Quantcast
Channel: HUMOR DEWASA, CERITA DEWASA, Foto Dewasa
Viewing all 382 articles
Browse latest View live

Foto Mesum Perang Memek dan Titit

$
0
0

Foto Mesum – Saling perkosa dan saling menyerang antara memek dan titit, inilah yang ada di foto ini. Begitu nikmat surga dunia, memek yang di bobol titit siapa yang mau mencobanya? setidaknya inilah yang dirasakan saat pacaran. Memek butuh titit, titit juga butuh memek.

Foto Mesum Perang Memek dan Titit Foto Mesum Perang Memek dan Titit Foto Mesum Perang Memek dan Titit Foto Mesum Perang Memek dan Titit

Foto Mesum Perang Memek dan Titit

Posting Foto Mesum Perang Memek dan Titit ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.


Cerita Dewasa Waktu Luang Buat ML

$
0
0

Cerita Dewasa – Aku mempunyai kenalan seoarang cewek di kuliah di jurusan Ekonomi sedangkan aku masih kuliah di jurusan teknik kami berkenalan juga tidak senganja yang mana perkenalan itu kami mulai dari mengadakan kemah bersama.

“Hai…” sapaku ke cewek itu, dan dia balas menjawab “Hai juga.”
“Fakultas Ekonomi ya?” “Kenalkan Rendi.” Aku mencoba untuk tetap PD walaupun sebenarnya sudah mulai ga kuat nahan badan yang panas dingin .
Tak diduga, dia menjawab “Namaku Sherly, kamu dari Fakultas Teknik kan?”. Aku udah sering lihat kamu kok waktu lewat depan gedung Ekonomi.”
“Bagus, berarti tahap perkenalan bisa dilanjut nich!!”, aku berteriak dalam hati.

Selanjutnya, setelah perkenalan itu, kami semakin akrab. Namun, ada hal yang memang masih menjadi penghalangku untuk lebih dekat dan mencoba intim dengan Sherly. Ternyata dia sudah punya gebetan, kebetulan temen dia waktu SMA dulu yang kuliah di Fakultas yang sama.
“Aduuuuhhhh!!!” Aku protes dalam hati, mengapa aku baru menemukan sesosok cewek yang okey pada saat dia sudah dimiliki orang lain. FYI, cewek itu berbadan proporsional, dengan tinggi badan sekitar 168 cm, dengan ukuran dada + 36B. Waaaaw… keren banget deh.

Sehingga kami hanya dapat berteman saja. Walaupun begitu, aku sering mencuri – curi melihat dadanya yang ranum dibalik bajunya saat kami bertemu, tanpa diketahui pacarnya tentunya.
Seringkali pula, aku melihat dia melihat sesuatu di balik celanaku, ga tahu tuh, dia lihat apaan, tapi saat aku tanya, dia selalu menjawab celana panjang lo bagus (hihihihihi, jujur ga sich???).

Hingga suatu ketika, saat kami pergi berdua untuk cari makan malam (maklum, kami berdua kebetulan anak kost, dan rumah kost kami lumayan dekat), dia bercerita tentang permintaan pacarnya untuk segera menikah. DHUEEERRRR!!!! Kepalaku terasa berat dan mataku terasa pedih. Pada saat itu pulalah, aku kemudian memberanikan mengungkapkan perasaanku dan mengatakan menyayanginya. Sebenarnya aku menyangka kalau Sherly akan marah dengan keterusteranganku. Tapi, ternyata… dia malah terharu dan juga berkata, “Gue sebenarnya juga sayang sama elo, tapi pacar gue ga mungkin mutus gue.”

Waduh, aku jadi kebingungan, dan sementara terdiam, tapi kemudian Sherly tersenyum dan bilang,
“Kita jadi temen mesra aja, dan akses bisa bebas, karena pacar gue juga udah bebas akses badan gue.” Nahhh loooo, hati ku berteriak gembira namun juga agak BT juga. Ternyata tubuhnya sudah ada yang nimbrung.
Tapi sudah lah, aku sanggupi saja permintaan dia, dan mulai saat itu, aku pun bebas mengakses tubuhnya. Pada malam itu pula, kami langsung praktek hehehhe…

Setelah makan malam, kami pun langsung pulang dan aku mampir ke kostnya. Karena kost Sherly sangat bebas akses dan waktu berkunjung ga pernah dibatasi. Kami pun memiliki waktu yang sangat luas. Kami pun langsung masuk ke kamar Sherly, cepat – cepat dia membersihkan diri di kamar mandi, ternyata ada kamar mandi dalamnya.
Setelah dia mandi, aku pun bergantian mandi. Aku bertanya dalam hati, kok ga mandi bareng aja ya? Ahh, paling itu kebiasaan dia aja kali ya?

Setelah kami berdua telah bersih, ternyata dia ga memakai kembali pakainnya. Tapi memakai piyama handuk warna kuning cerah, aduh kaya jeruk aja pikirku . Selanjutnya, aku langsung mendekat ke Sherly dan mulai menciumi wajahnya dan berhenti lama untuk menikmati manisnya bibir Sherly. Wooowww… udah lama aku ingin merasakan bibir ini, ternyata aku bisa!!! Kami semakin panas, dan secara perlahan aku merasakan tekanan di bagian bawahku, ternyata tangan Sherly udah meraba – raba bagian luar selangkangan ku.
Oooohhh… ahhhhh… kami semakin terangsang dan saling meraba, aku mulai meraba dada kanannya di depan piyamanya, aku goyangkan sedikit dan usap usap. Uuuuhhhh, enak… Sherly mulai berkicau… ga berhenti. Supaya ga terlalu mencurigakan, Sherly berhenti sebentar dan menyetel musik Pop Barat, sepertinya lagu kompilasi.

Ternyata lagu yang distel justru lebih merangsang libido kami. Tanpa banyak bicara, aku mulai melucuti piyama Sherly, tanpa banyak komentar pun, Sherly membuka kaos dan celana panjangku lalu menyerbu dadaku dan menghisap putingku.. Ahhhh sensasi yang luar biasa, karena memang aku belum pernah merasakan hal ini. Ternyata Sherly sangat berpengalaman, aku pun berpikir apakah dia sudah sering beginian dengan pacarnya? Pikiran macam ini lah yang kemudian memacuku untuk dapat memuaskan nafsunya.

Segera aku pegang dadanya, dan aku usap usap putingnya yang berwarna merah muda. Terus aku usap dan kemudian aku hisap.. slurp slurp slurp dan aku gigit sedikit untuk memberi sensasi kepada Sherly. Uaaaahhhh, dia mengerang, “Terus sayang.. isep terus… enak.. ahhhh.” Saat itu juga aku mulai meraba pangkal pahanya, Sherly masih memakai celana dalam warna merah muda. Dengan penuh keyakinan aku mulai mengelus gundukan yang muncul dibagian bawah celana dalamnya. Dia semakin mengerang… dan aku terus meraba, hingga aku rasakan gundukan itu terasa sedikit basah.. Aku bingung juga sich… (maklum… ).

Sherly pun, tak mau kalah dengan aksi ku, dia mulai menyelipkan tangannya ke balik celana dalamku, dan langsung memegang Mr. P ku dan mulai meremas dan menarik maju mundur. Aku sangat terangsang.. terasa sesuatu yang bergetar di tubuhku, dan aku semakin berani membuka celana dalam Sherly dan mengusap Mrs. V nya, lama – lama, kami semakin asyik, tanpa sadar aku mulai memasukkan tanganku ke Mrs. V Sherly, penuh dengan kenikmatan yang aku ga tahu seperti apa, Sherly berkata,
“Kamu tiduran Ren, aku mau servis kamu…”

Aku pun langsung tiduran, dan terasa Mr. P ku menjadi hangat dan basah… saat aku lihat.. Wooooowwww… Sherly menjilat dan mengulum P ku dengan penuh semangat.. Ohhhh ahhhh uhhh.. aku mulai meracau ga menentu.. lagu yang diputar sejak tadi semakin menambah romantisme suasana. Setelah Sherly puas menjilat dan mengkulum P ku, aku pun mencium bibirnya lagi, dan menjilat puting susunya.. terus aku lanjutin menjilat seluruh tubuhnya sama seperti yang Sherly instruksikan.

Saat mendekati Mrs. V nya, aku berhenti sebentar, karena ragu, namun Sherly berkata, “Lanjutin aja Ren, lo bakal keenakan ntar”. Aku pun menjilat Mrs. V nya dan sedikit maju mundur, karena secara naluri seperti itu. Sherly meracau ahhhhh…..oooojjjjjhhhhh… terus Ren…. jangan berhenti…. enyakkkk…. Aku pun terus menjilati V nya, dan tiba tiba aku berpikir, gimana kalo P ku bertemu langsung dengan V nya. Aku pun segera meminta hal ini ke Sherly, dia sedikit melihatku lalu, tersenyum dan mengangguk. Wahhhh.. terasa sesuatu yang luar biasa terjadi, aku semakin terangsang.

Sherly membantu memegang P ku dan mengarahkan menuju V nya. Posisi yang kami pakai adalah Sherly di bawah dan aku di atas. Saat P ku mulai masuk lubang V nya, aku merasakan sedikit linu dan geli. Tapi semakin kedalam, semakin hangat dan enak.. Ahhh ohhh… uhhh… terus sayang.. terus… jangan berhenti…. ahhhh… Aku pun semakin tergoda untuk terus menyodok. Bunyi srox.. sroxxx…sroxx… mulai terdengar dan kami berciuman dan saling meraba, aku semakin terangsang dan memegang kedua susu Sherly yang besar itu, dan mengusap pentilnya.
Sherly pun mencengkeram punggungku dan menarik pinggulku untuk semakin masuk ke tubuhnya.

Setelah beberapa saat, kami berganti posisi, Sherly berada diatasku dan aku memangku dia diatas ranjangnya. Sherly semakin mudah mengatur posisinya. Srok..srok..srokk..srokk… Sherly meracau… ouch..ah…uh…ach…. Enak… Ren… Aku menjilat susunya dan mengulum pentilnya… dan terkadang mencium bibirnya.
Setelah sekitar 20 menit, aku mulai merasakan sesuatu yang bergetar di dalam tubuhku, dan siap untuk meledak… aku pun merasakan Sherly beberapa kali merinding…. Hingga akhirnya Sherly berteriak kecil dan tubuhnya menjadi tegang dan saat itu pulalah aku juga menegang dan sesuatu muncrat dari P ku di dalam V nya… Beberapa detik kemudian kami berciuman dan aku mencium pentilnya.

Setelah itu, aku berkata kalau ada sesuatu yang muncrat tadi, dan Sherly tertawa lepas.. “Hahahahahha… itu nama sperma Ren”, kamu ga pernah ML ya?”
“Ya ngga lah..” Aku membalasnya sambil kembali berpakaian, setelah membersihkan diri kami. “Kalau itu sperma, berarti kamu bisa hamil dong Sher? Terus gimana dong?” Aku menjadi takut. Sherly dengan gampang menjawab…
“Tenang aja Ren, aku sering kok ML ama pacarku dan sering keluar di dalam. Tapi aku cegah dengan pil KB biar ga hamil, dan sampai sekarang masih efektif kok hehehehe.” Dia terkekeh… aku pun senyum aja, dan mencium bibirnya sebelum pulang.

Sejak saat itu, kami selalu meluangkan waktu untuk ML, bisa di kamar kost-ku atau di kamar kostnya. Pokoknya di tempat yang kami lihat memungkinkan, tentunya tanpa meninggalkan kesan yang mencurigakan dengan pacar Sherly.

Cerita Dewasa Waktu Luang Buat ML

Posting Cerita Dewasa Waktu Luang Buat ML ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Foto Bugil Pembantu Dari Desa

$
0
0

Foto Bugil – Pemabntu dari desa ini terlihat pasrah saja badannya di foto bugil, kelihatan memeknya yang masih sempit dan sangat menjepit jika di masukan kontol. Sedotan memeknya pasti sangat kuat, bisa di bayangkan sangat nikmat memek pembantu

dari desa ini. Sungguh pingin mendapatkan pembantu seperti itu, apalagi bisa di buat untuk melayani nafsu seks majikannya.

Foto Bugil Pembantu Dari Desa Foto Bugil Pembantu Dari Desa Foto Bugil Pembantu Dari Desa Foto Bugil Pembantu Dari Desa Foto Bugil Pembantu Dari Desa Foto Bugil Pembantu Dari Desa

Foto Bugil Pembantu Dari Desa

Posting Foto Bugil Pembantu Dari Desa ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa ML Dengan Gadis SMA

$
0
0

Cerita Dewasa – Ini terjadi waktu Dani berumur 34 tahun. Dani yg memiliki tiga anak, Dani bekerja di bidang medis, & kini tinggal di Jakarta Pusat. Wajahnya lumayan tampan, sedangkan istri Dani berkulit hitam manis dengan tinggi tubuhnya sekitar 168 cm, rambut lurus & halus. Kehidupan seks Dani selama ini sangat normal, bahkan Dani termasuk laki – laki yg memiliki selera berhubungan seks yg tinggi. Tidak hanya sekarang, bahkan sejak Dani berusia 16 tahun pada saat dirinya tumbuh dewasa. Disuatu malam yg dingin.

Dani sengaja menghabiskan waktu untuk bermesraan bersama istrinya, mereka berdua duduk bersama dengan posisi istri berada di pangkuan, Dani menyentuh rambutnya & tangannya bergerak ke leher istrinya, istri melenguh, tangannya mencari & mencoba meraih penis yg sudah tegang keluar celananya. Tangan kanan Dani kemudian bergerak turun dari leher ke arah pinggul, istrinya bergeser turun dari pangkuannya, menarik pahanya, otomatis dasternya terangkat. kamu tahu apa?, Ternyata istrinya tidak menggunakan CD.

Bahkan dengan istri, Dani harus mendapatkan kepuasan, tetapi sebagai laki – laki normal, Dani juga memiliki fantasi melakukan hubungan seks dengan wanita lain. Dani akan sangat bersemangat dengan seorang perempuan yg kurus, tinggi, ramping & memiliki payudara yg tidak terlalu besar, Itulah gambaran perempuan yg menjadi idaman Dani . Menjelang Hari Valentine, Dani teringat kejadian 5 tahun yg lalu, & Dani mencoba untuk menuangkan dalam sebuah tulisan: Antara 1999 – 2000 aku diberi tugas belajar di Madura . Kota Madura sangat tidak asing bagiku karena di sanalah aku dilahirkan & dibesarkan. Aku memutuskan untuk tinggal di asrama karena aku tidak ingin merepotkan kerabatku, toh juga hanya enam bulan?.

Setelah sampai di asrama aku langsung berusaha menata pakaian – pakaianku ke almari & buku – buku yg aku bawa. Keesokan harinya aku berusaha mencari teman – teman lamaku yg dulu ada di kota ini, satu – persatu mereka aku telepon. Singkatnya, ternyata aku telah kehilangan kontak dengan mereka, nomor – nomor ponsel mereka sudah tidak aktif. Hanya ada satu yg masih aktif, dia adalah Heny , usianya lebih tua dariku, Heny sudah menikah & memiliki dua orang anak. Dulu kami pernah dekat, sering bersama saat belajar kelompok. Heny keturunan chinese, cukup tinggi untuk seorang wanita, berkut putih & berdada rata.

Awalnya kita berdua hanya melakukan telepon satu sama lain, berdiskusi, makan & pergi bersama, sampai suatu hari ( pada pertengahan Februari ) dia menelponku sambil menangis tersedu – sedu & dia mengatakan ingin bertemu denganku.”Mas, bisa tak kita bertemu, aku ingin cerita”.” Bisa, baiklah kita bertemu di tempat biasa”.Dengan Lancer th 83’an aku pergi menemuinya, setelah bertemu Heny mengajakku pergi kerumahnya. “Ak tidak bisa melakukan ini, aku tidak ingin membuat suasana keruh bersama suamimu”, ucapku kepada Heny . “Tidak apa – apa, ayo pergi bersamaku”, ucap Heny . Dalam perjalanan kami berbicara macam – macam mulai ilmiah, potik, sampai hal – hal yg kotor.”Mas, kapan kamu akan pergi ke Jakarta?” Dia bertanya ( jadwal aku untuk pulang ke rumah setiap bulan ).”Minggu depan, emang knapa?” Tanyaku kembali.”Tidak apa – apa sih, pengin nanya aja”.’Masak sih cuma pengin nanya saja, …. …. Pengin yg lain – lain kan, pengin nyoba?’, jawabku.’Hehehehe dasar ngeress aja yg ada dipikiran mas..Setelah sampai ke tempat tujuan, di sebuah rumah yg tidak aku ketahui, Heny membuka pintu.”Ini rumah siapa ????? Serambi kotor… penuh debu, kaya beberapa hari tidak disapu, kebangetan deh.’ Tanyaku heran.Ini rumah orang tuaku, kemarin abis dikontrakin, seminggu sekali aku kesini & membersihkannya”, jawabnya sambil masuk ke rumah tak terawat tersebut.

“Sebentar ya, aku mau masukin mobil & segera kembali lagi…”Dalam pikiranku, “Meskipun teras penuh debu kotor, namun rumah ini tak pengap… …. Cukup nyaman, furniturnya juga masih bagus,”. Heny mempersilahkanku duduk, sementara dia menyaapu teras depan rumah tersebut.”Anggap aja rumah sendiri mas, tak usah sungkan… .. Aku mau bersih – bersih bentar,’ katanya. “Iya, ini rasanya udah kayak dirumah sendiri bersama istri sendiri,” kataku sedikit menggodanya.”Terserah deh, eh aku mau mandi dulu?” ucap Heny.

Otakku dipenuhi pikiran ngeres, ngebayangin lekukan payudara Heny yg terlihat jelas dibalik baju transparan yg dikenakannya sehingga putingya terlihat sedikit menyembul.Ngomong – ngomong ada apa memintaku datang ke tempat ini? Apakah kamu punya masalah yg serius, masalah apa itu?” Aku bertanya lebih lanjut tanpa basa – basi, ia pindah tempat duduk kesebelahku “Masalah keluarga mas…”, Katanya. “Apakah itu tentang seks?” Aku bercanda dengannya.”Ah kamu tetep aja kaya dulu mas, sableng, & tidak jauh dari yg gitu – gituan”… … Tapi ada benernya sih … .. Meskipun tidak secara langsung,” jawabnya.

Kemudian Heny bercerita panjang lebar, intinya adalah rasa tidak puas, sikap otoriter suaminya & selalu disalahkan ketika ada ketidaksepakatan dengan pada suatu masalah.”Aku bener – bener sudah capek, Mas Sony suamiku selalu berpihak sama ibunya, ketika aku mencoba menjawab persoalan dengan mertua, justru mertuaku mengomel habis – habisan”. Terisak ia mengakhiri kisahnya. Ketika aku memegang tangannya, dia hanya terdiam, kemudian berkata lembut “Bolehkah aku bersandar di dada kamu mas?”. Aku mengangguk & cepat – cepat meraih & membelai lembut rambut sebahunya.

Aku mencium keningnya dengan lembut, Heny mendongak & berbisik pelan “Mas, aku membutuhkan dukungan, kasih sayang & belaian mesra.” Pada saat itu aku merasa hanyut dengan situasi yg diciptakannya, sehingga tanpa merasa canggung aku mencium matanya, kemudian hidungnya, Heny menngeliat sehingga bibir kami bertemu. Heny berdiri & berkata pelan sambil memelukku, “pegang erat – erat, aku mikmu sekarang”. Dengan lembut aku mencium bibirnya lagi. Kami berpelukan seperti sepasang kekasih yg baru bertemu setelah berpisah lama dengan segunung kerinduan.

Setelah itu kami berdua kembali duduk. Dengan posisi Heny duduk di pangkuan, aku terus menyentuh rambutnya & bergerak tanganku di lehernya, Heny melenguh, tangannya mencari & mencoba meraih penis yg sudah tegang keluar celanaku. Tangan kananku kemudian bergerak dari leher ke arah pinggul, Heny bergeser turun dari pangkuanku, menarik pahanya, otomatis dasternya terangkat. Kamu tahu apa?, Ternyata Heny tidak menggunakan CD.

“Aku sudah enggak tahan mas, … … … .. lakukan sekarang bisiknya. Segera aku menjilati merah muda mecky indah dengan sedikit rambut namun panjang – panjang, aku basahin & sibakkan bulu – bulu halus dengan lidahku sambil sesekali menyentuh ktorisnya .’Ahhh, mas … … … … … …. … … … .. Aku ingin, kamu masukan sekarang ‘… … … … … … …. Tangannya berusaha membuka celanaku & memegang penisku.”Tapi aku tak nyaman di sini” Ucapku sambil memandangi ruang – ruang disekitar ruang tamu ini.”Ya udah, yuk kita pindah ruangan di dalam”, katanya berdiri & mengunci ruang tamu tempat kami melakukan pemanasan tadi.”Siapa takut … …, Dia tersenyum & berjalan sambil membuka daster tipisnya, aku mengikuti dari belakang, tubuhnya begitu indah … … .. halus seperti marmer. Kami masuk ke sebuah kamar tidur berukuran 5 x 6 meter & cukup mewah. yg lebih istimewa adalah adanya cermin besar ( mungkin ukurannya 3 x 2, 5 meter ) di depan tempat tidur. Heny memelukku di depan cermin & dengan cekatan membuka kemeja, celana & CD ku. Begitu indah & erotis, gerakan – gerakan yg kami lakukan terhat pada cermin itu.

Segera penisku mencuat keras seolah-olah sukacita karena mehat kebebasan. Aku memenuhi semua haus akan hasrat ini, kami menggosok & saling berciuman. Setelah beberapa saat menyentuh & disentuh, tubuh Heny yg indah menggeat di tempat tidur sedang menunggu untuk di eksekusi. Aku melanjutkan kegiatanku yg ditangguhkan sebelumnya, berharap bahwa dia akan Mengerti apa yg aku inginkan. Dia seperti mendengar apa yg sedang aku pikirkan, Heny pun segera berbalik & memposisikan diri pada posisi 69 …. dia langsung mengulum penisku yg sedang menegang kencang, tanpa rasa ragu & takut Heny berperang melawan penis ukuran diameter 2,5 sampai 3,5 cm & panjang 15 – 18 cm. Ahhh … Aku mendesah menikmati kuluman & hisapan lembut bibir Heny … … … “Kamu benar – benar sangat pintar memuskan lelaki Han, aku memujinya, sementara dia masih tetap sibuk menghisap penisku.

Kemudian Heny membasahi meckynya sendiri dengan air liurnya, Heny terhat sangat antusiasme. Ohh, mas … … … … … … … .. ayo … … …. ia bangkit & jongkok di atas miniatur monasku … ….Dicapai & diarahkan penisku ke lubang senggamanya, kemudian ia menggoyangnya naik & turun & menggigit dengan bibir meckynya. Aku memegang payudara mungil & meremasnya dengan perlahan, kemudian setelah 3 menit, Heny ingin aku mendekap erat tubuhnya … Heny tampaknya telah mencapai orgasme ketika ia menunggangiku … … ..Aku membakkan tubuh dengan posisi penis masih tertanam. Heny membantu membuka lebar – lebar gerbang surgawinya dengan diangkat kedua pahanya ke atas. Aku mundur kemudian penisku ke depan, dengan irama kocokan 5X dalam & 1X ringan akhirnya berhasil ditembus lebih maksimal, “Mas …. , Mmmmhhh, Lebih … … … …. Keras … …., Dia mengoceh tak karuan … … ….”Ini sudah sampai aku berkata, ‘… .. Heny tertawa … .. sehingga otot – otot vaginanya berdenyut berpartisipasi ritme tertawanya … …. ,

Aku mendorong tubuh Heny ke ujung tempat tidur, & menekan penisku semakin dalam. Heny berteriak histeris menikmati gaya permainanku, tangannya menarik – narik pinggulku seakan menikmati penisku yg sedang bergoyang mengganyang lubang kemaluannya … ….Aku mau sampai Han… … …. dia tidak sempat mengatakan bahwa, aku jangan mengeluarkan sperma ke dalam rahimnya … … dan, AAaahhgghh … … aku kehilangan ingatanku, aku merasa melayang diatas awan untuk beberapa saat… … Heny juga tampaknya telah mencapai orgasme untuk kedua ka.

Kami bercanda & mengobrol di tempat tidur setelah pertempuran melelahkan sebelumnya dapat diselesaikan dengan penuh gairah.”Kamu sudah kebangetan deh Han?”.. “Maaf mas, aku tidak bisa menahan tertawa ketika kamu mengatakan aku sudah mau sampai””Hehehehe emangnya sudah sampai mana, sampai pasar?”, katanya. Udah ah, yok mandi bareng – bareng, katanya sambil menciumku manja. Setelah peristiwa itu, kami semakin sering bertemu & ML di tempat – tempat dimanapun asal memungkinkan, sampai aku menyelesaikan tugas belajar yg aku jalani.

Cerita Dewasa ML Dengan Gadis SMA

Posting Cerita Dewasa ML Dengan Gadis SMA ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa I LOVE YOU HONEY

$
0
0

Cerita Dewasa – Baru sebulan kemarin ada seorang pria yang menembakku dan dijadikan pacarnya kira kira umurnya 27 tahun, aku sungguh berbunga bunga dimana sosok pria ini yang aku dambakan atau impikan, seakan akan klau di film kan dia seperti pangeran dengan badan yang tinggi gagap atletis dan matanya yang membuat aku terpana.

Namanya adalah Ricky, kekasih pertamaku. Ricky sudah bekerja di perusahaan swasta di Jogja. Ricky sangat romantis, dia selalu bisa membawaku terbang tinggi ke dunia mimpi. Ribuan rayuan yang mungkin terdengar gombal selalu bagai puisi di telingaku.

Sejauh ini hubungan kami masih biasa saja. Beberapa kali kami melakukan ciuman lembut di dalam mobil atau saat berada di tempat sepi. Tapi lebih dari itu kami belum pernah. Sejujurnya, aku kadang menginginkan lebih darinya. Membayangkannya saja sering membuatku masturbasi.

Hari ini tepat sebulan hari jadi kami. Ricky dan aku ingin merayakan hari jadi tersebut. Setelah diskusi panjang, akhirnya diputuskan weekend kita berlibur ke kaliurang.

Sabtu yang ku tunggu datang juga. Ricky berjanji akan menjemputku pukul 07.00 WIB. Sejak semalam rasanya aku tidak bisa tidur karena berdebar-debar. Untuk hari yang istimewa ini, aku juga memilih pakaian yang istimewa.

Aku mengenakan kaos tanpa lengan berwarna biru dan celana jeans 3/4. Rambut panjangku hanya dijepit saja. Karena takut nanti basah saat bermain di air terjun, aku membawa sepasang baju ganti dan baju dalam. Tak lama kemudia Ricky datang dengan mobil honda jazz putihnya. Ahh,, Ricky selalu tampak menawan di mataku. Padahal dia hanya memakai kaos hitam dan celana jeans panjang.

“Sudah siap berangkat, Nggi?” aku pun mengangguk dan segera masuk ke dalam mobil. Perjalanan tidak memakan waktu lama karena jalanan masih cukup sepi. Sekitar 45 menit kemudian kita sampai di tempat wisata. Ternyata pintu masuk ke area wisata masih ditutup.

“Masih tutup, mas.. Kita jalan dulu aja ke tempat lain, gimana?” tanyaku

“Iya.. coba lebih ke atas. Siapa tau ada pemandangan bagus.”

Ricky segera menjalankan mobilnya. Tidak begitu banyak pemandangan menarik. Begitu sekeliling tampak sepi, Ricky memarkir mobilnya.

“Kita nunggu di sini aja ya, sayang. Sambil makan roti coklat yang tadi aku beli. Kamu belum sarapan, kan?”

“iya, mas.. Anggi juga lapar”

Sambil makan roti, Ricky dan aku berbincang-bincang mengenai tempat-tempat yang akan kami kunjungi. Tiba-tiba…

“Aduh Anggi sayang, udah gede kok makannya belepotan kayak anak kecil,,,” ucapnya sambil tertawa. Aku jadi malu dan mengambil tisue di dashboard. Belum sempat aku membersihkan mukaku, Ricky mendekat, “Sini, biar mas bersihin.” Aku tidak berpikir macam-macam.

Tapi Ricky tidak mengambil tisue dari tanganku, namun mendekatkan bibirnya dan menjilat coklat di sekeliling bibirku. Oooh,, udara pagi yang dingin membuatku jantungku berdebar sangat kencang.

“Nah, sudah bersih.” Ucap Ricky sambil tersenyum. Tapi wajahnya masih begitu dekat, sangat dekat, hanya sekitar 1-2 cm di hadapanku. Sekuat tenaga aku mengucapkan terima kasih dengan suara sedikit bergetar. Ricky hanya tersenyum, kemudian dengan lembut tangan kirinya membelai pipiku, menengadahkan daguku.

Bisa ku lihat matanya yang hitam memandangku, membuatku semakin bergetar. Aku benar-benar berusaha mengatur nafasku. Seketika, ciuman Ricky mendarat di bibirku. Aku pun membalas ciumannya. Ku lingkarkan kedua tanganku di lehernya.

Ku rasakan tangan kanan Ricky membelai rambutku dan tangan kirinya membelai lenganku. Tak berapa lama, ku rasakan ciuman kami berbeda, ada gairah di sana. Sesekali Ricky menggigit bibirku dan membuatku mendesah, “uhhhh…” refleks aku memperat pelukanku, meminta lebih.

Tapi Ricky justru mengakhirinya, “I love you, honey” Lalu mengecup bibirku dengan cepat dan melepaskan pelukannya. Aku berusaha tersenyum, “I love you, too”. dalam hati aku benar-benar malu, karena mendesah. Mungkin kalau aku tidak mendesah, ciuman itu akan berlanjut lebih. Aaahh,,, bodohnya aku. Ricky lalu menjalankan mobilnya menuju tempat wisata.

Kami bermain dari pagi hingga malam menjelang. Tak terasa sudah pukul 19.00 WIB. Sebelum kembali ke kota, kami makan malam dulu di salah satu restoran. Biasa, tidak ada makan malam hanya 1 jam. Selesai makan, ku lihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 21.30

“Waduh, mas,,, sudah jam segini. Kos Anggi dah tutup, nih. Anggi lupa pesen maw pulang telat. Gimana, ini?”

“Aduuh,, gimana, ya?? Ga mungkin juga kamu tidur di kos mas.”

“Uuuh,, gimana, dong??”

“Udah, jangan cemas. Kita cari jalan keluarnya sambil jalan aja.”

Selama perjalanan aku benar-benar bingung. Di mana aku tidur malam ini??

“Sayang, kita tidur di penginapan aja, ya. Daerah sini kan banyak penginapan. Gimana?”

“Iya deh, mas.. dari pada Anggi tidur di luar”

Tak lama kemudia Ricky berhenti di sebuah penginapan kecil dengan harga murah. Tapi ternyata kamar sudah penuh karena ini malam minggu dan banyak yang menginap. Sampai ke penginapan kelima, akhirnya ada juga kamar kosong.

Tapi cuma satu. Karena sudah hampir pukul 23.00 kami memutuskan mengambil kamar tersebut. Sampai di kamar, Ricky langsung berbaring di kasur yang ukurannya bisa dibilang single bed. Aku sendiri karena merasa badna lengket, masuk ke kamar mandi untuk ganti baju.

Selesai mandi, dalam hati dongkol juga. Kalau tau nginap begini, satu kamar, aku kan bisa bawa baju dalamku yang seksi. Terus pake baju yang seksi juga. Soalnya aku cuma bawa tank top ma celana jeans panjang.

Hilang sudah harapanku bisa merasakan keindahan bersama Ricky. Selesai mandi, aku segera keluar kamar. Tampak Ricky sudah tidur. Sedih juga, liat dia udah tidur. Aku pun naik ke atas kasur dan membuat dia terbangun.

“Dah selesai mandi, ya..”

“Iya,, mas ga mandi??”

“Ga bawa baju ganti ma handuk”

“Di kamar mandi ada handuk, kok. Pake baju itu lagi aja, mas”

Ricky mungkin merasa gerah juga, jadi dia pun mengikuti saranku. Gantian aku yang merasa mengantuk. Segera ku tarik selimut dan memejamkan mata tanpa berpikit apa-apa. Baru beberapa saat aku terlelap, ku rasakan ada sentuhan dingin di pipiku dan ciuman di mataku.

Saat aku membuka mata, tampak Ricky telanjang dada. Hanya ada sehelai handuk membalut bagian bawah. Badannya yang atletis tampak begitu jelas dan penampilannya membuatku menahan nafas.

“Ngga dingin mas, ga pake baju. Cuma pake handuk” Kataku dengan senyum penuh hasrat.

Tidak ada jawaban dari Ricky. Dengan lembut dan cepat di rengkuhnya kepalaku dan kami pun berciuman. Bukan ciuman lembut seperti biasanya. Tapi ciuman penuh gairah. Lebih dari yang tadi pagi kami lakukan. Lidah kami saling bermain, mengisap, “mmmm…mmm..”

Ku lingkarkan tanganku di punggungnya, ku belai punggungnya. Tangan kananku lalu membelau dadanya yang bidang, memainkan puting susu yang kecil. Gerakanku ternyata merangsang Ricky, di peluknya aku lebih erat, ku rasakan badannya tepat menindihku. Ricky mengalihkan ciumannya, ke telingaku, “aaah,,mmm,,”

Tangannya menjelajahi badanku, menyentuh kedua gunung kembarku. Di belainya dengan lembut, membuatku mendesah tiada henti

“aaah,,mm,, masss,,,uhh,,,” badanku sedikit menggeliat karena geli. Bisa ku rasakan vaginaku mulai basah karena tindakan tadi. Tangan Ricky, kemudian masuk ke dalam tank topku, menjelajahi punggungku.

Seakan mengerti apa yang dicari Ricky, ku miringkan sedikit badanku dan ku lumat bibirnya penuh nafsu. Ricky pun membalas dengan penuh nafsu dan tidak ada 1 detik kait BH lepas. Ku rasakan tangan Nico langsung kembali ke badanku dan mmbelai langsung kedua payudaraku.

“aaah,,,uhhh,,,”

“Sayang,,, tank topny dilepas, ya” ujarnya dengan nafas tersengal karena penuh gairah. Tanpa persetujuan dariku, lepaslah tank top dan juga BHku. Bagian atasku sudah tak berbusana. Ricky langsung menikmati kedua payudaraku. Di remasnya payudaraku,,, membuatku menggeliat, mendesah,

“aaah,,sss…maass,,uhhh,,,,” Erangan dari mulutku tampaknya membuat Ricky semakin bernafsu, dia kemudian mengulum dan mengisap pentil payudaraku, “aaaahh,,,,ohhh,,,,,mmmm,,,” aku mengerang, mendesah, menggeliat sebagai reaksi dari setiap tindakannya. Tangan kiri Ricky membelai perutku dengan tangan kanan dan mulut yang masih sibuk menikmati payudaraku yang mengeras. Ku rasakan tanga kiri Ricky cukup kesulitan membuka celana jeansku.

Ku naikkan pinggulku dan kedua tanganku berusaha membukan kaitan celana jeans dengan gemetar. Susah payah celana jeans itu akhrinya terlepas juga. Tanga kiri Ricky tanpa membuang waktu langsung menyusup ke dalam celana dalamku, membelai vaginaku yang sudah basah,
“aaahh,,,maass,,aah,,teruus,,ssshh,,mmmmm”

Cerita Dewasa : Kurasakan Ricky menekan klitorisku, “aaahh,,,,” membuatku semakin mendesah dan bergetar. Apalagi Ricky masih mengisap puting payudaraku. Tidak lama kemudian ku rasakan seluruh badanku terasa kencang, vaginaku mengalami kontraksi dan aku menggeliat hebat, “AAAHHH,,,,,,” sambil memegang pinggiran tempat tidur menyambut orgasme pertamaku.

Ricky tampak puas dapat membuatku merasakan orgasme. Belum selesai aku mengatur nafas, Ricky berada di antara kedua pahaku, dijilatinya kedua payudaraku, turun ke bawah, menjilat kedua perutku. Membuatku merasa geli penuh nikmat, “Oooh,,mass,,” Seakan tau apa yang ku inginkan, kedua tangan Ricky melepas celana dalamku.

Tampakalah vaginaku yang memerah dengan sedikit rambut halus di sekitarnya. Ricky kemudian memainkan lidahnya di vaginaku.

Ricky menjilati, mengulum vaginaku, membuatku menggelinjang hebat dan ku rasakan kedua kalinya, adanya kontraksi, “aaaaahh,,,,”. Aku orgasme untuk kedua kalinya. Sensasi yang sangat menyenangakan.

Ricky belum puas dengan orgasmeku tadi. Setelah dia membersihkan vaginaku, bisa kurasakan lidah Ricky menerobos masuk dan menyerbu klitorisku. Nafasku semakin memburu dan dari bibirku a terus mengalir alunan desahan kenikmtan yang tidak pernah ku bayangkan sebelumnya.

“Aahh,, mas,,aah,,uuhh,,, eeenaakk,,mmm,,sss”

Aku sangat menikmati oral yang diberikan Ricky. Kurasakan dorongan lidah Ricky lebih dalam lagi ke dalam vaginaku, membuat cairan dari dalam vaginaku terus mengalir tanpa henti. membuat Desahan yang keluar dari mulutku semakin kencang.

Semakin lama Ricky memberikan rangsangan di dalam vaginaku, membuatku menggeliat dan mengerang semakin kuat. Kurasakan lagi vaginaku berkontraksi, dan aku pun orgasme.

Setelah orgasmeku reda, Ricky dengan wajahnya yang basah dan penuh gairah menindih badanku yang sudah telanjang bulat. Ricky mengulum bibir dan lidahku. Tangan kiriku kemudian menarik handuk yang masih menutupi bagian bawahnya.

Membuatku merasakan penisnya menusuk perutku, membuatku semakin bergairah. Ciuman kami semakin basah. Mulut kami terbuka lebar, bibir saling beradu. Lidah Ricky dengan lincah menelusuri bagian luar dari mulut dan daguku. aku pun membalas kelincahannya. Lidahku membasahi mulut dan dagunya.

Setiap kali lidahnya menyapu permukaan kulitku, kurasakan api hasrat liarku makin membesar. Lidah kami akhirnya bertemu. Aku makin bertambah semangat dan terus mendesah nikmat. Tanganku menelusuri seluruh bagian dari punggungku. Ricky membelai kepalaku dan tangan kirinya meremas-remas pantatku yang bulat.

“aaahh,, mass,,,”

Ricky tiba-tiba menghentikan cumbuannya, “sayang… aku mencintaimu, aku ingin kamu seutuhnya” dan mencium lembut bibirku yang sudah basah. Aku sudah terlalu dipenuhi gairah karena segala tindakan Ricky. Hingga rasanya bicara aku sulit.

Kulingkarkan kedua lengaku di leher Ricky dan kuhisap kedua bibirnya dalam-dalam sebagai jawabanku. Aku ingin segera menanggalkan keperawananku dalam pelukan Ricky.

Ricky mengalihkan ciuman bibirnya keleherku yang putih, menciuminya, menjilatinya, membuatku semakin terangsang. Kurasakan penis Ricky mengusap vaginaku, membuatku semakin bergairah, apalagi kedua payudaraku yang sudah sangat mengeras dimainkan oleh Ricky.

Jilatan Ricky dari leherku terus kebawah hingga lidahnya menyentuh ujung puting susuku yang makin membuat aku mengerang tak karuan, “aaahh,,,oohh,,,mmm,,aahh” .Sementara puting susuku yang satu lagi masih tetap dia pilin dengan sebelah tangannya.

Kemudian tangannya terus kebawah payudaraku dan terus hingga akhirnya menyentuh permukaan vaginaku. Tak lama kemudian kurasakan penis Ricky tenggelam di dalam vaginaku setelah susah payah karena vaginaku yang sempit.

“Uuuh,,,aarggh,,,,” ku rasakan nyeri yang sangat hingga menangis.

“Sakit ya, sayang… sabar, ya.. Ntar juga hilang kok” Ricky menenangkanku, sambil mencium mataku yang mengeluarkan air mata. Setelah kurasakan vaginaku mulai terbiasa dengan kehadiran penis Ricky, Ricky kemudian menggerakkan penisnya perlahan, keluar-masuk vaginaku. Semakin lama gerakannya semakin cepat dan membuatku mendesah nikmat.

Makin lama makin cepat, kembali aku hilang dalam orgasmenya yang kuat dan panjang. Tapi Ricky yang tampaknya nyaris tidak dapat bertahan, semakin mempercepat gerakannya. Aku yang baru saja orgasme merasakan vaginaku yang sudah terlalu sensitif berkontraksi lagi..

“Sayaang,, aku sudah mau keluar, dikeluarin di mana?” tanya sambil terengah-engah.

“Di dalam saja, mass,,” Toh, aku juga dalam masa tidak subur. jadi buat apa dikeluarin di luar, pikirku.

Tak lama kemudian aku segera mengalami orgasme bersamaan dengan Ricky. Ku rasakan semburan di dalam liang vaginaku yang memberikan kenikmatan tiada tara.

Ricky kemudian merebahkan diri di sampingku dan memeluk erat tubuhku. Tubuh mungilku segera tenggelam dalam pelukannya. Tangan Ricky dengan lembut membelai rambut panjangku, “Anggi sayang… Selamanya kita bersama ya, sayang.” dan ciuman lembut, romantis mendarat di bibirku.

“Iya, mas..” ku cium bibirnya lambat tapi sesaat. kemudian ku rapatkan badanku ke badannya. Ku lihat jam di kamar menunjukkan pukul 01.00, mataku pun sudah lelah dan kami pun tidur dengan pulas.

Pagi menjelang, sinar matahari masuk ke dalam kamar melalu jendela dan membangunkanku. Ada sedikit rasa terkejut melihat wajah Ricky karena baru pertama aku tidur dengan laki-laki. Tapi teringat kejadian semalam membuatku kembali terangsang.

Perlahan, ku cium bibi Ricky yang sedikit terbuka. Ternyata ciumanku membangunkan Ricky yang kemudian membalas ciumanku dengan lebih bergairah dan menggigit telingaku.

“Selamat pagi sayangku, cintaku,,” ucapnya.

“Pagi,,,” ku cium lagi bibirnya dan tak lama kami pun saling mengulum bibir satu sama lai, dan memainkan lidah, menambah kenikmatan di pagi hari. Karena ingin sedikit iseng, ku lepas ciumanku

“Aku mandi dulu, ya…” belum sempat aku berdiri, baru duduk, Ricky menarik perutku, menciuminya dengan lembut. Membuatku menahan keinginan untuk meninggalkan tempat tidur.

“Nanti saja sayang..” Perlahan ciuman Ricky dari perut naik menuju leherku, menjilatinya, membuatku mendesah nikamat, “aahh..mmm..”

Ricky menjilati leherku dari belakang. Tangan kanannya meremas-remas payudaraku dan tangan kirinya menekan vaginaku. Ku rasakan jarinya masuk menyusuri liang vaginaku, memainkan klitorisku. Tak lama badanku pun menggeliat, pinggulku terangkat, dan orgasme pertama pagi itu datang.

Dengan lembut Ricky memangkuku. Diletakannya aku di atas kedua pahanya. Kakiku melingkar di punggungnya.

Kami pun berciuman dan Ricky perlahan memasukkan penisnya ke dalam vaginaku. Ricky kemudian memompa penisnya, membuatku menggelinjang penuh nikmat. Sambil memainkan penisnya, Ricky menikmati kedua payudaraku yang mengeras.

“aaah,,aah,,aahh,,” semakin lama, semakin cepat, dan aku merasakan vaginaku kembali berkontraksi. Ku peluk kepala Ricky dengan erat dan aku mengerang karena orgasme

“Aaaaaaahhhh….” yang disusul dengan Ricky yang juga mencapai puncaknya.

Setelah itu kami bercumbu lagi beberapa saat kemudian baru mandi dan pulang ke kota meninggalkan seprei kamar yang basah karena cairanku dan Ricky serta bercak darah pertanda hilangnya keperawananku.

Cerita Dewasa I LOVE YOU HONEY

Posting Cerita Dewasa I LOVE YOU HONEY ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Memek Keponakan

$
0
0

Cerita Dewasa – Aku bertemu lagi dengan keponakanku Cici beberapa bulan yang lalu, dia ternyata sudah kuliah di jurusan pariwisata di Jakarta umurnya yang masih 19 tahun berbeda denganku yang umurnya 30 tahun dan aku sudah beristri mempunyai 2 orang anak, tapi sekarang aku dan istriku pisah ranjang karena sikap istriku yang menyeleweng dengan teman kerjanaya

Aku membutuhkan kawan wanita, tapi tidak suka ganti-ganti atau jajan. One women at a time, lah. Hubungan kami berlangsung biasa saja, karena kami hanya bertemu satu atau dua kali sebulan, pada saat aku melakukan kunjungan kerja ke kota S. Rasanya senang punya saudara di tempat jauh. Tapi, lama kelamaan senyumnya itu lho yang membuatku mabok kepayang.

Ukuran tubuhnya yang relative (tingginya hanya 155 cm) kecil pun merupakan impianku, karena aku juga tidak terlalu tinggi (167 cm). Hubungan kami sebenarnya mulai sebagai layaknya saudara, sampai suatu hari saya telpon dan menyatakan keinginan saya untuk berhubungan lebih serius.
“Kapan Cici ke Jakarta? Aku udah pengin banget nih ketemu sama kamu.” tanyaku ketika meneleponnya pada awal bulan yang lalu.
“Wah aku nggak bias bolos, kecuali kalau hanya untuk satu atau dua hari. Aku baru pulang nanti bulan Januari tahun depan. Jatah tiket aku untuk bulan-bulan itu.” jawabnya, “Kecuali kalau ada yang mau kasih tiket pesawat, hehehe.”

Kesempatan nih, pikirku.
“Gimana kalau aku kirim tiket? Mau kan? Tanggal berapa?” tanyaku penuh harap.
“Gimana kalau akhir minggu ini? Tapi jangan bilang sama orang rumah kalau aku bolos lho!” pintanya mengingatkan.
Benar saja, pada hari Jumat sepulang kantor kujemput dia di Cengkareng.
Wow.., beda sekali! Dia pakai celana jeans biru ketat, dengan kaos ketat menggantung, sehingga pusarnya kelihatan. Dan, ya ampuun.., dengan kaos yang ketat itu, terlihat dengan jelas betapa besar buah dadanya yang terlihat terlalu besar dibanding dengan badannya yang mungil.
Kutaksir berukuran 36 lah. Biasanya dia pakai baju agak longgar, jadi tidak begitu kelihatan. Batang penisku langsung bereaksi, tapi lalu kutenang-tenangkan agar cepat kendor. Belum waktunya.
“Gimana Ci, kita makan dulu ya..?”

Kami langsung ke Plasa Senayan, makan sambil ngobrol di Spageti House.
Setelah itu, kami langsung menuju di Horison Ancol untuk menikmati waktu berdua kami.
Setelah ngobrol panjang lebar, kulihat dia berjalan mendekati jendela yang menghadap ke laut. Kuanggap ini sebagai undangan dan lalu aku mendekati dan memeluknya dari belakang. Kurasakan buah dadanya menjadi lebih kencang dan dipejamkan matanya. Kuciumi lehernya dengan penuh gelora nafsu.
Kulepas kaitan BH-nya sehingga dengan leluasa dapat kuraba dan kuremas. Ooh besar sekali buah dada ini. Kubalik badannya, kuangkat kaos mininya dan kucium dan kulumat penuh gelora buah dada itu. Sepertinya ia baru pertama kali pacaran seperti ini.
“Haarhh.. malu nich..!” katanya, tanpa memintaku berhenti.
Aku menjadi semakin berani. Celananya kubuka. Cici memberontak sedikit, tapi tidak terlalu berarti. Kulepas semua pakaiannya sehingga dia telanjang bulat, sementara diriku masih berpakaian. Putih mulus tubuhnya kunikmati, karena kami tidak mematikan lampu.

Kucium seluruh tubuhnya yang berdiri tegak di depanku. Seperti cacing kepanasan, Cici menggeliat dan mengerang. Seluruh badannya merinding dan menggigil. Ketika ciuman dan jilatanku sampai ke daerah kemaluannya, Cici mengerang hebat sambil meremasi rambutku.
“Hegh.. Harrch.. Enak sekali. Kaki saya lemes Harch.. tolong akhhu heh..!” erangan yang terdengar sangat merangsang bagiku. Sekali-sekali kuraba dan kuremas lembut buah dadanya yang menggunung itu, sangatlah seksi dan merengsang berahiku.
“Harch heehh please..! Aku lemas sekali nich.. auch..!” lenguhnya semakin tinggi.

Aku segera mengangkatnya ke tempat tidur dan melanjutkan jilatan-jilatan ku di daerah surganya. Tidak terasa, sudah lebih dari 10 menit aku memberinya pengantar kenikmatan, seolah ia sudah sangat pengalaman. Sampai akhirnya, aku terkejut karena ia menjadi seperti kejang, meremas kepalaku dan menekannya ke vaginanya.
“Harchh.. aku mau.. augh..!” lenguhnya meninggi. Wow.., dia sudah orgasme. Ada sedikit cairan kental keluar dari vaginanya, hangat dan nikmat. Dalam keadaan terengah-engah masih kujilat bibir vaginanya. Lenguhan-lenguhannya seperti tidak mau berhenti. Terkulailah gadisku lunglai seperti tanpa daya. Kupeluk dan kucium bibirnya dengan mesra dan cinta. Aku sengaja menahan diri, untuk memberinya kesempatan lebih dulu.
“Gimana Ci, enak..?” tanyaku, “Kamu pernah seperti ini sebelumnya..?” “Aku nggak tahu pasti bayanganmu tentang diriku, Har. Mungkin kamu menganggap aku perempuan murahan. Tapi sungguh, ini pertama kali aku merasakan kenikmatan yang tak terlukiskan. Biasanya, aku hanyamasturbasi saja. Aku mau mempersembahkan keperawananku pada orang yang kucintai.” jawabnya.
“Jadi kamu masih perawan..?” tanyaku dengan heran.
“Ya, aku masih perawan. Dan aku akan mempersembahkannya untukmu. Aku sangat mencintaimu, Har.”
Jawaban ini membuat hatiku runtuh, sebab biasanya aku berpacaran dengan wanita-wanita yang sudah tidak perawan.
“Cici aku minta maaf, tapi sepertinya aku tidak sanggup melanjutkan.
Aku belum mengatakan, gimana latar belakang dan keadaanku sebenarnya.”
keinginanku untuk menjelaskan dipotong Cici.
“Har, aku sudah tahu

kok. Aku tanya sama teman-temanmu di sana. Dan mereka memberi tahu apa adanya. Jadi, aku sudah tahu dan siap untuk menjadi madumu.” Jawabnya dengan centil sambil mencubitku.
“Yang bener nih..?” tanyaku sambil tertawa, bahagia sekali rasanya.
Kutengok arlojiku, sudah jam 11 malam.
“Kamu nggak mau pulang nengok Papa-Mama Ci..?”
“Kan sudah saya bilang, saya bolos dan kamu harus merahasiakannya, Oke..!”
Dia membalikkan badannya sehingga menghadapku, kulonggarkan pelukanku dan dia seperti tersadar. “Lho.., jadi kamu tuh masih berpakaian to..?

Ya ampun, malu nih..! Payah kamu. Ayo dong, kamu juga buka baju..!”
Aku segera membuka baju. Cici memandang dengan penuh rasa ingin tahu. Tanpa sadar, burungku yang tegang sekali ternyata telah mengeluarkan cairan bening.
“Har, burungmu besar sekali. Muat nggak ya..?” tanyanya sambil memandangi penisku yang coklat kehitaman.
Ukurannya sebenarnya tidak lah besar, tergolong kecil lah karena hanya sekitar 14 cm.
“Kok ada cairan beningnya sih..?”
“Ya iya, aku kan juga merasakan kenikmatan dengan memberimu yang tadi itu.”
“Har, kasih tahu dong gimana aku bisa memberimu kenikmatan seperti yang kurakakan tadi..!” pintanya.
“Learning by doing aja ya.” jawabku.

Setelah memberi tahu cara-caranya, aku lalu rebahan. Masih dengan agak canggung, Cici mulai memegang, menggosok dan memijat penisku, juga buah pelirnya.
“Ooh.. Cici, enak sekali..!” gumanku menikmatinya.
“Mulai dikemut dong Sayang..!” pintaku.
Cici dengan agak ragu memasukkan penisku ke dalam mulut mungilnya. Pada awalnya agak sakit, karena sesekali terkena giginya, tapi kemudian Cici menjadi lebih pintar. Kuluman atas penisku menjadi lebih lembut dan nikmat sekali.
“Kemut, jilat dan raba semuah.. Ci..!” pintaku karena mulai menanjaklah kenikmatan itu.

Karena sering kali tidak tahan, aku menggoyangkan pantatku. Sehingga, jilatan bagian bawah buah pelir seringkali salah ke daerah sekitar anus. Dia memejamkan mata, jadi dia tidak tahu, tapi aku dapat merasakan kenikmatannya.
“Oougghh.., enak sekali Ci..!” erangku tiap kali daerah duburku terjilat. Pada awalnya aku memang tidak sengaja, tapi kemudian sesekali kupelesetkan karena nikmatnya. Aku belum pernah mengalami kenikmatan ini dari wanita mana pun. Kenikmatan mulai memuncak dan aku meminta Cici untuk mengulum penisku, karena aku sudah mendekati puncak. Cici mengulum sambil menggerakkan kepalanya ke atas-bawah dan kadang memutar. Dan sampailah puncak kenikmatan itu.
“Aauugghhrhh.. aku keluarhh..!” erangku sambil meremas rambut Cici dan memegangnya erat agar tidak lepas.
Cici terkejut karena semprotan spermaku yang kusemburkan air nikmat itu ke dalam mulutnya, yang membuatnya menelan sambil gelagapan.

Sisa spermaku menetes dari mulutnya.
“Kenapa dikeluarkan di mulutku Har..?” Cici memprotes.
“Sama saja Sayang, kamu tadi kan begitu juga. Enak kan..?” aku menimpali sekenanya.
Semula ia terlihat jengkel tapi kemudian tersenyum, paham.
Jam 12 malam sudah. Satu sama. Cici melihat ke penisku dan heran.
“Lho kok jadi kecil dan pendek. Tadi besar sekali sampai mulutku nggak muat..?”
“Ya iya dong Sayang, kalau lagi bobok yang cuma 3 cm, tapi kalau bangun jadi tambah besar, hebat ya..!”
“Trus kalau mau bikin besar lagi, caranya gimana..?” Cici tanya sambil meremas-remas penisku.
“Kalau mau agak lama, ya gitu, diremas, diraba. Kalau mau cepet ya dikemut lagi.”

Dan tanpa diminta, Cici segera mengemut batang penisku, yang kemudian memang langsung membesar pada ukuran penuhnya. Aku tidak mau ketinggalan, kubalikkan badanku sehingga kami mempraktekkan posisi 69.
Cici sepertinya menjadi bangkit gairah dan melenguh-lenguh sambil mengulum batang penisku.
Setelah kami sama-sama penuh gelora dan napas kami telah tersengal-sengal penuh kenikmatan, Cici bertanya,
“Gimana lanjutnya Har..?”
“Kamu bener udah siap..? Kamu nggak
nyesel nanti..?” kutanya Cici karena aku sebenarnya mendua, ingin menjaganya sekaligus ingin menuntaskan hubungan asmara kami. “Aku kan sudah bilang. Aku siap untuk mempersembahkan keperawananku buat kamu. Jadi mulailah, gimana..?”

Mendengar jawaban ini, akal sehatku padam. Segera aku berlutut di antara selangkangannya Kutempelkan batang penisku ke vaginanya.
Menggesekkannya dan sedikit menekannya.
“Ouuch Har.., enak sekali..! Terusin Har..! Aahh..!” lenguhnya mulai merasakan kenikmatan.
“Cici, yang pertama ini agak sakit, tapi hanya sebentar. Kamu akan terbiasa dan mulai merasakan nikmatnya. Tahan ya..!” sambil kutelungkupi badannya yang mungil itu.

Kucium bibirnya dengan penuh nafsu dan kusedot kuat-kuat. Kucium dan kugigit-kecil puting susunya. Cici mendesah nikmat. Kucium lagi bibirnya kuat-kuat. Dan ketika itulah kutekan batang penisku masuk ke liang senggamanya. Cici memelukku erat terhenyak. Pastilah dia menahan sakit.
Setelah batang penisku masuk sepenuhnya, kubiarkan ia di dalam, diam. Terus kucium bibirnya sambil kubuat kedutan-kedutan kecil di kemaluanku. Cici ternyata melakukan refleks yang sama. Otot vaginanya juga membuat kedutan-kedutan kecil, yang semakin lama terasa seperti tarikan-tarikan halus, menyedot batang penisku, seolah meminta lebih dalam. Aku mulai mengayun-ayun pelan dan mulai kurasakan ujung kamaluanku menyentuh liang rahimnya.

Oooh nikmat sekali. Inilah alasanku, mengapa aku selalu lebih senang dengan wanita bertubuh mungil. Tubuh yang dapat memberiku kenikmatan lebih. (Tapi kalau adanya yang tinggi, ya nggak nolak, hehe..)
Ayunanku mulai lebih lancar dan berirama. Cici sepertinya sudah tidak sakit lagi. Atau barangkali kenikmatan ini telah mengalahkan rasa sakitnya.
“Gimana Sayang, enak..?”
“Oouuh Har.., terusin..! Lebih keras.., lebih cepat.. hegh.. ooh.. Har nikmat sekali Sayang..!”
“Cici, nanti aku semprotkan maniku di dalam atau di luar..?”
“Terserah, apa pun yang membuat kita nikmath hegh..!”
“Kalau nanti kamu hamil gimana..?”
“Biarin, biarin, aauchh..!”

Kami bicara sambil menggoyang badan kami. Dengan refleknya Cici mengimbangi setiap sodokan dan goyanganku. Kalau aku cepat, dia pun mempercepat. Kalau aku melambat, dia pun begitu. Sambil menggoyang, kulumat bibirnya, kusedot dan kugigit-gigit kecil buah dadanya. Belum lima menit kami mendayung lautan kenikmatan, Cici kelihatan mulai lebih liar. Goyangan pinggulnya menjadi lebih cepat dan tidak terkendali. Pelukannya menjadi lebih erat. Dan dia melenguh dengan hebat dan aku merasakan denyutan-denyutan otot vaginanya.

Ayunan batang kemaluanku kubuat menjadi lebih kuat tapi tetap pelan untuk memberikan kenikmatan yang lebih. Dua, satu.
“Ooch.., Har aku capek sekali, tapi kamu belum ya..?”
“Kita istirahat dulu deh, nanti lagi..!”
“Jangan Har, jangan lepaskan, kita teruskan, kupuaskan kamu, gimana pun..!”
Cici mulai menggerakkan pinggulnya. Ayunan batang kemaluanku kuteruskan. Agak tidak tega aku sebenarnya. Tapi Cici sepertinya agak memaksa. Jadi, sambil berpeluk dan berguling kami terus mengayun, mendayung kenikmantan. Orgasmeku yang kedua biasanya memang agak lama,
kadang aku harus menunggu 10-20 menit.

Begitulah, Cici mulai melenguh kenikmatan, dia mulai mempercepat dayungan perahu mungilnya. Aku mengimbangi. Betapa nikmatnya. Dan rasa nikmat ini menjadi berlebih-lebih lagi, karena aku memberikan kenikmatan pada gadisku yang mungil, cantik dan menggairahkan ini.
“Hhegh.. Har..
Har.. oh Sayang, aku mau sampai lagi..! Oooh cepat.. cepat.. lebih keras..!” lenguhannya datang lagi bersamaan dengan urutan-urutan lembut pada batang penisku.
Aku menjadi semakin bernafsu. Cici mulai lemas. Benar-benar lemas.
“Har, kamu belum juga ya Sayang..? Ayo dong Say..! Kasihanilah aku, sudah lemes banget nich..!” Cici mengiba dan memuncakkan birahiku.

Kogoyang dengan liar penisku dalam vaginanya, terus dan terus sampai akhirnya, “Cici, ough.. ach.. terimalah air maniku Say, nikmatilah siraman kenikmatanku.. Hegh..!”
Dan aku pun sampai pada pelabuhan kenikmatan yang kudambakan. Kusemprotkan maniku sejadinya. Walaupun maniku sudah habis, tapi kedutan kenikmatan terus kurasakan pada penisku, apalagi vagina Cici terus mengurutku.
Walaupun sudah orgasme, batang kemaluanku masih tetap tegang penuh. Tidak seperti ini biasanya. Kami berpelukan, berciuman. Kuelus dan kukemut susunya yang besar menantang itu. Beberapa saat sampai akhirnya kami benar-benar terkulai lemas. Habis tenaga kami. Basah kuyup badan kami oleh peluh kenikmatan.

Kutengok TV yang masih menyala tanpa ditonton dan tanpa suara. Buletin Malam RCTI. Waahh, berati sudah jam satu lebih. Lama sekali kami bercinta penuh gairah, nafsu dan sayang. Cici merebahkan kepalanya di dadaku. Sesaat kemudian, kami ke kamar mandi bersama-sama. Saling memandikan di bawah siraman air hangat yang membuat kami segar kembali. Kadang kami saling berpelukan sambil menggesekkan tubuh kami. Oohh.., nikmatnya dunia.
Kami kembali mengobrol dengan tubuh hanya berbalut handuk. Dari cara duduknya, Cici secara tidak sengaja mempertontonkan bukit surganya padaku, membuat batang penisku tetap tegak berdiri. Aku memesan makanan ringan, teh panas untuknya dan susu untukku sendiri. Cici menggoda, berjalan mendekatiku menyodorkan buah dadanya, memasukkan puting susunya ke mulutku. Tepat memang, karena aku duduk di tempat tidur.
“Susuku yang dua ini sudah

kupersembahkan padamu, nggak cukup ya..? Kok masih pesan susu ke Room Service. Susu siapa sih yang dipesan..?” godaan ini membuat Cici dan aku tertawa terbahak-bahak. Kami bergulingan sambil berpelukan. Bahagia sekali rasanya. Pesanan kami telah sampai dan kami menikmati dengan saling menyuapi. Ketika Cici mau berdiri, dia menyenggol gelas susu. Sehingga ada sedikit yang terciprat ke dadanya. Untung susu itu hangat saja. Cici mencari tissue, tapi kucegah. Kurebahkan dia di tempat tidur, kujilat susu yang ada di atas dadanya sambil kujilat puting susunya. Cici mengerang kenikmatan.
“Nakal kamu ya..!” katanya sambil bangkit dan mencubitku.
“Har, kok burungnya bangun terus sih..? Aku sudah capek sekali, kamu masih mau lagi ya..?”
“Ya masih dong, tapi nanti saja. Kita bobok dulu yuk..!”

Akhirnya kami rebahan. Kubalikkan badannya membelakangiku. Mau tidak mau, batang penisku masuk juga ke selangkangannya. Tapi aku diam saja. Sesekali Cici mengurut batang penisku dengan vaginanya. Berkedut-kedut. Tanganku mengelus-elus buah dadanya. Kami mungkin sudah sangat lelah, sehingga tanpa terasa kami tertidur, dengan penisku berada dalam vaginanya. Tidur yang sangat nikmat.

Hari Sabtu, hari libur, hari malas. Aku biasa bangun jam 10 pagi. Tapi hari ini molor sampai jam 12. Kami bangun mandi berbenah sedikit untuk siap-siap jalan-jalan. Penisku tetap tegap dari tadi pagi, karena aku sangat menikmati asmara ini. Di depan Cici, kutelepon anak-anakku. Mereka bersama dengan baby sitter dan nenek mereka.
(Jangan salah menduga, mereka tetap terurus kok.) Kami mengobrol kurang lebih 30 menit. Aku senang, mereka pun senang. Aku bilang bahwa aku akan pulan hari Minggu siang, setelah mengantar Cici ke bandara, tentunya. Cici pun mengirim salam untuk mereka.

Ketulusan Cici mengirim salam pada anak-anakku membangkitkan gairahku yang tidak tertahankan. Kubuka celananya jeans-nya dan tanpa pemanasan kusenggamai Cici dari belakang sambil berdiri. Cici menanggapi dengan gelora membara pula. Vaginanya yang semula kering segera membasah membuat gesekan-gesekan kenikmatan kami menjadi menggila. Napas Cici tersengal-sengal.

Goyangannya menjadi lebih liar, kadang maju mundur kadang memutar. Sekehendaknya Cici mencari kenikmatan di liang senggamanya. Goyanganku pun menjadi lebih cepat dan keras. Tiba-tiba Cici membalikkan wajahnya, “Cium, Harr..!” Langsung kucium bibirnya sambil kuremas-remas gemas buah dadanya yang besar itu. Ternyata ini adalah saat-saat puncak orgasmenya. Vaginanya meremas-remas batang penisku, berdenyut-denyut. Ini

membuatku kesetanan. Kegenjot vaginanya keras-keras sampai tubuh Cici berguncang-guncang. Tidak lebih dari 5 menit, kusemburkan maniku dalam vaginanya. Luar biasa, cepat sekali. Setiap semprotan mani kusiramkan dengan sodokan-sodokan keras penuh kenikmatan. Banjirlah vaginanya dengan siraman air maniku. Cici dan aku ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sekeluar dari kamar mandi, dia memelukku erat sekali, menciumku mesra sekali.
“Har, aku terima kamu apa adanya, rela aku jadi pendampingmu, apapun statusku. Itu tidak terlalu penting, aku sangat mencintaimu, juga sayang dan kasihan pada anak-anakmu. Tapi aku sadar, bagaimanapun aku tidak akan jadi ibu mereka. Udah deh, yuk kita jalan-jalan dulu..!”

Kami jalan-jalan di Ancol, mengunjungi semua tempat hiburan sampai malam hari.
Malam Minggu yang melelahkan tapi juga sangat membahagiakan. Sampai akhirnya, kami mojok di pantai dekat kuburan Belanda, yang paling sepi. “Waktu cepat sekali berlalu ya Harr..!” Cici membuka pembicaraan setelah beberapa saat kami berdiam dan lamunan kami berjalan entah kemana. Yang jelas, aku hanya membayang-bayangkan, gimana kelanjutan hubungan ini.
“Begitulah Say.. Gimana kalau kamu menunda sehari lagi..?” tanyaku tanpa harap, sebab aku tahu ini tidak mungkin.

Cici hanya terdiam. Aku pindah ke jok belakangan diikuti Cici.
Direbahkannya kepalanya di pangkuanku. Batang kemaluanku pun langsung menegang keras. Cici merasakannya dan langsung membuka celanaku. “Harh, si Adik bangun lagi.” sambil tangannya mengelus-elus batang dan lidahnya mulai menari di ujung penisku. Aku tidak mau kalah, celananya kulepas sehingga aku dapat secara leluasa meraba, mengelus bulu-bulu halus di vaginanya.
“Heeggh, terusin Harr.. yang dalam..!” pintanya.
Jari tengahku pun mulai kumasukkan dalam liang senggamanya yang sudah sangat basah. Cici berkelojotan lebih liar, semantara aku sendiri merasakan penisku sudah waktunya mendapat perlakuan lanjutan.
“Cici,

Aku sudah nggak tahan..!” kataku sambil membimbingnya agar duduk di pangkuanku, menghadapku, sehingga kakinya dapat bertumpu di jok. Dikocok-kocoknya penisku sambil kami berciuman dan kemudian dibimbingnya kemaluanku itu masih pada liang kenikmatannya. Pelan tapi pasti, amblaslah seluruh batang penisku. Aku dan Cici sama-sama tertahan ketika ujung penisku menyentuh pintu rahimnya.

Cici menggerakkan pinggulnya maju mundur, meskipun kami saling berpagutan.Merangsang sekali. Tidak tahan lagi aku untuk tidak melumat buah dadanya yang besar berayun-ayun ketika Cici bergerak ke atas-bawah. Cici menjadi lebih liar dan gerakannya menjadi lebih dahsyat. “Har, remas susuku sekeras-kerasnya, aku sangat menikmatinya..! Please Har..!” pintanya. “Ntar sakit dong Ci, aku nggak..” jawabanku dipotongnya.
“Biarin, biarin.., aku sangat menikmatinya..! Siksalah aku dengan nikmatmu Har..! Membuatku lebih nikmat hegh..!”

Aku baru sadar bahwa Cici tampaknya agak senang dengan sadis.
Kuremas keras susunya, kugigit agak keras karena takut menyakitinya. Cici menjadi lebih liar dan melenguh agak keras.
“Say, ough.. ough.. nikmatnya Say, aku keluar lagi, ouch ach.. ini nikmat sekali..!” dan Cici pun mengejang hebat.
Tidak pernah kubayangkan sebelumnya, bahwa Cici dapat seperti ini. Entah mengapa, aku justru menjadi sangat sulit untuk mencapai orgasme. Cici tampaknya menyadari hal ini.
“Say, nggak apa-apa kok, aku sungguh menikmatinya, gemasilah diriku sesukamu..!”
“Kita kembali ke hotel yuk Ci, malam sudah mulai larut..!”
Cici kelihatan agak bingung, karena aku tidak menyelesaikan puncak-puncak pendakian kenikmatan itu.
“Say, kulayani kamu semalaman ini, kita nggak usah tidur, ya..?” pinta Cici ketika kami memasuki pintu kamar.
Aku mengiyakan saja. Cici memesan berbagai makanan kecil dan biasa, susu kesukaanku yang dipesan Cici sampai 3 gelas. Room Service mungkin heran, ya..? Kami sempat ngobrol sebentar sampai Cici memintaku untuk melanjutkan puncak-puncak pendakian kenikmatan yang sempat teputus.

Cici langsung membuka seluruh pakaiannya dan tubuh mungil indah itu berdiri tegak di hadapanku.
“Har, kamu diam saja. Aku akan melayanimu habis-habisan..!” Dan sambil berkata begitu, Cici membuka bajuku pelan-pelan sambil mencium dan menjilati dadaku. Ooh nikmat sekali. Lalu giliran celanaku dibukanya, sambil menjilati dan menciumi penisku yang sudah tegangmemerah. Aku seperti majikan yang dilayani oleh seorang dayang. Pahaku,kakiku, pantatku, semua dielus, dicium dan dijilat. Aku tidak tahu Cici belajar dari mana, atau barangkali naluri saja.

Dengan posisiku masih duduk di kursi, Cici membalikkan badan, duduk di pangkuanku dan memasukkan penisku ke vaginanya. Gerakan-gerakan lembut dilakukannya. Tubuhnya menggeliat-geliat karena kuremas lembut buah dadanya sambil kuciumi dan kujilat punggungnya. Beberapa saat emudian, Cici melenguh dan mengejang lagi. Dan lagi denyutan-denyutan itu kurasakan.
“Hugh Say, kenapa jadi aku yang sampai duluan..? Nikmat sekali rasanya, kamu mau kuapakan supaya sampai..?” semua ini dikatakan Cici sambil terus menggoyang pinggulnya.

Aku mengajaknya naik ke ranjang. Kuarahkan dia sehingga dia siap dengan posisi doggy style. Cici menurut saja. Kutusukkan batang penisku amblas dalam vaginanya dan kogoyang dengan keras dan cepat. Lama sekali kunikmati posisi ini, karena dari belakang aku dapat menikmat kemolekan tubuhnya dan meremasi buah dadanya. Akhirnya, aku tidak kuasa lagi menahan tekanan hebat dalam penisku, karena remasan-remasan vagina yang tidak kunjung habis.
“Ci.., aku mau keluar niich..! Tahan ya Sayang, jangan sampai lepash..!” dan kogoyang pantatku keras-keras sampai akhirnya, “Aachh..!” teriakku dengan keras menyertai semprotan-semprotan maniku yang membajiri liang vagina Cici.
“Say, goyang terus jangan berhenti..! Aku juga mau sampai lagi, ooh..!” pinta Cici. Aku yang sebelumnya mulai melemas kembali menggoyang kemaluanku dengan lebih cepat dan keras.

Cici akhirnya menjerit, “Saych..!” dan denyut-denyut kenikmatan itu kembali mengurut-urut penisku. Kami rebah kehabisan tenaga. Badan kami basah oleh peluh. Pendakian kami akhirnya sampai juga pada puncak kenikmatan bersama-sama. Sambil masih berpelukan, kami saling meraba daerah-daerah kenikmatan kami. Sampai akhirnya kami betul-betul lemas. Tidak berdaya.
“Yuk berendam yuk..! Biar nggak capek..” kuajak Cici ke kamar mandi untuk berendam air hangat.
Setelah air penuh. Kami pun berendam, di ujung bath tub saling berhadapan. Kakiku kadang-kadang usil untuk mempermainkan selangkangan Cici, yang membuatnya sesekali memejamkan mata. Pastilah nikmat.
“Har, tadi waktu kamu dari belakang, jari dan burungmu sesekali menyentuh lubang duburku, kok enak yach..?” Cici membuka pembicaraan yang mengejutkanku.

Mungkin secara tidak sadar aku telah menyentuh duburnya tadi, karena gerakanku yang liar penisku seringkali lepas. Dan aku pun seringkali sambil terpejam meremas-remas pantatnya yang aduhai, indah dan merangsang.
“Kamu mau nggak melakukannya lagi..?” tanya Cici. Aku mengiyakan, karena aku terbayang adegan-adegan yang pernah kutonton di BF. Mungkin Cici tipe wanita yang suka coba-coba, meski kadang itu
menyakitkan dirinya.

Setelah mandi dan beristirahat entah berapa lama, kami memulai akivitas lagi. Seperti janjiku, aku meminta Cici untuk menungging agar pantatnya lebih terbuka. Kuelus lembut pelan-pelan lubang pantatnya. Kuciumi dan lalu kujilati. Entah apa yang kulakukan ini, karena aku belum pernah melakukannya. Terpikir olehku, mungkin ini akan menjadi anal seks yang pertama. Cici sudah memberikan keperawanannya padaku, sebanarnya itu sudah luar biasa bagiku. Tapi ini, tampaknya akan menjadi lebih dahsyat lagi.

Cici tampak sangat menikmati perlakuanku. Desahannya sangat merangsang, membangkitkan gairahku yang makin membara. Batang penisku sudah menjadi sangat tegang. Cici memegangnya dan, ya ampun.., dia mengarahkan batang kemaluanku ke anusnya. Seperti sudah tidak dapat mengendalikan diri lagi, kugesek-gesekkan penisku ke anusnya.
“Ooch Har, enak sekali
Say..! Aach..!” kata Cici sambil menggerakkan pantatnya, seolah menginginkan kenikmatan di seluruh permukaannya.Bayanganku pada adegan-adegan BF menguasai pikiran dan nafsuku.
“Ci, boleh nggak kumasukkan kontolku ke duburmu..?” Cici tampak terkejut, tentu dia tidak mengira.
“Memangnya nggak jijik..?”
“Nggak tahu deh, aku hanya ingin mencobanya.” jawabku sedikit bohon. Padahal aku sangat ingin mencobanya karena adegan BF itu. Cici mengatakan terserah saja. Akhirnya kucoba juga. Sangat sulit, karena Cici kesakitan dan selalu menghindarkan lubang pantatnya.
“Ci, jangan bergoyang terus..! Susah nih, pasrahlah..!” pintaku padanya. Entah dapat ilham dari mana.

Akhirnya kupaksa Cici telungkup dan kutindih pantatnya, sehingga ia tidak akan dapat banyak bergerak.
Kululuri penisku dengan ludahku sehingga menjadi lebih licin, seperti di BF. Dengan agak memaksa dan penuh nafsu, kutekan batang penisku masuk ke anusnya.
“Har, sakit..! Stop..! Ach..!” Cici memekik kesakitan. Tapi panisku sudah amblas dalam anusnya. Aku terdiam. Cici kadang mengejangkan lubang anusnya, sehingga memberiku kenikmatan. Cici masih
telungkup menutup wajahnya dengan bantal.
“Kalau memang enak, terusin..! Tapi pelan-pelan..!” katanya kemudian. Aku pun segera mengayun sepelan mungkin. Ooh, nikmat sekali rasanya. Belum pernah kunikmati kenikmatan seperti ini. Mungkin karena Cici menjadi lebih rileks, sodokanku pun menjadi lebih lancar. Kuangkat pantat Cici sehingga aku dapat menyusupkan tanganku, agar dapat meraba vaginanya. Cici mengeliat-geliat.

Tampaknya dia sudah mulai menikmati. Vaginanya menjadi lebih basah. Desahannya pun terus terdengar. Aku menjadi semakin menikmati pengalaman baru ini. Kenikmatan puncak yang diberikan oleh gadisku, yang sangat mencintaiku. Jari tengahku kumasukkan dalam lubang vaginanya. Cici sangat menikmatinya dan vaginanya pun menjadi basah sekali.
“Har, dua jari supaya lebih terasa..!”
Maka kumasukkan jari telunjukku dalam lubang nikmat itu. Cici menjadi lebih gila. Goyangannya menjadi semakin hebat, sehingga aku tidak perlu menggoyang, karena tanganku harus menjangkau lubang nikmatnya itu.
“Harh.. har.. aku mau sampai Har..! Ochh Har.. Aach..!” tinggi lenguhannya dan banjirlah vaginanya.
Aku menjadi lebih bersemangat menggenjot anusnya dan aku pun tidak dapat menahan laju air maniku. Cret.. cret.. cret.. kutumpahkan air nikmatku dalam anusnya dengan denyut-denyut kenikmatan yang tiada taranya.

Kami ke kamar mandi untuk membersihkan diri setelah itu. Cici mence gahku untuk mencuci penisku sendiri. Cici memandikanku dengan gosokan-gosokan yang lembut. Aku sungguh seperti seorang majikan yang dilayani seorang dayang. Belum pernah aku mengalami seperti ini. Tidak terasa, hari sudah pagi. Kami harus bersiap-siap karena jam 10:00 Cici harus ke bandara.

Akhirnya kuantar Cici ke bandara. Air mata Cici membasahi pipinya. Kami berpelukan. Ciuman kami pun tidak tertahankan. Pandangan orang-orang di sekitar kami pun terarah pada sepasang manusia. Kami tidak menghiraukannya Cici harus kembali ke M. Sesak rasanya dada ini. Tapi kami saling berjanji akan menjaga cinta kami.

Cerita Dewasa Memek Keponakan

Posting Cerita Dewasa Memek Keponakan ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Kejantanan Ngentot Ibu

$
0
0

Cerita Dewasa – Cuaca sekarang sangat panas dan lebih panas dari hari sebelumnya, dan saat ini sebentar lagi liburan semester, ibu yang umurnya masih muda 37 tahun selisih dengan aku 22 tahun, dia masih sangat cantik dan seksi seperti gadis berumur 25 tahunan, setiap harinya merawat tubuh kadang seminggu bisa 3-4 kali ke salon kulitnya putih rambutnya sebahu buah dada yang montok dan menonjol dengan lekukan pinggang dan bokongnya yang padat, betis yang jenjang dan seksi menopang tubuh yang mungil.

Aku tak mengerti mengapa memandang ibuku seperti itu, tapi aku dapat memastikan setiap laki-laki yang melihat ibuku pasti ingin memilikinya, termasuk Ayahku yang sangat sibuk dengan usahanya, Ia biasa bepergian ke luar kota bahkan ke berbagai negara untuk mengurus bisnisnya. Sebagai Ayah yang bertanggung jawab , Ia memberikan semua kebutuhan kami seperti rumah yang cukup besar dan mewah dengan taman yang luas serta sarana olah raga di rumah dan kolam renang.

Kulihat ibuku di kolam renang mengenakan bikini yang belum pernah kulihat sebelumnya. dadanya yang seperti mengambang di air, Ada perasaan aneh yang timbul dihatiku yaitu perasaan ingin memiliki tubuhnya yang membuat jantungku berdebar . Begitu melihatku, dia menyuruhku mempersiapka sarapan .
Ketika aku didapur, ibuku selesai berenang kemudian membersihkan badannya di kamar mandi. Kucoba untuk meliriknya kekamar mandi , tapi pintu kamar mandi tertutup rapat dan tampak bayang-bayang Ibuku mengurai rambutnya sambil menggosok badannya di bawah shower air hangat, daun pintu kamar mandinya terbuat dari kaca yang buram..sedikit tembus pandang.

Kami sarapan berdua sambil ngobrol tentang rencana liburan musim panas. Ibu mulai menawarkan liburan dibeberapa kota , tetapi saya tidak setuju..bahkan liburan di beberapa negara tujuan wisata pun saya tidak menyetujui, karena liburanku ini sangat singkat dan ada hari yang akan diisi dengan kegiatan kelompok sekolah ” Lain kali aja Bu !!, setelah Andri lulus ujian ahir sekolah” kataku menghibur.

Jam 11 siang ketika sedang nonton tv, ibuku bilang akan tidur siang. Ketika berjalan menaiki tangga, kulihat goyangan pinggulnya yang membuat naluri kelakianku mulai teransang lagi, seperti waktu melihat Ibu berenang.
Sejam kemudia aku bermaksud istirahat dan tidur siang di-kamarku , tetapi karena cuaca yang agak panas , kunyalakan AC , dan entah kenapa selalu saja lamunanku tubuh indah ibuku. membayangkannya tubuh Ibu sewaktu berenang dikolam dan mandi di kamar mandi tadi.

Kucoba untuk mengalihkan bayangan Ibu dengan membaca cerita lucu2 , tetapi tidak berhasil , malah makin menggila, kubayangkan seandainya aku bercinta dengan Ibu kandungku, dan rangsangannya menjadi birahi untuk memiliki tubuh ibuku. Mungkin karena ransangan angan untuk meiliki tubuh ibuku , aku nekat keluar kamarku dengan memakai celana pendek, kemudian berjalan melintas ke kamar ibuku. Pintunya terbuka. dan tiba2 terdengar suara ia memanggilku,
“Kaukah itu Andri ??” , kujawabnya “ia Ibu, ada apa bu??”, lalu sambungnya ” Telponkan Mak Urut untuk mama sayang…., masa sangat kelelahan dan nyeri otot habis berenang”,
“ia ibu” jawabku sambil berlari menuju meja telphon di lobi, tetapi terdengar lagi perintah Ibu ” telepon aja dari kamarnya mama”.

Artinya saya harus masuk kekakamar mama , dan alangkah kagetnya , kulihat ibu terlentang dan bertelanjang bulat , hanya pakaian tidur yang sangat tipis menutupi sebagian tubuhnya yang indah , mungil dan buah dada yang padat.
Kucoba menahan gejolak nafsuku yang memang sudah sedari tadi bergejolak , tetapi tidak dapat disembunyikan dari pandangan mama, “Awas Andri, jangan pelototin mama yach , sana tuh teleponya cepat sayang”, kucoba telepon Mak Urut, berkali kali- tetapi tidak ada nada sambung, lalu kutawarkan jasa kepada ibuku ”

Teleponnya gak tersambung bu, gimana kalo Andri aja yang urut mama”, tanpa menoleh mama mengiayakan permintaanku ” tuh ambil hand body , urut punggungnya mama, tetapi jangan keras- ya Andri” sambil mama membuka baju tidurnya yang sangat tipis dibahagian atas dan tenkurap”,
Sebagai anak yang patuh dan ada maunya, aku mulai melaksanakan tugas , mulai punggung mama, turun ke pinggangm sampai bokong mama. paha bagian belakang, betis dan tumit, aku sangat mengharapkan ,mama membalikkan badannya dan mengurutnya bagian dada dan perut sampai vaginanya, tetepi tak-kunjung datang, eh taunya nya mama telah tertidur dalam keadaan tengkurap.

Saya Nekat dan beranikan diri untuk duduk di bokong mama, sambil mengeluarkan pionku ku yang sudah sangat tegang dan kejepit dengan celanaku sambil mengelus-elus pionku dan sekali-kali kugosok-gosokannya diantara paha mama sambil mengurut kembali punggungnya, kegiatan ini kulakukan beberapa kali namun tidak ada reaksi dari mama dan kucoba yang lebih hot lagi, yaitu kuselipkan pionku diantara belahan bokongnya lalu saya mengurut punggungnya bagian atas membuat posisi tubuhku seakan akan tengkurap diatas tubuh mama.

Sambil sesekali kutekan pionku menggesek lipatan bokongnya dan ada reaksi dari mama , juga menggerakan bokongnya cuma sesekali.., setelah itu tidak ada lagi…tetapi saya tidak tahan lagi…ternyata saya cepat sekali orgasme..dan moncrot lah lendir kental dari pionku dan membasahi paha mama , namun lagi-lagi tidak ada reaksi mama, rupanya mamaku yang cantik ini betul-betul kelelahan dan tertidur pulas.

Aku turun dari ranjang mama kembali mulai mengelus-ngelus pionku yang masih tegang . Aku telah merasakan sesuatu yang nikmat sekali, dan berlari keluar kamar mama, kembali kekamarku dan akhirnya , kemudian aku tertidur lelap. Paginya deg-degan aku sudah siap-siap akan kemarahan ibuku, tapi kok ya.., tidak apa-apa, sepertinya dia tidak menemukan bekas maniku pada saat dia bangun.

Aku berjanji pada diriku sendiri tidak akan melakukan itu lagi, karena dia adalah ibuku. Sepanjang siang itu sikap ibuku biasa-bisa saja seperti tidak ada apa-apa. Kupikir mungkinkah dia tahu tapi dia menyukainya, entahlah…, Atau maniku telah mengering waktu dia bangun. Dua malam kemudian gairah ku kambuh lagi. Malam itu adalah malam terpanas pada musim kemarau ,walaupun AC sudah saya set ke yang paling dingin. Aku tak bisa tidur dan sekali lagi kuberanikan diri ke kamar ibu, kulihat pintu kamarnya tertutup.

Kupikir dia tahu apa yang telah kulakukan sangkin nekatnya kubuka perlahan-lahan pintu kamarnya tanpa menimbulkan suara dan kemudian masuk ke kamar ibuku. Kulihat ibuku tertidur hanya memakai celana dalam dan BH, tanpa baju tidur yang tipis. dalam posisi tertelungkup Tiba tiba Ibu menyapaku ” Kamukah itu An..” “Ya bu!!”, jawabku singkat dan kaget, rupanya Ibu belum juga tidur ” Ambil vaselin diatas meja hiasnya Ibu, lalu urut Ibu ya !! sayang, Ibu sangat letih”

Aku naik ke ranjang Ibu setelah mengambil vaselin yang ibu minta, ” Dipijit bagian mana bu! ” tanyaku berdebar2 ……….., Pokoknya semua bagian belakang ibu” katanya singkat tanpa berubah posisinya , masih tertelungkup
“Tapi bolehkah saya duduk dibokongnya ibu sambil memijit ??, tanyaku ,”kemaren kamukan duduk juga dibokong ibu, terserah kamu An”, setelah memijit bagian punggung lalu turun kebagian belakan , tapi daerah ini terlindungi dengan tali BH Ibu.

Dan saya coba melepaskan kaitannya , dan tidak ada reaksi melarang, malah yang ada Ibu meninggikan sedikit bagian belakangnya dan menarik lepas BH dan disingkirkannya ke lantai, wowwww…mudah2an ini signal pertanda baik bagiku…dan pionku ini makin tegang dan berdenyut-denyut , terjepit diantara celanaku
Untuk mengurangi kecurigaan , kuperbaiki posisi duduk-ku dibokong Ibu agar pion yang sudah sangat membesar tidak mengganjal bokongnya , “ada apa An..” tanya ibu, “gak apa2 Ibu, An hanya gerah.., kok tidak dihidupin AC nya Bu!”
“Jangan sayang !!, Ibu kayaknya mau flu, perasaan menggigil, dan kalo kamu kepanasan buka aja kaosmu”
Mendengar kata Ibu…jantungku makin berdetak kencang…mungkin ini udah isyarat lampu kuning..
Selanjutnya saya mulai memijit kebagian bawah yaitu bagian pinggang dan seterusnya kebagian bokongnya.., tapi mama masih pake CD, Apa saya perlu buka juga tanpa memberitau ibu seperti waktu membuka kaitan BHnya??
Ahh..saya tidak berani melucuti CD mama, kawatir mama marah dan merusakan suasanaku yang hampir berhasil ..
”Dipijat juga bokongnya bu??”, tanyaku mengharap ..,”Iya donk..”,
“Tapi terhalang dengan CD Ibu!!” kataku mulai memainkan strategi kotor dan mengharapkan CDnya saya bukakan, ” Apa mama perlu buka CDnya, kamu-kan bisa tarik aja sedikit kebawah tanpa perlu membukanya” kata mama lihay.

Wahhh.., rupanya rencanaku kali ini akan gagal total,..tetapi pikirku lagi..”Andri bukan anak mama kalau tidak berhasil” dan mulai lagi saya menyusun strategi baru “Kalau uda selesai bilang ya Ma..”, maksudku kalau memang mama menginginkan saya cumbui pasti dia tidak akan bilang selesai Seperti dua malam lalu, ” Iya sayang !!. emangnya kamu bikin apa setelah memijit mama??”, “gak ada mama” jawabku singkat mengharapkan ajakan mama tidur dikamarnya, tetapi ..lama..lama sekali juga tidak ada jawaban…,

Setelah saya memijit betis sampai telapak kakinya…, tidak ada juga reaksi dari mama untuk menyuruh saya berhenti, mungkinkah mama pingin lagi diperlakukan kayak 2 malam lalu???, saya coba istirahat sejenak sambil memperhatikan raut mukanya..ternyata mama terlelap ketiduran. Timbul keberanianku …kutarik CDnya makin kebawah..dan kukeluarkan pionku lalu kuselip diantara lipatan bokongnya, kalau 2 malam yang lalu masih dibatasi dengan CDnya tapi kali ini langsung malah kepala pionku merasakan bibir vagina mama yang berlendir dan hangat.., dan badanku menindih badan mama yang tertelungkup.., dan belum juga ada reaksi…, kucoba mencium pipinya , juga belum ada reaksi, dan sayapun makin nekat …dengan meraba kedua buah dada mama dari belakan.., mama mulai menggeliat dengan menaikan sedikit belakannya.

Mungkin memberi kesempatan kedua tangan saya untuk meremas kedua teteknya, kesempatan ini tidak kusiasiakan…dan birahikupun makin menggejolak.., kemudian mama juga mulai meninggikan bokongnya..membuat pionku lebih masuk diantara sela-sela bibir vaginanya ,
Owwwwww… kepala pionku sempat merasakan getaran bibir vagina mama yang sudah basah dan hangat.. crrotttt, ternyata saya cepat sekali orgasme. seperti malam sebelumnya kutinggalkan mama dalam keadaan tertidur setelah menaikan kembali celana dalamnya.
Jam 7 pagi ibuku bangun terus mandi. Aku keluar kamar terus ke dapur. Dia sedang sarapan dan bicaranya wajar seperti tidak ada apa-apa sambil mencuci piring. Aku ke kamar mandinya, kulihat celana dalamnya basah kuyup oleh maniku.

Sekarang akau yakin sekali, ibuku tahu kelakuanku. Malah aku jadi bingung sendiri, soalnya ibuku tidak memperlihatkan perubahan apapun. Dia pergi ke supermarket dan kembali tiga jam kemudian. Aku masih memikirkan apa yang akan kulakun dengan ibuku malam ini.
Kita nonton TV, kemudian ibuku bilang akan pergi tidur. Kutunggu hampir 2 jam, biar dia tidur nyenyak dulu. Kemudian masuk kamarnya dan kulihat dia tidur berselimut. sialan.., rupanya dia tidak suka aku kerjain seperti malam2 lalu.

Aku sudah tegang banget, kuambil vaseline kuoleskan ke pionku kemudian akau naik keranjang. Dia tidur tengkurap dengan kakinya terbuka sangat lebar. Kucoba singkap selimutnya agar bisa lebih muda pekerjaanku.
Ketika kusingkap selimutnya, jantungku hampir berhenti berdenyut, dia telanjang bulat! Aku lihat vaginanya dengan jelas dan bibir vaginanya kelihatannya begitu hangat. Dengan tangan gemetaran kusentuh vaginanya perlahan kemudian kuusap-usap dengan lembut. Lama-lama vaginanya semakin basah, kemudian kutarik kedua kakinya berlawanan sehingga kakinya semakin membentang lebar.

Tiba-tiba dia bergerak, posisinya menjadi miring membelakangiku. Tapi kedua kakinya masih terbuka lebar. Aku berbaring di belakangnya dan mulai menggesekan pionku di antara pahanya dan kucoba menyentuh vaginanya.
Dia tidak bergerak ketika perlahan-lahan pionku masuk makin dalam ke vaginanya. Aku mulai memompanya keluar masuk perlahan- lahan, kudengar dia mendesah dan mengeliat , tangankupun tidak diam , kuremas buah dadanya , bergantian kujilati putingnya.., geliatan mama makin bertambah dan kadang2 mencakar punggungku…, tetapi mata mama masih terpejam kayaknya mama sedang mimpi bersanggama.

Aku nggak tahan lagi, sehingga kocokanku semakin keras dan cepat. Kurasakan cairan di vaginanya semakin deras. Aku juga merasakan sudah waktunya akan orgasme, tiba-tiba dia mengangkat bokongnya dan menggoyangkannya ,
Kerakan ini membuat saya orgasme dan mama tiba2 menarik bokongnya kesamping melepaskan pionku dari vaginanya sehingga maniku berhamburan di bibir vaginanya. dan seprei .Kemudian dia tidur lagi telentang dengan kedua kakinya dirapatkan.

Setelah beberapa menit kemudian kulihat kedua teteknya yang besar. Kemudian kujilat dan kuhisap-hisap. Ibuku mendesah-desah ketika kuhisap putingnya. Aku mulai menggesek-gesekan pionku lagi yang mulai membesar tegang diantara kedua teteknya dan dan untuk kedua kalinya air maniku berceceran di antara teteknya.
Aku kembali kekamarku dan sulit kupercaya apa yang telah terjadi aku telah berhasil setubuhi ibuku. Kemudian aku tertidur dengan nyenyak sekali.

Pagi harinya kulihat ibuku memakai daster. Kulihat juga puting susunya di balik dasternya yang tipis. Dia tidak ngomong apapun tentang semalam. Heran.., kenapa dia melepaskan vaginanya sebelum aku orgasme. Aku masih takut-takut untuk mulai ngomong denganya. Siangnya ibuku pergi dengan temannya untuk menghadiri pesta perkawinan. Jam 11 malam baru pulang, mungkin jalan-jalan dulu. Dia bilang sangat lelah sekali dan ingin tidur dengan nyenyak. Ketika ngomong begitu dia tersenyum manis sekali kemudian menciumku dan bilang selamat malam. Kutunggu hampir 1 jam, kemudian kulepas semua pakaianku kemudian kekamar ibuku, pintunya terbuka.
“Wwaaw..!, Dia tidur telanjang tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya.

Tidurnya telentang dengan kedua kakinya terbuka sangat lebar. Aku berlutut di antara kedua kakinya dan mulai mengelus-elus vaginanya dengan tangan sebelahnya kuusap-usap putingnya. Vaginanya semakin basah saja dan pionku semakin keras. Kuarahkan pionku ke vaginanya, “Hmm…, nikmatnya”, dan dia kudengar mendesah juga.
Kurasakan otot vaginanya meremas-remas pionku sehingga aku mulai memompa lebih cepat dan keras. Aku hisap putingnya juga. Ibuku terbangun!, dan tersenyum dengan suaranya yang perlahan nyaris tak terdengar , “Oh.., Andri”. “Aku sangat mencintaimu Mam dan aku ..aku..aku..akan ngentotin Mama jika Mami menginginkanya juga” Kemudian dia bilang sambil mendesah, “Ok, sayang …tapi jangan semprotkan di dalam ya, Aku tak mau dihamili anaku sendiri”.

Ketika kudengar itu, kugenjot semakin keras dan keras. Dia bilang, “Oh An, Yang keras lagi dong. Mami suka pion yang besar. Oooh.., Mami mau sampai, An,,, Mami…, ssaammpppaaii…” Kugenjot tambah keras lagi, kurangkul tubuh ibuku yang mungil, hangat, dengan kencang , kututp mulunya dengan mulutku dan kusedot lidahnya .
Kurasakan vagina ibuku makin kencang menjepit …aku mau sampai juga. “Aku ingin semprotkan di dalam Mam, Akan kusemprotkan semuanya di dalam.” “Jangan An…, tolong jangan…, Mami tidak pakai kontrasepsi…, ntar Mami hamil”
“Nggak bisa Mam, aku sangat menginginkanya. Sekaranghh Mam…, Mam aku sampai” “An manimu panas sekali, Mami suka sekali sayang.” “Tapi.., iyer.., terus sayang.., teruskan..,a..aahh” Ternyata dia sangat menyukainya dan aku juga sangat menyenanginya, dan sejak itu mama tidak perlu lagi berlagak tidur kalau dia lagi kesepian, karena sering ditinggalkan oleh Papa, selanjutnya …. so kita ngentot 2 sampai 3 kali sehari dan aku tau persis kalau mama memberitahu mau tidur belum waktunya , berarti dia pingin ngentot dan saya langsung ikut dibelakannya tidak menunggu lagi, malah beberapa kali kita ngentot di dapur, sova kadang kadang di karpet ruang tamu .

Pernah sekali waktu saya dan mama sempat mengantar ayah ke bandara, sepulang dari bandara, karena mama pingin sekali ngentot dan mencari suasana baru , kita berdua checkin di hotel bintang 5, kita melampiaskan nafsu berdua sepanjang hari , sampai sampai pionku terasa keram. Setelah itu, kita selalu tidur telanjang bulat sekamar kalau ayah keluar kota lagi dan semua gaya kita sudah lakukan . Sebelum tidur..kita ngnetot, setelah itu cerita-serita macam..macam sampai tertidur , kadang-kadang tengah malam terbangun dan mama minta ditiduri lagi sampai terpulas.

Yang jelas setiap bangun pagi.. pionku ini keduluan terbangun alias berdiri minta dikeloni dalam vaginanya mama , Sekarang umurku 19. Ibuku 39 dan kita masih ngentot terus. Ibuku hamil, tapi dia putuskan untuk mengugurkannya. Tapi dia bilang, boleh ngentotin dia terus kalau ayah bepergian. Pernah sekali saya tanyakan kepada mama tentang perlakuan saya pada mama , setubuhi mama dalam keadaan tidur, mama jawab…sebenarnya Dia tidak pernah tertidur , malah dia takut kehilangan saya kalau dia terjaga.. jadi mama membiarkan dirinya disetubuhi oleh anak kandungnya, dari pada dia pergi mencari pasangan diluar.

“Kenapa tidak menunggu papa” tanyaku, “Papamu itu sejak 3 tahun lalu tidak bisa lagi gauli mama, tetapi papa sangat menyayangi kita semua, karena itu mama juga tidak mau menghianatinya” kata mama mulai bercerita, “hanya akhir akhir ini , mama tidak tahan lagi … dan selalu kalau keinginan itu datang …mama kayaknya seperti gila” ,
“wajar itu mam” kataku singkat, “Maafkan mama melibatkanmu sayang ” kata mama , “Tidak apa mam, malah Andri sangat berterima kasih karena mau menerima cinta Andri , dan selalu mau melayani keinginan Andri”, kami berdiam dipembaringan, lanjutnya “Tapi kamu harus mencari pacar , perbuatan kita ini pasti ada akhirnya” ,
“Mama jangan paksakan Andri mencintai seseorang…, karena selama mama masih ada, cinta andri hanya untuk mama..” kataku tegas, “Tidak boleh seperti itu Andri, mama kan ibu yang melahirkanmu”,” siapa bilang ma!!, itukan cuma aturan manusia, buktinya kita inikan sudah melanggarnya, lagi pula cinta itu tidak dapat dipaksakan, dan tidak pernah meilih siapa, siapa”,

” Kapan anak mama pintar bercinta kayak pujangga” kata mama menggoda “, entahlah ma..mungkin sejak mama berkorban membiarkan mama disetubuhi oleh anak kandung mama”,
” terus sampai kapan kita begini “, “sampai mama tidak lagi mencintai Andri” oh…anakku…” …terdiam dan mama memeluku…dan setiap kali mama memelukku menimbulkan gairahku yang nanti reda kalau saya sudah lampiaskan dengan menyetubuhi mama.

Certia Dewasa Kejantanan Ngentot Ibu

Posting Cerita Dewasa Kejantanan Ngentot Ibu ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Foto Mesum Cewek Jilbab Montok

$
0
0

Foto Mesum – Foto mesum cewek berjilbab dengan tetek montok, menyedot titit cowoknya rasa sedotan yang kuat. Pengen semprot sperma di mulutnya. Foto mesum cewek berjilbab, cewek seksi, cewek montok, bugil. Langsung saja kita lihat foto-foto mesum cewek berjilbab ini.

Foto Mesum Cewek Jilbab Montok Foto Mesum Cewek Jilbab Montok Foto Mesum Cewek Jilbab Montok Foto Mesum Cewek Jilbab Montok Foto Mesum Cewek Jilbab Montok

Foto Mesum Cewek Jilbab Montok

Posting Foto Mesum Cewek Jilbab Montok ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.


Foto Mesum Cewek Mendesah Kenikmatan

$
0
0

Foto Mesum – Mana mungkin anda tidak akan ikut terbawa bertambah gairah, setelah lihat raut cewek abg yang sedang ML. Apalagi jika mendengar desaahan serta suara rintihannya. Yang pasti jika di padukan keduanya akan membuat darah anda mendesir, terbayang, terpana, melayang kebawah alam sadar akibatnya anda akan menjadi tidak sabar mendapatkan hal serupa bukan?

Foto Mesum Cewek Mendesah Kenikmatan Foto Mesum Cewek Mendesah Kenikmatan Foto Mesum Cewek Mendesah Kenikmatan Foto Mesum Cewek Mendesah Kenikmatan Foto Mesum Cewek Mendesah Kenikmatan Foto Mesum Cewek Mendesah Kenikmatan

Foto Mesum Cewek Mendesah Kenikmatan

Posting Foto Mesum Cewek Mendesah Kenikmatan ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Foto Bugil ABG Imut Memek Sempit

$
0
0

Foto Bugil – Banyak cowok jomlo yang akan merasa tidak nyaman setelah melihat deretan foto cewek ABG cantik, mulus, genit nakal, bugil dibawah ini. Namun juga tidak menutup kemungkinan banyak di cari para pria yang tidak puas dengan layanan pasangannya, dan sekedar untuk pelarian / penyegaran mata ikut ngintip lho… lihat saja, ABG yang selfie di bawah ada yang sedang mandi, ada yang bugil di tempat tidur/kamar, ada juga yang sengaja hanya pakai baju transparan. Setidaknya akan membangunkan si DEDE Kecil, yang sedang tidur lelap apalagi jika si DEDEnya sensitif he. . .

Foto Bugil ABG Imut Memek Sempit Foto Bugil ABG Imut Memek Sempit Foto Bugil ABG Imut Memek Sempit Foto Bugil ABG Imut Memek Sempit Foto Bugil ABG Imut Memek Sempit

Foto Bugil ABG Imut Memek Sempit

Posting Foto Bugil ABG Imut Memek Sempit ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Memek Tetangga Idaman

$
0
0

Cerita Dewasa – Kurasa tidak perlu aku ceritakan tentang nama dan asalku, serta tempat dan alamatku sekarang. Usiaku sekarang sudah mendekati empat puluh tahun, kalau dipikir-pikir seharusnya aku sudah punya anak, karena aku sudah menikah hampir lima belas tahun lamanya. Walaupun aku tidak begitu ganteng, aku cukup beruntung karena mendapat isteri yang menurutku sangat cantik. Bahkan dapat dikatakan dia yang tercantik di lingkunganku, yang biasanya menimbulkan kecemburuan para tetanggaku. Isteriku bernama Resty.

Ada satu kebiasaanku yang mungkin jarang orang lain miliki, yaitu keinginan sex yang tinggi. Mungkin para pembaca tidak percaya, kadang-kadang pada siang hari selagi ada tamu pun sering saya mengajak isteri saya sebentar ke kamar untuk melakukan hal itu. Yang anehnya, ternyata isteriku pun sangat menikmatinya. Walaupun demikian saya tidak pernah berniat jajan untuk mengimbangi kegilaanku pada sex. Mungkin karena belum punya anak, isteriku pun selalu siap setiap saat.

Kegilaan ini dimulai saat hadirnya tetangga baruku, entah siapa yang mulai, kami sangat akrab. Atau mungkin karena isteriku yang supel, sehingga cepat akrab dengan mereka. Suaminya juga sangat baik, usianya kira-kira sebaya denganku. Hanya isterinya, woow busyet.., selain masih muda juga cantik dan yang membuatku gila adalah bodynya yang wah, juga kulitnya sangat putih mulus. Mereka pun sama seperti kami, belum mempunyai anak. Mereka pindah ke sini karena tugas baru suaminya yang ditempatkan perusahaannya yang baru membuka cabang di kota tempatku. Aku dan isteriku biasa memanggil mereka Mas Agus dan Mbak Rini. Selebihnya saya tidak tahu latar belakang mereka. Boleh dibilang kami seperti saudara saja karena hampir setiap hari kami ngobrol, yang terkadang di teras rumahnya atau sebaliknya.

Pada suatu malam, saya seperti biasanya berkunjung ke rumahnya, setelah ngobrol panjang lebar, Agus menawariku nonton VCD blue yang katanya baru dipinjamnya dari temannya. Aku pun tidak menolak karena selain belum jauh malam kegiatan lainnya pun tidak ada. Seperti biasanya, film blue tentu ceritanya itu-itu saja. Yang membuatku kaget, tiba-tiba isteri Agus ikut nonton bersama kami.

Waduh, gimana ini Gus..? Nggak enak nih..! Nggak apa-apalah Mas, toh itu tontonan kok, nggak bisa dipegang. Kalau Mas nggak keberatan, Mbak Res diajak sekalian. katanya menyebut isteriku. Aku tersinggung juga waktu itu. Tapi setelah kupikir-pikir, apa salahnya? Akhirnya aku pamit sebentar untuk memanggil isteriku yang tinggal sendirian di rumah.

Gila kamu..! Apa enaknya nonton gituan kok sama tetangga..? kata isteriku ketika kuajak. Akhirnya aku malu juga sama isteriku, kuputuskan untuk tidak kembali lagi ke rumah Agus. Mendingan langsung tidur saja supaya besok cepat bangun. Paginya aku tidak bertemu Agus, karena sudah lebih dahulu berangkat. Di teras rumahnya aku hanya melihat isterinya sedang minum teh. Ketika aku lewat, dia menanyaiku tentang yang tadi malam. Aku bilang Resty tidak mau kuajak sehingga aku langsung saja tidur.

Mataku jelalatan menatapinya. Busyet.., dasternya hampir transparan menampakkan lekuk tubuhnya yang sejak dulu menggodaku. Tapi ah.., mereka kan tetanggaku. Tapi dasar memang pikiranku sudah tidak beres, kutunda keberangkatanku ke kantor, aku kembali ke rumah menemui isteriku. Seperti biasanya kalau sudah begini aku langsung menarik isteriku ke tempat tidur. Mungkin karena sudah biasa Resty tidak banyak protes. Yang luar biasa adalah pagi ini aku benar-benar gila. Aku bergulat dengan isteriku seperti kesetanan. Kemaluan Resty kujilati sampai tuntas, bahkan kusedot sampai isteriku menjerit. Edan, kok aku sampai segila ini ya, padahal hari masih pagi.Tapi hal itu tidak terpikirkan olehku lagi.

Isteriku sampai terengah-engah menikmati apa yang kulakukan terhadapnya. Resty langsung memegang kemaluanku dan mengulumnya, entah kenikmatan apa yang kurasakan saat itu. Sungguh, tidak dapat kuceritakan.
Mas.., sekarang Mas..! pinta isteriku memelas. Akhirnya aku mendekatkan kemaluanku ke lubang kemaluan Resty. Dan tempat tidur kami pun ikut bergoyang. Setelah kami berdua sama-sama tergolek, tiba-tiba isteriku bertanya, Kok Mas tiba-tiba nafsu banget sih..? Aku diam saja karena malu mengatakan bahwa sebenarnya Rini lah yang menaikkan tensiku pagi ini.

Sorenya Agus datang ke rumahku, Sepertinya Mas punya kelainan sepertiku ya..? tanyanya setelah kami berbasa-basi. Maksudmu apa Gus..? tanyaku heran. Isteriku tadi cerita, katanya tadi pagi dia melihat Mas dan Mbak Resty bergulat setelah ngobrol dengannya. Loh, aku heran, dari mana Rini nampak kami melakukannya? Oh iya, baru kusadari ternyata jendela kamar kami saling berhadapan. Agus langsung menambahkan, Nggak usah malu Mas, saya juga maniak Mas. katanya tanpa malu-malu. Begini saja Mas, tanpa harus memahami perasaanku, Agus langsung melanjutkan, Aku punya ide, gimana kalau nanti malam kita bikin acara..? Acara apa Gus..? tanyaku penasaran. Nanti malam kita bikin pesta di rumahmu, gimana..? Pesta apaan..? Gila kamu. Pokoknya tenang aja Mas, kamu cuman nyediain makan dan musiknya aja Mas, nanti minumannya saya yang nyediain. Kita berempat aja, sekedar refresing ajalah Mas, kan Mas belum pernah mencobanya..?

Malamnya, menjelang pukul 20.00, Agus bersama isterinya sudah ada di rumahku. Sambil makan dan minum, kami ngobrol tentang masa muda kami. Ternyata ada persamaan di antara kami, yaitu menyukai dan cenderung maniak pada sex. Diiringi musik yang disetel oleh isteriku, ada perasaan yang agak aneh kurasakan. Aku tidak dapat menjelaskan perasaan apa ini, mungkin pengaruh minuman yang dibawakan Agus dari rumahnya. Tiba-tiba saja nafsuku bangkit, aku mendekati isteriku dan menariknya ke pangkuanku. Musik yang tidak begitu kencang terasa seperti menyelimuti pendengaranku. Kulihat Agus juga menarik isterinya dan menciumi bibirnya. Aku semakin terangsang, Resty juga semakin bergairah. Aku belum pernah merasakan perasaan seperti ini. Tidak berapa lama Resty sudah telanjang bulat, entah kapan aku menelanjanginya. Sesaat aku merasa bersalah, kenapa aku melakukan hal ini di depan orang lain, tetapi kemudian hal itu tidak terpikirkan olehku lagi. Seolah-olah nafsuku sudah menggelegak mengalahkan pikiran normalku.

Kuperhatikan Agus perlahan-lahan mendudukkan Rini di meja yang ada di depan kami, mengangkat rok yang dikenakan isterinya, kemudian membukanya dengan cara mengangkatnya ke atas. Aku semakin tidak karuan memikirkan kenapa hal ini dapat terjadi di dalam rumahku. Tetapi itu hanya sepintas, berikutnya aku sudah menikmati permainan itu. Rini juga tinggal hanya mengenakan BH dan celana dalamnya saja, dan masih duduk di atas meja dengan lutut tertekuk dan terbuka menantang. Perlahan-lahan Agus membuka BH Rini, tampak dua bukit putih mulus menantang menyembul setelah penutupnya terbuka. Kegilaan apa lagi ini..? batinku. Seolah-olah Agus mengerti, karena selalu saya perhatikan menawarkan bergantian denganku. Kulihat isteriku yang masih terbaring di sofa dengan mulut terbuka menantang dengan nafas tersengal menahan nafsu yang menggelora, seolah-olah tidak keberatan bila posisiku digantikan oleh Agus.

Kemudian kudekati Rini yang kini tinggal hanya mengenakan celana dalam. Dengan badan yang sedikit gemetar karena memang ini pengalaman pertamaku melakukannya dengan orang lain, kuraba pahanya yang putih mulus dengan lembut. Sementara Agus kulihat semakin beringas menciumi sekujur tubuh Resty yang biasanya aku lah yang melakukannya. Perlahan-lahan jari-jemariku mendekati daerah kemaluan Rini. Kuelus bagian itu, walau masih tertutup celana dalam, tetapi aroma khas kemaluan wanita sudah terasa, dan bagian tersebut sudah mulai basah. Perlahan-lahan kulepas celana dalamnya dengan hati-hati sambil merebahkan badannya di atas meja. Nampak bulu-bulu yang belum begitu panjang menghiasi bagian yang berada di antara kedua paha Rini ini.

Peluklah aku Mas, tolonglah Mas..! erang Rini seolah sudah siap untuk melakukannya.
Tetapi aku tidak melakukannya. Aku ingin memberikan kenikmatan yang betul-betul kenikmatan kepadanya malam ini. Kutatapi seluruh bagian tubuh Rini yang memang betul-betul sempurna. Biasanya aku hanya dapat melihatnya dari kejauhan, itu pun dengan terhalang pakaian. Berbeda kini bukan hanya melihat, tapi dapat menikmati. Sungguh, ini suatu yang tidak pernah terduga olehku. Seperti ingin melahapnya saja. Kemudian kujilati seluruhnya tanpa sisa, sementara tangan kiriku meraba kemaluannya yang ditumbuhi bulu hitam halus yang tidak begitu tebal. Bagian ini terasa sangat lembut sekali, mulut kemaluannya sudah mulai basah. Perlahan kumasukkan jari telunjukku ke dalam. Sshh.., akh..! Rini menggelinjang nikmat. Kuteruskan melakukannya, kini lebih dalam dan menggunakan dua jari, Rini mendesis.

Kini mulutku menuju dua bukit menonjol di dada Rini, kuhisap bagian putingnya, tubuh Rini bergetar panas. Tiba-tiba tangannya meraih kemaluanku, menggenggam dengan kedua telapaknya seolah takut lepas. Posisi Rini sekarang berbaring miring, sementara aku berlutut, sehingga kemaluanku tepat ke mulutnya. Perlahan dia mulai menjilati kemaluanku. Gantian badanku sekarang yang bergetar hebat.

Rini memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya. Ya ampun, hampir aku tidak sanggup menikmatinya. Luar biasa enaknya, sungguh..! Belum pernah kurasakan seperti ini. Sementara di atas Sofa Agus dan isteriku seperti membentuk angka 69. Resty ada di bawah sambil mengulum kemaluan Agus, sementara Agus menjilati kemaluan Resty. Napas kami berempat saling berkejaran, seolah-olah melakukan perjalanan panjang yang melelahkan. Bunyi Music yang entah sudah beberapa lagu seolah menambah semangat kami.

Kini tiga jari kumasukkan ke dalam kemaluan Rini, dia melenguh hebat hingga kemaluanku terlepas dari mulutnya. Gantian aku sekarang yang menciumi kemaluannya. Kepalaku seperti terjepit di antara kedua belah pahanya yang mulus. Kujulurkan lidahku sepanjang-panjangnya dan kumasukkan ke dalam kemaluannya sambil kupermainkan di dalamnya. Aroma dan rasanya semakin memuncakkan nafsuku. Sekarang Rini terengah-engah dan kemudian menjerit tertahan meminta supaya aku segera memasukkan kemaluanku ke lubangnya.

Cepat-cepat kurengkuh kedua pahanya dan menariknya ke bibir meja, kutekuk lututnya dan kubuka pahanya lebar-lebar supaya aku dapat memasukkan kemaluanku sambil berjongkok. Perlahan-lahan kuarahkan senjataku menuju lubang milik Rini. Ketika kepala kemaluanku memasuki lubang itu, Rini mendesis, Ssshh.., aahhk.., aduh enaknya..! Terus Mas, masukkan lagi akhh..! Dengan pasti kumasukkan lebih dalam sambil sesekali menarik sedikit dan mendorongnya lagi. Ada kenikmatan luar biasa yang kurasakan ketika aku melakukannya. Mungkin karena selama ini aku hanya melakukannya dengan isteriku, kali ini ada sesuatu yang tidak pernah kurasakan sebelumnya.

Tanganku sekarang sudah meremas payudara Rini dengan lembut sambil mengusapnya. Mulut Rini pun seperti megap-megap kenikmatan, segera kulumat bibir itu hingga Rini nyaris tidak dapat bernapas, kutindih dan kudekap sekuat-kuatnya hingga Rini berontak. Pelukanku semakin kuperketat, seolah-olah tidak akan lepas lagi. Keringat sudah membasahi seluruh tubuh kami. Agus dan isteriku tidak kuperhatikan lagi. Yang kurasakan sekarang adalah sebuah petualangan yang belum pernah kulalui sebelumnya. Pantatku masih naik turun di antara kedua paha Rini.

Luar biasa kemaluan Rini ini, seperti ada penyedot saja di dalamnya. Kemaluanku seolah tertarik ke dalam. Dinding-dindingnya seperti lingkaran magnet saja. Mata Rini merem melek menikmati permainan ini. Erangannya tidak pernah putus, sementara helaan napasnya memburu terengah-engah.Posisi sekarang berubah, Rini sekarang membungkuk menghadap meja sambil memegang kedua sisi meja yang tadi tempat dia berbaring, sementara saya dari belakangnya dengan berdiri memasukkan kemaluanku. Hal ini cukup sulit, karena selain ukuran kemaluanku lumayan besar, lubang kemaluan Rini juga semakin ketat karena membungkuk.

Kukangkangkan kaki Rini dengan cara melebarkan jarak antara kedua kakinya. Perlahan kucoba memasukkan senjataku. Kali ini berhasil, tapi Rini melenguh nyaring, perlahan-lahan kudorong kemaluanku sambil sesekali menariknya. Lubangnya terasa sempit sekali. Beberapa saat, tiba-tiba ada cairan milik Rini membasahi lubang dan kemaluanku hingga terasa nikmat sekarang. Kembali kudorong senjataku dan kutarik sedikit. Goyanganku semakin lincah, pantatku maju mundur beraturan. Sepertinya Rini pun menikmati gaya ini.

Buah dada Rini bergoyang-goyang juga maju-mundur mengikuti irama yang berasal dari pantatku. Kuremas buah dada itu, kulihat Rini sudah tidak kuasa menahan sesuatu yang tidak kumengerti apa itu. Erangannya semakin panjang. Kecepatan pun kutambah, goyangan pinggul Rini semakin kuat. Tubuhku terasa semakin panas. Ada sesuatu yang terdorong dari dalam yang tidak kuasa aku menahannya. Sepertinya menjalar menuju kemaluanku. Aku masih berusaha menahannya.

Segera aku mencabut kemaluanku dan membopong tubuh Rini ke tempat yang lebih luas dan menyuruh Rini telentang di bentangan karpet. Secepatnya aku menindihnya sambil menekuk kedua kakinya sampai kedua ujung lututnya menempel ke perut, sehingga kini tampak kemaluan Rini menyembul mendongak ke atas menantangku. Segera kumasukkan senjataku kembali ke dalam lubang kemaluan Rini.

Pantatku kembali naik turun berirama, tapi kali ini lebih kencang seperti akan mencapai finis saja. Suara yang terdengar dari mulut Rini semakin tidak karuan, seolah menikmati setiap sesuatu yang kulakukan padanya. Tiba-tiba Rini memelukku sekuat-kuatnya. Goyanganku pun semakin menjadi. Aku pun berteriak sejadinya, terasa ada sesuatu keluar dari kemaluanku. Rini menggigit leherku sekuat-kuatnya, segera kurebut bibirnya dan menggigitnya sekuatnya, Rini menjerit kesakitan sambil bergetar hebat.

Mulutku terasa asin, ternyata bibir Rini berdarah, tapi seolah kami tidak memperdulikannya, kami seolah terikat kuat dan berguling-guling di lantai. Di atas sofa Agus dan isteriku ternyata juga sudah mencapai puncaknya. Kulihat Resty tersenyum puas. Sementara Rini tidak mau melepaskan kemaluanku dari dalam kemaluannya, kedua ujung tumit kakinya masih menekan kedua pantatku. Tidak kusadari seluruh cairan yang keluar dari kemaluanku masuk ke liang milik Rini. Kulihat Rini tidak memperdulikannya.

Perlahan-lahan otot-ototku mengendur, dan akhirnya kemaluanku terlepas dari kemaluan Rini. Rini tersenyum puas, walau kelelahan aku pun merasakan kenikmatan tiada tara. Resty juga tersenyum, hanya nampak malu-malu. Kemudian memunguti pakaiannya dan menuju kamar mandi.

Hingga saat ini peristiwa itu masih jelas dalam ingatanku. Agus dan Rini sekarang sudah pindah dan kembali ke Jakarta. Sesekali kami masih berhubungan lewat telepon. Mungkin aku tidak akan pernah melupakan peristiwa itu. Pernah suatu waktu Rini berkunjung ke rumah kami, kebetulan aku tidak ada di rumah. Dia hanya ketemu dengan isteriku. Seandainya saja.

Cerita Dewasa Memek Tetangga Idaman

Posting Cerita Dewasa Memek Tetangga Idaman ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Kamu Pemuas Nafsuku

$
0
0

Cerita Dewasa – Aku seorang wanita yang berumur 40 tahun dan telah bersuami banyak orang bilang aku orangnya cantik, kulit putih postur tubuhku terawat karena aku sering nggym, dengan tinggi badanku 168 cm sepasang payudara yang berukuran lumayan 34 nampak padat dan bulat serta bokongku yang montok dan kencang, kata orang tubuhku seperti artis Minarti Atmanegara yang bentuk tubuhnya tetap indah diusia yang telah berkepala 4.

Aku bekerja sebagai karyawati staff accounting pada sebuah toserba yang cukup besar dikotaku. Sehingga aku banyak mengenal banyak relasi dari para pekerja perusahaan lain yang memasok barang ketempatku bekerja. Aku juga menjadi instruktur senam BL ditempat aku fitness. Disinilah kisah yang akan kisah indah aku dan Tiyo pertama kali terjadi.

Sebagai seorang istri, aku merupakan seorang wanita setia pada suami. Aku berprinsip, tidak ada laki-laki lain yang menyentuh hati dan tubuhku, kecuali suami yang sangat kucintai. Dan sebelum kisah ini terjadi, aku memang selalu dapat menjaga kesetiaanku. Jangankan disentuh, tertarik dengan lelaki lain merupakan pantangan buatku.
Tetapi begitulah, beberapa bulan terakhir suamiku kurang dapat memuaskanku diatas ranjang. Kalaupun bisa, dia pasti kelelahan dan langsung istirahat. Mungkin karna usia kami yang terpaut 14 tahun, mau tak mau aku cuma bisa memainkan jari sambil membayangkan suamiku sedang memasukkan batang kejantanannya ke vaginaku. Tapi tak senikmat kenyataan.

Sampai akhirnya datang seorang mahasiswa yang ingin PI (Praktek Industri) ditempatku. Dan aku ditunjuk sebagai pembimbing mahasiswa tersebut oleh bosku. Mahasiswa itu memperkenalkan dirinya bernama Tiyo.
Kuperhatikan dia dari atas sampai bawah, cukup lumayan penampilannya. Tiyo berbadan tinggi besar dan atletis, tingginya sekitar 178 cm. Sungguh aku tidak mempunyai pikiran atau perasaan tertarik padanya.

Pada awalnya hubungan kami biasa-biasa saja, bahkan cendrung agak kaku. Namun begitu, Tiyo selalu bersikap baik padaku. Kuakui pula, ia pemuda yang simpatik. Ia sangat pandai mengambil hati orang. Sehingga lama-kelamaan kekakuannya berkurang dan kami berdua menjadi akrab.
Bahkan aku sering meminta Tiyo membantuku lembur dikantor. Dan jika begitu biasanya aku bercerita tentang kehidupan rumah tanggaku. Sampai-sampai urusan diatas tempat tidur kuceritakan padanya. Karna Tiyo sangat pandai memancing.

Hingga suatu ketika, setelah sebulan Ia PI dikantorku. Sewaktu aku sedang lembur menghitung keuangan bulanan perusahaan, Tiyo datang menghampiriku.
” Misi Bu, bisa ganggu gak? ” Tegur Tiyo sopan.
” Ya ada apa Tiyo? ” Jawabku.
” Ini.. ada beberapa yang saya gak ngerti bisa dijelaskan gak Bu? ” Tiyo bertanya lagi.
” Ooh bisa.. mana yang kamunya kurang paham ” aku menjawab lalu menyuruhnya untuk duduk disampingku disofa.
Lalu aku memberikan penjelasan panjang lebar kepadanya. Katanya sih bahan yang dia minta penjelasan dariku itu akan dimasukkan dalam bahan laporannya.
” Bu, saya mo ngasih hadiah ulang tahun, Bu atika mau nerima gak? ” Tanyanya tiba-tiba.
” Boleh, syaratnya hadiahnya harus banyak ya” Jawabku bergurau.
” Saya juga punya syarat Bu, hadiah ini akan saya berikan kalo Bu Atika mau memejamkan mata. Mau gak? ” Tanyanya lagi.
” Serius nih? Oke kalo cuma itu syaratnya Ibu mau ” Kataku sambil memejamkan mata.
” Awas jangan buka mata sampai saya memberikan aba-aba..! ” Kata Tiyo lagi.
Sambil terpejam aku penasaran dengan hadiah apa yang akan diberikannya. tetapi, ya ampun, pada saat mataku terpejam, tiba-tiba aku merasakan ada benda yang lunak menyentuh bibirku. Tidak hanya menyentuh, benda itu juga melumat bibirku dengan halus.

Aku langsung tahu, Tiyo tengah menciumku. Maka aku langsung membuka mata, wajah Tiyo sangat dekat dengan wajahku dan tangannya merangkul pinggangku. Tetapi anehnya, setelah itu aku tidak berusaha mengindar.
Untuk beberapa lama, Tiyo masih melumat bibirku. Kalo mau jujur aku juga ikut menikmatinya. Bahkan beberapa saat secara refleks aku juga membalas melumat bibir Tiyo. Sampai kemudian aku tersadar, lalu ku dorong dada Tiyo hingga ia terjengkang kebelakang.
” Tiyo seharusnya ini gak boleh terjadi ” Kataku dengan nada bergetar menahanrasa malu dan sungkan yang menggumpal dihatiku.
” Maaf Bu Atika, mungkin saya terlalu nekat. Seharusnya saya sadar Ibu sudah bersuami. Tapi inilah kenyataannya, Aku sayang sama Bu Atika” Ujarnya lirih sambil meninggalkanku.
Seketika itu aku merasa sangat menyesal, aku merasa telah mengkhianati suamiku. Tapi uniknya peristiwa seperti masih terulang beberapa kali. Beberapa kali jika Tiyo konsultasi denganku, ia selalu memberikan “hadiah” seperti itu.

Tentu itu dilakukannya jiak tak ada orang yang melihat. Meskipun pada akhirnya aku menolaknya, tapi anehnya, aku tidak pernah marah dengan perbuatan Tiyo itu. Entahlah, aku sendiri bingung. Aku tidak tahu, apakah ini dikarnakan permasalahanku dengan suami diatas ranjang sehingga menerima begitu saja semua perbuatannya padaku. Ataukah aku telah jatuh cinta pada pada Tiyo, pemuda yang usianya jauh berbeda namun sangat menarik perhatianku. Sekali lagi, aku tidak tahu. bahkan dari hari kehari, aku semakin dekat dan akrab dengan Tiyo.

Hingga pada hari terakhir prakteknya, Tiyo mengajakku jalan-jalan. Awalnya aku menolaknya, aku khawatir kalau kedekatanku dengannya menjadi penyebab perselingkuahan yang sebenarnya. Dengan alasan bahwa itu hari terakhir praktek, Tiyo terus mendesakku. Akhirnya aku menyetujuinya.Tapi aku memintanya hari minggu. Dengan syarat tidak boleh ada orang kantor yang mengetahuinya. Begitulah, pada hari Minggu, aku dan Tiyo akhirnya berangkat jalan-jalan. Agar suamiku tidak curiga, aku katakan padanya aku pergi ketempat seorang kawan untuk menyelesaikan lemburan kantor. Ikut juga teman kuliah Tiyo bersama pacarnya.

Awalnya aku protes, setelah dijelaskan panjang lebar akhirnya aku mau ikut pergi juga. Oh ya, kami berempat menggunakan mobil milik kawan Tiyo. Berempat kami jalan-jalan kesuatu lokawisata pegunungan yang cukup jauh dari kotaku. Kami sengaja memilih tempat yang jauh dari kota, agar tidak mengundang kecurigaan tetangga, keluarga dan terutama suamiku. Setelah lebih satu jam kami berputar-putar disekitar lokasi wisata, Tiyo dan kawannya mengajak istirahat disebuah losmen. Kawan Tiyo tadi dan pacarnya menyewa satu kamar, dan kedua orang itu langsung hilang dibalik pintu yang tertutup. Maklum keduanya baru dimabuk cinta. Aku dan suamiku dulu waktu pacaran juga begitu, jadi aku maklum saja.

Tiyo menyewa juga satu kamar disebelahnya. Aku sebenarnya juga berniat menyewa kamar sendiri akan tetapi Tiyo melarangku.
” Ngapain boros-boros? kalau sekedar istirahat satu kamar saja. Tuh bed-nya ada dua ” Ujarnya.
Akhirnya aku mengalah, aku numpang dikamar yang disewa Tiyo. Walaupun sebenarnya aku merasa sangat tidak enak hati. Kami mengobrol tertawa cekikikan membicarakan kawan Tiyo dan pacarnya dikamar sebelah. Apalagi, kawan Tiyo dan pacarnya sengaja mendesah-desah hingga kedengaran ditelinga kami. Sejujurnya aku deg-degan juga mendengar desahan dari kamar sebelah yang mirip suara orang terengah-engah itu.

Entah kenapa dadaku semakin berdegup kencang ketika aku mendengar desahan itu dan membayangkan apa ayng sedang mereka lakukan dikamar sebelah. Untuk beberapa saat, aku dan Tiyo diam terpaku. Tiba-tiba Tiyo menarik tanganku sehingga aku terduduk dipangkuan Tiyo yang saat itu sedang duduk ditepi tempat tidur. Tanpa berkata apa-apa dia langsung mencium bibirku. Aku tidak sempat menghindar, bahkan aku juga membiarkan ketika bibir dan kumis halus Tiyo menempel kebibirku hingga beberapa saat.

Dadaku semakin berdegub kencang ketika kurasakan bibir halus Tiyo melumat mulutku. Lidah Tiyo menelusup kecelah bibirku dan menggelitik hampir semua rongga mulutku. Mendapat serangan mendadak itu darahku seperti berdesir, sementara bulu tengkukku merinding.
Namun tiba-tiba timbul kesadaranku. Kudorong dada Tiyo supaya ia melepaskan pelukannya padak diriku.
” Tiyo, jangan Tiyo, ini enggak pantas kita lakuakan..! ” kataku terbata-bata.
Tiyo memang melepas ciumannya dibibirku, tetapi kedua tangannya yangm kekar dan kuat masih tetap memeluk pinggang rampaingku denagn erat. Akujuga masih terduduk dipangkuannya.
” Memang nggak pantas Bu, toh Bu Tika gak puas sama suami Ibu. Aku akan muasin Ibu ” Ujar Tiyo yang terdengar seperti desahan.

Setelah itu Tiyo kembali mendaratkan ciuman. Ia menjilati dan menciumi seluruh wajahku, lalu merambat keleher dan telingaku. Aku memang pasif dan diam, namun perlahan tapi pasti nafsu birahi semakin kuat menguasaiku.
Harus kuakui, Tiyo sangat pandai mengobarkan birahiku. Jilatan demi jilatan lidahnya keleherku benar-benar telah membuatku terbakar dalam kenikmatan. Bahkan dengan suamiku sekalipun belum pernah aku merasakn rangsangan sehebat ini.

Tiyo sendiri tampaknya juga mulai terangsang. Aku dapat merasakn napasnya mulai terengah-engah. Sementara aku semakin tak kuat unruk menahan erangan. Maka aku pun mendesis-desis untuk menahan kenikmatan yang mulai membakar kesadaranku. Setelah itu tiba-tiba tangan Tiyo yang kekar itu membuka kancing bajuku. Tak ayal lagi, buah dadaku yang berwarna putih bersih itu terbuka didepan Tiyo. Secara refleks aku masih coba berontak.
” Cukup Tiyo! Jangan sampai kesitu Ibu takut..” Kataku sambil meronta dari pelukannya.
” Takut dengan siapa Bu? Toh gak ada yang tahu, percaya sama Tiyo Bu. Aku akan memuaskan Bu Tika ” Jawab Tiyo dengan napas memburu.

Seperti tidak perduli dengan protesku, Tiyo yang telah melepas bajuku, kini ganti sibuk melepas BH-ku. Meskipun aku berusaha meronta, namun tidak berguna sama sekali. Sebab tubuh Tiyo yang tegap dan kuat itu mendekapku dengan sangat erat. Kini, dipelukan Tiyo, buah dadaku terbuka tanpa tertutup sehelai kainpun. Aku berusaha menutupi dengan mendekapkan lengan didadaku, tetapi dengan cepat tangan Tiyo memegangi lenganku dan merentangkannya.

Setelah itu Tiyo mengangkat dan merebahkan tubuhku ditempat tidur. Tanpa membuang waktu, bibir Tiyo melumat salah satu buah dadaku sementara salah satu tangannya juga langsung meremas-remas buah dadaku yang lainnya. Bagaikan seekor singa buas ia menjilati dan meremas buah dada yang kenyal dan putih ini.
Kini aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain megap-megap dan mengerang karena kenikmatan yang mencengkeramku. Aku menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan karena rasa geliu dan nikmat ketika bibir dan lidah Tiyo menjilat dan melumat puting susuku.
” Bu.. da.. dadamu putih dan in.. indah sekali. A.. aku makin nggak ta.. tahan.. ,sayang.. , ” Kata Tiyo terputus-putus karna nafsu birahi yang kian memuncak.

Kemudian Tiyo juga menciumi perut dan pusarku. Dengan lidahnya, ia pandai sekali mengelitik buah dada hingga perutku. Sekali lagi aku hanya mendesis-desis mendapat rangsangan yang menggelora itu. Kemudian tanpa kuduga, Dengan cepat Tiyo melepas celana dan celana dalamku dalam sekali tarikan. Lagi-lagi aku berusaha melawan, tetapi dengan tubuh besar dan tenaga kuat kuat yang dimiliki Tiyo, dengan mudah ia menaklukkan perlawananku.
Sekarang tubuhku yang ramping dan putih itu benar-benar telanjang total dihadapan Tiyo.

Sungguh, aku belum pernah sekalipun telanjang dihadapan laki-laki lain, kecuali dihadapn suamiku. Sebelumnya aku juga tak pernah terpikir akan melakukan perbuatan seperti ini. Tetapi kini, Tiyo berhasil memaksaku. Sementara aku seperti pasrah tanpa daya.
” Tiyo, untuk yang satu ini jangan Tiyo. Aku tidak ingin merusak keutuhan perkawiananku..! ” Pintaku sambil meringkuk diatas tempat tidur, untuk melindungi buah dada dan vaginaku yang kini tanpa penutup.
” Bu.. apa.. kamu.. nggak kasihan padaku sayang.. , aku sudah terlanjur terbakar.. , aku nggak kuat lagi sayang, please aku.. mohon ” Kata Tiyo masih dengan terbata-bata dan wajah yang memelas.

Entah karna tidak tega atau karena aku sendiri juga telah terlanjur terbakar birahi, aku diam saja ketika Tiyo kembali menggarap tubuhku. Bibir dan salah satu tangannya menggarap kedua buah dadaku, semenatar tangan yanga satunya lagi mengusap-usap paha dan selangkangan kakiku. Mataku benar-benar merem-melek merasakan kenikamatan itu. Sementara napasku juga semakin terengah-engah. Tiba-tiba Tiyo beranjak dan denagn cepat melepas semua pakaian yang menempel ditubuhnya. Kini ia sama denganku, telanjang bulat-bulat. ya ampun, aku tidak dpat percaya, kini aku telanjang dalam satu kamar denagn laki-laki yang bukan suamaiku, ohh.

Aku melihat tubuh Tiyo yang memang benar-benar atletis, besar dan kekar terutama otot-otot perutnya. Ia lebih tinggi dan lebih besar dibandingkan dengan suamiku yang berperawakan sedag-sedang saja. Tetapi yang membuat dadaku berdegub lebih keras adalah benda diselangkangan Tiyo. Benda yang besarnya hampir sama denagn lenganku itu berwarna coklat muda dan kinin tegak mengacung.

Panjangnya kutaksir tidak kurang dari 22 cm, atau hampir dua kali lipat dibanding milik suamiku, sementara besarnya sekitar 3 sampai 4 kali lipatnya. Sungguh aku tak percaya, laki-laki semuda Tiyo memiliki penis sebesar dan sepanjang ini. Perasaanku bercampur baur antara ngeri, gemes dan penasaran. Kini tubuh telanjang Tiyo mendekapku. Darahku seperti terkesiap ketika merasakan dada bidang Tiyo menempel erat dadaku. Ada sensasi hebat yang melandaku, ketika dada yang kekar itu merapat dengan tubuhku. Ohh, baru kali ini kurasakan dekapan lelaki lain selain suamiku.

Ia masih meciumi sekujur tubuhku, sementara tangannya juga tidak kenal lelah meremas-remas buah dadaku yang semakin kenyal. Sekali lagi, sebelumnya tidak pernah kurasakan sensasi dan rangsangan sedahsyat ini.
Aku tersentak ketika kurasakan ada benda yang masuk dan menggelitik lubang vaginaku. Ternyata Tiyo nekat memasukkan jari tangannya kecelah vaginaku.Ia memutar-mutar telunjuknya didalam lubang vaginaku
Sehingga aku benar-benar hampir tidak kuat lagi menahan kenikmatan yang menderaku. Mendapat serangan yang luar biasa nikmat itu, secara refleks aku memutar-muatarkan pantatku. Toh, aku masih berusaha menolaknya.
” Tiyo, jangan sampai dimasukkan jarinya, cukup diluaran saja..! ” Pintaku.

Tetapi lagi-lagi Tiyo tidak menggubrisku. Selanjutnya ia menelusupkan kepalanya di selangkanganku, lalu bibir dan lidahnya melumat habis vaginaku. Aku tergetar hebat mendapatkan rangsangan ini. Tidak kuat lagi menahan kenimatan itu, tanpa sadar tanganku menjambak rambut Tiyo yang masih terengah-engah di selangkanganku. Kini aku telah benar-benar tenggelam dalam birahi.

Ketika kenikmatan birahi benar-benar menguasaiku, dengan tiba-tiba, Tiyo melepaskanku dan berdiri di tepi tempat tidur. Ia mengocok-ngok batang penisnya yang berukuran luar biasa tersebut.
” Udah hampir setengah jam, dari tadi aku terus yang aktif, capek nih. Sekaran ganti Bu Atika dong yang aktif..! ” Kata Tiyo denagn manja.
” Ibu nggak bisa Tiyo, lagian Ibu masih takut..! ” Jawabku dengan malu-malu.
” oke kalo gitu pegang aja iniku, please, kumohon sayang..” Ujarnya sambil menyodorkan batang penis besar itu kehadapanku.
Dengan malu-malu kupegang batang yang besar dan berotot itu. Lagi-lagi berdebar-debar dan darahku berdesir ketika tanganku mulai memegang penis Tiyo. Sejenak aku sempat membayangkan bagaimana nikmatnya jiak penis yang besar dan keras itu dimasukkan kelubang vagina perempuan, apalagi jika perempuan itu aku.
” Besaran mana sama milik suami Ibu..? ” Goda Tiyo.

Aku tidak menjawab walau dalam hati aku mengakui, penis Tiyo jauh lebih panjang dan lebih besar dibandingkan milik suamiku. Padahal usia Tiyo jauh lebih muda.
” Diapakan nih Tiyo..? Sumpah Ibu gak bisa apa-apa ” Kataku berbohong sambil memegang penis Tiyo.
” Oke, biar gampang, dikocok aja sayang. Bisakan..? ” Jawab Tiyo dengan lembut.
Dengan dada berdegub kencang, kukocok perlahan-lahan penis yang besar milik Tiyo. Ada sensasi tersendiri ketika aku mulai mengocok buah zakar Tiyo yang sangat besar tersebut. Gila, tanganku hampir tidak cukup memegangnya.
Aku berharap dengan kukocok penisnya, sperma Tiyo cepat muncrat, sehingga ia tidak berbuat lebih jauh kepada diriku. Tiyo yang kini telentang disampingku memejamkan matanya ketika tanganku mulai naik turun mengocok batang zakarnya.

Napasnya mendengus-dengus, tanda kalau nafsunya sudah meningkat lagi. Aku sendiri juga terangsang melihat tubuh tinggi besar dihadapanku seperti tidak berdaya dikuasai rasa nikmat. Tiba-tiba ia memutar tubuhnya
Sehingga kepalanya kini etapt berada diselangkanganku sebaliknya kepalaku juga tepat menghadap selangkangannya. Tiyo kembali melumat lubang kemaluanku. Lidahnya menjilat-jilat tanpa henti di rongga vaginaku. Sementara aku masih terus mengocok batang zakar Tiyo dengan tanganku.

Kini kami berdua berkelejotan, sementara napas kami juga saling memburu. Setelah itu Tiyo beranjak dan dengan cepat ia menindihku. Dari kaca lemari yang terletak disebelah samping tempat tidur, aku bisa melihat tubuh rampingku seperti tenggelam dikasur busa ketika tubuh Tiyo yang tinggi besar mulai menindihku.
Dadaku deg-degan melihat adegan kami melalui kaca lemari itu. Gila batinku, kini aku yang telanjang digumuli oleh lelaki yang juga sedang telanjang, dan laki-laki itu bikan suamiku.

Tiyo kembali melumat bibirku. kali ini teramat lembut. Gilanya lagi, aku tanpa malu lagi membalas ciumannya. Lidahku kujulurkan untuk menggelitik rongga mulut Tiyo. Tiyo terpejam merasakan seranganku, sementara tanganku kekarnya masih erat memelukku, seperti tidak akan dilepas lagi.
Bermenit-menit kami terus berpagutan saling memompa birahi masing-masing. Peluh kami mengucur deras dan berbaur ditubuhku dan tubuh Tiyo. Dalam posisi itu tiba-tiba kurasakan ada benda yang kenyal mengganjal diatas perutku.

Ohh, aku semakin terangsang luar biasa ketika kusadari benda yang mengganjal itu adalah batang kemaluan Tiyo. Tiba-tiba kurasakan batang zakar itu mengganjal tepat dibibir lubang kemaluanku. Rupanya Tiyo nekat berusaha memasukkan batang penisnya kevaginaku. Tentu saja aku tersentak.
” Tiyo.. jangan dimasukkan..! ” Kataku sambil tersengal-sengal menahan nikmat.
Aku tidak tahu apakah permintaan aku itu tulus , sebab disisi hatiku yang lain sejujurnya aku juga ingin merasakan betapa nikmatnya ketika batang kemaluan yang besar itu masuk kelubang vaginaku.
” Oke.. kalau nggak boleh diamasukkan, kugesek-gesekkan dibibirnya saja ya..? ” Jawab Tiyo juga dengan napas yang terengah-engah.

Kemudian Tiyo kembali memasang ujung penisnya tepat dicelah vaginaku. Sungguh aku deg-degan luar biasa ketika merasakn kepala batang penis itu menyentuh bibir vaginaku. Namun karna batang zakar Tiyo memang berukuran super besar, Tiyo sangat sulit memasukkannnya kedalam celah bibir vaginaku. Padahal jika aku bersetubuh denagn suamiku penis suamiku masih terlalu kekecilan untuk ukuran lubang senggamaku. Setelah sedikit dipaksa, akhirnya ujung kemaluan Tiyo berhasil menerobos bibir vaginaku. Ya ampun, aku menggeliat hebat ketika ujung penis yang besra itu mulai menerobos masuk. Walaupun mulanya sedikit perih, tetapi selanjutnya rasa nikmatnya sungguh tada tiara.

Seperti janji Tiyo, penisnya berukuran jumbo itu hanya hanya digesek-gesekan dibibir vagina saja. Meskipun hanya begitu, kenikamatan yang kurasa betul-betul membuatku hampir teriak histeris. Sungguh batang zakar Tiyo itu luar biasa nikmatnya.
Tiyo terus menerus mamaju-mundurkan batang penis sebatas dibibir vagina. keringat kami berdua semakin deras mengalir, semenatara mulut kami masih terus berpagutan.
” Ayoohh.. ngoommoong saayang, giimaanna raasaanyaa..? ” Kata Tiyo tersengal-sengal.
” Oohh.. teeruuss.. Tiyoa.. teeruss..! ujarku sama-sama tersengal.
Entah bagaimana awal mulanya, tiba-tiba kurasakan batang kemaluan yang besar itu telah amblas semua kevaginaku. Bless, perlahan tapi pasti abtang kemaluan yang besar itu melesak kedalam libang kemaluanku. Vaginaku terasa penuh sesak oleh batang penis Tiyo yang sangat-sangat besar itu.
“Lohh..? Tiyoa..! Dimaassuukiin seemmua yah..? ” Tanyaku.
” Taanguung, saayang. Aku nggak tahhan..! ” Ujarnya dengan terus memompa vaginaku secara perlahan.
Entahlah,kali ini aku tidak protes. Ketika batang penis itu amblas semua divaginaku, aku hanya dapat terengah-engah dan merasakan kenikmatan yang kini semakin tertahankan. Begitu besarnya penis si Tiyo, sehingga lubang vaginaku terasa sangat sempit.

Sementara karna tubuhnya yang berat, batang penis Tiyo semakin tertekan kedalam vaginaku dan melesak hingga kedasar rongga vaginaku. Sangat terasa sekali bagaimana rasanya batang zakar menggesek-gesek dinding vaginaku.
Tanpa sadar aku pun mengimbangi genjotan Tiyo dengan menggoyang pantatku. Kini tubuh rampingku seperti timbul tenggelam diatas kasur busa ditindih oleh tubuh besar dan kekearnya Tiyo. Semakin lama, genjotan Tiyo semakin cepat dan keras, sehingga badanku tersentak-sentak dengan hebat. Clep.. , clep.. , clep.. , cleep.. , begitulah bunyi batang zakar Tiyo yang terus memompa selangkanganku.
” Teerruss NTiyoa..! Aakuu.. nggaak.. kuuaatt..! ” Erangku berulang-ulang.

Sungguh ini permainan seks yang paling nikmat yang pernah kurasakan dalam sepuluh tahun ini.
Aku sudah tidak berpikir lagi tentang kesetiaan kepada suamiku. Tiyo benar-benar telah menenggelamkan aku dalam gelombang kenikmatan. Persetan, toh suamiku sendiri sudah tak bisa lagi memberikan aku kepuasan sedahsyat dan kenikmatan seperti ini.

Tidak berapa lama kemudian, aku merasakan nikmat yang luar biasa disekujur tubuhku. Badanku mengelepar-gelepar dibawah genjcetan tubuh Tiyo. Seketika itu seperti tidak sadar, kuciumi lebih berani bibir Tiyo dan kupeluk erat-erat.
” NTiyoa.. aakkuu.. haampiir.. oorrgaassmmee..! ” desahku ketika hampir mencapai puncak kenikamatan. Tahu aku hampir orgasme, Tiyo semakin kencang menghunjam-hunjamkan batang kejantanannya keselangkanganku.
Saat itu tubuhku semakin meronta-ronta dibawah dekapan Tiyo yang kuat. Akibatnya, tidak lama kemudian aku benar-benar mencapai klimaks.
” Kaalauu.. uudahh.. orrgassme.. ngoommoong.. saayaang.. biaarr.. aakuu.. ikuut.. puuaas.! ”
Desah Tiyo.
” ooh.. aauuhh.. aakkuu.. klimaks.. NTiyoa..! ” Jawabku.

Seketika dengan refleks tangan kananku menjambak rambut Tiyo, sedangkan tangan kiriku memeluknya erat-erat. Pantatku kunaikkan keatas agar batang kemaluan si Tiyo dapat menancap sedalam-dalamnya.
Setelah kenikmatan puncak itu, tubuhku melemas denagn sendirinya. Tiyo juga menghentikan genjotannya.
” Aku belum keluar sayang.. Tahan sebentar ya.. Aku terusin dulu..! ” Ujarnya lembut sambil mengecup pipiku.
Gila aku bisa orgasme walaupun posisiku dibawah. Padahal jika dengan suamiku, untuk orgasme aku harus berposisi diatas dulu. Tentu saja ini semua karna Tiyo yang ajuh lebih perkasa diabandingkan suamiku.

Walau pun usia mereka trerpaut jauh dan Tiyo jauh lebih muda. Selain itu batan kejantanannya memang sangat luar biasa besar dan nikmat luar biasa buat vagina perempuan. Meskipun kurasakan sedikit ngilu, kubiarkan Tiyo memompa terus lubang vaginaku. Karena lelah, aku pasif saja saat Tiyo terus menggumuliku. Tanpa perlawanan, kini badanku yang kecil dan ramping benar-benar tenggelam ditindih tubuh atletis Tiyo.
Clep.. clep.. clep.. clep. Kulirik kebawah untuk melihat vaginaku yang dihajar batang kejantanan Tiyo. Gila, vaginaku dimasuki penis sebesar itu. Dan yang lebih gila lagi, batang zakar besar seperti itu nikmatnya tiada terkira.

Tiyo semakin lama semakin kencang memompanya penisnya. Sementara mulutnya tidak henti-hentinya menciumi pipi, bibir dan buah dadaku. Mendapat rangsangan tanpa henti seperti itu tiba-tiba nafsuku bangkit kembali.
Kurasakan kenikmatan mulai merambat lagi dari selangkanganku yang dengan kencang dipompa si Tiyo. Maka aku balik membalas ciuman Tiyo, semantara pantatku kembali berputar-putar mengimbangi penis Tiyo yang masih perkasa menusuk-nusuk lubang vaginaku.
” Iibuu ingiin.. lagii..? ” Tanya Tiyo.
” Eehh..” Hanya itu jawabku.
Kini kami kembali mengelapar-gelepar bersama.
Tiba-tiba Tiyo bergulung, sehingga posisinya kini berbalik, aku diatas, Tiyo dibawah.
” Ayoohh gaantii..! Iibu seekaarang di ataass..” Kata Tiyo.

Dengan posisi tubuh diatas Tiyo, pantatku kuputar-putar, maju-mundur, kiri-kanan, untuk mengocok batang penis Tiyo yang masih mengacung dilubang vaginaku. Dengan masih malu-malu aku juga ganti menjilati leher dan puting Tiyo. Tiyo yang telentang dibawahku hanya dapat merem-melek karna kenikmatan yang kuberikan.
” Tuuh.. biisaa kaan..! Kaatanya taa.. dii.. nggak.. bisa.. , ” Kata si Tiyo sambil membalas menciumku dan meremas-remas buah dadaku.

Hanya selang lima menit saat aku diatas tubuh Tiyo, lagi-lagi kenimatan tak terkira menderaku. Aku semakin kuat menghunjam-hunjamkan vaginaku kebatang penis Tiyo. Tubuhku yang ramping makin erat mendekap Tiyo. Aku juga semakin liart membalas ciuman Tiyo.
” Nddraa.. aakuu.. haampiir.. orgasme.. laaggii.. ssaayaang..! ” Kataku terengah-engah.
Tahu kalau aku akan orgasme untuk yang kedua kalinya, Tiyo langsung bergulung membalikku, sehingga aku kembali dibawah. Dengan napas yang terengah-engah, Tiyo yang telah berada diatas tubuhku semakin cepat memompa selangkanganku.

Tak ayal lagi, rasa nikmat tiada tara terasa disekujur tubuhku. Lalu rasa nikmat itu seperti mengalir dan berkumpul ke selangkanganku. Tiyo kupeluk sekuat tenaga, sementara napasku semakin tak menentu.
” Kalau mau 0rgasmee ngomong sayang, biaar lepaass..! ” Desah Tiyo.
Karna tidak kuat lagi menahan nikmat, aku pun mengerang keras.
” Teruss.. , teruss.. , akuu.. orgasmee Tiyoa..! ” Desahku, sementara tubuhku masih terus menggelepar-gelepar dalam tindihan tubuh Tiyo.

Belum reda kenikmatan klimaks yang kurasakan, tiba-tiba Tiyo mendengus-dengus semakin cepat. Tangan kekarnya mendekapku erat-erat seperti ingin meremukkan tulang-tulangku. Ia benar-benar membuatku tak bisa bergerak, dan napasnya terus memburu. Genjotannya di vaginaku semakin cepat dan keras. Kemudian tubuhnya bergetar hebat.
” Buu.. , akuu.. , maauu.. , keluuarr sayang..! ” Erangnya tidak tertahankan lagi.
Melihat Tiyo yang hampir keluar, pantatku kuputar-putar semakin cepat. Aku juga semakin erat memeluknya. Crot.. crot.. crot..! Sperma Tiyo terasa sangat deras muncrat dilubang vaginaku. Tiyo memajukan pantatnya sekuat tenaga, sehingga batang kejantanannya benar-benar menancap sedalam-dalamnya di lubang kemaluanku. Aku merasa lubang vaginaku terasa sangat hangat oleh cairan sperma yang mengucur dari kemaluan si Tiyo.
Gila, sperma Tiyo luar biasa banyaknya, sehingga seluruh lubang vaginaku terasa basah kuyup. Bahkan karna sangking banyaknya, sperma Tiyo belepotan hingga ke bibir vagina dan pahaku. Berangsur-angsur gelora kenikmatan itu mulai menurun.

Untuk beberapa saat Tiyo masih menindihku, keringat kami pun masih bercucuran. setelah itu ia berguling kesampingku. Aku termenung menatap langit-langit kamar. Begitu pun dengan Tiyo. Ada sesal yang mengendap dihatiku. Kenapa aku harus menodai kesetiaan terhadap perkimpoianku, itulah pertanyaan yang bertalu-talu mengetuk perasaanku.
” Maafkan aku Bu Tika. Aku telah khilaf dan memaksa Ibu melakukan perbuatan ini ” Ujar Tiyo denagn lirih.
Aku tidak menjawab, kami berdua kembali termenung dalam alm pikiran masing-masing. Bermenit-menit kemudian tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut kami berdua.
” Heei suadah siang lho.. ayo pulang..! ” Teriak kawan Tiyo disertai ketoak pada pintu.

Denagn masih tetap diam, aku dan Tiyo segera beranjak, berbenah lalu berjalan keluar kamar. Tanpa kata-kata pula Tiyo mengecup bibirku saat pintu kamar akan dibuka.
” Hayo Tiyo, kamu apain Bu Atika sampai pintunya ditutup segala ” Kelakar kawan Tiyo.
” Ah nggak apa-apa kok, kami cuma ketiduran tadi ” Jawabku degan perasaan malu. Sementara Tiyo cuma tersenyum.

Seminggu sejak kejadian itu rasa sesal masih menderaku. Tetapi menginjak minggu kedua muncul rasa rindu pada Tiyo. Dadaku sering berdebar-debar kalau mengingat kenikamatan luar biasa yang telah diberikan Tiyo. Aku selalu terbayang keperkasaan Tiyo diatas ranjang, yang itu semua tidak dimiliki oleh suamiku yang dimakan usia. Sementara aku yang rajin merawat tubuh malah makin ingin merasakan kenikmatan yang lebih.

Maka sejak itu aku sering jalan-jalan dengan Tiyo. Bahkan hampir rutin sebulan 2 sampai 4 kali aku melepas hasrat pada Tiyo yang selalu melayaniku. Dan dtiap kencan selalu saja ada hal-hal baru yang membuatku semakin terikat oleh keperkasaannya. Saat menulis cerita ini pun beberapa kali harus terhenti karena Tiyo dan aku sudah sangat terangsang.

Cerita Dewasa Kamu Pemuas Nafsuku

Posting Cerita Dewasa Kamu Pemuas Nafsuku ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Seks Dengan Pacar dan Adiknya

$
0
0

Cerita Dewasa – Cerita ini berawal ketika aku pacaran dengan Dian. Dian adalah seorang gadis mungil dengan tubuh yang seksi dan dibalut oleh kulit yang putih mulus. Walaupun payudaranya tidak terlalu besar, ya… kira-kira berukuran 34 lah. Selama pacaran, kami belum pernah berhubungan badan. Hanya saja kalau nafsu sudah tidak bisa ditahan, biasanya kami melakukan oral seks.

Dian memiliki dua orang adik perempuan yang cantik. Adiknya yang pertama, namanya Elsa, juga mempunyai kulit yang putih mulus. Namun payudaranya jauh lebih besar daripada kakaknya. Menurut kakaknya, ukurannya 36B. Inilah yang selalu menjadi perhatianku kalau aku sedang ngapel ke rumah Dian. Payudaranya yang berayun-ayun kalau sedang berjalan, membuat penisku berdiri tegak karena membayangkan betapa enaknya memegang payudaranya. Sedangkan adiknya yang kedua masih kelas 2 SMP. Namanya Agnes. Tidak seperti kedua kakaknya, kulitnya berwarna sawo matang. Tubuhnya semampai seperti seorang model cat walk. Payudaranya baru tumbuh. Sehingga kalau memakai baju yang ketat, hanya terlihat tonjolan kecil dengan puting yang mencuat. Walaupun begitu, gerak-geriknya sangat sensual.

Pada suatu hari, saat di rumah Dian sedang tidak ada orang, aku datang ke rumahnya. Wah, pikiranku langsung terbang ke mana-mana. Apalagi Dian mengenakan daster dengan potongan dada yang rendah berwarna hijau muda sehingga terlihat kontras dengan kulitnya. Kebetulan saat itu aku membawa VCD yang baru saja kubeli. Maksudku ingin kutonton berdua dengan Dian. Baru saja hendak kupencet tombol play, tiba-tiba Dian menyodorkan sebuah VCD porno.
“Hei, dapat darimana sayang?” tanyaku sedikit terkejut.
“Dari teman. Tadi dia titip ke Dian karena takut ketahuan ibunya”, katanya sambil duduk di pangkuanku.
“Nonton ini aja ya sayang. Dian kan belum pernah nonton yang kayak gini, ya?” pintanya sedikit memaksa.
“Oke, terserah kamu”, jawabku sambil menyalakan TV.

Beberapa menit kemudian, kami terpaku pada adegan panas demi adegan panas yang ditampilkan. Tanpa terasa penisku mengeras. Menusuk-nusuk pantat Dian yang duduk di pangkuanku. Dian pun memandang ke arahku sambil tersenyum. Rupanya dia juga merasakan.

“Ehm, kamu udah terangsang ya sayang?” tanyanya sambil mendesah dan kemudian mengulum telingaku. Aku hanya bisa tersenyum kegelian. Lalu tanpa basa-basi kuraih bibirnya yang merah dan langsung kucium, kujilat dengan penuh nafsu. Jari-jemari Dian yang mungil mengelus-elus penisku yang semakin mengeras.

Cerita Seks – Ngentot Sama Pacarku Dan Adik Adiknya

Lalu beberapa saat kemudian, tanpa kami sadari ternyata kami sudah telanjang bulat. Segera saja Dian kugendong menuju kamarnya. Di kamarnya yang nyaman kami mulai melakukan foreplay. Kuremas payudaranya yang kiri. Sedangkan yang kanan kukulum putingnya yang mengeras. Kurasakan payudaranya semakin mengeras dan kenyal. Kuganti posisi. Sekarang lidahku liar menjilati vaginanya yang basah. Kuraih klitorisnya, dan kugigit dengan lembut.

“Aahh… ahh… sa.. sayang, Dian udah nggak kuat… emh… ahh… Dian udah mau keluar… aackh… ahh… ahh!” Kurasakan ada cairan hangat yang membasahi mukaku. Setelah itu, kudekatkan penisku ke arah mulutnya. Tangan Dian meremas batangku sambil mengocoknya dengan perlahan, sedangkan lidahnya memainkan buah pelirku sambil sesekali mengulumnya. Setelah puas bermain dengan buah pelirku, Dian mulai memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Mulutnya yang mungil tidak muat saat penisku masuk seluruhnya. Tapi kuakui sedotannya memang nikmat sekali. Sambil terus mengulum dan mengocok batang penisku, Dian memainkan puting susuku. Sehingga membuatku hampir ejakulasi di mulutnya. Untung masih dapat kutahan. Aku tidak mau keluar dulu sebelum merasakan penisku masuk ke dalam vaginanya yang masih perawan itu.

Saat sedang hot-hotnya, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Aku dan Dian terkejut bukan main. Ternyata yang datang adalah kedua adiknya. Keduanya spontan berteriak kaget.
“Kak Dian, apa-apan sih? Gimana kalau ketahuan Mama?” teriak Agnes. Sedangkan Elsa hanya menunduk malu. Aku dan Dian saling berpandangan. Kemudian aku bergerak mendekati Agnes. Melihatku yang telanjang bulat dengan penis yang berdiri tegak, membuat Agnes berteriak tertahan sambil menutup matanya.
“Iih… Kakak!” jeritnya. “Itunya berdiri!” katanya lagi sambil menunjuk penisku. Aku hanya tersenyum melihat tingkah lakunya.
Setelah dekat, kurangkul dia sambil berkata, “Agnes, Kakak sama Kak Dian kan nggak ngapa-ngapain. Kita kan lagi pacaran. Yang namanya orang pacaran ya… kayak begini ini. Nanti kalo Agnes dapet pacar, pasti ngelakuin yang kayak begini juga. Agnes udah bisa apa belum?” tanyaku sambil mengelus pipinya yang halus. Agnes menggeleng perlahan.
“Mau nggak Kakak ajarin?” tanyaku lagi. Kali ini sambil meremas pantatnya yang padat.
“Mmh, Agnes malu ah Kak”, desahnya.
“Kenapa musti malu? Agnes suka nggak sama Kakak?” kataku sambil menciumi belakang lehernya yang ditumbuhi rambut halus.
“Ahh, i.. iya. Agnes udah lama suka ama Kakak. Tapinya nggak enak sama Kak Dian”, jawabnya sambil memejamkan mata.

Tampaknya Agnes menikmati ciumanku di lehernya. Setelah puas menciumi leher Agnes, aku beralih ke Elsa.
“Kalo Elsa gimana? Suka nggak ama Kakak?” Elsa mengangguk sambil kepalanya masih tertunduk.
“Ya udah. Kalo gitu tunggu apa lagi”, kataku sambil menggandeng keduanya ke arah tempat tidur.
Elsa duduk di pinggiran tempat tidur sambil kusuruh untuk mengulum penisku. Pertamanya sih dia nggak mau, tapi setelah kurayu sambil kuraba payudaranya yang besar itu, Elsa mau juga. Bahkan setelah beberapa kali memasukkan penisku ke dalam mulutnya, Elsa tampaknya sangat menikmati tugasnya itu. Sementara Elsa sedang memainkan penisku, aku mulai merayu Agnes. “Agnes, bajunya Kakak buka ya?” pintaku sedikit memaksa sambil mulai membuka kancing baju sekolahnya. Lalu kulanjutkan dengan membuka roknya. Ketika roknya jatuh ke lantai, terlihat CD-nya sudah mulai basah.

Segera saja kulumat bibirnya dengan bibirku. Lidahku bergerak-gerak menjilati lidahnya. Agnes pun kemudian melakukan hal yang sama. Sambil tetap menciumi bibirnya, tanganku bermaksud membuka BH-nya. Tapi segera ditepiskannya tanganku.
“Jangan Kak, malu. Dada Agnes kan kecil”, katanya sambil menutupi dadanya dengan tangannya. Dengan tersenyum kuajak dia menuju ke kaca yang ada di meja rias. Kusuruh dia berkaca. Sementara aku ada di belakangnya. “Dibuka dulu ya!” kataku membuka kancing BH-nya sambil menciumi lehernya.

Setelah BH-nya kujatuhkan ke lantai, payudaranya kuremas perlahan sambil memainkan putingnya yang berwarna coklat muda dan sudah mengeras itu. “Nah, kamu lihat sendiri kan. Biar dada kamu kecil, tapi kan bentuknya bagus. Lagian kamu kan emang masih kecil, wajar aja kalo dada kamu kecil. Nanti kalo udah gede, dada kamu pasti ikutan gede juga”, kataku sambil mengusapkan penisku ke belahan pantatnya. Agnes mendesah keenakan. Kepalanya bersandar ke dadaku. Tangannya terkulai lemas. Hanya nafasnya saja yang kudengar makin memburu. Segera kugendong dia menuju ke tempat tidur. Kutidurkan dan kupelorotkan CD-nya. Bulu kemaluannya masih sangat jarang. Menyerupai bulu halus yang tumbuh di tangannya. Kulebarkan kakinya agar mudah menuju ke vaginanya. Kucium dengan lembut sambil sesekali kujilat klitorisnya. Sementara Elsa kusuruh untuk meremas-remas payudaranya adiknya itu. “Aahh… ach… ge… geli Kak. Tapi nikmat sekali, aahh terus Kak. Jangan berhenti. Mmh… aahh… ahh.”

Setelah puas dengan vagina Agnes. Aku menarik Elsa menjauh sedikit dari tempat tidur. Dian kusuruh meneruskan. Lalu dengan gaya 69, Dian menyuruh Agnes menjilati vaginanya. Sementara itu, aku mulai mencumbu Elsa. Kubuka kaos ketatnya dengan terburu-buru. Lalu segera kubuka BH-nya. Sehingga payudaranya yang besar bergoyang-goyang di depan mukaku. “Wow, tete kamu bagus banget. Apalagi putingnya, merah banget kayak permen”, godaku sambil meremas-remas payudaranya dan mengulum putingnya yang besar. Sedangkan Elsa hanya tersenyum malu. “Ahh, ah Kakak, bisa aja”, katanya sambil tangan kirinya mengelus kepalaku dan tangan kanannya berusaha manjangkau penisku.

Melihat dia kesulitan, segera kudekatkan penisku dan kutekan-tekankan ke vaginanya. Sambil mendesah keenakan, tangannya mengocok penisku. Karena kurasakan air maniku hampir saja muncrat, segera kuhentikan kocokannya yang benar-benar nikmat itu. Harus kuakui, kocokannya lebih nikmat daripada Dian. Setelah menenangkan diri agar air maniku tidak keluar dulu, aku mulai melorotkan CD-nya yang sudah basah kuyup. Begitu terbuka, terlihat bulu kemaluannya lebat sekali, walaupun tidak selebat Dian, sehingga membuatku sedikit kesulitan melihat vaginanya. Setelah kusibakkan, baru terlihat vaginanya yang berair. Kusuruh Elsa mengangkang lebih lebar lagi agar memudahkanku menjilat vaginanya. Kujilat dan kuciumi vaginanya. Kepalaku dijepit oleh kedua pahanya yang putih mulus dan padat. Nyaman sekali pikirku.

“aahh, Kak… Elsa mau pipiss…” erangnya sambil meremas pundakku.
“Keluarin aja. Jangan ditahan”, kataku.
Baru selesai ngomong, dari vaginanya terpancar air yang lumayan banyak. Bahkan penisku sempat terguyur oleh pipisnya. Wah nikmat sekali jeritku dalam hati. Hangat.

Setelah selesai, kuajak Elsa kembali ke tempat tidur. Kulihat Dian dan Agnes sedang asyik berciuman sambil tangan keduanya memainkan vaginanya masing-masing. Sementara di sprei terlihat ada banyak cairan. Rupanya keduanya sudah sempat ejakulasi. Karena Dian adalah pacarku, maka ia yang dapat kesempatan pertama untuk merasakan penisku. Kusuruh Dian nungging. “Sayang, Dian udah lama nunggu saat-saat ini”, katanya sambil mengambil posisi nungging. Setelah sebelumnya sempat mencium bibirku dan kemudian mengecup penisku dengan mesra.

Tanpa berlama-lama lagi, kuarahkan penisku ke vaginanya yang sedikit membuka. Lalu mulai kumasukkan sedikit demi sedikit. Vaginanya masih sangat sempit. Tapi tetap kupaksakan. Dengan hentakan, kutekan penisku agar lebih masuk ke dalam. “Aachk! Sayang, sa… sakit! aahhck… ahhck…” Dian mengerang tetapi aku tak peduli. Penisku terus kuhunjamkan. Sehingga akhirnya penisku seluruhnya masuk ke dalam vaginanya. Kuistirahatkan penisku sebentar. Kurasakan vaginanya berdenyut-denyut. Membuatku ingin beraksi lagi. Kumulai lagi kocokan penisku di dalam vaginanya yang basah sehingga memudahkan penisku untuk bergerak. Kutarik penisku dengan perlahan-lahan membuatnya menggeliat dalam kenikmatan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Makin kupercepat kocokanku. Tiba-tiba tubuh Dian menggeliat dengan liar dan mengerang dengan keras. Kemudian tubuhnya kembali melemas dengan nafas yang memburu. Kurasakan penisku bagai disemprot oleh air hangat. Rupanya Dian sudah ejakulasi. Kucabut penisku dari vaginanya. Terlihat ada cairan yang menetes dari vaginanya.
“Kok ada darahnya sayang?” tanya Dian terkejut ketika melihat ke vaginanya.
“Kan baru pertama kali”, balas Dian mesra.
“Udah, nggak apa-apa. Yang penting nikmat kan sayang?” kataku menenangkannya sambil mengeluskan penisku ke mulut Elsa. Dian cuma tersenyum dan setelah kucium bibirnya, aku pindah ke Elsa.

Sambil mengambil posisi mengangkang di atasnya, kudekatkan penisku ke mulutnya. Kusuruh mengulum sebentar. Lalu kuletakkan penisku di antara belahan payudaranya. Kemudian kudekatkan kedua payudaranya sehingga menjepit penisku. Begitu penisku terjepit oleh payudaranya, kurasakan kehangatan. “Ooh… Elsa, hangat sekali. Seperti vagina”, kataku sambil memaju-mundurkan pinggulku. Elsa tertawa kegelian. Tapi sebentar kemudian yang terdengar dari mulutnya hanyalah desahan kenikmatan.

Setelah beberapa saat mengocok penisku dengan payudaranya, kutarik penisku dan kuarahkan ke mulut bawahnya. “Dimasukin sekarang ya?” kataku sambil mengusapkan penisku ke bibir kewanitaannya. Kusuruh Elsa lebih mengangkang. Kupegang penisku dan kemudian kumasukkan ke dalam kewanitaannya. Dibanding Dian, vagina Elsa lebih mudah dimasuki karena lebih lebar. Kedua jarinya membuka kewanitaannya agar lebih gampang dimasuki. Sama seperti kakaknya, Elsa sempat mengerang kesakitan. Tapi tampaknya tidak begitu dipedulikannnya. Kenikmatan hubungan seks yang belum pernah dia rasakan mengalahkan perasaan apapun yang dia rasakan saat itu. Kupercepat kocokanku. “Aahh… aahh… aacchk… Kak terus Kak… ahh… ahh… mmh… aahh… Elsa udah mau ke… keluar.” Mendengar itu, semakin dalam kutanamkan penisku dan semakin kupercepat kocokanku. “Aahh… Kak… Elsa keluar! mmh… aahh… ahh…” Segera kucabut penisku. Dan kemudian dari bibir kemaluannya mengalir cairan yang sangat banyak. “Elsa, nikmat khan?” tanyaku sambil menyuruh Agnes mendekat. “Enak sekali Kak. Elsa belum pernah ngerasain yang kayak gitu. Boleh kan Elsa ngerasain lagi?” tanyanya dengan mata yang sayu dan senyum yang tersungging di bibirnya. Aku mengangguk. Dengan gerakan lamban, Elsa pindah mendekati Dian. Yang kemudian disambut dengan ciuman mesra oleh Dian.

“Nah, sekarang giliran kamu”, kataku sambil merangkul pundak Agnes. Kemudian, untuk merangsangnya kembali, kurendahkan tubuhku dan kumainkan payudaranya. Bisa kudengar jantungnya berdegup dengan keras. “Agnes jangan tegang ya. Rileks aja”, bujukku sambil membelai-belai vaginanya yang mulai basah. Agnes cuma mengangguk lemah. Kubaringkan tubuhku. Kubimbing Agnes agar duduk di atasku. Setelah itu kuminta mendekatkan vaginanya ke mulutku. Setelah dekat, segera kucium dan kujilati dengan penuh nafsu. Kusuruh tangannya mengocok penisku. Beberapa saat kemudian, “Kak… aahh… ada yang… mau… keluar dari memek Agnes… aahh… ahh”, erangnya sambil menggeliat-geliat. “Jangan ditahan Agnes. Keluarin aja”, kataku sambil meringis kesakitan. Soalnya tangannya meremas penisku keras sekali. Baru saja aku selesai ngomong, vaginanya mengalir cairan hangat. “Aahh… aachk… nikmat sekali Kak… nikmat…” jerit Agnes dengan tangan meremas-remas payudaranya sendiri.

Setelah kujilati vaginanya, kusuruh dia jongkok di atas penisku. Begitu jongkok, kuangkat pinggulku sehingga kepala penisku menempel dengan bibir vaginanya. Kubuka vaginanya dengan jari-jariku, dan kusuruh dia turun sedikit-sedikit. Vaginanya sempit sekali. Maklum, masih anak-anak. Penisku mulai masuk sedikit-sedikit. Agnes mengerang menahan sakit. Kulihat darah mengalir sedikit dari vaginanya. Rupanya selaput daranya sudah berhasil kutembus. Setelah setengah dari penisku masuk, kutekan pinggulnya dengan keras sehingga akhirnya penisku masuk semua ke vaginanya. Hentakan yang cukup keras tadi membuat Agnes menjerit kesakitan.

Untuk mengurangi rasa sakitnya, kuraba payudaranya dan kuremas-remas dengan lembut. Setelah Agnes merasa nikmat, baru kuteruskan mengocok vaginanya. Lama-kelamaan Agnes mulai menikmati kocokanku. Kunaik-turunkan tubuhnya sehingga penisku makin dalam menghunjam ke dalam vaginanya yang semakin basah. Kubimbing tubuhnya agar naik turun. “Aahh… aahh… aachk… Kak… Agnes… mau keluar… lagi”, katanya sambil terengah-engah. Selesai berbicara, penisku kembali disiram dengan cairan hangat. Bahkan lebih hangat dari kedua kakaknya. Begitu selesai ejakulasi, Agnes terkulai lemas dan memelukku. Kuangkat wajahnya, kubelai rambutnya dan kulumat bibirnya dengan mesra.

Setelah kududukkan Agnes di sebelahku, kupanggil kedua kakaknya agar mendekat. Kemudian aku berdiri dan mendekatkan penisku ke muka mereka bertiga. Kukocok penisku dengan tanganku. Aku sudah tidak tahan lagi. Mereka secara bergantian mengulum penisku. Membantuku mengeluarkan air mani yang sejak tadi kutahan. Makin lama semakin cepat. Dan akhirnya, crooottt… croott… creet… creet! Air maniku memancar banyak sekali. Membasahi wajah kakak beradik itu. Kukocok penisku lebih cepat lagi agar keluar lebih banyak. Setelah air maniku tidak keluar lagi, ketiganya tanpa disuruh menjilati air mani yang masih menetes.

Lalu kemudian menjilati wajah mereka sendiri bergantian. Setelah selesai, kubaringkan diriku, dan ketiganya kemudian merangkulku. Agnes di kananku, Elsa di samping kiriku, sedangkan Dian tiduran di tubuhku sambil mencium bibirku. Kami berempat akhirnya tertidur kecapaian. Apalagi aku, sepanjang pengalamanku berhubungan seks, belum pernah aku merasakan yang senikmat ini. Dengan tiga orang gadis, adik kakak, masih perawan pula semuanya. That was the best day of my live.

Cerita Dewasa Seks Dengan Pacar dan Adiknya

Posting Cerita Dewasa Seks Dengan Pacar dan Adiknya ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Terikat Telanjang

$
0
0

Cerita Dewasa – Mimpi apa semalam dapat beginian yang membuat asik, cepetan aja gak usah kebanyakan ngobrol kamu, mendingan buka jaket wanita itu, “siap boss, dimana salah satu preman itu menurunkan resleting jaketnya April dan preman yang lainnya memegang kaki April supaya tidak menendang, preman yang menurunkan resletingnya kaget karena saat membuka jaketnya April tidak memakai baju dan hanya berpakain jaket saja.

“ah,,yang bener lo Jo,,”, si bos preman itu pun menutupi mulut April dengan tangan kirinya dan tangan kanannya bergerak menyusup ke dalam jaket April dan langsung meremas kencang payudara kiri April.
Ekspresi wajah April menunjukkan kalau April kesakitan akibat remasan kencang si bos preman di payudara kirinya. Preman yang memegangi kaki April tidak tahan hanya melihat kaki & paha April yang putih mulus tanpa cacat sedikit pun. Jadi, preman itu mengelus-elus paha April dengan tangan kanannya. Lalu tangan preman itu terus bergerak hingga ke pangkal paha April.
“die juga gak pake celana dalem bos,,kayaknye die emang udeh siap buat dientot ni bos,,”.
“yaude,,lepasin jaketnye, Jo,,biar ni cewek telanjang sekalian,,”.
“oke bos,,”. Ketiga preman itu jadi lengah sehingga otak April langsung bekerja untuk melepaskan diri dari 3 preman itu. April mendorong kepalanya ke belakang sehingga mengenai wajah si bos preman.
“aarrgghh,,”, bos preman itu langsung menjauh dari April sambil memegangi hidungnya yang hampir patah karena terbentur bagian belakang dari kepala April. 1 preman sudah lepas, 2 more to go.
April mengangkat kaki kanannya sehingga lutut April langsung menghantam dagu preman yang memegangi kakinya. Preman itu langsung jatu terjerembab ke belakang. Still 1 preman standing. April langsung meninju preman yang tadi ditugasi melucuti jaket April.
Meski tinju April lemah, tapi mampu membuat preman itu juga jatuh ke belakang karena preman itu berjongkok dengan sedikit berjinjit. April pun langsung mengambil langkah 2 ribu menjauhi 3 preman yang sedang kesakitan sambil berteriak minta tolong.
Ada orang keluar dari warung, April berlari ke arah orang itu, sambil berlari, April menarik resleting jaketnya ke atas lagi agar payudaranya tertutupi jaket.
“tolong pak,,saya mau diperkosa,,”, kata April sambil berlindung di belakang orang itu.
“mana Dek,,yang mau merkosa,,”, ujar orang itu sambil bertolak pinggang seperti jagoan. 3 preman itu muncul di hadapan abang pemilik warung dengan nafas mereka yang terengah-engah. April merasa sedikit tenang melihat si abang pemilik warung kelihatannya tidak gentar menghadapi 3 orang preman itu.
Tiba-tiba, trio preman itu langsung bergerak ke belakang si abang pemilik warung dan menangkap April.
“pak,,tolong saya,,”, pinta April dengan wajah sedihnya. Abang pemilik warung itu menoleh ke belakang.
“ah,,parah lo betiga,,udah gue kasih minuman,,malah gak ngajak gue pas mau merkosa cewek,,”, kata-kata yang keluar dari mulut si abang pemilik warung membuat April seperti tersamber petir.
“gimane mau ngajak lo Din,,die aje kabur,,”.
“kok bisa kabur?”.
“noh,,gara-gara si Narjo buka jaketnye kelamaan,,”.
“bukan salah gue bos,,gara-gara si Bagus,,megangin kakinye gak bener,,”.
“enak aje,,lo,,bos Hari juga salah,,”.
“udeh,,udeh,,mending,,kite mulai aje,,ngerjain ni cewek nyang kayak bidadari ini,,”.
“bener juge ape kate lo,,Yo,,”. Akhirnya, nama mereka terungkap juga. Si bos preman bernama Hari, si abang pemilik warung bernama Taryo, preman yang tadi memegangi kaki April bernama Bagus, dan preman yang terakhir bernama Narjo.
“ngapain lo kabur tadi,,hah?!”, sebuah tamparan mendarat di pipi kanan April.
“udeh,,kite telanjangin aje nih cewek,,biar die kapok,,”. Dalam waktu sekejap, jaket April sudah dibuang jauh-jauh oleh Hari.
“buset,,bodynye bohay banget,,”, ujar Narjo.
“liat tuh memeknye,,kayaknye,,masih perawan,,”.
“berarti gue yang merawanin,,”, kata Udin.
“enak aje lo, Din..gue bosnye disini,,”, balas Hari.
“tapi,,ini kan warung gue,,”, balas Udin tak mau kalah.
“yaude,,lo yang merawanin,,tapi kite gratis minum di warung lo satu minggu ye,,”, kata Hari.
“sip dah,,nyang penting bisa merawanin cewek,,”.
“jangan perkosa saya,,”, pinta April, air matanya pun mengalir keluar.
“diem lo !! ntar lo juga enak,,”, ejek Bagus.
“kite taro aje di bangku biar lebih enak,,”, usul Narjo.
“bener juga lo Jo,,”. Narjo & Bagus mengangkat tubuh April dan menaruh April di kursi panjang dari kayu yang biasa ada di warteg. Bagus & Narjo mengangkat kaki April ke atas sehingga vagina April yang ada di tepi ujung bangku benar-benar terekspos dengan sangat jelas.
Hari duduk di ujung bangku yang satunya, dia memegangi kedua tangan April sambil menikmati kelembutan dari bibir April yang tipis dan lembut. April tau kalau dia tidak bisa melakukan perlawanan lagi karena kali ini dia benar-benar tidak berdaya. April tidak tau apa yang akan terjadi pada vaginanya karena pandangannya tertutupi leher Hari.
“gue jilat dulu ah,,pengen tau,,memeknye perawan manis ape nggak,,hehe,,”, ujar Udin. Udin berjongkok di depan vagina April dan menatapi pemandangan indah di depannya bagai detektif yang memperhatikan dengan teliti untuk menemukan barang bukti.
“gak ade bulunye lagi,,jadi tambah napsu gue,,”, kata Udin.
“udeh,,cepetan lo Din,,ntar gantian,,”, kata Hari lalu Hari melanjutkan melumat bibir April lagi.
“sabar nape lo,,”. Udin mengelus-elus kedua paha mulus April hingga menyentuh pangkal paha April. Lalu Udin mendekatkan wajahnya ke vagina April. Udin semakin nafsu setelah melihat bentuk vagina April yang masih sempurna serta wangi alami dari vagina April yang dirawat dengan baik oleh April.
Udin menyapu belahan bibir vagina April dari bawah ke atas dengan sekali sapuan saja. April menggelinjang karena sapuan lidah Udin seperti sengatan listrik yang mengalir di sekujur tubuhnya. Kemudian, Udin menggelitik klitoris April dengan lidahnya.
“mmmffhh,,”, desah April tertahan bibir Hari. Bagus & Narjo tidak hanya memegangi kaki April saja, tapi masing-masing dari mereka juga ‘memegangi’ dan meremasi payudara April. Udin membuka bibir vagina April sehingga dia bisa melihat bagian dalam dari vagina April yang terlihat sangat menggiurkan karena masih merah merekah.
Lidah Udin sudah terselip di dalam lubang vagina April. Udin membenamkan kepalanya ke selangkangan April agar Udin bisa memasukkan lidahnya lebih dalam ke vagina April. April memang menolak, tapi dia tidak bisa menyangkal tubuhnya yang dengan senang hati menerima serangan lidah Udin.
“nnggffhh,,,”, suara lenguhan April yang masih tertahan bibir Hari. Tubuh April menjadi tegang karena dia sedang mengalami orgasme.
“ssuurpp,,slluurrp,,”, Udin tidak menyia-nyiakan satu tetes pun hingga cairan vagina April tak bersisa.
“gimane Din?”, tanya Bagus.
“maknyus,,enak banget,,manis ‘n gurih,,”, jawab Udin.
“namanye juga memek perawan,,”, ujar Narjo.
“gantian lo Din,,”, kata Hari.
“okeh,,”. Hari & Udin bertukar posisi. Mereka bergantian menjilati vagina April hingga masing-masing mereka telah mencicipi cairan vagina April. April sudah pasrah karena tenaganya habis setelah 4x orgasme. Sekarang, Udin berhadapan dengan vagina April lagi dengan celananya yang sudah melorot sehingga penis Udin terbebas keluar dari sangkarnya.
“akhirnye,,****** gue bisa ngerasain memek perawan juga,,”, ujar Udin. Udin sudah sangat bersemangat ingin segera menghujamkan penisnya ke dalam vagina April.
“hoi !!”, teriak seseorang. 4 orang itu menengok ke arah sumber suara yang mereka dengar.
“siape lo?!”, tanya Udin.
“jangan ganggu dia !!”, teriak orang itu. Udin bergegas memakai celananya lagi.
“mao jadi jagoan lo?”. Bagus & Narjo melepaskan kaki April dan maju bersama Udin ke arah orang itu sementara Hari mengikat kaki & tangan April dengan tali rafiah yang Hari ambil dari warung Udin.
“lo semua,,jangan ganggu tuh cewek !!”, kata orang itu.
“oh,,lo mao jadi jagoan lo yee,,”, kata Hari yang bergabung dengan Udin, Bagus, dan Narjo.
“nyari mati die,,kite matiin aje nih orang,,biar kite bisa ngentotin perawan,,”.
“Gus,,Jo,,maju lo bedua,,hajar ampe mampus nih jagoan kemaleman,,”, perintah Hari.
“oke bos,,”, jawab Bagus & Narjo maju mendekat ke orang itu. Bagus menyerang duluan, dia melayangkan tinju kanannya ke arah orang itu. Orang itu menangkis dengan tangan kanannya, lalu segera menendang perut Bagus dengan cepat.
Meski hanya 1 kali tendangan, Bagus langsung sujud sambil memegangi perutnya dan meringis kesakitan. Narjo menyerang orang itu dari belakang dengan melayangkan sebuah pukulan.
Tapi, dengan cekatan orang itu menghindar ke kiri lalu menggerakkan siku tangan kanannya untuk mengenai perut Narjo. Narjo langsung kesakitan karena hantaman siku orang itu begitu kuat. Orang itu langsung melakukan tendangan berputar ke belakang dan mengenai wajah Narjo sehingga Narjo langsung terlempar ke samping.
“sialan lo !!”, Hari & Udin langsung maju menyerang orang itu. Tapi, orang itu melayangkan 2 jurus tendangan saja, Udin dan Hari langsung kesakitan.
“awas lo ye,,!!”, ancem Hari sambil kabur. Udin, Bagus, dan Narjo juga lari dengan sangat kencang. Orang itu mendekati April yang tidak berbusana dan tidak berdaya karena kaki & tangannya terikat ke bangku.
“lo gak apa-apa?”, kata orang itu sambil melepaskan ikatan di kaki dan tangan April.
“terima kasih,,”, jawab April masih lemah.
“nih,,pake jaket gue,,”, orang itu memakaikan jaketnya ke April setelah April duduk di bangku.
“terima kasih Mas,,”.
“kenalin nama gue Eno,,”.
“nama saya April,,”.
Ternyata, Eno adalah sabuk hitam dalam Taekwondo sehingga tidak heran dia mengalahkan 4 orang tadi dengan sangat mudah meskipun wajah Eno tidak mendekati kata ganteng sedikit pun.
“ngapain lo malem-malem ada di luar?”.
“saya baru dateng dari desa Mas,,”.
“oh,,pantes aja,,mukanya masih lugu,,terus sekarang mana celana kamu? masa gak pake celana kayak gini,,”.
“gak tau Mas,,”.
“yaudah,,lo pake celana training gue aja,,”, kata Eno menyerahkan celana trainingnya yang dia ambil dari dalam tasnya.
“makasih Mas,,”.
“lo mau kemana sekarang?”.
“mm,,saya mau ke rumah saudara saya,,”, April berbohong.
“mau gue anter?”.
“ah,,gak usah Mas,,saya jalan sendiri saja,,”, April menolak tawaran dari Eno karena dia sudah tidak percaya kepada laki-laki.
“yaudah,,tapi gue anterin ke tempat yang lebih rame ya?”.
“apa gak ngerepotin?”.
“gak apa-apa,,yuk,,”. Eno berjalan ke motornya yang diparkir agak jauh dari warung. April memakai celana training Eno sehingga akhirnya, vagina April tertutup juga.
Eno datang mendekati April dengan mengendarai motornya.
“ayo,,naik,,”.
“iya Mas,,”. April naik membonceng di belakang lalu Eno memacu motornya menjauhi warung itu menuju ke tempat yang lebih ramai.
“makasih ya Mas,,”, April turun dari motor.
“lo gak pake alas kaki ya dari tadi?”.
“iya,,Mas,,ilang,,”.
“oh,,kalo gitu pake sendal gue aja,,nih,,”.
“ntar Mas gimana?”.
“udah,,gak apa-apa,,pake aja,,tapi beneran lo gak apa-apa jalan sendiri?”.
“iya Mas,,gak apa-apa,,makasih banyak udah nyelametin saya Mas,,”.
“yaudah deh,,gue duluan ya,,ati-ati lo,,”. Eno pun pergi meninggalkan April karena dia ada urusan penting. April berjalan sendiri lagi, tapi kali ini dia memakai celana untuk menutupi bagian bawah tubuhnya dan sendal untuk melindungi kakinya.
Tenaga April tinggal seperempat saja sehingga April hanya mengikuti kakinya tanpa tau arah & tujuan. Kakinya membawa April ke sebuah komplek perumahan yang lumayan elit. Seperti komplek lainnya, ada pos satpam dan portal sebelum masuk ke komplek, tapi kelihatannya satpamnya sedang tidak ada.
Cerita Dewasa : April masuk ke daerah komplek itu dengan langkah gontai karena dia sudah sangat lemas. Battery empty, please recharge. Tenaga April sudah benar-benar tidak tersisa lagi kali ini sehingga April jatuh pingsan di depan sebuah rumah yang besar.
Dengan mata yang samar-samar, April melihat ada seseorang yang mengangkat tubuhnya. Setelah itu, April sudah tak sadarkan diri. Saat bangun, April sudah berada di atas ranjang yang sangat empuk. Dia meregangkan tubuhnya alias ngulet.
Battery full. Badan April sudah benar-benar segar sehabis tidur sehingga April memutuskan untuk bangun dari ranjang. Kamar itu begitu besar, luas, dan penuh dengan barang yang keliatannya mahal. April tidak berani menyentuh apa-apa karena takut ada yang pecah.
April berjalan menuju ke pintu kamar yang sangat besar. April membuka pintu kamar itu dan berjalan keluar dari kamar. April menjelajahi rumah yang lumayan besar itu dan mencari si pemilik rumah yang mungkin tadi telah membawanya masuk ke dalam rumah.
Tapi, meski dicari kemana-mana, April tidak menemukan siapa-siapa di rumah itu. Jadi, April hanya duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Tiba-tiba April mendengar suara pintu terbuka. Seorang bapak masuk ke dalam ruang tamu.
“eh,,kamu udah bangun?”.
“bapak siapa?”, tanya April ketakutan.
“nama bapak,,Dirman,,kamu?”.
“nama saya April,,kenapa saya ada disini?”.
“tadi kamu pingsan di depan rumah bapak,,jadi bapak bawa kamu ke dalem rumah,,”.
“maaf,,saya ngerepotin bapak,,”.
“kenapa nak April bisa pingsan?”.
“saya kesasar,,”.
“oh,,kalo gitu,,nak April tinggal disini aja dulu,,”.
“aduh,,maap pak,,saya gak mau ngerepotin,,”.
“gak apa-apa,,pasti kamu lapar,,udah lah,,malem ini nak April tinggal disini dulu,,”.
“tapi kalau saya tinggal disini,,apa istri bapak gak apa-apa?”.
“oh,,nak April tenang saja,,istri bapak sudah gak ada,,”.
“oh,,maap Pak,,saya gak bermaksud,,”.
“ah,,gak apa-apa,,ayo nak April,,kita makan,,”.
“gak usah Pak,,”.
“kruukk,,,~~”, bunyi dari perut April yang keroncongan membuat April tersipu malu.
“tuh kan,,udah ayo kita makan,,”, Pak Dirman menarik tangan kanan April dan membawanya ke ruang makan. Sambil berjalan ke ruang makan, pikiran April bercabang menjadi 2. Yang satu, April deg-degan dan khawatir dengan Pak Dirman yang duda karena April teringat kejadian bersama ayah angkatnya.
Sedangkan, pikiran April yang lain mengatakan kalau dia pergi malam ini, dia bakal kelaparan dan mungkin dia akan diperkosa oleh preman-preman yang sedang mabok. Jadi, April telah memilih untuk tinggal di rumah itu untuk semalam.
“gue nginep disini dulu deh,,kayaknya ni bapak gak punya pikiran macem-macem,,”, pikir April. Pak Dirman memang terlihat seperti bapak yang baik, tapi who knows?.
“makanan sudah siap Pak,,”, sapa orang yang ada di dekat meja makan.
“oh,,makasih To,,kamu sudah makan, To?”.
“saya mah gampang, Pak,,saya permisi dulu ke belakang ya Pak,,”.
Parto berjalan keluar dari dapur.
“ayo,,nak April,,mari makan,,”.
“gak apa-apa nih Pak Dirman?”.
“gak apa-apa,,hayo cepet,,mumpung masih anget,,”. Pak Dirman duduk lebih dulu, disusul April yang masih agak malu-malu duduk di meja makan.
“ayo April,,gak usah malu-malu,,ayo makan,,”.
“iya Pak,,”. Pak Dirman mulai mengambil makanan sedangkan April hanya sedikit mengambil makanan karena April masih agak malu-malu.
“mm,,Pak Dirman,,saya boleh numpang ke kamar kecil?”.
“oh boleh,,nak April terus aja terus belok kiri,,nah ruangan yang ada di kanan,,itu wc,,”.
“makasih Pak,,saya permisi dulu,,”.
“oh ya,,ya,,silakan,,”. April mengikuti arahan petunjuk dari Pak Dirman sehingga dia bisa menemukan kamar mandi. Setelah buang air kecil, April mencuci tangannya di wastafel sambil menatap kaca yang ada di depannya.
April melihat bayangan seorang gadis berparas cantik dengan kulit wajah putih merona. Bayangan itu tak lain dan tak bukan adalah dirinya sendiri.
Damn, my beautiful face. April berpikir kalau saja wajahnya tidak cantik mungkin hidupnya tidak seperti sekarang, mungkin dia akan hidup bahagia. Tapi, apa mau dikata. Wajah tidak bisa diganti, operasi plastik tidak mungkin April lakukan karena kantongnya hanya berisi angin saja alias boke’. April kembali lagi ke ruang makan dan duduk kembali di bangkunya.
“ayo nak April,,makan lagi,,”.
“aduh,,saya udah kenyang Pak,,”, kata April sambil meminum sisa air minumnya.
“bener nak April udah kenyang? gak mau nambah?”.
“makasih,,Pak,,saya udah kenyang banget,,”, April merasa matanya berat sekali dan mati-matian melawan rasa kantuk yang tiba-tiba menyerangnya.
“padahal gue baru tidur,,kenapa gue udah ngantuk lagi?”, tanya April dalam hati. April mengucek-ngucek matanya.
“kenapa? nak April ngantuk?”.
“iya nih Pak,,padahal saya baru istirahat,,”.
“ya sudah,,Parto !!”, Pak Dirman memanggil Parto. Dalam waktu sebentar, Parto sudah datang.
“ada apa Pak?”.
“tolong antarkan April ke kamarnya,,”.
“baik, Pak,,”.
“mari,,nona April,,saya tunjukkan kamarnya,,”.
“terima kasih Mas Parto,,Pak Dirman,,maaf,,saya tidur duluan,,”.
“oh,,ya,,gak apa-apa,,nak April emang harus istirahat,,”.
“saya permisi dulu ya Pak Dirman,,makasih banget,,udah bolehin saya makan,,”.
“udah,,nak April istirahat sana,,”. April berjalan di belakang Parto menuju ke kamarnya.
“disini,,kamarnya nona,,”, Parto membuka pintu sebuah kamar yang dalamnya lumayan mewah.
“terima kasih,,Mas Parto,,”. April masuk ke dalam kamarnya sementara Parto pergi meninggalkan April.
“akhirnya,,”, baru saja April mengambrukkan tubuhnya ke kasur, dia langsung tertidur. Ternyata, ada yang memasukkan obat tidur ke dalam minuman April. Obat tidur itu bereaksi dengan cepat, namun hanya sebentar membuat orang tertidur mungkin hanya 1-2 jam saja.
April terbangun dan menyadari kalau dia sama sekali tidak bisa menggerakkan kaki & tangannya. Tangan April terikat ke tiang ranjang dan kaki April terikat ke tiang ranjang yang lain sehingga kini, April dalam posisi X.
“tolong,,!!”, teriak April kencang. Seseorang langsung masuk ke dalam kamar April.
“tolong saya,,Pak Dirman”, pinta April dengan cemas. Pak Dirman mendekat ke arah April yang telanjang dan terikat ke ranjang.
“tolo,,”, April berhenti meminta tolong ke Pak Dirman karena dia melihat Pak Dirman tersenyum licik dan tatapan matanya bagai srigala lapar.
“tol,,mmffhh,,”, mulut April langsung dibukam oleh Pak Dirman.
“gak nyangka,,malem-malem,,dapet rejeki nomplok,,”. Pak Dirman naik ke atas ranjang dan duduk di depan selangkangan April yang terbuka lebar. Pak Dirman menindih tubuh April lalu Pak Dirman melepaskan bungkaman di mulut April.
Kemuan Pak Dirman langsung membungkam mulut April lagi, tapi kali ini dengan mulutnya. Pak Dirman mengulum bibir atas dan bibir bawah April. Lalu Pak Dirman melumat bibir April habis-habisan sambil terus memainkan lidahnya di dalam rongga mulut April. April sadar dia tidak bisa melawan seperti kejadian-kejadian sebelumnya sehingga April sudah pasrah apa yang akan terjadi nantinya.
Pak Dirman benar-benar mencumbu April sepuas-puasnya karena Pak Dirman terus melumat bibir April dengan sangat bernafsu. Setelah puas menikmati bibir April, Pak Dirman bangkit dari atas tubuh April.
“badan kamu bagus banget,,”.
“tolonngg !!”.
“percuma kamu minta tolong,,mending kamu pasrah aja,,”. Pak Dirman mencengkram kedua buah payudara April yang bentuknya sangat indah itu. Pak Dirman meremas-remas kedua buah payudara April sambil sesekali mencubit payudara April. Lalu Pak Dirman mendekatkan wajahnya ke payudara April, dia mulai menciumi, menggigiti, mencupangi, dan menjilati kedua buah payudara April beserta putingnya.
“oouuummhh,,”, sebuah desahan keluar dari mulut April. Wajah April merah seperti kepiting rebus karena dia tidak bisa menahan malu, tadi dia menolak mati-matian, tapi kini dia malah mengeluarkan desahan karena April tidak bisa mengingkari betapa nikmatnya lidah Pak Dirman yang menari-nari di payudaranya.
Pak Dirman menurunkan ciumannya ke perut April. Pak Dirman mencucuk-cucukkan lidahnya ke pusar April. Lalu Pak Dirman menciumi perut April terus ke bawah hingga akhirnya sampai juga di lembah kenikmatan milik April.
“wangi,,wangi sekali,,”, komentar Pak Dirman setelah dia menghirup aroma wangi yang semerbak di daerah selangkangan April. Pak Dirman turun dari ranjang, dia membuka ikatan kaki kiri April lalu Pak Dirman mengikat kaki kiri April lebih tinggi lagi kemudian Pak Dirman juga melakukan hal yang sama ke kaki kanan April sehingga sekarang kaki April menjulang ke atas bagai huruf V.
“nah,,kalo gini kan lebih gampang,,”. Pak Dirman naik lagi ke atas ranjang dan posisi kepalanya sudah berada di antara paha putih nan mulus April. Pak Dirman memulai dengan mengecup klitoris April berulang kali sehingga sebagai respon, tubuh April menggelinjang.
“sekarang enak kan? makanya,,kamu gak usah ngelawan lagi,,”, ejek Pak Dirman.
April merasa seperti wanita murahan karena dia begitu menikmati lidah Pak Dirman yang sekarang sudah menjelajahi sekitar vaginanya.
“mmmhhh,,”, desah April pelan. Pak Dirman melebarkan kedua bibir vagina April sehingga Pak Dirman bisa melihat bagian dalam dari vagina April yang masih terlihat merah menggoda.
“jangan-jangan kamu masih perawan ya? beruntungnya malem ini,,”. Lidah Pak Dirman sudah mengaduk-aduk liang vagina April.
“ooohhhh,,!!”, erang April mendapatkan orgasmenya. Pak Dirman tidak percaya dengan rasa cairan vagina April. Manis, gurih, dan sedikit rasa asin tercampur dengan komposisi yang sangat pas sehingga Pak Dirman mengais-ngais sisa cairan vagina April hingga tak ada sisa setetes pun.
Tonjolan di celana Pak Dirman sudah sangat besar yang menandakan kalau Pak Dirman sudah horny berat. Pak Dirman langsung melucuti pakaian dan celananya sendiri sampai perutnya yang buncit bisa dilihat oleh April. April sangat kaget melihat apa yang mengacung tegak di bawah perut Pak Dirman.
Penis pertama yang April lihat adalah penis ayah angkatnya, dan penis Pak Dirman lebih besar.
“jangan,,”, lirih April pelan. Pak Dirman tidak mengindahkan April, Pak Dirman malah sudah bersiap-siap mencoblos vagina April. Kepala penis Pak Dirman sudah berada di depan lubang vagina April.
“tidaakk,,!!”, teriak April dengan suaranya yang lemah lembut. Air mata April mengalir dari kedua matanya karena April tau kalau keperawanannya sudah tak terselamatkan lagi karena dia tidak bisa melakukan perlawanan. Pak Dirman mendorong penisnya ke dalam vagina April. Perlahan tapi pasti, penis Pak Dirman menyusup masuk ke dalam vagina April.
“uugghh,,sempithh,,”, celoteh Pak Dirman sambil menekan penisnya ke dalam vagina April yang sangat kuat menjepit penis Pak Dirman karena vagina April masih sempit dan rapet..pet..pet. Good bye virginity, welcome paradise. April merasakan ada yang robek di dalam vaginanya.
“nngghh,,,”, April terus menangis sambil meringis kesakitan yang luar biasa karena April merasakan vaginanya seperti terbakar dan melebar hingga semaksimal mungkin. Penis Pak Dirman sudah sepenuhnya berada di dalam vagina April, Pak Dirman merasakan liang vagina April memijit & menjepit penisnya dengan sangat kuat.
“oohh,,enak banget,,”, desah Pak Dirman. Lalu Pak Dirman melihat ke arah penisnya, ada sedikit darah yang menyelip keluar dari vagina April.
“ternyata,,kamu bener-bener masih perawan ya,,gak nyangka,,saya beruntung banget malam ini,,”. April hanya menangis saja.
“kalo gitu,,maennya pelan-pelan aja ya,,”. Pak Dirman mulai memaju-mundurkan pinggulnya dengan sangat pelan.
“heenngghh,,”, April masih merasakan pedih sekaligus sedih. Sekarang penis Pak Dirman keluar masuk vagina April lebih cepat dari sebelumnya dan terus bertambah cepat hingga mungkin 8 kali/detik. Sambil mengaduk-aduk vagina April yang luar biasa sempit itu, Pak Dirman membelai kedua buah payudara April dengan lidahnya.
“uummmhhh,,”, April mendesah karena rasa pedih yang dia rasakan sudah hilang sehingga hanya tinggal rasa nikmat saja yang April rasakan. Air mata April pun sudah tidak keluar lagi karena mata April sudah kering.
“nah,,mulai enak ya?”, ejek Pak Dirman melihat April yang mulai keenakan. Rasa malu dan hina menyerang April sehingga April menolehkan kepalanya ke kiri dan menutup matanya, tapi April tidak bisa berhenti mendesah karena itu adalah lolongan jiwanya. Pak Dirman menciumi leher April membuat April merinding karena geli.
“aaahhh,,”, aliran listrik menjalar di sekujur tubuh April yang menandakan kalau dia sudah mencapai orgasme pertamanya.
“ccppllkk,,ccppllkk,,”, suara penis Pak Dirman yang keluar masuk vagina April yang kini sudah becek gara-gara cairan vagina April sendiri. Jepitan vagina April dan rasa hangat dari cairan vagina April membuat Pak Dirman betah membiarkan penisnya berlama-lama di dalam vagina April sehingga Pak Dirman menggenjot vagina April dengan tempo yang lambat.
“ooohh,,yeesshh,,”, erang Pak Dirman karena dia sedang menembaki rahim April dengan spermanya. Pak Dirman benar-benar puas menikmati permainannya dengan April yang baru saja selesai. Meskipun berkeringat, tapi tubuh April tetap mengeluarkan aroma wangi yang enak untuk dihirup.
“ploop,,”, Pak Dirman mencabut penisnya dari vagina April. Cairan merah muda langsung meleleh keluar dari vagina April. Cairan merah muda itu dihasilkan dari campuran darah keperawanan April, cairan vagina April, dan sperma Pak Dirman yang tercampur dengan rata di dalam vagina April.
“wah,,udah jam 2 malem,,besok harus bangun pagi,,kita lanjutin besok ya,,hehe”, kata Pak Dirman sambil mencubit pipi April yang halus itu. Lalu Pak Dirman meninggalkan April yang masih terikat ke ranjang. April menangis lagi karena keperawanannya baru saja direnggut oleh Pak Dirman, orang yang baru saja dia kenal, mending kalau ganteng, wajah Pak Dirman sama sekali tidak ada sisi bagusnya.
Pak Dirman kembali lagi ke kamar April.
“saya lupa,,”. Pak Dirman memegang dildo yang besar di tangan kanannya dan memegang lakban serta gunting di tangan kirinya. Pak Dirman mendekat ke April, lalu Pak Dirman menancapkan dildo ke vagina April.
“nnghh,,”, April menahan pedih karena dildo itu lumayan besar. Batang dildo itu sudah tertanam di dalam vagina April, lalu Pak Dirman menekan tombol on yang ada di pangkal dildo.
“mmmhhh,,”, April mendesah ketika dildo itu mulai bergerak-gerak dan berputar-putar di dalam vaginanya. Pak Dirman menutupi pegangan dildo itu dengan lakban secara horizontal & vertical sehingga membentuk tanda ‘+’.
“selamat tidur ya,,bidadari cantik,,hehe,,”, Pak Dirman meninggalkan April yang terikat ke ranjang dengan dildo yang mengobok-obok vagina April. Orgasme demi orgasme April dapatkan dari dildo yang terus mengobok-obok vaginanya semalaman sampai-sampai tenaga April habis sehingga April pun pingsan.
Lakban membuat dildo itu tidak bisa bergerak kemana-mana sehingga dildo itu tertancap di vagina April sampai keesokan pagi. Tiba-tiba pintu kamar April terbuka, dan masuklah seseorang yang sudah tidak asing lagi ke dalam kamar April.
“hehehe,,”, orang itu tersenyum licik melihat tubuh putih mulus April yang terbaring lemah & tidak berdaya di atas ranjang.
“bakalan puas nih,,hehe,,”.

Cerita Dewasa Terikat Telanjang

Posting Cerita Dewasa Terikat Telanjang ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Guruku Kekasihku

$
0
0

Cerita Dewasa – Namaku Rafi. Aku adalah seorang konsultan dalam bidang information technology. Pekerjaanku ini mengharuskanku untuk siap ditempatkan dimana saja. Saat ini, aku harus menangani sebuah perusahaan manufaktur di Bogor yang mengakibatkan aku harus mencari tempat pemondokan di kota hujan itu. Untunglah, tanpa sengaja aku bertemu dengan guru SD ku yang kebetulan memiliki rumah besar di Bogor dan ia mempersilakanku untuk menyewa salah satu kamar di rumahnya. Ibu, apa kabar.. sapaku sambil menyalami ibu Eva. Ia adalah guru kesenian dan bahasa SD ku di kawasan menteng Jakarta. Dalam usianya yang ke 40, ia masih tanpak muda dan segar.

Wajah dan tubuhnya sangat mirip dengan Ully Artha pemain sinetron yang juga sudah berusia kepala 4 namun masih saja cantik itu. Dengan baju santai berpotongan leher V, ibu guruku itu nampak seksi sekali. Belahan buah dadanya yang belum terlihat kerutannya itu tampak menyembul dan menunjukkan huruf Y yang tegas. Baik Fi.. gimana keluargamu? Baik? jawabnya tersenyum manis. Alhamdulillah, baik bu kalau begitu masuk deh.. sini biar ibu bantu..bu Eva membungkukkan badannya hendak membantu membawa barang-barangku. Ketika itu pula tampak kedua buah dadanya yang besar bergayut di hadapanku. Buah dada yang putih itu ditutupi oleh BH tipis berwarna hitam. Sayang putting susunya tak sempat terlihat. eeh.. jangan bu.. biar saya bawa sendiri.. Rumah bu Eva sungguh asri dan besar.

Ada 5 kamar tidur dengan 2 kamar mandi. Rumah yang besar itu dihuni oleh bu Eva, adiknya Atika, dan anaknya Amari. Ketika itu, para pembantunya belum pulang dari mudik lebaran. Di rumah itu tak ada laki-laki yang tinggal. Sejak ibu ditinggal kawin lagi oleh suami, rumah ini tidak pernah ada penghuni laki-lakinya. Suami Atika kan pelaut. Ia datang kesini 4 bulan sekali. Itupun hanya sebulan tinggal, kemudian berlayar lagi kamu adalah lelaki pertama yang kembali menghuni rumah ini.. wellcome.. Keluarga ini adalah keluarga pecinta musik. Demi cintanya pada musik, dibuatlah sebuah kamar kedap suara dan entah kenapa juga kedap cahaya untuk dipakai bermain piano sepuas-puasnya. Di ruangan itu juga terdapat ranjang tua terbuat dari rangka besi. Belakangan aku tahu bahwa ranjang itu selalu digunakan oleh bu Eva untuk melepaskan penatnya setelah bermain piano.

Kamarku ternyata sangat lengkap. Tempat tidur busa ukuran king size, AC, meja kerja, dan meja rias. Hehe.. ibu tau kamu ngga perlu itu katanya tersenyum geli sambil menunjuk meja rias. Tapi ibu ngga tau mesti ditaruh dimana lagi.. nggak apa lah bu.. jangan repot-repot..fasilitasnya diatas ekspektasi saya.. terimakasih banyak.. Kami berdua duduk di pinggir ranjang, dan bercerita tentang masa kecil ku. Ia menceritakan betapa pangling dirinya melihatku yang tumbuh menjadi pemuda berusia 25 tahun yang tegap. Tapi ggantengnya ngga berubah kok..candanya. Ia juga menceritakan tentang keluarganya. Mantan suami bu Eva yang bernama Irwan ternyata masih sering mengunjungi anaknya di rumah itu paling sedikit sebulan sekali. Sesak rasanya Fi.

kalau mengingat itu..tapi apa boleh buat.. itu yang terbaik buat Amari.. Perempuan setengah baya itu sudah menjanda 7 tahun lamanya. Tak dapat kubayangkan bagaimana ia memenuhi kebutuhan biologisnya. Dan aku tahu ia bukan tipe perempuan penganut paham free sex. Bu Eva membaringkan tubuhnya di atas ranjangku sambil meletakkan tangannya di belakang kepala. Posisi itumembuat bajunya tertarik ke atas dan memperlihatkan buah dadanya yang tertekan oleh tarikan bajunya itu. Tampak garis BH nya tercetak dengan jelas dan.. My dear.. kedua putingnya yang cukup besar itu juga terlihat jelas tercetak di dadanya.

Posisi itu juga membuat kedua pahanya yang putih itu tersingkap. Duuhh..mulusnya.. kuperhatikan bentuk kakinya yangindah belum termakan oleh usia. Memang ada beberapa bagian yang sudah ada guratan lemaknya.. namun secara keseluruhan kaki itu bisa dibilang perfect. Ibu rajin fitness ya ?? tanyaku spontan sambil memandang pahanya kok tau ?? habis badan dan paha ibu terlihat masih kencang .. tanda ibu rajin berolah raga.. Ibu Eva tersenyum manis padaku sambil dengan segera membenahi posisi badannya dan menutupi kedua pahanya. Mukanya tampak memerah karena malu bercampur senang. that is very sweet Rafi..terima kasih.. ini pujian pertama yang ibu rasakan bukan gombal dari seorang laki-laki sejak ibu menjanda.

Sore itu aku diperkenalkan pada Atika dan Amari. Atika adalah adik perempuan bu Eva yang berusia 35 tahun. Badan dan wajahnya miripDian Nitami. Tinggi, berhidung masam, pinggul besar dan buah dada sedang. Ia tampak seperti seorang wanita yang kesepian. Dari cara bicaranya yang selalu meminta perhatian terlihat sifat kekanak-kanakannya yang masih kental. Amari nampak lebih dewasa dari Atika. Ia gadis berumur 18 tahun berbadan tinggi, kulit agak gelap, mata besar dan muka oval.Dengan gaya rambutnya yang keriting basah itu, ia tampak lebih tua dari umurnya. Amari mewarisi sifat keibuan bu Eva. Tidak seperti Atika yang cerewet dan bersuara keras itu, Amari lebih sabar dan bersuara lembut..persis seorang putri kraton.

Malam itu aku tak bisa tidur. Entah kenapa, wajah dan tubuh bu Eva selalu membayang di pelupuk mataku. Buah dadanya yang berukuran 36,kakinya yang mulus, wajahnya yang mirip ully artha.. my.. I cant believe that she is 40  dan harus kuakui perempuan itu membuatku terangsang ..hasratku untuk menidurinya begitu menggebu.. bahkan dengan berpikir seperti ini saja sudah membuat penisku berdiri.. oh ya bicara soal penis..aku dianugerahi penis berukuran cukup besar.. 16 cm dengan diameter3-4 cm.. bila sedang berdiri bentuknya persis seperti pisang ambon berukuran besar.. well terus terang.. senjataku ini cukup digila-gilai teman-teman kencanku.. nah.. kembali soal guruku tadi, aku juga yakin iasebenarnya mempunyai keinginan yang menggebu-gebu untuk mendapatkan sentuhan seorang lelaki.. hanya saja ia menekan kuat-kuat hasrat itu.. tapi bagiku untuk begitu saja menidurinya tentu tidak mungkin.. harus ada jalan halus untuk mencapai tujuan itu.. aku terus berpikir dan berpikir dan berpikir.. sampai akhirnya aku tertidur.

Seminggu sudah aku tinggal di rumah bu Eva. Aku sudah mulai hafal dengan kebiasaan hidup perempuan itu. Dari pagi sampai sore 5 hari seminggu, ia mengajar di sebuah lembaga bahasa inggris terkenal di Bogor. Malamnya, aku perhatikan bahwa sehabis bermain piano sepuas puasnya ia pasti tertidur di kamar kedap suara itu.. dan kalau ia sudah bermain piano, tak ada seorangpun berani mengganggunya.. aku melihat sebuah peluang disitu.. dan seketika itu sebuah rencana tercipta di benakku.. besok adalah malam minggu.. hari dimana bu Eva menghabiskan malamnya dengan bermain piano.. hari dimana Atika dan Amari tidak berani mengganggu ibunya ..

Malam minggupun tiba.. selesai mandi dan makan malam aku hampiri bu Eva bu.. boleh saya temani ibu bermain piano? Saya juga penikmat musik klasik..tentu Fi.. be my guest.. tapi keliatannya kamu bakal
jadi satu-satunya penonton, karena Atika dan Amari mungkin pulang agak larut..nggak apa bu..kataku tersenyum.. yes.. my plan is running quite well so far.. tepat jam 8 malam pintu ruang piano ditutup dan AC pun
dinyalakan.. semenit kemudian alunan lagu-lagu klasik karya Mozart, Johan Strauss, dan beethoven pun mengalun dengan merdu dari jari-jari lentik bu Eva. bu.. kalau haus ini saya siapkan minumnya..Okey.. oh..you are so sweat fi.. thanks.. Dengan sekali tenggak bu Eva menghabiskan sirup dingin yang telah kucampur dengan obat tidur itu..setelah itu aku langsung pamit bu, saya mau pergi ke luar dulu cari angin.. setelah itu saya akan langsung tidur..Okey.. selamat jalan-jalan.. sampai besok ya? bu Eva tersenyum manis padaku sambil menghentakkan symphoni ke 9 nya beethoven. Aku keluar dan menutup pintu.

Setengah jam kemudian, kubuka kembali pintu ruang piano perlahan-lahan. Tak ada suara terdengar dari ruang kedap suara itu. Aku menyelinap masuk, kukunci pintu, dan kulihat bu Eva tidur terlentang di ranjang tua di sisi piano itu. Gotcha ! rupanya KO juga dia terkena obat tidurku. Wah.. mudah-mudahan reaksinya tidak terlalu keras.. soalnya, bisa merusak seluruh rencanaku Saat itu ia menggunakan daster terusan berwarna putih dengan belahan dada rendah. Buah dadanya menyembul dari BH tipis berwarna putih. Kedua kakinya terlihat mengangkang seakan menanti seseorang untuk menindihnya. Melihat tubuh tak berdaya itu, mendadak celanaku terasa sempit. Penisku sudah dalam keadaan tegak berdiri.

Dengan cepat kubuka daster ibu Eva dan kupeloroti dari tubuhnya. Seketika itu aku terpesona melihat tubuh yang masih sintal itu tergolek mengangkang dihadapanku hanya mengenakan BH dan celana dalam tipis. Pori-pori buah dadanya begitu jelas di mataku. Dan putingnya yang besar berwarna coklat kehitaman tampak jelas dibalik BH tipis berwarna putih itu. Ketiaknya yang putih dan wangi itu ditumbuhi oleh bulu-bulu hitam yang cukup lebat. Di selangkangannya kulihat gundukan daging yang tertutup oleh bulu-bulu yang juga lebat. Sedemikian lebatnya, sehingga begitu banyak bulu-bulu kecil yang menyelip keluar dari celana dalamnya. Kata orang wanita yang berbulu lebat memiliki libido yang tinggi.. wow.. this must be my lucky day !!

Model CD nya benar-benar membuat aku terangsang .. yaitu model CD yang
menggunakan tali sehingga dengan satu kali tarikan celana itu akan terbuka..Ouwwhh.. ingin rasanya aku segera menggumuli tubuh itu..but wait..that was not the plan.. so, dengan segera ku keluarkan beberapa sapu tangan yang sudah kupersiapkan, lalu aku ikat kedua tangan bu Eva ke jeruji ranjang besi dekat kepalanya, dan kuikat juga kedua kakinya ke jeruji ranjang besi dekat kakinya. Kupandangi wajah cantik yang mirip ully atha itu.. kemudian dengan lembut kubelai keningnya.. terus turun ke pipi..bibir..dagu..leher.. terus ke dada..kuputar-putarkan tanganku disekitar buah dadanya yang besar sebelum kuselipkan tanganku ke balik BHnya dan seketika itu tanganku dipenuhi oleh gumpalan daging yang kenyal dan empuk berukuran besar itu.

Alangkah menggairahkannya buah dada bu Eva..emhhh.. tiba-tiba bu Eva bergumam sambil mengeleng kepalanya ke kanan.. dengan cepat kutarik tanganku dari balik BH nya dan kumatikan lampu kamar. Ruang yang kedap cahaya itu langsung gelap gulita..aku bahkan tak dapat melihat tanganku sendiri.. dengan meraba-raba aku kembali duduk di pinggir tempat tidur dan mencari tubuh permpuan itu. Tangan kiriku memegang paha kiri bu Eva. Dengan perlahan aku mengusap bagian dalam paha kiri bu Eva..kunaikkan tanganku lebih ke atas terus sampai batas selangkangannya.. seketika itu tanganku memegang gundukan daging yang ditutupi oleh bulu-bulu lebat yang masih ditutupi oleh celana dalamnya yang tipis.. jariku mulai menggosok-gosok gundukan daging itu.. ke atas dan ke bawah sementara itu telapak tangan kananku menyusup ke balik BH nya yang terasa benar terlalu kecil untuk buah dada berukuran 36 itu dengan bernafsu kuremas-remas buah dada montok itu..

Ohh..ooohh.. terdengar suara guruku itu yang nampaknya sudah mulai sadar dari idurnya. Tiba-tiba kurasakan seluruh otot tubuhnya menegang.. bu Eva mencoba bangkit dari tidurnya..A..apa..apaan ini ?? terdengar suara perempuan itu berteriak kok gelap sekali?? Si..siapa kamuh..hh?? Ahhhh..jangan sentuh saya !! lepaskan tanganmu dari dada saya.. kurang ajar !! lepaskan ikatan tangan dan kaki saya.. tolooong tolooong.. ia memperkuat jeritannya. Sebuah perbuatan yang sia-sia di ruang kedap suara itu. Bersamaan dengan itu bu Eva mulai meronta-ronta kekiri dan kekanan. Rontaannya yang kuat sempat membuat aku kawatir akan melepaskan ikatan tangan dan kakinya.. namun setelah beberapa saat, aku yakin ikatanku cukup kuat.

Akibat gerakannya itu, buah dadanya juga ikut berguncang ke kiri dan kanan. Terasa nikmat di telapak tanganku. Perlawanan bu Eva membuat aku semakin bernafsu. Dengan kasar kutarik BH nya hingga robek, dan dalam kegelapan kudekatkan bibirku ke buah dada kiri bu Eva, dan seketika itu juga kumasukkan hampir separuh dari dada montoknya ke dalam mulutku. Ohh.. ohhhh.. ooohh.. bu Eva masih meronta dengan nafas yang mulai memburu..Ohhh.. get off your mouth from my breast !! Siapa kamu ?? kembali terdengan ia menjerit.. Irwan !! kamukah itu ?? Irwan !! ini tidak lucu !! lepaskan aku !!! rupanya ia menyangka aku bekas suaminya.. Irwan !! Aku tau kamu suka dengan permainan ikat mengikat ini !!! Aku juga tau kamu masih berharap untuk bisa menikmati tubuhku lagi ..tapi sejak kamu menyakiti aku.. aku sudah bersumpah sampai matipun tak akan kuberikan tubuhku lagi padamu.. ouuuuhhh ouuhhhh.. teriakannya bercampur dengan rintihan-rintihan kecil ketika tangan kiriku yang sedari tadi mengusap-usap perutnya dengan cepat kuselipkan kedalam CD nya. Ahhh..Jembutnya yang lebat itu memenuhi telapak tanganku. Jari telunjuk dan tengahku kugunakan untuk menyibak bulu-bulu itu untuk mencari pintu masuk ke vaginanya.

Begitu tersentuh, kuletakkan jari tengahku di sepanjang pintu tersebut. Terasa benar kelembabannya semakin meningkat. Ujung jari tengahku menyentuh ujung bawah vaginanya dan pangkal jari tengahku mencari-cari klitorisnya..kuputar-putar sejenak jari tengahku itu sampai kutemukan sebuah tonjolan yang sudah terasa bengkak di pangkal vaginanya. Dengan cepat kuputar-putar dan kugesek-gesek klit nya yang semakin lama terasa semakin bengkak. Ohhh..Ohhhh.. rontaan perempuan itu mulai mengendur dan rintihannya terdengar semakin kuat.. kupermainkan lidahku di ujung putingnya yang terasa mulai mengencang dan sesekali kugigit dengan lembut.. Ohhh.. ahhhh.. who are you..siapa kamuuhh.. ohh.. tolong whoever you are.. jangan perkosa saya.. please..rintihnya dengan suara serak. Sambil terus memainkan klit nya kulepaskan sedotanku di dadanya dan menjawab dengan suara yang disamarkan I am not gonna rape you maam.. I only want to love you with my touch.. I know you want it.. I know you want it so bad.. perempuan itu terdiam sejenak. Bibirku kembali menyusuri buah dadanya dari sebelah kiri menuju ke kanan ketika sampai pada puttingnya dengan sedikit kasar kusedot daging kecil yang sudah menegang itu yess.. I want it so bad..I want it so bad for long.. bisiknya mengakui pernyataanku seraya menggelinjang kegelian hhhhbut I dont want to do it this way.. I want to see your face.. I want to touch your body.. I want to touch your.. Kuhentikan sedotanku diputingnya dan kuhentikan juga aktivitas jariku di selangkangannya dan dengan cepat kuturunkan resleting celanaku lalu kukeluarkan penisku yang sudah sangat tegang seperti pisang ambon itu.. you wanna touch this maam ? kataku melanjutkan kata-katanya seraya dalam kegelapan menempelkan penis tegangku di pipi kirinya..terasa bu Eva menggesek-gesekkan pipinya di penisku.. ia menggerakkan kepalanya untuk membelai penisku dengan pipinya seakan ia sedang menyayangi kucing piaraannya.. tiba-tiba kurasakan bahwa ia menggerakkan kepalanya dan berusaha untuk menggapai penisku dengan mulutnya.. oh no you dont .. kataku dalam hati..ini belum saatnya.. lalu dengan cepat kugesekkan penisku itu perlahan-lahan ke lehernya.. turun terus ke dada.. di atas bukit kembar yang montok itu kugesekkan bagian bawah kepala penisku ke putingnya yang.. wow.. sangat tegang itu.. ohh noo No please dont do this to me.. tolong lepaskan ikatan kakiku please..ooohhh.. terasa oleh tangan kiriku bahwa bu Eva sedang berusaha merapatkan kedua pahanya untuk digesekkan satu sama lain. Usaha tersebut tentu saja sia-sia.. karena kakinya kuikat dalam posisi mengangkang. Gairah bu Eva yang mulai memuncak mendorongnya untuk merasakan klitnya digesek-gesek untuk mencapai puncak kepuasannya.. Dengan intens aku masih menggesek ujung penisku ke putting susunya, bahkan cairan licin yang sudah keluar dari lubang penisku kutempelkan di ujung putingnya untuk kugesek-gesekkan lagi sehingga terasa licin di bawah kepala penisku.. suara ranjang besi itu kini berbunyi dengan irama beraturan menandakan tubuh bu Eva yang menggeliat-geliat menikmati sensasi-sensasi erotis yang kuberikan padanya. Bisa kubayangkan dalam gelap, dengan kedua tangan dan kaki terikat di sisi kiri dan kanan kasur, bu Eva menggerak-gerakan pinggulnya dan menendang-nendang kakinya untuk bisa segera melepaskan diri dari ikatan dan merapatkan kedua kakinya.. kamu bukan Irwan..ohhh..I am sure you are not him.. bisiknya serak ketika kuturunkan peniskudari buah dadanya menuju perutnya. Penisku dari ujung hingga testis kuletakkan di atas kulit perutnya yang mulus itu. Its not his size.. its too big for him.. oohhhhh.. please.. who are you ? rintihnya penasaran karena tak bisa melihat laki-laki yang tengah memberikannya kenikmatan yang telah lama tak diperolehnya itu.. I am one of your student.. saya sangat mengagumi tubuh ibu yang masih sangat menggairahkan ini.. dan saya sangat mudah terangsang oleh tubuh sexy seorang wanita seusia ibu.. I am your secret admire bu.. I want to help you to get something you miss for along time bisikan manisku itu ternyata membuat bu Eva begitu terangsang sehingga ia menggerak-gerakkan pantatnya naik turun dengan keras seperti orang yang tengah bersenggama sambil mengerang dengan keras Ooohh please.. do what ever you want..please.. dont make me suffer any longer Dapat kubayangkan betapa merangsangnya kedua buah dada montoknya ikut terguncang kesana kemari seiring gerakan-gerakan histerisnya.. Dengan segera pula kubuka baju dan celanaku sehingga dalam waktu 20 detik aku sudah bugil. Oohh.. I wish I could see you.. ibu Eva merintih ketika ia mendengar aku membuka seluruh pakaianku.. kenapa lampunya ngga dinyalain aja sih..? kamu takut apa? Dont worry.. saya ngga akan marah.. I
am yours tonight.. Tanpa menjawab pertanyaannya aku menaiki ranjangnya dengan posisi bertekuk lutut diantara dua kakinya yang mengangkang itu. Kuraba bagian pinggul wanita yang masih tertutup celana dalam itu. Kupegaang tali CD nya dan dengan sekali tarik jatuhlah penutup terakhir tubuh ibu guruku itu. Aku mendekatkan mukaku ke selangkangannya yang basah olehh keringat itu dan seddetik kemudian mulutku sudah terbenam dalam rimbunan rambut hitam yang melindungi vaginanya. Bibirku dengan cepat menemui klitorisnya dan dengan lembut kusedot-sedot sambil sesekali kugigit AAAHHH..GOOOOODDDDnikmatnya.. terus.. terruuusss  rintihnyasambil menggoyang-goyangkan pinggulnya. Kunaikkan bibirku ke arah perut dan kutelusuri keatas menuju buah dadanya..sesampainya disana kugesekkan muka,pipi dan hidungku ke bukit kembar yang montok itu sementara penisku menempel di atas vaginanya. o My dear.. o My dear.. ooohhhh..untie me pelleaaaase!!! jerit wanita berusia 40 an itu ketika penisku menggesek-gesek klitnya. Pinggulnya diangkatnya dengan liar setinggi-tingginya untuk menggesekkan klitnya ke penisku. Terasa benar vagina bu Eva sudah banjir. Gesekan penisku di mulut vaginanya mengeluarkan suara kecipak yang keras. Oohh kiss me please..kiss mee..ouhh.. desahnya sambil mencari cari bibirku yang masih sibuk mengulum kedua putting susunya bergantian. Aku sengaja tak ingin menciumnya karena bila kulakukan maka dengan segera ia akan mengenaliku.. Aku sudah amat terangsang dan dengan segera kupegang penisku, kutempelkan di pintu vagina yang sudah teramat sangat becek itu , lalu kuedesakkan perlahan-lahan mengingat vagina ini sudah tidak pernah kemasukan penis selama hampir 7 tahun ! Ternyata ukuran diameter penisku agak menyulitkan penetrasi kali ini.. baru kusadari kalau vagina bu Eva ternyata berukuran cukup kecil.. Aaaahh..aaaakkhh.. pelan-pelaaannn.. pelan-pelaaannhh..ouh.. its soo biig..hh kumasukkan lagi penisku hingga setengahnya, bu Eva kembali menjerit kesakitan.. dari suaranya kutahu ia menggeleng-gelengkan kepalanyadengan keras ke kiri dan ke kanan.. aku menjadi kasihan Do you want me to stop maam? NOOOOO..please dont its hurt at the beginning.. tapi ennaakkhh.. AAAAAKHHHHH bu Eva menjerit keras ketika ku amblaskan seluruh penisku sedalam-dalamnya di liang vagina ibu guruku yang cantik itu.. beberapa saat kami terdiam terdengar suara nafas perempuan itu tersengal-sengal dan dari suara nafas dan desahnya.. ku tahu ia tengah meringis merasakan kombinasi antara rasa perih dan nikmat.. tiba-tiba bisikannya memecah kesunyian..Oohhh.. it has been sooo long since last time I had this thing inside me..ohhh bu Eva mulai menggoyang pinggulnya naik turun sambil berputar-putar.. penisku yang juga mulai kugerakkan naik turun merasa seperti dipilin-pilin.. ohh benar-benar nikmat.. ditambah lagi dengan buah dadanya yang besar itu terasa betul nikmatnya tergencet oleh dadaku.. Tubuhku meindih tubuh sintal bu Eva yang tak berdaya terikat kaki dan tangannya di ranjang.. tanganku menyangga badanku dengan siku. Telapak tanganku kadang meremas buah dadanya, kadang mempermainkan bulu ketiaknya yang sudah basah oleh keringat itu.. kedua tubuh kami yang saling bergesekan itu terasa licin oleh keringat yang sudah bercampur dengan lendir dari vaginanya dan penisku..setiap tusukan penisku selalu diikuti oleh jeritan histerisnya..aahhh..aaahhh..aahhh.. Tiba-tiba.. TUUUUUT terdengar suara telephon antar kamar yang terletak di dinding sebelah kiri piano berbunyi.. Eva..Eva.. kamu di dalam ? terdengan suara wanita di speaker telephone itu.. My dear !! Atika!!!! suara bu Eva terdengar kaget seraya menghentikan goyang pinggulnya..Eva .. are you in there?? Jawab doongg.. suara Atika kembali terdengar ..Ayo cepat.. bukakan ikatannya.. I have to answer her.. kalo ngga dia bisa curiga.. o My dear.. oMy dear.. bu Eva kedengaran mulai panik. Oke hang on.. kataku tersenyum sambil melepaskan ikatan kakinya. Sementara itu penisku masih dengan tenang berbaring tegak di dalam vaginanya. Ketika kakinya terbebas, dengan refleks bu Eva merangkulkan kakinya ke pinggangku. Aku mulai kembali memompakan penisku keluar masuk keluar masuk dengan irama yang makin cepat.. sementara tanganku melepaskan ikatan tangannya. Eva is everything OK?? Jawab dong. Kembali suara Atika terdengar Begitu kedua tangannya terlepas, aku kembali menindih
tubih sintal itu dan dengan cepat mencari bibirnya yang sedikit lebar dan seksi itu.Ketika bibirku bertemu dengan bibirnyya, tanpa membuang waktu kulumat sampai habis.. dan tanpa kusangka bu Eva segera memeluk leherku dan membalas ciumanku dengan sangat ganas.. kami saling mengulum lidah.. dan goyangan pinggulkupun ku percepat.. Mmmmphh.. mmmmmmhhhh.. mmmhhh.. jeritnya sambil terus mengulum lidahku..Eva.. aku seperti denger suara-suara jeritan kamu di dalam sana.. are you OK or its just me.. suara Atika mulai terdengar kawatir.. bu Eva melepaskan ciumannya dan meletakkan tangannya didadaku untuk menghentikan gerakanku seraya berkata..please..stop.. saya harus jawab Atika.. kalo ngga she will spoil the whole thing.. aku seperti kesetanan memegang kedua tangan perempuan itu dan ku lentangkan di tempat tidur she can wait.. kataku sambil mempercepat hujaman penis besarku ke dalam vagina sempit dan becek guruku itu. Suara ranjang bercampur dengan kecipak vagina bu Eva dikombinasikan dengan jeritan-jeritannya sungguh membuat nafsuku naik ke kepala. Bibirku mencium dan menjilat kuping bu Eva sehingga ia menggelinjang kegelian. Evaa.. answer me.. suara Atika lagi-lagi terdengar AAAHHH.. AAAAHHH.. AAAAHHH.. bu Eva menjerit-jerit sambil tetap mengimbangi genjotan penisku. Kedua tubuh kami berguncang-guncang dengan cepat.. Eva if you dont answer..AAAAHHH faster..faster AAAAHHH pinggul kami bergoyang semakin cepat.. if you dont answer Eva..OOHHHH YES.. YESSS sebentar lagi saya mau..sebentar lagiihh..buah dadanya berguncang semakin cepat.. Ill call the police..!! Hening sejenak. Kami berdua tertegun mendengar suara Atika. Goyangan pinggul kami tiba-tiba terhenti. Namun dengan cepat ku gendong tubuh bu Eva tanpa melepaskan penisku dari vaginanya. Kupegang kedul buah pantat bu Eva yang merangkulkan kedua kakinya di pinggangku dan kedua tanganku di bahuku.. kubopong tubuh sintal itu ke dekat telephone..Eva”YESSSS Atika.. IAM ALIVE !!! bu Eva menjawab Atika dengan nada kesal..dan nafas yang tersengal sengal.. kok lama banget sih ?? aku kan kawatir.. soalnya aku denger ada suara kamu menjerit-jerit.. cuma aku ngga yakin soalnya ruangan piano kan kedap suara.. sambil tetap dalam posisi menggendong ,kucium buah dada bu Eva dan ku gigit putting susunya.. NO.. NO.. auwhhh.. ITS.. ITs ONLY YOUR IMAGINATION..aahhh..sss.. Eva are you OK? Is there somebodyelse with you ? kusedot putting susu kirinya dan kuputar-putar pinggulku sehingga penis besarku mengocok-ngocok vaginanya ouuhh.. cut it out will ya.. bisiknya manja di kupingku YES, I AM OK ..TIKA.. AND I AM ALL ALONE.. AS USUAL.. GOOD NIGHT.. and have a nice sleep..AAAAHH.. gagang telephone terjatuh ketika dengan ganas aku mulai mengangkat dan menurunkan pantat bu Eva sehingga vaginanya keluar masuk penisku.
Tiba-tiba PYAAAARR.. ruangan menjadi terang benderang.. oh My dear !! whats happening !! who is turning on the light ? Mataku berkunang-kunang karena tak terbiasa dengan terang.. semenit kemudian.. kulihat wajah bu Eva yang dibasahi oleh keringat tampak terpana melihat wajahku..tangannya masih memegang saklar lampu yang terletak tepat di sebelah telephone.. Rafi.. ITS YOU ??.. oh My dear .. ibu ngga nyangka kalo itu
kamu.. oh My dear Rafi YOU RE ****ING ME !!! YOUR ****ING YOUR OWN TEACHER !! Yeaah  jawabku sambil mempercepat naik turunnya pantat bu Eva and you like it right ?? OUHHH.. DAN KAMU LUAR BIASA.AAAHH.. bu Eva melingkarkan tangannya di leherku dan mulai menciumi bibirku.
Mula-mula ia mencium-cium kecil kedua bibirku, kemudian ia mulai menggigit kecil bibir bawahku. Tiba-tiba dengan ganasnya ia menguak mulutku dengan kedua bibirnya dan seketika itu juga kurasakan lidahnya sudah menjilati langit-langit mulutku dan sesekali lidahku disedot oleh mulutnya yang lebar seksi itu. Sambil mencium dan mengulum lidahku bu Eva terus menerus menjerit dan merintih seiring dengan pergerakan pinggulku. Beberapa saat kemudian kurebahkan tubuh bu Eva kembali diatas ranjang. Kami berdua saling memandang penuh sayang sambil terengah-engah. Tubuh sintal bu Eva terlihat mengkilat oleh keringat yang bercucuran. Buah dadanya penuh dengan tanda merah bekas sedotanku. Kembali kami berciuman penuh gelora dan kasih sayang. Kaki bu Eva melingkari pinggangku dan tangannya memeluk erat leherku. Kupompakan kembali penisku dengan cepat.. OOHH..RAFI HONEY..saya mau keluar..”Yeah.. me too bu..me too.. ohhh..
pinggulku bergerak melingkar mengikuti goyangannya. Penisku mulai terasa berdenyut-denyut.. kami kembali berciuman dengan penuh nafsu..kurasakan otot-otot bu Eva mulai mengejang.. OOOH..HONEY..HONEY.. IM COMING.. IM OMIIINGG..EMMMMMMHHHHHHH.. bu Eva mengangkat pinggulnya setinggi-tingginya.. tangannya memeluk leherku dengan keras.. dan mulutnya menyedot bibir dan lidahku dengan kuat.. ketika itu juga aku merasakan sesuatu yang melesat kuat dari batang penisku menuju ujungnya..dan Aaaahhh..ibu..ibu.. saya jugaaaahhh.. aku menggelepar-gelepar dan penisku memuncratkan maninya yang sangat banyak itu ke vagina bu Eva yang juga tengah mengeluarkan cairan orgasmenya.. kontraksi vaginanya terasa sangat luarbiasa memilin-milin penisku.. tubuh kami ambruk saling brtindihan dengan lemas.. tak terasa 1 jam lebih kami melakukan permainan ini.. kuangkat kepalaku dari sisi kepalanya. Kupandangi wajahcantik yang kini berwarna kemerahan karena letih.. aku tersenyum..You are so beautiful bu.. kataku sambil mengecup keningnya.. dan ia mendekapku dengan mesra.. penuh kasih sayang.. dan .. I love you
honey..bisiknya sambil mengecup bibirku dengan lembut. Aku berguling ke samping dan berbaring di samping bu Eva sambilmemandang langit-langit.. bu.. menurut ibu, Atika curiga nggak? tanyaku sambil memeluk tubuh bugil guruku..Naah.. dont worry about her.. saya akan cari alasan kenapa suara saya seperti sedang lari marathon waktu ngomong sama dia.. my.. so, whats your plan for tomorrow bu? my plan ? well .. let me see.. beli obat anti hamil.. dan.. jamu kuat.. untuk menandingi si ini nih..katanya seraya meremas penisku dengan gemas. Remasannya itu ternyata seperti listrik bagi penisku. Mendadak ia membesar dan berdiri tegak hingga nyaris mencapai puserku. My dear.. barangmu sudah berdiri lagi Fi..  bu Eva bangkit dari tidurnya memandangnya dengan takjub seraya mengelus-elus penisku yang sudah mulai berdenyut-denyut menanti ronde berikut.. and look at him.. sambungnya dengan nada kagum I ve never seen such a real big thing like this.. saya ngga percaya barusan benda ini ada di dalam vagina saya.. ready for the second round bu ? tanyaku sambil mulai menggerayangi buah dadanya.. no honey.. this is too shocking for me.. I am a little bit tired.. lets save it for tomorrow okey ? and one more thing.. please call me mbak Eva, will ya.. aku tersenyum lebar sounds more sexy to me dan kamipun berciuman dengan mesra sekali.. Keesokan paginya, seperti tak ada kejadian apa-apa aku, mbak Eva dan Atika menikmati sarapan pagi bersama sambil bercerita kesana kemari.. Atika sama sekali tidak menyinggung tentang kejadian semalam. Entah mbak Eva sudah meyakinkannya atau Atika yang tidak ambil pusing. Pembicaraan kami begitu akrabnya sampai-sampai Atika tidak sungkan-sungkan lagi untuk menyampaikan problemnya tentang suaminya yang pelaut itu. Ia mendengar kabar dari temannya bahwa suaminya sedang berurusan dengan polisi di Dubai karena ketahuan meniduri istri orang. Aku dan mbak Eva berusaha untuk menenangkan dirinya dengan mengingatkan bahwa itu baru kabar burung.. belum ada bukti.. Tapi aku punya perasaan bahwa ini benar.. kata Atika sambil termenung Disinipun aku pernah memergokinya melakukan hal yang sama.. kamu aja ngga kuberitau Ev.. namun dia meminta ampun sejadi-jadinya dan bersumpah untuk tidak mengulanginya lagi.. sehingga aku luluh.. dan kumaafkan Atika menghela nafas panjang. Tapi yah.. keliatannya sebuah sumpah baginya tak lebih dari sekedar kata-kata tanpa makna..Tak ada air mata, tak ada tangis kepedihan, dan tak ada sumpah serapah seperti yang sering terlihat di sinetron-sinetron kitaaku jadi kagum pada Atika. Dibalik tingkahnya yang kekanak-kanakan ternyata ia menyimpan ketegaran yang luar biasa. Lalu apa rencanamu Tik ? Tanya mbak Eva Tau lah Ev.. keliatannya aku akan tunggu dia pulang bulan depan.. baru kuajak dia bicara.. Tiba-tiba handphone ku yang tergeletak di ranjangku berbunyi. Ternyata bossku menelepon dari Jakarta. Ia mengharapkan bertemu aku pagi itu juga di suatu hotel untuk membicarakan masalah bisnis. Damn..I hate this.. kenapa sih orang harus membicarakan masalah bisnis di hari Minggu ? Sepeti ngga ada hari lain lagi Kusampaikan berita buruk ini pada mbak Eva ketika Atika sudah kembali ke kamarnya. Kelihatannya rencana kami untuk melanjutkan petualangan kemarin terpaksa harus ditunda. Walaupun tampak kecewa, namun wanita itu tetap tersenyum Its OK honey.. dont worry.. kita masih punya banyak waktu kan.. katanya sambil menepuk-nepuk pipiku dengan lembut.. Man.., aku benar-benar mulai menyukai perempuan ini.. di dadaku mendadak tumbuh suatu keinginan kuat untuk menyayangi janda cantik ini.. Heii cmon..Fi.., you are dealing only with sex right?.. not love !! ya itu betul tapi itulah aku aku lebih menikmati hubungan sex yang dilandasi oleh rasa sayang kenikmatannya tidak hanya terasa secara fisik tapi juga.. mental.. rasa.. Hari itu praktis aku dan mbak Eva tidak saling jumpa karena akupulang larut..
Keesokan harinya aku bangun pukul 8 pagi dan langsung pergi ke kamar mandi. Seselesainya, dengan hanya dibalut handuk sebatas pinggang, aku berlari kecil menuju kamarku. Ketika melewati kamar mbak Eva yang
terbuka pintunya, kulihat ia sedang mematut di depan cermin tengah bersiap hendak ke kantor Wow cantiknya.. Bebyaku sambil berdiri di ambang pintu kamarnya mau ke mana mbak? kok formal amat?mataku tak lepas dari tubuh ibu guruku yang sintal itu hi honey.. capek ya kemarin ? teganya kamu ninggalin aku sendirian well ini baju seragam tutor kursus yang baru.. hari ini semua tutor harus memakainya.. gimana cantik nggak? sambil tersenyum menggemaskan, janda cantik itu memutarkan tubuhnya di hadapanku memamerkan baju yang tampak pas pasan membalut tubuh montoknya itu.. aku mengangguk sambil tersenyum. Mbak Eva berhenti berputar dan menatap tubuh setengah telanjangku yang hanya ditutupi sebuah handuk.. mata bundarnya menatap sesuatu yang menonjol dari balik handukku di daerah selangkanganku Wowww seksinya sini dong masuk.. Bebyanya sambil menjulurkan tangan kanannya menyuruhku masuk ah, ngga ah.. ngga enak sama Atika dan Amari.. jawabku sambil celingukan, takut pembicaraan ini terdengar oleh Atika atau Amari. Mbak Eva mendelikkan matanya seraya sekali lagi mengayunkan tangan kanannya ke arahku Cck.. cmon Fi.. do you think Im nuts? Mereka udah pergi setengah jam yang lalu..ayo lah masuk.. melihat aku masih ragu-ragu, dengan tak sabar tubuh montok itu menghampiriku.. merapatkan tubuhnya ke tubuhku yang setengah telanjang.. melingkarkan tangannya di pinggangkumatanya menatapku dengan manja honey.., mana morning kiss saya..? sambil tersenyum kupeluk bahunya dengan erat.. kutundukkan wajahku.. dan dangan lembut kucium bibir ranum milik janda cantik itu.. mbak Eva tampak sangat menikmati ciumanku ini.. matanya terpejam.. nafasnya mendesah.. dan bibirnya dengan lembut mengecup sambil sesekali menghisap bibir dan lidahku.. jari jemari lentik guruku itu mulai bergerak turun menyusup ke balik handukku menuju buah pantatku.. penisku yang hanya ditutupi handuk kecil itu segera berdiri tegang.. bagian bawah kepala penisku itupun langsung tergencet oleh perut mbak Eva yang langsung menyalurkan getaran-getaran kenikmatan ke seluruh urat syarafku..jari-jemarinya mulai meraba kedua buah pantatku .. mula-mula rabaannya melingkar perlahan.. makin cepat.. makin cepat..sampai akhirnya dengan suara mendesah diremas-remasnya dengan penuh nafsu.. aku mencium dan menjilati telinga mbak Eva membuat tubuh janda cantik itu menggelinjang-gelinjang ohhhhh Fi. gellliiissssss. kuturunkan bibirku dari kuping .. menelusuri leher.. terus turun ke dada. jari jemarinya pun terasa semakin keras meremas-remas pantatku. Seraya mengecupi areal dadanya, jemariku membuka satu persatu kancing seragam kebanggaannya itu hingga terlihat belahan buah dadanya yang besar menyembul dari balik BH hitam tipis yang pernah kulihat di jumpa pertama kami. Kuteruskan membuka kancing bajunya hingga sebatas perut, lalu kuselipkan tangan kiriku ke balik cup BH kanannya, lalu kuambil buah dada besar itu keluar dari cupnya. Karena tali BH nya belum terlepas maka cup tersebut menahan bagian bawah buah dada itu.. sehingga bentuknya menghadap ke atas dengan puting yang langsung mengarah mukaku.. amboiii seksinya tanpa mebuang waktu kulahap buah dada itu dengan gemas.. kusedot-sedot dan kujilati putingnya yang sudah menegang itu.. Tiba-tiba tangan kanan mbak Eva berputar ke arah depan. Dengan sekali sentak maka terjatuhlah penutup satu-satunya tubuhku itu. Kulirik kaca lemarinya, disana terlihat badan tegpku yang bugil tengah menunduk menghisap buah dada wanita berbadan montok yang masih dibalut pakain kantornya. Di kaca itu pula kulihat mbak Eva mengalihkan tangan kanannya ke arah selangkanganku dan slepp !! dalam sekejap penis besarku itu sudah berada dalam genggamannya. Ketika memegang penisku mbak Eva sekali lagi tak dapat menutupi kekagumannya.. karena ketika menggenggam kemaluanku jempolnya tidak dapat bertemu dengan jari-jarinya yang lain menandakan betapa besarnya diameter penisku itu.. Dengan lembut dan penuh perasaan ia mulai mengocok penisku.. ke atas.. ke bawah.. ke atas.. ke bawah.. ufffff tak bisa ku ceritakan nikmat yang kurasakan di selangkanganku itu.. apalagi ketika sesekali ia menghentikan kocokannya dan mengarahkan jempolnya ke urat yang terletak di bawah kepala penisku.. aaahhhh..mbaak..aaahhhhh..  aku hanya bisa mengerang keenakan seraya terus mengecup dan menjilati buah dadanya yang kedua-duanya kini telah kukeluarkan dari BH hitamnya. Sambil mencium, kulanjutkan membuka kancing bajunya sampai habis.. namun aku tak ingin menelanjangi perempuan ini.. aku ingin merasakan tubuhku yang bugil ini menyetubuhi seorang perempuan yang masih menggunakan pakaian kantornya.. wow bayangan sekajap itu mampu membuat sensasi yang sedemikian hebat membuat urat-urat penisku semakin menegang saja Tiba-tiba mbak Eva mendorong tubuhku hingga terduduk di atas ranjang busanya dan ia sendiri kemudian berlutut di hadapan selangkanganku. Ia menengadahkan kepalanya dan menatap mataku dengan pandangan penuh nafsu.. bersamaan dengan itu, ia menciumi kepala penisku..kemudian menjilati lubang penisku yang sudah dipenuhi
dengan cairan lengket berwarna bening honey.. suaranya yang serak terdengar sayup I dont know why I am doing this.. but to be honest with you.. saya belum pernah melakukan oral sex sebelum ini.. my ex husband didnt like this.. so, please kasih tau saya kalau rasanya ngga enak..  Aku tersenyum dan menundukkan kepala untuk mencium bibirnya Its OK mbak.. jangan kawatir.. juast have it your way.. mbak Eva menyeringai mendengar kata-kataku yang mirip sebuah iklan itu.. Tiba-tiba ia memasukkan penisku ke dalam mulutnya.. dan apa yang kurasakan berikutnya adalah kenikmatan yang tak terlukiskan..mbak Eva memasukkan dan mengeluarkan penisku di dalam mulutnya dengan gerakan yang cepat sambil menggoyang-goyangkan lidahnya sehingga menggesek urat bawah kepala penisku itu.. Aaaaahhh Ouuhhhh mbaaak.. its great.. mbak.. youre doing it good.. ouhhh.. aku hanya bisa terduduk sambil mengerang nikmat dan mbak Eva tampak begitu menikmati penisku yang berada di dalam mulutnya sampai-sampai ia memejamkan matanya. Tangan kiriku kembali meremas-remas buah dada mbak Eva sedangkan tangan kananku menyibakkan rok bawahnya ke atas dan meraba pahanya yang mulus ke atas. terus ke atas. sampai tersentuh bagian bawah buah pantatnya yang dilapisi oleh CD tipis berwarna hitam. Mmmh.. MmmmhhEmmhhhh.. rintihnya sambil terus mengulum penisku ketika kuraba-raba vaginanya dari luar CDnya.. mbak Eva semakin memperkuat sedotannya sehingga memaksaku untuk semakin mengerang tak keruan deakan tak mau kalah, kumasukkan tanganku ke balik CDnya dari arah perut dan dengan mudah jemariku mencapai vagina yang sudah sangat basah itu.. begitu basahnya sampai-sampai terdapat noda basah di CD hitam itu. Dalam 3 detik kusibakkan bulu-bulu lebatnya itu dan jariku menyentuh sebuah daging sebesar kacang yang sudah menonjol keluar di bagian atas vagina guruku ini.. jari tengah dan telunjukku segera mengocok klit mbak Eva dengan cepat. Mmmmmmhh.. mmmmhhhaaaahhh.. mbak Eva melepaskan penisku dari mulutnya untuk berteriak histeris menikmati kocokanku di klitnya. Sekitar 5 menit kami saling mengocok, meremas, dan menghisap diikuti dengan gelinjangan dan jeritan-jeritan histeris, ketika tiba-tiba mbak Eva menengadahkan mukanya ke arahlu dan merintih Fi.. honey.. please do it now.. Tanpa menunggu kata-kata selanjutnya ku angkat tubuh janda cantik itu dari posisi berlututnya. Kusuruh dia meletakkan kedua tangannya di atas meja menghadap cermin rias sehingga mbak Eva kini berada dalam posisi menungging. Tampak buah dadanya bergelayut seakan menantang untuk diperah. Kupeloroti CDnya hingga kaki, kurenggangkan kedua kaki mulusnya, dan kusingkap roknya.. lalu kugosok-gosokkan penisku di belahan pantatnya sebelum kuturunkan menulusuri tulang ekornya.. anus.. dan  kutempelkan di pintu belakang vaginanya. Perlahan-lahan kusodokkan penisku ke dalam vagina kecil yang sudah sangat banjir itu.. aaaaahhhhh mbak Eva menggigit bibirnya menikmati centi demi centi penisku yang tengah memasuki vaginanya. semakin dalam kumasukkan penis besarku itu.. semakin dalam.. oooohhhhh honeyy..ooohhhh.. dan ..AAAAAAKHH jeritnya ketika dengan keras kusodokkan penisku sedalam-dalamnya di vagina guruku yang cantik itu. My Beby terdengar suara bisikan orang dengan nada takjub sekaligus ngeri datang dari arah pintu kamar mbak Eva yang sedari tadi memang terbuka.. suara seorang wanita aku terkesiap karena kaget.. dengan hati-hati kulirik ke arah pintu masuk.. SHIT!! Kulihat Atika sedang mengintip perbuatan kami dari balik pintu sambil menjepitkan tangannya dengan kedua paha di selangkangannya .. sudah berapa lama dia berdiri disitu?? Oh man.. apa yang harus kulakukan ?? kulihat mbak Eva tidak menyadari kehadiran adiknya. Tampak janda cantik itu masih menggigit bibirnya menikmati besarnya penisku yang terbenam penuh di dalam vaginanya. Akhirnya aku mengambil keputusan.. lets finish the ****ing first.. and deal with Atika later. Dengan segera kupompakan penisku dengan cepat dari arah belakang.. kutempelkan perut dan dadaku dipunggung perempuan itu dan kedua tanganku dengan keras meremas-remas danmemelintir kedua puting buah dada mbak Eva yang sudah sangat keras itu.. ohhhh..ohh.. auuw.. honey.. jangan keras-keras ngeremesnya.. sakiitt..ouww.. rintihnya sambil terguncang-guncang oleh sodokan penisku. Dengan sigap kuturunkan tangan kananku untuk mencari klitnya yang segera kutemukan tanpa kesulitan. Dengan lincahnya kuputar dan kukocok kian kemari daging sebesar kacang itu membuat tubuh mbak Eva menggelinjang keras dan jeritannya terengar sampai ke luar kamar. Kulirik ke arah pintu kamar..Atika dengan ekspresi takjub dan terangsang memperhatikan aku menyetubuhi kakaknya dengan ganas. Atika tampak betul menikmati ketidak berdayaan kakaknya yang hanya diam dalam posisi menungging dan enjerit-jerit histeris menerima sodokan-sodakan penisku. Melihat ekspresi Atika dalam mengintip, akupun semakin bernafsu untuk memperlihatkan padanya bagaimana aku memuaskan nafsu birahi kakaknya. Tiba-tiba mbak Eva mengangkat kepala dan badannya ke arahku dengan menengok ke arah kiri dan menjulurkan lidahnya. Dengan cepat kusambut lidah yang menggairahkan itu dengan lidahku dan kamipun berciuman dengan posisi mbak Eva yang tetap membelakangi aku.. Karena ia menegakkan badannya, mbak Eva menaikkan kaki kirinya ke atas meja riasnya untuk memudahkan aku terus menyodokkan penisku. Sambil terus melumat bibirnya dan menyodok, tanganku kembali meremas-remas kedua buah dadanya. Tangan kiri mbak Eva menjambak rambut di belakang kepalaku untuk mempererat tautan bibir kami. Bulu ketiaknya yang lebat menyebarkan wangi khas yang membuat aku semakin bernafsu lagi. Saat itu aku benar-benar berada dalam kondisi full capacity. Semua anggota badanku digunakan semaksimal mungkin untuk mencapai puncak kenikmatan. Bibir mengulum, tangan meremas buah dada, dan penis memompa vagina. Tiba-tiba mbak Eva merintih-rintih sambil terus mengulum lidahku. Tampak alisnya mengerut, wajahnya mengekspresikan seakan-akan kesakitan, ia dengan cepat membimbing tangan kananku yang masih asyik meremas buah dadanya untuk kembali memainkan klitorisnya, goyangan pinggulnya menjadi semakin cepat tak terkendali, dinding vaginanya mulai terasa berdenyut-denyut, tiba-tiba aaaahhh.. honey honeyy FIIII..SAYA kELUAAAARRR AAAAAHHH.. Seketika itu juga aku merasakan penisku disiram oleh cairan hangat dan dinding vagina wanita berusia 40 itu terasa memilin-milin penisku.. mbak Eva melepaskan bibirnya dari bibirku, pinggulnya masih bergoyang dengan irama perlahan menikmati sisa-sisa orgasmenya, sambil memejamkan matanya ia tersenyum. kamu bener-bener hebat Fi.. aku belum pernah mengalami sensasi seks seperti ini.. never Kembali aku melirik ke arah pintu, kulihat Atika masih mengintip dengan ekspresi bahagia bercampur iri. Bahagia karena ternyata kakaknya mendapat kepuasan sexual yang belum pernah dirasakannya selama ini, iri karena kakaknya mendapatkan kepuasan itu saat ini dan bisa memperolehnya lagi kapan saja sedangkan Atika masih harus menunggu sebulan lagi sampai suaminya pulang. Itupun kalau si suami bisa memuaskannya lahir batin. Terutama sesudah kasus di Dubai. Aku mencium pipi mbak Eva aku berbisik Saya belum keluar mbak.. Perempuan itu membuka matanya dan memandangku dengan penuh kasih sayang honey.. saya jamin.. kamu akan keluar dalam waktu tidak lebih dari 3 menit.. Ia mencabut penisku dari vaginanya dan membalikkan badannya. Kembali ia berlutut di hadapanku sambil mulai mengocok penisku my Beby Fi punya kamu ini kok keliatannya makin lama makin besar aja sih.. Kulihat Atika masih juga mengintip dengan mulut sedikit ternganga. Ia tak bisa menyembunyikan rasa takjubnya melihat besarnya ukuran penisku dibandingkan dengan jemari dan mulut kakaknya. Tanpa menunggu jawabanku, mbak Eva mulai mengulum dan menyedot penisku dengan cepat. Tangannya yang satu mengocok penisku dan yang
lainnya meremas-remas kedua bola ku. Kombinasi tangan, bibir, dan lidahnya ini benar-benar tidak mampu mebuatku bertahan lebih lama lagi. Kurasakan penisku semakin menegang.. semakin menegang mbaaak..saya..saya mau mbaak.. mbak Eva mempercepat kocokan dan sedotannya seraya mengangguk memberi tanda OK untuk memuncratkan maniku di dalam mulutnya. Aku mengerutkan alisku, wajahku menyeringai nikmat, mataku terpejam.. mbaaakk..saya ngga kuat lagi mbaakk..OAAAAAAHHHH craaat..craaat.. craaat.. pada 3 muncratan pertama ini mata mbak Eva terbelalak ketika menerima muncratan maniku di dalam mulutnya.. tampak ia gelagapan sejenak karena belum terbiasa..beberapa tetes mani mulai mengalir keluar dari ujung bibirnya.. mbak Eva memejamkan matanya dan GLEK.. dia menelan semua mani yang ada di mulutnya..dan dengan cepat mengeluarkan penisku dari mulutnya seraya masih terus mengocoknya dan..crat..crat..crat.. 3 muncratan berikutnya mengenai mata, pipi, dan bibirnya.. kulirik Atika ternganga melihat kakaknya yang berusia 40 tahun itu bisa dengan buasnya menjilati air mani seorang bekas muridnya yang baru seminggu tinggal di rumahnya. Kulihat Atika meremas buah dadanya sendiri beberapa kali sebelum ia menyelinap dan hilang dari pandanganku. Aku mengangkat tubuh mbak Eva dan kupeluk ia erat-erat I think we need to hurry.. were getting late.. bisikku. Yes youre right.. honey saya pergi duluan ya see ya tonight  janda montok itu mengedipkan matanya sambil membenahi bajunya. Aku bergegas keluar sambil memikirkan Atika. Bagaimana aku menjelaskan semua ini padanya ? Aku masuk kembali ke kamar mandi untuk take the second shower .. sayup-sayup terdengar teriakan mbak Eva honey saya duluan ya.. byeee.. lalu terdengar suara mobilnya keluar dari garasi. Sambil menikmati siraman air hangat beberapa skenario penjelasan keluar di benakku tapi tak ada satupun yang kelihatannya masuk akal untuk Atika.. tapi..wait a minute kenapa aku harus menjelaskan padanya? kenapa tidak melibatkannya saja sekalian dalam permainan ini dan dia punya alasan untuk melakukan ini.. kesepian. suami pengkhianat.. YES!! THATS THE ANSWER !! Cepat-cepat aku menyelesaikan mandiku kemudian dengan mengenakan handuk di pinggang aku berjingkat menuju kamar Atika. Aku yakin ia ada di dalam. Kuintip dia dari jendela.. YES.. dia ada di dalam.. tapi apa yang sedang dilakukannya..? Tampak Atika tidur membelakangiku menghadap lemari kaca. Kuperhatikan dengan seksama tubuh tinggi semampai mirip Dian Nitami itu. Baru kusadari bahwa Atika memiliki tubuh yang sangat menggairahkan. Tinggi semampai, kulit putih dengan otot kencang tanpa kerutan, wajah manis, buah dada sedang dan ketat, pinggul besar..BOY.. I really.. really want her.. and I mean..NOW tanpa sadar penisku kembali berdiri tegak. Dalam hati aku mengutuk suami Atika..Stupid husband !! Sudah punya istri begini cantik dan menggairahkan, masih saja cari-cari di luar (untung aku berlum menikah.. jadi bisa maki-maki seperti itu..). Sambil berbaring Atika menggesek-gesekkan kedua pahanya. Ia juga memasukkan jari tangan kanannya ke dalam CD tipisnya yang berwarna pink. CD nya terlihat karena rok mini hitamnya telah melorot sampai di bawah pinggul. Dari kaca di hadapannya kulihat tangan kiri Atika sambil memejamkan matanya sedang meremas-remas buah dadanya yang sedang namun penuh terisi sambil sesekali memilin-milin puting merah jambunya yang terlihat tegang berdiri itu.. Beby.. rupanya ia sedang bermasturbasi untuk menyalurkan birahinya yang bangkit akibat melihat aku menyetubuhi kakaknya. Hmm perfect time.. pikirku. Diam-diam aku masuk ke dalam kamarnya dan dengan berjingkat mendekati kasur busanya. Kujatuhkan handukku sehingga dalam waktu sedetik aku sudah dalam keadaan telanjang bulat dan penisku sudah berdiri dengan gagah perkasa menanti tempat untuk berlabuh.Lapat-lapat kudengar istri kesepian itu merintih seirama dengan gerak tangannya di selangkangan. Secepat kilat dan tanpa terdengar aku berbaring dibelakangnya, menyusupkan tangan kiriku melalui kepala kirinya untuk memiting lehernya dengan siku sebelah dalam. Bersamaan dengan itu, dengan tak kalah cepatnya aku menyusupkan tangan kananku ke dalam CD Atika, meminggirkan jermarinya dengan paksa, dan mulai mengocokkan jari tengah dan telunjukku di klitnya yang sudah sangat membengkak itu WAAAAAAA Atika menjerit kaget melihat tubuhnya dipiting oleh seorang laki-laki bugil yang tangannya kini tengah mempermainkan klitorisnya. Ia pun terlihat shock ketika penis besarku menggesek kulit punggungnya yang putih mulus itu R..Rafi !!! NGAPAIN KAMU !! bentaknya sambil merapatkan kedua pahanya dan berusaha menarik tangan kananku yang semakin cepat mempermainkan klit dan vaginanya yang sudah banjir tak keruan itu.. Tangan kiriku yang kupergunakan untuk memiting dengan cepat kuturunkan ke arah dadanya dan dengan sigap meremas kedua buah dadanya yang nampak ranum dan telah terlepas dari BH pink nya. Puting nya yang berwarna merah jambu kecoklatan itu sudah menegang pertanda birahinya sudah sampai di puncak OUH..bangsat kamu Fi.. BANGSAAAT.. makinya sambil meronta-ronta mencoba melepaskan dari pelukanku, remasanku di kedua buah dadanya, dan kocokanku di klitorisnya leppaskan aku.. LEPASKAN !! Aku akan melepaskan kamu kalau kamu jawab pertanyaanku Aku berbisik sambil menempelkan pipi kiriku ke kupingnya Berapa lama kamu mengintip kami tadi..? Atika terkejut dan menghentikan rontaanya, sehingga tanpa sadar pinggulnya mulai bergerak menahan rasa geli dan nikmat atas kocokan jariku di klitorisnya Jawab Tika kataku sambil mulai menjilati telinga kanannya. Atika meringis kegelian. Sejak.. sejak dia menghisap barangmu pertama kali SHIT ! So she saw the whole thing !! Tiba tiba tubuh Atika kembali meronta dan ia menjerit You bastard.. you.. you ****ed my sister !! Perempuan
ini rupanya tidak gampang menyerah.. harus ada sedikit shock therapy. YES, I ****ED HER !! I ****ED YOUR SISTER !! But I ****ed her because she needed it she wanted it ..so bad .. AS BAD AS YOU DO !!! bentakku sambil dengan kasar sambil menurunkan CD nya dan dengan bantuan kaki kulempar CD itu ke lantai. Atika tampak shock mendengar kata-kataku ini badannya bergetar menahan emosi sedang matanya terlihat membenarkan perkataanku itu. Ia menghentikan rontaannya. Dengan cepat kuletakkan kembali jemari kananku di vagina adik mbak Eva itu dan.. .AAAUWW.. Atika menjerit sambil menggigit bibirnya ketika kutusukkan jari tengahku ke dalam vaginanya. Ia meringis sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.. No.no..Fi.. you cant do this.. I AM MARRIED !!!”Yes youre right Tik.. youre married.. dan sementara kamu kesepian disini.. suamimu berpesta pora dengan isteri orang di tempat lain.. wake up Tika.. wake up.. kamu begitu sering kesepian..begitu sering dikhianati.. dimataku kamu terlalu cantik dan terlalu baik untuk diperlakukan seperti ini oleh suamimu.. you dont deserve this.. Atika terdiam tak ada lagi perlawanan dalam dirinya.. ia memejamkan matanya rapat-rapat..di ujungnya terlihat air mata menetes selama 5 detik..yang kemudian dihapus oleh tangannya sendiri sesaat kemudian seraya masih menggigit bibir, pinggulnya mulai bergelinjang seirama dengan tusukan-tusukan tanganku di vaginanya. Terdengar bunyi kecipak pertanda vaginanya sudah dalam keadaan yang sangat banjir..Aku yakin, air matanya itu adalah air mata dendam pada suaminya yang menerlantarkan dan mengkhianatinyabukan karena perlakuanku padanya saat ini Tampak Atika menahan nafasnya ketika kumasukkan juga jari telunjukku ke dalam vaginanya ssssshh ssssshhh.. desisnya tanpa memberikan perlawanan lagi.. YESS dia mulai menikmatinya.. Aku mulai menciumi lehernya.. menjilati kuping kanannya Tubuh Atika mulai menggelinjang geli.. Atika sayang.. bisikku lembut Gimana kalau untuk sementara kamu melupakan bahwa kamu isteri orang ? Pikirkan saja tentang kesendiranmu.. kesepianmu.. sakitmu karena dikhianati.. kamu butuh belaian laki-laki Tika.. persis sperti kakakmu dan kamu berdua memiliki aku you can share right ? You have nothing to loose Sambil berkata demikian ku arahkan penisku ke pintu vaginanya. Dari arah belakang kutempelkan kepala penisku tepat di bibir dalam vaginanya.. Atika terkseiap, kurasakan otot-otot badannya menegang.. ia menoleh ke arahku dengan pandangan memohon.. Fi.. please not now a..aku masih ragu.. aku takut.. takut apa non..? tanyaku mesra seraya mulai memasukkan kepala penisku ke dalam vaginanya dan kuputar-putar di dalamnya.. HHH..Fig.ggellii..j..jangan Fi.. please.. bisiknya memelas bercampur dengan rintihan kenikmatan a..aku takut karena aku belum pernah nyeleweng.. ouhh.. Aku terus memutar kepala penisku di dalam vaginanya sambil ku dorong milimeter demi milimeter.. Fi..ouh..please.. jangan dulu j..jangaAAAAKHHH AAAAAHH..!!! Atika menjerit keras ketika dengan sekali sodok kuamblaskan penis raksasaku ke dalam vagina yang ternyata lebih kecil dari milik kakaknya. Kulihat mata Atika terbelalak..mulutnya ternganga.. wajahnya mencerminkan rasa terkejut bercampur cemas.. nafasnya semakin memburu.. buah dadanya bergerak naik turun dengan cepat.. Tika.. bisikku mesra Setelah ini kamu tidak akan pernah berpikir lagi bahwa kamu isteri orang.. Aku mulai memompapenisku perlahan-lahan.. kemudian makin cepat.. makin cepat.. Aahhh.. Fi.. pelan-pelannn.. pelan-pelaannn.. punyamu besar betul..aku takut sakiit,, Ufff.. no wonder Eva loves to suck it sooo much Selepas 5 menit Atika mulai menaikkan paha kanannya untuk memudahkan goyanganku dan rintihannya sudah berubah menjadi erangan-erangan keras.. ia pun sudah membiarkan tanganku dengan bebas meremas-remas buah dadanya dan memelintir putingnya yang ternyata lebih kencang dari kakaknya.. Ooohh Atika.. akhirnya menyerah juga kamu.. gerakan-gerakan Atika mulai terlihat rileks dan natural namun suasana tegang akibat pemaksaanku di awal permainan ini ternyata belum cair. Well keliatannya aku harus membuat suasana yang enjoy untuk kedua belah pihak.. Tiba-tiba kuhentikan pompaanku dan kukeluarkan penisku dari vaginanya. Atika menoleh ke belakang menatapku dengan pandangan bertanya-tanya W..why ? You want me to stop..? I dont know.. may be for some reason.. ya know.. pancingku sambil tersenyum mengBebya.. Atika menyeringai lebar.. belum pernah kulihat ia tersenyum semanis itu.. kubalikkan badan Atika, kupegang kedua pipinya, kudekatkan wajahke ke wajahnya lalu dengan lembut ku kecup bibirnya yang mungil itu ?Tika.. bisikku dengan suara serak Aku akan menggantikan suamimu selama dia tidak disini.. dan tak akan kubiarkan kamu sendirian dan kesepian lagi.. Atika menatapku dengan pancaran mata penuh kebahagiaan Promise..? tanyanya sambil terus menatapku. Hening sejenak sebelum aku menjawab dengan mantap I promise ! Tiba-tiba Atika merangkul leherku dan mencium bibirku dengan buas membuatku sempat gelagapan sejenak.. bibirnya yang mungil itu melumat bibirku dan lidahnya menjelajahi seluruh rongga mulutku. Nafasnya yang mendengus-dengus bercampur dengan rintihan kenikmatan ketika buah dadanya bergencetan dengan dada bidangku. Dengan tak kalah buasnya ku dorong tubuh Atika sehingga terhempas di atas kasur lalu dengan sekali renggut kubuka baju dan BH nya yang memang sudah hampir lepas sedari tadi. Atika pun dengan tak kalah cepatnya melepaskan roknya dan melemparkannya ke lantai sehingga kami berdua sudah dalam keadaan bugil. Dengan segera kutindih tubuh sintal wanita berparas mirip Dian Nitami. Kami dengan buasnya saling berciuman, menggigit, menjilat telinga, leher, dan puting.Suara-suara kecupan dan rintihan terdengar riuh di dalam kamar bernuansa biru muda itu. Air liur kami berceceran di seluruh tubuh. Tak kusangka gaya bercinta Atika seperti itu  beda sekali dengan kakanya yang halus dan lembut.. Atika dalam menyalurkan birahinya cenderung berperilaku histeris. Ini terbukti dengan jeritan-jeritannya dan gerakan-gerakan tubuhnya yang nyaris tak terkontrol. Tanpa membuang waktu lebih lama lagi kutempelkan kepala penisku di liang vaginanya dan dengan sekali tojosan penisku tenggelam di dalam vagina berbulu lebat itu.. OAAHHH.. besar sekali.. **** ME HARD FI.. **** ME HARD !!! jeritnya histeris. Tanpa basa basi aku memompakan penisku dengan keras dan cepat ke dalam vagina kecil itu. Tubuh langsing Atika terguncang-guncang dan buah dadanya tampak terlempar ke kiri dan ke kanan. Paha atasku berbenturan dengan pantat Atika menimbulkan suara yang berirama cepatplak..plak..plak..plak..plak.. Aku terus memompa sambil mengulum kedua buah dadanya. Pompaanku ini terus berlangsung selama 5 menit. Tiba-tiba aku merasa seluruh syarafku menegang..penisku mulai berdenyut-denyut Tika.. I think I am gonna cum.. erangku sambil mempercepat sodokanku. Atika memelukku dengan erat dan mencium bibirku sekuat-kuatnya .. pinggulnya berputar-putar semakin cepat juga Mmmph.. me toohh.. me too..hhh.. emphhh emmmph.. EMPHHHHHHH FIIIIII jeritnya seraya memanggil namaku ketika kurasakan seluruh otot perempuan itu menegang. Atika mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi sambil menyemburkan cairan hangat di dalam vaginanya ..disaat yang hampir bersamaan aku menyemprokan cairan maniku ke dalam vagina kecil yang sudan sangat becek itu.. selama kurang lebih 5 menit kami bertindihan
dengan lemas menikmati sensasi-sensasi seksual di seluruh tubuh kami.. ketika aku mengangkat wajahku tampak wajah Atika bersemu merah tanda ia mencapai kepuasan yang tiada taranya.. bibirnya menyunggingkan senyum dan matanya masih terpejam. Aku mengecup bibirnya puas Tik? Atik membuka matanya seraya menghela nafas Kamu benar-benar seperti oase di padang pasir buatku Fi.. thanks to open my eyes.. Kami berdua berbaring dan berpelukan dengan mesra untuk beberapa saat Tika.. I hate to say this.. but I have to go to the office..No Fi.. please.. not until I taste your cum.. like what Eva had.. Bisiknya sambil tersenyum. Aku tertawa. My Beby..this girl.. setengah jam yang lalu ia masih meronta-ronta menolakku.. tapi sekarang malah minta nambah dasar.. Lunch time OK? aku bergegas ke kamar mandi lagi.. Another shower !! Siang itu aku sengaja pulang ke rumah untuk lunch dan memuaskan birahi Atika yang ternyata sangat besar.. hampir aku tak percaya bahwa perempuan yang berlibido nyaris seperti seorang penderita hipersex itu bisa menjalani hidup tanpa sentuhan lelaki selama 4 bulan berturut-turut. Siang ini, aku memenuhi permintaan Atika untuk menyetubuhinya di atas meja dan di bawah pancuran air kamar mandi. Dan tentunya, seperti permintaannya, kubiarkan dia menelan habis maniku ketika ia membuatku orgasme dengan kepiawaian oral sexnya
Pembaca setia, tentunya anda bertanya-tanya bagaimana aku memanage hubunganku dengan mantan guruku mbak Eva dan adiknya Atika. Sehari sesudah permainan histerikku dengan Atika, mbak Eva menemuiku. Atikatold me what you did to her yesterday.. Kata-kata singkat itu di ucapkan dengan nada bergetar menahan emosi. Aku betul-betul lemas mendengarnya.. yah.. kejadian juga.. bisa-bisa malah aku kehilangan mbak Eva karena perbuatanku ini.. Akhirnya aku mengusulkan untuk melibatkan Atika dalam pembicaraan ini yang akhirnya membawa kami bertiga pada suatu diskusi paling terbuka yang pernah aku alami. Mbak Eva, Atika , dan aku saling membagi perasaan kami dengan apa adanya, tanpa basa-basi, tanpa maksud terselubung.. luar biasa !! keterbukaan ini, ajaibnya, membuat perasaan kasih sayang diantara kami semakin kuat. Akhirnya kami sepakat, bahwa dalam seminggu 2 hari waktuku untuk mbak Eva, 1 hari kosong, 2 hari berikutnya untuk Atika, dan 2 hari sisanya kosong. Karena hubungan kami ini murni hubungan sexual, maka sengaja kami masukkan hari-hari kosong untuk memberi kesempatan tubuhku beristirahat. Tapi ya dalam praktek sih.. itu terserah aku.. kalau aku sedang mood untuk permainan kasar.. ya aku temui Atika.. kalau sedang mood permainan lembut.. ya aku temui kakaknya.. GILA ! Ini memang pengalamanku yang paling gila !! But its REAL !!!
Buka mulutnya dong mas Rafi.. Amari menyodorkan sepotong kue ke
mulutku. Aku menyambutnya sambil pura-pura menggonggong sehingga membuat
anak gadis mbak Eva itu tertawa geli melihat tingkahku. Hari ini genap sudah
sebulan aku tinggal di keluarga mbak Eva. Seminggu terakhir ini load
pekerjaanku agak berkurang sehingga hari-hari kosong ku selain kupergunakan
untuk memberi kepuasan extra pada mbak Eva dan Atika (kan hari
kosong mestinya istirahat..), juga kupergunakan untuk mengenal Amari
lebih dekat. Anak gadis yang semula kutaksir berusia 18 tahun itu ternyata
berumur 21. Mama memang kawin muda.. dia melahirkan Ria ketika berumur 19
tahun..!! Hebat ya Katanya ketika kutanya usia sesungguhnya. Ya, aku
tahu kalau mamamu hebat Amari.. mamamu dan tantemu adalah wanita-wanita yang
hebat di atas ranjang.. hebatnya lagi, mereka bisa menutupinya darimu. Kalau
kamu sendiri gimana ? tanyaku memancing Yaaa.. yang penting
kuliah selesai dulu.. tapi, ngga juga sih.. namanya juga jodoh.. kita
ngga pernah tau.. kalau besok tiba-tiba datang seorang pangeran tampan yang
kaya raya dan baik hati lalu melamar Ria ? Masak nolak? Kalau gitu
kuliahnya ngga selesai dong..”Lho mas ini gimana, ya kasih syarat dong.. boleh
kau melamarku tapi biarkan aku menyelesaikan studi ku.. gitu looo..
Amari memang anak yang sangat cerdas. Buktinya tahun depan ia akan
meraih gelar insinyur di IPB. Dengan pengetahuannya yang luas ia selalu
menjadi teman diskusi yang menyenangkan ditambah lagi dengan sifat keibuan dan
perhatiannya yang tinggi pada orang lain, membuat Amari menjadi
sosok ideal bagi setiap pria untuk dijadikan seorang pendamping hidup..
Oh satu lagi.. soal fisik ! Tubuh Amari adalah kombinasi antara mbak Eva
dan Atika. Tubuhnya tinggi semampai, ukuran buah dadanya persis
seperti ibunya dan jauh lebih kencang dan ketat, maklum perawan. Gadis ini
juga mempunyai hobi mengkoleksi BH yang bentuknya aneh-aneh entah
dari mana didapatnya itu.. Seperti saat ini karena ia mengenakan kaos
komprang bergambar Tweety favoritnya maka bila lengannya diangkat, maka
terlihatlah buah dadanya yang besar itu dibalut oleh BH nya yang bermodel
bikini dimana cupnya berbentuk sarang laba-laba sehingga kulit buah
dadanya yang putih itu dapat terlihat. Putingnya ditutup oleh gambar seekor
laba-laba kecil. Bila sedang bercerita dengan semangat, tampak gundukan
besar itu bergoyang-goyang. Wuih.. syurr juga aku dibuatnya. Urusan wajah,
Amari lebih mirip ayahnya yang asli Solo. Kalau dicari bandingannya
raut wajahnya bisa dimirip-miripkan dengan Widi AB THREE. Hanya saja,
hidung Amari lebih mancung dan tubuhnya lebih tinggi dan seksi. Secara
keseluruhan, Amari jauh lebih menarik dibanding Widi. Terus
terang, aku betah duduk berlama-lama di dekatnya.. So, gimana Fi ? Bisa ngga kamu nganter si Ria survey ? mbak Eva
bertanya seraya memberikan piring penuh dengan nasi hangat kepadaku. Sore
itu aku ia mentraktir seluruh keluarganya karena mendapat promosi menjadi
direktur program di kursus bahasa Inggris tempatnya bekerja. Iya mas, Ria
harus survey tentang pola tani di daerah perbukitan. Ini juga baru
survey lokasi kok.. belum penelitiannya.. jadi paling lama cuma makan waktu 2
hari.. Seekor kucing kelaparan tentu tak akan menolak diberi ikan asin.
Dan bagiku, Amari adalah ikan kakap !! Sure.. ngga masalah.. kapan
kita berangkat ? Tanyaku enteng.. Gimana kalo malam ini juga mas
Malam ini ? seruku be rsamaan dengan Atika. Mbak Eva tak kuasa untuk menyembunyikan senyumnya. Ia mengerti, karena malam ini seharusnya aku adalah jatah Atika. Dan hari Senin, suami Atika akan pulang
dari Dubai. Iya, malam ini, supaya Minggu sore kita sudah sampai lagi ke
Bogor.. soalnya kalau Minggu pulangnya kemalaman, kasian mas Rafi.. Senin
kan harus ngantor gimana mas ? Amari memandangku dengan kerlingan
mata bundarnya yang indah.. I dont mind.. lets go then.. jawabku
seraya melirik Atika. Istri kesepian itu tak dapat menyembunyikan
kekecewaannya. Alisnya mengkerut, bibirnya merengut, dan matanya menatapku
kesal. Well.. I am sorry my dear.. keliatannya aku harus mengecewakanmu nanti malam
Aku berjalan sambil menggendong ransel tentara di pundak. Aku dan Amari tengah menyusuri sebuah sungai yang terletak 60 km di selatan
Bogor. Kami sedang bersiap-siap melintasi sungai itu untuk mencapai desa Batu
Sumur yang terletak di areal yang berbukit-bukit. Dari deskripsi yang
diberikan oleh dinas pembinaan desa Pemda Jawa Barat, desa tersebut
tampaknya ideal untuk proyek penelitian akhirnya Amari. Masih terngiang bisikan
mbak Eva ketika melepaskan kepergian kami Fi.. promise me.. please dont
touch her.. she is still a virgin.. . Saat itu aku hanya tersenyum..
dan aku bersyukur bahwa I dont give my word to Eva, karena semakin lama
berdua dengan Amari, semakin sexy penampilannya dimataku.. (dasar mata
keranjang susah..!!) Wah, jembatan kayunya masih 2 km lagi
dari sini mas.. Ria menunjuk lokasi jembatan itu di peta Tapi jembatan
tali sudah keliatan.. tuh dia.. Gadis manis itu menunjuk ke sebuah jembatan
darurat terbuat dari tali tambang yang disimpul erat. Kuperhatikan wajah
manis yang menggunakan topi tentara, kemeja lapangan berwarna coklat,
dan celana pendek komprang dengan warna yang sama. Kemeja itu tak dapat
menyembunyikan keindahan tubuhnya. Di bagian dada tampak
kancing-kancingnya agak tertarik karena desakan dua buah dadanya
yang besar itu (kutaksir sekitar 36..). Namun karena badannya yang
tinggi (sedikit lebih pendek dariku yang 176 cm..) bentuknya jadi
proporsional.. dan indah. titik-titik keringat berkumpul di ujung hidung
mancungnya.. bibirnya yang mungil nampak kering oleh panasnya udara.. kain di
sekitar ketiaknya basah oleh keringat. Aku memandang jembatan tali itu
dengan agak kawatir.. Apa kuat menahan beban tubuh kita ? Apa tidak
sebaiknya kita pergi menuju ke jembatan kayu ? tanyaku sambil melihat potongan
ilalang dan bercak tanah merah yang menempel di betis dan pahanya yang
mulus itu. And walk for another 2 Kilo ?.. hmm.. mas Rafi..sebentar lagi
kayaknya mau hujan deh.. jadi kita harus cepat-cepat, no risk no gain..
katanya sambil tersenyum. Benar juga. Soalnya dari sungai itu kita masih
harus jalan 5 km lagi untuk sampai ke desa. Tampak tangannya membuka
kancing kemejanya yang ke satu dan kedua.. sehingga putihnya gundukan
besar buah dada itu terlihat olehku. Udara mendung sore itu semakin terasa
gerah saja.. Ok kalau begitu biar aku dulu yang nyeberang.. baru
kamu.. sungainya juga keliatan ngga terlalu dalem kok..  kataku seraya menapakkan kakiku di jembatan tali itu.. Aku merayap
perlahan-lahan.. memang tali itu sangat kokoh sehingga kekhawatiranku berkurang..
Mas.. Ria juga naik ya . talinya kuat kan..  Tanpa menunggu
jawabanku, gadis bertubuh tinggi sintal itu mulai merayap di belakangku.. tali
mulai bergoyang-goyang.. ingin aku berteriak untuk menyuruhnya kembali,
namun kuurungkan karena kawatir ia terkejut.. geraknya semakin cepat ke
arahku yang masih menunggu.. tiba-tiba kaki gadis itu tergelincir
badannya yang dibebani ransel kehilangan keseimbangan dan.. Mas..
AAAAAAAAIII  BYUUURRRR.. Amari tercebur ke dalam sungai berwarna coklat itu..
Aku terkejut melihat gadis itu menggapai-gapai.. My Beby..Amari
rupanya tidak bisa berenang !! Tanpa pikir panjang kulempar ranselku dan terjun
ke sungai. Tanganku memeluk lehernya dari belakang dan kuseret ke
sisi tujuan kami. Tubuh Amari terasa berat karena ia masih membawa ransel.
Amari megap-megap dengan wajah pucat karena terkejut. Ngga apa..ngga
apa..its OK.. youre save now.. Kataku sambil memeluk erat tubuh sintal
Amari.. wouww.. dalam suasana panik seperti itu masih juga dadaku terasa berdesir.. benar-benar montok tubuh perawan ini terasa dalam
pelukanku.. dengan spontan kucium keningnya untuk menenangkan Amari yang
masih pucat dan gemetar karena kaget. Tetesan air dari langit perlahan
mengetuk-ngetuk muka kami.. dan dalam 1 menit hujan turun dengan lebatnya diikuti
oleh kilat yang menyambar.. What a day aku melepaskan pelukanku dan
menyapu sekelilingku dengan pandangan.. ahhhh thank Beby, kuliat sebuah
gubuk kira-kira 200 m di depan kami. Amari.. disitu ada gubuk kataku
riang ayo kita kesana.. kuangkat tubuh gadis itu dan kupapah menuju
gubuk itu. Gubuk itu rupanya tak berpenghuni. Perfect! lalu kubuka ransel
Amari. Hanya ada bivak untuk bermalam dan kaleng makanan dan minuman..
shit.. pakaian kering ada di ransel satu lagi yang kulepaskan ketika
terjun ke sungai.. dan ransel itu seingatku juga tercebur ke dalamnya.. ya
nasib.. akhirnya ku bentangkan bivak sebagai alas duduk, dan kududukkan
Amari di atasnya ahhhh terdengan gadis itu menghela nafas lega seraya tersenyum mas Rafi.. thanks ya Ria udah ditolongin Aku balas
tersenyum its OK non.. lain kali lebih hati-hati ya ..? Lalu
kubuka bajuku dan menggantungnya di tali jemuran tua yang masih ada di
dalam gubuk itu. Amari memandang tubuhku yang cukup atletis itu
terlihat pandangannya menyapu perlahan dari otot leherku.. otot dadaku
yang bidang.. otot perutku yang berbentuk kotak-kotak kecil.
pusarku yang mulai ditumbuhi bulu.. semakin kebawah.. dimana bulu-buluku makin
lebat kebawah lagi dan berhenti di tonjolan di balik celana pendekku
Aku agak kikuk juga melihat penisku yang berdiri karena udara dingin.
Apalagi sambil dipandangi oleh mata cantik milik Amari itu. Entah apa
yang dipikirkannya tiba-tiba kulihat Amari terbelalak melihat
pahaku adduhh mas.. ada LINTAH !! serunya sambil bangkit dan mendekat ke
pahaku. Akupun panik dibuatnya. sebentar mas.. jangan bergerak.. ini ada satu..
dua.. lalu dengan serius ia berputar ke belakang, ke depan lagi..
tangannya tanpa sadar menyingkapkan celanaku yang cukup longgar semakin ke atas.. nah.. ada satu lagi mas..hhhhh mendadak ia seperti hendaktersedak ketika matanya tertumbuk pada CD ku yang basah kuyup sehingga tak
kuasa menutupi testis dan batang penisku yang jelas tercetak di kain
basah itu. Mungkin seumur hidup, perawan itu baru sekali ini melihat testis
dan batang penis yang tengah berdiri tegak itu.. Aku yang masih
memusatkan perhatianku pada lintah-lintah di pahaku itu dengan polosnya
membuka celana pendekku dan memelorotkannya ke lantai Ria.. tolong liat
lagi apakah masih ada lintah yang nempel di kakiku ? Mata Amari makin
terbelalak, karena kini terlihat benar bentuk batang penisku yang
tengah berdiri itu dari luar CD basahku.. bahkan belakangan baru
kusadari kepalanya yang laksana helm perang dunia II itu menyembul keluar
mengarah ke pusar. Emmm.. emmmm.. ngga deh mas.. cu..cuman tiga..
jawabnya tergagap sambil terus menatap kepala penisku. Aku masih juga
belum ngeh akan situasi yang sebenarnya bisa menjadi opportunity masih
dengan naifnya aku berkata pada anak mbak Eva itu Ria.. jangan-jangan
di tubuh dan kakimu ada juga lintah menempel.. sebaiknya kamu periksa
dulu.. Mendengar itu Amari langsung berdiri dan bergegas membuka kemeja
basahnya. Dibukanya kancing kemejanya yang ketiga.. (belahan buah dadanya
semakin jelas..) keempat.. (buah dadanya sudah terlihat lebih jelas..
putih warnanya di bawah cahaya matahari menjelang senja..) dan
terakhir..Amari membuka bajunya dengan kedua tangannya ke samping.. di saat
itulah aku melihat kedua buah dada besar berukuran 36 itu menggelantung
menantang untuk di jamah. Dan BH nya my Beby model BH nya..!!! Amari
menggunakan BH berwarna merah dengan bentuk bikini yang talinya
hanya selebar 1/2 cm !! Tapi yang membuat kepala penisku semakin
menyembul dari CD ku adalah penutup putingnya yang terbuat dari bahan transparan
berbentuk bibir Mick Jagger. Akibatnya, mataku dapat melihat
dengan jelas puting berwarna coklat kemerahan itu berdiri tegak di tengah
dinginnya hujan. Karena terburu-buru melepaskan, pakaian Amari tersangkut
di kedua sikunya di belakang punggungnya. Gadis itu menggoyang-goyangkan
tangannya untuk bisa segera terbebas dari belitan bajunya. Akibatnya, buah
dadanya bergeletar dan bergayut ke kanan dan ke kiri. Getarannya persis
seperti getaran puding besar yang diguncang piringnya. Aku mulai
terangsang melihat gadis setengah telanjang itu menggeliat-geliat di
hadapanku. Kembali terngiang pesan ibunya di telingaku.. Fi.. promise me..
please dont touch her.. she is still a virgin.. . Kembali kulihat buah
dada besar dengan putingnya yang bergelayut itu Ou what the hell kuhampiri tubuh mulus itu dan kuputar sehingga ia membelakangiku
Sini kubantu Ri.. tanganku menarik bajunya hingga terlepas. Sorry
Ria.. ini supaya cepat.. kutempelkan dada dan perutku di punggungnya yang
polos itu.. kujulurkan tanganku seakan memeluk perut depannya.. dan
tanganku membuka celana pendek komprangnya dan dengan cepat menurunkan
resleting. Ketika resletingnya sudah mencapai dasar dengan sengaja kutekan
resleting itu bersama jari-jariku ke selangkangannya Ahhhh mas Rafi
desahnya sambil melirik ke belakang dengan pandangan merajuk. Saat itu
praktis aku memeluk tubuh perawan itu dari belakang. Bagian depan tubuhku
kutempelkan ke punggungnya. Penisku yang semakin besar itu dengan tenangnya
berlabuh di belahan pantat Amari yang sekal itu.. Gadis itu rupanya merasa
bahwa penisku menempel di belahan pantatnya tiba-tiba aku merasakan
bahwa Amari sengaja menggerakkan otot pantatnya sehingga kedua buah pantatnya
bergerak menjepit penisku.. aaaawww.. nikmatnya yess keliatannya gadis
ini sudah mulai terpengaruh suasana saat itu pipi kananku menempel di
kuping kirinya. Dari balik punggungnya kulihat ke bawah buah dadanya
yang besar dan ketat itu berbentuk kerucut dengan putingnya yang sudah
menonjol.. entah karena dingin atau karena suasana Ria.. bisikku
dengan serak.. jangan panik ya.. di dada sebelah kiri kamu ada lintah..
Ria tercekat.. dengan raut muka ketakutan ia memandang buah dada
kirinya dan.. Iiiiiiih mas jijik.. buangin dooongg.. ya..ya..
biar aku periksa dulu lainnya.. supaya yakin ada berapa lintah yang ada di
tubuh kamu.. Akupun melepaskan celana pendeknya, sehingga saat itu..
kami dua orang anak manusia berlainan jenis, berpelukan dengan hanya
memakai pakaian dalam. Bentuk CD Amari lagi-lagi lain dari pada yang
lain.. bentuknya sih standar.. tapi di daerah vaginanya ditutupi oleh
kain bermotif jaring, sehingga otomatis dari jaring itu keluarlah
bulu-bulu keriting yang sangat lebat itu.. nafsuku sudah naik ke kepala.
Aku sudah tak peduli dengan pesan-pesan ibunya di dalam pikiranku
sekarang cuma ada satu kata.. Perawani !!. Tanganku mulai meraba-raba
punggungnya dari atas.. ke bawah melewati pinggang.. pantat buah pantat
kanan.. mas apa ngga bisa dilihat aja ? kalau diraba kan geli..
ujarnya tersenyum.. belum juga bisa kutebak senyum itu.. apakah artinya..teruskan atau..stop..!! biar yakin aja Ria..  kataku sambil
meneruskan rabaanku ke buah pantat kiri.. lalu kutelusuri belahan pantatnya ke bawah.. melewati anus.. terus ke selangkangan.. dan
kutekan tanganku di vaginanya Aaaaaa.. mas Rafi aaa.. tangannya kok
nakal.. nanti Ria marah nih.. Lagi-lagi anak mbak Eva itu melirikku dengan
pandangan merajuk.. kuputar lagi tubuhnya sehingga kita saling berhadapan,
kemudian aku berjongkok dan kulihat ada 2 lintah menempel di paha bagian
dalam kiri dan kanan.. bener-bener hebat lintah-lintah itu.. tau benar dia tempat-tempat strategis untuk menghisap darah.. tak lupa aku
memandang ke arah selangkangannya yang hanya tertutup jaring itu sehingga
tampak jelas segunduk daging gemuk yang ditutupi bulu-bulu keriting nan lebat
itu. Amari melihat tingkahku itu dan dengan segera menutupinya dengan
jari tangannya.. mas Rafiiii kok malah ngintip sihh.. mbok tolong
buangin lintahnya.. nanti Ria bilangin mama lo.. rajuknya dengan manja. Oke..Oke.. begini caranya lintah ini akan kita taburi
garam.., lalu kita buang.. begitu sudah lepas.. sebaiknya bekas gigitan lintah
itu kita sedot dan buang darahnya ke lantai supaya tak ada racun yang
masuk.. is that clear..? Ria mengangguk mendengar penjelasanku yang
terus terang cuma didasari oleh logika ngeres itu. Aku mengambil garam
yodium di ransel Amari, dan mulai kutaburi di lintah yang menempel di dada
kirinya.. Ria .. sorry.. bisa dibuka BH nya semua ? aku takut kalau
lintahnya lepas malah jatuh ke dalam cup BH.. bisa berabe nanti..  Ria
mengangguk menuruti permintaanku yang ditunjang mimik serius itu.. ia
menjulurkan kedua tangannya ke belakang punggung dan tassss.. terlepaslah
kedua buah dada cantik itu dan bergelayut dengan menantang. Begitu
dekatnya mataku sehingga aku bisa melihat urat-urat birunya di sepanjang
buah dada itu. Tangan kananku memegang buah dada kirinya, mengangkatnya..
sssss mau diapain mas..? bisiknya mendesis geli.. supaya garamnya
ngga kemana-mana.. jawabku seenaknya.. lalu kutaburi lagi lintah itu
dengan garam seraya menempelkan jari telunjukku di ujung putingnya..
mmass.. Amari menatap mukaku dengan mata sayu karena geli.. tubuhnya
mulai menggeliat pelan.. beberapa detik kemudian lintah itu
menggeliat-geliat dan dengan mudah kutarik dan kubuang. Amari meringis ketika
sedotan lintah itu terlepas.. Lalu kuturunkan mukaku, kudekati bibirku ke
bekas gigitan lintah yang berwarna biru itu, lalu perlahan-lahan
kujilat.. perih Ria..? tanyaku.. ehhhh.. g..geli.. rintihnya ketika aku
mulai mengecup-ngecup dadanya.. mula-mula perlahan.. kemudian sedikit
keras.. dan akhirnya kusedot dengan kuat.. Ehhhhh mmas Rafiii..?!?!?
rengeknya sambil menjambak rambutku.. mungkin maksudnya ingin mencegah..
tapi tak kulihat usaha sungguh-sungguh ke arah itu.. perlahan tapi pasti
kuperluas areal sedotanku bukan hanya di bekas gigitan lintah tapi bergeser
menuju putingnya..terus.. semakin dekat.. semakin dekat dan. AUUUUUUWWW
!!! Bersamaan dengan masuknya puting panjang Amari ke mulutku,
kuselipkan tangan kananku ke dalam selangkangannya melalui perut, kusibakkan
bulu-bulu keriting lebatnya, dan kujamah vagina mungil yang
masih sempit itu.. Amari terbelalak dan menutup kedua pahanya. Ia belum
dapat menerima kedatangan benda asing di daerah terlarangnya. Wow..
berarti belum pernah ada tangan lain yang piknik kesana selain aku..
kenyataan itu membuatku semakin terangsang.. Amari menggelinjang kegelian
ketika kusedot dan kugigit puting kirinya.. ia sama sekali tidak menolak ketika tangan kiriku mulai meremas dan memilin buahdada dan puting kanannya. Mmmasss..please.. stop dulu.. masih ada lintah yang mesti dibuang.. bisiknya dengan suara serak.. stop dulu katanya.. stop dulu..
kalau begitu pasti ada kelanjutannya.. Ria.. coba kamu berbaring.. Amari
mengikuti permintaanku, Sorry Ri.. kataku seraya membuka kedua belah
pahanya. Aku menelan ludahku berkali-kali.. susah betul kudeskripsikan dengan
kata-kata betapa merangsangnya ia dalam posisi itu.. lalu kutaburkan garam sebanyak-banyaknya di atas tubuh kedua lintah yang seharusnya
kuberi tanda jasa itu karena memberi kesempatan menelanjangi Amari di
hadapanku.. dan.. lintah-lintah itu menggeliat-geliat sebelum dengan mudah
kulemparkan ke luar kupandangi CD nya yang merangsang itu, kupandangi
bulu-bulu keriting itu.., kiturunkan wajahku mendekati selangkangannya..
sekilas kulihat Amari mengangkat kepalanya ingin melihat apa yang akan
kulakukan di selangkangannya.. kutempelkan bibirku di paha dalam kanannya..
bukannya kusedot, malah kutelusuri paha bagian dalam itu ke atas mendekati
vaginanya. Bau khas vagina perempuan menusuk hidungku.. dan aku
sangat hafal.. bahwa ini bau vagina yang sudah banjir !!
Ehhh hhhhhh ssssss masss.. desisnya sambil menggoyang pinggulnya ke kiri dan
kanan. Bibirku sampai sudah di vaginanya. Kukecup CD nya yang sudah basah oleh
cairan vagina Amari.. lalu dengan jari telunjukku kukuakkan CD di
selangkangannya itu ke samping sehingga tampak belahan vaginanya yang sudah mulai
terbuka namun masih tampak sempit itu.. kukecup bibir
vaginanya..kunaikkan bibirku ke arah atas dan kutemukan bagian yang menonjol sebesar biji
kacang lalu tiba-tiba.kukecup dan kusedot-sedot..
AAAAHHH ssss MASSS jeritnya sambil tiba-tiba bangkit dari tidurnya sambil menjambak
rambutku untuk menghentikan aktifitasku.. mas..please..MAS RAFI..PLEASE j..jangan mass.. nanti Ria keterusan OUUUHHH.. lenguhnya
ketika tanpa menghiraukan kata-katanya aku mulai memasukkan dan
menggerak-gerakkan lidahku ke dalam vaginanya. Aku menghentikan jilatanku, kuangkatwajahku
ke hadapan wajahnya.. kami berdua kini berada dalam posisi
dudukKaki Amari mengangkang .. sedangkan aku berlutut di hadapannya..
kupandang wajah cantik yang kini tak berani memandang langsung mataku..
matanya hanya memandang bibirku yang semakin dekat ke bibirnya.. semakin
dekat dan.. Amari memejamkan matanya.. tangannya naik memeluk leherku..
tanganku memeluk bahunya dan merapatkan buah dadanya ke dadaku..kamipun
berciuman dengan mesranya.. desahan dan rintihan halus terdengar memenuhi
gubuk itu.. sesekali kulepas bibirnya dan ku kecup kupingnya seraya
membisikkan kata-kata mesra.. Aku sayang kamu Ria.. kamu cantik sekali..
kemudian kulanjutkan ciumanku dengan kuluman lidahku dalam mulutnya..
Amari ternyata cukup mahir dalam hal cium mencium.. ia melumat habis
bibirku dan menjelajah bersih seluruh rongga mulutku.. masih sambil menciumi bibirnya.. perlahan-lahan kubaringkan dan kutindaih tubuh
sintal Amari dengan tubuh tegapku sehingga buah dadanya yang besar itu
serasa hendak pecah tergencet oleh dadaku.. dengan cepat kuturunkan
celana dalamku sehingga penisku seakan meloncat keluar dan berdiri tegak
mencari tempat berlabuh.. dengan lembut kubimbing tangan kanan Amari ke
selangkanganku dan kugenggamkan penis gemukku itu di tangannya.
Sambil menggigit dan mengecup bibirku, mata perempuan itu mendelik
ketika tangannya memegang raksasa kecil di selangkanganku itu..tangannya
secara refleks mulai bergerak maju-mundur..maju-mundur.. my Beby..
nikmatnya.. betapa nikmatnya kocokan seorang anak perawan yang ibunya pun
sering kusetubuhi.. kedua tanganku turun ke pinggang Amari dan dengan
cepat menurunkan CD nya.. tiba-tiba Amari meronta, tangannya melepaskan
penisku dan berpindah menahan CD nya agar tidak diturunkan.. ia
melepaskan bibirnya dari ciumanku dan dengan nafas tersengal-sengal ia
mendesah mas Rafi.. j..jangan mass.. Ria takut keterusan.. Ria takuut Ria
belum siaap Aku mengecup kening dan pipinya dengan penuh kasih
sayang..sh..sh..sh..sh..sh. jangan takut sayang.. ibumu
mengalami hal ini 3 tahun lebih dulu dari usiamu yang sekarang.. dan dia ngga
menyesal kan? Oke..kalau begitu kita akan bermain tanpa mengganggu
keperawananmu.. aku akan memasuki hanya kalau kamu minta..
setuju?? Ria
tersenyum lega dan mencium bibirku. Tangannya kembali mengocok
penisku dan akupun dengan leluasa menurunkan CD nya.. akhirnya Kaami
berdua bergumul dengan penuh nafsu dalam keadaan telanjang bulat
Amari mulai menggelinjang-gelinjang histeris Ouww..maaaass..maaaasss..
gellliiihhh aouww.. .. terutama bila kugesekkan penis raksasaku ke klit nya.
Untuk menambah kenikmatan gesekan itu.. Amari mengangkat kedua pahanya
sehingga kepala penisku menusuk-nusuk klitnya yang.ya ampuuun sudah
sangat bengkak itu tiba-tiba kurasakan hal yang aneh di kedua
pahakuya ampuuun.. lintah-lintah kurang ajar itu ternyata dengan santainya
masih menikmati darahku.. Kuhentikan kegiatanku Ria.. tolong aku ya??
Tolong buang lintah-lintah di kakiku.. Ria tertawa seraya mendorong
badanku ke samping Ya ampun..mas.. saking asyiknya Ria jadi lupa.. Kamu
ngerasa asyik Ria ? tanyaku memancing. Mariia tertunduk sambil tersenyum
lalu menganggukkan kepala. Pernah ngerasain asyik yang seperti ini
dengan orang lain ? Pancingku lagi.. cmon Fi.. cut it out.. its none
of your business.. tapi aku penasaran mendengar jawabannya.. sambil masih
terus menunduk Amari menggelengkan kepalanya.. tampak ia menggigit
bibirnya tanda menahan rasa malu.. yessss so I am the first time..
yessss. to be the first selalu memberikan kebanggaan tersendiri yesss ..
(dasar laki-laki !! first time aja diributin !!). Aku berbaring sambil
mengangkang, mata Amari tak bisa lepas dari penis gemukku yang
masih berbaring tegak dengan kepalanya yang nyaris menyentuh puser.
Tangannya menaburkan garam di tubuh lintah-lintah sialan itu.. dan tak
lebih dari semenit, binatang menjijikkan itu sudah pada berjatuhan. Amari melemparkannya jauh-jauh.. lalu langkah berikutnya ? Amari
mendekatkan mukanya ke arah selangkanganku perlahan-lahan.. semakin dekat..
semakin dekat.. dan terasa paha bagian dalam kaki kiriku di sedot..
setelah beberapa saat ia berpindah meneyedot bekas gigitan lintah di kaki kananku.. ketika itu kugesekkan penis raksasaku d pipinya
..tiba-tiba ia melepaskan sedotannya lalu membaringkan kepalanya di atas penisku
lalu seraya memejamkan mata ia membelainya dengan pipi kanan dan
kiri.. seperti sedang menyayangi anak kucingnya.. lalu ia menciumi dan menjilati
batang penisku dari arah testis keatas..terus ke atas.. perlahan tapi
pasti terus ke atas sejenak ia berhenti di urat di bawah kepala penisku
dan menggigitnya..Yaaaahhh..ouwww Ria.. enaknya.. belajar dari mana
kamu..? movie.. jawabnya pendek dan seketika itu juga ia membuka
mulutnya lebar-lebar dan mengamblaskan seluruh penisku ke dalam
mulutnya sungguh kasihan melihat Amari di saat itu.. ia persis seperti seorang
anak yang memasukkan 2 buah pisang ambon ke dalam mulutnya besar
sekali.. Kemudian ia menaikkan kepalanya naik.. turun..naik.. turun..
tiba-tiba naik-turun, naik-turun, kebih cepat lagi..lebih cepat lagi aku
bangkit duduk dan membelai punggung mulus Amari, yang dilanjutkan dengan
meremas kedua buah dada besar anak gadis itu terasa benar kenyanya di
telapak tanganku..Mmmmhhh..Emhhhhh Emhhhhhhh ia menjerit-jerit sambil
terus mengulum ketika kuperas keras-keras kedua buah dadanya
tiba-tiba aku berbaring kembali, namun tubuhku kupindahkan sedemikian rupa
sehingga wajahku tepat berada di bawah vaginanya..yess 69 position..
dan kubenamkan wajahku dalam hutan lebat milik perawan ini.. Aku
menjilati seluruh bagian bibir luar maupun dalam vagina Amari.. Perempuan
itu menggelinjang-gelinjang dengan dasyat di atas perutku. Ia juga
tak menolak ketika kuselipkan lidahku ke dalam vaginanya..semakin dalam..
semakin dalam.. lalu dengan lidah ditegangkan aku menggerakkan mukaku
maju-mundur di bawah vagina Amari. Perempuan itu sungguh-sungguh sedang dalam
puncak birahinya sehingga ia benar-benar lupa diri.. satu-satunya hal
dalam benaknya adalah.. kepuasan seksual.. apapun itu namanya
Kugulingkan kembali Amari, lalu kutindih tubuh sintalnya.. kembali kuciumi
kuping dan lehernya.. mata Amari tampak terpejam dan kulihat ia sudah
mengangkangkan pahanya seakan menanti sesuatu.. aku agak ragu-ragu melihat
sikapnya itu.. tapi tak ada salahnya mencoba.. kuarahkan kepala penisku ke dalam vaginanya. Kutempelkan di pintunya yang sempit itu.. tak ada
perlawanan.. hanya rintihan penantian yang menggairahkan.. mas.terus
masss aku mulai memasukkan penisku ke dalam vagina sempit itu.. 1 cm..3
cm.. 5 cm.. Amari menggigit bibir.. ia menghayati betul masuknya penisku
centi demi centi 7 cm.. aaaaahh  10 cm aaaAAAHH dan16 cm
..AAAAAAAAHHHHH BLESSSSS.. amblas sudah keperawanan Amari.
Tampak darah segar meleleh dari vaginanya dan membasahi bivak di bawah.
Amari menggigit bibir..alisnya berkerut..expresinya menunjukkan ia
sedang merasakan kesakitan buah dadanya yang bergeletar kesana kemari
kuremas dan kusedot tiba-tiba aku mulai menggenjot penisku keluar
masuk vagina Amari.. aaahhhh..mas aduh enaknyah..aduh
enaknyahhh..aaaahhhh.. Amari menjerit-jerit histeris mirip tantenya Atika. Gerakanku semakin
cepat dan semakin cepat.. tiba-tiba kurasakan otot-otot vagina Amari
berkontraksi.. seluruh tubuh wanita itu menegang..Amari memelukku dan mencium
bibirku erat-eratJuga pinggulnya berputar semakin cepat.. Aku semakin
cepat menggenjot penisku.. makin cepat.. makin cepat.. tiba-tiba
kurasakan sesuatu menyemprot dari penisku RIIIAAAAAA mmas RAFIIIAAAAAAHH crat..crat..crat..crat crat.. aku menembakkan spermaku seraya menerima siraman air panas dari vaginanya. Kami terhempas setelah mengarungi samudera birahi penuh nafsu ini. Amari memejamkan matanya. Tampak ada air mata meleleh di ujungnya.. Ria bahagia masRia puas..Kami saling bercumbu mesra sambil berpelukan selama kurang lebih lima belas menit, sebelum memutuskan untuk menggunakan baju lembab dan meneruskan perjalanan ke Batu Sumur. Survey itu sukses, dan aku sempat sekali lagi bersetubuh dengan Amari disebuah motel di Bogor sebelum kembali ke rumah.
Sampai bulan ke 6, aku menjalani kehidupan sex yang paling mengggairahkan selama hidupku. Setiap minggu aku harus menyetubuhi at least mbak Eva dan anaknya Amari juga Atika bila suaminya berlayar.. Sesudah
bulan ke-6 aku kembali ke Jakarta. Hubunganku dengan Amari berlanjut hingga kini. Mbak Eva hanya tau bahwa kita pacaran, tanpa tahu bahwa hubungan kami sudah seperti suami istri. Semenjak aku menjalin hubungan serius dengan Amari, aku berhenti berhubungan sex dengan mbak Eva. Janda cantik itu setahun kemudian menikah dengan seorang duda tanpa anak. Atika melahirkan seorang anak hasil hubungannya denganku. Namun, suaminya hanya tahu bahwa itu adalah anaknya. Atika mendapatkan sensasi yang luar biasa karena bisa memperoleh anak dari bukan suaminya. Sensasi ini berupa perasaan dendam yang terbalas. Aku hidup bersama dengan Amari yang tak pernah mengetahui hubunganku dengan ibu dan tantenya dan aku menghentikan petualangan sex ku setelah Amari ada di sisiku..at least sampai hari ini entah besok, atau lusa.

Cerita Dewasa Guruku Kekasihku

Posting Cerita Dewasa Guruku Kekasihku ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.


Cerita Dewasa Aku Dianggap Berondong

$
0
0

Cerita Dewasa – Nih cerita gue……waktu itu gue kemalaman disebuah jalan didaerah Jawa Timur, gue baru pulang dari Lamongan dan waktu gue kemalaman dijalan itu ada warung pinggir jalan (warungnya agak kecil, gue nggak mau kasih tahu, soalnya cuma buat gue sendiri, elu2 cuma boleh numpang ngaceng aja). Akhirnya gue putusin buat mampir diwarung itu buat mnum kopi, waktu itu sekitar jam 7. 30 malam, dan ada 3 orang laki-laki didalam warung itu, semuanya sedang makan. Sedangkan pemilik warung seorang wanita yang umurnya kira2 40 tahunan, eh ada ceweknya manis banget, umurnya belakangan gue tahu, 18 tahun. Tapi tuh cewek bodinya oke banget, do’i pake rok warna merah tua dan kaos oblong putih. Roknya kekecilan sehingga tuh pantat mancung banget, toketnya apalagi….didadanya kebayang bh warna hitam, badan gue jadi panas banget. Belakangan gue denger nyokapnya atau apalah manggil do’i dengan sebutan Ati.

Diem2 gue mergokin do’i ngelirik ke gue terus, badan gue makin panas dah. Sementara laki2 lainnya pada godain pemilik warung, setelah gue perhatiin emang boljug, biar udah stw tapi bodinya padat banget, apalagi pakai kebaya ketat begitu, toketnya gede banget, pokonya gede deh, pantatnya juga bahenol, tapi gue lebih nafsu sama anaknya (gue nggak tau anak atau bukan). Gue sih duduk diem2 aja sambil ngopi. “Kuehnya mas…..” Wanita yang belakangan gue tau namanya Mina nawarin gue kueh sambil tersenyum genit. Sialan gue jadi perhatian orang2 diwarung itu.

“Sombong si Mina, mentang2 ada yang muda” Tiba2 salah seorang dari laki2 disana nyeletuk. Si Mina monyongin mulutnya kearah laki2 itu. Gue mesem2 aja. “Payah dah…..udah kita jalan” Kata laki2 satunya lagi sambil membayar makanannya kepada Ati. Setelah itu mereka pergi semua, tinggal gue bertiga. Asyiiikkkk…… “Udah lama buka warungnya bu?” Gue mulai ngerapal. Si Ibu yg namanya Mina tersenyum manis. “Sudah 6 bulan mas……lumayan banyak langganan” Jawabnya. “Tapi sekarang kok sepi sih bu?” “Ah jangan panggil Ibu ah…jadi kedengarannya tua banget” “Habis?” “Panggil mbak aja ya…..dan ini keponakan saya, namanya Ati” Gue melirik ke Ati. Ati tersenyum manis banget kearah Gue. “Sekalian tempat tinggal?” Tanya gue lagi. “Iya….gini hari memang sudah agak sepi, biasanya sore2 baru ramai” Jawab Ati.

Sementara mbak Mina duduk dibangku panjang disamping gue. “Suaminya kemana?” Gue mulai mancing. “Bude udah janda mas, janda kembang” Celetuk Ati sambil cekikikan. Wanita itu melotot. “Husss!!!” Sergah mbak Mina. “Emang kembang sih……” Gue pancing lagi. “Ah nggak kok….si Ati lebih cantik” “Iya….dua2nya kembang deh……bikin hati nggak keruan” Jawab gue. mbak Mina cekikikan. “Genit ah….” Sergahnya. Ati mengedipkan mata kearah gue. Gila juga nih, kok kayaknya ada kong kali kong? “Kok bilang gitu aja dikatain genit?” “Habis mas memang kelihatannya genit” Kata si Ati. Gue senyum2 aja, terus gue sodorin cangkir kopi yang udah kosong ke Ati. Cewek itu mengambilnya padahal gue tangan gue belon lepas dari cangkir, kadung aja gue remes tangannya. “Geniit aahh….” Ati berseru tertahan. “Kok?” “Habis remes2 tangan segala” Gue pikir Budenya marah, eh nggak taunya gue lihat die malah senyum2. “Masak kepegang aja dibilang genit?” protes gue. “Mas memang genit sih” Celetuk mbak Mina. Sementara si Ati kebelakang, mungkin nyuci atau apa, gue nggak tau deh.

Gue keluarin rokok, tiba2 mbak Mina bangun terus menjulurkan tangannya kearah meja gue untuk mengambil piring bekas pisang goreng, waktu badannya membungkuk, toketnya persis menggantung didepan muka gue, gue makin kagum sama toket yang gede gitu, tapi kelihatannya masih keras banget. Gue lihat di balik kebayanya do’i pakai bh putih, belahan toketnya bangus banget, kayaknya do’i berlama2 beresin meja gue, soalnya sekarang gue lihat do’i pura2 beresin toples2 dan sekarang keteknya yang ada dimuka gue, terus nggak sengaja atau sengaja toketnya kena tangan gue waktu gue mau ngisap rokok gue.

Tanggung deh, apa yg terjadi terjadilah….gue gosok aja toketnya pakai punggung tangan gue, do’i bergetar sedikit. “Nakal ya….” Bisiknya. Gue makin berani, gue rejeng aja toket do’i. Memang bener masih sekel banget. Dan remasan gue bikin do’i gelinjang dikit. “Sssshhhhh……” Do’i mendesis, matanya kayak orang stone. Gue terusin remes, ekarang gue pakai dua tangan, dan do’i makin mendesis, tangannya mencengkram pinggir meja kencang. Gue pindahin tangan kanan gue kepantatnya, gue remes2 pantatnya yang besar. Do’i meliuk2kan pantatnya kayak mau menghindar, tapi cengkraman gue lebih cepat. “Aduh nakal sekali tangannya…….aduh gila” Do’i kaget waktu mulutnya gue sosor, mulutnya terasa panas, lidah gue masuk kedalam mulutnya, do’i akhirnya mengeluarkan lidahnya juga, terus gue kenyot lidahnya, gantian, napas do’i memburu hebat, kontol gue udah ngaceng berat sampai sakit. “Udah ah…..didalam saja” Tiba2 do’i meronta, terus membenahi kebayanya, terus masuk kedalam, gue baru sadar dari tadi Ati lagi berdiri didepan ambang pintung yang memisahkan warungnya dengan bagian rumah tinggal. Cewek itu mesem2, yang bikin gue kaget, toket do’i diremes sama mbak Mia waktu mbak Mia masuk kedalam. Gue segera bangun terus berjalan mengikuti wanita itu, pas sampai didepan Ati tangan gue meremas bagian bawah perutnya. “Aawww……jahat sih” Ati menjerit manja. Gue lihat mbak Mina masuk kesalah satu kamar yang pakai pintu warna hijau dan kuning. Gue segera ikut masuk. “Mas mau sama Ati?” Tanya mbak Mia.

Gue mengangguk. “Berapa?” Tanya gue. Mbak Mina senyum genit. “Dua ratus ribu” Jawab wanita itu. Mahal banget???? Tapi gue punya ide lain. “Sama mbka juga ya” Tawar gue. Wanita itu cekikikan. “Masak udah tua begini disuruh gituan?” Katanya, gue mesem2 aja. “Tapi kalo memang mau nggak apa2 deh, sama saya gratis aja, asal sama2 puas” Terus mbak Mina memanggil Ati, gue nggak mau tunggu Ati yang lagi tutup warung, gue langsung tomplok aja wanita bahenol itu. Mbak Mia cekikikan waktu mulut gue menjelajahi seluruh wajahnya, sementara tangan gue ngegerayangin seluruh tubuhnya. “Tolooong Ati…ada yang buas” Teriak wanita itu sambil menggeliat2kan badannya berusaha menghindar dari remasan tangan gue.

Tangan kanan gue mengangkat sarungnya sehingga pahanya yang mulus putih itu terlihat, terus gue rogoh kedalam sarung yang sudah tersingkap itu, mulut do’i gue lumat, lidah kami membelit2 nggak keruan, ciuman do’i hebat banget. Tangan gue udah ketemu sama gundukan daging ditengah2 selangkangan, segera gue masukin jari2 gue kedalam memeknya, agak basah sedikit dan panas. “Aduh enaak Ati….cepat Atiiiii” Do’i mendesis keras. Gue tusuk2 terus memeknya dengan jari tengah dan telunjuk gue, kadang2 gue pijit2 itilnya yang gede. Gue bisa merasakan bibir memek do’i yang sudah menggelambir, tapi gue jadi makin nafsu. Tangan gue bergegas membuka seluruh kebayanya, sehingga sekarang Do’i cuma pakai BH putih dan cd coklat muda. Bulu ketek do’i lebat banget, gue langsung ciumin keteknya yang berbau harum, do’i kegelian sambil menjerit2, gue takut juga tetangga bisa tau. Tapi do’i bilang jarak rumah antar tetangga sekitar 300 meteran. Aman deh.

Nggak lama kemudian Ati muncul, langsung gue tarik dan gue lumat mulutnya juga, sementara mbak Mina kayak kesetanan membuka pakaian gue. Cd gue ditarik keras, sehingga kontol gue yang udah ngaceng banget mencuat keluar. Langsung kontol gue dikocok2, gue lihat mbak Mia menjulurkan lidahnya dan menjilati lendir bening yang keluar dari ujung kontol gue. Biji peler gue dikenyot sama do’i dengan keras, gue merasa enak banget. Gue lumat mulut si Ati, tangan si Ati memijit2 puting tetek gue, aduh geli campur nikmat. Toket Ati dan mbak Mina gue remas bergantian, terus mbak Mia membuka bhnya sehinngga toketnya yang gede banget kayak loncat keluar dengan pentilnya yang super besar berwarna merah kehitaman. Si Ati bangun melepaskan pakainannya, sementara gue sodok kontol gue kedalam mulut mbak Mia. Wanita itu terlentang menerima sodokan kontol gue, mulutnya langsung mengikuti irama tusukan gue, kontol gue dikenyot abis, bulu kuduk gue merinding semua, sedotan do’i betul2 nggak ada duanya. Gue pompa terus kontol gue didalam mulutnya.

Tiba2 gue menjerit keras, badan gua kejang semua, mbak Ati menekan pantat gue sehingga kontol gue masuk 3/4 kedalam mulutnya, lidah do’i membelit2 kepala kontol gua, gua langsung semprot semua air mani gua kedalam mulutnya. Do’i kenyot terus kontol gua sampai gue gemetaran. Gue nggak tahan, gue jatuhin kepala gue keselangkangannya, yang langsung kepala gue dijepit sama pahanya, pinggulnya bergerak2 menggosok2kan memeknya kemuka gue. Gue porotin cdnya, sekarang gue bisa mencium bau memek doi yang enak banget, agak2 berbau pesing, tapi gue nggak perduli, gue kenyot memeknya yang berjembut lebat banget, lidah gue menguak bibir memeknya yang lebar, gue sedot habis itilnya, do’i menjerit2, tapi gue nggak perduli, nggak lama kemudian si Ati minta dijilatin juga, langsung deh gue pindah kememeknya si Ati.

Memek Ati kalah enak dibanding memek mbak Mia, soalnya lubang memeknya masih kecil, sehingga lidah gue enggak bisa masuk semua, itilnya juga kecil, kalo mbak Mia punya gede banget, lagian lobangnya udah lebar, sehingga gue bisa puas merasakan lendirnya. Si Ati berjongkok diatas muka gue, sementara mbak Mia mulai menuntun kontol gue kelubang memeknya. Blesss…..enak juga sih, gue heran juga biar lobang memeknya udah gede tapi kok kontol gue kayak dipijit2 didalam. Kontol gue belon ngaceng banget, tapi lumayan juga waktu didalam memeknya mbak Mia, pelan2 mulai joss lagi. Mbak Mia mengerang2 sambil memandang kegiatan gue menjilati memeknya Ati, sekalian lobang pantatnya juga gue kobel2 deh. Si Ati menjerit2 keenakan, do’i betul2 menikmati jilatan gue, pinggulnya meliuk2, kadang2 itilnya digosok2 kehidung gue, gue sih oke2 aja deh, lagian baunya juga enak sih. “Mas….mas…..aduh Mas…….aduh enak nih…..aaaa…a.aa.aa” Mbak Mia mengenjot kayak orang gila, sanggulnya lepas, sehingga rambutnya tergerai bebas, mulutnya monyong mendesis2, terus gue merasa memeknya diteken habis, sampe2 gue pinggang gue ngilu diteken gitu.

Tangan mbak Mia menarik2 pentil tete gue, gue kegelian. tapi do’i terus mengenjot sampai tiba2 matanya berbalik putih, terus enjotannya diam, pinggulnya diulek2, do’i menyusupkan kepalanya ketoket gue, terus pentil toket gue disedot2, geli banget, bulu gue pada merinding, pinggul mbak Mia masih kadang2 tersentak, kontol gue masih terbenam dalam. “Gantian mbak….” Celetuk si Ati. Mbak Mina bangun membiarkan Ati yang duduk diatas badan gue, terus kontol gue yang masih tegang dituntun ke memeknya, bless….enak bener! Memek Ati masih peret banget, gue jadi semangat mengikuti enjotan cewek itu. Sementara Mbak Mina ngisepin pentil toket gua, gue sampe kegelian, tangan gue masuk kelobang memeknya, gue kobok2, basah banget.

Terus ngak lama kemudian gue colok lobang pantatnya, Mbak Mina tersenyum genit sambil memandang gue, pinggulnya diayun2, sehingga telunjuk gue keluar masuk lobang pantatnya. Asik bener….. “Enak….” Desah Mbak Mina, si Ati juga mendesis2, nggak lama gue merasa mau meledak keenakan. “Mau keluarrrr…..” Gue teriak. Sontak si Ati bangun terus kontol gue disosor masuk kedalam mulutnya. Seketika itu juga air mani gue meledak banyak, menyemprot2 hebat, si Ati tersentak2 kepalanya waktu gue ewein mulutnya, mbak Mina nggak mau kalah, dijilat2 air mani yang keluar dari sela2 mulut Ati. Gue merasa puas bener, terus mbak Mina nuntun gua ke kamar mandi, sampai disono gue masih dikerjain juga, tapi kali ini gue sodok aja lobang pantatnya, buset cing….rasanya heboh!!!

Cerita Dewasa Aku Dianggap Berondong

Posting Cerita Dewasa Aku Dianggap Berondong ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Anak Tetangga Berondong

$
0
0

Cerita Dewasa – Sebagai seorang Ibu rumah tangga pekerjaan pagi itu sudah aku selesaikan. Aku hempaskan diriku di sofa ruang keluarga untuk melihat acara TV pagi itu. Setelah aku pindah-pindah channel TV ternyata nggak ada acara yang menarik. Akhirnya aku putuskan untuk tiduran di kamar tidur. Setelah merebahkan badanku beberapa lam ternyata mata ini tidak mau terpejam. Rumah yang besar ini terasa sangat sepi pada saat-saat seperti ini. Maklum suami bekerja di kantornya pulang paling awal jam 15.00 sore, sedang anakku yang pertama kuliah di sebuah PTN di Bandung. Anakku yang yang kedua tadi pagi minta ijin untuk pulang sore karena ada acara extrakurikuler di sekolahnya. Sebagai seorang istri pegawai BUMN yang mapan aku diusia yang ke 45 tahun mempunyai kesempatan untuk merawat tubuh.

Teman-temanku sering memuji kecantikan dan kesintalan tubuhku. Namun yang sering membuatku risih adalah tatapan para lelaki yang seolah menelanjangi diriku. Bahkan temen-teman anakku sering berlama-lama bermain di rumahku. Aku tahu seringkali mata mereka mencuri pandang kepadaku. Rumahku terletak di pinggiran kota S, kawasan yang kami huni belum terlalu padat. Halaman rumahku memang luas terutama bagian depan sedang untuk bagian samping ada halaman namun banyak ditumbuhi pepohanan rindang. Kami membuat teras juga disamping rumah kami. Sedang kamar tidurku dan suamiku mempunyai jendela yang berhadapan langsung dengan halaman samping rumah kami. Belum sempat memejamkan mata aku terdengar suara berisik dari halaman samping rumahku. Aku bangkit dan melihat keluar. Kulihat dua anak SMP yang sekolah didekat rumahku. Mereka kelihatan sedang berusaha untuk memetik mangga yang memang berbuah lebat.

Tentu saja kau sebagai pemilik rumah tidak senang perilaku anak-anak tersebut. Bergegas aku keluar rumah. Seraya berkacak pinggang aku berkata pada mereka,Dik, jangan dipetik dulu nanti kalau sudah masak pasti Ibu kasih.Tentu saja mereka berdua ketakutan. Kulihat mereka menundukkan wajahnya. Aku yang tadi hendak marah akhirnya merasa iba.Nggak apa-apa Dik, Ibu hanya minta jangan dipetik kan masih belum masak nanti kalau sakit perut bagaimana aku mencoba menghibur.Sedikit mereka berani mengangkat wajah. Dari dandanan dan penampilan mereka kelihatan bahwa mereka anak orang mampu. Melihat wajah mereka mereka yang iba akhirnya aku mengajak mereka ke dalam rumah. Aku tanya kenapa pada jam-jam belajar mereka kok ada diluar sekolah ternyata pelajaran sudah habis guru-guru ada rapat. Setelah tahu begitu aku minta mereka tinggal sebentar karena mungkin mereka belum dijemput.

Iseng-iseng aku juga ada teman untuk ngobrol. Benar dugaanku mereka adalah anak-anak orang kaya, keduanya walaupun masih kecil namun aku dapat melihat garis-garis ketampanan mereka yang baru muncul ditambah dengan kulit mereka yang putih bersih. Yang satu bernama Doni yang satunya lagi bernama Edo. Ketika ngobrol aku tahu mata-mata mereka sering mencuri pandang ke bagian dadaku, aku baru sadar bahwa kancing dasterku belum sempat aku kancingkan., sehingga buah dadaku bagian atas terlihat jelas. Aku berpikir laki-laki itu sama saja dari yang muda sampai yang tua. Semula aku tidak suka dengan perilaku mereka namun akhirnya ada perasaan lain sehingga aku biarkan mata mereka menikmati keindahan payudaraku. Aku menjadi menikmati tingkah laku mereka kepada diriku.

Bahkan aku mempunyai pikiran yang lebih gila lagi untuk menggoda mereka, aku sengaja membuka beberapa kancing dasterku dengan alasan hari itu sangat panas. Tentu saja hal ini membuat mereka semakin salah tingkah. Sekarang mereka bisa melihat dengan leluasa. Hayoo.. pada ngliatin apa!, Aku pura-pura mengagetkan mereka. Tentu saja ini sangat membuat mereka menjadi sangat salah tingkah. Ti.. dak.. kok.. Bu Nita Doni membela diri. I.. itu acara TV bagus Bu Nita Edo menambahkan. Nggak apa-apa Ibu tahu kalian melihat tetek Ibu to.. ngaku aja aku mencoba mendesak mereka. E.. Anu Bu Nita Edo nampak akan mengatakan sesuatu, namun belum lagi selesai kalimat yang diucapkannya aku kembali menimpali, Mama kalian kan juga punya to, dulu kalian kan netek dari Mama kalian I.. ya Bu Nita Doni menjawab. Tapi sekarang kami kan sudah nggak netek lagi, lagian punya Mama lain ama punya Bu Nita Edo nampaknya sudah mampu menguasai keadaannya. Lain bagaimana? Aku menanyakan. Punya Mama nggak sebesar punya Bu Nita Doni menyahut.

Kata-kata tersebut membuat aku berpikiran lebih gila lagi. Gairahku yang semakin meninggi sudah mengalahkan norma-norma yang ada, aku sudah kehilangan kendali bahwa yang ada di depanku adalah anak-anak polos yang masih bersih pikirannya. Aku menarik kursi kehadapan mereka. Doni, Edo kalian mungkin sekarang sudah nggak netek lagi karena kalian sudah besar kalian boleh kok.. aku berkata. Tentu saja kata-kataku ini membuat mereka penasaran. Boleh ngapain Bu Nita sergah Doni. Boleh netek sama Ibu, kalian mau nggak..? tanyaku walau sebenarnya aku sangat sudah tau jawaban mereka. E.. ma.. u jawab Edo. Mau sekali dong Doni menyahut.Jawaban mereka membuat aku semakin bergairah.

Aku berpikiran hari ini aku akan mendapatkan sensasi dari pria-pria muda ini. Aku duduk dihadapan mereka kemudian dengan agak tergesa aku melepaskan daster bagian atasku sehingga kini bagian atas tubuhku hanya tertutupi BH warna krem. Sepertinya mereka sudah tidak sabaran lagi terlihat dari tangan-tangan mereka yang mulai menggerayangi susuku. Aku menjadi geli melihat tingkah mereka. Sabar sayang.. Ibu lepas dulu kutangnya sambil tersenyum aku berkata.

Setelah aku melepas kutang, tumpahlah isinya, sekarang buah dadaku terbuka bebas. Mata mereka semakin melotot memandangi payudaraku. Tampaknya mereka bingung apa yang harus mereka lakukan. Ayo dimulai kok malah bengong aku menyadarkan mereka. Mereka bangkit dari duduknya. Tangan mereka kelihatan berebut untuk meremas. Jangan rebutan dong.. ah.. Doni yang kiri.. e yang kanan perintahku. Birahiku semakin meninggi, sementara Doni sudah mulai mendekatkan bibirnya ke putingku Edo masih membelai sambil dipilin-pilin putingku. Edo mulai mengisap-isap putingku. Oh betapa seakan perasaanku melayang ke awan, apalagi ketika mereka berdua mengisap secara bersamaan nafasku menjadi tersengal.

Tanganku membelai kadang agak sedikit menjambak sambil menekan kepala mereka agar lebih dalam lagi menikmati buah dadaku.Mereka semakin menikmati mainan mereka aku semakin terhanyut, aku ingin lebih dari hanya ini. Aku semakin lupa. Ketika baru nikmat-nikmatnya tiba-tiba Edo melepaskan isapannya sambil berkata, Bu Nita kok nggak keluar air susunya?. Aku kaget harus menjawab apa akhirnya kau menjawab sekenanya, Edo mau nggak, kalo nggak mau biar Doni saja.. mau nggak? Mau.. Edo langsung menyahut. Doni tidak menggubris dia semakin lahap menikmati buah dadaku. Akhirnya aku ingin lebih dari sekedar itu. Don.. Edo.. ber.. henti dulu.. aku meminta.

Ada apa Bu Nita? Doni bertanya. Kita ke kamar saja yuk.. disini posisinya nggak enak jawabku. Kemudian aku berdiri tentu saja daster yang aku pakai merosot kebawah. Mata mereka menatap tubuhku yang sintal dengan penuh nafsu. Ayo.. aku mengajak.Aku berjalan ke kamarku hanya menggunakan celana dalam yang berwarna hitam yang kontras dengan kulitku yang putih. Seperti kerbau dicocok hidungnya mereka mengikuti diriku. Sampai di dalam kamar aku duduk di sisi ranjang. Don.. Edo.. sayang lepas saja seragam kalian pintaku. Tapi Bu Nita Edo masih agak ragu. Sudahlah turuti saja aku menyahut.

Dengan malu-malu mereka mulai melepas baju dan celana seragam mereka. Tampaklah kontol-kontol dari pria-pria muda itu sudah ngaceng. Rambut kemaluan mereka tampak belum tumbuh lebat, sedang batang kemaluannya belum tumbuh benar masih agak kecil. Namun melihat pemandangan ini libidoku semakin naik tinggi. Bu Nita curang. Edo berkata. Kok curang bagaimana? aku bertanya. Bu Nita nggak melepas celana Ibu! Edo menjawab. Gila anak ini, aku tersenyum kemudian bangkit dari dudukku. Celana dalamku kemudian aku lepaskan. Sekarang kami bertiga telanjang bulat tanpa sehelai benangpun.

Tatapan mereka tertuju pada benda yang ada dibawah pusarku. Bulu yang lebat dan hitam yang tumbuh menarik perhatian mereka. Aku duduk kembali dan agak meringsut ke rangjang lalu menaikkan kakiku dan mengangkangkannya. Memekku terbuka lebar dan tentu saja terlihat isi-isinya. Mereka mendekat dan melihat memekku. Ini namanya memek, lain dengan punya kalian aku menerangkan. Kalian lahir dari sini aku melanjutkan. Tangan mereka mengelus-elus bibir kemaluanku. Sentuhan ini nikmat sekali. Ini kok ada lobang lagi Doni bertanya. Lho ini kan lobang buat beol aku agak geli sambil menerangkan.

Jari Doni masuk ke lobang vaginaku dan bermain-main di dalamnya. Cairan-cairan tampak semakin membanjiri liang vaginaku. Sementara jari Edo kelihatannya lebih tertarik lubang duburku. Jari Edo yang semula mengelus-elus lobang dubur kemudian nampaknya mulai berani memasukkan ke lobang duburku. Aku biarkan kenikmatan ini berlangsung. Ouw.. a.. duh.. e.. nak.. sekali.. nik.. mat.. sa.. yang.. terr.. us aku merintih. Pria-pria muda ini agak lama aku biarkan mengobok-obok lobang-lobangku. Sungguh pria-pria muda ini memberiku kenikmatan yang hebat. Aku hanya bisa menggigit bibir bawahku tanpa bisa berkata-kata hanya rintihan dan nafas yang tersengal-sengal.

Akhirnya aku mendorong mereka aku bangkit dan menghampiri mereka yang berdiri di tepi ranjang. Aku berjongkok dihadapan mereka sambil kedua tanganku memegang diiringi dengan remasan-remasan kecil pada penis mereka. Aku mendekatkan wajahku pada penis Doni aku kulum dan jilati kepala penis muda nan jantan ini. Tampak kedua lutut Doni tergetar. Aku masukkan seluruh batang penis itu kedalam mulutku dan aku membuat gerakan maju mundur. Tangan Doni mencengkeram erat kepalaku. Sementara tanganku yang satu mengocok-kocok kontol Edo. Bu Nita.. say.. ya.. ma.. u.. ken.. cing.. Doni merintih. Tampaknya anak ini akan orgame aku nggak kan membiarkan hal ini terjadi karena aku masih ingin permainan ini berlanjut.

Kemudian aku beralih pada penis Edo. Tampak penis ini agak lebih besar dari kepunyaan Doni. Aku mulai jilati dari pangkal sampai pada ujungnya, lidahku menari di kepala penis Edo. Aku tusuk-tusuk kecil lobang perkencingan Edo kemudian aku masukkan seluruh batang penis Edo. Jambakan rambut Edo kencang sekali ketika aku semakin mempercepat kulumanku. Wouw.. a.. ku.. ju.. ga.. mo.. ken.. cing.. nih Edo merintih. Aku hentikan kulumanku kemudian aku bangkit dan naik ke atas ranjang lalu aku kangkangkan kakiku lebar-lebar sehingga memekku terbuka lebar. Siapa duluan sayang, itu tititnya dimasukkan ke sini aku berkata sambil tanganku menunjuk ke lobang vaginaku yang nampak sudah basah kuyup.

Mereka berpandangan, tampaknya membuat persetujuan. Dan akhirnya Doni duluan yang akan menusukku. Doni naik ke atas ranjang dan mengangkangiku tampak penis yang tegang mengkilat siap menusuk lobang wanita yang pantas menjadi neneknya. Aku tuntun penis Doni masuk ke lobang kenikmatanku. Aku tuntun pria muda ini melepas keperjakaannya, memasuki kenikmatan dengan penuh kasih. Dan bless.. batang zakar Doni amblas ke dalam vaginaku. Ah.. aku mendesis seperti orang kepedasan Masukkan.. le.. bih.. da.. lam lagi.. dan genjot.. say.. ang aku memberi perintah. Iya.. Bu Nita.. e.. naak.. se.. kali Doni berkata.

Aku hanya bisa tersenyum sambil menggigit bibir bagian bawahku. Tampaknya Doni cepat memahami perkataanku dia memompa wanita tua yang ada dibawahnya dengan seksama. Genjotannya semakin lama semakin cepat. Edo yang menunggu giliran hanya tertegun dengan permainan kami. Genjotan Doni kian cepat aku imbangi dengan goyanganku. Dan tampaknya hal ini membuat Doni tidak kuat lagi menahan sperma yang akan keluar. Dan akhirnya Sa.. ya.. mo.. ken.. cing.. la.. gi.. Tak.. ta.. han.. la.. gi.. Doni setengah berteriak. Kakiku aku lipat menahan pantat Doni. Doni merangkul erat tubuhku dan.. cret.. cret.. ser.. cairan hangat membajiri liang kewanitaanku. Doni terkulai lemas diatas tubuhku, butiran-butiran keringat keluar dari sekujur tubuhnya. Enak.. se.. ka.. li Bu Nita Doni berkata.

Iya.. tapi sekarang gantian Edo dong sayang aku berkata. Doni mencabut penisnya yang sudah agak mengempis dan terkapar lemas disampingku. Edo sekarang giliranmu sayang aku berkata kepada Edo . Kamu tusuk Ibu dari belakang ya. aku memberi perintah. Kemudian aku mengambil posisi menungging sehingga memekku pada posisi yang menantang. Edo naik ke atas ranjang dan bersiap menusuk dar belakang. Dan bless.. penis pria muda yang kedua memasuki lobang kenikmatanku yang seharusnya belum boleh dia rasakan seiring dengan melayangnya keperjakaan dia.

Tampaknya Edo sudah agak bisa menggerakkan tubuhnya dengan benar dari dia melihat permainan Doni. Edo menggerakkan maju mundur pantatnya. Aku sambut dengan goyangan erotisku. Semakin lama gerakan Edo tidak teratur semakin cepat dan tampaknya puncak kenikmatan akan segera diraih oleh anak ini. Dan akhirnya dengan memeluk erat tubuhku dari belakang sambil meremas susuku Edo mengeluarkan spermanya.. cret.. cret.. lubang vaginaku terasa hangat setelah diisi sperma dua anak manis ini. Edo terkapar disampingku.

Dua anak mengapitku terkapar lemas setelah memasuki dunia kenikmatan. Aku bangkit dan berjalan ke dapur tanpa berpakaian untuk membuatkan susu biar tenaga mereka pulih. Setelah berpakaian dan minum susu mereka minta ijin untuk pulang. Doni, Edo kalian boleh pulang dan jangan cerita kepada siapa-siapa tentang semua ini, kalian boleh minta lagi kapan saja asal waktu dan tempat memungkinkan aku berkata kemudian mencium bibir kedua anak itu. Aku memberi uang jajan mereka masing-masing 50.000 ribu. Dan sampai saat ini mereka telah kuliah, aku masih sering kencan dengan mereka. Aku semakin sayang dengan mereka.

Cerita Dewasa Anak Tetangga Berondong

Posting Cerita Dewasa Anak Tetangga Berondong ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Kereta Api Malam

$
0
0

Cerita Dewasa – Terlebih dahulu perkenalkan, nama saya Maimunah, saya sering dipanggil Munah. Almarhum suami saya seorang Kapten kapal suatu perusahaan angkutan laut swasta. Umur saya sekarang 42 tahun, dengan dua orang anak yang sudah berumah tangga. Meskipun umur hampir setengah abad, kata orang saya masih cantik dan seksi. Pekerjaan saya sekarang adalah sebagai pedagang konveksi, bahan pakaian saya buat di Yogyakarta, dan dikirim ke Jakarta. Tulisan di bawah ini adalah pengalaman pribadi saya waktu pertama kali berkencan dengan pacar saya.

Entah sudah berapa kali saya naik kereta api malam begini, baru malam ini hati saya berdebar-debar. Ada yang saya takuti? Sama sekali tidak. Jantung saya berdebar-debar karena penumpang di samping saya yang sejak tadi merebahkan kepalanya di atas bahuku. Penumpang itu, seorang laki-laki ganteng yang memperkenalkan dirinya, namanya Nana Permana. Dia berumur kurang lebih 20 tahun lebih muda dari saya, dengan tubuh yang tegap dan kulitnya yang bersih. Meskipun sebagian besar penumpang di atas K.A. VIP Argo Dwipangga sudah lelap, mata saya bahkan tidak mau saya pejamkan. Padahal waktu itu arloji sudah menujukkan pada angka satu. Jam satu malam. Tidak ada lagi suara orang bercakap-cakap atau bergurau. Semua sudah larut dalam mimpinya sendiri-sendiri. Jantungku tambah berdebar ketika dari balik selimutnya, pemuda tadi menyentuh dada saya yang juga tertutup selimut.

Ketika jari-jari tangan kanannya mulai meraba-raba payudara saya, rasanya saya mau berteriak keras-keras ingin memberontak karena kehormatan saya sebagai janda seorang Kapten kapal sedang dinodai. Tetapi saya malu. Nanti orang segerbong akan terbangun semua. Terpaksa saya biarkan saja. Rabaannya makin lama makin aktif. Mula-mula dielus-elusnya seluruh permukaan buah dada saya, lalu diremasnya pelan-pelan. Kadang, buah dada saya ditekan-tekan, lalu diremas-remas lagi. Demikian berganti-ganti payudara kanan dan kiri. Setelah meraba, menekan dan meremas-remas, putingnya dipilin-pilin di antara jari telunjuk dan ibu jarinya. Mula-mula terasa geli, tetapi lama kelamaan terasa nikmat. Payudara saya memang besar, seperti juga pantat saya. Meskipun payudara saya itu tidak lagi kencang seperti waktu muda, tetapi isinya masih padat. Perasaan apa ini? Mungkin perasaan nikmat yang tidak pernah saya rasakan lagi setelah 10 tahun ditinggal suamiku karena dia telah meninggal. Sejak itu, buah dadaku tidak ada yang meraba, demikian juga vaginaku tidak ada lagi yang “mengisi”. Tetapi malam ini, kurasakan kembali kenikmatan itu. Apalagi tangan kiri Mas Nana, juga mulai meraba pantatku.

Tidak itu saja. Tangan pemuda itu juga mulai turun, mengelus-ngelus perutku. Ke bawah lagi, tangan itu menggelitik vaginaku. Mula-mula bibir vaginaku diusap-usap dengan keempat jarinya, sambil ibu jarinya menekan-nekan klitorisku. Rasanya semakin nikmat. Kini saya tidak lagi dan berniat akan berteriak. Saya menikmati perangsangan pada vaginaku. Belum lagi sesekali jari telunjuknya dimasukkan ke liang vagina. Pelan-pelan jari itu diputar mengelilingi seluruh dinding vagina, sambil dimasukkan lewat bibir vagina dalam (labia minora). Aduh, bukan makin. Birahiku semakin terbangun setelah sekian lama saya tidak merasakan birahi yang memang sudah saya tunggu-tunggu. Cairan vagina mulai merembes dari dalam vagina. Saya rasakan debar jantung saya semakin kuat, nafasku sedikit tersengal. Tetapi di tengah gejolak berahiku tersebut, pemuda tadi berbisik, “Kita lanjutkan, di kamar kecil. Saya tunggu!”

Entah setan betina mana yang telah merasuki tubuhku. Yang jelas, bagaikan kerbau dicocok hidungnya, beberapa menit kemudian, saya menyusul pemuda tadi. Sampai di depan kamar kecil, pintunya sudah dibuka oleh Mas Nana. Saya kemudian masuk. “Aduh… ibu cantik sekali…” Tersentak juga saya mendengar ucapan pemuda tadi (Cantikkah saya?), tentu. Mana ada janda seorang Kapten kapal yang tidak cantik. Kalaupun ada, jumlahnya tidak banyak. Seberapa cantikkah? Tidak perlu susah-susah membayangkan. Kata orang, saya mirip artis film hot Eva Arnaz, itu artis yang lama pacaran dengan Adi Bing Slamet itu. Namun belum sempat saya menyambut ucapan pemuda yang wajahnya imut-imut mirip bintang sintron Anjasmara, leherku sudah dipeluk dengan kedua tangannya.

Bibirnya segera menerkam dan melumat bibir saya. Ditekannya kuat-kuat, sampai hidung saya tertindih hidung Mas Nana. Karena jadi sulit bernafas, tanganku mendorong dada Mas Nana. Tetapi Mas Nana bukannya mundur, tetapi justru serangannya semakin menggebu, hanya sekarang ke wilayah leher, bawah telinga, serta daerah dagu. Itu semua adalah daerah yang sensitif bagi wanita. Mungkin parfum lembut yang saya pakai ikut juga merangsang nafsu birahi Mas Nana, terlihat dari gerakannya yang seperti harimau kelaparan yang ingin cepat-cepat merobek dan memamah mangsanya. Saya sendiri sangat terangsang dengan bau parfum rambut dan body-lotion Mas Nana. Dan gelegak birahiku itu cukup dipuasi dengan amukan nafsu birahi serangan total Mas Nana.

Disamping wajahnya yang dienduskan ke seluruh tubuh saya, kedua tangannya seolah memegang kemudi yaitu buah dada saya. Meremas, menggoyang-goyang, memutar-memutar dan entah diapakan lagi, semuanya memberikan kenikmatan yang luar biasa. Dengan menempelkan penisnya ke vagina saya, saya seolah diajak terbang memasuki alam maya surga kenikmatan yang sudah lama tidak saya rasakan. Pegangannya ke payudaraku kadang dipindahkan ke alat vital saya, dielus-elus, ditarik-tarik klitorisnya. Rasanya diperlukan lima pasang tangan lagi untuk dapat meraba, menggerayangi, memijat-mijat seluruh tubuhku yang sintal ini sekaligus. Kemudian pindah lagi, sekarang kedua telapak tangannya mencubit dan mencowel pantatku seperti mencowel kue.

Karena terasa sakit, dengan manja saya membisikkan, “Sakit Mas…” “Habis gemes siih…” jawabnya sambil mencowel lagi. “Aduhh… Mas… jangan… sakit… sakit sekali… Mas nakal…” desahku Lama-lama saya tidak kuat lagi bergumul sambil berdiri seperti ini. Denyut jantungku makin meningkat, mengalirkan aliran listrik kebirahian di sekujur tubuhku. Ditambah lagi dengan sentuhan benda bulat, padat dan hangat yang sejak tadi berada di antara kedua pahaku. “Mas Nana… saya sudah ngga kuat Mas… masukkan sekarang Mas…””He ehh.. iya… iya… sayang…” katanya terbata-bata. Saya didudukkan di atas wastafel, setengah duduk setengah berdiri. Dan benda nikmat itu pelan-pelan dimasukkan ke liang vagina saya. “Bleeessss..,” bunyi batang kejantanannya memasuki liang nikmatku. “Aduh… nikmatnya…” teriakku dalam hati. Setelah masuk, penis itu tetap diam, tidak ditarik keluar. Ini merangsang dinding bagian dalam vaginaku yang langsung mulai meremas-remas benda hangat tadi. Saya rasakan vaginaku seperti berdenyut. Orgasmus. Oh… alangkah nikmatnya. Meremas secara ritmis, mula-mula kuat, lama-lama melemah seiring dengan dengusan nafasku yang makin cepat dan tidak teratur.

Ibarat seorang musafir yang sudah berhari-hari kehausan di tengah padang pasir, itulah rasa nikmat yang saya dapatkan lewat vagina saya. Sudah 10 tahun tidak diberi “makan”. Kenikmatan ini terulang lagi manakala sambil menciumi pipi dan belakang telingaku, batang kemaluan Mas Nana dimasuk-tarikkan ke liang vagina saya yang merekah. Listrik birahi makin meningkat voltasenya. Entah berapa kali vagina saya ber-orgasmus secara beruntun dalam jarak yang demikian pendek. Mungkin lima kali atau lebih saya merasakan orgasmus. Pria yang sudah tua atau kurang perkasa biasanya sudah “loyo” saat batang kemaluannya “dikunyah” vagina wanita seperti saya. Meskipun oragasmus-ku sangat kuat, tetapi batang kemaluana Mas Nana tetap kuat, padat dan hangat. Tidak kendor, loyo atau kempes.

“Hebat benar lawan mainku saat ini.” kata saya dalam hatikarena merasakan nikmat tida tara. Kini badan saya mulai lemas. Orgasmus yang saya rasakan memakan energi yang cukup banyak. Ya… seperti energi seseorang yang bergulat sambil berlari. Keringat panas keluar dari tubuh saya bercampur dengan keringat Mas Nana yang benar-benar menaikkan birahi kami. “Saya tembakkan sekarang ya… yang.. sayang…?” bisiknya lembut. “He… ehh.. saya sudah terangsang sekali Mas…” Kini batang kejantanan Mas Nana mulai “memompa” vaginaku. Masuk-keluar dan terus masuk-keluar. Mula-mula pelan kemudian makin lama makin cepat. Vaginaku terasa seperti di”charge” (disetrum listrik).

“Terus… terus… masuk-keluar… masuk-keluar… in-out… in-out… terus…” pintaku dalam hati karena membawa perasaan yang luar biasa.
Saya tidak bisa membayangkan wajah saya. Saya juga tidak dapat membayangkan rambut saya yang sudah diacak-acak jari Mas Nana saat menggumuli saya. Tetapi saat batang kejantanan itu dipompakan ke vagianku, saya tidak dapat menceritakan rasanya. Bila saja saat ini saya terbaring di tempat tidur, saya pasti akan bergolek menggeliat-geliat seperti cacing menari di saat kepanasan.

Tiba-tiba, “Dukk..!” batang kejantanan milik Mas Nana berhenti bergerak, masuk sangat dalam ke liang wanitaku. rupanya dia mengalami ejakulasi. Air mani Mas Nana meyemprot ke dalam liang vagina saya. Rasanya saya seperti kram. Pantat Mas Nana secara refleks saya tarik dan tempelkan kuat-kuat ke permulaan vagina saya. Saya lihat Mas Nana menikmati sekali puncak kepuasan itu, demikian juga saya. Nafas kami mulai mengendor. Rasanya seperti baru saja megikuti lomba lari cepat. Kami berdua mandi keringat. Keringat birahi. Keringat kenikmatan di atas sebuah gerbong kereta api yang sedang berjalan.

Cerita Dewasa Kereta Api Malam

Posting Cerita Dewasa Kereta Api Malam ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Pembantuku Sebagai Percobaan

$
0
0

Cerita Dewasa – Sex memamng bikin penasaran, tapi juga bikin ketagihan bagi yang sudah mengalaminya. Seperti aku yang memiliki rasa penasaran tingkat tinggi ingin sekali merasakan ngetot, yah barang sekali ajah biar ngak melamun terus sebelum tidur atau sambil peluk guling melamun ><> Telanjangi cewek dan menggarapnya <>< Nah jadi langsung Aku Mau cerita pengalaman pertama kali Aku melakukan hubungan sex. waktu itu itu umur Aku mTanti relatif muda kira-kira 14 tahun mTanti duduk di SMP kelas 3 Sejak kelas 5 SD Aku sudah sering baca buku buku porno yang stensilan pinjem dari temen-temen Aku. Aku juga bahkan sering ngeliat foto-foto porno orang lagi begituan… kalo udah baca buku porno wah burung Aku keras banget dan tegang sekali rasanya ada seer serrr gitu dikepala burung Aku yang kayak helm bentuknya.

Aku adalah anak ketiga kakak Aku dua-dua adalah cewek, waktu itu kakak Aku dua duanya udah pada menikah karena umur mereka ama Aku cukup jauh sekitar beda 10 tahun dari kakak Aku yang paling bungsu. Dan mereka sekarang tinggal ama suaminya masing-masing. Jadi Aku di rumah tinggal ama ibu dan Deddy bertiga…. Aku termasuk anak yang bongsor.. karena untuk ukuran kelas 3 SMP badan Aku udah lebih tinggi dari babeh Aku, trus juga tulang-tulang Aku termasuk kekar dan besar…… Tapi yang paling Aku ngak tahan adalah itu tuch penis Aku kalo lagi tegang .. Gedeee banget…. pernah Aku ukur ama temen Aku waktu itu kita sama sama telanjang di kamar mandi kolam renang.. dan waktu di banding ama temen-temen Aku, Aku punya paling panjang dan gede… dan pernah Aku ukur waktu itu kira-kira panjangnya 17 Cm…

Yang paling Aku ngak tahan adalah kalo lagi di kelas Aku suka perhatiin ibu Ina guru Bahasa Inggris… kadang-kadang tanpa sadar kalo Aku liat itu ibu guru lagi duduk dan pahanya yang putih agak sedikit tersingkap … burungku langsung mengeras… dan menonjol kedepan… kalo lagi gitu Aku berdoa moga-moga jangan di suruh kedepan kelas…Aku punya temen deket sekelas namanya Joko, kita punya hobi dan hayalan yang sama… sering cerita tentang buku porno yang kita baca, dan kita juga sama-sama tergila-gila ama ibu guru Ina yang berasal dari tanah minang. Kalo ibu guru ina lagi nulis di papan kita berdua suka cekikikan memperhatikan betis ibu ina yang indah, putih dan berisi dan pinggulnya juga cukup besar dan padat.

Gilanya kita berdua suka menghayal menjadi kak. Tanti ibu ina dan melakukan hubungan sex seperti yang di buku-buku porno dengan ibu ina… wah kalo lagi menghayal berdua… burung kita ampe keras banget.. Temen Aku si joko pernah nyaranin Aku … eh Bram lu kalo mau tau rasanya hubungan sex ama ibu ina gampang.. caranya lu di kamar mandi bayangin Ibu ina.. terus lu kocok burung lu pake sabun. Karena pengen tahu waktu itu Aku coba…wah memang enak mula-mula… burung Aku makin lama makin gede dan keras seperti batu… tapi udah Aku kocok-kocok ampe sejam lebih kok ngak keluar-keluar .. akhirnya Aku bosan sendiri dan cape sendiri…. trus besoknya Aku cerita ama joko .. dia bilang wah ngak normal loe…. sejak itu beberapa kali Aku coba pake sabun tapi ngak pernah berhasil…. akhir Aku jadi males sendiri… ngocok pake sabun. Nah ini awal mula cerita Aku… waktu itu pembantu rumah tangga Aku keluar, trus ibu dapet lagi pembantu baru berasal dari Tasikmalaya, orang sunda, umur nya kira-kira 25 tahun. Orangnya memiliki kulit kuning langsat wajahnya cukup cantik apalagi kalau lagi tersenyum giginya putih terawat baik.

Waktu baru mulai kerja aku nguping wawancaranya ama ibu Aku, bahwa dia adalah janda tapi belom punya anak dia cerai ama suaminya 3 tahun yang lalu, suaminya adalah orang kaya di kampung itu tapi umurnya waktu kawin ama Bi Tanti udah berusia 60 tahun dan dia menikah kira-kira 4 tahun, sekarang cerai karena suaminya balik lagi ama bininya yang tua. Aku memanggil dia biBi Tanti… dia pinter masak masakan kesukaanku seperti sop buntut wah enak banget masakannya. Orangnya sopan dan ramah sekali.. hampir ngak pernah marah kalo di goda … ngak seperti mbok laskmi pembokat Aku yang sebelumnya… udah tua tapi cerewetnya minta ampun.

BiBi Tanti sudah 3 bulan kerja di rumahku.. nampaknya dia cukup betah karena kerjaannya juga ngak terlalu banyak cuma ngelayani Aku, Mama dan Deddy Aku. Nah waktu itu adalah hari Jum’at… inget banget Aku……. Mama Aku dapet telepon dari jakarta bahwa kakak Aku yang nomor dua sudah masuk rumah sakit bersalin mau beranak anak yang pertama. Mereka pergi dengan Sopir kantor babe Aku ke jakarta jum’at sore… Aku ngak ikut soalnya sabtu besok aku ada pertandingan bola basket di sekolahan. Jum’at malem aku sendirian di kamar ku baca buku porno sendirian di kamar… wah cerita bagus sekali sambil membaca aku memegang burungku wah keras sekali……… Kira-kira waktu itu sudah jam 9.00 malam… badanku terasa gerah.. habis baca buku begituan… aku keluar kamar untuk mendinginkan otakku … kebetulan kamarku dan kamar Bi Tanti tidak terlalu jauh … dan aku melihat pintunya agak sedikit terbuka…..

Tiba-tiba timbul pikiran kotorku… ah pingin tau gimana Bi Tanti tidurnya… trus aku berjingkat-jingkat mendatangi kamar tidur Bi Tanti.. pelan pelan aku dorong pintunya…. dan mengintip kedalam ternyata Bi Tanti sedang tertidur dengan pulasnya… lalu aku masuk kedalam kamarnya… Kulihat Bi Tanti tidur terlentang… kakinya yang sebelah kiri agak di tekuk lututnya keatas… dia tidur menggunakan jarik kebaya tapi tidak terlalu ketat sehingga betisnya agak tersingkap sedikit… aku perhatikan betisnya… kuning bersih dan lembut sekali…. kemudian aku coba mengintip kedalam kebayanya…wah agak gelap hanya terlihat samar-samar celana dalam berwarna putih.

Aku menarik napas dan menelan ludah… aku perhatikan wajah Bi Tanti kalo-kalo dia bangun tapi dia mTanti tidur dengan lelap… lalu aku memberanikan diri memegang ujung kain kebayanya yang dekat betisnya tersebut… sambil menahan napas aku angkat pelan-pelan kain kebaya tersebut keatas… terus kusibak kesamping…. dan akhirnya terbukalah kain kebaya yang sebelah kiri dan tersingkap paha Bi Tanti yang padat dan putih kekuning-kuningan… Aku kagum sekali melihat pahanya Bi Tanti padat, putih dan berisi ngak ada bekas cacatnya sedikitpun juga… lalu aku pandang lagi wajah Bi Tanti ..ah dia mTanti lelap… aku memberanikan diri lagi membuka …

…kain kebaya yang sebelah kanannya… pelan pelan aku tarik kesamping kanan… dan wah akhirnya terbuka lagi… kini di hadapan ku tampak kedua paha Bi Tanti yang padat dan kuning langsat itu…… aku semakin berani dan pelan-pelan kain kebaya yang di ikat di perutnya Bi Tanti aku buka perlahan-lahan… keringat dingin aku rasa menahan ketegangan ini… dan burung ku semakin keras sekali …. akhirnya aku berhasil membuka ikatan itu.. lalu kebuka ke kiri dan kekanan… kini terlihat Bi Tanti tidur terlentang dengan hanya di tutupi celana dalam saja…..

Aku benar-benar bernafsu sekali saat itu…. Kulihat perut Bi Tanti turun naik napasnya teratur.. kulihat pusarnya bagus sekali… perutnya kecil kencang ngak ada lemaknya sedikitpin juga.. agak sedikit berotot kali…. pinggulnya agak melebar terutama yang di bagian pantatnya agak sedikit besar. Bi Tanti memakai celana nylon warna putih dan celana itu kayaknya agak sempit.. mungkin ketarik kebelakang oleh pantatnya yang agak gede.. jadi pas di bagian kemaluannya itu ngepas banget sehingga terbayang warna bulu bulu jembutnya yang halus… ngak terlalu banyak… dan bentuk kemaluan Bi Tanti lucu juga agak sedikit menggunung kayak bukit kecil…….

Pelan pelan aku sentuh vagina bagian atasnya… tersasa empuk dan hangat… terus pelan-pelan kucium tapi tidak sampai menempel kira-kira 1 milimeter di depan vagina tersebut.. wah ngak bau apa-apa.. cuma agak terasa hangat aja hawanya…. Kupandangi lagi vagina yang menggunung indah itu… wah pingin rasanya aku remas tapi aku takut dia bangun…. Kulihat dia mTanti tidur nyenyak sekali.. dan kulihat dadanya membusung naik turun… ahhh aku pingin tau gimana sich bentuk tetek dari Bi Tanti……Pelan pelan kubuka baju Bi Tanti.. ngak terlalu sulit karena dia hanya pakai peniti saja tiga biji… dan satu satu kubuka peniti tersebut… lalu angkat geser kesamping bajunya… wah terlihat dada sebelah kiri dan kubuka baju yang sebelah lagi… Kini Bi Tanti betul betul hampir telanjang tidur telentang di hadapanku…

Ahh baru pertama kali dalam hidupku menyaksikan hal seperti ini… BH Bi Tanti nampak sempit sekali menutupi buah dadanya yang padat dan berisi…. Aku perhatikan buah dadanya… naik turun.. dan kulihat ternyata BH tersebut punya kancing cantel dua buah di depannya pas di tengah-tengah di depan belahan dada tersebut… dengan agak gemetar aku pelan buka buka cantelan itu….. satu lepas… dan waktu mau buka yang satu lagi Bi Tanti bergerak.. wah aku kaget sekali.. tapi dia ngak bangun kali lagi mimpi… lalu aku memberanikan lagi membuka cantelan yang satu lagi…. dan akhirnya terbuka….. Aduh susunya indah sekali bentuknya besar hampir satu setengah kali bola tenis kali… terus warna pentilnya agak merah muda… bentuk susunya betul-betul bulat.. menonjol kedepan..

Aku pandangi terus kedua buah dada tersebut …indah sekali… apalagi Bi Tanti pakai kalung tipis warna kunig emas dan liontinnya warna ungu itu pas deket buah dadanya… serasi sekali…. Aku semakin bernafsu… jantungku bedegup kencang sekali.. pingin rasanya meremas buah dada tersebut tapi takut Bi Tanti bangun dan apa yang harus kulakukna bila dia bangun… aku mulai takut saat itu…. akan tetapi hawa nafsuku sudah memmuncak saat itu. hingga lupa ama rasa malu tersebut… kini Bi Tanti udah setengah telanjang.. tinggal celana dalamnya saja… aku pingin tau juga kayak apa sih yang namanya memek itu… terus terang aku seumur itu belum pernah melihat memek asli kecuali di foto…

Aku cari akal gimana ya… tiba-tiba aku lihat di meja Bi Tanti ada gunting kecil… wah aku ada akal.. nih ku ambil gunting tesebut… lalu pelan-pelan aku masukan jari telunjukku ke samping celana Bi Tanti di dekat selangkangannya… aku tarik pelan-pelan agar dia ngak bangun… terlihat selangkangannya berwarna putih bersih.. setelah agak tinggi aku tarik celana nylon tersebut aku masukan gunting dan pelan pelan aku gunting celana dalam tersebut.. ada kali 10 menit aku lakukan itu akhirnya… segitiga yang pas didepan memek Bi Tanti putus juga ku gunitng… dan aku singkap calana dalam tersebut ke atas….. Kini aku betul-betul melihat kemaluannya Bi Tanti tanpa sehelai benang pun… memeknya bentuknya rapat sekali kayaknya ngak ada lobangnya… bulunya halus tipis… samping-samping bibir kemaluan tersebut putih bersih agak sedikit gelembung tapi belahannya betul-betul rapat…

Wah aku betul-betul udah nafsu buta saaat itu… Aku bingung gimana nich… pingin pegang memek tersebut tapi takut dia bangun… Ah aku nekat karena udah ngak tahan… lalu aku buka celana pendek ku dan celana dalamku….. wah penisku udah gede banget kayak batu panjang dan keras.. lalu aku gosok-gosok burungku pakai tanganku sendiri sambil ngeliatin tetek Bi Tanti dan dan memeknya….wah tersasa nikmat sekali.. rasanya burungku sampai bunyi greng.. greng gitu.. dan nikmat sekali… rasanya seperti mau pipis.. tapi ngak keluar-keluar. aku gosok lagi yang keras sambil ngebayangin kalo penisku itu sudah berada di dalam memeknya Bi Tanti… tapi ngak bisa juga keluar… ada kali 15 menit aku gosok-gosok burungku….

akhirnya aku udah ngak tahan dan nekat.. pelan-pelan aku naik tempat tidur Bi Tanti…… Aku ingat seminggu yang lalu Bi Tanti pernah dibangunnin oleh ibu Aku jam sepuluh malam waktu itu ibu Aku mau minta tolong di kerokin.. nah Bi Tanti ini waktu di ketok-ketok pintuhnya ampe setengah jam baru bangun.. dan dia minta maaf katanya bahwa emang dia kalo udah tidur susah di bangunin nya… Inget itu aku jadi agak berani mudah-mudah malam ini juga dia susah bangun… lalu dengan sedikit agak nekat aku angkat dan geser paha Bi Tanti yang sebelah kanan terus melebar.. wah untung dia ngak bangun juga.. bener-bener nich Bi Tanti dalam hatiku punya penyakit tidur yang gawat.. aku geser terus sampai maksimal sehingga kini dia benar benar mengkangkang posisinya… aku berlutut tepat di tengah-tengah selangkangannya…….pelan-pelan aku tempelkan …

…burungku di memeknya Bi Tanti… tapi lubangnya kok ngak ada… aku agak bingung …. pelan-pelan belahan daging itu ku buka pakai jari ku.. terlihat daging warna merah jambu lembut dan agak sedikit basah.. tapi ngak keliatan lubang.. hanya daging berwarna merah muda dan ada yang agak sedikit menonjol kayak kacang merah bentuknya.. aku berfikir mungkin ini yang dinamakan itil oleh kawan-kawanku…. aku buka terus sampai agak kebawah dan mentok ngak ada belahan lagi… ternyata emang ngak ada lubangnya… aku bingung….. wah gimana nich…….. tapi aku udah nafsu banget.. lalu pelan-pelan kutempelkan helm burungku ke vagina Bi Tanti ternyata…ukuran helmku itu kayaknya kegedean sekali sehingga boro-boro bisa masuk….baru di bagian luarnya saja rasanya belahan memek Bi Tanti udah ngak muat….

tapi ku pikir udah kepalang basah aku tempel aja helm burung ku ke memek Bi Tanti.. wah ngak bisa masuk hanya nempel doang… tapi aku bisa merasakan kelembutan daging bagian dalam memeknya Bi Tanti… enak sekali hangat….. aku gosok pelan-pelan……. dan memek Bi Tanti agak buka dikit tapi tetap aja kepala burungku ngak bisa masuk… makin lama makin enak… aku benar-benar udah lupa daratan … dan gosokanku semakin kencang dan agak sedikit menekan kedalam… aku ngak sadar kalo Bi Tanti bisa bangun… akhir bener juga ketika aku agak tekan sedikit Bi Tanti bangun dan dia sepertinya mTanti belum sadar betul.. tapi beberapa detik kemudian dia baru aja sadar akan keadaan ini…. dia menjerit den. Bram ngapain… aduh den ngak boleh den.. pamali dia bilang.. terus dia dorong tubuh ke samping dan cepat-cepat dia menutup buah dadanya dan kemaluannya…. den jangan…. den.. keluar…. den…

Aku seperti di sambar petir saat itu.. muka merah dan maluuuu banget ngak ketulungan… aku ambil celanaku dan lari terbirit-birit keluar….. langsung masuk kamar……rasanya mau kiamat saat itu… .. bingung banget… gimana ntar kalo Bi Tanti ngadu ke orang tua Aku…. wah mati Aku….Besok paginya aku bangun pagi-pagi… terus mandi… ngak pake sarapan aku pergi kesekolah……di sekolah aku lebih banyak diam dan melamun… bahkan ada temen Aku yang godaain Aku dengan mengolok Aku… Aku tarik kerah bajunya dan hampir Aku tabok untung keburu di pisahin ama temen Aku…dan waktu pertandingan basket… Aku.. di keluarin soalnya Aku tonjok salah satu pemain yang dorong Aku…. wah bener bener kacau.. pikiran Aku saat..itu.

Biasanya Aku pulang sekolah jam 12.30… tapi aku ngak langsung pulang tapi main dulu kerumah temen Aku ampe jam 5 sore baru Aku pulang……Ampe di rumah… Bi Tanti udah menunggu di depan rumah… dia menyambutku… kok lama sekali pulangnya den .. Bi Tanti sampe khawatir….. tadi ibu telepon dari Jakarta bilang bahwa mungkin pulang ke Bandungnya hari senin sore… soalnya mba Rini (kakakku) mTanti belum melahirkan, diperkirakan mungkin hari minggu besok baru lahir. Aku hanya tersenyum kecut.. dalam hatiku wah Bi Tanti ngak marah sama aku… baik sekali dia… aku langsung masuk kamar… dan mandi sore…… terus tiduran di kamar…..Jam 7.00 malam Bi Tanti ketuk kamarku den.. den… makan malamnya udah siap….Aku keluar dan santap malam… lalu setelah selesai aku nonton TV.. Bi Tanti beres-beres.. meja makan…

selama dia memberekan meja.. aku mencuri-curi pandang ke Bi Tanti… ah dia ternyata cukup cantik juga…badannya sedang tidak tinggi dan bisa di bilang langsing.. hanya ukuran dada dan pinggul bisa dibilang cukup gede……. bener bener seperti gitar……setelah selesai aku panggil dia… bi. bi…. tolong dong aku di bikinin roti bakar.. aku mTanti laper nich…baik den…. terus dia bikiin aku roti bakar dua tangkap….dan menghidangkannya di depan aku….dan langsung mau pergi….. tapi aku segera panggil lagi Bi Tanti jangan pergi dulu dong…….dia Jawab ada apa den…. ehmmmm itu bi emmm Bi Tanti tadi cerita ngak ama ibu soal semalam….. dia senyum wah mana berani bibi cerita…. kan kasian den Bram…. lagian kali Bi Tanti juga bisa kena marah….wah lega hatiku… Bi Tanti makTanti ya.. dan maaf ya yang tadi malem itu…maaf celana biBi Tanti rusak.. soalnya… emmm soalnya…. aku ngak tau harus ngomong apa…..Tapi kelihatannya Bi Tanti ini cukup bijaksana… dia langsung menjawab iya dech den Bi Tanti ngerti kok itu namanya aden lagi puber… ya khan…aku tertawa.. ah Bi Tanti ini sok tau ah…. dia juga tersenyum terus bilang den hati-hati kalo lagi puber…jangan sampai terjerumus…… Kembali aku tertawa… terjerumus ke mana… kalo ke tempat yang asyik sich aku ngak nolak… Bi Tanti melotot eh jangan den… ngak baik…. Terus Bi Tanti langsung menTantiati aku… dia bilang maaf ya den Bram menurut bibi .. den Bram ini orangnya cukup ganteng… pasti banyak temen-temen cewek den Bram yang naksir… Bi Tanti juga kalo mTanti sebaya den mungkin naksir juga ama den Bram hi hi hi nah den Bram harus hati-hati.. jangan sampai terjebak… trus di suruh kawin… hayo mau ngTanti makan apa…

Tiba-tiba ada semacam perasaan aneh dalam diriku aku ngak tau apa itu…. trus aku jadi agak sedikit berani dan kurang ajar ama Bi Tanti….. Aku pandang dia…. terus aku bertanya… bi … Bi Tanti khan udah pernah kawin khan… gimana sich bi rasanya orang begituan…….Bi Tanti nampak terbelalak matanya dan mukanya agak besemu merah… trus aku sambung lagi .. jangan marah ya bi.. soalnya aku bener-bener pingin tau katanya temen-temenku rasanya kayak di sorga betul ngak… Bi Tanti diam sebentar… ah ngak den selama Bi Tanti kawin 4 tahun.. bibi ngak ngerasa apa-apa… maksudnya gimana bi….masa bibi ngak begituan ama suami Bi Tanti… eh maksud bibi.. iya begituan tapi.. ngak sampai 1 menit udah selesai…..

Aku semangkin penasaran.. ah masa bi… terus itunya suami bibi ampe masuk kedalam ngak….. EEhhh ngaco kamu… dia tertawa tersipu-sipu… ehmm ngak kali ya… soalnya baru didepan pintu udah loyo…. hi hi…..eh udah ah jangan ngomong begituan lagi.. pamali ……dia bilang… lagian Bi Tanti khan udah cerai 3 tahun jadi udah lupa rasanya…. sambil tersenyum dia mau beranjak bangun dan pergi…. ehh bi bi..bi tunggu dong… temenin aku dulu dong…. trus dia bilang eh udah besar kok mTanti di temenin bibi udah cape nich… tapi setelah ku bujuk-bujuk akhirnya dia mau menami ku nonton TV dan ngobrol ngalor ngidul ngak terasa udah jam 9.00 malam.. diluar mulai hujan deras sekali… dingin juga rasanya… Bi Tanti pandai juga bercerita… cerita masa remaja dia… rupanya dia sempat juga mengeyam pendidikan sampai kelas 2 SMP…….

Aku duduk di sofa panjang.. Bi Tanti duduk di karpet bawah… terus aku panggil dia bi sini dech… tolong liatin dong ini ku di bagian pinggang belakang kok agak nyeri… Bi Tanti datang dan pindah ke sofaku.. mana den ini nich aku tarik tangannya kepingang belakang ku… .. trus dia dia bilang ngak ada apa-apa kok… ….Saat itu tiba-tiba timbul lagi pikiran mesumku mengingat kejadian malam kemarin dan Bi Tanti ngak marah… kalo sekarang aku agak nakal dikit pasti Bi Tanti ngak bakalan marah….

Lalu aku bilang ini Bi Tanti tapi Bi Tanti matanya meram ya… soal aku malu keliatan bodongku… dia tersenyum dan menganguk… lalu memeramkan matanya…. nah ini aku pikir kesempatanku…..aku pegang kecang-kencang pergelangan tangan Bi Tanti… lalu aku buka resleting celanaku dan aku tarik kebawah celana dalamku…. burungku mTanti setengah besar belum gede banget…….. Lalu aku tarik tangan Bi Tanti dan letakkan di ata burungku…. dia bilang ehhh apa ini… trus aku bilang eh awas jangan buka matanya ya… dia nganguk dan tanya lagi apa sich ini kok anget…Begitu tersentuh tangan Bi Tanti menaraku mulai berdiri dengan gagah sekali dan mulai membesar cepat sekali… rupanya Bi Tanti curiga .. dan membuka mata… eh pamali dia bilang…. tapi aku tahan terus tangannya dan aku pandangi mata Bi Tanti.. dia tersnyum malu dan tersipu.. dengan lirih dia bilang jangan den ngak sopan….tapi aku bilang tolong dong bi… pingin banget dech…..

Kayaknya Bi Tanti kasian sama aku… dia mengangguk… dan bilang.. cepetan ya den sebentar aja jangan lama-lama dan ngak boleh macam-macam…ntar kalo orang tua aden tau Bi Tanti kena marah.. dan dia bilang eeeh ih kok gede banget sich den…iya jawabku singkat…lalu tangan Bi Tanti menggenggam burungku dengan lembut dia gosok-gosok dari ujung kepala sampai kepangkal burungku… kira-kira 10 menit… dengan agak serak dia bilang udah belom den…..Saat itu aku merasa melayang… dan ntah gimana tiba-tiba keberanianku timbul… aku pegang lengan Bi Tanti terus naik ke bahu… leher.. pelan-pelan turun ke dadanya… dia bilang eh den mau apa… tapi aku pura-pura ngak denger tanganku terus turun dan sampai kedadanya yang agak membusung kedepan.. Bi Tanti agak sedikit bergetar badannya.. dia bilang dengan halus jangan den….jangan. tapi dia tidah menepis tanganku… aku semakin berani… pelan-pelan aku remas dadanya kiri kanan bergantian… nampak napas Bi Tanti agak memburu.. aku semkin berani lagi… teringat akan bentuk buah dadanya yang indah tadi malam.. maka dengan sedikit nekat tangan ku mulai masuk ke BH nya …… ah susunya terrasa lembut sekali…Bi Tanti bilang lagi dengan lirih… den jangan …. aku ngak perduli…. lalu aku buka baju atas Bi Tanti dan ku buka juga BH nya… mula-mula Bi Tanti menolak untuk di buka tapi dengan agak sedikit maksa akhirnya dia pasrah… dan terbuka bagian atas badan Bi Tanti… susunya munjung membusung kedepan besar, putih dan bundar…. lalu mulai kuremas-remas Bi Tanti agak sedikit menggeliat…..napasnya memburu ……..aku ingat akan buku porno yang kubaca… lalu aku coba praktekkan…. ya itu aku mencoba mencium pentil dari teteknya Bi Tanti dan lalu aku emut-emut seperti mengemut permen…… wah kayaknya Bi Tanti kenikmatan banget… napasnya memburu dan agak sedikit terengah-engah… waktu aku kenyot lagi pentilnya dia pegang kepalaku dan bilang den.. udah den… udah…. ah Bi Tanti ngak tahan… katanya….. aku malah semakin semangat seluruh teteknya Bi Tanti aku jilatin aku kulum-kulum aku emut-emut…..

Bi Tanti semakin gelisah dan tangannya yang tadi mengocok-ngocok burungku kiri terhenti bergerak dan hanya meremas burungku dengan kencang sekali… agak sakit juga rasanya tapi aku biarin aja…. Supaya lebih enak akhirnya aku buka baju atas Bi Tanti aku ciummi lehernya, bahunya yang putih…. dan aku buka seluruh celanaku…sehingga Bi Tanti bebas memegang burungku dan telurku bergantian….Adegan ini cukup lama juga berlangsung hampir sejam… kali aku liat jam diding udah jam 10.30….

Lalu aku rebahkan Bi Tanti di sofa panjangku.. mula-mula dia agak sedikit nolak tapi aku dorong dengan tegas dan lembut dia akhirnya nurut aja… kini aku lebih leluasa lagi menciumi buah dadanya Bi Tanti…. pelan-pelan agak turun … aku ciummi perut Bi Tanti…. dia tampak agak kegelian…. aku semangkin terangsang… aku ingat-ingat apa lagi yach yang harus dilakukan seperti di buku-buku porno…Akhirnya pelan-pelan aku buka kain kebaya Bi Tanti… dia bilang eh den jangan mau apa… ngak bi tenang aja dech. aku bilang.. akhirnya kain Bi Tanti copot sudah dan aku buang jauh-jauh…dia tinggal memakai celana dalam saja…. eh.. biarpun dia ini orang desa… tapi ternyata badannya bagus banget seprti gitar dan mulus banget. betisnya indah, pahanya kencang sekali… mungkin sering minum jamu kampung sehingga badannya terawat baik…..

Aku ciummi perut Bi Tanti terus turun kebawah… dan terus kebagian kemaluannya…. dia tampak mendorong kepalaku… jangan den… tapi lagi-lagi aku paksa akhirnya dia diam.. setelah dia agak tenang aku mulai beraksi lagi.. celana dalamnya kutarik turun… wah ini dia betul-betul melawan dan ngak kTanti aku kesempatan dia pegangin celananya itu… tapi aku terus berusaha… adu tarik dan akhirnya.. setelah cukup lama dia menyerah tapi tetapnya tangannya menutupi kemaluannya… pelan-pelan aku ciummi tangannya akhir mau minggir ……juga dan kuciumi kemaluannya… Bi Tanti tampak mengelinjang.. dan dia bilang jangan den… jangan den…. tapi aku ciumi terus….akhirnya suaranya itu hilang yang terdengar hanya napasnya aja yang terengah engah…. dibagian tengah memek agak keatas memek Bi Tanti ada daging agak keras seperti kacang… mungkin itil… nah itilnya ini aku jilat-jilat dan kadang-kdang aku emut-emut dengan bibirku…

Aku ciumi terus memek Bi Tanti.. dan tau tau aku merasakan sesuatu yang agak basah dan bau yang khas. Bi Tanti tampak menggoyang-goyangkan kepalanya dan pantatnya mulai goyang-goyang juga… cairan yang keluar dari memek Bi Tanti makin banyak aja.. dan makin licin…. Ah aku udah ngak tahan lagi rasanya…lalu kubuka kaos bajuku… dan aku juga sekarang sama bugilnya dengan Bi Tanti…aku periksa lagi memek Bi Tanti.. yach mTanti seperti tadi malam ngak keliatan lobang apa-apa cuma daging-daging merah jambu mengkilat karena basah… aku coba tusuk pakai jari tanganku dan eh ada juga lubangnya tapi kecil banget pas sejari tanganku ini, rupanya lubang itu tertutup oleh lapisan daging… aku pikir-pikir apa cukup ya lubang ini kalo di masukin penisku… Aku penasaran lalu aku bangun dan belutut di pinggir sofa dan burungku aku arah kan ke memek Bi Tanti

Bi Tanti nampak terkejut melihat aku telanjang bulat dan dia hendak mau bangun… dan bilang den jangan sampai ketelanjuran… ya ngak boleh… aku bilang iya bi tenang aja… aku cuma mau ngukur aja kok… dan dia percaya lagu rebahan lagi… sambil bilang janji ya den jangan di masukkin punya aden ke liang nya Bi Tanti… iya jawabku singkat… lalu aku ukur-ukur lagi lubang memek Bi Tanti dengan penisku ternyata memang penisku ini ngak normal kali.. karena jangankan lubang yang didalan tadi itu yang seukuran jari telunjukku besarnya… bibir bagian luarnya aja ngak muat… aku mulai berfikir … wah bener kata joko aku ini ngak normal….. trus aku bilang ke Bi Tanti…. bi kok kayaknya lubangnya Bi Tanti mampetnya… ngak ada lubangnya… Bi Tanti mengangkat kepala… tau ya… dulu juga burungnya suami bibi rasanya ngak pernah masuk sampai ke dalam… wah aku pikir yang normal aku atau Bi Tanti nich… tapi dasar udah nafsu banget… ngak ada lubang …. lubang apapun jadi dech aku pikir… memek Bi Tanti semakin basah aku pegang-pegang terus… lalu aku tarik Bi Tanti bangun dan ku ajak ke kamar orang tuaku… dia menolak ech jangan den… ngak apa-apa aku bilang…. aku paksa dia kekamar orang tuaku dan aku rebahkan dia di tempat tidur spring bed… kebetulan tempat tidur itu menghadap ke kaca jadi aku bisa liat di kaca… lalu aku naik di atas tubuhnya Bi Tanti… dan Bi Tanti agak sedikit meronta.. den kan janji ya ngak sampai di gituin…. iya dech aku bilang….

Aku lalu turun dari tubuh Bi Tanti dan berlutut disamping tempat tidur lalu kutarik ke dua kaki Bi Tanti sampai pantat Bi Tanti tepat dipinggiran tempat tidur lalu aku ciumi lagi memek Bi Tanti … dia kelihatannya senang diciumi lalu aku praktekkan apa yang aku baca di buku porno … aku masukan lidahku di sela-sela memek Bi Tanti .. terasa hangat dan basah .. lalu aku mainkan lidahku.. aku jilat-jilat seluruh daging berwarna merah muda yang ada di dalam memek Bi Tanti… aku jilat terus dan kadang kadan aku sedikit hisap-hisap bagian itilnya itu… Bi Tanti tampak kegelian dan menggoyang-goyangkan pantatnya ke atas seolah-olah hendak mengejar lidahku…. terasa semakin basah memek Bi Tanti dan mungkin sudah banjir kali dan semakin banyak cairannya… semakin licin……….aku lalu bangun……dan aku dorong lagi Bi Tanti ketengah tempat tidur dan aku timpah lagi tubuhnya…….

Aku ciumi lagi tete Bi Tanti yang keras dan kenyal itu… dia nampak mulai menikmati lagi dan agak sedikit mengerang-erang dan mengelus elus rambut kepalaku…. pelan-pelan aku kangkangin paha Bi Tanti mula-mula dia agak melawan tapi akhirnya pasrah… dan kutaruh penisku tepat di tengah-tengah vagina Bi Tanti…pelan-pelan aku dorong.. dorong penisku ke vagina Bi Tanti… yang sudah mulai banjir dan mulai licin… aku merasa bahwa sekarang helm penisku sudah mulai terjepit oleh bibir memeknya Bi Tanti tapi tetap belum bisa masuk… pelan pelan aku tekan agak keras Bi Tanti tampak agak menggelinjang dan bilang aduh den jangan di toblos den… aku ngak perduli aku tekan lagi tapi susah juga rasanya sampai dekok kedalam vagina Bi Tanti tapi belum mau tembus juga… aku tarik lagi sedikit kebelakang dan dorong lagi tetap seperti tadi … tapi aku ngak menyerah aku tarik dorong tarik dorong ada kali 10 menitan.. dan waktu aku tarik-dorong itu terdengar bunyi ceprak..ceprok..ceprak… rupanya vagina Bi Tanti bener-bener banjir… dan tiba-tiba aku mulai merasakan ada celah yang terbuka…. aku makin semangat tarik dorong tarik dorong… Bi Tanti nampak mulai merem melek matanya… dan matanya membalik balik kebelakang….mulutnya mendesis desis… aku jadi semakin nafsu lalu aku kulum bibir Bi Tanti.. dia menyambut ciumku dengan hot sekali.. baru pertama kali ini aku berciuman … jadi ngak tau caranya tapi.. aku pake naluri aja aku isap-isap lidah Bi Tanti .. wah dia makin membinal… dan celah di memek Bi Tanti makin terasa agak melebar… dan aku merasa kalau aku tekan agak keras pasti helm burungku ini bisa masuk.. ke dalam memek Bi Tanti… lalu aku ambil ancang-ancang… kebetulan kedua jari jempol kaki ku bisa masuk di sela-selah tempat tidur sehingga aku punya pijakkan untuk mendorong kedepan…

pelan-pelan aku hitung dalam hati sambil tarik dorong tarik dorong satu… dua tiga…. empat …liiima aku tekan yang keras penisku ke memek Bi Tanti, sementara bibir Bi Tanti yang mTanti ada di dalam mulutku tiba… bersuara huhh…ehmmh huhuu dan Bi Tanti memundurkan pantatnya kebelakang… dia memandang ke padaku dan menggelengkan kepala …jangan… sakit… dia bilang… aku mengangguk.. lalu aku mulai kerja lagi.. tarik dorong… belum mauk-masuk juga.. helm penisku… tapi akibat dorongang tadi kayaknya agak sedikit terbuka….aku cari akal… wah gimana nich.. ya…. ……lalu kedua tanganku turun kebawah dan kumasukan kebelakang pinggang Bi Tanti lalu turun sedikit kuremas-remas pantat Bi Tanti yang besar … kayaknya dia tambah semakin terangsang… dan aku pikir ini lah saatnya… aku pegang pantat Bi Tanti keras-keras dan kutahan sekuat tenaga..dan kuhitung lagi satu. dua tiga… tekaaaaannnnnn……… Bi Tanti tampak meronta-ronta… tapi aku ngak perduli terus kutekaaaaaaan dan blesssssss penisku masuk kira-kira sepertiga… Bi Tanti meronta lagi…mungkin merasa sakit pada vaginanya karena penisku ukurannya kebesaran sekali sehingga aku juga merasa bahwa kayaknya lubangnya Bi Tanti kecil sekali sampai-sampai penisku ngak bisa bergerak terjepit seperti mau dipress rasanya kurang enak juga sehingga Bi Tanti berusaha mendorong pinggulku keatas tapi aku lebih cepat lagi… kutarik tanganku dari pantat Bi Tanti dan ku pegang ke dua tangan Bi Tanti dan kutarik ke atas kepalanya dan kutahan… dia berusaha meronta… dengan mengeser pantat ke kiri dan ke kanan tapi aku ngak mau lepas… aku ikuti arah pergerakan pantat Bi Tanti.. dia ke kanan aku ke kanan Bi Tanti ke kiri aku ke kiri dia mundur aku maju…. Bi Tanti agak merintih-rintih dan seperti orang makan cabai pedas…. dia memang kuat pinggangnya… terus goyang kiri dan kanan …. tapi aku terus tancap burungku yang udah masuk sepertiga ke memek Bi Tanti…. akibat gerakan biBi Tanti ini mula-mula penisku yang ngak bisa bergerak akibat terjepit memek Bi Tanti mulai bisa bergerak dan aku aku malah semangkin terangsang karena dengan gerakan kiri-kanan gitu penisku terasa tergesek-gesek oleh vaginanya Bi Tanti. terus aku panteng… penisku di dalam memek Bi Tanti dan memang saat itu rasanya lobang Bi Tanti sempit sekali.. dan penisku terasa di emot-emot oleh memeknya Bi Tanti… Lama-lama gerakan Bi Tanti agak melemah dan nafas agak terengah engah… dan agaknya dia mulai bisa menerima kehadiran penisku di dalam memeknya dan sakitnya mulai hilang….. Pelan-pelan aku mulai beraksi lagi kutarik sedikit penisku keluar tapi buru-buru kutekan lagi ke dalam. agar ngak lepas.. terasa agak sempit tapi enak karena memek Bi Tanti udah basah banget jadi agak licin dan lancar pergerakkan penisku lalu aku terik sedikit..dan tekan kedalam.. kira-kira 5 menitan… aku melalukan hal itu aku benar-benar merasa nikmat sekali yang tak terhingga… lalu dengan amat sangat bernafsu aku mulai menekan lagi penisku agak masuk lebih dalam lagi… aku tarik dulu keluar sedikit lalu aku tekan keras-keras kedalam Bi Tanti menggelinjang.. dan bersuara … aduh.. huhh hmmm tapi suara desahan itu malah makin merangsangku dan kutekan dengan keras lagi dan .. blesssss masuk lagi penisku lebih dalam Bi Tanti agak sedikit meronta.. mungkin agak sedikit nyeri… tapi aku ngak perduli aku tekan lagi lebih keras lagi… cabut sedikit tekan lagi… Bi Tanti agak meronta-ronta… aku semakin nikmat sekali rasanya agak seperti mau kencing… aku semakin bersemangat… dan dengan sekuat tanaga.. aku tekan tiba-tiba pantat ku ke depan …. dan bleessssss penisku amblas ke dalam memek Bi Tanti….

Bi Tanti agak sedikit menjerit..dan berusaha mencabutnya dengan menggeser pantatnya ke kiri dan ke kanan lagi.. tapi aku sudah samkin pintar aku tekan terus dan kuikuti pergerakannya…. setelah Bi Tanti ngak melawan lagi mulai aku cabut setengah dan kumasukin lagi .. begitu berulang-ulang.. nampaknya Bi Tanti mulai menikmati dan dia kelihatan menngejang dan lalu memeluk aku keras-keras….. dan mulutnya mendesis desis… aku semakin bersemangat… dan genjotanku semakin keras dan kencang…. dengan kedua kakiku kukangkangkan paha Bi Tanti lalu aku genjot lagi penisku keluar masuk….. kira-kira 10 menit.. Bi Tanti mengejang lagi dan memelukku lebih kencang lagi.. kayaknya dia orgasme lagi…. dan… setelah itu dia kelihatan agak loyo… tapi aku merasa ada sesuatu yang akan keluar dari penisku … aku semakin keras mengocok penisku di dalam memek Bi Tanti…dan kulihat dari kaca.. bagaimana penisku keluar masuk memek Bi Tanti… bila aku tekan… tampak memek Bi Tanti dekok ke dalam dan bila aku tarik keluar kelihatan bibir memeknya ikut munjung ke depan……… kira-kira…. 15 menit … aku merasa helm kepalaku agak panas dan sret-sret…. ada sesuatu keluar dari penisku… aku merasa nikmat banget… aku tekan keras-keras penisku di dalam memek Bi Tanti… dan Bi Tanti yang tadi udah lemes tampak bersemangat lagi dan dia goyangkan pantatnya ke kiri kekanan…. aku semakin kenikmatan… dan tiba-tiba terasa lagi seeer serr ada cairan keluar dari penisku… dan Bi Tanti juga kelihatannya merasa nikmat juga… dia seperti mencari-cari sesuatu… pantatnya naik-naik keatas dan tiba-tiba dia mengejang dan memelukku keras sekali dan kedua pahanya melilit keras di pingganku… seperti orang main gulat…. aku ngak berkutik ngak bisa bergerak… dan terasa cairan dari dalam penisku semakin banyak keluar……. Bi Tanti semakin menggila dia mengigit.. gigit… bahuku…. dan menjerit lirih.. den.. enak sekali den……… aku peluk Bi Tanti keras-keras….. dan kita berpelukan kurang lebih lima menit……. penisku yang tadi keras kayak batu sudah mulai melembek… dan Bi Tanti nampak tergelak.. lunglai di sebelahku…… Aku lalu bangun dan kucabut penisku dari memek Bi Tanti.. dan kulihat memek Bi Tanti…. … Aku pegang dan aku buka belahannya kini nampak ada lubangnya…. dan aku melihat di seprai dekat memek Bi Tanti banyak sekali cairan.. dan agak berwarna sedikit merah jambu…. aku agak kaget… dan bilang ama Bi Tanti… bi ….. bibi mTanti perawan ya……….. Bi Tanti tersenyum manis… dan menjawab… iya den soalnya selama bibi nikah… bibi belum pernah kemasukan…. karena mantan suami bibi dulu orangnya loyo…. baru nempel udah banjir dan lemes…. Aku menggumam…. pantas susah banget masuknya…….terus si Bi Tanti nimpali bukan susah….tapi emang burungnya den bram yang kegedean…. bibi ampe hampir semaput rasanya…… Malam itu aku tidur berdua dengan Bi Tanti di kamar ortu Aku…. kita tidur telanjang bulat…. cuma di tutup pakai selimut…… pagi-pagi …

…jam 5 pagi udah terbangun…. dan penisku tiba-tiba mengeras lagi…. … tanpa permisi… aku langsung naik lagi kebadan Bi Tanti…..yang mTanti setengah tidur dan dia terbangun….. Aku kangkangin lagi pahanya ke kiri dan kekanan… Bi Tanti diam aja pasrah hanya memandangi perbuatan ku dengan sedikit senyum….. lalu penisku yang sudah mulai mengeras.. aku tempelkan lagi di depan memek Bi Tanti dan aku tekan-tekan… tapi ngak bisa masuk-masuk… Bi Tanti tersenyum…. dan dia bilang sini Bi Tanti bantu… lalu tangannya ke bawah memegang penisku dan membimbing penisku tepat di muka lubang memeknya Bi Tanti.. terasa hangat… lubang itu dan mulai basah… ternyata kali ini ngak sesulit tadi malam… helm penisku dengan beberapa kali tusukan maju mundur… mulai bisa masuk ke dalam tapi tetapnya aja terasa sempit walaupun memek Bi Tanti mulai basah dan licin… dan kelihatanya Bi Tanti juga merasa bahwa penisku luar biasa ukuranya… beberapa kali dia sedikit mengaduh… tapi… setelah memeknya betul-betul banjir… dan penisku bias masuk seluruhnya.. dia mulai bisa menikmati… dan… pagi itu aku bersenggama dengan Bi Tanti sampai jam 7.00 pagi… Bi Tanti orgasme sampai 3 kali… dan aku muncrat juga tapi ngak sebanyak tadi malam…… Seharian kita males-malesan di tempat tidur… dan sore hari… kita ngentot lagi……ampe jam 10 malem…. Senin pagi aku bangun dan bolos sekolah…. karena pagi itu sehabis mandi pagi dan sarapan…. aku rencananya mau berangkat sekolah …. tapi tiba-tiba aku menjadi nafsu lagi melihat Bi Tanti baru keluar dari kamar mandi pakai handuk saja…. lalu aku tarik Bi Tanti ke kamarnya …. ku buka handuknya ku ciumi tetek .. ku isap-isap pentil… dan kurebahkan dia di tempat tidurnya…. dan ku entot lagi…. wah enak rasanya ngentot Bi Tanti yang baru mandi karena bau badannya segar banget bau sabun….. dan aku bersetubuh dengan Bi Tanti di kamarnya senin pagi itu sampai jam 9.00 pagi… dan aku terpaksa membolos sekolah…… Sorenya orang tuaku pulang dari Jakarta…… dan sejak saat itu aku kalau malam sering ke kamar Bi Tanti dan melakukan hal itu lagi.. dan kelihatannya Bi Tanti juga mulai ketagihan seperti aku…. Ibu aktif organisasi Dharma Wanita… sehingga kami sering punya kesempatan berdua sama Bi Tanti dan selalu ngak pernah menyia-nyia kesempatan itu…..

Hubungan ini berlangsung kurang lebih 3 bulan… lama-lama kayaknya ibuku mencium gelagat…. dan hari itu kira-kira sebulan lagi sebelum aku ujian akhir kelas 3 SMP aku lihat pagi-pagi ibuku ada di kamar Bi Tanti…..dan Bi Tanti nampak tertunduk.. dan kayaknya agak sedikit menangis… aku ngak berani campur tangan….. dan waktu aku pulang sekolah…. Bi Tanti sudah ngak di rumahku lagi… dia sudah pulang kampung di antar oleh sopir ayahku. Aku sedih banget saat itu.. tapi ngak bisa buat apa-apa dan 2 hari kemudian ibuku dapat pembantu baru lagi… dari jawa orang mTanti muda juga hitam manis kira-kira umurnya 30 tahunan…..badannya sekel banget.. mungkin biasa kerja di sawah… . Nah sama yang ini aku juga punya pengalaman.

Cerita Dewasa Pembantuku Sebagai Percobaan

Posting Cerita Dewasa Pembantuku Sebagai Percobaan ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Menantuku Pemuas Nafsuku

$
0
0

Cerita Dewasa – Mungkin kalian mengira aku terlalu mengada-ada soal ini,Mira adalah menantuku juga sebagai pemuas napsuku, apa yang Mirna lakukan ini tidak hanya sekali ini saja. Dan sejak aku tak terlalu terkejut lagi, aku merasa ada sesuatu yang hilang jika dia tidak melakukannya saat berkunjung ke rumahku. Aku merasa ada getaran pada penisku, dan sebagai seorang lalaki biasa yang masih normal, pikiran ‘andaikan…A?a,?a”? yang wajar menurutku selalu hadir di benakku.

Mirna adalah seorang wanita yang bertubuh mungil, tapi meskipun begitu ukuran tubuhnya tersebut tak mampu menutupi daya tarik seksualnya. Sosoknya terlihat tepat dalam ukurannya sendiri. Dia mempunyai rambut hitam pekat yang dipotong sebahu, dia sering mengikatnya dengan bandana.

Dia memiliki energi dan keuletan yang sepengetahuanku tak dimiliki orang lain. Sebuah keindahan nan elok kalau ingin mendiskripsikannya. Dia selalu sibuk, selalu terlihat seakan dikejar waktu tapi tetap selalu terlihat manis. Dia masuk dalam kehidupan keluarga kami sejak dua tahun lalu, tapi dengan cepat sudah terlihat sebagai anggota keluarga kami sekian lamanya.
Yoyok bertemu dengannya saat masih kuliah di tahun pertama. Mirna baru saja lulus SMU, mendaftar di kampus yang sama dan ikut kegiatan orientasi mahasiswa baru. Kebetulan Yoyok yang bertugas sebagai pengawas dalam kelompoknya Mirna. Seperti yang sering mereka bilang, cinta pada pandangan pertama.

Mereka menikah di usia yang terbilang muda, Yoyok 23 tahun dan Mirna 19 tahun. Setahun kemudian bayi pertama mereka lahir. Aku ingat waktu itu kebahagian terasa sangat menyelimuti keluarga kami. Suasana saat itu semakin membuat kami dekat. Mirna mempunyai selera humor yang sangat bagus, selalu tersenyum riang, dan juga menyukai bola. Dia sering terlihat bercanda dengan Yoyok, mereka benar-benar pasangan serasi. Dia selalu memberi semangat pada Yoyok yang memang memerlukan hal itu.
Yoyok dan Mirna sering berkunjung kemari, membawa serta bayi meraka. Mereka telah mengontrak rumah sendiri, meskipun tak terlalu besar.

Aku pikir mereka merasa kalau aku membutuhkan seorang teman, karena aku seorang lelaki tua yang akan merasa kesepian jika mereka tak sering berkunjung. Disamping itu, aku memang sendirian di rumah tuaku yang besar, dan aku yakin mereka suka bila berada disini, dibandingkan rumah kontrakannya yang sempit.

Ibunya Yoyok telah meninggal karena kanker sebelum Mirna masuk dalam kehidupan kami. Sebenarnya, tanpa mereka, aku benar-benar akan jadi orang tua yang kesepian. Aku masih sangat merindukan isteriku, dan bila aku terlalu meratapi itu, aku pikir, kesepian itu akan memakanku. Tapi pekerjaanku di perkebunan serta kunjungan mereka, telah menyibukkanku. Terlalu sibuk untuk sekedar patah hati, dan terlalu sibuk untuk mencari wanita untuk mengisi sisa hidupku lagi. Aku tak terlalu memusingkan kerinduanku pada sosok wanita. Tak terlalu.

Bayi mereka lahir, dan menjadi penerus keturunan keluarga kami. Kami sangat menyayanginya. Dan kehidupan terus berjalan, Yoyok melanjutkan pendidikannya untuk gelar MBA, dan Mirna bekerja sebagai Teller di sebuah Bank swasta.
Kunjungan mereka padaku tak berubah sedikitpun, cuma bedanya sekarang mereka sering membawa beberapa bingkisan juga. Tentu saja, diasamping itu juga perlengkapan bayi, beberapa popok, mainan dan makanan bayi.

Beberapa bulan lalu Mirna dan bayi mereka datang saat Yoyok masih di kelasnya. Dia duduk disana menggendong bayinya di lengannya. Dia sedang berusaha untuk menidurkan bayinya. Aku tak tahu caranya, tapi pemandangan itu entah bagaimana telah menggelitik kehidupan seksualku.

“Ngomong-omong… kapan Ayah akan segera menikah lagi?” dia bertanya dengan getaran pada suaranya.

“Aku tak tahu. Aku kelihatannya belum terlalu membutuhkan kehadiran seorang wanita dalam hidupku. Lagipula, aku telah memiliki kalian yang menemaniku.”

“Aku tidak bicara tentang teman. Aku sedang bicara soal seks.” matanya mengedip kearahku saat dia bicara.

“Apa?”

“Ayah tahu, seks.” dia hampir saja tertawa sekarang. “Ketika seorang lelaki dan wanita sudah telanjang dan memainkan bagiannya masin-masing?”

“Ya, aku tahu seks,” aku membela diri. “Lagipula kamu pikir darimana suamimu berasal?”

“Yah, aku hanya khawatir kalau Ayah sudah melupakannya. Maksudku, apa Ayah tak merindukan hal itu?”

“Terima kasih atas perhatianmu, tapi aku sudah terlalu tua untuk hal seperti itu.”
“Hei! Lelaki tak pernah bosan dengan hal itu. Setidaknya begitulah dengan putramu.”
“Anakku jauh lebih muda dariku, dan dia mempunyai seorang istri yang cantik.”
“Terima kasih, tapi aku masih tetap menganggap Ayah membutuhkannya,” dia menekankan suaranya pada kata ‘Ayah’.

“Terima kasih sudah ngobrol,” kataku, masih terdengar sengit. Ada sedikit jeda pada perbincangan itu, saat dia masih menekan kehidupan seksualku. Aku pikir bukanlah urusannya untuk mencampuri hal itu meskipun kadang aku membayangkannya juga.
Dia pandang bayinya, yang akhirnya tertidur, dan memberinya sebuah senyuman rahasia, sepertinya mereka berdua akan berbagi sebuah rahasia besar. Masih memandangnya, tapi dia berbicara padaku, “Kalau Ayah mau… aku nggak menolak.”

“Apa!!!?”

“Aku serius.” Mirna menatapku. “Kalau Ayah menginginkan aku… Ayah adalah seorang lelaki yang tampan. Ayah membutuhkan seks. Disamping itu, aku bersedia, kan?”
Aku pikir dia sedang bercanda. Tapi wanita yang menggoda ini tidak sedang main-main. Tapi tetap saja tak mungkin aku melakukannya dengan istri dari anak kandungku sendiri. “Terima kasih atas tawarannya, tapi kupikir aku akan menolak tawaranmu.” suaraku terdengar penuh dengan keraguan saat mengucapkannya.

Mirna mencibirkan bibir bawahnya, aku tak bisa menduga apa yang sedang dirasakannya. Dia tetap terlihat menawan, dan aku merasa Yoyok sangat beruntung.

Dia bicara dengan pelan. “Dengar, Yoyok tak akan tahu. Maksudku, aku tak akan mengatakannya kalau Ayah juga menjaga rahasia. Dan bukan berarti aku menawarkan diriku pada setiap lelaki yang kutemui. Aku bukan wanita seperti itu dan aku bisa mengatur agar sering berkunjung kemari. Dan aku tahu Ayah menganggapku cukup menarik kan, sebab aku sering melihat Ayah memandangi pantatku.”

Aku tak mungkin menyangkalnya. Mirna mungkin tak terlalu tinggi, tapi dia memiliki bongkahan pantat yang indah diatas kedua kakinya. “Ya, kamu memang memiliki pantat yang indah. Tapi itu bukan berarti kalau aku ingin berselingkuh dengan menantuku sendiri.”

Dia berhenti sejenak, tapi Mirna kelihatannya tak akan menyerah begitu saja. “Yah, tapi jangan lupa. “Kalau Ayah mau… aku nggak menolak.”

Dan itulah awal dari semua ini.

Seiring minggu yang berlalu, entah di sengaja atau tidak, dia seakan selalu berusaha untuk menggodaku, membuat puting sususnya menyentuh dadaku saat dia menyerahkan bayinya padaku untuk ku gendong. Atau dia masukkan jarinya di mulutnya saat Yoyok tak melihat, dan menghisapnya dengan pandangan penuh kenikmatan ke arahku.

Suatu waktu dia duduk di lantai dengan kaki menyilang dan sedang bermain dengan bayinya, dia memandangku tepat di mata, tersenyum, dan menyentuh pangkal paha di balik celana jeansnya. Aku tak akan melupakan hal itu. Dan dia entah bagaimana selalu menemukan cara untuk berduaan denganku walaupun sesaat, dan dia memberiku ciuman singkat yang penuh gairah, tepat di bibir. Itu semua dilakukannya berulang-ulang.

“Kalau Ayah mau… aku nggak menolak,” dia berbisik di belakang Yoyok saat suaminya itu sedang memasukkan DVD pada player.

“Kalau Ayah mau… aku nggak menolak,” dia berbisik saat mendekat untuk menyodorkan minuman padaku.

“Kalau Ayah mau… aku nggak menolak,” dia membisikkannya setiap kali dia berpamitan.
Dan sekarang, aku bukanlah terbuat dari batu, dan aku tak akan bilang tingkah lakunya itu tidak memberikan pengaruh terhadapku. Mirna sangat manis dan mungil, dan meskipun setelah melahirkan bayi pertamanya tak membuat tubuhnya berubah seperti kebanyakan wanita. Dia tetap langsing, dan manis, dan dia menawarkan dirinya untuk kumiliki. Tapi aku tak akan memulai langkah pertama untuk tidur dengan menantuku sendiri, tak perduli semudah apapun itu.

Setidaknya itulah yang tetap kukatakan pada diriku sendiri.

Beberapa minggu yang lalu kami semua berkumpul di rumahku untuk melihat pertandingan bola. Aku mengambil beberapa kaleng minuman dan sedang berada di dapur untuk menyiapkan beberapa makanan ringan saat Mirna muncul dari balik pintu itu.
“Hai!” sapanya, membuka pintu dan masuk ke dapur. “Ayah sudah siap untuk pertandingan nanti?”

“Hampir. Aku sedang membuat makanan untuk keluarga kecil kita, dan aku punya beberapa wortel untuk cucuku. Aku pikir dia akan suka dan warnanya sama dengan kesebelasan yang akan bertanding nanti, kan?

Mirna tertawa dan berkata. “Aku rasa dia tak akan perduli. Disamping itu bukankah ada hal lain yang lebih baik yang bisa Ayah kerjakan untukku?”

“Jangan menggodaku. Aku seorang kakek dan aku akan lakukan apa yang menurutku akan disukai oleh cucuku.” aku memandangnya. Mirna berdiri di sana memakai bandana merah kesukaannya diatas rambutnya yang sebahu. Dia memakai kaos yang sedikit ketat yang bahkan tak sampai ke pinggangnya, dan pusarnya mengedip padaku dibalik kaosnya. Kancing jeansnya membuatnya kelihatan seperti anak-anak diera bunga tahun 60an, dan dia memakai sandal dengan bagian bawah yang tebal yang menjadikannya lebih tinggi sepuluh centi.

Kuku kakinya dicat merah senada dengan lipstiknya, dan itu menjadi terlihat dengan sangat menarik dibalik denimnya. Dia selalu suka mengenakan perhiasan, dan dia memakainya pada leher, telinga, pergelangan tangan dan bahkan di jari kakinya. Dia membuatku berandai-andai jika saja aku masih remaja, jadi aku dapat memacari gadis sepertinya. Mungkin suatu waktu nanti aku harus pergi ke kampus dan mencari gadis-gadis. Khayalanku terhenti saat menyadari kalau Yoyok dan bayinya tidak mengikutinya masuk.

“Mana anggota keluargamu yang lainnya?” aku bertanya ingin tahu.

“Mereka akan segera datang. Yoyok pergi ke toko perkakas untuk membeli peralatan mesin cuci yang rusak. Dia ingin membawa serta anaknya. ‘Perjalanan ke toko perkakas yang pertama bersama Ayah’ kurasa yang dikatakannya padaku.” dia tersenyum.

“Apa Ayah mempermasalahkan saat pertama kalinya mengajak Yoyok ke toko perkakas?”

“Aku tak ingat,” aku berkata dengan garing.

Mirna mendekat padaku, dan menaruh tangannya melingkari leherku. “Ini kesempatan Ayah. Kalau Ayah mau… aku nggak menolak.”

Mirna memandangku tepat di mata dan mengangkat tubuhnya dan menciumku lama dan liar. Aku ingin mendorongnya, tapi aku tak tahu dimana aku harus menaruh tanganku. Aku tak mau menyentuh pinggang telanjang itu, dan jika aku menaruh tanganku di dadanya aku pasti akan menyentuh puting susunya. Saat aku masih terkejut dan bingung, aku temukan diriku menikmati ciumannya. Ini sudah terlalu lama, dan aku merasa telah lupa akan rasa lapar yang mulai tumbuh dalam diriku.

Akhirnya aku menghentikan ciuman itu dan mundur dan melepaskan tangannya dari leherku. “Kita tak bisa melakukannya.” aku mencoba menyampaikannya dengan lembut, tapi aku takut itu kedengaran seperti rajukan.

“Ya kita bisa.” Mirna kembali menaruh lengannya di leherku dan mendorong bibirku ke arahnya. Ada gairah yang lebih lagi dalam ciuman kali ini, dan akhirnya penerimaanku. Kali ini saat kami berhenti, ada sedikit kekurangan udara diantara kami berdua, dan aku semakin merasa sedikit bimbang.

Mirna memandangku dengan binar di matanya dan sebuah senyuman di bibirnya. “Ayah menginginkanku. Aku bisa merasakannya. Ayah tak mendapatkan wanita setahun belakangan ini, dan Ayah tak mempunyai tempat untuk melampiaskannya. Dan aku menginginkan Ayah. Jadi tunggu apa lagi…”

Pada sisi ini aku tak mampu berkomentar. Aku menginginkannya. Tapi aku tak dapat meniduri menantuku, bisakah aku? Tapi aku menginginkan dia. Aku merasa pertahananku melemah, dan saat Mirna menciumku lagi, aku jadi sedikit terkejut saat menyadari diriku membalas ciumannya dengan rakus.

“Mmmmm. Itu lebih baik,” katanya saat kami berhenti untuk mengambil nafas. Mirna menarik tangannya dari leherku dan mulai melepaskan kancing celanaku saat menciumku kembali lalu dia mundur. Jadi dia bisa melihat saat dia melepaskan kancing jeansku, menurunkan resletingnya, dan merogoh ke dalam untuk mengeluarkan barangku. Aku terkejut saat terlihat jadi tampak lebih besar di genggaman tangannya yang kecil. Setahun sudah tak disentuh oleh wanita , dan bereaksi dengan cepat, menjadi keras dan cairan pre-cumnya keluar saat dia mengocoknya dengan lembut.

Mirna mundur dan duduk. Saat kepalanya turun, dia menempatkan bibirnya di pangkal penisku yang basah. “Aku rasa aku menyukai bentuknya,” bisiknya sambil menatap mataku. Lalu kemudian dia membuka mulutnya dan dengan perlahan memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Ke dalam dan lebih dalam lagi penisku masuk dalam mulutnya yang lembut, hangat dan basah, dan aku merasa berada di dalam vagina yang basah dan kenyal saat lidahnya menari di penisku. Akhirnya aku merasa telah berada sedalam yang ku mampu, bibirnya menyentuh rambut kemaluanku dan kepala penisku berada entah di mana jauh di tenggorokannya. Penisku tanpa terasa mengejang, dan pinggangku bergerak berlawanan arah dengannya, dan bersiap untuk menyetubuhi wajahnya.

Tapi Mirna perlahan menjauhkan mulutnya dariku, menimbulkan suara seperti sedang mengemut permen. Saat dia bangkit untuk menciumku lagi, aku mengarahkan tanganku diantara pahanya. Aku gosok jeansnya dan dia menggeliat karenanya. “Mmmm, itu pasti nikmat,” katanya. “Tapi biar aku membuatnya jadi lebih mudah.”

Mirna melepaskan kancing celananya dan menurunkan resletingnya, memperlihatkan celana dalam katunnya yang bergambar beruang kecil. Diturunkannya celananya dan melepaskannya dari tubuhnya. Kami melihat ke bawah pada area gelap dibawah sana dimana kewanitaannya bersembunyi, dan kemudian aku sentuh perutnya yang kencang dan terus menurunkan celana dalamnya.

Mirna mengerang dalam kenikmatan saat tanganku mencapai sasarannya dibalik celana dalamnya. Vaginanya serasa selembut pantat bayi, dan aku sadar kalau dia pasti telah mencukurnya sebelum kemari. Terasa basah dan licin oleh cairan kewanitaannya dan membuatku kagum karena itu tak menimbulkan bekas basah di luar jeansnya. Saat tanganku menyelinap dibalik bibir vaginanya dan menyentuh klitorisnya yang mengeras, dia memejamkan matanya dan menekan berlawanan arah dengan jariku.

Mirna menaruh salah satu tangannya di leherku dan mendorong kami untuk sebuah ciuman intensif berikutnya sedangkan tangannya yang lain mengocok penisku dan tanganku terus bergerak dalam lubang basahnya. Saat kami berhenti untuk bernafas, Mirna mundur dan mengatakan sesuatu yang mengejutkan, “Yoyok datang.”

Aku segera melepasnya dan menuju jendela. Ya, mobil Yoyok terlihat di jalan sedang menuju kemari. Mirna pasti melihatnya dari balik bahuku saat kami saling mencumbui leher. Tiba-tiba perasaan bersalah datang menerkam karena hampir saja ketahuan. Aku tak percaya apa yang hampir saja kami lakukan. Dengan tergesa-gesa aku kenakan kemabali celanaku, tapi Mirna menghentikanku dan menangkap tanganku dan melanjutkan kocokannya.

“Hei, tidak boleh. Tak semudah itu Ayah boleh mengakhirinya. Aku telah menunggu terlalu lama untuk ini.”

“Tapi Yoyok hampir datang! Dia akan melihat kita!”

Mirna mengeluarkan penisku dan berjalan ke arah meja dapur. “Ini perjanjiannya,” katanya. “Aku tak akan mengadu pada Yoyok tentang apa yang baru saja kita lakukan kalau Ayah dapat dapat mengeluarkan seluruh sperma Ayah dalam vaginaku sebelum dia sampai kemari.” Sambil berkata begitu, dia menurunkan celananya hingga lutut dan membungkuk di meja itu.

“Dia segera datang!” hampir saja aku teriak.

“Tidak.” Mirna membentangkan kakinya sejauh celananya memungkinkan untuk itu dan dia memandangku lewat bahunya. “Dia harus menggendong bayi dan mengeluarkan semua barangnya. Biasanya dia memerlukan beberapa menit. Sekarang kemarilah dan setubuhi aku.”

Mirna telah telanjang dari pinggang hingga kaki, dan dia memohon padaku agar segera memasukkan diriku dalam tubuhnya. Aku menatap dua lubang yang mengundang itu. Pantatnya begitu kencang dan aku tak terusik saat melihat lubang anusnya yang berkerut kemerahan, dan di bawahnya, bibir vaginanya yang merah, terlihat mengkilap basah. Kakinya tak sejenjang model, tapi lebih kecil dan terasa pas, dan aku membayangkan bercinta dengannya beberapa jam.

Tangannya bergerak kebelakang diantara pahanya dan menempatkan tangannya pada vaginanya. Dengan dua jarinya dilebarkannya bibir vaginanya hingga terbuka, dan aku dapat melihat lubang merah mudanya mengundang penisku agar segera masuk. “Ayo,” katanya. “Ambil aku.”

Aku tak tahu apa dia sedang bercanda saat mengatakannya. Yoyok atau bukan, rangsangan ini lebih dari cukup untuk mereguk birahinya. Aku melangkah ke belakang menantuku dan menempatkan penisku di kewanitaannya. Saat aku mendorong penisku melewati lubang surganya yang sempit, aku dapat merasakan jari Mirna menahan bibir madunya agar tetap terbuka, dan dia melenguh saat aku memegang pinggangnya dan memasukkan diriku padanya.

Mirna telah sangat basah hingga aku dengan mudah melewati vagina mudanya yang sempit. Aku mulai mengayunkan barangku di dalamnya, sebagian didorong oleh nafsu akan tubuh menggairahkannya dan sebagian oleh rasa takut jika Yoyok memergoki kami. Mirna mengerang, dan aku dapat merasakan jarinya menggosok kelentit dan bibir vaginanya sendiri. Nafasnya mulai tersengal, dan setelah beberapa goyangan dariku, dia segera orgasme. Suara rengekan pelan keluar dari bibirnya saat dia mencengkeram pinggiran meja dengan kuat, dan letupan orgasmenya menggoncang kami berdua saat aku menghentaknya.

Itu cukup untuk menghantarku. Aku tak berhubungan dengan wanita dalam setahun ini, dan aku belum pernah mendapatkan yang sepanas Mirna. Aku menahan nafas dan mendorong seluruh kelaki-lakianku ke dalam dirinya. Kami mematung, dan kemudian spermaku menyemprot dengan hebat jauh di dalam surganya. Serasa aku telah mengguyurnya dengan sperma yang panas dan berlebih. Dia mengerang dalam nikmat, menggetarkan pantatnya di seputar penisku saat aku mengosongkan persediaan benihku. Dia melemah seiring dengan habisnya spermaku, dan kami akhirnya berhenti bergerak, kecuali untuk mengambil nafas.

Takut Yoyok akan datang sebelum kami sempat melepaskan diri, aku keluarkan diriku dari tubuhnya dengan bunyi plop yang basah, lalu mundur menjauh dan mengenakan celanaku. Mirna masih tetap berbaring tertelungkup di atas meja merasakan kehangatan campuran cairan birahi kami, pantat telanjangnya masih tetap memanggilku. Aku lihat spermaku dan cairannya mulai meleleh keluar dari bibir surganya. Aku palingkan muka dan melihat Yoyok hampir sampai di pintu belakang, bayi di tangan yang satu dan belanjaan di tangan lainnya.

Aku berbalik dan memohon pada Mirna. ” Ayolah!” kataku. “Kamu telah dapatkan keinginanmu. Dia hampir sampai kemari.”

Mirna bangkit, tatapan matanya masih kelihatan linglung. Dia bergerak ke depanku, menjadikanku sebagai penghalang dari pandangan suaminya saat dia dengan tergesa-gesa memakai celananya.

“Apa kalian sudah siap untuk pertandingannya?” tanya Yoyok sambil membuka pintu.
“Ya,” aku menjawab dari balik punggungku saat aku diam untuk menghalangi Mirna yang menaikkan resletingnya. Setelah dia selesai, aku segera berbalik untuk menyambut Yoyok.

“Ini,” katanya, menyodorkan bayinya padaku dan meletakkan belanjaannya diatas meja dapur.

“Urus ini, aku akan mengambil popok bayi.” Yoyok melangkah ke pintu yang masih terbuka, dan aku menghampiri Mirna. Dia masih terlihat sedikit linglung.
“Hampir saja,” kataku.

“Sini, biar aku yang menggendongnya.”

Aku berikan bayinya. Mirna memberiku pemandangan seraut wajah dari seorang wanita yang puas sehabis bersetubuh, dan memberiku ciuman hangat yang basah.

“Masih ada satu hal lagi yang harus kuketahui,”katanya.

“Apa itu?”

A?a,?A”Kalau aku ingin, bisakah aku mendapatkannya besok?”
Dan dia melenggang begitu saja tanpa menunggu jawabanku yang hanya melongo bengong. Dia yakin kalau akan bersedia.

Cerita Dewasa Menantuku Pemuas Nafsuku

Posting Cerita Dewasa Menantuku Pemuas Nafsuku ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Viewing all 382 articles
Browse latest View live