakang. Sandi segera menunduk, dikecupnya pipiku.
“San.. Kamu hebat banget.. Ibu kira tadi kamu sudah hampir keluar,” kataku terus terang.
“Emangnya Ibu suka kalau aku cepet keluar?” jawabnya lembut di telingaku.
Aku tersenyum, kupalingkan mukaku lebih ke belakang. Sandi mengerti, diciumnya bibirku. Lalu dia menggenjot lebih cepat. Dia seperti mengetahui bahwa aku mulai keenakan lagi. Maka kugoyang-goyang pinggulku perlahan, ke kiri dan ke kanan.

Sandi melenguh. Diremasnya kedua bongkah pantatku, lalu gerakannya jadi lebih kuat dan cepat. Batang kemaluannya yang luar biasa keras menghunjam-hunjam vaginaku. Aku mulai mengerang-erang lagi.
“Oorrgghh…, aahh…, ennaak…, penismu enak bangeett… Ssann!!”
Sandi tidak bersuara, melainkan menggecak-gecak semakin kuat. Tubuhku sampai terguncang-guncang. Aku menjerit-jerit. Cepat sekali, birahiku merambat naik semakin tinggi. Kurasakan Sandi pun kali ini segera akan mencapai klimaks.

Maka kuimbangi gerakannya dengan menggoyangkan pinggulku cepat-cepat. Kuputar-putar pantatku, sesekali kumajumundurkan berlawanan dengan gerakan Sandi. Pemuda itu mulai mengerang-erang pertanda dia pun segera akan orgasme.
Tiba-tiba Sandi menyuruhku berbalik. Dicabutnya penisnya dari kemaluanku. Aku berbalik cepat. Lalu kukangkangkan kedua kakiku dengan setengah mengangkatnya. Sandi langsung menyodokkan kedua dengkulnya hingga merapat pada pahaku. Kedua kakiku menekuk mengangkang. Sandi memegang kedua kakiku di bawah lutut, lalu batang penisnya yang keras menghunjam mulut vaginaku yang menganga.
“Aarrgghhh…!!!” aku menjerit.
“Aku hampir keluar!” Sandi bergumam. Gerakannya langsung cepat dan kuat. Aku tidak bisa bergoyang dalam posisi seperti itu, maka aku pasrah saja, menikmati gecakan-gecakan keras batang kemaluan Sandi. Kedua tanganku mencengkeram sprei kuat-kuat.
“Terus, Sayang…, teruuusss…!”desahku.
“Ooohhh, enak sekali…, aku keenakan…, enak ‘bercinta’ sama Ibu!” Erang Sandi
“Ibu juga, Ibu juga, vagina Ibu keenakaan…!” Balasku.
“Aku sudah hampir keluar, Buu…, vagina Ibu enak bangeet… ”
“Ibu juga mau keluar lagi, tahan dulu! Teruss…, yaah, aku juga mau keluarr!”
“Ah, oh, uughhh, aku enggak tahan, aku enggak tahan, aku mau keluaaar…!”
“Yaahh teruuss, sodok teruss!!! Ibu enak enak, Ibu enak, Saann…, aku mau keluar, aku mau keluar, vaginaku keenakan, aku keenakan ‘bercinta’ sama kamu…, yaahh…, teruss…, aarrgghh…, ssshhh…, uughhh…, aarrrghh!!!”
Tubuhku mengejang sesaat sementara otot vaginaku terasa berdenyut-denyut kencang. Aku menjerit panjang, tak kuasa menahan nikmatnya orgasme. Pada saat bersamaan, Sandi menekan kuat-kuat, menghunjamkan batang kemaluannya dalam-dalam di liang vaginaku.
“Oohhh…!!!” dia pun menjerit, sementara terasa kemaluannya menyembur-nyemburkan cairan mani di dalam vaginaku. Nikmatnya tak terkatakan, indah sekali mencapai orgasme dalam waktu persis bersamaan seperti itu.
Lalu tubuh kami sama-sama melunglai, tetapi kemaluan kami masih terus bertautan. Sandi memelukku mesra sekali. Sejenak kami sama-sama sIbuk mengatur nafas.
“Enak banget,” bisik Sandi beberapa saat kemudian.
“Hmmm…” Aku menggeliat manja. Terasa batang kemaluan Sandi bergerak-gerak di dalam vaginaku.
“Vagina Ibu enak banget, bisa nyedot-nyedot gitu…”
“Apalagi penis kamu…, gede, keras, dalemmm…”

Sandi bergerak menciumi aku lagi. Kali ini diangkatnya tangan kananku, lalu kepalanya menyusup mencium ketiakku. Aku mengikik kegelian. Sandi menjilati keringat yang membasahi ketiakku. Geli, tapi enak. Apalagi kemudian lidahnya terus menjulur-julur menjilati buah dadaku.

Sandi lalu menetek seperti bayi. Aku mengikik lagi. Putingku dihisap, dijilat, digigit-gigit kecil. Kujambaki rambut Sandi karena kelakuannya itu membuat birahiku mulai menyentak-nyentak lagi. Sandi mengangkat wajahnya sedikit, tersenyum tipis, lalu berkata,
“Aku bisa enggak puas-puas ‘bercinta’ sama Ibu… Ibu juga suka kan?”
Aku tersenyum saja, dan itu sudah cukup bagi Sandi sebagai jawaban. Alhasil, seharian itu kami bersetubuh lagi. Setelah break sejenak di sore hari malamnya Sandi kembali meminta jatah dariku. Sedikitnya malam itu ada 3 ronde tambahan yang kami mainkan dengan entah berapa kali aku mencapai orgasme. Yang jelas, keesokan paginya tubuhku benar-benar lunglai, lemas tak bertenaga.

Hampir tidak tidur sama sekali, tapi aku tetap pergi ke sekolah. Di sekolah rasanya aku kuyu sekali. Teman-teman banyak yang mengira aku sakit, padahal aku justru sedang happy, sehabis bersetubuh sehari semalam dengan bekas muridku yang perkasa.

Cerita Dewasa Ngentot Semalaman

Posting Cerita Dewasa Ngentot Semalaman ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Menjadi Nakal Melepas Perawan

$
0
0

Cerita Dewasa – Namaku Tina Mirabella Agustina. Usiaku 15 tahun. Aku sekolah di sebuah SMU swasta favorit di Kota Surabaya. Sudah setengah setahun ini hidupku penuh berisi dengan kesenangan-kesenangan yang liar. Seperti sering Dugem, ineks dan bahkan ketagian seks

bebas. Sampai akhirnya aku terjerumus dalam ambang batas kehancuran. Terombang-ambing dalam dilema dan serba ketidak pastian. Aku merasa bingung apa yang kucari. Aku bingung harus kemana arah dan tujuan hidupku.

Semua yang selama ini kulakukan tidak memberikan kemajuan yang positif. Bahkan aku nyaris gila. Siapakah aku ini? Sejujurnya aku menyesali kondisiku yang seperti ini. Keterlibatanku dgn narkoba telah membawaku ke dalam kehidupan yang kelam. Sungguh kejam! Aku jadi berangan-angan ingin kembali ke kehidupan lamaku dimana aku belum mengenal narkoba. Ketika itu begitu indah. Orang tuaku sayang padaku. Andrew pacarku dgn setia berada disisiku. Dan dia selalu datang untuk menghibur dan menemaniku.

Aku jadi ingat pada hari-hari tertentu, teman-teman sekolahku datang main ke rumah untuk mengerjakan tugas atau hanya sekedar berkumpul. Kalau lagi ada pacarku, mereka selalu menggoda kami sebagai pasangan serasi. Padahal menurutku kami bertolak belakang. Aku pemalu dan mudah merajuk. Sedang pacarku biang kerok di sekolah dan tidak tahu malu. Aku berprestasi dalam pelajaran tapi kurang menguasai bidang olah raga. Sedangkan dia berprestasi dalam olah raga namun malas belajar. Tinggiku sedang dan badanku agak kurus. Sedangkan dia tinggi dan besar. Pokoknya beda banget. Tapi teman sekolah mengatakan kami pasangan serasi. Entah apanya yang serasi..

Aku masih ingat ketika-ketika terakhir dia meninggalkan aku untuk sekolah ke Amerika. Ada setitik firasat bahwa itu adalah ketika terakhir aku bersamanya. Aku menangis tiada henti di bandara seperti orang bodoh. Tidak ada kata yang terucap, hanya sedu sedan lirih terdengar dari mulutku. Orang tuanya sampai sungkan pada orang tuaku dan berusaha menghiburku dgn mengatakan bahwa Andrew akan sering pulang ke Indonesia untuk menengokku. Orang tuaku pun tak kalah dan berjanji padaku akan menyekolahkan aku ke Amerika selepas SMU. Kata orang cinta akan lebih terasa ketika terpisahkan oleh jarak. Aku tidak sabar untuk membuka e-mail setiap malam. Telepon internasional seminggu sekali menjadi pelepas dahaga bila aku rindu suaranya. Setiap malam menjelang tidur, aku melihat-lihat foto kami berdua. Dan tak lupa aku mendoakan dia.

Kini Andrew tidak akan mau memandangku lagi. Laporan dari teman-temannya yang melihat aku berkeliaran di diskotik-diskotik dgn lelaki lain membuatnya murka dan tidak mempercayai aku. Dia mengadili aku yang hanya bisa menangis dan berjanji akan menghentikan perbuatanku. Tapi apa daya, di belahan dunia lain, Andrew tidak akan bisa melihat keseriusanku. Dia meminta untuk mengakhiri hubungannya denganku meski aku menangis meraung-raung di telepon. Aku tak berdaya. Dia begitu kerasnya tidak mengampuni kesalahanku. Yah memang semua itu memang salahku. Tapi apakah aku tidak punya kesempatan untuk memperbaiki kesalahan? Apakah setiap orang tidak pernah khilaf? Apakah sama sekali tidak ada ampun untukku? Dia dulu mengatakan apa pun yang terjadi akan selalu mencintaiku. Akan selalu menjagaku. Semakin hari cintanya padaku akan semakin besar. Ternyata, bohong! Itu semua hanya bohong belaka!

Ketika ini aku jadi ceweq bodoh, sering melamun dan mudah stres. Bukan hanya hubunganku dgn Andrew yang hancur. Hubunganku dgn ayah ibuku juga memburuk. Mereka sudah menyerah menghadapi aku yang hampir setiap hari pulang pagi. Mereka bahkan mengancam akan mengusir aku bila terus menerus seperti ini. Aku jadi sering membolos sekolah. Prestasiku di sekolah makin hari makin memburuk. Aku telah kehilangan minat untuk belajar dan meraih ranking tinggi di sekolah. Hubungan sosial dgn teman sekolahku juga semakin buruk. Aku malas bergaul dgn mereka. Aku takut mereka mengetahui siapa aku sebenarnya. Aku takut mereka menyebarkan tingkah lakuku sebenarnya. Aku takut..

Aku jadi paranoid! Aku jadi mudah curiga dgn semua orang. Aku jadi sulit tidur dan melamun yang tidak-tidak. Aku jadi sering mimpi buruk dan makin sulit membedakan mana mimpi dan kenyataan. Lama-lama aku bisa gila! Aku ingin berhenti menggunakan narkoba dan sesegera mungkin meninggalkan dunia gemerlap yang selama setahun ini kugeluti. Tapi aku sulit meninggalkannya. Aku terperangkap di dalamnya! Ineks! Semua ini gara-gara pil setan itu! Badanku semakin kurus. Mataku cekung dihiasi garis hitam dibawahnya. Aku tidak mengenali wajahku sendiri di hadapan cermin. Bahkan Mamaku sudah mengecap aku sebagai wanita nakal. Yah.. wanita nakal.. aku memang telah jadi wanita nakal. Aku telah melepaskan keperawananku pada seorang pria yang bukan suamiku. Aku malu pada diriku dan pada orang tuaku. Diriku bukan Tina yang dulu. Tina yang selalu meraih prestasi di sekolah. Tina yang selalu memba tidak an orang tua. Tina yang rajin ke gereja. Tina yang lugu dan pemalu. Tina yang selalu jujur dan berterus terang..

Malam itu entah malam keberapa aku ke diskotik dgn Martin. Setelah triping gila-gilaan bersama teman-teman, aku pulang bersama Martin. Sebenarnya aku malas pulang krna masih dalam keadaan on berat. Gara-gara Bandar gede dari Jakarta datang, semua jadi kebanyakan ineks. Badanku terus bergetar tiada henti, dan rahangku bergerak-gerak ke kiri dan kekanan. dgn eratnya aku peluk lengan Martin seakan-akan takut kehilangan dirinya.Tidak seperti biasanya Martin mengajakku putar-putar keliling kota. Mungkin dia kasihan melihat aku masih on berat dan tidak tega membiarkan aku sendirian di rumah. Aku sih senang-senang saja. Kuputar lagu-lagu house music agak kencang, meski aku tahu akibatnya bisa fatal.Tak sampai lima menit, lagu house music dan hembusan hawa AC yang dingin membuat aku on lagi! Aku menggerak-gerakkan badan, kepala dan tanganku di bangku sebelah. Rasanya asyik sekali triping dalam mobil yang melaju membelah kota! Martin tertawa melihat aku memutar-mutar kepala seperti angin puyuh. “Untung kaca film mobilku gelap. Jadi aku tidak perlu takut orang-orang melihat tingkahmu!” ujarnya. Hahaha.. rasanya ketika itu aku tidak peduli mau dilihat orang, polisi, hansip atau siapa pun juga, aku tidak akan peduli! Lagipula ini masih jam 3 pagi.

Setelah setengah jam kami putar-putar kota, akhirnya kami sampai di daerah sekitar rumah Martin. Martin menyarankan agar aku meneruskan tripingku di rumahnya. Sebab terlalu riskan bila triping di jalanan seperti itu. Kalau sedang sial bisa ketangkap polisi. Aku yang sudah tidak bisa berpikir lagi Cuma mengiyakan semua omongannya. Sampai di rumahnya, aku langsung diantar ke kamarnya. Sambil meletakkan kunci mobil, Martin menyalakan ac dan memutar lagu house music untukku. Wah dia benar-benar ingin membuat aku on terus sampai pagi! Ok, Aku layani! Kurebut remote ac dari tangannya dan ku setel dgn temperatur paling rendah. Martin yang sudah drop, begitu mencium bau ranjang langsung hendak merebahkan badannya yang besar itu ke tempat tidur. Tentu saja aku tidak ingin tripping sendiri! Kutarik tangannya dan kuajak dia goyang lagi. Martin mengerang dan tetap menutup wajahnya dgn bantal. Tingkahnya dibuat manja seperti anak kecil. Tidak habis pikir aku segera mencari koleksi minumannya di mejanya. Kusambar sebotol Martell VSOP dan kupaksa dia minum.

Mulanya Martin menolak dgn alasan besok harus kerja. Namun aku memaksa terus hingga dia tak berkutik. Beberapa teguk Martell membuahkan hasil juga. Martin bangun dan duduk didepanku. Aku segera memeluknya dari belakang dan menggodanya dgn manja. “Kalau kamu mau nemenin aku tripinng.. hari ini aku jadi milikmu.” “Milikku sepenuhnya..? Ehm.. I love it!” Balas Martin nakal. “Ya..ehm.. jadi milikmu..” gumamku di dekat telinganya. Aku memeluknya dari belakang dan menciumi telinganya sampai dia kegelian. Aku terus menggodanya dgn menciumi leher dan bahunya. Tiba-tiba dia membalikkan badan dan menyergapku! Aku kaget juga dan berteriak kecil. Martin mendekapku erat-erat dan balas menciumi wajah, leher dan telingaku. Aku menjerit-jerit kegelian oleh tingkahnya.

Lama-lama ciuman Martin semakin turun ke bawah. Dia melorotkan tali tank-topku dan menciumi buah dadaku dgn ganas sambil mendengus-dengus. Aku bergetar menahan geli dan rangsangan yang hebat. Otot-otot badan dan kakiku terasa kaku semua. Tidak puas menciumi dadaku, Martin meloloskan bra yang menutupi dadaku sehingga kedua buah dadaku tersembul keluar. “Woow.. aku paling suka payudaramu!” desisnya. Aku paling suka kalau keindahan tubuhku dipuji. Dia mengucapkan kata-kata itu dgn mata berbinar-binar sehingga membuatku tersanjung. Tentu saja aku langsung menutupi dadaku dgn kedua tanganku seakan-akan melarangnya untuk melihat.

Sedetik setelah itu dia membuka kedua tanganku dan membungkuk kearah dadaku lalu mendekatkan mulutnya ke puting kananku. Dengusan napasnya yang mengenai putingku sudah bisa membuatku menggelinjang. Pelan-pelan lidahnya menjilat putingku sekilas, lalu berhenti dan memandang reaksiku. Aku memejamkan mata dan mendengus. Perasaanku melambung sampai ke awang-awang! Ketika kubuka mataku, dia memandangku sambil tersenyum nakal. Aku memukulnya. Setelah itu dia menjilat puting kiriku sekilas. Aku kembali menggelinjang-gelinjang. Aku merasa detik-detik penantian apa yang akan dilakukan Martin pada putingku membuat aku makin penasaran. Aku mengerang-erang ingin agar Martin meneruskan aksinya.

Aku sudah sangat terangsang hingga memohon-mohon padanya agar memuaskan aku. Martin tersenyum manis sekali lalu mulai memasukan putingku ke mulutnya. Putingku dipermainkan dgn mulut dan lidahnya yang hangat. Aku bergetar dan menggelinjang menjadi-jadi. Kepiawaian Martin merangsang dan memuaskan aku sudah terbukti. Rangsangan yang hebat melupakan segala janji yang pernah kubuat. Martin sangat terangsang rupanya. Aku merasa ada yang mengganjal di bagian bawah perutku dan menyodok-nyodok kemaluanku. Aku membuka kedua kakiku lebar-lebar dan merubah posisi pinggulku agar kemaluanku bergesekan dgn penisnya. Tiap kali penisnya menggesek klitorisku aku mengerang dan merenggut apa saja yang bisa kurenggut termasuk rambutnya. Napas kita yang mendengus-dengus bersahut-sahutan bersaing dgn lagu house music yang memenuhi ruangan.

Martin meneruskan aksinya sambil melepas pakaianku satu persatu hingga aku telanjang bulat. Aku menatap wajahnya dgn perasaan tak karuan. Lalu dia membuka pakaiannya sendiri dan mulai menyerangku dgn ganas. Aku diciumi mulai mulut turun ke leher lalu ke buah dadaku. Setelah itu turun lagi melewati pusar dan bulu kemaluanku. Dia berhenti seketika sambil melihat aku yang sudah terangsang berat. “Martin.. cium anuku please..” pintaku terbata-bata. “Hehehe..” Desisnya pelan.Lalu tanpa menunggu perintah kedua kalinya, dia mulai merubah posisinya agar mulutnya pas di kemaluanku. Setelah itu kakiku dibuka lebar-lebar ke atas sehingga kemaluanku menyembul di antara pahaku. Aku merasa hawa dingin menerpa bagian dalam kemaluanku yang merekah. Aku memejamkan mata berdebar-debar menunggu Martin memulai aksinya.

Martin menciumi sisi luar kemaluanku dgn perlahan. Aku mengerang tertahan dan mengerutkan dahi. Rasanya geli sekali! Ciumannya bergerak ke tengah dan berhenti di klitorisku. Klitorisku diciuminya lama sekali seperti kalau dia menciumi bibirku. Dia mengulum dan kadang menyedot kemaluanku dgn kuat. Aku mendesah-desah keras sekali. Tak tergambarkan rasanya. Lalu ketika lidahnya ikut bermain, aku tak kuat menahan lebih lama lagi. Dibukanya bibir kemaluanku dgn jarinya, lalu lidahnya dimasukan diantaranya. Lidahnya memilin-milin klitorisku dan kadang masuk ke vaginaku dalam sekali.

Erangan panjang menandakan kenikmatan yang tiada taranya. Aku malu sekali ketika orgasme dihadapannya. Ritme ciumannya pada kemaluanku perlahan-lahan mengendur seiring dgn tekanan yang kurasakan. Martin memang hebat. Dia sudah berpengalaman memuaskan ceweq. Dia bisa tahu timing yang tepat kapan harus cepat dan kapan harus pelan. Aku jadi curiga apa dia berprofesi sebagai gigolo yang biasa memuaskan Tante-Tante kesepian. Hehehe.. “Lho kok cepat? Sudah terangsang dari tadi ya?” tanyanya sambil senyum-senyum mesum. Mukaku memerah ketika aku tak bisa menjawab pertanyaannya. Aku memukulnya dgn bantal sambil menggodanya. “Kamu gigolo ya? Kok hebat banget?” “Eh, gigolo! Kurang ajar! Gua ini memang Don Juan Surabaya ya! Belum pernah ada ceweq yang tidak puas kalau main denganku!” katanya pongah. “Teman-temanku sampai menjuluki aku ‘Sex Machine’!” lanjutnya. “Ngibul! kamu pasti gigolo!” godaku sambil memukulnya dgn bantal lagi. Kami perang mulut selama beberapa ketika.

Setelah itu Martin mengakhirinya dgn berkata, “Enak aja menghinaku! Sebagai balasannya, nih..” Martin melompat kearahku dan memasukkan kepalanya diantara kakiku. Dia langsung melumat kemaluanku dgn mulutnya lebih ganas lagi padahal kemaluanku masih berdenyut-denyut geli. Aku menjerit-jerit krna nya. Gelinya luar biasa! Entah apakah kemaluanku sudah sangat basah atau tidak, aku mendengar bunyi berkecipak di kemaluanku. Rasa geli yang menerpa segera berubah menjadi nikmat. Aku terhanyut lagi dalam permainan lidahnya. Aku orgasme untuk yang kedua kalinya. Badanku rasanya lemas semua. Malam itu aku mudah sekali orgasme. Entah apa mungkin itu krna pengaruh ineks atau memang aku sudah dalam keadaan puncak, aku tidak tahu.. Kami break sebentar. Martin tidur terlentang. Kulihat penisnya berdiri tegak bagai tugu monas. Kepalanya yang merah mengkilat krna cairan maninya meleleh keluar. Aku duduk di dipangkuannya dan memegang penisnya yang keras. “Lho, sejak kapan celana dalammu lepas? Aku kok tidak tahu?” tanyaku. “Hehehe.. kamu merem terus dari tadi sampe tidak tahu kalo burungku sudah menunggu-nunggu ditembakkan ke sasaran!” candanya.

Aku kasihan padanya. Kuelus-elus penisnya sambil menggodanya. Lalu aku naik ke atas tubuhnya dan duduk tepat diatas penisnya. Martin tampak terangsang melihat tindakanku. Kugoyang-goyangkan pinggulku maju mundur diatas penisnya sambil kuelus-elus dadanya. Martin memejamkan matanya sambil merasakan sentuhan-sentuhan kemaluanku di penisnya. Aku juga merasa geli-geli nikmat ketika penisnya yang keras dan licin menggeser klitorisku. Lama-lama Martin tidak kuat menahan rangsangan. Dia bangkit dan memeluk tubuhku. Kami berciuman. Tanpa mempedulikan bau cairan vaginaku di mulutnya, aku terus menggoyangkan pinggulku maju mundur. Kemaluanku yang basah semakin memudahkan penis Martin bergesekan diantar bibir kemaluanku. Gerakan kami makin lama makin liar, sampai akhirnya pertahananku runtuh!

Penis Martin mengoyak keperawananku! Kepala penisnya selip dan masuk ke vaginaku. Aku menjerit kaget dan gerakanku terhenti. Untuk seketika aku merasa sakit krna ada benda sebesar itu masuk ke vaginaku. Martin juga berhenti dan hendak mencabut penisnya dari vaginaku. Namun aku mencegahnya. Aku benar-benar terhanyut dalam fantasiku sendiri akan kenikmatan persetubuhan. Kupeluknya erat-erat tubuhnya. Disamping rasa sakit, aku merasakan suatu kenikmatan yang lain. Aku ingin merasakan lebih lama lagi. Secara tak sadar aku merendahkan pinggulku perlahan-lahan sampai penis Martin memenuhi liang vaginaku. Rasanya sungguh luar biasa! Aku memeluk Martin sekuat tenaga dgn napas terputus-putus. Kucengkeram punggungnya dgn kuku jariku tanpa peduli dia kesakitan atau tidak. Tak terlukiskan perasaanku ketika itu. Aku mengerang-erang. Rasanya seluruh sarafku terputus dan terpusat di kemaluanku saja. Martin membiarkanku seketika menikmati moment ini. Dia pasti juga sedang menikmati koyaknya selaput daraku.

Perlahan-lahan Martin mulai menggoyangkan pinggulnya. Penisnya bergerak-gerak perlahan dalam kemaluanku. Aku mendesah mengaduh-aduh menahan nikmat dan geli. Vaginaku masih sangat sensitif sampai sampai aku tidak tahan ketika penisnya digerak-gerakkan. Aku menatap sayu pada Martin. “Kenapa aku tidak tahu kalau ML seenak ini? Kalau tahu, aku sudah dari dulu mau making love sama kamu!” kataku parau. Mendengar perkataanku, seketika Martin hanya memandangku tanpa ekspresi. Aku tidak dapat menebak apa yang ada dipikirannya. Lalu dgn pandangan yang menyejukkan, dia mencium keningku dan pipiku. Aku menjadi tenang dan damai. Martin, aku sayang padamu, aku sayang padamu, aku sayang padamu. Tak ada lagi Andrew dalam kamusku. Aku hanya sayang padamu kataku dalam hati. Sex jauh lebih memabukkan daripada extacy! Aku tak bisa berpikir jernih! Yang ada dipikiranku hanya terus dan terus.. tanpa akhir..

Martin mulai menggerakkan penisnya keluar masuk vaginaku. Mulanya perlahan, lama-lama semakin cepat. Rasanya mau mati saking nikmatnya. Aku tak bisa berkata apa-apa. Hanya erangan dan desahan yang keluar dari mulutku. Dorongan penisnya yang menghujam keluar masuk ke dalam vaginaku membuatku tak berdaya. Malam itu aku orgasme empat kali. Martin menumpahkan spermanya di perutku dan terkapar disebelahku. Aku juga terkapar kelelahan. Saking lelahnya aku sampai tidak kuat untuk bergerak mengambil tissue untuk membersihkan spermanya yang tumpah di perutku. Ternyata orgasme ketika ML jauh lebih nikmat daripada dgn oral seks. Sungguh berbeda..

Setelah terkapar beberapa ketika, Martin membopongku ke kamar mandi dan memandikan aku. Aku terus menerus memandang wajahnya dan mencari-cari sinar apa yang terpancar di wajahnya. Apakah dia benar mencintaiku atau aku hanya salah satu perempuan koleksinya? Aku terus memeluknya ketika dia membasuh tubuhku dgn air hangat dan membersihkan kemaluanku. Setelah itu setelah membersihkan diri, kami tidur kelelahan.
***

Besoknya ketika aku bangun, Martin sudah tidak ada di sebelahku. Kulihat jam dinding menunjukkan pukul sembilan. Detik berikutnya aku baru sadar kalau tidur telanjang bulat dan hanya ditutupi selimut. Perlahan-lahan memoriku memutar balik kejadian tadi malam. Agak susah mengingat kejadian semalam setelah pakai ineks dan minum minuman beralkohol. Setelah ingat semua, dgn lunglai aku bangkit dan melihat kemaluanku. Kuraba dan kupegang kemaluanku. Rasa nikmat dan geli semalam masih terbayang di pikiranku. Pikiran jelek mulai menggangguku. Aku sudah tidak perawan! Aku sudah kehilangan keperawananku di usia ke 16 dgn cowoq yang bukan pacarku maupun suamiku! Edan! Aku lepas kendali! Kata-kata Ling mulai teringat kembali. Ketika dia kehilangan keperawanannya pertama kali, dia menangis menjadi-jadi semalaman. Namun sekarang dia sudah biasa dan malah sering making love. Aku teringat ketika Ling mengenalkan Martin padaku, dia memperingatkan Martin agar jangan macam-macam padaku. Berbagai macam kejadian dari awal aku kenal kehidupan malam sampai ketika ini lalu lalang dalam pikiranku seakan-akan menyindirku. Sekarang semuanya telah terjadi! Aku tak percaya! Aku jadi seperti Ling!

Aku ingin menangis menyesali semuanya! Namun sudah terlambat! Apalagi ketika aku melihat setitik noda hitam pada sprei. Aku langsung menangis menjadi-jadi. Aku merasa berdosa! Bayangan wajah Papa Mamaku berkelebat berganti-ganti dalam benakku. Aku merasa berdosa pada Papaku, pada Mamaku, pada kakakku, pada seluruh keluargaku! Aku ke kamar mandi untuk membersihkan diriku! Aku merasa kotor dan hina! Aku bukan Tina yang dulu lagi! Masa depanku hancur! Siapa yang mau sama aku! Cowoq mana yang mau menerima ceweq seperti aku! Ceweq yang sudah tidak utuh lagi! Ceweq murahan! Aku benci diriku sendiri! Aku benci semua orang! Aku menangis lama sekali di kamar mandi. Kutumpahkan semua perasaanku dalam air mata yang segera tersapu guyuran air hangat. Hingga akhirnya aku tergeletak lemas di lantai kamar mandi.

Setelah bosan menangis, aku segera beranjak dari kamar mandi dan mengenakan pakaian. Kuambil ponselku dan kukirim SMS pada Ling. Aku minta dia menjemputku di rumah Martin. Ling menyanggupi dan berjanji akan menjemput aku sepulang sekolah pukul 13.00 Pukul sebelas Martin pulang ke rumah. Tiba-tiba perasanku jadi campur aduk ketika kudengar suara mobil Martin memasuki rumah. Ada perasaan jengkel yang menggebu-gebu padanya. “Kok berani-beraninya orang segede dia menjerumuskan anak kecil! Dasar hidung belang!” pikirku jengkel. Aku duduk di ranjang menghadap pintu sambil menunggu dia masuk. Kusiapkan wajah sesuram mungkin agar dia tahu kalau aku marah padanya. Aku sudah mempersiapkan diri untuk mendiamkannya selamanya. Pokoknya dia harus tahu kalau aku marah! Martin yang sepuluh tahun lebih dewasa tahu bagaimana harus bertindak menghadapi aku. Dia diam saja ketika aku mendiamkannya. Lalu mulai mengajakku makan. Aku menolak. Dia terus mengajakku bicara dan bercerita kalau dia bangun kesiangan sehingga terlambat kerja. Dia pura-pura tidak tahu aku marah padanya. Sejurus setelah itu dia mulai memelukku dan mengatakan kalau dia segera pulang krna khawatir aku belum makan atau kesepian di rumah.

Lama-lama aku kasihan juga padanya. Dia baik padaku. Sebenarnya yang salah aku. Aku yang memaksanya melakukan itu. Padahal kemarin dia sudah mau tidur, aku malah merangsangnya habis-habisan. Yah, aku yang salah. Seperti membangkitkan macan tidur. Aku pun mulai melunak. Aku mulai menjawab pertanyaannya sepatah-sepatah sampai akhirnya suasana mulai cair. Mengerti umpannya mengena, Martin mulai merayuku dan menggodaku. Aku tidak tahan digoda dan mulai membalas godaannya. “Martin, kamu harus bertanggung jawab! Kamu harus kawin sama aku!” serangku. “Jangan kuatir sayang! Aku ini dari dulu juga suka sama kamu. Cuma aku takut kamu yang tidak mau sama aku krna aku terlalu tua. Hahahaha..” balasnya.

Aku tidak peduli pikirku. Toh aku juga merasa cocok dgn Martin. Dia begitu dewasa. Dia bisa momong aku. Masalahnya, dia sepuluh tahun lebih tua dari aku. Apa orang tuaku setuju aku menikah dengannya? Pikiranku sudah jauh lebih baik sekarang. Martin memelukku erat-erat dan menghiburku. Aku jadi makin sayang padanya. Akibat kejadian malam itu, hampir tiap hari aku making love dengannya. Kami melakukan di rumahnya, di hotel, di kamar mandi, di mobil dan dimanapun kami mau! Berbagai posisi kami lakukan. Aku benar-benar ketagihan bersenggama! Bahkan kami pernah menginap seharian di hotel dan tidak keluar kamar sama sekali. Ketika itu aku sampai orgasme sebelas kali waktu making love dengannya! Benar-benar liar dan tak terkontrol!

Acara tripping selalu dilanjutkan dgn making love. Kesukaan kami adalah triping sambil telanjang bulat berdua di kamar Martin sambil bercumbu. Asyik sekali rasanya! Ketika pengaruh ineks menurun, kami bersenggama atau melakukan oral seks untuk membuat on lagi. Setelah benar-benar habis, kami lanjutkan dgn minum minuman keras. Edan.. Dua bulan terakhir ini aku jarang kontak dgn Martin. Martin sibuk dgn pekerjaannya, sedangkan aku sibuk diadili oleh keluargaku. Mereka marah besar padaku dan mengawasiku dgn ketat. Ponselku disita sementara. Telepon untukku disortir sama orang tuaku. Kemana-mana selalu diantar sopir ayahku. Pokoknya aku jadi tahanan rumah!

Entah siapa yang salah! Aku tak perlu menyalahkan siapa saja selain diriku sendiri. Aku sendiri pun menyesal menyadari kondisiku sekarang. Orang luar pada bingung melihat tingkahku. Aku hidup di dalam keluarga yang harmonis. Orang tuaku sayang dan perhatian padaku. Tapi kok bisa aku terjerumus jadi seperti ini? Hahaha.. memang bodoh apa yang kulakukan. Penyesalan sudah tidak ada gunanya lagi. Entah sampai kapan aku bisa berhenti dari dunia gila ini?

Cerita Dewasa Menjadi Nakal Melepas Perawan

Posting Cerita Dewasa Menjadi Nakal Melepas Perawan ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Video Lucu Tatto di Memek

$
0
0

Video Lucu – Tatto itu adalah seni, saya setuju dengan pernyataan bahwa tatto adalah seni. Tatto bukan hanya sekedar seni, bagi sebagian orang tatto juga bisa di sebut dengan hobi, bahkan ada yang sampai membuat tatto di seluruh tubuhnya seakan seperti mafia Yakuza.

Mungkin Anda sudah sering melihat cara pembuatan tatto, ada yang bilang tatto itu menyakitkan, ada juga yang mengatakan tatto itu menyenangkan karena itu adalah seni. Tapi pernahkah Anda melihat cara pembuatan tatto di bagian intim atau daerah kemaluan? Penasaran dengan cara pembuatan tattonya, mari kita lihat langsung video cara pembuatan tatto di memek seorang wanita. Pasti rasanya sakit banget ya?

Video Lucu Tatto di Memek

Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa | Cerita Dewasa | Humor Dewasa

Posting Video Lucu Tatto di Memek ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Memek Empuk Bu Rissah

$
0
0

Cerita Dewasa – Halo para pembaca, sebelumnya Ane ucapin terima kasih telah setia pantau update kisah-kisah seru dan unik, cerita bergambar ini bisa jadi wahana hiburan dari kejenuhan yang anda alami dalam hidup, dan tidak lupa “ Slamat datang para pedatang baru, silahkan anda buka kategori yang anda suka. Yuk langsung simak post Cerita Bergambar terbaru dan seru selengkapnya;

Sebelumnya aku nyaris patah semangat ketika mendapati harga sewaan kamar yang rata-rata sangat mahal dan tak terjangkau di kota tempatku kuliah di sebuah PTN. Hingga ketika Bu Rissah pemilik warung makan sederhana menawariku untuk tinggal di tempatnya dengan harga sewa yang murah aku langsung menyetujuinya. Oh ya, Bu Rissah, ibu kostku itu adalah seorang janda berusia sekitar 45 tahun. Sejak kematian suaminya tujuh tahun lalu, ia tinggal bersama putri tunggalnya Nastiti. Ia masih sekolah, kelas dua di sebuah SMAN di kota itu.

Mereka hidup dari usaha warung makan sederhana yang dikelola Bu Rissah dibantu Yu Narsih, seorang wanita tetangganya. Yu Narsih hanya membantu di rumah itu sejak pagi hingga petang setelah warung makan ditutup. Pembawaan keseharian Bu Rissah tampak sangat santun. Ia selalu mengenakan busana terusan panjang terutama bila tampil di luar rumah atau sedang melayani pembeli di warungnya. Hingga kendati berstatus janda dengan wajah lumayan cantik, tak ada laki-laki yang berani iseng atau menggoda. “Ada memang laki-laki yang meminta ibu untuk menjadi istrinya. Tetapi ibu hanya ingin membesarkan Nastiti sampai ia berumah tangga. Apalagi sangat sulit mencari pengganti laki-laki seperti ayah Nastiti almarhum,” katanya suatu ketika aku berkesempatan berbincang dengannya di suatu kesempatan.

Di tengah kesibukanku memperbaiki dinding kamar, tiba-tiba kudengar suara pintu kamar mandi dibuka. Lalu tak lama berselang kudengar suara pancaran air yang menyemprot kencang dari kamar mandi. Padahal di sana tidak ada kran air yang memungkinkan menimbulkan bunyi serupa. Maka seiring dengan rasa ingin tahu yang muncul tiba-tiba, aku segera mencari celah lubang di dinding yang bersebelahan dengan kamar mandi untuk bisa mengintipnya. Ah, ternyata yang ada di kamar mandi adalah Bu Rissah. Wanita itu tengah kencing sambil berjongkok. Mungkin ia sangat kebelet kencing hingga begitu berjongkok semprotan air yang keluar dari kemaluannya menimbulkan suara berdesir yang cukup kencang sampai ke telingaku. Aku jadi tersenyum simpul melihat kenyataan itu. Tadinya aku tidak berniat melanjutkan untuk mengintip. Namun ketika sempat kulihat pantat besar Bu Rissah yang membulat, naluriku sebagai laki-laki dewasa jadi terpikat. Posisi jongkok Bu Rissah memang membelakangiku. Namun karena ia menarik tinggi-tinggi daster yang dikenakannya, aku dapat melihat pantat dan pinggulnya.

Cerita Dewasa Memek Empuk Bu Rissah

Ah, wanita berkulit kuning itu ternyata belum banyak kehilangan daya pikatnya sebagai wanita. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk terus mengintip, melihat adegan lanjutan yang dilakukan ibu kostku di kamar mandi yang ternyata membuat tubuhku panas dingin dibuatnya. Betapa tidak, setelah selesai kencing, Bu Rissah langsung mencopot dasternya untuk digantungkannya pada sebuah tempat gantungan yang tersedia. Tampak ia telanjang bulat karena dibalik dasternya ia tidak mengenakan celana dalam maupun kutangnya. Jadilah aku bisa menikmati seluruh keindahan lekuk-liku tubuhnya. Bongkahan pantatnya tampak sangat besar kendati bentuknya telah agak menggantung. Sepasang buah dadanya yang juga sudah agak menggantung, ukurannya juga tergolong besar dengan dihiasi sepasang pentilnya yang mencuat dan berwarna kecoklatan.

Namun yang membuatku kian panas dingin adalah adegan lanjutan yang dilakukannya setelah ia mulai mengguyur air dan menyabuni tubuhnya. Sebab setelah hampir sekujur tubuhnya dibaluri busa sabun mandi, ia cukup lama memainkan kedua tangannya di kedua susu-susunya. Meremas-remas dan sesekali memilin puting-putingnya. Sepertinya ia tengah berusaha membangkitkan dan memuasi birahinya oleh dirinya sendiri. Lalu, dengan satu tangan yang masih menggerayang dan meremas di buah dadanya, satu tangannya yang lain menelusur ke selangkangannya dan berhenti di kemaluannya yang membukit. Kemaluan yang hanya sedikit ditumbuhi bulu rambut itu, berkali-kali diusap-usapnya dan akhirnya salah satu jarinya menerobos ke celahnya. Ah, ia juga mengeluar-masukkan jarinya ke liang kenikmatannya. Bahkan seperti tidak puas dengan satu jari tengah tangannya, jari telunjuknya pun ikut dimasukannya. Hingga akhirnya kedua jarinya yang digunakan untuk mencolok-colok vaginanya.

Cerita Dewasa, Pengalaman Menikmati Daging Empuk Memek Ibu RissahAku yakin Bu Rissah melakukan semua itu sambil membayangkan bahwa yang mencolok-colok liang kenikmatannya adalah penis seorang laki-laki. Terbukti ia melakukan sambil merem-melek dan mendesah. Membuktikan bahwa ia mendapatkan kenikmatan atas yang tengah dilakukannya. Disodori pertunjukkan panas yang
diperagakan ibu kostku, aku kian tak tahan. Kukeluarkan kemaluanku yang telah ikut mengeras dari celana setelah membuka risleting. Kuremas-remas sendiri penisku sambil membayangkan menyetubuhinya yang tengah bermasturbrasi.

Akhirnya, ketika tubuhnya terlihat mengejang, karena menahan birahi yang tak terbendung dan seiring dengan datangnya puncak kenikmatan yang didambakan, aku pun kian kencang meremas dan mengocok kemaluanku sambil terus memelototi tingkah polahnya. Dan tubuhku ikut mengejang dan melemas ketika dari ujung penisku memuntahkan mani yang menyembur cukup banyak. Dia tampak kaget dan mencoba mencari sesuatu di dinding kamar mandi yang berbatasan dengan kamarku. Mungkin ia sempat mendengar erangan lirih suaraku yang tak sadar sempat kukeluarkan saat mendapatkan orgasme. Namun karena aku segera menjauh dari dinding, ia tak sempat memergokiku. Tetapi,… ah.. entahlah.

Hanya sejak saat itu aku sering mencari kesempatan untuk mengintipnya saat ia mandi. Bahkan juga mengintip ke kamarnya saat ia tidur. Kamar Dia memang bersebelahan dengan kamarku. Rupanya, untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, selama ini wanita itu mendapatkannya dari bermasturbrasi. Hingga aku sering memergoki ia melakukannya di kamarnya. Dan seperti Dia, setiap aku mendapatkan kesempatan untuk melihat ketelanjangannya, selalu aku melanjutkan dengan mengocok sendiri kemaluanku. Tentu saja sambil membayangkan menyetubuhi ibu kostku itu. Sampai akhirnya, mengintip ibu kostku merupakan acara rutin di setiap kesempatan seiring dengan gairah birahiku yang kian menggelegak.

Sampai suatu malam, setelah sekitar enam bulan tinggal di rumahnya, aku bermaksud keluar kamar untuk menonton televisi di ruang tamu. Maklum sejak sore aku terus berkutat dengan diktat dan buku-buku untuk tugas pembuatan paper salah satu mata kuliah. Namun yang kutemukan di ruang tamu membuatku sangat terpana. Televisi 17 inchi yang ada memang masih menyala dan tengah menyiarkan satu acara infotainment dan disetel dengan volume cukup keras. Namun satu-satunya penonton yang ada, yakni Dia, tampak tertidur pulas. Ia tidur dengan menyelonjorkan kaki di sofa, sementara daster yang dikenakannya tersingkap cukup lebar hingga kedua kaki sampai ke pahanya nampak menyembul terbuka. Biasanya aku akan membangunkan dan megingatkannya untuk tidur di kamarnya bila memergoki ibu kostku tertidur di ruang tamu. Tetapi itu tidak kulakukan, sayang kalau pemandangan yang menggairahkan sampai terlewatkan.

Ketika aku mendekat, tubuh wanita itu menggeliat dan posisi kakinya kian terbuka hingga mengundangku untuk melihatnya lebih mendekat. Berjongkok di antara kedua kakinya. Kini bukan hanya paha mulusnya yang dapat kunikmati. Aku juga dapat melihat organ miliknya yang paling rahasia karena ia tidak mengenakan celana dalam. Bibir luar kemaluannya terlihat coklat kehitaman dan nampak berkerut. Pertanda kemaluannya sering diterobos alat kejantanan pria. Sementara di celahnya, di bagian atas, tampak kelentitnya yang sebesar biji jagung terlihat mencuat. Melihat ketelanjangan tubuh ibu kostku sebenarnya telah cukup sering kulakukan saat mengintip. Namun melihatnya dari jarak yang cukup dekat baru kali itu kulakukan. Degup jantungku jadi terpacu, sementara penisku langsung menegang. Aku nyaris mengulurkan tanganku untuk mengusap vaginanya untuk merasakan lembutnya bulu-bulu halus yang tumbuh di sana atau merasakan hangatnya celah lubang kenikmatan itu.

Cerita Dewasa, Pengalaman Menikmati Daging Empuk Memek Ibu RissahTetapi takut resiko yang harus kutanggung bila ia terbangun dan tidak menyukai ulahku, aku urungkan niatku tersebut. Dan tak tahan terpanggang oleh gairah yang memuncak, kuputuskan untuk kembali ke kamar. Untuk beronani, meredakan ketegangan yang meninggi. Di dalam kamar, kulepaskan seluruh pakaian

yang kukenakan. Lalu tiduran telanjang diatas ranjang setelah sebelumnya menarik kain selimut untuk menutupi tubuh. Seperti itulah biasanya aku beronani sambil membayangkan keindahan tubuh dan menyetubuhi ibu kostku. Hanya, baru saja aku mulai mengelus burungku yang tegak berdiri tiba-tiba kudengar pintu kamarku yang tak sempat terkunci dibuka dan seseorang terlihat menerobos masuk ke dalam. “Hayo, lagi ngocok yah,” suara Dia mengagetkanku. Ternyata yang membuka pintu dan masuk kekamarku adalah ibu kostku. “Ti,… tidak,” jawabku dan secara reflek segera kutarik selimut untuk menutupi tubuhku. “Jangan bohong Tris. Ibu tahu kok kamu sering mengintip ibu saat mandi atau dikamar. Juga tadi kamu melihati milik ibu saat tidur di sofa kan?” katanya lirih seperti berbisik.

Ditelanjangi sedemikian rupa aku jadi malu dan menjadi tegang. Takut kepada kemarahan Dia atas semua ulah yang tidak pantas kulakukan. Penisku yang tadi tegak menantang kini mengkerut, seiring dengan kehadiran wanita itu di kamarku dan oleh pernyataanya yang telah menelanjangiku. Aku membungkam tak dapat bisa bicara. “Sebenarnya ibu nggak apa-apa kok, Tris. Malah, eee.. ibu bangga ada anak muda yang mengagumi bentuk tubuh ibu yang sudah tua begini. Kalau mau, sekarang kamu boleh melihat semuanya milik ibu dari dekat dan kamu boleh melakukan apa saja. Asal kamu bisa menjaga rahasia serapat-rapatnya,” ujarnya. Aku masih belum tahu arah pembicaraan ibu kostku hingga hanya diam membisu. Tetapi, Dia telah melepas daster yang dikenakannya. Dan dengan telanjang bulat, setelah sebelumnya mengunci pintu kamar, ia menghampiriku yang masih terbaring di ranjang. Duduk di tepi ranjang di sebelahku. Tak urung gairahku kembali terpacu kendati hanya menatapi ketelanjangan tubuh wanita yang lebih pantas menjadi ibuku itu. “Ayo Tris, jangan cuma melihati begitu. Tadi kamu sebenarnya ingin memegang punya aku kan? Ayo lakukan semua yang ingin dilakukan padaku,” suaranya terdengar berat ketika mengucapkan itu.

Mungkin ia telah bernafsu dan ingin disentuh. Melihat aku tidak bereaksi, aku kostku akhirnya mengambil insiatif. Tangannya menjulur, menarik selimut yang menutupi tubuh telanjangku. Batang penisku yang tegak mengacung diraihnya dan diremasnya dengan gemas. Selanjutnya mengelus-elusnya perlahan hingga aku menjadi kelabakan oleh sentuhan-sentuhan lembut tangannya di selangkanganku. Dan sambil melakukan itu Dia mulai membaringkan tubuhnya di sisiku dalam posisi berhadapan denganku. Maka buah dadanya yang berukuran besar dan seperti buah pepaya menggantung berada tepat di dekat wajahku. Aku tetap tidak bereaksi kendati payudaranya seperti sengaja disorongkan ke wajahku. Namun ketika ia mulai mengocok penisku dan menimbulkan kenikmatan tak terkira, keberanianku mulai terbangkitkan. Payudaranya mulai kujadikan sasaran sentuhan dan remasan tanganku. Buah dadanya sudah tidak kencang memang, tetapi karena ukurannya yang tergolong besar masih membuatku bernafsu untuk meremas-remasnya. Puas meremas-remas, aku mulai menjilati pentilnya secara bergantian dan dilanjutkan dengan mengulumnya dengan mulutku.

Rupanya tindakanku itu membuat gairah Dia menjadi naik. Ia mulai mengerang dan kian mengaktifkan sentuhan-sentuhannya di di alat kelaminku.“Ya Tris, begitu. Ah,.. ah enak. Uh,.. uh..terus terus sedot saja. Ya,.. ya. sshh…ssh.. akhhh”. Dengan mulut masih mengenyoti susu Dia secara bergantian kiri dan kanan, tanganku mulai menyelusur ke bawah. Ke perutnya, lalu turun ke pusarnya dan akhirnya kutemukan busungan membukit di selangkangannya. Kemaluan yang hanya sedikit di tumbuhi rambut itu terasa hangat ketika aku mulai mengusapnya. Rupanya itu merupakan wilayah yang sangat peka bagi seorang wanita.

Maka ketika aku mulai mengusap dan meremas-remas gemas, Dia mulai menggelinjang. Kakinya dibukanya lebar-lebar memberi keleluasaan padaku untuk melakukan segala yang yang kuiinginkan. Terlebih ketika jari telunjukku mulai menerobos ke celahnya. Lubang vaginanya ternyata tak cuma hangat. Tetapi telah basah oleh cairan yang aku yakin bukan oleh air kencingnya. Aku jadi makin bernafsu untuk mencolok-coloknya. Tidak hanya satu jari yang masuk tetapi jari tengahkupun ikut bicara. Ikut menerobos masuk ke lubang kenikmatan aku kostku. Mengocok dan terus mengocoknya hingga lubang vaginanya kian becek akibat banyaknya cairan yang keluar. Ia juga menggelinjang-gelinjang sambil terus mendesah. “Ah,.. ah.. ah aku tidak kuat lagi Tris. Ayo sekarang kamu naik ke tubuh aku,” bisiknya akhirnya.

Rupanya ia sudah tidak tahan akibat kemaluannya terus diterobos oleh dua jariku. Maka tubuhku ditarik dan menindihnya. Dasar belum punya pengalaman sedikitpun dengan wanita. Kendati telah menindihnya, penisku tak kunjung dapat menerobos lubang kenikmatan aku kostku. Untung Dia cukup telaten. Dibimbingnya penisku dan diarahkannya tepat di lubang vaginanya. “Sudah, dorong masuk tetapi pelan-pelan. Soalnya aku sudah lama melakukan seperti ini,” bisiknya di telingaku. Bleessss! Sekali sentak amblas penisku masuk ke lubang kenikmatan aku kostku. Aku memang tidak mengindahkan permintaannya yang memintaku untuk memasukannya perlahan. Mungkin karena tidak berpengalaman dan sudah terlanjur naik ke ubun-ubun gairah yang kurasakan. Hingga ia sempat vaginaik saat penisku menancap di lubang vaginanya. “Auuu, ..ah.ah.. pe..pelan-pelan Tris, shhh….ssh ..ah..ah,” “Ma,… ma.. maaf bu,” “Iya,.iya. Be,.. besar sekali punya kamu ya Tris,”“Punyamu juga besar dan enak,” kataku sambil terus meremasi kedua payudaranya.

Namun baru beberapa saat aku mulai memaju mundurkan penisku ke lubang vaginanya, desah nafasnya kian keras kudengar. Tubuhnya terus menggelinjang dan mulai menggoyang-goyangkan pantatnya. Akibatnya baru beberapa menit permainan berlangsung aku sudah tak tahan. Betapa tidak, penisku yang berada di liang vaginanya terasa dijepit oleh dinding-dinding kemaluannya. Bahkan terasa seperti disedot dan diremas-remas. “Aduh,.. ah.. aku tidak tahan. Ah,..ah…ah..aaaaaahhh,” Aku terkapar di atas tubuhnya setelah menyemprotkan cukup banyak air mani di liang sanggamanya. Indah dan melayang tinggi perasaanku saat segalanya terjadi. Dan cukup lama aku menindihnya yang memelukku erat setelah pengalaman persetubuhan pertamaku itu. “Maaf bu cepat sekali punya saya keluar. Jadinya cuma ngotorin” “Tidak apa-apa Tris. Kamu baru kali ini ya melakukannya? Nanti juga bisa tahan lebih lama” katanya setelah aku terbaring di sisinya sambil menenangkan gemuruh di dadaku yang mulai mereda.

Dan dengan lembut dia membersihkan air mani yang berleleran di penisku dan vaginanya dengan daster yang tadi dikenakannya. “Sebentar aku bikin kopi dulu ya, biar kamu semangat lagi,” Dia keluar dari kamarku sambil membawa dasternya yang telah kotor. Rupanya ia menyempatkan ke kamar mandi, karena kudengar ia menyiram dan membasuh tubuhnya. Cukup lama ia melakukan itu di kamar mandi. Baru ia kembali ke kamarku dengan membawa segelas besar kopi panas kesukaanku yang dibuatnya.

Ia mengenakan kain panjang yang dililitkan sebatas dadanya. Namun satu-satunya pembungkus tubuhnya itu langsung dilepaskannya setelah menaruh gelas kopi dan mengunci kembali pintu kamarku. “Kopinya saya minum dulu ya bu,” “Oh ya, ya. Silahkan diminum nanti keburu dingin,” Menyeruput beberapa tegukan kopi panas buatannya membuatku kembali bergairah. Aku menyempatkan diri mencuci rudalku di kamar mandi. Kendati tadi sudah dibersihkan olehnya, tetapi rasanya kurang bersih dan agak kaku. Mungkin karena sperma yang mengering. Ketika aku kembali ke kamar, Dia langsung menggenggam penisku yang masih layu. Mungkin ia sudah ingin gairahnya tertuntaskan dan bermaksud membangkitkan kejantananku dengan mengelus dan meremas-remasnya. Tetapi dengan halus kutepis tangannya. “Aku telentang saja,..,” kataku.

Cerita Dewasa Memek Empuk Bu Rissah

Dia naik atas ranjang dan aku segera menyusulnya. Ia yang telah tiduran dengan posisi mengangkang, kudekati bagian bawah tubuhnya tepat di antara kedua pahanya. Ah, liang sanggamanya sudah banyak kerutan terutama di bagian bibir kemaluannya. Warnanya coklat kehitaman. Bahkan ada bagian dagingnya yang menggelambir keluar. Ia mencoba menutupi kemaluannya dengan tangannya. Mungkin ia malu bagian paling rahasia miliknya dipelototi begitu. Tetapi segera kusingkirkan tangannya. Dan ketika tanganku mulai melakukan sentuhan di sana, ia mandah saja. Bahkan saat telunjuk jari tanganku mulai mencoloknya, ia mendesah. Tak puas hanya memasukkan satu jari, jari tengahku menyusul masuk mencoloknya. Dan aku mulai mengkorek-koreknya dengan mengeluar-masukkan kedua jariku itu. Akibatnya ia menggelinjang dan mendesah.

Kedua jariku semakin basah oleh cairan vaginanya. Baunya sangat khas, entah mirip bau apa, sulit kucarikan padanannya. Hanya yang pasti, bau vaginanya tidak membuatku jijik. Hidungku semakin kudekatkan untuk lebih membauinya. Tetapi ketika lidahku mulai kugunakan untuk menyapu bagian luar bibir vaginanya ia memberontak. “Hiiii, jangan Tris, ah,.. ah.. jorok ah. Kamu nggak jijik? Shhh,… akhhh… shhh,….shhhh,” Ia mencoba menolakkan kepalaku menjauhkan mulutku dari lubang nikmatnya. Aku tetap nekad, mulut dan lidahku tambah liar menggeremusi dengan gemas liang sanggamanya itu. Hingga ia kian menggelepar dan menggelinjang. Mulutnya mendesis seperti orang kepedasan. Mulut dan lidahku yang meliar ke bagian dalam vaginanya menimbulkan sensasi tersendiri. Berkali-kali ia mengangkat pantatnya dan membuat lidah dan mulutku semakin menekan dan menekan ke kedalamannya. Ludahku yang bercampur dengan cairan vaginanya menjadikan lubang nikmatnya terasa sangat basah. Tetapi, ketika lidahku mulai melakukan sapuan ke lubang duburnya dengan cara mengangkat sedikit pantatnya, ia kembali berontak. “Apa-apaan ini, hiii,.. jangan ah kotor. Uhhh… a… shhh.. shh,”

Aku sering melihat film BF, saat wanita dijilati lubang anusnya, ia tambah menggelinjang dan merintih. Berarti lubang dubur sangat peka oleh sentuhan. Dan memang terbukti, Dia tambah merintih dan mengerang. Hanya baru beberapa saat sapuan kulakukan, tubuhnya telah mengejang. Kedua pahanya menjepit kencang kepalaku disusul dengan mengejutnya dubur dan lubang vaginanya. “Ohhh, aku sudah enak Tris. Kamu sih menjilat-jilat di situ. Kamu sudah sering ya melakukan dengan wanita,” “Tidak bu,” “Kok kamu tahu yang seperti itu,” “Saya hanya ikut-ikutan adegan film BF” Ujarku. ” Bapaknya Titi (panggilan Nastiti, anaknya) sih jangankan menjilat dubur. Menjilati vagina aku saja tidak pernah,” katanya.

Kubiarkan ia sesaat meredakan nafasnya yang memburu. Lalu aku mulai menindih tubuhnya ketika ia menyatakan siap untuk melakukan permainan berikutnya. penisku mulai naik-turun keluar-masuk dari liang sanggamanya. Bunyinya sangat khas dan membuatku tambah bergairah. Sementara tanganku tak henti-hentinya meremasi susu-susunya. Pentil susunya yang besar dan mengeras kusedot-sedot dengan mulutku. Itu membuatnya keenakan dan kembali mendesah. Ia tak mau kalah. Pinggulnya mulai digoyang. Pantat besarnya dijadikan landasan untuk menggoyang. Jadilah benda bulat panjang milikku yang berada di dalamnya mulai merasakan nikmat oleh gesekan dinding vaginanya. Goyangan pinggul dan naik-turunnya tubuhku di bagian bawah sepertinya seirama. Terasa syuur, dan ah, nikmat.

Tak lupa, sesekali bibirnya kucium. Ia membalasnya lebih hangat. Lidahku disedotnya nikmat. Jadilah kami bak sepasang kekasih yang tengah meluahkan gairah. Saling berpacu dan saling memberi kenikmatan. Aku tak peduli lagi bahwa yang tengah kusetubuhi adalah ibu kostku. Wanita yang jauh lebih tua usianya dan selama ini kuhormati karena penampilannya yang selalu nampak santun. Tak kusangka ia menyimpan bara yang siap melelehkan. Liang nikmat Dia mulai berdenyut-denyut kembali. Mungkin ia akan kembali orgasme seperti yang juga tengah kurasakan. Goyangan pinggulnya semakin kencang tetapi tidak teratur. Maka sodokan penisku ke lubang nikmatnya semakin garang. Menghujam dan kian menghujam seolah hendak membelah bagian bawah tubuhnya.

Puncaknya, ketika Dia mulai merintih dan kian mendesah, tanganku mulai menyelinap ke pinggulnya dan menyelusup ke pantatnya. Di sana aku meremas dan mencari celah agar dapat menyentuh duburnya. Dan setelah terpegang, jari telunjukku mencolek-colek lubang anusnya. Akibatnya matanya seperti membelalak dan hanya menampakkan warna putihnya. Dirangsang di dua lubangnya sekaligus membuatnya seperti cacing kepanasan. Maka ketika tubuhnya semakin mengejang, dan tubuhku dipeluknya erat. Jari telunjukku kupaksa masuk ke lubang duburnya. Sedang penisku kubenamkan sekuatnya di vaginanya.

Jadilah pertahanan wanita itu ambrol, vaginanya kian berdenyut dan menjepit sementara erangannya semakin kencang dan bahkan vaginaik. Sedang dari rudalku, menyembur sebanyak-sebanyaknya sperma ke lubang nikmatnya. Karena banyaknya sperma yang mengguyur, kurasakan ada yang meleleh keluar dari mulut kemaluannya yang masih terterobos oleh penisku. “Ah, aku puas sekali Tris. Baru kali ini aku merasakan yang seperti ini,” katanya.

Kami masih terkapar di ranjang. Ada rasa ngilu dan tulang-tulangku seperti dilolosi. Tetapi sangat nikmat. Ada tiga ronde permainan yang kulakukan malam itu. Dia mengaku sangat kecapaian ketika aku memintanya kembali. Menjelang subuh, ia pamit untuk kembali ke kamarnya. “Kalau kamu suka, aku siap melakukannya setiap waktu. Tetapi tolong jaga erat-erat rahasia kita ini,” ujarnya berpesan. Aku mengangguk setuju. Bahkan sebelum keluar dari kamarku ia kuhadiahi ciuman panjang. Pantat besarnya kuremas-remas gemas dan nyaris punyaku bangkit kembali. “Sudah ah, besok malam bisa kita sambung lagi. Kamu Tris, besok harus kuliah kan,” katanya. Bergegas ia menyelinap keluar dari kamarku. Takut dengan gairahnya yang kembali terpancing. Perselingkuhanku dengannya terus berlangsung. Di setiap kesempatan, kalau tidak aku yang mengajaknya, ia yang mengambil insiatif. Bahkan di siang hari, kalau aku lagi ngebet, sengaja bolos dari kampus. Mampir ke warungnya dan memberi kode, lalu ia akan pulang menyempatkan melayaniku di kamarku atau di kamarnya. Ia memang tergolong wanita panas yang terpicu hasrat seksualnya.

Seperti siang itu, karena hanya ada satu mata kuliah, aku pulang agak siang dari kampus. Aku langsung ke warung untuk makan siang dan bermaksud memberi kode pada ibu kostku. Tetapi ia tidak di sana. ” Ibu baru saja pulang, mungkin untuk istirahat,” kata Yu Narsih, pembantunya yang ada menunggu warung melayani pembeli. Jarak antara warung dengan rumah memang dekat tak lebih dari 50 meter. Maka setelah menyantap makan siangku, aku langsung ngabur ke rumah. Dia tidak sedang tidur seperti yang kusangka. Ia sedang melipati pakaian yang telah diambilnya dari jemuran duduk di ruang tengah. Maka dasar sudah horny, kudekati ia dan kupeluk dari belakang. “Kuliahnya bebas Tris,” katanya. “Cuma satu mata kuliah kok,” jawabku. Ia berkeringat, mungkin karena kesibukannya melayani pembeli sejak pagi. Baunya khas, bau wanita dewasa. Tetapi tidak mengurangi gairahku untuk memesrainya. Ia mulai menggelinjang ketika tanganku menyelusup ke balik dasternya dan mencari gundukan buah dadanya.

Kuremas-remas susunya dan kupilin putingnya. Aku jadi gemas karena ia tak bereaksi. Tetapi melanjutkan pekerjaanya memberesi pakaian-pakaian yang telah dicucinya. Maka sambil menciumi lehernya, tanganku terus merayap dan merayap sampai kutemukan vaginanya yang masih tertutup CD. Baru ketika hendak kutarik CD nya ia berontak. “Kamu pengin Tris?,” “Iya. Habis vaginanya enak sih,” kataku. Celana dalamnya berhasil kulepaskan tanpa membuka dasternya. Sebenarnya ia mengajakku untuk main di kamarnya. Tetapi kutolak, aku ingin ia melayaniku di sofa. Apalagi Nastiti tengah camping di sekolahnya sejak dua hari lalu. Jadi aku tidak perlu takut ketahuan anak gadisnya itu. Dan lagi aku cuma butuh pelepasan hajat secara singkat karena harus menyelesaikan makalah yang harus jadi besok pagi. Kalau main di kamar, pasti akan memakan waktu lama karena Dia pasti tak mau cuma kusetubuhi sebentar.

Jadilah setelah sebentar menjilati vaginanya dan meremasi susunya, hanya dengan menyingkap dasternya aku mulai menyetubuhinya. Dengan posisi duduk di sofa ia kangkangkan kakinya hingga memudahkanku memasukkan penis ke liang nikmatnya. Kugenjot pelan lalu mulai cepat, karena nafsuku memang sudah naik ke ubun-ubun. Namun pada saat aku memuncratkan sperma ke lubang vaginanya, samar-samar kulihat seseorang melihati perbuatan kami. Ia adalah Yu Narsih, pembantu aku. Kulihat ia mengintip dari balik gorden di pintu dekat kamar mandi. Rupanya ia masuk dari pintu belakang rumah yang memang tidak terkunci. Aku langsung berdiri dan melangkah ke arah dapur. “Dasar anak muda, kalau lagi ada mau nggak sabaran,” katanya tersenyum melihat tingkahku. Dibersihkannya sperma yang berleleran di sekitar kemaluannya dengan daster yang dikenakannya. Ia tidak tahu bahwa sebenarnya aku tengah mencoba mengejar Yu Narsih yang langsung menyelinap keluar setelah perbuatanku dengan ibu kostku. Aku jadi panik, takut Yu Narsih akan menceritakan peristiwa yang dilihatnya kepada para tetangga. Kuputuskan untuk tidak menceritakan padanya ihwal Yu Narsih. Biarlah akan kucoba meredamnya, pikirku.

Selepas sore kutemui Yu Narsih di rumahnya. Jarak rumah Yu Narsih hanya sekitar 500 meter. Terpencil di tepi sawah. Aku memang sering main ke rumahnya dan kenal baik dengan suaminya, Kang Sarjo yang berprofesi sebagai tukang becak. Wanita berusia sekitar 35 tahun dan berkulit agak gelap itu, cukup kaget ketika aku datang. “Kang Sarjo mana Yu?” “Oh, baru saja berangkat narik. Ada perlu dengan dia?” Plong, lega rasa hatiku. Aku memang ragu, takut permasalahan yang ingin kusampaikan ke Yu Narsih di dengar suaminya. Aku dipersilahkannya duduk di balai, satu-satunya perabotan yang ada di ruang tamu rumah berdinding pagar itu. Yu Narsih pun duduk menyebelahiku. “Tidak. Aku malah perlu sama Yu Narsih kok,” kataku.

Dengan pelan kusampaikan maksud kedatanganku. Aku meminta Yu Narsih tidak menceritakan apa yang dilihatnya siang tadi kepada orang-orang. Kasihan ibu kostku akan jadi bahan gunjingan orang. Dan sejauh ini Dia tidak tahu kalau Yu Narsih sebenarnya telah memergoki perbuatan itu hingga aku memintanya pula untuk tidak menegur ibu kostku. Ia cuma terdiam membisu sampai aku menyelesaikan semua yang ingin kusampaikan. “Ah, saya ndak apa-apa kok Mas Tris. Saya malah yang minta maaf, tadi nyelonong masuk,” ujarnya. “Tetapi saya tidak enak sama Yu Narsih. Yu Narsih jangan cerita sama siapa-siapa ya,” kataku lebih menegaskan. Seperti menghiba saat aku menyampaikan itu. “Iya mas. Masak saya menjelek-jelekkan Mas Tris dan ibu sih,” Mendengar kesungguhan dan ketulusannya itu aku merasakan beban berat yang tadi menindihku berkurang. Akupun langsung pamit pulang. Sejak itu aku dengan tenang dapat memuasi ibu kostku. Aku tinggal di rumah ibu kostku sampai lulus kuliah dan telah memperoleh pekerjaan. Bahkan, saat ini saya tengah dalam persiapan perkawinan dengan Nastiti, putri tunggal ibu kostku, entah apa jadinya nanti,…. Apakah Dia akan tetap meminta layananku bila aku telah menjadi menantunya ?

Cerita Dewasa Memek Empuk Bu Rissah

Posting Cerita Dewasa Memek Empuk Bu Rissah ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Merasakan Lubang Teman Mamaku

$
0
0

Cerita Dewasa – Ini cerita yang kualami kurang lebih 2 tahun yang lalu. Aku adalah seorang siswa SMU swasta di sebuah kota X, nama aku adalah Endy dan aku saat ini berumur 18 tahun. Aku mempunyai suatu kebiasaan untuk melakukan onani, yah mungkin satu kali untuk satu hari. Aku mempunyai seorang teman, bisa dikatakan dia merupakan teman aku yang terbaik, krn hampir setiap hari kami selalu bersama. Aku memang sering main ke rumahnya dan tentu saja, aku sering berjumpa dgn mamanya.

Dapat dikatakan mamanya saat ini kira-kira berusia 36 tahun, tetapi tubuhnya terlihat bagaikan seorang gadis yang berusia 20 tahunan. Yah montok dan padat sekali dan aku memanggil mamanya Tante Nita. Tentu saja aku sering melakukan onani dgn mengkhayalkan mama kawanku ini. Suatu hari, kami bersama teman-teman sekolah lainnya akan melaksanakan pesta barbeque dan tempat kami berkumpul merupakan rumah dari kawanku ini. Krn masih menunggu teman kami yang blm hadir, maka aku bermain di rumah kawanku ini dgn permainan dadu dgn yang lainnya. Mungkin krn kebetulan aku melempar dadunya terlalu kuat, maka dadu itu jatuh ke arah kamar mama temanku.

Lalu dgn malas dan ogah-ogahan, aku bangkit untuk mengambil dadunya. Tetapi saat akan mengambil dadunya, aku melihat suatu pemandangan yang membuat aku sgt terangsang. Aku melihat Tante Nita hanya memakai celana dlmnya saja, langsung saja kemaluan aku terbangun dan aku segera berjalan keluar sambil berusaha menenangkan diri. Sambil bermain dadu kembali, aku mengkhayalkan bentuk tubuh Tante Nita yang membuatku sgt terangsang. Tetapi sesaat kemudian, Tante Nita keluar dari kamarnya. Dgn serempak, kami memanggilnya dgn panggilan Tante, tetapi aku tidak berani untuk menatapnya, yah mungkin krn aku malu dan agak sedikit takut mengingat kejadian tadi. Krn temanku sdh memanggil, maka kami menyudahi permainan dadu kami dan kami mulai bergerak ke luar rumah. Sesaat sampai di luar rumah, aku melihat Tante Nita sedang berdiri sambil memandang ke arahku, lalu dia menyuruhku untuk menemaninya ke rumahnya yang lain untuk sekedar mengambil barang bekas. Dgn gugup aku menjawab dgn jawaban Ya, lalu Tante Nita mengambil kunci rumahnya dan kami pun berangkat.

Sambil mengikutinya dari belakang, aku memperhatikan goyangan pinggulnya dan tentu saja saat ini aku sdh sgt ingin melakukan masturbasi, tetapi krn blm memiliki kesempatan, maka aku diam saja sambil mengkhayalkan sedang bersetubuh dgn Tante Nita. Sesampainya di rumah tersebut, aku melihat rumah tersebut sdh lama tidak dihuni, mungkin saja krn Tante Nita baru saja pindah ke rumah baru. Kemudian kami pun masuk ke dlm. Dgn hati-hati aku memperhatikan sekeliling rumah tersebut. Memang agak berdebu tetapi masih terlihat kalau rumah tersebut rapi. Sesampainya di ruang tengah rumah tersebut, Tante Nita bertanya kepadaku, Apa yang kamu lihat waktu kamu mengambil dadu yang terjatuh itu tadi.. Dgn terkejut aku menjawab, Aku tidak melihat apa-apa, Tante Lalu Tante Nita berkata, Kamu jangan bohong, nanti aku laporkan bahwa kamu berbuat yang tidak senonoh pada Tante.. Dgn terbata-bata, aku menjawab bahwa aku melihat Tante sedang ganti baju, tetapi aku tidak melihatnya dgn jelas. Lalu Tante Nita bertanya lagi, Apakah kamu ingin melihatnya sekali lagi..

Seperti mendapat durian runtuh, maka aku menjawab, Kalo Tante Nita mengijinkan, aku mau Tante. Sesaat Tante Nita diam, lalu dia menyuruh aku untuk mendekat. Dgn hati-hati, maka aku mendekat padanya, lalu Tante Nita menarik tangan aku dan mencium bibir aku. Tentu saja aku balas dgn ciuman kembali, sedangkan kedua tangan aku diam saja krn sesungguhnya aku dlm keadaan yang sgt tegang. Berbeda dgn tangan Tante Nita, tangannya mulai memegang kejantanan aku dan satunya lagi mulai meremas pantat aku. Kemudian Tante Nita mulai membuka resluiting celana aku dan mulai mengocok kemaluan aku. Aku merasakan kenikmatan krn tangan Tante Nita sgt lembut dan sgt berpengalaman. Krn terbawa perasaan nikmatnya, mata aku mulai tertutup dan mulai menikmati permainan Tante Nita.

Belum berlangsung lama permainan kami, Tante Nita menghentikan permainannya, tentu saja hal ini membuat aku keheranan. Lalu aku mulai berani menatapnya dan aku bertanya kepadanya, Tante, bolehkah aku memegang payudara Tante.. Sambil sedikit tersenyum, Tante Nita berkata, Terserah kamu lalu tangan aku mulai meraba payudara Tante, tetapi aku merabanya dari luar saja krn masih tertutup oleh baju dah BH-nya. Krn merasa kurang puas, maka aku bertanya lagi, Tante, bolekah aku membuka baju tante.. Dgn sedikit kesal, Tante Nita menjawab, Kamu boleh melakukan semua yang ingin kamu lakukan, tubuh aku sekarang ini adalah milikmu sepenuhnya. Dgn terbata-bata aku menjawab, Terima kasih Tante Lalu Tante Nita berkata lagi, Panggil aku Nita saja, tidak usah lagi sebutkan Tantenya. Lalu aku menjawab, Ya, Tante. ., eh, maksud aku Nita. Permainan terus berlanjut, aku mulai membuka kancing baju Tante Nita. Terlihatlah dua bukit kembar yang indah sekali, mungkin ukurannya sekitar 36A. Lalu aku mulai meremas dan mencium payudara Tante Nita dan Tante Nita mulai merasakan kenikmatan dan mengeluarkan suara desahan. Uuhhh ahhh. ., Aku mulai membuka ikatan BH-nya dan menyembullah payudaranya. Dgn liar bibir aku mulai menghisap payudara yang di sebelah kanan, sedangkan tangan aku meremas dgn keras payudaranya yang di sebelah kiri. Aku terus menghisap puting payudara Tante Nita kurang lebih 5 menit lamanya. Kemudian aku melepaskannya dan aku melihat putingnya sdh berwarna kemerah-merahan agak hitam.

Kemudian Tante Nita mulai turun dan berjongkok di hadapan kemaluan aku. Dgn cepat dia menurunkan celana jeans aku sekaligus dgn celana dlm aku, lalu dia pun membuka mulutnya dan memasukkan kemaluan aku ke mulutnya. Hal ini membuat aku terkejut, kemudian Tante Nita mulai menghisap kemaluan aku dan memainkannya di dlm mulutnya yang membuat aku lupa diri. Tangan aku mulai menjambak rambut Tante Nita dan kaki aku mulai menjinjit krn aku merasakan kenikmatan yang hebat. Kurang lebih 10 menit kemudian, aku merasakan ada yang mendesak keluar seperti saat aku sedang melakukan masturbasi dan aku mulai mengerang, Aduh, Nita aku sampai nih, uh uhhh uuuhhh Dan Tante Nita mulai mempercepat permainannya dan akhirnya aku mengeluarkan cairan sperma aku di dlm mulutnya Tante Nita. Aku merasakan Tante Nita menghisap habis seluruh sperma aku dan menelannya. Dlm sisa-sisa kenikmatan, aku melihat Tante Nita bangkit dan mencium bibir aku, yang tentu saja aku balas dgn ciuman yang hangat dan liar. Hanya dlm hitungan beberapa detik, Tante Nita menekan kepala aku dan aku pun mengerti apa yang diinginkan Tante Nita.

Aku mulai berjongkok dan Tante Nita berganti posisi dgn tubuhnya bersandar pada dinding rumah. Dgn perlahan aku menurunkan celana Tante, lalu aku melihat CD warna biru langitnya Tante Nita dgn segunduk daging yang menonjol di antara kakinya, selain itu aku jg melihat CD-nya mulai basah oleh cairan kemaluannya. Tante Nita berkata kepada aku, Endy, cepat dong Tante sdh nggak tahan nih Dgn tenang aku menjawab, Iya Nita. ., dan aku mulai memeloroti CD-nya. Aku melihat rambut kemaluan Tante Nita yang sungguh subur tetapi terawat dgn rapi. Sejujurnya, aku sungguh tidak menyangka keindahan alat kelamin wanita ini berbeda dgn yang pernah aku lihat di film-film blue bahkan sgt berbeda. Dgn perlahan-lahan aku mulai menyapu kemaluan Tante Nita dgn lidah aku. Sesdh rambut kemaluannya basah oleh air liur aku, aku mulai memasukkan lidah aku di antara kemaluannya dan aku menemukan sebuah bijian kecil. Dgn lidah aku, aku mulai menjilati biji tersebut, hal ini membuat Tante Nita mengerang keenakan. Endy.. terus.. Tante merasa nikmat sekali.. ah ah uhhh desahnya. Krn merasakan Tante Nita yang mulai terangsang, maka aku mempercepat jilatan aku pada bijian tersebut kurang lebih 6 menit Tante Nita menjerit sambil memegang dan menjambak rambut aku. Uhhh Tante sampai nihhh ayo terus Ndyyy ah ehmmm nikmat sekali.

Lalu aku melepaskan permainan lidah aku dan aku melanjutkan dgn tangan aku yang mulai menggosok dan mengocok kemaluan Tante Nita krn aku merasa jijik untuk menghisap air kemaluan wanita tetapi dgn cepat Tante menarik kepalaku dan mengarahkannya kembali ke kemaluannya. Krn ingin memuaskan Tante Nita, maka aku mulai memainkan lidah aku di kemaluan Tante Nita. Akhirnya Tante mengejang dan berteriak, Ahh ahhh auuu ehmmm aku sampai.. terus Ndyyy uhh ahhh aahhh Aku merasakan ada cairan yang keluar dari kemaluan Tante, maka aku menghisap seluruh cairan tersebut sampai kering dan kemudian aku menelannya. Krn melihat Tante Nita sedang merasakan sisa-sisa kenikmatannya maka aku bangkit dan mencium bibirnya, sedangkan tangan aku meremas payudaranya.

Lalu Tante Nita membuka matanya dan tersenyum nakal sambil berkata, Endy, kamu kurang ajar sekali, bahkan dgn mama kawan baikmu pun kamu berani berbuat begitu. Dgn terkejut aku berkata, Tapi Tante, aku tidak bermaksud begitu, kan tante yang Blm selesai aku berkata Tante Nita memotongnya dan berkata, Aku tahu kamu tidak bermaksud begitu tapi kamu sdh melakukannya jadi ya nggak apa-apa deh tante suka dgn permainan kamu. Lain kali kamu harus melakukannya dgn Tante lagi. Kalo tidak.. Tante akan laporkan kamu sama yang lainnya! Lalu aku tersenyum dan berkata, Tante nakal sekali, aku sampai terkejut, tapi Tante jangan khawatir, lain kali aku akan melayani Tante lagi, aku janji Nita. Kamu harus ingat janji kamu yah sekarang kita harus berpakaian kembali, lalu kamu kembali ke teman kamu kan kamu mau barbeque kan.. kata Tante Nita kemudian yang sempat membuatku terkejut seperti sadar kembali kalau kami sdh meninggalkan acara pesta. Dgn cepat aku mulai membetulkan pakaian aku dan merapikan rambut aku sambil bertanya kepada Tante Nita, Tante. ., kita sdh pergi berapa lama sih.. Kalo ketahuan gimana, Tante.. Dgn tenang Tante menjawab, Kamu jangan khawatir, Tante akan mengaturnya supaya aman.

Lalu kami pun kembali ke rumah Tante Nita yang baru meskipun dalan hatiku masih ada sedikit keraguan. Sesampainya disana, Tante berkata bahwa kami membongkar seluruh rumah untuk mencari kunci lemarinya sehingga memerlukan waktu setengah jam. Sambil bernafas lega, aku menoleh ke arah Tante Nita dan melihatnya tertawa, sungguh menggoda sekali. Beginilah awal kisahku dgn Tante Nita yang merupakan mama dari kawan baikku. Di pesta barbeque bersama temanku, aku merasa sgt tidak tenang bahkan terasa ada yang ingin dikeluarkan. Akhirnya aku pun melakukan masturbasi di kamar mandi, tentu saja sambil mengkhayalkan Tante Nita. Dlm hati aku tentu saja sgt ingin untuk melakukannya dgn Tante Nita, tetapi yah Hari ini sdh lewat 2 minggu sejak kejadian di malam pesta barbeque itu. Aku sendiri sdh tidak sabar dan frekuensi onani aku malah semakin meningkat, bahkan bisa tiga kali dlm satu hari. Tetapi siang harinya, ketika baru pulang dari sekolah, sesampai di rumah dan duduk di kursi sambil melepas sepatu, aku menggerutu, Aduh, hari ini kok panas sekali Tetapi tiba-tiba aku mendengar pembantu aku berteriak, Mas Endy ada telpon tuh. . ! Lalu sambil malas-malasan aku bangkit dan mengambil telepon sambil menjawab, Halo.. Ini Endy yah.. tanya orang lawan bicara aku. Aku jawab, Iya, disana siapa yah.. Kamu udah lupa yah ama aku.. dgn logat memancing.

Krn merasa dipermainkan, aku mulai emosi dan menjawab, Disana siapa sih kalo nggak mo bilang lagi aku tutup teleponnya nih. . ! Kok marah sih.. Nanti tante laporkan kamu lho dan nggak tante kasih kamu kenikmatan lagi. kata lawan bicara aku lagi. Mendengar kata-katanya yang terakhir tadi, aku jadi teringat dgn kejadian beberapa hari yang lalu dan aku langsung menjawab lagi, Oh, ini Tante Nita yah.. Sori Tante gua lagi nggak mood nih Tante sih main-main aja Lalu Tante Nita berkata Nggak mood yah.. Jadi sama Tante jg nggak mood dong.. Tadinya Tante mo ajak kamu ke rumah Tante nih, abisnya lagi sepi nih tapi nggak jadi deh.. Dgn cepat aku memotong, Bentar dulu Tante, kalo Tante sih gua jadi mood lagi nih, emang teman aku (maksudnya anak Tante Nita yang menjadi teman baik aku) nggak ada di rumah yah.. Kamu tenang aja deh pokoknya dari sekarang (saat itu jam 12:30) sampe nanti sore jam 5 kita aman deh jadi datang nggak.. tanya Tante Nita. Tentu saja aku menjawab, Jadi dong Tante.. bentar lagi aku kesana Tante, Tante tunggu yah. . ! Setelah itu, aku segera menutup teleponnya seperti tidak ingin menyia-nyiakan waktu.

Kemudian aku segera berlari ke kamar dan ganti baju, terus segera keluar rumah menuju rumah Tante Nita, krn dari rumahku ke rumah Tante Nita memerlukan waktu sekitar 15 menit jalan kaki. Krn ingin cepat tiba disana, maka aku naik angkot (angkutan umum perkotaan) saja. Sesampainya di rumah Tante Nita, aku segera memutar ke belakang krn lewat pintu samping rumah Tante Nita lebih aman dan sepi. Kemudian dgn perlahan aku mengetuk pintu dan terdengar Tante Nita menjawab, Iya, bentar lalu Tante Nita membuka pintu dan mempersilakan aku masuk. Di depan aku, Tante Nita berpakaian kaos oblong dan celana pendek putih. Berpenampilan seperti itu tentu saja sama dgn menampakkan BH dan CD-nya yang berwarna hitam secara sengaja kepada aku. Dlm pikiran aku mungkin Tante Nita sengaja membuat aku terangsang, tetapi aku berusaha tetap tenang, yah.. stay cool deh pokoknya. Setelah itu, Tante Nita menyuruh aku mengikutinya dan aku pun berjalan. Tetapi begitu melihat pinggulnya yang bergoyang, aku tidak tahan lagi, segera aku menarik Tante Nita dan menciumnya. Tante Nita pun segera membalas ciumanku dan tangan aku segera bergerak untuk membuka bajunya.

Bersamaan dgn itu, Tante Nita berkata, Jangan di sini dong akung. . ! Dimana Tante.. tanya aku. Di kamar Tante aja kata Tante Nita. Lalu aku pun segera menarik tangan Tante Nita dan berkata, Jadi, tunggu apa lagi Tante.. Setelah sampai di kamar Tante Nita, aku segera Sementara itu tangan aku segera bergerak aktif untuk meremas buah dada Tante Nita. Tiba-tiba Tante Nita mendorongku dan dgn terkejut aku bangkit, tetapi kemudian Tante Nita segera menarikku dan naik di atas tubuhku sehingga posisi aku sekarang adalah Tante Nita di atas tubuh aku.

Aku segera membuka baju Tante Nita sehingga tampaklah buah dadanya yang masih dibungkus oleh BH hitamnya. Saat itu Tante Nita menunduk sehingga sekarang buah dadanya tampak di depan mataku dgn sgt jelas. Untuk menghemat waktu dan krn memang aku jg sdh sgt terangsang, maka aku segera melumat payudara Tante Nita dan melepas BH hitamnya. Aduh enak sekali, ahhh uh sttt desahnya yang menandakan Tante Nita sdh terangsang. Krn sdh terangsang maka Tante Nita segera melepas baju dan celana aku, sehingga aku hanya tinggal memakai CD saja. Kemudian aku berguling ke samping sehingga posisi aku sekarang di atas Tante Nita, lalu aku segera merangkak turun dan melepas celananya sehingga tampaklah pemandangan di depan wajah aku sebuah surga kenikmatan yang masih terbungkus oleh kain hitam. Tanpa menunggu aba-aba darinya, aku langsung melepaskan CD-nya Tante Nita dan tampaklah kemaluan Tante Nita yang terawat dgn rapi.

Sungguh sgt indah dan berbeda dgn yang pertama kali aku lihat dulu. Dgn perlahan aku menjilati permukaan vaginanya dan Tante Nita pun segera mengerang. Aduh, nikmat sekali sungguh geli tapi ahhh uhhh terus Endy Segera aku menaikkan permainan aku sehingga tidak lama kemudian Tante Nita pun menjerit, Aduh aku sampai Ndyyy segera keluar ahhh Lalu aku segera menghisap bijian di kemaluan Tante Nita sehingga saat cairan kemaluan Tante Nita keluar, segera aku hisap habis dan menelannya. Dlm sisa kenikmatannya, Tante Nita berkata, Endy biarkan Tante Nita istirahat yah.. Nanti Tante Nita baru melanjutkannya kembali. Aku segera menjawab, Iya Tante Setelah beristirahat 15 menit, Tante Nita mulai bangkit dan segera melepas CD aku. Tampaklah kemaluan aku yang masih dlm posisi setengah tiang.

Tante Nita segera memasukkannya ke dlm mulutnya dan menjilatinya. Di dlm mulut Tante Nita, kemaluanku segera mengeras hingga dlm posisi yang siap tempur. Tante Nita sungguh sgt berpengalaman dlm menjilati kejantanan pria yang dgn cara menghisap dan kadang-kadang mengigitnya dgn perlahan. Hal ini membuatku sgt terangsang. Krn sdh tidak tahan lagi, maka aku segera menarik tubuh Tante Nita ke atas dan dan membalikkannya. Tante Nita, aku sdh tidak tahan lagi, sekarang aku masukkan yah Tante.. tanya aku yang sdh merasa sgt terangsang. Tante Nita menjawab, Terserah kamu Ndyy. ., tapi hati-hati yah soalnya punya tante udah lama nih nggak digunakan.. Dgn pelan dan hati-hati aku mengarahkan kepala kemaluan aku ke dlm lubang kemaluan Tante.

Cerita Dewasa Merasakan Lubang Teman Mamaku

Kepala kemaluan aku mulai menyentuh bibir kemaluan Tante Nita, lalu aku menekannya sehingga kepala kemaluan aku sdh terbenam ke dlmnya. Tante Nita segera menjerit, Aduh sakit sekali pelan-pelan Ndy Tetapi aku sdh tidak perduli lagi, aku segera melanjutkan aksi aku dgn menekan kemaluaan aku lebih dlm lagi dan kepala kemaluan aku jg mulai terasa perih krn ini adalah pertama kali aku melakukan hubungan intim. Aku tetap menekan batang kemaluan aku sehingga tidak lama kemudian, seluruh kemaluan aku sdh terbenam dlm kemaluan Tante Nita. Tante Nita lalu mengerang, Aduh sakit sekali biarkan tetap di dlm Endy, aduh ahhh ehmmm uh

Setelah terdiam hampir 5 menit, aku segera menggoyang pinggul aku dgn naik turun secara berirama dan Tante Nita pun mengimbanginya dgn goyangan pinggulnya yang membuat aku merasa sgt keenakan. Tante Nita tiba-tiba mengerang secara tidak jelas, Aduh sakit sekali, tapi enak sekali, terus Endy Aku sdh tidak memperdulikan Tante Nita dan hanya terus memacu kemaluan aku untuk mencapai kenikmatan. Tidak lama kemudian, setelah 8 menit, aku mendengar Tante Nita menjerit kembali, Aduh aku sampai Ndyyy akan segera keluar nih Aku menjawabnya, Sebentar lagi Nita, sebentar lagi aku jg hampir sampai nih Tidak lama, Tante Nita tiba-tiba mengejang dan aku merasakan ada cairan hangat di dlm kemaluan Tante Nita dan Tante Nita mengerang lagi, Aduh ahhh aku sampai Endy nikmat sekali Tidak sampai disitu, selang beberapa detik, aku merasa jg ada yang mendesak keluar dari kemaluan aku dan akan segera meledak.

Rupanya aku jg telah mencapai kenikmatan dunia dan aku menjerit, Aku sampai Tante eh ahhh nikmat sekali Lalu aku segera jatuh dan berbaring di samping tubuh Tante Nita sambil merasakan sisa kenikmatan yang telah kami capai berdua. Setelah beristirahat, kami melakukannya lagi 3 kali dlm tempo yang cepat. Tante Nita dan aku sama-sama mencapai puncak kenikmatan 3 kali. Setelah mandi dan pikiran kami sdh tidak terpengaruh nafsu lagi, Tante Nita berkata padaku, Tante Nita minta maaf Endy tadi Tante Nita telah merenggut keperjakaan kamu sungguh Tante Nita minta maaf.. Tetapi aku segera berkata, Tidak apa-apa Tante, aku rela kok menyerahkannya pada Tante, sungguh aku sgt menyukai permainan tadi.

Tapi Tante Nita harus janji kalo Tante Nita lain kali harus memberikan kenikmatan yang sama lagi kepadaku. . ! Sambil tersenyum, Tante Nita berkata, Iya Tante sgt senang dgn permainan tadi, Tante janji, Tante bersedia melayani kamu lagi, tapi kamu jg harus membuat Tante merasa keenakan seperti tadi.. dan aku mengiyakannya. Hubungan kami hampir berlangsung selama 2 tahun, tetapi kami melakukannya dgn cara-cara yang tradisional. Aku maupun Tante Nita tidak menyukai gaya-gaya yang terlalu berani seperti gaya anjing maupun yang lainnya. Hubungan kami sekarang meskipun blm diputuskan berakhir, tetapi kami hampir tidak pernah berjumpa lagi, krn aku sdh melanjutkan kuliah di luar kota yang tentu saja dgn anaknya Tante Nita. Hubungan aku dgn Tante Nita sampai sekarang tetap menjadi rahasia kecil kami. Jika aku liburan dan pulang ke kampung halaman aku, Tante Nita selalu meminta bagiannya dan aku pun dgn senang hati melayaninya. Ini merupakan pengalaman yang aku alami sendiri. Meskipun banyak yang kurahasiakan disini, tetapi cerita ini adalah benar-benar terjadi.

Cerita Dewasa Merasakan Lubang Teman Mamaku

Posting Cerita Dewasa Merasakan Lubang Teman Mamaku ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.


Cerita Dewasa Adik Ipar Selingkuhanku

$
0
0

Cerita Dewasa – Usiaku sudah hampir mencapai tiga puluh lima, ya… sekitar 3 tahunan lagi lah. Aku tinggal bersama mertuaku yang sudah lama ditinggal mati suaminya akibat penyakit yang dideritanya. Dari itu istriku berharap aku tinggal di rumah supaya kami tetap berkumpul sebagai keluarga tidak terpisah. Di rumah itu kami tinggal 7 orang, ironisnya hanya aku dan anak laki-lakiku yang berumur 1 tahun berjenis kelamin cowok di rumah tersebut, lainnya cewek. Jadi… begini nih ceritanya. Awal September lalu aku tidak berkerja lagi karena mengundurkan diri.

Hari-hari kuhabiskan di rumah bersama anakku, maklumlah ketika aku bekerja jarang sekali aku dekat dengan anakku tersebut. Hari demi hari kulalui tanpa ada ketakutan untuk stok kebutuhan bakal akan habis, aku cuek saja bahkan aku semakin terbuai dengan kemalasanku. Pagi sekitar pukul 9 wib, baru aku terbangun dari tidur. Kulihat anak dan istriku tidak ada disamping, ah… mungkin lagi di beranda cetusku dalam hati.

Saat aku mau turun dari tempat tidur terdengar suara jeritan tangis anakku menuju arah pintu. seketika itu pula pintu kamar terbuka dengan tergesanya. Oh… ternyata dia bersama tantenya Rosa yang tak lain adalah adik iparku, rupanya anakku tersebut lagi pipis dicelana. Rosa mengganti celana anakku, “Kemana mamanya, Sa…?” tanyaku. “Lagi ke pasar Bang” jawabnya “Emang gak diberi tau, ya?” timpalnya lagi. Aku melihat Rosa pagi itu agak salah tingkah, sebentar dia meihat kearah bawah selimut dan kemudian salah memakaikan celana anakku. “Kenapa kamu?” tanyaku heran “hmm Anu bang…” sambil melihat kembali ke bawah. “Oh… maaf ya, Sa?” terkejut aku, rupanya selimut yang kupakai tidur sudah melorot setengah pahaku tanpa kusadari, aku lagi bugil. Hmmm… tadi malam abis tempur sama sang istri hingga aku kelelahan dan lupa memakai celana hehehe…. Anehnya, Rosa hanya tersenyum, bukan tersenyum malu, malah beliau menyindir “Abis tempur ya, Bang. Mau dong…” Katanya tanpa ragu “Haaa…” Kontan aja aku terkejut mendengar pernyataan itu.

Malah kini aku jadi salah tingkah dan berkeringat dingin dan bergegas ke toilet kamarku. Dua hari setelah mengingat pernyataan Rosa kemarin pagi, aku tidak habis pikir kenapa dia bisa berkata seperti itu. Setahu aku tuh anak paling sopan tidak banyak bicara dan jarang bergaul. Ah… masa bodoh lah, kalau ada kesempatan seperti itu lagi aku tidak akan menyia-nyiakannya. Gimana gak aku sia-siakan, Tuh anak mempunyai badan yang sangat seksi, Kulit sawo matang, rambut lurus panjang.

Bukannya sok bangga, dia persis kayak bintang film dan artis sinetron Titi kamal. Kembali momen yang kutunggu-tunggu datang, ketika itu rumah kami lagi sepi-sepinya. Istri, anak dan mertuaku pergi arisan ke tempat keluarga almahrum mertua laki sedangkan iparku satu lagi pas kuliah. Hanya aku dan Rosa di rumah. Sewaktu itu aku ke kamar mandi belakang untuk urusan “saluran air”, aku berpapasan dengan Rosa yang baru selesai mandi. Wow, dia hanya menggunakan handuk menutupi buah dada dan separuh pahanya. Dia tersenyum akupun tersenyum, seperti mengisyaratkan sesuatu.

Selagi aku menyalurkan hajat tiba-tiba pintu kamar mandi ada yang menggedor. “Siapa?” tanyaku “Duhhhh… kan cuma kita berdua di rumah ini, bang” jawabnya. “Oh iya, ada apa, Sa…?” tanyaku lagi “Bang, lampu di kamar aku mati tuh” “Cepatan dong!!” “Oo… iya, bentar ya” balasku sambil mengkancingkan celana dan bergegas ke kamar Rosa. Aku membawa kursi plastik untuk pijakan supaya aku dapat meraih lampu yang dimaksud.“Sa, kamu pegangin nih kursi ya?” perintahku “OK, bang” balasnya. “Kok kamu belum pake baju?” tanyaku heran. “Abisnya agak gelap, bang?” “ooo…!?”Aku berusaha meraih lampu di atasku.

Tiba-tiba saja entah bagaimana kursi plastik yang ku injak oleng ke arah Rosa. Dan… braaak aku jatuh ke ranjang, aku menghimpit Rosa.. “Ou…ou…” apa yang terjadi. Handuk yang menutupi bagian atas tubuhnya terbuka. “Maaf, Sa” “Gak apa-apa bang” Anehnya Rosa tidak segera menutup handuk tersebut aku masih berada diatas tubuhnya, malahan dia tersenyum kepadaku. Melihat hal seperti itu, aku yakin dia merespon. Kontan aja barangku tegang.

Kami saling bertatap muka, entah energi apa mengalir ditubuh kami, dengan berani kucium bibirnya, Rosa hanya terdiam dan tidak membalas. “Kok kamu diam?” “Ehmm… malu, Bang” Aku tahu dia belum pernah melakukan hal ini. Terus aku melumat bibirnya yang tipis berbelah itu. Lama-kelamaan ia membalas juga, hingga bibir kami saling berpagutan. Kulancarkan serangan demi serangan, dengan bimbinganku Rosa mulai terlihat bisa meladeni gempuranku.

payudara miliknya kini menjadi jajalanku, kujilati, kuhisap malah kupelintir dikit. Ouhh… sakit, Bang. Tapi enak kok” “Sa… tubuh kamu bagus sekali, sayang… ouhmmm” Sembari aku melanjutkan kebagian perut, pusar dan kini hampir dekat daerah kemaluannya. Rosa tidak melarang aku bertindak seperti itu, malah ia semakin gemas menjambak rambutku, sakit emang, tapi aku diam saja. Sungguh indah dan harum memeknya Rosa, maklum ia baru saja selesai mandi. Bulu terawat dengan potongan tipis. Kini aku menjulurkan lidahku memasuki liang vaginanya, ku hisap sekuatnya sangkin geramnya aku.

“Adauuu…. sakiiit” tentu saja ia melonjak kesakitan.

“Oh, maaf Sa”

“Jangan seperti itu dong” merintih ia

“Ayo lanjutin lagi” pintanya

“Tapi, giliran aku sekarang yang nyerang” aturnya kemudian

Tubuhku kini terlentang pasrah. Rosa langsung saja menyerang daerah sensitifku, menjilatinya, menghisap dan mengocok dengan mulutnya.

“Ohhh… Sa, enak kali sayang, ah…?” kalau yang ini entah ia pelajari

dari mana, masa bodo ahh…!!

“Duh, gede amat barang mu, Bang”

“Ohhh….”

“Bang, Rosa sudah tidak tahan, nih… masukin punya mu, ya Bang”

“Terserah kamu sayang, abang juga tidak tahan” Rosa kini mengambil posisi duduk di atas tepat agak ke bawah perut ku. Ia mulai memegang kemaluanku dan mengarahkannya ke lubang vaginanya. semula agak sulit, tapi setelah ia melumat dan membasahinya kembali baru agak sedikit gampang masuknya.

“Ouuu…ahhhhh….” … seluruh kemaluanku amblas di dalam goa kenikmatan milik Rosa.

“Awwwh, Baaaang….. akhhhhh” Rosa mulai memompa dengan menopang dadaku. Tidak hanya memompa kini ia mulai dengan gerakan maju mundur sambil meremas-remas payu daranya.

Hal tersebut menjadi perhatianku, aku tidak mau dia menikmatinya sendiri. Sambil bergoyang aku mengambil posisi duduk, mukaku sudah menghadap payudaranya.Rosa semakin histeris setelah kujilati kembali gunung indahnya.

“Akhhhh… aku sudah tidak tahan, bang. Mau keluar nih.

Awwwhhh??”

“Jangan dulu Sa, tahan ya bentar” hanya sekali balik kini aku sudah berada diatas tubuh Rosa genjotan demi genjotan kulesakkan ke memeknya. Rosa terjerit-jerit kesakitan sambil menekan pantatku dengan kedua tumit kakinya, seolah kurang dalam lagi kulesakkan.

“Ampuuuun…… ahhhh… trus, Bang”

“Baaang… goyangnya cepatin lagi, ahhhh… dah mau keluar nih”

Rosa tidak hanya merintih tapi kini sudah menarik rambut dan meremas tubuhku.

“Oughhhhh… abang juga mau keluar, Zzhaa” kugoyang semangkin cepat, cepat dan sangat cepat hingga jeritku dan jerit Rosa membahana di ruang kamar.

Erangan panjang kami sudah mulai menampakan akhir pertandingan ini.

” ouughhhhh…. ouhhhhhh”

“Enak, Baaaangg….”

“Iya sayang…. ehmmmmmm” kutumpahkan spermaku seluruhnya ke dalam vagina Rosa dan setelah itu ku sodorkan kontol ke mulutnya, kuminta ia agar membersihkannya.

“mmmmmmuaaachhhhh…” dikecupnya punyaku setelah dibersihkannya dan itu pertanda permainan ini berakhir, kamipun tertidur lemas.

Kesempatan demi kesempatan kami lakukan, baik dirumah, kamar mandi, di hotel bahkan ketika sambil menggendongku anakku, ketika itu di ruang tamu. Dimanapu Rosa siap dan dimanapun aku siap.

Cerita Dewasa Adik Ipar Selingkuhanku

Posting Cerita Dewasa Adik Ipar Selingkuhanku ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Foto Bugil Janda Kaya Telanjang di Pantai

$
0
0

Foto Bugil – Foto bugil 18 tahun keatas. Janda kaya raya ini beraksi di pantai, terlihat lekuk badannya masih kencang dan hot, bulu bulu indah memeknya juga masih fresh. Ada yang mau coba dengan janda kaya yang satu ini?

Foto Bugil Janda Kaya Telanjang di Pantai Foto Bugil Janda Kaya Telanjang di Pantai Foto Bugil Janda Kaya Telanjang di Pantai Foto Bugil Janda Kaya Telanjang di Pantai Foto Bugil Janda Kaya Telanjang di Pantai

Foto Bugil Janda Kaya Telanjang di Pantai

Posting Foto Bugil Janda Kaya Telanjang di Pantai ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Foto Bugil Wanita Ini Buat Tak Tahan

$
0
0

Foto Bugil – Foto bugil wanita ini buat tak tahan, pria mana pun yang melihat wanita ini tidak akan tahan menahan. Pasti langsung ke kamar mandi ambil sabun, sabun, sabun mana sabun. Saya duluan pakai sabunnya ya.

Foto Bugil Wanita Ini Buat Tak Tahan Foto Bugil Wanita Ini Buat Tak Tahan Foto Bugil Wanita Ini Buat Tak Tahan Foto Bugil Wanita Ini Buat Tak Tahan

Foto Bugil Wanita Ini Buat Tak Tahan

Posting Foto Bugil Wanita Ini Buat Tak Tahan ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Foto Bugil Amoy Cantik Pamer Memek

$
0
0

Foto Bugil – Foto amoy cantik bugil, zaman sekarang cewek bugil itu sudah biasa, apalagi cewek cantik. Tapi untuk merayu para cewek itu tidaklah mudah, hanya sang master penakhluk wanita saja yang bisa melakukannya. Wanita akan mudah menuruti kemauan pria apabila si wanita sudah nyaman. Contohnya wanita amoy cantik ini, dia memamerkan tubuhnya yang wahhhh, bisa buat crotttt crottt.

Foto Bugil Amoy Cantik Pamer Memek Foto Bugil Amoy Cantik Pamer Memek Foto Bugil Amoy Cantik Pamer Memek Foto Bugil Amoy Cantik Pamer Memek Foto Bugil Amoy Cantik Pamer Memek Foto Bugil Amoy Cantik Pamer Memek Foto Bugil Amoy Cantik Pamer Memek

Foto Bugil Amoy Cantik Pamer Memek

Posting Foto Bugil Amoy Cantik Pamer Memek ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Foto Mesum Obok Obok Memek Anak SMP

$
0
0

Foto Mesum – Foto anak SMP bugil lagi di obok-obok memeknya, ini siapa sih yang obok-obok memek anak SMP itu, ga pake ngajak-ngajak lagi. Lihat fotonya aja udah buat pengen banget apalagi yang merasakan. Sebagai cowok tulen bersifat saipul jamil yang khilaf, aku juga pengen happp itu memek cewek SMP itu.

Foto Mesum Obok Obok Memek Anak SMP Foto Mesum Obok Obok Memek Anak SMP Foto Mesum Obok Obok Memek Anak SMP Foto Mesum Obok Obok Memek Anak SMP Foto Mesum Obok Obok Memek Anak SMP

Foto Mesum Obok Obok Memek Anak SMP

Posting Foto Mesum Obok Obok Memek Anak SMP ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Rasa Mengagahi Perawan

$
0
0

Cerita Dewasa – waktu itu saya masuk sebuah sekolah akademik diploma 1 tahun di Bandung, dan ternyata semua mahasiswi-mahasiswinya di sini lumayan cakep-cakep juga. Setelah 2 minggu lewat saya mulai akrab dengan semua mahasiswa-mahasiwa sekampus, dan terus terang di jurusan saya (Manajemen Informatika), perempuannya hanya sedikit sekali, dan kampus ini juga baru berdiri jadi belum begitu terkenal.

Setelah tiga minggu belajar di kampus ini, ternyata ada mahasiswi baru yang cantik, putih dan bercahaya, pakaiannya juga biasa- biasa saja tetapi semua laki-laki di kelasku, melongok melihat dia. Yaa ampun, cantik benar nih. Jam mata kuliah pertama selesai dan anak-anak laki-laki di kelasku banyak yang kenalan tapi terus terang hanya saya dan temanku berdua bisa dibilang cool, kami hanya keluar dan makan di kantin.

Saya benar- benar belum punya nyali untuk dekat dengan wanita-wanita di kampus waktu itu. Dan dengan si mahasiswi baru itu pun kenalnya sangat lama sekali. Sebut saja nama panggilannya Ani. Saya yang baru memasuki dunia baru di perkuliahan, dan melihat cewek-cewek di kampus pun begitu menggebu- gebu nafsu birahiku. Tapi saya hanya punya pikiran dan perasaan sama si Ani ini, mungkin banyak cowok lainnya berpikiran dan berperasaan begitu juga, tapi saya tidak PD, dan saya itu bisa dibilang pendiam dan rata-rata menurut teman-teman, saya ini punya wajah lumayan ganteng. Yaa. . itu sih menurut teman-temanku.

Waktu perkuliahan pun terus berjalan, dan setelah 3 bulan lebih saya mulai akrab dengan Ani ini dan mulai sering ngobrol (sebelumnya hanya kenal senyum saja, ataupun hanya menanyakan tugas mata kuliah). Dan ternyata Dia ini lagi cuti kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta hukum terkenal di Bandung, tapi saya lupa waktu itu dia semester berapa, yang saya ingat waktu itu saya berumur 19 tahun dan dia berumur 22 tahun. Dan ternyata dia sudah punya pacar. Waduh hatiku lemas, walaupun sudah jarang ketemu tetapi statusnya masih resmi pacaran. Saat kami berdua ngobrol, dia suka curhat tetapi saya suka mencuri pandangan ke arah buah dadanya yang indah menawan itu.

Waduh pokoknya bulat tegap dan sedikit runcing, begitu juga kulitnya tidak satupun bekas goresan luka, hanya putih mulus dan pantatnya bulat menantang. Kalau dilihat dari belakang, waduh. . membuat kemaluan saya berdiri tegap dan ingin kuremas-remas dan ditancap dari belakang. Bayangkan kalau berjalan dia berlenggang-lenggok. Dia memiliki rambut yang indah, hitam dan panjang, berhidung mancung, berbibir tipis, alis dan bulu mata yang lentik (tapi seperti cewek bule). Dan memang cewek ini anak seorang yang kaya raya. Dan kami pun menjadi dekat dan akrab, tapi tidak tahu dia itu sukanya bareng dan jalan sama saya saja.

Padahal kan banyak teman cewek di kampus itu ataupun cowok yang lain. Yaa. . tapi saya pun sangat senang sekali bisa jalan bareng sama Ani, Dia pun sering mengajak saya main ke rumahnya. Namun itu tidak pernah terjadi, mungkin saya tidak biasa main ke rumah cewek. Dan akhirnya dia ingin main ke rumah saya, waduh saya juga bingung karena saya juga belum pernah kedatangan teman cewek apalagi seperti dia, tapi dia terus memaksa saya.

Suatu hari di kampus, mata kuliah satu sudah selesai dan harus masuk lagi untuk mata kuliah yang kedua, tapi waktunya sore hari, dan ketika sudah selesai mata kuliah satu, kami pun merasa BT kalau di kampus saja, dan Ani memaksa saya untuk main ke rumah saya, katanya ingin tahu tempat tinggal saya dan sekaligus ingin curhat. Ya untungnya rumah saya itu hanya ada saudara saya (karena saya tidak tinggal bersama orang tua) dan rumah itu milik nenek saya. Oleh karena itu kehidupan saya bebas dan Sellfing cuek sama anggota keluarga lainnya di rumah itu. Tidak ada Sellfing curiga atau hal apapun, yang penting tidak Sellfing merugikan satu sama lain.

Kami pun berdua pergi ke rumah saya. Siang bolong, ketika sudah sampai di rumah, Ani saya persilakan masuk ke kamar saya dan ternyata saya tidak grogi atas kedatangan cewek cantik ini. Dan ketika baru mengobrol sebentar lalu dia bicara, “Ted panas yaah hawa di Bandung sekarang ini. “”Iya nih!” sambil kubawakan minuman dingin yang sangat sejuk sekali. “Ted. . boleh nggak saya buka baju, kamu jangan malu Ted, saya masih pake pakaian dalam kok, habis panass siihh. . “Waduh memang saya merasa malu waktu itu dan sedikit deg-degan jantungku. “Aduuh gimana kamu ini, emang kamu nggak malu sama aku?” bantahku.

Tapi kan dia sudah ngomong kalau dia masih memakai pakaian dalam. Kemudian saya keluar kamar sebentar untuk mengambil makanan ringan di lemari es, dan ketika saya memasuki kamar lagi, ya ampun. . pakaian dalam sih pakaian dalam tapi kalau ternyata kalau itu BH yang super tipis dan kelihatan puting susunya. Waduh, saya sangat grogi waktu itu dan saya pun sering memalingkan wajah, tapi tidak dapat dipungkiri, kemaluan saya pun berereksi dan aliran darah saya pun mengalir tidak karuan, apalagi hawa sedang panas- panasnya. “Ayo sekarang kamu mau curhat lagi?” kataku. “Nggak sih Ted, saya udah minta putus sama dia (pacarnya-red) dan dia setuju untuk resmi putus. “”Ya udah. . abis gimana lagi”, katanya. Dalam hatiku, asyik dia sudah putus, dan saya pun berpura-pura bersedih, karena memang kasihan melihat wajahnya sedikit pucat dan sedikit menangis. Dia memelukku sambil sedikit bicara kepadaku, tapi itu lho anuku tidak bisa diam dan semakin panas saja suhu tubuhku.

Ketika kuelus rambut dan punggungnya, eh dia menciumku dan kubalas ciumannya dan dia membalas lagi, semakin lama kami berciuman dan dia memasukkan lidahnya ke mulutku. Waduh, ini benar-benar mengasyikan dan terus terang ini adalah pertama kali bagiku. Dan dia pun mengeluarkan suara desahan yang sangat lembut dan sensual, dan dituntunnya tanganku ke buah dadanya, langsung saja kuremas-remas dan BH-nya pun kubuka. Wow, buah dada yang sangat indah, putih, bulat berisi dan mancung serta puting yang bagus, sedikit warna merah di seputar putingnya dan berwarna coklat di puncaknya, sekali-kali kupelentir putingnya dan dia pun mendesah kuat, “Ssstthh ha. . hah. . aahh. . okhs Ted, bagus Ted, eenakk”, suaranya yang kecil dan merdu.

Dia membuka bajuku dan aku kini dibuatnya telanjang, tapi aku hanya pasrah saja, tidak ada rasa malu lagi. “Apa kamu sering melakukan ini sama pacar kamu?” kataku. “Iya Ted, tapi nggak sering. . aaksshh. . ” kata dia sambil mendesah, tanganku diarahkannya ke liang kemaluannya, dan langsung kuelus- elus sambil lidahku menjilat putingnya yang indah itu. Sedikit-sedikit kuselingi dengan gigitan ringan tepat di puncaknya, dan dia menggeliat keenakan. Dan kemaluannya pun basah. Kubuka celananya dan celana dalamnya secara perlahan.

Oh iya, kami melakukannya di sofa kamarku tepat di depan TV dan stereo-set. Dan kami lagi sedang mendengarkan lagu-lagu rock barat tahun 70-an, ketika kubuka CD-nya, yes. . dia memiliki kemaluan yang bagus, bulu sedikit, dan memang dia masih perawan, dengan pacarnya juga hanya melakukan oral sex. Tetapi saya belum berani untuk menjilat kemaluannya, saya hanya mengesekkan tangan saya ke bibir kemaluannya. Eh ternyata dia turun dari sofa dan menghisap batang kemaluanku, “Aaakshh. . hsstt oks!” dia menjilati biji pelerku dan dia mengisap kemaluanku lagi sambil dipegang dan dikocoknya. “Waduuhh. . enak sekalii akkhhss. . ” aliran-aliran darahku mengalir dengan serentak dan ingin kumasukkan kemaluanku ke liang kemaluannya, tapi apa dia mau? Beberapa menit kemudian. . “Ted, kamu punya barang gede enggak, kecil enggak, panjang enggak and pendek enggak, tapi bener Ted, saya sangat suka kamu punya barang”, katanya sambil berdiri dan lubang kemaluannya dihadapkannya ke wajahku aku semakin tidak kuat saja. Langsung saja kujilat liang kemaluannya. Wah agak bau juga nih, tapi bau yang enak. Semakin lama semakin asyik dan sangat enak, dan dia pun merintih-rintih kecil, “Uwuuhh oo. . sstt akhs. . akhs. . akhs. . oohh aahh. . sstth”, sambil tubuhnya agak bergerak nggak karuan, mungkin jilatanku belum pintar tapi kulihat dia sedang keasyikan menikmati jilatanku. Lalu dia berdiri dan menarik tubuhku ke lantai.

Di situ kami berciuman lagi, entah kenapa aku merasakan sesuatu yang hangat di sekitar liang kemaluannya, kuingin batang kemaluanku dimasukkannya ke lubang kemaluannya. Soalnya aku masih ragu. Tapi saya memberanikan untuk bicara. “An, kamu masih perawan nggak?””Iya. . aksshh. . sstt. . sstt aakhs”, katanya. Ternyata dugaanku benar. “Tapi sama pacar kamu itu?””Iya tapi kalau aku sama dia hanya oral aja”, kata Ani. “Tapi Ted, gimana kalau kita ini sekarang. . ” dia tidak melanjutkan pembicaraannya. “Okh. . ookh. . okh. . sstt. . ” dia mencoba untuk memasukan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya dengan bantuan tangannya. Dengan begitu, aku pun berusaha untuk memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya, dan secara perlahan kugesekkan batang kemaluanku ke liang kemaluannya dan sedikit demi sedikit kumasukkan kemaluanku, tapi ini hanya sampai kepala aja, dan. . “Ooohh aakksshh. . ahh. . ah. . aahh. . oohh. . sset”, dia merintih- rintih. Aku terus menggenjot dia. “Ted, ternyata pedih juga, aahh!” katanya. “Tapi teruskan saja Ted. . “. Kulihat wajahnya memang mengkhawatirkan juga, tapi yang kurasakan adalah kenikmatan, meskipun itu masih tersendat-sendat dan sedikit kehangatan, “Ookkhhss. . sstt, aduh nikmatnya”, kataku. Dan memang ada sedikit darah di batang kemaluanku dan yes. . semua batang kemaluanku masuk, dan benar-benar nikmat tiada tara, dan hilanglah perawannya dan perjakaku.

“Ssstt. . sstt. . ” desahannya yang merdu dan menggairahkan apalagi didukung oleh kecantikannya dan mulus kulitnya. Dan kami masih melakukan gaya konvensional dan terus kugenjot naik turun, naik turun dan tumben, aku masih kuat dan menahan kenikmatan ini, karena kalau aku sedang onani, tidak selama ini. Di lantai itu kami melakukannya serasa di surga. “Assh. . asshh. . aakss. . oohh. . aksh. . sstt”, dia menjerit- jerit tapi biarlah kedengaran oleh saudaraku, yang lagi nonton TV di ruang keluarga.

Karena pasti suara jeritan Ani ini kedengaran. “Terus Ted, aduhh Ted kok enak sih. . aakss ssttss. . ” katanya sambil merem melek matanya dan bibirnya yang aduhai melongo ke langit dan langsung kujilat lidahnya. “Duuhh aahss sstt duh An, aku mau keluar nih!” kataku. “Uuhhss sstt jangan dulu dong Ted. . bentar lagi aja”, katanya. Tapi memang saya waktu itu sudah nggak kuat, ehh ternyata. . “Sss oohh akkhhss. . oohh, duh Ted boleh deh sekarang, kamu dikeluarinnya di sini aja”, sambil ditunjukanya ke arah payudaranya. Dan. . “Creett. . cret. . cret. . crret” dan air maniku yang banyak itu menyemprot ke payudaranya dan sekitar lehernya. Selesailah main-main sama Ani, dan waktu pun menunjukan arah jam 5 lebih dan memang kami sudah telat untuk pergi lagi ke kampus memasuki pelajaran Mata Kuliah kedua.

Kami berdua terkulai dan ketiduran di lantai itu dalam keadaan masih telanjang, dan lagu di stereo tape-ku pun sudah lama habis. Bangun-bangun sudah hampir jam 19. 00, kami pun bergegas berpakaian dan aku pergi ke kamar mandi untuk mandi, sesudah saya selesai mandi dia juga mandi, dan akhirnya kami pergi jalan-jalan sekalian mencari makan. Kami pergi ke daerah Merdeka dan makan. Sesudah itu kami nonton di Bioskop. Di Bandung Indah Plaza (BIP), lupa lagi waktu itu kami nonton apa. Sesudah selesai nonton Ani tidak mau pulang dia ingin menginap di rumah saya.

Waduh celaka juga nih anak, ketagihan atau dia lagi ada masalah dengan keluarga di rumahnya. Setelah kami berbincang-bincang, ternyata dia tinggal tidak bersama orang tuanya, sama seperti saya. Dia tinggal bersama bibinya, dan memang tidak ada perhatian bibinya kepada Ani. Dan kami berdua pulang ke rumah saya dengan membawa makanan ringan, minuman (beer dan Fanta). Sesampainya di rumahku, kami berdua mengobrol lagi sambil menonton TV, dan kusuruh dia tidur duluan, kamipun tidur sambil berpelukan terbuai terbawa oleh mimpi indah kami berdua. sejak saat itulah kami resmi berpacaran, dengan begitu makin sering juga kami melakukan perbuatan “nikmat” seperti yang telah kami lakukan sebelumnya.

Cerita Dewasa Rasa Mengagahi Perawan

Posting Cerita Dewasa Rasa Mengagahi Perawan ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Pertama Kali Cukur Bulu Memek

$
0
0

Cerita Dewasa – Nama saya Dinda. Sebenarnya itu bukan nama asli saya, tetapi nama samaran yg diberikan Arthur dlm kisahnya di Arthur: Snow, Ski & Sex. Saya mau membagikan jg kisah saya tetapi saya menumpang saja memakai account Arthur. Menurut org, wajah saya cantik sekali. Mataku yg sayu sering membuat pria tergila-gila padaku. Saya sendiri tdk GR tapi saya merasa pria banyak yg mau bersetubuh dgn saya.

Saya senang saja krn pada dasarnya saya jg senang ML. Saya dibesarkan di keluarga yg taat beragama. dri SD hingga SMP saya disekolahkan di sebuah sekolah berlatar belakng agama. Sebenarnya dri kelas 6 SD, gairah seksual saya tinggi sekali tetapi saya selalu berhasil menekannya dgn membaca buku. Selesai SMP tahun 1989, saya melanjutkan ke SMA negeri di kawasan bulungan, Jakarta Selatan.

Di hari pertama masuk SMA, saya sdh langsung akrab dgn sahabat-sahabat baru bernama Vera, Angki dan Nia. Mereka cantik, kaya dan pintar. dri mereka bertiga, terus terang yg bertubuh paling indah adalah si Vera. Tubuh saya cenderung biasa saja tetapi berbuah dada besar krn dulu saya gemuk, tetapi berkat diet ketat dan olah raga gila-gilaan, saya berhasil menurunkan berat badan tetapi payudaraku tetap saja besar.

Di suatu hari Sabtu, sepulang sekolah kami menginap ke rumah Vera di Pondok Indah. Rumah Vera besar sekali dan punya kolam renang. Di rumah Vera, kami ngerumpi segala macam hal sambil bermalas-malasan di sofa. Di sore hari, kami berempat ganti baju u/ berenang. Di kamar Vera, dgn cueknya Vera, Angki dan Nia telanjang didepanku u/ ganti baju. Saya awalnya agak risih tetapi saya ikut-ikutan cuek.

Saya melirik tubuh ketiga sahabat saya yg langsing. Ku lirik selangkangan mereka dan bulu kemaluan mereka tercukur rapi bahkan Vera mencukur habis bulu kemaluannya. Tiba-tiba si Nia berteriak ke arah saya. . “Gile, jembut Dinda lebat banget”Kontan Vera dan Angki menengok kearah saya. Saya menjadi sedikit malu. “Dicukur dong Dinda, enggak malu tuh sama celana dlm.” kata Angki. “Gue blm pernah cukur jembut” jawabku. “Ini ada gunting dan sdh aver, cukur aja kl mau” kata Vera. Saya menerima gunting dan sdh aver lalu mencukur jembutku di kamar mandi Vera. Angki dan Nia tdk menunggu lebih lama, mereka langsung menceburkan diri ke kolam renang sdgkan Vera menunggui saya.

Sesudah mencoba memendekkan jembut, Vera masuk ke kamar mandi dan melihat hasil saya. “Kurang pendek, Dinda. Abisin aja” kata Vera. “Nggak berani, takut lecet” jawabku. “Sini gue bantuin” kata Vera. Vera lalu berjongkok di hadapanku. Saya sendiri posisinya duduk di kursi toilet. Vera membuka lebar kaki saya lalu mengoleskan sdh aving cream ke sekitar memk. Ada sensasi getaran menyelubungi tubuhku Waktu jari Vera menyentuh memkku. Dgn cepat Vera menyapu sdh aver ke jembutku dan menggunduli semua rambut-rambut didaerah kelaminku. Tak terasa dlm waktu 5 menit, Vera sudah selesai dgn karyanya.

Ia mengambil handuk kecil lalu dibasahi dgn air kemudian ia membersihkan sisa-sisa sdh aving cream dri selangkanganku. “Bagus kan.” kata Vera. Saya menengok ke bawah dan melihat memkku yg botak seperti bayi. OK jg kerjaannya. Vera lalu jongkok kembali di selangkanganku dan membersihkan sedikit selangkanganku. “Dinda, elo masih perawan ya.” kata Vera. “Iya, kok tau.””Memk elo rapat banget” kata Vera. Sekali-kali jari Vera membuka bibir memk saya. Nafasku mulai memburu menahan getaran dlm tubuhku. Ada apa ini. Tanya saya dlm hati. Vera melirik ke arahku lalu jarinya kembali memainkan memkku. “Ooh, Vera, geli ah”

Vera nyengir nakal tapi jarinya masih mengelus-elus memkku. Saya benar-benar menjadi gila rasanya menahan perasaan ini. Tak terasa saya menjambak rambut Vera dan Vera menjadi semakin agresif memainkan jarinya di memkku. Dan sekarang ia perlahan mulai menjilat memk saya. “memek kamu wangi””Jangan Vera” pinta saya tetapi dlm hati mau terus dijilat. Vera menjilat memk saya. Bibir memek saya dibuka dan lidahnya menyapu seluruh memk saya. Klitorisku dihisap dgn keras sehingga nafas saya tersentak-sentak.

Saya memejamkan mata menikmati lidah Vera di memkku. Tak berapa lama saya merasakn lidah Vera mulai naik kearah perut lalu ke dada. Hatiku berdebar-debar menantikan perbuatan Vera berikutnya. Dgn lembut tangan Vera membuka BH-ku lalu tangan kanannya mulai meremas payudara kiriku sdgkan payudara kananku dikulum oleh Vera. Inikah yg namanya seks. Tanyaku dlm hati.

18 tahun saya mencoba membayangkan kenikmatan seks dan saya sama sekali tak membayangkan bahwa pengalaman pertamaku akn dgn se-org perempuan. Tetapi nikmatnya luar biasa. Vera mengulum puting payudaraku sementara tangan kanannya sdh kembali turun ke selangkanganku dan memainkan klitorisku. Saya menggeNovat-geNovat menikmati sensualitas dlm diriku. Tiba-tiba dri luar si Nia memanggil. . “Woi, lama amat di dlm. Mau berenang enggak.”

Vera tersenyum lalu berdiri. Saya tersipu malu kemudian saya bergegas memakai baju berenang dan kami berdua menyusul kedua sahabat yg sdh berenang. Di malam hari selesai makn malam, kita berempat nonton TV dikamar Vera. Oiya, org tua Vera sdg keluar negeri sdgkan kakak Vera lg keluar kota krnnya rumah Vera kosong. Sesudah bosan menonton TV, kami menggosipkan org-org di sekolah. Pembicaraan kami ngalor-ngidul hingga Vera membuat topik baru dgn siapa kita mau bersetubuh di sekolah.

Angki dan Nia sdh tdk perawan sejak SMP. Mereka berdua menceritakn pengalaman seks mereka dan Vera jg menceritakn pengalaman seksnya, saya hanya mendengarkan kisah-kisah mereka. “Kl gue, gue horny Novat si Ari anak kelas I-6” kata Nia. “Iya sama dong, tetapi gue Novat horny Novat si Marcel. Kayaknya kont*lnya gede deh” kata Angky. “Terus terang ya, gue dri dulu horny banget Novat si Alex. Sering banget gue bayangin K0nt0ldia muat enggak di memk gue. Sorry ya Vera, gue kan tau Alex cowok elo” kata saya sambil tersenyum. “Hahaha, nggak apa-apa lg. Banyak kok yg horny Novat dia. Si Angky dan Nia jg horny” kata Vera. Kami berempat lalu tertawa bersama-sama.

Di hari Senin sesudah pulang sekolah, Vera menarik tangan saya. “Eh Dinda, beneran nih elo sering mikirin Alex.””Iya sih, kenapa. Nggak apa-apa kan gue ngomong gitu.” tanya saya. “Nggak apa-apa kok. Gue orgnya nyantai aja” kata Vera. “Pernah kepikiran enggak mau ML.” Vera kembali bertanya. “Hah. Dgn siapa.” tanya saya terheran-heran. “Dgn Alex. Semalam gue cerita ke Alex dan Alex mau aja ML dgn km””Ah gila loe Vera” jawab saya. “Mau enggak.” desak Vera. “Terus km sendiri gimana.” tanya saya dgn heran. “Saya sih cuek aja. Kalo bisa bikin sahabat senang, kenapa enggak.” kata Vera. “Ya boleh aja deh” kata saya dgn deg-degan. “Mau sekarang di rumahku.” kata Vera. “Boleh”Saya naik mobil Vera dan kami berdua langsung meluncur ke Pondok Indah.

Setiba di sana, saya mandi di kamar mandi krn panas sekali. Sambil mandi, perasaan saya antara tegang, senang, merinding. Semua bercampur aduk. Selesai mandi, saya keluar kamar mandi mengenakn BH dan celana dlm. Saya pikir tdk ada org di kamar. Saya duduk di meja rias sambil menyisir rambutku yg panjang. Tiba-tiba saya kaget krn Vera dan Alex muncul dri balkon kamar Vera.

Rupanya mereka berdua sdg menunggu saya sambil mengobrol di balkon. “Halo Dinda” kata Alex sambil tersenyum. Saya membalas tersenyum lalu berdiri. Alex memperhatikan tubuhku yg hanya ditutupi BH dan celana dlm. Tubuh Alex sendiri tinggi dan tegap. Alex masih campuran Belanda Menado sehingga terlihat sangat tampan. “Hayo, langsung aja. Jangan grogi” kata Vera bagaikan germo.

Alex lalu menghampiriku kemudian ia mencium bibirku. Inilah pertama kali saya dicium di bibir. Perasaan hangat dan getaran menyelimuti seluruh tubuhku. Saya membalas ciuman Alex dan kita berciuman saling berangkulan. Saya melirik ke Vera dan saya melihat Vera sdg mengganti baju seragamnya ke daster. Alex mulai meremas-remas payudaraku yg berukuran 34C.

Saya membuka BH-ku sehingga Alex dgn mudah dpt meremas seluruh payudara. Tangan kirinya diselipkan kedlm celana dlmku lalu memkku yg tdk ditutupi sehelai rambut mulai ia usap dgn perlahan. Saya menggelinjang merasakn jari jemari Alex di selangkanganku. Alex lalu mengangkat tubuhku dan dibaringkan ke tempat tidur. Alex membuka baju seragam SMA-nya sampai ia telanjang bulat di hadapanku. Mulut saya terbuka lebar melihat K0nt0lAlex yg besar. Selama ini saya membayangkan K0nt0lAlex dan sekarang saya melihat dgn mata kapala sendiri K0nt0lAlex yg berdiri tegak di depan mukaku.

Alex menyodorkan kont*lnya ke muka saya. Saya langsung menyambutnya dan mulai mengulum kont*lnya. Rasanya tdk mungkin muat seluruh kont*lnya dlm mulutku tetapi saya mencoba sebisaku menghisap seluruh batang K0nt0litu. Saya merasakn tangan Alex kembali memainkan memkku. Gairah saya mulai memuncak dan hisapanku semakin kencang. Saya melirik Alex dan kulihat ia memejamkan matanya menikmati kont*lnya dihisap. Saya melirik ke Vera dan Vera ternyata tdk mengenakn baju sama sekali dan ia sdh duduk di tempat tidur. Alex lalu membalikkan tubuhku sehingga saya dlm posisi menungging.

Saya agak bingung krn melihat Vera bersimpuh dibelakng saya. Ah ternyata Vera kembali menjilat memk saya. Nafas saya memburu dgn keras menikmati jilatan Vera di kemaluan saya. Di sebelah kanan saya ada sebuah kaca besar dipaku ke dinding. Saya melirik ke arah kaca itu dan saya melihat si Alex yg sdg menyetubuhi Vera dlm posisi doggy style sdgkan Vera sendiri dlm keadaan disetubuhi sdg menikmati memkku.

Wah ini pertama kali saya melihat ini. Saya melihat wajah Alex yg ganteng sdg sibuk ngent*t dgn Vera. Gairah wajah Alex membuat saya semakin horny. Sekali-kali lidah Vera menjilat anus saya dan kepalanya terbentur-bentur ke pantat saya krn tekanan dri tubuh Alex ke tubuh Vera. Ga berapa lama, Alex menjerit dgn keras sdgkan Vera tubuhnya mengejang. Saya melihat K0nt0lAlex dikeluarkan dri memk Vera.

Air maninya tumpah ke pinggir tempat tidur. Alex terlihat terengah-engah tetapi matanya langsung tertuju ke memk saya. Bagaikan sapi yg akn dipotong, Alex dgn mata Liar mendorong Vera ke samping lalu ia menghampiri diriku. Alex mengarahkan kont*lnya yg masih berdiri ke memkku. Saya sdh sering mendengar pertama kali seks akn sakit dan saya mulai merasaknnya. Saya memejamkan mata dgn erat merasakn K0nt0lAlex masuk ke memkku. Saya menjerit menahan perih Waktu K0nt0lAlex yg besar mencoba memasuki memkku yg masih sempit.

Vera meremas lenganku membantu menahan sakit. “Aduh, tunggu dong, sakit nih” keluh saya. Alex mengeluarkan sebentar kont*lnya kemudian kembali ia masukkan ke memkku. Kali ini rasa sakitnya perlahan-lahan menghilang dan mulai berganti kerasa nikmat. Oh ini yg namanya kenikmatan surgawi pikir saya dlm hati. K0nt0lAlex terasa seperti memenuhi seluruh memkku.

Dalam posisi nungging, saya merasakn energi Alex yg sangat besar. Saya mencoba mengimbangi gerakn tubuh Alex sambil menggerakkan tubuhku maju mundur tetapi Alex menampar pantatku. “Km diam aja, enggak usah bergerak” katanya dgn galak. “Jangan galak-galak dong, takut nih Dinda” kata Vera sambil tertawa. Saya ikut tertawa.

Vera berbaring di sebelahku kemudian ia mendktkan wajahnya ke diriku lalu ia mencium bibirku! Wah, bertubi-tubi perasaan menyerang diriku. Saya benar-benar merasakn semua perasaan seks dgn pria dan wanita dlm satu hari. Awalnya saya membiarkan Vera menjilat bibirku tetapi lama kelamaan saya mulai membuka mulutku dan lidah kami saling beradu. Saya merasakn tangan Alex yg kekar meremas-remas payudaraku sdgkan tangan Vera membelai rambutku. Saya tak mau ketinggalan, saya mulai ikut meremas payudara Vera yg saya taksir berukuran 32C.

Kurang lebih lima menit kita bertiga saling memberi kenikmatan duniawi sampai Alex mencapai puncak dan ia ejakulasi. Saya sendiri merasa rasanya sdh orgasme kurang lebih 4 kali. Alex mengeluarkan kont*lnya dri memkku dan Vera langsung menghisap kont*lnya dan menelan semua air mani dri K0nt0l Alex. Saya melihat Alex meraih kantong celananya dan mengambil sesuatu seperti obat.

Ia menelan obat itu dgn segelas air di meja rias Vera. Saya melihat K0nt0lAlex yg masih berdiri tegak. Dlm hati saya bertanya-tanya bukankah setiap kali pria ejakulasi pasti kont*lnya akn lemas. Kenapa Alex tdk lemas-lemas. Belakngan saya tau ternyata Alex memakn semacam obat yg dpt membuat kont*lnya terus tegang.

Sesudah minum obat, Alex menyuruh Vera berbaring ditepi tempat tidur lalu Alex kembali ngent*t dgn Vera dlm posisi missionary. Vera memanggil saya lalu saya diminta berbaring diatas tubuh Vera. Dgn terheran-heran saya ikuti kemauan Vera. Saya menindih tubuh Vera tetapi krn kaki Vera sdg ngangkang krn dlm posisi ngent*t, terpaksa kaki saya bersimpuh disebelah kiri dan kanan Vera.

Saya langsung mencium Vera dan Vera melingkarkan lengannya ke tubuhku dan kami berdua berciuman dgn mesra. Saya merasakn tangan Alex menggerayangi seluruh pantatku. Ia membuka belahan pantatku dan saya merasakn jarinya memainkan anusku. Saya menggumam Waktu jarinya mencoba disodok ke anusku tetapi Alex tdk melanjutkan. Beberapa menit kemudian, Vera menjerit dgn keras.

Tubuhnya mengejang Waktu air mani Alex kembali tumpah dlm memknya. Saya mencoba turun dri pelukan Vera tetapi Vera memeluk tubuhku dgn keras sehingga saya tdk bisa bergerak. Tak disangka, Alex kembali menyodorkan kont*lnya ke memkku. Saya yg dlm posisi nungging di atas tubuh Vera tdk bisa menolak menerima K0nt0lAlex.

Alex kembali memompakn kont*lnya dlm memkku. Saya sebenarnya rasanya sdh lemas dan akhirnya saya pasrah saja disetubuhi Alex dgn Liar. Tetapi dlm hatiku saya senang sekali dientotin. Berkali-kali K0nt0lAlex keluar masuk dlm memkku sdgkan Vera terus menerus mencium bibirku. Kali ini saya rasa tdk sampai 3 menit Alex ngent*t dgn saya krn saya merasakn cairan hangat dri K0nt0lAlex memenuhi memkku dan Alex berseru dgn keras merasakn kenikmatan yg ia peroleh. Saya sendiri melenguh dgn keras.

Seluruh otot memkku rasanya seperti mengejang. Saya cengkeram tubuh Vera dgn keras menikmati sensual dlm diriku. Alex lalu dlm keadaan lunglai membaringkan dirinya ke tempat tidur. Vera menyambutnya sambil mencium bibirnya. Mereka berdua saling berciuman. Saya berbaring disebelah kiri Alex sdgkan Vera disebelah kanannya. Kita bertiga tertidur sampai jam 5 sore. Sesudah itu saya diantar pulang oleh Vera. Itu adalah pengalaman seksku yg sangat berkesan.

Bertahun-tahun kemudian saya sering horny tetapi saya harus memendam perasaan itu krn blm tahu cara melampiaskannya. Dan sekarang saya merasa senang sekali krn akhirnya bisa merasakn kenikmatan bersetubuh baik dgn pria maupun wanita. Masing-masing ternyata mempunyai kenikmatan tersendiri.

Cerita Dewasa Pertama Kali Cukur Bulu Memek

Posting Cerita Dewasa Pertama Kali Cukur Bulu Memek ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.


Cerita Dewasa Perkosa Sepupu Binal

$
0
0

Cerita Dewasa – Aku dah lama bgt kenal dia dari kecil… waktu dia masih sd aku ga ada napsu”nye walaupun dia sering mandi bugil didepan aku…. yahhh namanya juga bocah toketnya jg blom ada, aku biasa aja ngeliatnya… aku emang cukup deket sama dia bahkan dia sering minta diajarin ngerjain PR sama aku klo aku lagi ga ngapa”in… kadang dia cuma pake tanktop n ga pake bh yg klo diliat” pentil toketnya udah numbuh tapi masih kecil bgt dan dia jg pake celana pendek banget.

kadang klo dia lagi duduk bersila, aku bisa ngintip selangkanga nya yg masih belum ada bulu sama sekali… aku jd konak bgt klo dah ngeliat memeknya yg merah…. tp aku ga bisa ngapa”in yaa soalnya dia masih kecl bgt… kasian klo di apa’”in nanti nangis lagi.

Waktu terus berlalu sampe akhirnya dia sudah SMP kelas 2… tubuhnya semakin bagus…kulitnya semakin eksotis… yaahh klo di liat” mirip sama ririn dehh artis sinetron yg manis bgt kl dah senyum…. dan dia semakin dekat aja sama aku pastinya. Aku ga tau klo dia suka apa ngga sama aku… kadang dia sms aku dengan panggilan sayank… tp aku anggep biasa aje…. aku jd semakin penasaran aja ama si nur sepupu aku yg makin cantik ini… setiap pulang sekolah dia pasti mampir kesini ke rumah aku cuma pengen mampir aja katanya… n mau maen sama ade aku yg masih kecil… dia dateng dengan senyum manisnya sambil manggil aku…
kakakk… lagi ngapain sih dikamar aja emang ga ke kampus kak?
engga nur lagi libur… km udah pulang?
iya kak… ehh kak aq gerah bgt nih… aq minjem kamar kakak donk aku mau mandi trus ganti baju dikamar kakak…
owhh pake aja…
kakak jangan ngintip yahh.. hehee…
halaaahhh lagian kakak udah sering mandiin kamu waktu kamu kecil koq kakak udah tau dalemnya hahaa..
ihhh kakak mahh.. aku kan malu… tapi itukan dulu kak.. klo sekarang mah beda donk…
hehe.. iya beda dehh.. tambah gede…
hahh kak apanya yg gede..???
ngga… (aduuhh keceplosan aku..) ituu… mmmm… badannya tambah gede.. hehee.. dulu kan masih kecil… hehee… fiuuuuhhh….
hahaa.. kakak bisa aja nih… yaudah aku pinjem kamar kakak dulu yahh…..
Ok dan dia pun masuk kamar aku,… kebetulan dirumah sepi.. aku jadi sange ga karuan saat dia masuk kamar aku… gilaa kapan lagi ada kesempatan berdua kayak gini…. akal setan aku bermain aku langsung ngambil bangku tros naek plafon pelan” buat ngintip sepupu aku ini.

Dan akhirnya aku udah bisa liat dia jelas banget… dia masuk kamar due dan tiduran sebentar dikasur aku… sambil menggeliat geliat badannya yg bagus itu semakin bertambah seksi… perutnya pusernya terangkat keatas… aahhhhh aku jadi konak liatnya. Dia mulai membuka seragam smpnya… satu persatu kancingnya dia buka semakin terlihat putih tubuhnya… mmhhh.. seandainya bisa aku ciumin tubuh ya… oohhhh.. aku jadi makin konak gini…. dia pun membuka smua bajunya nur hanya memakai tanktop kuning.

Ahhh seksi banget adik sepupu aku ini… dia buka jg roknya… kini dia tinggal memakai celana dalem putih… wow ceplakan belahan memeknya terlihat samar” dari tempat aku liat… tiba” aku mikir…
Aduuuuhh goblok banget kenapa aku ga rekam aje si nur pas mandi an aku jadi bisa coli kapan aja sambil liat tubuh dia… tp aku binging kamera DSLR aku ada dikamar aku,… mau gak mau aku harus ambl dulu… dan aku pun turun dari plafon di atas loteng langsung aku mengetuk pintu kamar aku… nurrr… nurrr…??
ada apa kakk… aku belum selesai baru jg masuuk…!
ga koq kaka cuma mau ngambil kunci motor sebentar…( aku spiik klo aku bilang ngambil kamera bisa curiga dia…
bentarr kak.

ketika dia buka .. dia masih pake tanktop doank dan bawahnya ditutup handuk…
duuhh maaf ya nur kakak harus balikin kamera temen kakak tadi dia nelfn katanya mau dipake…
ok gpp koq kak… kakak mau pergi bawa kunci mtor… ? ga jadi katanya ntar dia yg kesini ngambl kameranya…
owh yaudah aq mandi dulu ya kak…
oke… nur kamu tambah cantik aja klo pake tanktop gini.. hehe
kakak suka yaa ?
hehee iya kakak suka koq liat kmu kayak gni tambah manis…
masa sih kak ? hayoo kakak napsu yaa sama aku?? ngaku hayooo…???
hehe,… dikit… wkwkwwk yaudah mandi sono ntar kakak cium lohh..
idiiihhhh enak aja… weeeeee.

pintu pun ditutup nya… aku langsung naik ke atas plafon lagi untuk merekam bidadar manis ini… uhhh… kontol aku ngaceng lagi nihh….
Aku pun menyalakan kamera aku… setting auto.. rekaman video siap… dia membuka tanktopnya… ketika tangannya terangkat keatas… aku zoom kamera kearak ketiaknya uhh mulus banget belum ada bulunya sama sekali… aku jadi napsu banget liatnya. Pengen banget aku hirup dan aku jilat” ketiaknya pasti nkmat banget tuhh… tanpa terasa aku sambil ngocok… nur pun membuka celananya ooochhh… memeknya pun masih bersih… ga ada bulunya sama sekali… aku zooom ke ara memeknya.. dammmn… memeknya tembem mulus banget… coba aja bisa aku jilat udah aku isep” tuhh itilnya yg masih imut banget.

Dia pun mandi dan menggsok semua tubuhnya sambil sesekali dia memilin” puting nya hahaa.. nampakya dia menkmati sentuhannya sendiri… tiba” dia duduk dilantai kamarmandi… dia sampoan ketika dia sedang menggosok rambutnya saat itulah posisi paling seksi dari eorang cewe bagi aku…. toketnya terlihat jelas..
Belum besar tapi kenceng banget… dengan puting yg masih merah kecoklatan dengan tangannya yg terangkat ketiaknya yang bersih dan mulus itu pun terlihat jelas… putih… muluss serta dengan sisa bekas lipatan” diketiaknya yang makin bikin aku sange sama sepupu aku ini.

Dammmn dia kemudian menggosok” memeknya sendiri sambil duduk dia meggesek”kan itilnya… disambut dengan meremas serta memilin” putingnya yg semakin tegang karena sentuhannya sendiri… oooccchhhh aaaaccchhhh…. aacchhh…
SIALLL dia masturbasi dikamar mandi aku… klo dia lagi sange kenapa ga ngewe aja sama aku… shiitt… dia emakin memasukan jarinya kedalam memeknya aaaaaccchhhhkkkkk aaacckkhhkhhhhhh…. nafasnya tersengal- sengal.. nampaknya dia aka mengalami orgasme.

Aku langsung ngocok kontol aku semakin ceoatt dann dann… aaccchhhkkkk gila aku pengen muncraat aku pengen sampeee… aaacchhhhh aacchhhh nur pun menggeliat ga karan dikamar mandi sambil menjepit pahanya dann AAACCHHHHHHHHHHHHHHH………………….

Dia orgasme bersamaan dengan aku muncrat… yessss aku dah rekam semuanya… aku bisa coli kapan aja sambil bayangin tubuh dia yg masih ranum itu… tp aku ber fikir kenapa ga aku ajak ML aja sekalian si nur….. hmm tai nanti lah aku masih nunggu waktu yang tepat….!! byuuurrrr…. byuuurrrrr……. dia pun melanjutkan mandinya.

Aku save videonya sipp… buat bacol (bahan coli) pribadi aku… gadis yg selama ini aku tahan” napsu ke dia… uhhhh… aku harus bisa ngentot si nur… tp aku mash bngung cara bujuknya…… ahh biarin aja suatu saat klo waktunya tepat aku pasti bisa bujuk dia apalagi aku udah tau dia punya nafsu yg gede juga…

kaakk… makasihh ya aku udah elesai nih kak… mandinya… terlihat senyum sumringah di bibirnya… menandakan kepuasan atas masturbasinya tadi… koq kamu masih pake tanktop nur…
iyaa.. kan tadi kakak suka katanya.. hehee..
wahh kamu godain kakak yaa..? klo kakak napsu gmna?
haha… coba aja klo berani.. hehee..
kak orang rumah pada kemana?
lagi pada kondangan bentar lagi juga pulang…
owhh kamu liburan sekolah kapan?
sabtu bsok aq ambil raport kak.. mulai senin aq libur 2 minngu…
km ga ada acara kemana”?
belum kak… kakak ajakin nur maen donk..
owhh gampang… gmna klo sabtu bsok kita kepuncak yuuk… tp jngan bilang mama papa klo perginya kepuncak nanti ga dibolehin..
owhhh gampang nanti aq bilang klo aq nginep dirumah temen…
ok nanti sms aq ya kak…
oke…
Berhasil Juga Ngentot Adik Sepupu Aku yang Masih SMP
hari sabtupun tiba…
nur jadi ga ke puncak sama kakak…?
ohh iya.. tp nur boleh bawa temen ga kak?
ga usah nur… kita berdua aja lebih seru loh klo rame” ga asyiik..
owwhh… hayoo kakak mau ngapain sama nurr? nanti nur di apa”in lagi… hhee
yahh dikit doank… hehe becanda.. ya nggak lahh..
hehe klo di apa”in jg gpp koq.. hehe asal enak aja… hahaaa..
tenang nanti kaka bikin kamunya enak..
apaan tuhh kak?
nanti aja kamu pasti suka… ok bye abis maghrib kakak tunggu kamu di depan gang ya…
oke kakak…
aku pun memacu motor aku… dengan segala persiapan stamina pastinya aku harus bisa ngentot dia malem ini…
dia pun datang denga selana levis dan tanktop kuning dibalut jaket hirtam… uhh makin dewasa aja keliatannya.. padahal msaih smp.. kak,, aq cakep ga? woow kamu bidadari kakak malam ini kamu cantik luar biasa… yaudah ayuuk naik.. dan kita pun sampai sekitar pukul sepuluh malam.

kak sepi banget sihh… gpp kan jadi seru nur..
ihh kak apa” an sihh nur takut..
tenang ada kakak yg jagain kamu…
Aku masuk kamar dan semua udah dipersiapin… aku kasih dia makan… sambil nonton film… kak bobonya bareng yahh nur takut… ok tenang kakak kelonin kamu dehh../ ihhh kakak nakal yahh.. hehe.. malam pun semakin larut aku membuka pembicaraan
nur kamu pernah nonton bokep ga?
hah.. pernah sihh koq kakak tau..?
yaa kakak nebak” aja… gmna klo skrng kita nonton bokep bareng mau ga?
kaka emang bawa kasetnya?
iya kakak bawa nih…
ihh kakak nakal yahh.. tapi nur jangan di apa”in yahh… hehe iyaaa tergantung.. hhe..
tergnatung apanya kak?
tergantung km pengen diajarin apa engga?
hahaa kakak mah bisa aja nih,,…
dan aku pun menyetel bokep amerika yg bernama zoey kush bintang bokep amerika yg masih muda…. tp desahannya mantap toketnya masih kecil dengan rambut panjang persis seperti bidadari di sebelah aku.. yg sebentar lagi aku exe.

Aku melihat nur dengan muka merangsangnya… dia ga bisa nyembunyiin nafsu nya didepan aku…. nurr klo gerah buka aja jaketnya..
iya kak aq buka yahh….
dia pun membuka jaketnya dan hanya memakai tanktop kunng dan tubuhnya semakin seksi…… aduuhh aku konak lagi…
kak kakak. pernah kayak gitu blom?
hehe emang kenapa?
gpp..nanya doank…
nur mau kkak ajarin ga?
hah nur takut kak…
takut kenapa..?
nur takut sakit..
lahh kamu liat aja diflm itu cwenya ke enakan gitu koq…
Iya sihh… Tp gmna yahh… !!!
Aku pun langsung membuka celana boxer aku… aku yakin banget dia pasti udah sange banget… klo pun dia nolak aku bakal ngeluarin jurus kedua yaitu anceman klo aku bakal nyebarin video bugil yg aku rekam kemarin…
ihh… kak nr maluu.. ihh gede bangett..
iya pegang aja nur gpp koq…
aku pun membimbing tangannya yg mulus wat megang kontol aku…
ahhhh… iya nur.. di elus” biar tambah ngaceng…
ihh kak jadi gede bgt sihh nur takutt… Emang enak ya kak dikocok” gini..
Iyahhh… Ahhhh… Terusss aahhhh…
aacchhhh….
nur sep kaya di film itu…
Ihhh.. Ga mau kak… Jijik..
Ayo donk sayang… Kk dah pengen bgt nihh…

Aku pun membimbing nya untuk turun menghisap kontol aku.. Dia masih malu” buat. Ngulum nya maka aku memancing nafsu nya lewat sentuhan ke arah toketnya… Tangan aku masuk lewat celah tangtop langsung aku sergap toketnya yg masih baru tumbuh itu… Aku pilin” puting nya… Sambil aku remes lembut…
Aaacchhhhh… Kakak… Toket nur di apain.. Geli kak… Jangan aaacchhh…
Aku tetep maksa.. Aku pilin” terus toketnya … Dan ga rasakan putingnya semakin mengeras… Aacchhh… Nikmatin aja nur.. Ntar enak koq.

Aacchhhhhh… Kak… Aaaacchhhhhh… Kakak aduuhh… Mmhhhhh… aduuuhhhhh… kak…. geli bgt tauu.. aaacchhh…
Aku tarik dia ke atas.. Aku dudukin disamping aku…
Aku pun mengankat tangan kanan nya… mhhh… aku napsu bgt klo liat ketiaknya yg masih mulus tanpa bulu sehelai pun… aku pun membenamkan wajah aku keketeknya… aku hirup aroma seksinya… mmmmuuuaacchh… aku jilat setiap pori” kulit ketiaknya.. aku sedot” mmhh.. kakak suka bgt ketek km nurr… aacchhh…

Aduuhh kak koq ketek nur di jilatin sihh… aaccchhh geli kakk… nur ga kuat.. aaduuhhhhh aaaaccchhhh.. kak udahh kak.. geli bgt aduuhh…. aku tetep menjilat jilat ketiaknya sampe nur menggelijang menikmati sensasi gelinya… gantian nur yg satu lagi yahh..
Kakakkk,… Aaacchhhhh… Geli kak,.. Udahhh aaacchhh…. Ampun kak nur ga kuat klo di jilatin gini… Stooop… Aaacchhhhh… Entot nur aja kak… Entot nur sekarangg…. Aaacchhhhh…..
aku pun menelentangi nya aku tidurin sambil aku angkat kedua tangannya sehingga terpampanglah kedua ketiak mulusnya di hadapan aku… mmmuuaaacchhh aku jilatin lagi yg kiri sambil aku pilin” terus puting toketnya yg semakin mengeras…
aaacchhhh… Dari dulu kak suka liat ketek km sayang… Ketek km seksi.. Selalu bikin kk napsu… Sekarang kk pengen jilatin kk suka sayang…
Aaacchhhh.. Ya udahh klo kk suka gpp… Aaaachhhh jilatiin ajaahhh.. Accchhhh… Aaacchhhhhhhhh.. Terusss kak… Jilatin sepuas kk… Terussss… Aaaacchhhhhhh….
nur kaka buka yah tanktopnya..
iya kak…..cepet kak… Nur pengen di entot sama kk… Cepetan kaaak… Acchhhhh…
aku angkat tanktopnya keatas.. woow gila toketnya masih kecil bgt pentilnya jg masih merahh.. Pentilnya mancung karena dari tadi aku pilin” sampe dia sange…

Langsung aja aku kenyot” perlahan gua jilat” aaccchhhh.. kakak enakk kak.. koq enak bgt sihh.. aaaccchhh teruss kak… adduuhhh yaaahh yaahhhhh,… aacckkkkkkghhhhhhhh….. aku pun buka baju dan celana aku… aku pelorotin juga celana dalemnya nur… uhhh udah basah coyy punya diaa…
aku pandangi tubuh mulus nya dari atas sampe bawah.. memek yg masih bersih tanpa bulu… Terlihat kacang itilnya yg merah…
aaccchhh gila akhirnya aku bisa ngewe si nur jg…. langsung aku tindihin dia aku lumat bibirnya,… aku isep” lidahnya… mmmhhh… Mmmmmmmhhhhhh…. Kakak… Mmmmhhhh…. Aku lumat bibirnya ga aku kasih ampun,,, maklum udah sange berat…

Ciuman aku turun ke lehernya aku jilat ” aaaccchhh.. geli kakk.. aaccchhhh… telinganya pun aku lumat… aaaccchhh… adduuuhhh kak…. nur ga kuat kaak aaaduhh.. aaaaccchhhh…. aku semakin napsu denger erangannya… aku jilatin seluruh tubuhnya.

Lidah aku menelusuri setiap lekuk tubuhnya.. duhhh kak nur gelii.. jngan jilatin nur kaak…. aaccchhhhhh… accchhh.. giuman aku makin turun ke perutnya… aku cium aku raba” dan akhirnya aku mambuka selangkangannya lebar”… aacchhhhh … gila memeknya bagus bgt.. langsung aaja aku julurin lidah aku… aku isep” itilnya sampe mengeras… aaaaccchhhhh… aduuuhh kakk memek nur di apain.. kak aaaaaccchhh… aku terus menjilat memeknya sampe makin tebel dan memerah… aaccchhh adduuhh kkk. kaaaakk.. nur MAUUU KAAAK.. NURRR PIPISSS KAAAK… AKKKKHHHHHHHHHHHHHHH…. ACCCHHHHHHH….
memeknya pun berkedut” menandakan dia sudah orgasme… tapi aku terus menjilat” memeknya sampe dia menggelijang ga karuan.. menahan kenikmatan yg baru pertama kali dia rasakan dari aku…
AAACCCCHHHHHH kak enak bangeeeeet…. enak bangeeet kaaaakk….. skrng aku nunggingin dia dari belakang aku bisa ngeliat dengan jelas memek merahnya dan lubang anusnya… owwhhh.. pemandangan yg bikin aku konak abiss.

Aku jilat lagi memeknya… sambil tangan aku meremas ” toketnya dan kali ini aku juga mulai menjilat anusnya… aku jilat perlahan diantara memek dan anusnya… ketika lidah aku sudah tepat di lubang anusnya aku jilat sekitar lubangnya sambil aku tekan itil memeknya pake jempol aku.

Lalu aku mulai menjilat tepat dilubang anusnya yg makin mengkerut… aaaaaccccchhhhhhhhhh…. kk koq lobang pantatnya dijilat juga sih kak.. geli tauu aaaaccchhhhhh… kakak jangan kaak aaaccchhhh aaccccchhh… aaaacccchhh..
Tubuh nya bergetar hebat saat lidah aku mnyapu lubang anusnya… Nur mencengkram kuat sprei kasur… Wajahnya mendongak ke atas… Tubuhnya meliuk”… Aaaccchhhhhhh….ka kak entot nur sekarang kak.. ayooo nur ga kuat klo dijilatin teruss aaaacccchhhhhhh….

Setelah aku puas menikmati aku akhirnya ga tahan juga pengen masukin kontol aku kememeknya.. aku kenbali menelentangkan nur dan aku membuka lebar” pahanya.. kak pelan” yahh…
iyaaahh.. Aacchhhhh… Ayo kak kita ngentot kaak… Achhhhh…
Dengan nada manjanya aku semakin napsu aja nih…

Aku pun mulai menggesek” kontol aku ke memeknya yg makin basah…. aku gesek” keatas kebawahh… aaaccch nikmat bgt memeknya masih sempit nihh… aaaaacccchhh kak masukin kak… ayoo kak entot nur kak…
yahh kakak masukin yahh… aku masukin pelan pelan aaccchhhhhhh gila sempit bgt memek km nurr… accchenak.. iyaa teruss kak.. terusss.

Tahan ya nurr… aku teken makin dalemm.. makin dalem…… aaaccchhhhh…. aachhhhh aduu kk perihh kak…
tahan nur ntar lama” enak koq.. aku biarin kontol aku didalem memek nur… sampe memeknya terbiasa.. aku goyang pelan” maju mundur.. aaaccchhhhh aaccchhhh… yeessss enakk kakk ayo kak teruss yaahh enak kak… adduuhh enak bgt sih ngentot sama kakak… aaccchhhhhhh aacchhhhh…. aku peluk dia aku isep pentilnya.

Sambil aku genjot memeknya makin cepet,,,…. aacccchhhhhhhhhhh kakakk…. aawwwhhh… nur mau keluar lagi kak… kakk… nur KELUAAARRRRRR…. aaaaacccchhhh kak nurr keluaaarr.. AACCCCHHHHHHHHHHHH… ACCCHHHH…. udah kak jngan di genjot teruss kak… aduuh kak nur koq keluar terus sih kak.. Tubuhnya kembali bergetar hebat… Matanya terpejam… Dan pinggulnya terangkat… Seakan ingin merasakan lebihh dalam….
adduuhh… Aadduuuhhhh…. aaaaccchhhhh… aaaaaaaccchh…… AAAAAAAACCCCcChHHHhHHHHhHHh… Nurrr muunncrrraaatttt kakakkkk.. Memek nuurrrr aaaaacchhh……

Aku menikmati empotan memeknya…berkedut” seakan ingin menghisap habis kontol aku…
Aaaahhhhhh… Terusss sayaaang…. Nikmatiiin… Iyaaahh… Keluariinn yg banyaakkk….
Nur pun terdiam… Sambil tubuhnya bergetar sesekali… Aku yakin aku bakal bisa entot dia terus.. Setelah dia tau nikmatnya kontol aku.

Setelah istirahat sejenak… Aku lanjutin lagi…
aku angkat si nur aku trus dudukin di meja aku kangkangin… aku arahin lagi kontol aku…. aaaccchhhhh kkak enak kak… aacccchhh iya nurr kakak juga enak nih ngewe kamu…. aaaccchhh….. acccchhhhh…. KAKAK.. NUR SAMPE LAGI NIHHHH… kakak.. nurr keluaaarr nurrrr KELUAAAAArRRRRRRR…..
aaaaccccccccccccccchhhhhhhhh ACCCCCCCHHHHHHHHHHH…. badanya meliuk” menikmati nikmatnya orgasme yg dia rasakan… kak ayo keluarin kak… nur capeee..
yaudah skrng kkakak keluarin yahh km nungging nur…
iya kak… nih kak sodok lagi memek aku kak… ayo kak….
Aku pun menempelkan kontol aku tepat dimemeknya…. jleeebb.. kali ini langsung masuk karena udah licin bgt… aaaccchhhhhh gila makin enak aja memek km nurr.. aaccchhh accchhhhh…. oowwwhhh… aaccchhh… terus kaak teruussss… aku peluk nur dari belakang.

Aku remes ” toketnya…. aaacccckkk kak… teruuss kakk…. aaaccckkk enak bgt dientot kayak gini kak,,… nur pengen di entot terus sama kakak… aaaccckkkkkkkhhhhhhhhhhhh….. kakakk… aku mau keluaarrrr AKU MAU KELUAARRR LAGI KAKK…… TAHAN NURRR KAKAK JUGA MAU KELUAR NIHHH..
HHHMMMFFFFFFFFFTTTTT…. HHHAAAAAAA….. AAAAAACCCCCCCCHHHHHHH… AYO KAK PUTER” PENTILNYA KAK… PUTER” KAAKK ENAKK AAACCCHHHH NURRRR KAKAK MUNRAATTT NIHH KAKAK MUNCRAAATTT…. ACCCCCCCCCCKKKKKKKKKKKHHHHHHHHHHHHHHHHH……… AAAAAACCCCCCCHHHHHHHHH… KONTOLAKU NYEMPROT” DIMEMEKNYAA NURR.. AACCCCCCCCCCHHHHHHHHH.. IYAAA KAK.. NUR JUGA KELUAR MIHHH…A AACCCCCCCCCHHHHHHHHH AACCCCHHHHHHHH ENNNNNNNNAAAAAAAKKKKKKKKKKKKKK,,,…ENNAAAAAAAAAAK KKKK KAKAKKKKK… AAAAAACCCCCCCCCCCHHHHHHHHHH…..
Aku pun ambruk sambil memeluknya… aaahh enak bgt sih nur ngewe sama kamu..
Iya kak… nur pengen diewe terus deh sama kakak…
Iya tenang aja kakak pasti layanin kamu terus nur yg penting ini rahasia kita jngan sampe ada yg tau yaa…
iya kak… nur sayang kakak…
di villa itu enttah udah berapal kali aku ewe nur di kamar mandi.. ruang tamu…di villa itu setiap tempat aku passti jadiin tempat buat nikmatin tubuh mungil nya… Dan aku yakin adik sepupu aku ini hyper jg… Dia bisa orgasme berkali”…. Mantaabb…
Ehhh kakak… Aku pernah liat bokep klo cewenya di sodok lewat pantat… Emang enak kak???
Yaa buat kk sih pasti enak… Tp buat km sakit… Tp lama” jg enak koq klo udah biasa…
Masa sihh kak.. Nur pengen nyoba kak…!!! Pinta nya memelas…
Bener nihh… Aduhhh… Kk jd pengen lagi nihhh…. Km kuat jg yahh ngewenya…
Heheee… Iya abisnya kontol kk gede bgt… enakk lagii… Memek nur pengen terus disodok kakaakkk…
Iyaaa… Nanti dirumah klo sepi kita lanjutin yahhh…
ASYIIIIikKK…. Masukin ke lobang pantat nur ya kakak… Nur pengen nyoba…
Ok sippp….

Cerita Dewasa Perkosa Sepupu Binal

Posting Cerita Dewasa Perkosa Sepupu Binal ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Foto Mesum Kumpulan Foto Mesum Dengan Pacar

$
0
0

Foto Mesum – Hanya sekedar kesenangan, mesum dengan pacar adalah hal yang wow luar biasa. Saya dulu juga pernah melakukan dengan pacar-pacar saya, namanya juga kesenangan dunia, tidak mungkin lah bisa di tolak. Terkadang bukan cowok yang mau, tapi cewe lah yang melakukan gerakan merayu, terus membuat adik para cowok cowok bangun dengan sendirinya tanpa sepengetahuan.

Foto Mesum Kumpulan Foto Mesum Dengan Pacar Foto Mesum Kumpulan Foto Mesum Dengan Pacar Foto Mesum Kumpulan Foto Mesum Dengan Pacar Foto Mesum Kumpulan Foto Mesum Dengan Pacar Foto Mesum Kumpulan Foto Mesum Dengan Pacar Foto Mesum Kumpulan Foto Mesum Dengan Pacar Foto Mesum Kumpulan Foto Mesum Dengan Pacar Foto Mesum Kumpulan Foto Mesum Dengan Pacar

Foto Mesum Kumpulan Foto Mesum Dengan Pacar

Posting Foto Mesum Kumpulan Foto Mesum Dengan Pacar ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Adiku Pelampiasan Nafsuku

$
0
0

Cerita Dewasa – Aku seorang mahasiswi yang masih semester 3 di PTS Bandung, aku anak ke tiga dari 4 saudara , yang mana kakak pertamaku sudah menikah dan ikut suaminya di Jakarta kakakku yang kedua bekerja di Batam sedangkan adekku yang bungsu masih sekolah kelas 1 SMA di Bandung.

Pertama kali aku melakukan hubungan seks dengan kakakku nomor dua saat aku masih kelas dua SMU. Saat itu kakakku sedang cuti dan pulang ke Bandung, aku sangat senang sekali. Kami bertiga pergi ke Cipanas dan kami menyewa sebuah pondokan di sana. Malam harinya saat aku sedang tertidur lelap di kamarku, aku merasa ada sesuatu di kemaluanku. Mula-mula rasanya enak sekali seperti ada yang membelai dan menghisapnya, tetapi tiba-tiba rasanya sangat sakit seperti ada yang menekan dan berusaha masuk, dan kurasakan juga seperti ada yang sedang menindihku.

Saat aku membuka mataku, aku melihat kakakku sedang menindihku dan berusaha memasukkan batang kemaluannya, aku mencoba berontak tapi tenagaku kalah kuat.
“Mas Bram jangan, aduh sakit Mas.., sakit..!”
“Ah diem aja dan jangan coba teriak..!” kata kakakku.
Malam itu kegadisanku diambil oleh kakakku sendiri. Tidak ada rasa nikmat seperti yang kubaca di buku, melainkan rasanya sakit sekali. Aku hanya bisa pasrah dan menahan sakit di bagian liang kewanitaanku saat kakakku bergerak di atas tubuhku.

Gerakannya kasar seperti ingin mencabik-cabik tubuhku. Aku hanya bisa menangis tersedu-sedu. Saat kulihat tubuh kakakku mengejang dan kurasakan ada sesuatu yang hangat menyemprot ke dalam liang senggamaku, semakin hancurlah perasaan hatiku. Pagi harinya aku hanya terdiam di kamar, karena tubuhku rasanya lemas dan sakit. Saat kakakku mengajakku pergi, aku hanya memalingkan wajahku dan menangis. Sore harinya kakakku masuk ke kamarku, dia minta maaf atas kejadian semalam dan berusaha untuk memperbaikinya, tapi aku hanya diam saja.
Malam harinya kakakku datang lagi ke kamarku. Aku sangat ketakutan, tapi dia hanya tersenyum dan mencoba mencium bibirku, aku kembali berontak. Aku memaki-maki kakakku, tapi dia tidak peduli dan kembali mencium bibirku sambil meremas payudaraku.

Lama-lama aku menjadi terangsang karenanya. Dan malam itu kembali aku dan kakakku melakukannya, tapi lain dari malam yang kemarin, malam ini aku merasakan kenikmatan yang luar biasa dan kami melakukannya dua sampai kali. Sebelum kakakku kembali bekerja di Batam, saat mengantar kakakku di Bandara, aku meminta hadiah perpisahan darinya.

Di kamar mandi Bandara kami melakukannya lagi, “Ah Mas Bram.., terus Mas.. akh..”
“Akh Ani, kamu cantik sekali, akh… Ani, Mas Bram mau keluar, akh..!”
“Ani juga Mas.., akh… Mas, Ani keluar Mas.., akhh..!”
Mas Bram memelukku erat-erat, begitu juga diriku. Setelah beberapa saat kami berciuman dan kembali lagi ke ruang tunggu dengan alasan habis dari kantin beli makanan. Aku hanya bisa menangis saat Mas Bram pergi, tapi aku juga sangat bahagia dengan hadiah yang diberikannya.

Sejak saat itu aku seperti ketagihan dengan seks, dan untuk melampiaskannya aku hanya dapat melakukan masturbasi di kamar mandi. Aku sudah punya pacar dan kami melakukannya sampai sekarang, tapi aku jarang merasakan kenikmatan seperti yang kudapatkan dari kakakku. Dan saat adikku mulai beranjak dewasa, aku melihat sosok kakakku, tapi adikku lebih tampan dan gagah bila dibandingkan dengan kakakku. Aku sering merasa terangsang, tapi hanya bisa kutahan dan lagi-lagi hanya bisa kulampiaskan dengan jalan masturbasi. Entah berapa lama aku bisa menahan keinginan untuk melakukannya dengan adikku.

Sampai suatu hari, saat orang tuaku sedang tidak ada di rumah, adikku baru pulang sekolah dan aku menyiapkan makan siang untuknya. Karena hari itu terasa panas, aku hanya menggunakan celana pendek dan t-shirt tanpa memakai BH. Saat adikku kusuruh makan, Arya menolak karena sudah makan di luar bersama teman-temannya, dan akhirnya aku makan sendiri, sedangkan adikku asyik berenang. Selesai makan aku buatkan jus jeruk dan kuantarkan ke kolam renang.

Sambil meminum jus jeruk, aku melihat adikku berenang. Saat Arya keluar dari kolam renang dan duduk di sebelahku sambil meminum jus jeruk dan berjemur, jantungku berdetak semakin cepat dan aku sangat tidak tahan untuk memeluknya. Tidak kusangka adikku yang dulunya polos, sekarang sudah berubah menjadi seorang cowok yang gagah dan tampan terlebih lagi hobinya adalah berenang. Dadanya terlihat bidang dengan bentuk yang menggairahkan, tubuhnya atletis dan bisa kutebak kalau batangnya juga lumayan besar.

Aku hanya dapat memandangnya, wajahnya ditutupi oleh handuk kecil yang digunakannya untuk mengeringkan tubuhnya. Aku sudah tidak tahan lagi dan aku tidak peduli apa yang akan terjadi. Aku membelai dada adikku dan Arya hanya menggelinjang kegelian.
“Mbak Ani.., apaan sih..? Geli tau..! Kurang kerjaan, mendingan bikinin aku roti bakar…”
Aku sedikit terkejut dan kucubit perutnya, Arya hanya tertawa.
“Emang aku pembantumu, enak aja.” kataku agak jengkel.

Aku sudah benar-benar tidak tahan, tanpa pikir panjang lagi kutindih tubuh adikku dan kulempar handuk dari wajahnya. “Mbak Ani mau ngapain sih..?” tanyanya.
Tanpa sepatah kata pun langsung kucium mulutnya dan kuremas-remas dadanya yang bidang itu. Adikku sangat terkejut dengan apa yang kulakukan dan mendorong tubuhku. Aku tidak peduli, kucium lagi bibirnya dan kali ini adikku tidak bereaksi apa-apa dan mencoba untuk menikmatinya.

Aku tahu kalau Arya mulai terangsang, karena kurasakan diantara kedua pahanya ada sesuatu yang bertambah besar. Kuciumi terus bibir dan lehernya, adikku sedikit kewalahan tapi Arya selalu mencoba membalas ciumanku walau terasa agak kaku.
“Baru pertama dicium cewek ya..?” tanyaku.
“Ah Mbak banyak omong, terusin aja Mbak..!” katanya tidak sabar lagi.
Mendengar ucapannya aku jadi semakin bersemangat, langsung kubuka kaosku, dan adikku hanya bisa melotot melihat payudaraku yang cukup besar.
“Wah susu Mbak bagus sekali, baru kali ini Arya melihat susu cewek.” katanya.
Kusuruh Arya memegang dan meremasnya, “Aduh jangan keras-keras, sakit.. Coba sekarang kamu isep susu Mbak..”
Lalu kusodorkan payudaraku ke mulutnya, Arya mengulum dan menghisap puting payudaraku, “Akh enak sekali Arya, sshs… akhh terus Arya.., enak sekali…”

Kusuruh Arya berhenti, lalu kuciumi lagi bibir dan lehernya, kemudian kuturun ke dadanya dan kuciumi serta kugigit pelan putingnya, Arya hanya bisa mendesah lirih, “Akh.. enak Mbak, akhh…”
Dengan tergesa aku turun kebawah, kulihat batang kejantanannya yang gagah sudah sedikit tercetak dan memperlihatkan kepalanya di celana renang adikku. Dengan penuh nafsu langsung kutarik celana renang adikku sampai ke lututnya.
“Wah.., Arya punya kamu Oke juga nih, lebih bagus dari punya Mas Bram..”
Adikku hanya tersenyum dan sepertinya tidak sabar dengan apa yang akan kulakukan. Aku pun lalu membuka celanaku dan sekarang aku telanjang. Arya bangun dari kursi dan duduk, lalu Arya meraba bibir kemaluanku, kemudian kusuruh Arya menjilati bibir kemaluanku.

Arya kelihatannya kaget tapi langsung kutarik kepalanya ke arah kemaluanku, dan Arya mulai menjilati permukaan lubang senggamaku.
“Akh.., Arya enak sekali terus akh… yaa disitu Arya, enak.., akhh… terus Arya terus akkhh…” desahku.
Aku menggelinjang keenakan dibuatnya, rasanya enak sekali dan aku sangat suka jika ada yang menjilati kemaluanku. Aku sudah tidak tahan, kudorong tubuh adikku ke kursi lagi, kemudian kupegang batang kejantanannya dan kuarahkan ke liang senggamaku. Arya kelihatannya sedikit tegang saat kepala kejantanannya menyentuh permukaan bibir kemaluanku. Arya menahan nafas dan mengerang saat aku menekan tubuhku ke bawah, dan batang kejantanannya masuk seluruhnya ke liang kewanitaanku.
“Akh… Mbak… enak sekali… hangat.. yeah… ayo Mbak terusin..!”
Aku lalu bergerak, menggoyangkan pantatku ke atas dan ke bawah, dan kadang kuputar-putar, tangan adikku kusuruh meremas-remas payudaraku dan Arya sangat bernafsu sekali. Aku bergerak semakin lama semaki cepat, tanganku memegang paha adikku untuk tumpuan.

Beberapa saat kemudian, nafas adikku mulau memburu dan gerakannya mulai tidak karuan, kadang memegang pantatku, kadang meremas payudaraku, dan aku tahu kalau Arya sudah hampir sampai dan berusaha menahannya.
“Akh.. Mbak.., aduh… Arya mau keluar Mbak..!”
“Tahan Arya.., Mbak sebentar lagi akhh..!”
Semakin kupercepat gerakanku, aku mulai liar. Kuremas dadanya dan saat kurasa kenikmatan itu, aku menekan tubuh adikku, dan tubuhku menjadi tegang sambil kuremas paha adikku.
“Arya nggak tahan lagi Mbak… akh… Mbak, Arya keluar Mbak akhh..!”

Pantatnya terangkat ke atas seperti ingin menusuk kewanitaanku dan kurasakan semprotannya yang cukup keras beberapa kali di dalam rahimku. Begitu juga denganku, otot kemaluanku menekan batangnya dan kurasakan liangku semakin basah, baik oleh cairanku ditambah mani adikku yang menyemprot sangat banyak di lubang senggamaku.

Tubuh kami basah oleh keringat, dan kemudian kupeluk tubuh adikku menikmati sisa-sisa kenikmatan tadi. Nafas adikku mulai teratur dan kurasakan batang kemaluannya mulai mengecil di liang kewanitaanku, namun pantatku masih tetap bergoyang di atas tubuhnya.
“Mbak, enak sekali.., makasih ya Mbak, baru pertama kali ini Arya merasakan nikmatnya tubuh perempuan dan nikmatnya melakukan hubungan badan.”
“Mbak yang harusnya makasih sama kamu, ternyata adik Mbak cukup hebat walau baru pertama kali, tapi Mbak sangat puas sekali dan Mbak pengen sekali lagi, bolehkan Arya..?”
“Wah.., Arya juga mau Mbak..!”

Kucabut batang kejantanannya dari lubang kewanitaanku dan kembali kurasakan orgasme saat mencabutnya. Batang kemaluan adikku sudah mengecil sekarang, tapi tetap telihat gagah. Arya lalu duduk di pinggir kursi dan aku kemudian menjilati batang kejantanannya, Arya kembali mendesah,
“Ssshhh.., enak Mbak..!”

Tangannya membelai rambutku dan kadang meremas payudaraku. Aku kembali terangsang dan batang kemaluan Arya dengan cepatnya kembali tegak dan kokoh. Aku lalu lari dan menceburkan diriku di kolam renang,
Arya menyusul setelah membuka celana renang yang masih tertinggal di lututnya. Di kolam kembali kami berciuman, tapi sekarang Arya kubiarkan lebih agresif. Sambil duduk di tangga kolam, diciuminya bibir dan leherku, kemudian dihisapnya puting payudaraku.

Kemudian kurasakan Arya berusaha memasukkan batang keperkasaannya, tapi selalu meleset. Aku hanya tertawa kecil, lalu kubantu dia. Kupegang batangnya dan kuarahkan ke kemaluanku. Arya hanya tertawa kecil dan kemudian dia menekan rudalnya ke sarangku. Arya lalu menggerakkan pantatnya dan memompa senjatannya keluar masuk liang surgaku, nafasnya juga mulai memburu. Aku menikmati tekanan yang diberikan Arya dan rasanya nikmat sekali.
“Akh.., enak sekali Arya, yang keras Arya..! Akh..!”
“Akhh Mbak.., kita pindah di kursi ya..? Di sini nggak enak.”
Arya lalu mengangkat tubuhku, kulingkarkan kakiku di pinggangnya sehingga aku masih bisa bergerak walaupun Arya berdiri dan berjalan ke arah kursi tempat kami tadi.

Di baringkannya tubuhku, lalu Arya mulai memompa batang kejantanannya lagi, semakin lama semaki cepat. Aku mengimbangi gerakakn Arya dengan mengerakkan pantatku ke kiri dan ke kanan, kadang kuremas-remas pantat adikku yang kenyal. Nafas Arya mulai tidak teratur.
“Lebih cepat Arya.. akh..!”
“Mbak.., Arya mau keluar Mbak, akh..!”
Gerakan Arya semakin cepat, dan saat kulihat tubuh Arya mulai mengejang, kulingkarkan kakiku di pinggangnya. Arya menekan dan memasukan batang kemaluannya lebih dalam lagi.
“Akh.., Mbak, Arya keluar Mbak, akhh.., Mbak.. ngeakhh…”
Tubuhnya lalu rubuh di atas tubuhku. Tanpa mengeluarkan burungnya, kusuruh Arya berbalik dan aku mulai menggerakkan pantatku di atas tubuhnya. Batang kemaluan Arya memang mengecil, tapi lama-lama mulai mengembang lagi.

Aku bergerak tidak karuan di atas tubuhnya, sampai beberapa saat kemudian aku orgasme, kupeluk erat-erat tubuh Arya. Setelah agak tenang, karena aku tahu kalau Arya belum keluar, kemudian aku turun dan mengulum batang keperkasaannya.

Arya menggerakkan pantatnya ke kiri dan ke kanan dan kadang menusuk ke dalam mulutku. Selang beberapa waktu kemudian, batang kemaluannya seperti mengembang di dalam mulutku.
“Akh.., Arya keluar Mbak.. akhh..!”

Maninya menyembur di dalam mulutku dan kutelan semuanya, kemudian kami berpelukan dan berciuman. Tanpa sadar kami tertidur di kursi, kepalaku kurebahkan di dadanya dan tubuhku di atas tubuhnya.
Sore hari kami dikejutkan oleh suara klakson mobil dan kami buru-buru bangun. Aku memakai bajuku yang berserakan di pingir kolam dan Arya buru-buru mengambil celana renangnya dan berlari ke kamarnya. Saat makan malam, kakiku mengeranyangi kakinya dan jari kakiku menekan batangnya yang mulai mengembang.

Kedua orang tuaku sedikit keheranan dengan kelakuan kami, tapi mereka tidak pernah tahu dengan apa yang telah terjadi di antara kami. Malamnya seusai makan malam aku langsung masuk kamar, begitu juga Arya. Tengah malam aku terbangun karena Arya menciumi bibirku dan malam itu kami melakukannya lagi. Sejak saat itu, secara sembunyi-sembunyi kami melakukannya, bahkan setelah aku menikah dengan pacarku, kami pun masih sering melakukannya, terutama saat suamiku sedang dinas keluar kota. Rahasia ini sampai sekarang masih kami pegang dan bahkan cinta gelap kami ini membuahkan putra pertamaku yang sekarang sudah berusia 9 tahun.

Saat pernikahan Arya aku memberikan sebuah hadiah. Setelah malam pengantinnya, kami melakukannya di gudang belakang rumah saat semua orang sudah terlelap. Arya bilang walaupun istrinya sekarang masih gadis, tapi tidak ada yang menyaingi aku. Makanya suamiku sangat betah di rumah karena servisku yang sangat memuaskan, tanpa tahu kalau aku selingkuh dengan adik kandungku sendiri.

Cerita Dewasa Adiku Pelampiasan Nafsuku

Posting Cerita Dewasa Adiku Pelampiasan Nafsuku ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Foto Bugil Amoy Medan Lagi Horny

$
0
0

Foto Bugil – Amoy cantik asal medan yang sedang horny minta di cucuk. bulu – bulu kemaluannya yang lebat membuat sangat bergairah membuat tidak bisa menahan diri untuk cucuk memeknya. Dari foto amoy cantik ini sepertinya sedang berada di kost pacarnya deh. Waduh, enak banget rasanya kalau aku yang ada disana.

Foto Bugil Amoy Medan Lagi Horny Foto Bugil Amoy Medan Lagi Horny Foto Bugil Amoy Medan Lagi Horny Foto Bugil Amoy Medan Lagi Horny Foto Bugil Amoy Medan Lagi Horny Foto Bugil Amoy Medan Lagi Horny Foto Bugil Amoy Medan Lagi Horny Foto Bugil Amoy Medan Lagi Horny

Foto Bugil Amoy Medan Lagi Horny

Posting Foto Bugil Amoy Medan Lagi Horny ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Memek Gundul Kenyal

$
0
0

Cerita Dewasa – Aku mempunyai mitra yang secara pribadi hamper sama namanya Pak Catur umurnya beliau lebih tua dari aku sekitar 10 tahunan kita satu kantor dan jika kita ada tugas kantor diluar saat bersama tujuan yang pertama pasti kuliner dan tujuan selanjutnya mencari wanita yang bening bening.

Pak Catur sangat menguasai Solo dan Yogyakarta. Jadi jika ada penugasan ke Solo dan Yogya, dia paling bersemangat, apalagi aku berada dalam timnya. Suatu hari dia menggamit aku, “Eh aku nemu tempat yang unik di Yogya,” katanya. Tempat yang unik dimaksud, adalah semacam “show room” tapi khusus untuk para istri yang mencari tambahan dengan menerima “tamu”.

Pak Catur bersemangat menceritakan bahwa tempat itu banyak ibu-ibu yang lumayan, dan harganya tidak terlalu mahal. Sayangnya mereka hanya bisa di “tenteng” antara jam 10 sampai jam 5 sore. Mereka tidak bisa diajak nginap di hotel, karena harus kembali kerumah. Meskipun aku bukan penggemar STW, tetapi keunikan itu membuat penasaran. Suatu waktu jika ada tugas ke Yogya, aku prioritaskan “ bertamu” ke alamat yang diberikan Pak Catur.
Saat yang ditunggu-tunggu tiba. Aku mendapat penugasan ke Yogya dan Solo.

Menyelesaikan pekerjaan di Yogya seperti supir ngejar setoran. Semua kerja bisa aku selesaikan sebelum makan siang. Selepas waktu makan siang aku punya waktu bebas. Berbekal petunjuk dan alamat yang diberikan Pak Catur, aku naik becak dari hotel. Aku berhenti di bangunan yang ditunjuk pak Catur sebagai penanda, dekat dengan titik tujuan. Berjalan sekitar 30 m ada gang yang tidak terlalu besar. Suasananya teduh dan khas kampung-kampung Jawa, tenang ada suara-suara burung perkutut dan gending yang mungkin dikumandangkan dari radio atau rekaman secara samar-samar.

Aku berdebar-debar juga mendatangi tempat tersebut. Aku berusaha menyesuaikan sikap sehingga tidak kelihatan sebagai orang asing di wilayah itu. Di sebelah kanan di bawah kerimbunan pohon aku melihat semacam warung makan. Ini adalah tempat yang ditunjuk Pak Catur. Warung makan itu agak unik, karena ruang untuk makannya berada di dalam rumah, seperti ruang makan rumah biasa, hanya saja meja makannya ada sekitar 3 dengan kursi-kursi.

Dengan gaya percaya diri aku langsung membelok dan duduk di salah satu meja. Ketika itu meja-meja kosong. Jadi tamunya baru aku sendiri. Seorang perempuan paruh baya mengenakan kain panjang atau jarit menghampiri aku dan langsung duduk di kursi dekat aku. “ Mau pesen apa mas?” tanyanya.
“ Disini apa yang enak,” tanyaku mulai melepaskan kalimat pembuka, kalimat itu kata Pak Catur adalah juga semacam password.
“Wah semuanya di sini enak kok Mas,” timpalnya.

Sambil aku mengamati menu yang disodorkan, mata ini tidak bisa konsentrasi, karena beberapa perempuan berseliweran. Mereka rata-rata berusia di atas 25 tahun sampai 35 tahun.
Ada yang mengenakan jarit, tetapi ada juga yang mengenakan pakaian seperti layaknya ibu-ibu pergi ke pasar. Kelihatannya lumayan-lumayan juga. Seandainya aku pilih secara acak, aku kira ok-ok saja.
“Mas pesen ini dulu, yang lainnya nanti bisa diteruskan,” kata si perempuan mbak-mbak yang kutaksir berumur 35 tahun. Akhirnya aku memesan sepiring gudeg ditambah pecel, air mineral dan kopi. Disini letak uniknya, sepertinya pelayan yang mengantar makanan aku orangnya berganti-ganti. Sekitar 5 orang mungkin yang melayani aku. Sambil makan aku ditemani oleh perempuan yang tadi pertama menyambut aku. “ Gimana mas ada yang cocok,” tanyanya.

Terus terang aku bingung juga harus memilih yang mana. Si mbak lalu berpromosi, yang pake kain baju krem itu Ninuk, istri pegawai pemda, yang pake biru istri , yang krem satu lagi, yang baju merah. Semua dijelaskan si mbak.
Kata si mbak mereka belum tentu bisa tiap hari kemari, karena kalau tiap hari bisa dicurigai suaminya. Paling-paling seminggu 2 kali. “ Jadi mas, yang hari ini sama yang besok, pasti beda,” kata si Mbak.

Aku bingung memilih kriteria dari semua yang disebutkan si mbak. Tiba-tiba terlintas di benakku untuk memilih perempuan yang paling jarang, atau sudah lama tidak kemari. “ Oo itu mbak Rina, dia udah hampir sebulan nggak kemari, suaminya terlalu ngontrol, tapi gak mampu biayai rumah tangganya, orangnya baik kok mas, ramah. Sebentar ya mas aku panggil,” katanya.

Rina berumur sekitar 28 tahun, agak gempal, tapi mukanya manis. Dia menyalamiku dan duduk di depanku. “Ngobrol aja dulu mas, kalau nggak cocok boleh cari yang lain,” kata si Mbak tadi berbisik di telingaku.
Rina agak grapyak dan suasana obrolan mudah sekali cair. Aku tidak tega menggantinya dengan yang lain, apalagi rasanya lumayan jugalah untuk temen bobok siang. Akhirnya disepakati dia bisa nemani sampai jam 5 sore. Aturan di situ, kita tidak bisa langsung nenteng pilihan kita. Dia nanti akan diantar ke hotel yang kita sebutkan. Kita harus menunggu di lobby untuk menjemputnya lalu digandeng ke kamar.

Setelah masalah harga dan cara pembayaran di sepakati, aku cabut duluan ke hotel. Hebatnya lagi aku ditawari digonceng sepeda motor untuk kembali ke hotel. Pengojeknya ya salah satu cewek yang ada di situ.
Sekitar 10 menit menunggu di lobby, Rina tiba diantar oleh rekan yang kelihatannya juga sebaya yang tadi kulihat dia mengantar kopi untukku. Mereka datang berbonceng sepeda motor. Setelah serah terima, rekannya kembali dan Rina aku bimbing menuju kamarku.
“Lho mbak, tadi kan pakai kain, sekarang kok malah pake Jins,” tanyaku ketika dia duduk di bed .
“Iya mas, sebetulnya di tempatnya si Mbak Ambar itu, kita diharuskan pakai kain. Tapi kalau keluar dari situ boleh pakaian bebas, Lha kalau pakai kain naik motor repot toh mas,” katanya dengan senyum menggoda.

Tempat rendezvous itu ternyata adalah milik Mbak Ambar yang tadi menyambutku. Dia membuka warung makan itu sebagai penyamaran, agar tidak mencolok di tengah-tengah kampung. Ada sekitar 30 perempuan di situ, tetapi setiap harinya paling banyak hanya 10 orang. Mereka seperti bergantian. Sebagian memang suaminya tidak tau, tetapi sebagian lagi menurut Rina datangnya di antar suami dan nanti sore dijemput lagi. Kalau Rina, bekerja sambilan begini tidak setahu suaminya. Dia beranak 2 dan suaminya bekerja sebagai guru.

Rina beralasan ngobyek jualan batik membantu temannya. “Abis gaji guru berapa sih mas, untuk kebutuhan rumah tangga baru 10 hari udah habis,” kata Rina menjelaskan mengapa dia “ngojek” di luar pengetahuan suaminya. Menurut Rina jika dia setiap minggu “mampir” ke rumah Mbak Ambar, lumayan bisa menyamai gaji suaminya, malah sering-sering lebih. “

Lho kata mbak Ambar tadi, “Ini” ongkosnya tigaratus, kalau 4 kali berarti satu koma dua toh,” kataku.
“Lho kalau dikasi sigitu, saya ya matur nuwun, tapi kalau dikasih lebih masak iya saya nolak mas,” kata Rina.
Ah sialan, aku terjebak oleh pertanyaanku sendiri. Berarti aku nanti harus kasih lebih dari price list. Aku tawari minum dan snack tapi ditampik oleh Rina. Dia menawarkan untuk dipijat. Tawaran yang sangat menarik, tentu saja aku setuju.
“Mas ke kamar mandi dulu nanti gantian saya, “ katanya.
“Lha kalau sama-sama aja kan enak sih,” kataku menggoda.
“Ah masnya genit nih,” katanya sambil meminta dulu ke kamar mandi.
Dari kamar mandi aku melepas semua baju kecuali celana dalam dan langsung tidur tengkurap. Entah berapa lama aku tertidur, aku terbangun karena badanku terasa ditindih sambil dipijat. Nikmat sekali rasanya dipijat.

Aku mulai sadar bahwa rasanya kulit pungungku bersentuhan langsung dengan kulit Rina, dan terasa ada bulu-bulu nempel di punggungku. Aku menganalisa sambil tengkurap, kayaknya si Rina telanjang bulat memijatku.
Penisku jadi pelan-pelan mengeras. Untuk sementara aku ingin menikmati pijatannya yang lumayan enak. Dia lalu memelukku sambil tidur telungkup diatasku. Tengkukku diciuminya dan dia memberi kode gerakan agar aku berbalik telentang.

Kuturuti arahannya dan aku telentang, sementara Rina tergolek di sampingku. Pemandangan yang sangat indah, toket gede dan badan yang sekel. Aku segera meremas susunya dan pentilnya ku pelintir-pelintir. Tangan Rina langsung membekap penisku dan perlahan-lahan dikocoknya.
“Mas pijetnya diterusin dulu, nanggung kan,” katanya.

Aku pasrah dan Rina bangkit duduk diatas pahaku, sedikit dibawah kemaluanku. Dia memijat bagian depan pundakku. Perlahan-lahan tumpuan badannya naik keatas, sehingga batang penisku yang mengeras sudah berada diantara belahan memeknya. Dengan nakalnya dia melakukan gerakan maju mundur sambil tangannya terus memijat.
Dengan keahlian gerakannya, batang penisku perlahan-lahan mulai menelusup ke dalam liang vaginanya. Setelah seluruhnya tenggelam, Rina mulai melakukan gerakan mutar, sehingga penisku terasa seperti diremas-remas oleh vagina Rina. Makin lama dia makin semangat. Aku diperlakukan begitu tidak mampu bertahan lama dan jebollah pertahananku. Rina paham aku telah memuntahkan spermaku di dalam rahimnya. Dia menunggu sampai ejakulasiku usai baru perlahan-lahan melepas cengkeraman vaginanya.

Rina bangkit , sambil menutup lubang kemaluannya agar maniku tidak tercecer. Dia berjalan ke kamar mandi. Aku yang baru saja merasakan kenikmatan, telentang pasrah. Rina kembali dari kamar mandi membawa handuk kecil yang telah dibasahi. Penisku dibersihkannya secara telaten. Rina lalu berbaring disampingku sambil tangannya mengelus-elus penisku yang telah layu. Dengan sabar di rangsangnya penisku sampai akhirnya dia bangkit dan mengoral penisku. Penisku yang tadinya loyo, dihisap-hisap Rina, perlahan-lahan mulai bangkit kembali.

Aku akui Rina cukup lihai juga mengoral penisku. Setelah cukup keras dia kembali memasukkan penisku ke rongga vaginanya dan mulai berputar-putar. Aku tidak tahu berapa lama dia menderaku, sampai akhirnya dia mencapai orgasme dan ambruk di dadaku sambil nafasnya tersengal-sengal. Aku merasa penisku seperti di genggam-genggam oleh otot vaginanya. Aku membalikkan posisi dan sekarang berganti aku yang menggarap Rina. Berbagai posisi mulai dari posisi biasa sampai akhirnya kedua kakinya kuangkat ke atas pundakku.

Lubang kemaluan Rina cukup menggigit juga. Aku kemudian berganti posisi dogie. Cukup lama juga aku bermain dengan berbagai posisi, sampai aku lelah lalu berkonsentrasi untuk menembakkan spermaku untuk yang kedua kali.
Setelah tembakanku usai aku merasa sangat ngantuk dan akhirnya jatuh tertidur. Ketika aku terbangun Rina dan aku terbungkus dalam satu selimut. Dia rupanya juga tertidur di sampingku. Sebenarnya jika waktunya cukup aku ingin melakukan lagi, tapi butuh waktu interval lebih lama. Namun karena hari sudah mekin sore, akhirnya aku mengijinkan Rina mengakhiri pergumulan.

Aku antar dia keluar hotel sampai mendapatkan becak yang akan mengantarnya pulang.
Hari kedua aku kembali ke tempat Mbak Ambar. Dia rupanya sudah mengenaliku. Kali ini aku datang agak lebih pagi, mungkin sekitar jam 11. “Lho kok gak kerja mas,” katanya. Aku berasalan mbolos. Aku kemudian memesan makanan . Kuakui makanan di warung Mbak Ambar memang luayan enak. Seandainya tidak ada embel-embel tempat berkumpulnya para STW, mungkin aku akan sering mampir di warungnya hanya untuk makan .

Selama makan aku ngobrol macam-macem, sampai akhirnya aku tahu bahwa Mbak Ambar punya usaha yang sama di Solo dan Semarang. Aku nggak nyangka, kegiatan seperti ini bisa punya cabang di dua kota. Dia lalu memberiku alamat dan kontak personnya di kota-kota itu.
“Mas mau nyoba istri tentara nggak, lagi ada nih, dia udah 3 hari nggak kemari,” kata Ambar sambil menunjuk perempuan berumur sekitar 25 tahun, ayu dan bokongnya besar.
“Wah nanti aku ditembak,” kataku.
“Ah ya ndak tho, wong kadang-kadang dia diantar suaminya kok,” kata Ambar.
“Dia belum punya anak mas,” tambah Ambar gencar berpromosi.

Aku menyetujui lalu si Wiwik, istri sang tentara itu datang bergabung ke mejaku. Kami ngobrol ngalor-ngidul gak jelas. Seperti biasa aku diojekin ke hotel, lalu barang pesanan datang diantar ojek lainnya. Wiwik penampilannya bersahaja dan lugu. Dia tidak banyak cakap seperti Rina kemarin. Hanya berbicara menjawab pertanyaanku. Meskipun cenderung pendiam, namun Wiwik tergolong berisik jika bertempur. Ini menambah semangatku untuk terus menggempurnya. Dia cukup sabar, dan telaten melayaniku.

Pertempuranku dengan Wiwik tidak perlu aku uraikan secara lebih detil, karena ya kurang lebih sama saja.
Ketika aku pindah ke Solo karena memang pekerjaan menuntut begitu, selepas menyelesaikan tugas sekitar jam 3 aku langsung mencari alamat cabang dari Mbak Ambar. Alamat yang ditunjuk Mbak Ambar tidak lebih adalah semacam warung yang tidak begitu besar. Dia mungkin lebih cocok disebut sebagai warung kopi. Hanya ada bangku panjang dan meja panjang. Diatas meja ada etelase kaca dan dibaliknya ada berbagai macam kue dan gorengan.

Ketika aku ditanya mau pesan apa, seperti di Jogya aku melontarkan password, “ disini yang enak apa mbak,” kataku
“Wah semuanya disini enak-enak mas,” kata pelayannya yang kutaksir berumur sekitar 24 tahun. Tidak lama kemudian muncul wajah lain, kali ini usianya kelihatan lebih tua, Kutaksir berumur sekitar 40 tahun. “Mas mau ngopi, apa mau pesan apa lagi, “ tanya si STW. Aku memesan kopi dan pisang goreng. Lalu iseng-iseng aku tanya ke si STW tadi. “ Mbak apanya mbak Ambar. “ O Masnya dari mbak Ambar to, kenapa gak bilang dari tadi,” katanya.
Setengah Baya Dengan Ibu-Ibu Montok
“Mbak anggotanya ada berapa sekarang,” tanyaku.
“Ada 8 orang mas,” katanya.

Kedelapan orang itu kemudian mondar mandir di dalam warung. Mungkin ini untuk memberi kesempatan aku melihat kontestan yang akan aku pilih.
“Gimana mas ada yang cocok,” tanya Mbak Lina, demikian ibu STW itu memperkenalkan namanya.
“Wah kok stw semua to mbak, “ kataku.
“Lho si mas pengen yang muda to, sebentar ya,” katanya.
Tidak lama kemudian muncul 3 abg yang kutaksir umurnya sekitar 17 tahun. Seperti para STW tadi mereka juga mondar-mandir di dalam warung itu.

Ketiga cewek itu manis-manis pula, bikin aku bingung memilihnya. Si mbak Lina lalu mendekati aku dan menanyakan apa ada yang cocok. “ Aku bilang cocok semua,”
“Ya kalau gitu ambil aja semua mas, mereka bisa nginap koq, karena di sini mereka kost semua. Yang penting besok pagi mereka harus bisa langsung sekolah.” Sifat serakahku muncul mengalahkan akal sehat. Jika ditimang-timang rasanya berat juga jika harus bertempur melawan 3 musuh ABG, tapi aku penasaran juga ingin mencoba. Setelah disepakati harga paket berisi “3 bungkus” aku meluncur ke hotel.

Ketika aku sedang asyik menonton TV, telepon di kamar berdering. Reception menanyakan apakah aku bisa menerima tamu, Aku menduga paket Mbak Lina sudah datang, maka kepada petugas aku minta mereka langsung menuju ke kamar. Ketiga gadis abg yang masih ranum, centil diantar oleh seorang wanita yang kutaksir berumur sekitar 30an. Setelah basa-basi sejenak, si pengantar minta izin untuk kembali.

Ketiga gadis itu aku lupa namanya, tetapi mereka lumayan bagus-bagus juga. Salah seorang yang paling tinggi duduk di sebelah kananku di bed dan yang agak hitam duduk di kiri. Dengan gaya anak remaja mereka memintaku memesan makanan. Mereka mengaku ingin merasakan nasi goreng hotel, kebetulan tadi pulang sekolah agak cepat dan belum sempat makan siang.

Permintaannya aku kabulkan dan mereka kubiarkan menikmati hidangan sambil aku melakukan penyesuaian.
“Oom apa kuat nglawan kita bertiga,” tanya gadis yang kelihatannya paling muda. “Ah ya kita coba aja,” kataku.
Entah dari mana datangnya ide, tiba-tiba aku mendapat gagasan ingin menjadi seperti raja yang dikelilingi gundik-gundiknya. Kujelaskan kepada mereka agar mereka bertindak sebagai pelayan ku dan menuruti semua kemauanku. Jika mereka setuju aku akan menambah tips sebesar tarif mereka masing-masing.
“Bener ya Oom,” kata yang paling tinggi.

Aku lalu meminta mereka melepas semua baju sampai mereka telanjang dan mandi terlebih dahulu membersihkan diri. Aku pun ikutan mandi. Di bawah shower aku dibersihkan oleh 3 gadis-gadis remaja yang badannya baru terbentuk. Yang tinggi bodynya nyaris sempurna dengan pinggang ramping dan pantat bahenol, toketnya tidak terlalu besar dengan pentil masih kecil. Yang berkulit agak gelap teteknya paling besar dengan puting dan aerolanya berwarna lebih gelap dengan pentil juga masih kecil, jembutnya lumayan lebat. Yang kelihatannya paling muda kulitnya putih, teteknya masih kecil dan di kemaluannya masih gundul.

Aku disabuni dan dimandikan oleh ketiga gadis-gadis itu. Di kamar mandi penisku sudah berdiri tegak, akibat dikocok dan mereka bergantian pula mengulum penisku. Badanku dikeringkan dengan handuk lalu aku dibimbing kembali kekamar lalu di baringkan. Ketiga mereka seperti sudah berkoordinasi masing-masing mempunyai tugas, yang tinggi mengangkangi dadaku sehingga memeknya dekat sekali dengan mukaku lalu dia memijat kepalaku. Yang dua lainnya aku tidak bisa melihat, tetapi merasakan bahwa keduanya bergantian mengulum penisku.

Aku telentang pasrah. Penisku jadi mainan. Mereka bukan hanya bergantian mengulum tetapi juga bergantian menjajal penisku ke memeknya. Selama dua hari kemarin aku terus-terusan bertempur, maka pertempuran hari ini aku agak imum. Aku mampu bertahan cukup lama dikerjai ketiga cewek-cewek itu . Mereka bergantian berada di atasku menggenjotku. Aku menutup mata sambil menikmati sensasi di penisku yang dipakai bergantian oleh ketiga remaja. Si hitam manis mainnya paling berisik. Dia tidak peduli dengan kedua temannya meski sering kali diledek, tapi dia terus memacuku sampai dia mencapai klimaksnya lalu ambruk di sampingku. Gantian yang tinggi menggenjotku sambil dia mengambil posisi jongkok.

Mungkin posisi itu melelahkan akhirnya dia telungkup diatas badanku sambil memaju mundurkan lobang memeknya ke penisku. Sampai posisi tertentu dia melakukan gerakan lebih bersemangat sambil mendesis-desis dan akhirnya diapun mencapai orgasme. Giliran berikutnya adalah si memek gundul. Perlahan-lahan dibenamkannya penisku ke dalam memeknya. Dia meringis, mungkin menahan sakit atau entah kenapa. Padahal batang penisku sudah licin oleh lendir kedua cewek tadi.

Mestinya bisa masuk lancar, tetapi kenyataannya dia agak sulit membenamkan penisku. Penisku terasa lebih tercengkeram. Lobang vagina si memek gundul ini memang masih terasa sempit. Setelah terbenam semua dia mulai melakukan gerakan maju mundur. Aku biarkan dia mengubah-ubah posisi semaunya sampai dia mendapatkan posisi yang dia rasakan paling nikmat. Gerakannya makin lama makin cepat dan akhirnya dia pun ambruk juga.

Aku bukan ingin membanggakan bahwa aku superman, tetapi karena aku 2 hari lalu bertempur habis-habisan dan kali ini aku berada di posisi bawah, maka aku bisa menahan selama mungkin agar tidak muncrat. Padahal ketika si memek gundul tadi menggenjotku cepat, aku sudah merasa syur juga dan mungkin kalau aku lepas aku bisa ejakulasi. Ketiga gadis abg itu tidur telentang berjajar kelelahan setelah masing-masing mendapat orgasme. Aku jadi ingin mengoral mereka satu persatu sambil merangsang gspotnya. Giliran pertama adalah si hitam manis.
Ku kangkangkan kedua kakinya selebar mungkin lalu aku mengendus ke memeknya. Memeknya cukup terawat dan baunya tidak terlalu mengganggu. Aku langsung menjilat clitorisnya. Dia menggelinjang-gelinjang dan belum 5 menit dia sudah berteriak orgasme.

Aku bangkit lalu jari tengah dan jari manisku ku benamkan ke dalam lubang vaginanya dengan gerakan tertentu aku merangsang titik gspotnya baru sekitar 2 menit dia sudah mengerang-ngerang lalu badannya menegang. Dia mendapat orgasme Gspot. Kuberi waktu sebentar lalu kukerjai lagi. Kali ini dia mencapai orgasme lebih cepat sampai akhirnya dia minta ampun karena katanya badannya lemas.

Si jangkung yang tadi tertidur jadi bangun mendengar suara berisik, menjadi sasaran berikutnya untuk ku oral. Dia pasrah saja ketika ku oral. Memeknya baunya juga cukup sedap. Dengan kepiawaianku mengoral, si jangkung dengan mudah mencapai orgasme. Berikutnya aku merangsang g spotnya seperti yang kulakukan pada si hitam manis.
Dia mulanya heran apa yang kulakukan, tetapi itu tidak berlangsung lama, dia mulai terengah-engah dan akhirnya mengejang . Kuberi waktu sebentar lalu aku memulai lagi. Kali ini dia lebih cepat mencapai orgasme. Liang vaginanya basah sampai menetes ke kasur. Aku biarkan dia beristirahat sejenak lalu untuk ketiga kalinya kukerjai lagi dia juga seperti si hitam manis minta ampun karena katanya badannya sudah lemas, tetapi berbicara sambil mendesis-desis. Aku meneruskan ngerjai gspotnya sampai akhirnya dia orgasme lagi. Dia akhirnya benar-benar minta ampun karena badannya terasa lemas sekali dan ngantuk.

Giliran berikutnya adalah si imut yang memeknya masih gundul. Aku oral dia . Memeknya memang istimewa, karena tidak ada baunya dan bentuknya mentul atau menggembung. Belahan vaginanya berwarna merah dan clitorisnya terlihat paling menonjol di antara dua temannya. Dengan mudah aku mulai mengoral clitorisnya. Dia mengejang-ngejang setiap kali ujung clitorisnya aku usap dengan ujung lidah. Namun si memek gundul ini terasa paling lama mencapai orgasme dibanding 2 temannya, sampai leherku terasa pegal.

Setelah dia mengejang dan mencapai orgasme aku melanjutkan mengerjai g spotnya. Kedua jariku agak susah menerobos lubang memeknya. Setelah posisinya tepat aku mulai melakukan gerakan tertentu. Mulanya si memek gundul terlihat heran. Ini terbaca dari mimik mukanya, tetapi itu tidak berlangsung lama karena matanya kemudian terkatup dan bibir bawahnya digigitnya. Dia mengernyit-ngernyitkan dahinya lalu mendesis. Kali ini dia tidak mampu bertahan dan akhirnya lepas juga orgasmenya. Dia kelihatan terkejut dan tidak mampu menguasai dirinya ketika orgasme, karena dari lubang kencingnya terpancar semburat cairan kental. Dia mengalami ejakulasi.

Aku membiarkan dia beristirahat sebentar lalu kembali kukerjai, dia kembali mencapai ejakulasi kedua kali. Tapi dia masih belum minta ampun aku kerjai lagi untuk ketiga kalinya sampai akhirnya dia memohon-mohon agar aku menyudahinya, tetapi dia sambil berkata begitu diselingi oleh berdesis nikmat. Aku jadinya tidak mempedulikan permintaannya kecuali meneruskan mengerjainya. Dia pun akhirnya mencapai klimak dan menjerit sekuatnya karena mungkin dia merasa kenikmatan luar biasa.

Lubang vaginanya terasa berdenyut. Kesempatan ini tidak aku sia-siakan dan segera penisku ku benamkan cepat-cepat ke vaginanya untuk merasakan sensasi denyutan. Rasanya nikmat sekali dan lubangnya terasa lebih mencengkeram. Aku terpancing dan langsung menggenjotnya dengan gerakan cepat dan kasar. Si memek gundul pasrah. Dia mungkin sudah kecapaian. Aku merasa penisku nikmat sekali di memeknya. Dengan konsentrasi akhirnya aku mampu mencapai orgasme, tetapi kulepaskan di luar.

Ketiga cewek itu tertidur seperti orang pingsan. Bahkan si hitam manis mendengkur halus. Aku berjalan ke kamar mandi dan membersihkan cairan spermaku. Ketiga mereka aku selimuti dan aku pun bergabung dalam satu selimut. Kami tidur seperti jajaran ikan pindang. Entah berapa lama tertidur, kami terbangun gara-gara masing-masing kebelet pipis. Mereka bertiga merangkuli dan menciumiku . Mereka mengaku belum pernah mengalami orgasme seperti yang dirasakan tadi. Kami berempat menghabiskan malam itu sambil mencoba berbagai adegan seperti di istana raja-raja. Kadang-kadang kami tertawa geli melihat tingkah laku kami, tetapi kadang-kadang mengerang karena nikmat.

Aku mengakhiri tugasku di Solo dengan badan terasa sangat lemas. Ketiga cewek itu memohon-mohon mereka aku booking lagi jika aku kembali ke Solo. Mungkin saja mereka senang menikmati bayarannya, dan mungkin juga senang merasakan sensasi orgasme yang optimal.

Cerita Dewasa Memek Gundul Kenyal

Posting Cerita Dewasa Memek Gundul Kenyal ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Viewing all 382 articles
Browse latest View live