Quantcast
Channel: HUMOR DEWASA, CERITA DEWASA, Foto Dewasa
Viewing all 382 articles
Browse latest View live

Cerita Dewasa Supirku Yang Ganas

$
0
0

Cerita Dewasa – Kisah ini terjadi sejak setahun yang lalu dan herannya aku tidak dapat melepaskan dirinya dari sisiku. Panggil saja aku Emma. Sejak usiaku 20 tahun aku menjadi bintang iklan dan foto model, dan saat ini usiaku 27 tahun jadi sudah 7 tahun aku malang melintang di dunia modelling. Sejak aku sibuk menjadi model, ayah memberiku sebuah mobil sedan dan aku sendiri yang menyupirnya.

Karena makin lama aku makin banyak iklan yang kubintangi, otomatis kesibukanku juga makin bertambah. Kalau pulang ke rumah pasti di atas jam 12.00 malam. Karena terlalu sering pulang malam habis syuting dan tidak enak karena mengganggu tetangga tempat tinggal ayah, atas persetujuan ayah dan ibuku, aku menyewa apartemen di daerah Kuningan dari hasilku menjadi model. Akhirnya sejak 2 tahun lalu aku tinggal di apartemen beserta seorang pembantu (Menik). 6 bulan aku sudah tinggal di apartemen itu. Suatu malam ketika aku pulang secara tidak sadar aku menubrukkan mobilku ke pohon, untungnya aku tidak cedera berat, namun hal itu membuat diriku trauma untuk membawa mobil sendiri dan selama hampir 3 bulan, aku menggunakan Taxi untuk mengantarku syuting iklan.

Pada suatu hari, temanku mengajurkan untuk menggunakan jasa supir. Akhirnya setelah kutimbang-timbang, suatu hari temanku mengantarkan supir ke apartemenku. Pada awalnya aku agak ragu setelah melihat wajah (sebut saja David) untuk menjadi supirku. Terus terang aku agak takut karena dia berasal dari Timur Indonesia, orangnya berkulit hitam legam, usia sekitar 53 tahun, orangnya tinggi besar dan berbulu. Namun kata temanku, dia biasa mengendarai mobil-mobil otomatic dan pernah menjadi supir dari salah satu kedutaan. Akhirnya dengan segala pertimbangan David resmi menjadi supir pribadiku. Sejak saat itu aku berpikir untuk memilih mobil baru, karena mobil sedan yang ayah belikan untukku tidak pernah kuperbaiki sejak kecelakaan tersebut. Mobil yang kugunakan adalah keluaran Korea. Dan memang rupanya David selain ahli dalam menyupir (menyupirnya tenang dan hati-hati), sopan terhadap diriku (jadi bodyguard-ku), ternyata dalam hal melayani nafsu seksku dia juga ahli.

Kejadiannya kira-kira satu tahun lalu, malam itu jam 02.30 aku pulang dari acara pembubaran panitia iklan salah satu produk makanan. Karena pada acara tersebut ada minuman yang memabukkan, aku agak sempoyongan ketika dipapah temanku masuk mobil dan Pak David terkaget-kaget dari tidurnya. Setelah itu David langsung menggantarku pulang ke apartemen. Dalam keadaan setengah mabuk, berat rasanya untuk naik lift sendiri, setelah sampai di parkiran apartemen, kuminta David mepapahku ke kamarku di lantai 37. Tubuhku mengelayut di tubuh David. Sampai di pintu kamar, kunci kamar lepas dari tanganku karena aku makin pusing. Dengan cekatan David mengambil kunci yang terjatuh, secara otomatis tubuhku juga lunglai dan dengan cepat juga David membopong tubuhku, lalu membuka pintu dan masuk apartemen. Aku dibopong hingga masuk kamar tidurku, lalu direbahkannya tubuhku di tempat tidur. David lalu keluar kamar tidurku.

Setengah jam kemudian karena aku tidak dapat tertidur akibat kepalaku pusing dan aku merasakan mual ingin muntah, aku berteriak memanggil Menik pembantuku untuk membantuku bangkit. Tapi yang masuk kamar bukan Menik melainkan David. “Ada apa Non..? Menik khan lagi pulang kampung..” “Oh.. iya.. aku lupa.. tolong.. Pak.. saya mau muntah.” “Kemana.. Non..?” “Tolong.. ke kamar mandi..” David lalu membopongku ke kamar mandi. Sampai di sana aku pun langsung muntah.

Setelah selesai, David membopongku kembali ke kamar tidur, namun secara tidak sengaja rok yang kukenakan tersingkap hingga terlihat celana dalamku yang berwarna hitam model cawat oleh David disaat dia merebahkan tubuhku di tempat tidur. David pun langsung berubah menjadi buas dan kasar. Dia langsung menggosokan tangannya di pahaku yang putih mulus dan vaginaku yang masih tertutup celana dalam diremas oleh tangannya. Aku hanya dapat mendesah dan tidak dapat berbuat apa-apa untuk menolaknya, karena badanku yang lemas sehabis muntah.

David pun makin kasar, celana dalamku langsung ditarik ke bawah hingga betis lalu jari-jarinya mulai dimainkan di vaginaku. Aku hanya dapat melengguh dan mendesah ketika jarinya dimainkan di vaginaku. “Ahh.. aahh.. sshh.. sshh.. awghh..” Jari-jari tangan David ditusukkan makin ke dalam vaginaku. Aku sama sekali tidak dapat berbuat apa-apa terhadap apa yang David lakukan padaku karena pusing di kepalaku makin berat dan tubuhku sama sekali tidak bertenaga. Karena aku tidak dapat berpikir jernih, David makin menggila menguasai tubuhku. David mulai menjilati pahaku yang putih nan mulus, makin lama makin ke atas hingga liang vaginaku terjilat oleh lidahnya yang agak kasar permukaannya. Aku makin terbawa arus kenikmatan dan bukannya berontak terlebih-lebih ketika lidahnya menemukan biji klitorisku dan disedot-sedot oleh lidahnya hingga aku pun melintir dan menggelinjang nikmat.
“Arhh.. arghh.. sshh.. sshh.. oohh.. oohh..! Pak.. David.. terus.. Pak.. trus..!”
Aku malah berceracau tidak karuan. David pun makin menyedot klitorisku lebih gila karena kusuruh.

Setelah hampir 15 menit lamanya vaginaku disedot oleh David (supirku), aku pun berontak, dimana kepala David yang ada di selangkanganku kuremas dan keluarlah dari vaginaku cairan yang langsung dijilat dan ditelan habis oleh David hingga tidak bersisa. Tubuhku makin lemas setelah cairan yang keluar dari vagina dengan banyak. Hal ini berbeda dengan David yang makin ganas, bajuku langsung dirobek, begitu juga BH-ku hingga aku benar-benar bugil dibuatnya. Payudaraku yang 36B terbungkus kulit putih bersih nan mulus terbuka tanpa penutup, dan terus terang baru sekali ini aku bugil dilihat oleh seorang laki-laki seumur hidupku, dan yang beruntung adalah supirku sendiri. Pacar-pacarku terdahulu pun belum seuntung supirku.

David yang belum puas menikmati klitorisku tadi, langsung melepaskan baju dan celananya hingga bugil. Mataku langsung melihat batang kemaluan David yang panjang, gede, besar dan hitam menggelantung dengan tegang dan keras di antara pahanya yang kulitnya hitam legam. Saking hitamnya tubuh David, sampai terlihat mengkilap karena keringatnya mulai menetes dari pori-porinya.

David lalu naik ke atas tubuhku dan jongkok di perutku, batang kejantanannya menggelantung tepat di wajahku. Aku mulai berontak, kugelengkan wajahku, aku tidak mau menggulum kejantanannya, karena selain hitam dan besar, penis David mengeluarkan bau yang agak aneh. Tapi David rupanya lebih pintar, hidungku dibekap oleh tangannya sehingga aku sulit bernapas, mau tidak mau aku harus bernapas dengan mulut.

Begitu mulutku terbuka untuk bernapas, tangannya yang memegangi penisnya langsung menyodokkan kejantanannya masuk mulutku. Aku pun tersedak oleh batangnya yang ada di mulutku. Aku berusaha berontak, namun lagi-lagi hidungku dibekap hingga disaat mulutku terbuka makin lebar batangnya ditekan lagi lebih ke dalam mulutku. Aku makin tersedak karena batang David rasanya menyentuh amandelku. Namun rupanya walau sudah menyentuh amandelku, batang kejantanan David belum sepenuhnya masuk dalam mulutku. David mencoba menyodokkan lebih ke dalam lagi batangnya dalam mulutku hingga terasa sampai kerongkonganku hingga aku terbatuk-batuk.

David lalu melonggarkan dengan menarik kemaluannya sehingga aku dapat bernapas, tapi lalu dia menyodokkan lagi penisnya masuk ke dalam mulutku hingga aku tersengal dan terbatuk-batuk lagi, sedangkan hidungku tetap ditutup oleh tangannya. Otomatis mataku mulai berair menahan rasa sakit di kerongkonganku. David terus melakukannya selama hampir 1 jam sampai cairan putih kental, rasanya aneh dan berbau memenuhi mulutku.

Aku berusaha mengeluarkan cairan itu dari mulutku dengan menahan napas agar cairan itu tidak masuk, tapi David menyodokkan lagi kemaluannya sehingga cairan yang bau dan rasanya aneh tertelan juga yang membuatku terbatuk-batuk. “Nah.. gitu dong.. Bu. Cairan David.. harus Ibu telan. Gimana rasanya, enak.. khan..?” “Bangsat loh.. Sialan loh Vid..! Keluar kamu dari rumah saya..!” Kumarahi dan kumaki David yang telah menyiksaku. Memang pada saat David menjilati klitorisku, aku merasakan nikmat, namun hal yang baru saja dia perbuat terhadapku membuat diriku tersiksa. Namun David rupanya semakin gila dan ganas. Tubuhku lalu ditariknya ke sisi tempat tidur, kakiku direnggangkannya dan diletakkan di pundaknya. Batang kemaluannya ditempelkan pada vaginaku, lalu dengan jarinya dibukanya vaginaku dan dimasukkan kejantanannya ke dalam vaginaku. Vaginaku yang masih rapat karena belum pernah dimasuki kemaluan siapa pun merasa seperti dirobek. Aku meringis kesakitan, “Akh.. akhh.. sakit Vid.. sakit..!”

Kejantanan David mulai membongkar vaginaku yang masih rapat dan sempit. Disodokkannya batangnya yang hitam, panjang dan besar itu ke vaginaku. Aku dibuatnya menjerit-jerit menerima sodokan itu di vaginaku, “Akh.. sakit Vid.. kontolmu besar sekali..” “Gimana Bu rasanya..? Nanti juga enak kok.. Bu..” Payudaraku yang ranum, terbungkus kulit yang putih bersih pun dan ukurannya 36B sudah dilahap oleh mulutnya, dicucup, disedot dan digigit putingnya. Aku makin lama makin menggelinjang mengikuti irama permainannya. Walaupun tubuh David hitam legam sedang berada di atas tubuhku yang putih mulus, makin lama permainan kami membuat tubuhnya mengkilat karena keringat yang menimbulkan aroma bau yang tidak enak, yang membuatku ingin muntah lagi, namun vaginaku rasanya makin enak setelah semua batangnya masuk ke vaginaku. “Argh.. argh..! Vid, kontolmu enak sekali.. walau tubuhmu bau.. keringat.. argh.. arghh.. Trus.. Vid.. trus..! Kontolmu nikmat sekali..” David terus menghujamkan kemaluannya ke dalam vaginaku. Perasaan ini sama sekali belum pernah kurasakan dalam hidupku. Tapi karena nikmatnya, aku merasa tidak memperdulikan apakah laki-laki yang menikmati vaginaku itu supirku sendiri.

David pun juga terus melumatkan payudaraku dengan putingnya digigit-gigit, yang membuatku makin menggelinjang. “Vid.., gila..! Enak buanget kontol lu, argh.. argh..!” kataku menanggapi kelakuannya. “Bu.. memek Ibu juga.. nikmat banget..! Kontol saya kayak diperas-peras..! Enak buanget.. Bu.” jawabnya sambil terus melakukan gerakan yang membuatku terasa nikmat. Hampir satu jam kemudian, vaginaku terhujam batang kejantanannya David. Aku pun memberontak dan mengelepar ke kiri dan kanan, sambil kujambak rambutnya yang hitam ikal. Vaginaku terasa sakit luar biasa dengan mengeluarkan cairan putih kental dan berdarah, namun nikmat bukan kepalang. Cairan itu membasahi kemaluan David yang masih tertanam di vaginaku. Saking banyaknya cairan itu sampai keluar hingga meluber ke pahaku.

“Argh.. arghh.. Vid. Aku keluar nich..! Argh.. argh.. sakit Vid, namun.. enak buanget deh..! Aku sampe.. lemas nih..! Argh.. argh..!” Tubuhku pun lemas tidak berdaya dengan tetesan cairan putih kemerah-merahan di vaginaku yang tumpah ke seprei, membuatku agak panik begitu melihatnya. “Vid..! Aku kenapa..? Kok ada.. darahnya.. juga..?” “Ya.., memang Bu. Vagina Ibu sudah sobek. Jadi berdarah.., Ibu bukan perawan lagi.” “Hah..? Aku tidak perawan lagi..? Kamu apain sih..!” “Tenang Bu..! Kalau ada apa-apa, David tanggung jawab.” “Ya sudah.”

Aku pun langsung lemas lagi karena tetesan itu masih mengalir. Namun aku tidak berbuat apa-apa ketika badanku diputar posisinya hingga aku menungging. Dan selama itu pun batang David masih tertanam pada vaginaku sehingga terasa agak perih. David lalu memompanya lagi kemaluannya keluar masuk vaginaku, makin lama rasa perih vaginaku hilang karena rasa nikmat luar biasa yang kurasakan pada vaginaku. Aku merasa kalau batang kejantanan David rasanya lebih tertusuk ke dalam lagi hingga terasa ke perutku. Hampir 1 jam kemudian, aku pun mengeluarkan cairan lagi yang membuat diriku makin lemas tidak berdaya, yang mana banyak sekali cairan putih kental seakan tidak habis-habisnya dari vaginaku, tubuhku menjadi lunglai. “Akh.. akh.. Vid.. aku keluar lagi nich..!”

Lima menit kemudian, akhirnya David pun sampai juga pada puncaknya. Namun karena posisi tubuhku yang sudah loyo, sehingga David tidak dapat melepaskan batang kemaluannya dari vaginaku dan secara otomatis cairan hangat pun mengalir dengan derasnya dari penisnya membasahi rahimku. “Bu.., aku keluar nich..! Aku.. keluar.. argh.. argh.. tapi.. nggak bisa dicabut dari memek Ibu..” Aku tidak berbuat apa-apa atas tindakan david membuang sperma di rahimku, karena rasa hangat dan nikmat yang kurasakan, aku hanya tersenyum. “Vid. Hangat sekali sperma kamu. Argh..!”

Setelah cairan sperma David membasahi vaginaku, dan setelah dia mengubah posisi tubuhku, akhirnya batang kejantanannya terlepas juga dari vaginaku. Lalu ambruklah tubuh David di atas tubuhku yang sangat lemas. Kami pun tertidur lemas tidak berdaya. Aku terbangun sekitar jam 06.00 pagi. Disaat terbangun, aku terkaget-kaget melihat David, supirku sedang tertidur telanjang di sampingku. Aku pun langsung loncat dari tempat tidurku, saat itu aku ingin sekali membangunkan dan memarahinya, namun setelah kuingat lagi peristiwa yang David lakukan padaku malamnya, aku malah tersenyum senang. Lalu kudekatkan tubuhku yang juga bugil, kusandarkan kepalaku dekat kemaluan David, lalu mulai kujilati dan kukulum batang kejantanannya. Ada sisa-sisa sperma yang rasanya agak asin terjilat olehku. 5 menit kemudian ketika batang David yang hitam legam sedang kusedot-sedot, David pun terbangun, aku pun menyudahi tindakanku.

“Akh.. Vid.. batangmu..enak..sekali, tadi malam memekku kamu.. apain..? Enak sekali deh..! Saya mau kalau kamu lakukan lagi kapan-kapan.” “Akh.. Ibu. Kalau begitu saya siap main lagi. Semua terserah Ibu.., tapi.. Ibu nggak marah sama David khan kalau vagina Ibu saya rusak..?” “Nggak Vid. Ibu malah menikmatinya. Kamu.. mau nggak nemenin Ibu mandi..?” “Kalau Ibu mau.., saya mah ayoo aja..” “Yoo.. Vid..!” Aku dan David bermain lagi di kamar mandi sekalian membersihkan tubuh kami. Sejak saat itu, aku dan David hampir tiap malam melakukan hubungan suami istri. David, selain menjadi supirku kini menjadi budak nafsu seksku, dan sudah hampir 9 bulan hubunganku dengan David. Aku pun berharap dapat hamil dari benihnya David, supirku.

Cerita Dewasa Supirku Yang Ganas

Posting Cerita Dewasa Supirku Yang Ganas ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.


Humor Dewasa Malam Pertama Anton

$
0
0

Humor Dewasa – Hari ini adalah hari pernikahan Anton dengan Indah, dua sejoli dari sebuah dusun. Dua sejoli ini sama-sama tidak tahu apa yang harus dilakukan pada malam pertama. Jadi malam pertama mereka hanya tidur-tiduran, dan tidak di isin dengan adegan adegan yahut.

Eskonya ayah Anton bertanya, “gimana Ton? Asikk ga malam pertamanya?
Si Anton menjawab dengan polos, “biasa aja kok pak! kan kita hanya tiduran biasa.”

Ayah Anton heran, “lho jadi kalian ngak main gitu-gituan?”
“Gitu-gituan gimana to pak?” Tanya Anton.

Dengan bijaksana Ayah Anton menjelaskan, “gini lho le! Kalau malam pertama dalam rumah tangga, kamu di wajibkan untuk berhubungan intim dengan istri, caranya adek kamu itu di masukan ke itunya istrimu !!!”

Mendapat penjelasan dari ayahnya, Anton langsung mempraktekkan pada malam harinya. Esoknya Ayah Anton kembali bertanya, “Gimana? asikk ga?” Si Anton menjawab dengan polos juga, “Asik gimana? Kan cuma di masukin doang!!”
Ayah Anton heran, “Cuma di masukin? ga di keluarin?”
Anton pun heran, “Lho kan katanya dimasukin pak? kok disuruh di keluarin lagi?”

Dengan bijaksana Ayah Anton memberi solusi, “begini le, nanti malam bapak ada di luar dekat kamar kamu! Bapak akan bawa kentongan, nanti kalau kamu dengar suara THUNG, itu tandanya dimasukin, kalau dengar suara THUNG lagi kamu tarik keluar lagi, Ok ??”
“Oke deh pak,” jawab Anton.

Malamnya Ayah anton sudah bersiap di luar rumah dekat kamar Anton dan Indah dengan kentongan, si Anton pun sudah bersiap diri. Pada saat yang tepat Ayah Anton membunyikan kentongan THUNG, mendapat tanda itu si Anton langsung mulai tugasnya untuk dimasukin, beberapa detik kemudian terdengar suara THUNG lagi, dan Anton langsung tarik keluar, beberapa detik terdengar lagi suara THUNG lagi dan Antong langsung masuk, begitu seterusnya hingga ssuara kentongan menjadi lebih cepat dengan tempo sedang.
THUNG… THUNG… THUNG… THUNG…

Anton pun mengikuti irama dan akhirnya Anton dan istrinyapun mendapatkan makna yang sesungguh tentang malam pertama.

Tanpa dugaan datang segerombolan petugas ronda yang sama-sama membunyikan kentongan dengan tempo yang ceoat. Suara kentongan itu bersatu dengan suara kentongan ayah Anton, sehingga tempo dari suara kentongan menjadi secepat tempo lagunya metalica. Tempo inipun di ikuti Anton.

THAKK THUNG… THAK THUNG… THAKK THUNG… THAK THUNG… THAKK THUNG… THAK THUNG… THAKK THUNG… THAK THUNG… THAKK THUNG… THAK THUNG… THAKK THUNG…

Antonpun menjerit, “PAAKKKKKK…”

Humor Dewasa Malam Pertama Anton

Posting Humor Dewasa Malam Pertama Anton ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Pacarku Sudah Tak Perawan

$
0
0

Cerita Dewasa – Berikut Kisah Sex Panas mahasiswi cantik yang merasakan kenikmatan seksual: Cerita berawal dari kisah pacaran saya dengan Mia, seorang mahasiswi yang berbeda kampus dengan saya. Setelah saya berpacaran dengannya selama dua bulan, barulah Mia menampakkan sisi kehidupan aslinya, bahwa dia penganut seks bebas. Keadaan itu saya ketahui dari perkataannya sendiri ketika saya selesai makan dengannya di sebuah warung mahasiswa khas Yogyakarta. Ketika itu dia cerita kalau selama tiga bulan dia tidak pernah disentuh lelaki termasuk saya. Maksudnya tentu saja merasakan kenikmatan seksual yang selama ini dipenuhinya dari mantan pacarnya yang terdahulu sebelum saya. Kontan saya kaget berat mendengar hal itu. Batang kemaluan saya langsung tegak dan seakan ingin loncat keluar.

“Kenapa kamu tiba-tiba jadi horny begini..?” tanya saya.“Aku tiga hari ini habis nonton BF bareng temen-temen kosku..,” jawabnya, “Ayolah.., kamu mauya..?” pintanya. Aku semakin tidak karuan mendengar permintaannya itu sambil menggelayut di lenganku dengan manja. Akhirnya kuputuskan untuk meladeninya, meskipun aku belum pernah melakukannya sama sekali dengan wanita manapun. Dia tampak senang sekali mendengar kesediaanku meladeninya malam itu. Di kepalaku mulai timbul pikiran-pikiran yang kotor sambil berfantasi dengan kemolekan tubuhnya yang sintal, langsing dan berisi itu (payudaranya berukuran 32A, kira-kira segitu deh).

Seketika saja motorku langsung kubawa ke arah tempat kost-nya yang memang bebas, dan laki-laki boleh masuk, karena memang tetangga sekitar berjarak agak berjauhan dengan rumah itu. Sampai di kost-nya, aku memarkirkan motorku dan langsung digandeng masuk ke dalam kamarnya.

Teman-teman satu kost-nya langsung saja mengejek kami ketika kami baru saja masuk, “Waaahh, sudah kebelet ya.. abis yang kemarinitu..?” kata salah seorang dari mereka dan langsung disambut sorakan yang lainnya.
Aku hanya diam saja, sedang Mia tertawa kecil sambil
berkata, “Biarin..! Orang gue juga kepengen kok..!”

Seketika saja motorku langsung kubawa ke arah tempat kost-nya yang memang bebas, dan laki-laki boleh masuk, karena memang tetangga sekitar berjarak agak berjauhan dengan rumah itu. Sampai di kost-nya,
aku memarkirkan motorku dan langsung digandeng masuk ke dalam
kamarnya.
Teman-teman satu kost-nya langsung saja mengejek kami ketika kami
baru saja masuk, “Waaahh, sudah kebelet ya.. abis yang kemarin
itu..?” kata salah seorang dari mereka dan langsung disambut sorakan
yang lainnya.
Aku hanya diam saja, sedang Mia tertawa kecil sambil
berkata, “Biarin..! Orang gue juga kepengen kok..!”

Sesampainya di kamar, Mia bergegas mengunci pintu dan langsung
menubrukku sampai aku tersungkur di kasurnya. Dia mulai menerkam
bibirku dengan ciumannya yang penuh nafsu. Aku sudah tidak ada
pikiran untuk menghentikan tindakannya itu. Aku langsung meladeni
ciumannya yang ganas itu dengan ganas pula. Tangan Mia mulai merayap
di kemaluanku yang masih tertutup celana. Aku tidak mau kalah juga,
kusergap payudaranya dengan remasan yang lembut sambil kulepaskan
satu persatu kancing bajunya. Akhirnya dia pun berdiri karena
melihatku mulai bernafsu dan sudah mulai membuka bajunya. Dia mulai
membantuku membuka bajuku hingga celana dan sekaligus celana dalamku
terlepas dari tubuhku dan dilemparkannya saja ke tepi ranjangnya.
Begitu juga sebaliknya, kulucutkan pakainnya hingga kami sama-sama
telanjang bulat. Tanpa pikir panjang, aku direbahkannya di atas kasur
dalam posisi duduk, dan kini wajahnya sudah berada tepat di depan
batang kejantananku yang sudah tegak berdiri.

“Aku kangen sama kemaluan lelaki..!” katanya sambil mengocok-ngocok
lembut batang kemaluanku.
Aku semakin menggeliat. Baru pertama kali batang kemluanku dikocok
sama cewek. Kocokannya semakin terasa dan aku semakin mendesah hebat.
Tidak sampai dua menit dia mengocok, tiba-tiba mulutnya diarahkannya
ke batang kejantananku dan ia pun mulai mengulumnya. Gila..! Sensasi
yang luar biasa. Aku terkesan dengan permainan mulutnya, sesekali
dihisap, dimainkan menggunakan gigi, dikulum, dijilat dan banyak lagi
deh. Setelah agak lama dan aku juga sudah mulai sangat terangsang,
kuangkat dia ke sebelahku dan sekarang aku yang berlutut di lantai,
sedang Mia yang sekarang duduk di kasur. Aku sudah tidak tahan ingin
mencoba merasakan menjilati miliknya yang gundul tanpa ada selembar
bulu pun itu, karena tampaknya Mia sudah mencukurnya.

Aku memulai dengan mempermainkan vaginanya terlebih dahulu
menggunakan jari-jariku.
“Sssttt… aaahhh… terus..!” rintihnya ketika jariku mulai memasuki
daerang liang senggamanya.
Aku mulai mempermainkan nafsunya dengan jari-jariku, dia mulai
meronta dengan mengangkat-angkat pantatnya. Tidak lama setelah itu
aku mulai menjilati dengan segala macam cara di lembah yang gersang
itu, mulai dari kumasukkan lidahku ke lubangnya sampai kuputar-putar
di lipatannya yangmembuat Mia semakin meronta bagaikan orang yang
kerasukan birahi.

Sekitar 10 menit aku memainkan liang senggamanya, Mia mulai tidak
tahan.
“Maaass… akuuu.. maauu.. keluarr… aaahhh… masukin aja pake…
batangmu… Mass.., uuuhh… aaahh..!” rontanya sambil mengangkat-
angkat terus pantatnya, sedangkan kepalaku masih ditekannya, seakan
dia minta jangan dilepaskannya lidahku pada lembahnya.
Aku tidak mempedulikan rintihannya hingga suatu saat, “Seerr…
haaahh… haaahh..!” Mia mengelinjang hebat merasakan orgasmenya.
Liang kemaluannya tetap tidak kubiarkan menganggur, aku masih
mempermainkan liangnya itu denganjariku. Mia masih meronta. Langsung
dia sergap batanganku, dikocoknya dan dikulumnya dengan penuh
semangat. Aku sedikit meronta karena seakan Mia membalas perlakuanku
padanya.

Akhirnya aku langsung saja merebahkannya dalam posisi telentang, aku
mulai membimbing batang kejantananku yang masih tegang hebat itu ke
liang senggamanya, dan, “Slepp..!” batangankusudah masuk penuh.
Ketika rudalku itu masuk penuh, Mia merintih, “Haaahh.. Maaasss..
goyang..!” rintihnya manja.
Kuturuti saja kata-katanya, aku mulai menggoyang pinggulku dan
menyodok-nyodok lubang kenikmatannya dengan batang kejantananku.
Rintihan demi rintihan bergantian keluar dari mulut kami. Sampai
akhirnya Mia semakin menggelenjang tidak menentu, aku tahu kalau dia
sudah mau orgasme lagi. Melihat gejala itu, langsung saja kupercepat
gerakanku sampai akhirnya, “Serr.. serr.. serr..!” keluarlah cairan
kenikmatan itu dari liangnya.

“Stop… Stoop dulu… hhuuhhh… huuhh.. haaahh, jangan.. dicabut
Mas..! Biarin aja..” pintanya.
Aku pun tidak mencabut kemaluanku dan seketika kurasakan batang
kejantananku dihisap-hisap liang vaginanya, gilaa..! nikmat sekali.
Tidak lama kemudian aku dibaringkan ke kasur denganposisi telentang.
Kini posisi Mia ada di atas dalam keadaan duduk sambil mengocok
batanganku dan membimbing lagi ke arah liang kemaluannya.
“Sleepp..!”
“Oohh.. liangmu enak banget Say..!” kataku.
“Punya kamu juga bikin aku gila Mas..!” katanya sambil menaik-
turunkan tubuhnya di atas tubuhku.

Tanganku tidak diam saja, kuraih payudaranya dan kukulum, kuhisap
payudaranya bergantian sambilkumulai meremas bergantian tanpa
berhenti. Rontaan Mia semakin hebat dan semakin kelojotan dia. Aku
pun mulai tidak tahan, karena posisi inilah yang paling kusukai,
karena tangan dan mulutku tidak akan berhenti hinggap di bagian tubuh
wanita yang paling kusukai, yaitu payudara.

Setelah sekitar 15 menit kami saling menggenjot birahi, akhirnya
rasanya aku tidak dapat lagi menahan keinginanku meledakkan laharku.
“Saayy… aku maauuu keluar Saayy..!” rintihku.
“Tunggu aku Massss… ntar keluarnya aku kocokin aja..!” kata Mia
yang membuatku kaget setengah mati dan langsung membayangkan
bagaiamana nikmatnya dikocokin tangannya ketika mau orgasme.
Tidak berapa lama kemudian, aku merasakan jepitan pangkal paha Mia
semakin keras, dan rontaannya semakin tidak beraturan, sedangkan aku
juga sedikit mulai merasakan mau keluar.Seketika batang kemaluanku
merasakan adanya cairan yang mengguyur dari dalam rahimnya sambil Mia
terlihat kelojotan tidak beraturan.

Aku belum merasakan mau keluar juga saat itu.
“Mia, keluarin aku juga dong..!” pintaku merintih sambil meremas buah
dadanya yang ranum itu.
Seketika dia sudah mengocok batang kejantananku dan langsung
membasahinya dengan ludahnya,dihisapnya dan dikulumnya layaknya
sedang makan es krim. Tidak ada semenit aku sudah menumpahkan air
maniku ke lehernya sambil kocokannya terus jalan tidak berhenti.
Setelahitu dia membersihkan batang rudalku dengan jilatannya.
“Aku ntar malem pengen lagi ya..?” pintaku.
“Aku juga pengen lagi kok Mass..!” katanya dengan disertai ciuman
lembut di bibirku.

Sejak saat itu aku mulai ketagihan hubungan seks dan kami berdua
tidak pernah sungkan-sungkan lagi kalau lagi ingin melakukan hubungan
seks. Pernah kami melakukannya sehari tiga kali. Bahkan kami pernah
hanya melakukan 10 hari dengan oral seks saja, mengingat saat itu Mia
baru menstruasi.

Namun petualngan seksku belum berhenti sampai disitu. Pernah suatu
ketika, permainan hubungan seks kami diintip Ibu kost Mia dan dua
orang teman kost-nya. Hingga saat Mia sudah lulus dan kembali ke kota
asalnya, aku masih tetap main ke kost Mia karena setelah kepergian
Mia, aku jadi simpanan Ibu kost Mia dan seorang teman kost Mia yang
juga pernah mengintip kami melakukan hubungan seks itu sampai
sekarang. Aku jadi benar-benar ketagihan sampai sekarang.

Cerita Dewasa Pacarku Sudah Tak Perawan

Posting Cerita Dewasa Pacarku Sudah Tak Perawan ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Kenikmatan Darimu

$
0
0

Cerita Dewasa – Aku seorang wanita walau belum pernah menikah tapi sempat berhubungan intim dgn seorang pria kekasihku beberapa thn yang lalu. Hubungan kami terpaksa berhenti sethn yang lalu ketika orang tuanya yang kaya raya tidak menyetujui hubungan kami tersebut. Terakhir ku dgn mantan kekasihku itu telah menikah dan pindah kekota lain yang tidak ingin kuketahui persisnya dimana. Saat ini umurku 28 thn dan bekerja sebagai salah satu karyawan di perusahaan swasta asing sebagai salah satu staf public relation. Gaji yang kuterima cukup lumayan untuk tamatan sarjana publikasi, kemampuanku untuk berkomunikasi dgn baik dan ramah terhadap siapa saja membuat aku dipercaya untuk menghadapi persoalan-persoalan pelik, dan menerima tamu-tamu penting.

Suatu hari aku dipanggil oleh big bossku, dia mengeluh krn ada inspektor dari kantor pusat di AustrAntona yang datang dan nampaknya boss kewalahan menghadapi pertanyaan-pertanyaannya. Aku ditugasi untuk menemani tamu tersebut selama di Jakarta. Terus terang hatiku agak bergetar ketika pertama kali bertemu dgn Steve. Terus terang dia mempunyai sex appeal yang luar biasa, matanya tajam, mukanya bersih dan bicaranya jernih ditambah pakaiannya yang selalu rapih dan bermerk, termsk wewangian yang digunakn. Mula-mula aku nervous juga di buatnya, tetapi setelah lama-lama hubungan kami makin relaks. Aku berusaha untuk menyembunyikann ketertarikanku padanya, tetapi dia nampak malah sengaja menggodaku. Mula-mula dia ajak aku makn beberpa kali sampai aku rileks.

Terus satu hari dia ajakain aku ke cafe, nemenin dia minum, aku habis dua gelas wine kali padahal aku nggak pernah minum. Aku rasanya nggak mabuk tapi badan aku rada hangat dan rileks. trs dia ngajakin nonton, aku mau aja krn nggak terlalu malam. Krn yang nonton sepi, dia bebas rangkul-rangkul aku. Anehnya aku diem aja, rasanya nyaman dipelukin dia. Ngeliat aku diem aja dia makin berani, mukanya mulai di deketin ke aku tapi aku nolak kalo dia mau cium bibir aku. Tapi tambah parah krn yang dia cium kuping dan leher aku lama-lama lg. Padahal itu termsk daerah sensitif. Kelihatannya dia tau aku mulai ser, seran, tangannya mulai turun ke dada aku dari bahu.

Tangannya lihai banget meskipun dari luar putaran-putaran jarinya mampu membuat aku sesak krn buah dadaku mengeras. Tangannya terus aku pegang, tapi yang satu ketahan yang lain aktif, dia berhasil buka kancing-kancing bajuku bagian atas, tangannya muter-muter diatas BHku yang tipis, malu juga rasanya kalau dia th pentilku keras banget. Bibirnya yang bermain dileherku, mulai turun ke bahu, dan, . wah gawat ternyata dia sudah menurunkan tAnton beha dan bajuku sampai ke pinggang, bibirnya bermain dia atas behaku, dan sekali rengut buah dada kiriku terekspos pada bibirnya, , . Begitu buah dada aku terekspos dia nggak langsung caplok tapi pentil aku yang keras disengol-sengol dulu sama hidungnya.

Napasnya yang hangat aja sudah berhasil membuat putingku makin keras. Terus dia ciumin pelan pelan buah dadaku yang 34 Citu mula-mula bagian bawah terus melingkar sesampai hampir semua bagian buah dadaku dicium lembut olehnya. Belum puas menggoda aku lidahnya kemudian mulai menari-nari di atas buah dadaku. Aku tak tertahan mulai mendesah. Akhirnya apa yang akau khawatirkan terjadi lidahnya mulai menyapu sekitar puting dan akhirnya, .. akh, , . putingku tersapu lidahnya, perlahan mula mula, makin lama makin sering dan akhirnya putingku dikulumnya. Ketika akau merasa nikmat dia melepaskannya, dan kemudian mulai mengecup dari bagian tepi lg, perlahan mendaki ke atas dan kembali ditangkapnya putingku. Kali ini putingku digigit perlahan sementara lidahnya berputar putar menyapu puting itu.

Sensasi yang ditimbulkan luar biasa, semua keinginanku yang kupendam selama ini serasa terpancing keluar dan berontak untuk segera dipuasi. Melihat aku mendesah di tambah berani. Selain menggigit-gigit ecil putingku sembari lidahnya menyapu-nyapu, tangannya mulai bermain di lututku. Terus terang aja selama menjanda aku belum pernah ML lg. Perasaan yang kupendam selama ini kelihatannya mulai bergolak. itu membuatku membiarkan tangannya menggerayangi lutut dan pahaku. Dia th tubuhku merinding menahan nikmat, krn kulitku mulai seperti strawbery titik-titik. Dgn lihai tangannya mulai mendaki dan kini berada diselangkanganku. Dgn lembut dia mengusap- usap pangkal pahaku dipinggiran CDku. Hal ini menimbulkan sensasi dan nikmat yang luar biasa. Aku tak dpt duduk tenang lg, sebentar bentar menggelinjang.

Aku sudah tak dpt lg menyembunyikan kenikmatan yang kualami. Hal ini dia ketahui dgn lembabnya CDku. Jarinya yang besar itu akhirnya tak mampu kutahan ketika dia memaksa menyelinap dibalik CDku dan langsung menemukan clitku. dgn gemulai di amemainkan jarinya sesampai aku terpaksa menutup bibirku agar lenguhan yang keluar tak terdengar oleh penonton lain. Jarinya lembut menyentuh clitku dan geraknnya memutar membuat tubuhkupun serasa berputar-putar. Akhirnya pertahananku jebol, cairan kental mulai mengAntonr keluar di vaginaku. dan dia th persis sesampai dia mengintensifkan serangannya.

Akhirnya puncak itu datang, kepeluk kepalanya dgn erat dan kuhujamkan bibirku ke bibirnya dan tubuhku bergetar. Dia dgn sabar tetap mengelus clitku membuatku bergetar-getar seolah tak berhenti. Lubang vaginaku yang basah dimanfaatkan denga baik olehnya. Sementara jari jempolnya tetap memainkan clitku, jari tengahnya mengorek-ngorek lubangku mensimulasi apa yang dpt dilakukan pria terhadap wanita. Aku menggap-menggap dibuatnya. entah berapa lama dia membuatku seperti itu dan sudah beberapa kali aku mengalami orgasme, tapi tidak ada tanda-tanda bagaimana dia akn mengakhiri permainan ini.

Akhirnya aku yang memulai, gila, entah apa yang mendorongku, tanganku tau th meraba-raba selangkangannya, .. disana jemariku menemukan gundukan yang mulai mengeras. Begitu tersapu oleh belaianku, gundukan itu berubah menjadi batang hangat yang mengeras. entah mengapa aku jadi senang menggodanya, jariku terus membelai turun naik sepanjang batang tersebut yang menurutku agar luar biasa ukurannya. Secara perlahan batang tersebut bertambah panjang dan besar menimbulkan getaran-getaran yang membuatku kembali mencapai orgasme.

Ketika orgasme tanganku secara tak sengaja meremas- remas bola-bolanya sesampai dia pun terangsang. Sambil mengecup daun telingaku Steve berbisik, shall we, go, Aku tak tau harus bagaimana dan menurutinya saja ketika dia menarik tanganku bangkit dari tempat duduk dan berjalan mengikutinya keluar bioskop melewati mall dan akirnya sampai di lobi sebuah hotel yang menyatu dgn bioskop dan mall tersebut. Langkahku agak tersendat ketika melewati lobi, tetapi jari tanganku tergengam erat padanya dan dia dgn sgt pasti menggiringku kerah lift yang mengantarkan kami ke kamar yang ternyata telah dipersiapkan sebelumnya olehnya.

Di dlm lift Steve sempat mencium bibirku dgn lembut seperti mencium kekasihnya ini membuat tubuhku bertambah lunglai. Aku tertegun berdiri di depan kamar yang telah dibuka pintunya oleh Steve, dan dia dgn sopan mempersilahkan aku msk. Beberapa saat aku berdiam di depan pintu bimbang. Melihat kebimbanganku Steve tidak memberi kesempatan dianggkatnya tubuhku dgn kedua tangannya yang kekar dan dibopongnya kau msk.

Dgn cekatan dia menutup dan mengunci pintu. Aku sempat berontak tetapi kembali bibirnya melumat bibirku cukup lama dan dlm sesampai kenikmatan tak tuntas di bioskop tadi kembali muncul. Sambil membopong aku Steve terus melumat bibirku dan perlahan namun pasti dia berjalan ke rah tempat tidur ukuran king size yang ada dlm ruang suite tersebut. Aku agak gelisah melihat situasi ini. Steve menyadari hal itu dan tanpa melepaskan ciumannya dia menurunkan tubuhku dgn perlahan tepat dipinggir ranjang.

Kami berhadapan berpandangan sejenak, dia tersenyum dan kembali bibirnya mengecup ngecup bibir bawah dan atasku bergantian dan berusaha membangkitkan gairahku kembali. Aku berdesah kecil ketika tangannya memeluk pinggangku dan menarik tubuhku merapat ketubuhnya. Bibirnya perlahan mengecup bibirku, lidahnya merambat diantara dua bibirku yang tanpa sadar merekah menyambutnya. Lidah itu begitu lihai ermain diantara kedua bibirku mengorek-ngorek lidahku untuk keluar.

Sapuan lidahnya menimbulkan sensasi-sensasi nikmat yang belum pernah kurasakn, sesampai perlahan lidahku dgn malu- malu mengikuti gerakn lidahnya mencari dan mengikuti kemana lidahnya pergi. Dan ketika lidahku menjulur memski mulutnya dgn sigap dia mengulumnya dgn lembut, dan menjepit lidahku diantara lidah dan langit-langit. Tubuhku menggeliat menahan nikmat yang timbul. Aku merasa melayang tak berpijak, pengaruh minuman juga menambah aku kehilangan kontrol. Pada saat itulah aku merasa Steve membuka kancing-kancing gaun malamku yang terletak dipunggung. Tubuhku sedikit menggigil ketika, angin dingin dari mesin AC menerpa tubuhku yang perlahan-lahan terbuka ketika Steve berhasil melorotkan gaun malamku kelantai.

Aku membuka mataku perlahan-lahan dan kulihat Steve sedang menatap tubuhku dgn tajam. Dianampak tertegun melihat tubuh mulusku yang hanya terbungkus pakaian dlm yang ketat. Sorotoan matanya yang tajam menyapu bagian-bagian tubuhku secara perlahan. Pandangannya agak lama berhenti pada bagian dadaku yang membusung. BH ku yang berukuran 34 D memang hampir tak sanggup menampung bongkahan dadaku, sesampai menampilkan pemandangan yang mengundang syahwat lelaki.

Tatapan matanya cukup membuat tubuhku hangat, dan dlm hati kecilku ada perasaan senang dan bangga dipandangi lelaki dgn tatapan penuh ekaguman. Aku terseret maju ketika lengan Steve kembali merangkul pinggangku yang ramping dan menariknya merapat ketubuhnya. Tanganku terkulai lemas ketika sambil memelukku Steve mengecup bagian-bagian leherku sambil tak henti- hentinya membisikan pujian- pujian akn kecantikan bagian-bagian tubuhku. Akhirnya kecupannya sampai di daerah telingaku dan lidahnya secara lembut menyapu bagian belakng telingaku.

Aku menggelinjang, tubuhku bergetar sedikit dan rintihan kecil lepas dari kedua bibirku. Steve telah menyerang salah satu daerah sensitifku, dan dia tau itu sesampai hal itu dilakukannya berkali-kali. Dgn sgt mempesona Steve berbisik bahwa dia ingin menghabiskan malam ini dgn bercinta dgnku, dan di amemohon agar aku tak menolaknya, kemudia bibirnya kembali menyapu bagian belakng telingaku sampai pangkal leherku. Aku tak sanggup menjawab, tubuhku terasa ringan, tanpa sadar tanganku kulingkarkan di lehernya. Rupanya bahasa tubuhku telah cukup dimengerti oleh Steve sesampai dia menjadi lebih berani. Tangannya kini telah membuka kaitan BHku, dan dlm sekejap BH itu sudah tergeletak di lantai.

Tubuhku terasa melayang, ternyata Steve telah mengangkat tubuhku, dibopongnya ke tempat tidur dan dibaringkan secara perlahan. Kemudian Steve menjauhi ku dan dgn perlahan mulai melepaskan pakaiannya secara perlahan. Anehnya aku menikmati pemandangan buka pakaian ini. Tubuh Steve yang kekar dan sedikit berotot tanpa lemak ini menimbulkan gairah tersendiri. Dgn hanya mengenakn celana dlm kemudian Steve duduk di ujung ranjang. Aku berusaha menduga-duga apa yang akn dilakukannya. Kemudian dia membungkuk dan mulai menciumi ujunung-ujung jari kakiku.

Aku menjerit kegelian dan berusaha mencegah, namun Steve emohon agar dia dpt melakukannya dgn bebas. Krn penasaran dgn sensasi yang ditimbulkan. akhirnya aku biarkan dia menciumi, menjilat dan mengulum jari-jari kakiku. Aku merasa, geli, tersanjung dan sekaligus terpancing untuk terus melanjutkan kenikmatan ini. Bibirnya kini tengah sibuk di betisku yang menurutnya sgt indah itu. Mataku terbelalak ketika kurasakn perlahan tapi pastibibirnya makin bergerak keatas menyusuri paha bagian dlm ku. Rasa geli dannikmat yang ditimbulkan membuat aku lupa diri dan tanpa sadar secara perlahan pahaku terbuka.

Steve dgn mudah memposisikan tubuhnya diantara kedua pahaku. Pertahananku benar- benar runtuh ketika Steve menyapu-nyapukan lidahnya dipangkal-pangkal pahaku. Aku berteriak tertahan ketika Steve endaratkan bibirnya diatas gundukan vaginaku yang masih terbungkus celana dlm. Tanpa memperdulikan adanya celana dlm Steve terus melumat gundungkan tersebut dgn bibirnya seperti dia sedang menciumkum.

Aku berkali-kali menjerit nikmat, dan persaan yang telah lama hilang kini muncul kembali getaran-getaran orgasme mulai bergulung-gulung, tanganku meremas-remas apa saja yang ditemuinya, sprei, bantal dan bahkan rambut Steve, tubuhku tak bisa diam bergetar, menggeliat, dan gelisah, mulutku mendesis tak sengaja, pinggulku meliuk- liuk erotis secara reflek dan beberapa kali terangkat mengikuti gerakn kepala Steve. Untuk kesekian kalinya pinggulku terangkat cukup tinggi dan pada saat itu Steve tidak menyianyiakn kesempatan untuk menarik celana dlmku lepas.

Aku agak tersentak, tetapi puncak orgasme yang semakin dekat membuat aku tak sempat berpikir atau bertindak apapun. Bukit vaginaku yang sudah lama tak tersentuh lelaki terpampang di depan mata Steve. Dgn perlahan lidah Steve menyentuh belahannya, aku menjerit tak tertahan dan ketika lidah itu bergerak turun naik di belahan vaginaku, puncak orgasme tak tertahankan. Tanganku memegang dan meremas ramput Steve, tubuhku bergerta-getar dan melonjak-lonjak. Steve tetap bertahan pada posisinya, sesampai lidahnya tetap bisa menggelitik klitorisku, ketika puncak itu datang. Aku merasa-dinding- dinding vaginaku mulai lembab, dan kontraksi-kontraksi khas pada lorong mulai terasa.

Itulah salah satu kelebihanku lorong vaginaku secara refleks akn membuat gerakn-gerakn kontraksi, yang bisa membuat lelaki tak bisa bertahan lama. Steve nampaknya dpt melihat kontraksi-kontraksi itu, sesampai membuat bertambah nafsu. Kini lidah nya semakin ganas dan liar menyapu habis daerah selangkanganku, bibirnya ikut mengecup dan bahkan bagian cairanku yang mulai mengAntonr disedot habis olehnya. Nafasnya mulai memburu. Aku tak lg bisa menghitung berapa kali aku mencapai puncak orgasme. Steve kemudian bangkit, dgn posisi setengah duduk dia melepaskan celana dlmnya, beberapa saat kemudian aku merasa batang hangat yang sgt besar mulai menyentuh, nyentuh selangkanganku yang basah.

Steve membuka kakiku lebih lebar, dan mengarahkan kepala kemaluannya ke bibir vaginaku. Meskipun tidak terlihat olehku, aku bisa merasakn betapa keras dan besarnya milik Steve itu. Dia mempermainkan kepala penisnya di bibir kemaluanku di gerakn keatas ke bawah dgn lembut, untuk membasahinya. Tubuhku seperti tak sabar menanti tindakn yang selanjutnya.

Kemudian gerakn itu berhenti. Dan akau merasa sesuatu yang hangat mulai mencoba menerobos lubang kemaluanku yang sempit. Tetapi krn liang itu sudah cukup basah, kepala penis itu perlahan tapi pasti terbenam, makin lama-makin dlm. Aku merintih panjang ketika Steve membenamkan seluruh batang kemaluannya. Aku merasa sesak, tetapi sekaligus nikmat luar biasa, seakn seluruh daerah sensistif dlm liang itu tersentuh. Batang kemaluan yang keras dan padat itu disambut oleh kehangatan dinding vaginaku yang telah lama tidak tersentuh. Cairan-cairan pelumas mengAntonr dari dinding-dindingnya dan gerakn kontraksi mulai berdenyut, membuat Steve membiarkan kemaluannya terbenam agak lama merasakn kenikmatan denyutan vaginaku.

Kemudian Steve mulai menariknya keluar perlahan-lahan dan mendorongnya lg, makin lama makin cepat. Sodokan-sodokan yang demikian kuat dan buas membuat gelombang orgasme kembali membumbung, dinding vaginaku kembali berdenyut, kombinasi gerakn ini dgn gerakn maju mundur membuat batang kemaluan Steve seolah- olah diurut, kenikmatan tak bisa disembunyikan oleh Steve, geraknnya semakin liar, mukanya menegang, dan keringat menetes dari dahinya. Melihat hal ini, timbul keinginanku untuk membuatnya mencapai nikmat. Pinggulku kuangkat sedikit dan kemudian membuat gerakn memutar manakala Steve melakukan gerak menusuk.

Steve nampaknya belum terbiasa dgn gerakn dangdut ini, mimik mukanya bertambah lucu menahan nikmat, batang kemaluannya bertambah besar dan keras, ayunan pinggulnya bertambah cepat tetapi tetap lembut. Akhirnya pertahanannya bobol, kemaluannya menghujam keras dlm vaginaku, tubuhnya ambruk menindihku, tubuhnya bergetar dan mengejang ketika spermanya mencemprot keluar dlm vaginaku berkali-kali. Akupun melenguh panjang ketika untuk kesekian kalinya puncak orgasmeku tercapai.

Sesaat dia membiarkan batangnya di dlmku sampai nafasnya kembali teratur. Tubuhku sendiri lemas luar biasa, namun harus kuakui kenikmatan yang kuperoleh sgt luar biasa dan belum pernah kurasakn sebelumnya. Kami kemudian terlelap kecapean setelah mereguk nikmat.

Cerita Dewasa Kenikmatan Darimu

Posting Cerita Dewasa Kenikmatan Darimu ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Dewasa Putri Bossku Umur 18 Tahun

$
0
0

Cerita Dewasa – Cerita mesum ini dimulai dari seseorang bernama Irwan, ciri-ciriku adalah muka tampan, tubuh ramping, kulit sawo matang, dan agak tinggi, dan umurku baru 18 tahun. Tapi aku tak kuliah dan memilih untuk mencari pekerjaan untuk mengjhidupi keluargaku,saat SMA dulu banyak wanita yang menyukaiku karena aku memang tampan,tetapi jujur tak ada yang dapat meluluhkan hatiku.Aku baru saja lulus dari SMA dan akan mencari pekerjaan.

Akupun melihat lowongan pekerjaan di Koran,yang menarik perhatianku adalah sebuah toko pakaian yang baru buka,mereka mencari seorang pegawai,aku berangkat ke toko itu dengan segera menggunaka sepeda motorku. Setelah 30 menit akhirnya aku melihat sebuah toko baju,menurutku toko itu lumayan besar,akupun masuk ke sana,tak ada seorangpun kecuali seorang tante yang kira-kira berumur 50 tahunan di tempat kasir,akupun menghampirinya,aku tersenyum padanya dan dia membalas senyumanku, “Eh,nyonya,saya mencari pekerjaan”Kataku membuka percakapan “Oh,iya,pegawai kami baru saja keluar,kamu boleh bekerja di sini”

Setelah itu nyonya itu menjelaskan padaku mulai dari peraturan,cara menyapa,cara melayani, dan lain– lain. “Wah,kamu cepat tangkap,ya?”Kata nyonya itu sambil tersenyum Akupun tersenyum kecil saja.Belakangan kuketahui nyonya itu bernama nyonya Leni,kulitnya berwarna putih,rambut panjang,dan wajahnya agak cantik menurutku. Dia juga baru saja mengetahui namaku. “Dengar Irwan,aku mau pergi sebentar,kamu tolong awasi toko ini” “Wah,tapi saya baru bekerja nyonya” “Tak apa-apa,nanti akan kusuruh putriku turun menemanimu” “Hmmmm,oke,deh”Jawabku tersenyum.

Nyonya Leni pun memanggil nama “Livia,Livia”,dari belakang pintu di sebelah kasir terdengar suara seorang gadis. Lalu gadis itu pun keluar,sungguh aku terpesona padanya,gadis bernama Livia itu sungguh cantik,tubuhnya mungil dan agak montok,payudaranya lumayan besar,pantatnya montok berisi,kulitnya putih,rambut hitam panjang,dan senyumannya adalah senyuman termanis yang pernah kulihat,kuakui aku jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.Setelah nyonya Leni pergi,kuberanikan diri untuk menyapanya “Hai” “Hai,pegawai baru,ya?” “Iya”Jawabku tersenyum. Kamipun berbincang – bincang sebentar,dapat kuketahui Livia sekarang berumur 18 tahun,ibunya adalah seorang wanita sibuk,begitu juga dengan ayahnya,jadi dia sering membantu menjaga toko,tak lama kemudian seorang pelanggan datang,akupun melayaninya secepatnya agar bisa berbincang – bincang dengan Livia,setelah pelanggan itu mendapat barang yang dia inginkan dan membayar,akupun kembali ke dekat kasir.

“Kalo jam sekarang masih sepi,Wan,nanti sekitar jam 3 baru ramai” “Ohhh,akupun mengangguk Harus kuakui Livia sangat asyik,semua omongan jadi nyambung,baru pertama kali ini aku menemui gadis seperti ini. “Liv,kamu sudah punya pacar?”Tanyaku penasaran “Belum,kalo kamu?” “Aku juga belum” “Oh,kita sama-sama single,dong”Katanya sambil tersenyum Akupun tersenyum,rasanya aku ingin membalas “Kamu mau tidak sama aku?”Tapi aku tidak berani mengatakannya,jujur pertama ini aku bisa mengobrol lama dengan seorang gadis.Keringatku tak berhenti bercucuran pertanda aku gugup.

“Panas,ya?”Tanya Livia “Hmmm,tidak,kok”Jawabku “Hehehe,kamu keringatan,ya?” “Iya,anggukku membalas candanya. Setelah lima menit seorang pelanggan masuk lagi,akupun melayaninya dan kembali ke Livia “Wan,kamu asyik,ya,orangnya?” Aku terkejut mendengarnya,ternyata leluconku yang dari tadi kuluncurkan dapat meluluhkan hatinya “Ah,kamu juga asyik,kok”Jawabku dengan tersenyum. Wajah cantiknya tersenyum manis, kontolku terasa tak dapat diturunkan,sangat tegang.Kami berpandangan sebentar,lalu kuberanikan diri untuk menciumnya,jantungku serasa berdegup kencang,Livia agak terkejut,tapi dia tak memberontak, kukulum bibirnya dengan mesra,kami berciuman ala French Kiss,ini adalah ciuman pertamaku.

Suasana semakin memanas,kuberanikan diriku untuk mnyentuh payudara 34 B nya,Livia agak terkejut,tapi karena terlanjur nafsu dia membiarkan tanganku bermain sambil mulutku mencumbui mulutnya,sejenak Livia memberhentikan permainanku. “Wan, kamu kunci pintu dulu, deh, malu kalau diliat orang nanti” Akupun melangkah dengan cepat ke pintu depan, segera kukunci pintu itu dan kuganti tanda di pintu menjadi “CLOSE” Lalu aku segera berjalan kea rah Livia, Livia mengajakku masuk ke dalam tokonya dan dia mengajakku ke kamarnya, setelah sampai ke kamarnya di lantai 2, kuberanikan diri untuk menciumnya lagi, Livia membalas ciumanku dengan mesra.

Sementara tanganku kembali meremas payudara Livia yang sudah mengeras, setelah lima menit kuberanikan diri untuk membuka pakaianku satu persatu, saat kontolku yang besar terpampang, Livia cukup kaget dan agak jijik, ini mungkin adalah pertama kalinya dia melihat sebuah *****, sementara selama ini aku tak pernah berhubungan badan, aku hanya mendapatkan ilmu dari film biru yang selalu kutonton. Livia tak tahu harus berbuat apa dengan kontolku yang dari tadi sudah menegang, dia hanya memandanginya sambil kadang menyentuhnya dengan jarinya, kutuntun dia agar menunduk dan menjilat kontolku

“Ah, jijik, Wan, gak mau ah”tolaknya “Ayo deh, Liv, entar kamu bakal merasakan kenikmatan”kataku meyakinkan Livia akhirnya menyetujuinya entah karena dia sudah bernafsu atau terpancing kata – kataku, dia memasukkan kontolku ke dalam mulutnya, lalu dia mengulumnya dengan lembut, pertama terasa agak kaku, tapi setelah terbiasa, kulumannya terasa nikmat, membuatku merasakan kenikmatan yang belum pernah kurasakan. Setelah puas bermain dengan kontolku Livia kembali berdiri dan tersenyum manis padaku yang semakin membuat nafsuku meningkat, kubuka bajunya dengan perlahan, dia tak menolak, malah tersenyum.

Pasti dia sudah nafsu pikirku, sampai Livia telanjang bulat, kulihat pemandangan yang sungguh indah di depanku, payudaranya yang montok dengan puting berwarna pink yang sudah mengeras, sedangkan vaginanya masih berwarna merah muda, ditumbuhi bulu – bulu halus. Akupun menjilat payudaranya dan memainkan putingnya, Livia agak kegelian, tetapi dia menikmatinya, terdengar dari desahan kecilnya dan rontaan pelannya, setelah puas dengan payudaranya, aku melakukan French kiss dengannya sbentar sambil tanganku menelusuri vagina perawannya. Vaginanya masih mulus dan halus pertanda Livia sering merawatnya, setelah puas, akupun menuntun Livia ke tempat tidurnya, lalu kubaringkan di sana. “Apa yang akan kamu lakukan, Wan?”Tanyanya heran “Aku akan menusukkan kontolku pada vaginamu, agak sakit sebentar, tapi nanti akan sangat nikmat deh”Kataku padanya “Jangan, Wan, aku masih perawan”

Tak kudengarkan lagi kata-katanya karena terlalu nafsu, kuarahkan kontolku pada vagina Livia yang sudah basah, sementara Livia hanya bisa berkata “Jangan, Wan”, sebenarnya aku agak kasihan, tetaapi aku sudah terlanjur nafsu, kumasukkan kontolku perlahan pada vaginanya yang basah. Livia berteriak dengan keras saat kupaksakan masuk kontolku, kontolku sulit masuk karena vagina Nia masih sempit, saat kumasukkan perlaha, wajah cantik Livia mengeluarkan air mata dan Livia mendesah kesakitan.

Akhirnya setelah lima menit, seluruh kontolku masuk dalam vaginanya, seperti yang kuduga, Livia merasakan kenikmatan luar biasa, saat semula dia meronta, dia kini sudah tenang dan menikmati permainanku, kutusukkan secara perlahan lalu semakin cepat, “Ahhh, Wan, enak, Wan, ahhh, terusin, Wan, Akkkhh” Kurasakan kontolku seperti dipijit oleh vaginanya, sangat nikmat terasa sehingga aku memejamkan mataku menikmati kenikmatan itu, kuteruskan memajumundurkan kontolku pada vaginanya yang sempit, Livia mendesah kecil sambil memejamkan mata, air mata masih mengalir di pipinya sementara tubuhnya berkeringat.

Saat kulihat wajahnya yang berkeringat, entah kenapa aku semakin nafsu, sehingga kucepatkan tusukanku yang membuat Livia mendesah semakin keras, sementara kontolku dipijat dengan lebih keras oleh vaginanya. “Akkkhh, Ssssst, ahhhhh, Wan, enak, Wan, Ahhhh”Begitulah kata yang muncul dari mulut Livia pertanda dia suka dengan permainanku Stelah 20 menit kurasakan kenikmatan itu, Livia mengalami orgasme hebat, cairan hangat keluar dari vaginanya, akupun mencabut kontolku, lalu kukocokkan dengan cepat di depan wajahnya, spermaku berceceran di wajahnya

Livia pun terbaring lemas, semula aku kasihan karena dia sudah capek, tapi setelah melihat tubuhnya yang dipenuhi keringat yang memancing nafsuku, akupun berniat melanjutkannya. Aku segera duduk di tempat tidur, lalu kutuntun tubuhnya agar vaginanya pas di atas kontolku, setelah mencapai posisi ideal, akupun memasukkan kontolku ke dalam vaginanya yang masih basah, kudengar Livia mendesah kecil saat kontolku berhasil masuk lagi ke dalam vaginanya. Lalu kunaikturumkan tubuh mungilnya semakin cepat sehingga desahan Livia semakin keras, rambut panjangnya kadang menyentuh wajahku, kurasakan kontolku dipijat oleh vaginanya lebih keras dari tadi, itu malah membuatku merasa semakin nikmat, “Ahhh, Wan, terusin, Wan, Ahhh, lebih cepat lagi, Wan” “Oke, sayang” Kucepatkan frekuensi tusukanku yang menambah kenikmatan pada Livia, dia mendesah dengan kenikmatan. “Ahhh, Wan, nikmat banget, Wan, Ahhhh, Ssssst” Sementara aku baru kali ini merasakan kenikmatan seperti ini, pijatan pada kontolku sangat nikmat, membuatku mendesah kecil sementara tubuhku tak berhenti mengeluarkan keringat, setelah 20 menit kunaikturunkan kontolku pada vaginanya.

Vagina Livia kembali mengeluarkan cairan hangat, kubaringkan tubuhnya yang sudah lemas lalu kukeluarkan spermaku di dadanya, kamipun terbaring lemas dan berpelukan dalam keadaan telanjang. “Gimana, Liv?Enak, gak?”Tanyaku “Wah, enak banget, Wan, baru kali ini aku merasakan kenikmatan seperti ini, terima kasih, ya?”Dia berkata sambil tersenyum padaku “Aku yang berterima kasih, Liv”Kataku membalas senyumannya. Kamipun segera membersihkan diri, kulap bekas darah perawan Livia, lalu kami mandi bersama dan kembali menjaga toko, di depan toko sudah berjejer beberapa pelanggan. Akupun segera membuka pintu dan mmpersilahkan mereka masuk, aku dan Livia melayani mereka, sampai jam 05.00 Nyonya Leny pulang, dia suka dengan cara kerjaku, dan dia menerimaku menjadi pegawai tetap.

Aku masih meneruskan bercinta dengan Livia pada saat jam sepi dan seperti tak terjadi apa – apa, aku sungguh beruntung bekerja di toko ini, dan Livia adalah wanita tercantik dan terhebat yang pernah kutemui.

Cerita Dewasa Putri Bossku Umur 18 Tahun

Posting Cerita Dewasa Putri Bossku Umur 18 Tahun ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Foto Bugil Chika Dengan Pakaian Kalimantan

Foto Bugil Memek Kecil Chika

$
0
0

Foto Bugil – Memek Chika Imut – Tidak hanya wajahnya yang imut tapi memek nya oun juga imut seakan akan ingin memasuki memek chika tersebut, dengan bersih dan bulu bulu yang kecil hinggap di memek chika, kita tonton memek chika yang bersih.

Foto Bugil Memek Kecil Chika Foto Bugil Memek Kecil Chika Foto Bugil Memek Kecil Chika Foto Bugil Memek Kecil Chika Foto Bugil Memek Kecil Chika Foto Bugil Memek Kecil Chika Foto Bugil Memek Kecil Chika Foto Bugil Memek Kecil Chika Foto Bugil Memek Kecil Chika Foto Bugil Memek Kecil Chika Foto Bugil Memek Kecil Chika Foto Bugil Memek Kecil Chika

Foto Bugil Memek Kecil Chika

Posting Foto Bugil Memek Kecil Chika ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Foto Bugil Cabe Hijau Putih Mulus Bugil

$
0
0

Foto Bugil – Cabe Cabean Pamer Memek – dengan munculnya istilah cabe cabean yang dikhususkan kepada cewek yang masaih dibawah umur tapi sudah berani memamerkan body telanjangnya, dengan gaya yang manis foto ini memamerkan paha yang mulus, payudara yng besar dan memek yang sempit.

Foto Bugil Cabe Hijau Putih Mulus Bugil Foto Bugil Cabe Hijau Putih Mulus Bugil Foto Bugil Cabe Hijau Putih Mulus Bugil Foto Bugil Cabe Hijau Putih Mulus Bugil Foto Bugil Cabe Hijau Putih Mulus Bugil

Foto Bugil Cabe Hijau Putih Mulus Bugil

Posting Foto Bugil Cabe Hijau Putih Mulus Bugil ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.


Cerita Dewasa Hisapan Memek Kecil Ketat

$
0
0

Cerita Dewasa – Ketika itu aku masih kost di kota A, kota yang indah dan tidak terlalu ramai, sebab di kota A itulah aku bekerja. Aku kost di rumah seorang ibu muda dengan satu anak gadisnya. Sebut saja ibu muda itu adalah Tante Linda, dan anak gadisnya yang masih 12 tahun usianya dan duduk di bangku SMP kelas 1, namanya Lia.

Suami Tante Linda, sebut saja Oom Joko bekerja di ibukota, di suatu instansi pemerintah, dan mempunyai jabatan strategis. Setiap 2 minggu sekali, Oom Joko pulang ke kota A, aku sendiri cukup akrab dengan Oom Joko, umurku dengannya tidak terlalu terpaut jauh. Oom Joko aku taksir baru berumur sekitar 35 tahun, sedangkan Tante Linda justru lebih tua sedikit, 37 tahun. Aku menyebut mereka Oom dan Tante, sebab walaupun beda umur antara aku dan mereka sedikit, tetapi mereka sudah berkeluaga dan sudah punya seorang anak gadis.

Tante Linda merupakan seorang sekretaris di sebuah perusahaan otomotif di kota B yang jaraknya tidak begitu jauh dari kota A. Tante Linda berangkat pagi dan pulang malam, begitu seterusnya setiap harinya, sehingga aku kurang begitu dekat dengan Tante Linda. Justru kepada anak gadisnya yang masih SMP yang bernama Lia, aku merasa dekat. Sebab pada hari-hari kosongku, Lia lah yang menemaniku.

Selama tinggal serumah dengan Tante Linda dan anak gadisnya, yaitu Lia, aku tidak pernah berpikiran buruk, misalnya ingin menyetubuhi Tante Linda atau yang lainnya. Aku menganggapnya sudah seperti kakak sendiri.
Dan kepada Lia, aku juga sudah menganggapnya sebagai keponakanku sendiri pula. Sampai akhirnya ketika suatu hari, hujan gerimis rintik-rintik, pekerjaan kantor telah selesai aku kerjakan, dan saat itu hari masih agak siang. Aku malas sekali ingin pulang, lalu aku berpikir berbuat apa di hari seperti ini sendirian.

Akhirnya aku putuskan meminjam kaset VCD Blue Film yang berjudul Tarzan X ke rekan kerjaku. Kebetulan dia selalu membawanya, aku pinjam ke dia, lalu aku cepat-cepat pulang. Keadaan rumah masih sangat sepi, sebab Lia masih sekolah, dan Tante Linda bekerja. Karena aku kost sudah cukup lama, maka aku dipercaya oleh Oom Joko dan Tante Linda untuk membuat kunci duplikat. Jika sewaktu-waktu ada perlu di rumah, jadi tidak harus repot menunggu Lia pulang ataupun Tante Linda pulang.

Aku sebetulnya ingin menyaksikan film tersebut di kamar, entah karena masih sepi, maka aku menyaksikannya di ruang keluarga yang kebetulan tempatnya di lantai atas. Ah.. lama juga aku tidak menyaksikan film seperti ini, dan memang lama juga aku tidak ML (making love) dengan wanita malam yang biasa kupakai akibat stres karena kerjaan yang tidak ada habis-habisnya. Aku mulai memutar film tersebut, dengan ukuran TV Sony Kirara Baso, seakan aku menyaksikan film bioskop, adegan demi adegan syur membuatku mulai bernafsu dan membuat batang kemaluanku berontak dari dalam celanaku.

Aku kasihan pada adik kecilku itu, maka kulepaskan saja celanaku, kulepaskan juga bajuku, sehingga aku hanya menggunakan kaos singlet ketat saja. Celana panjang dan celana dalamku sudah kulepaskan, maka mulai berdiri dengan kencang dan kokohnya batang kemaluanku yang hitam, panjang, besar dan berdenyut-denyut.
Aku menikmatinya sesaat, sampai akhirnya kupegangi sendiri batang kemaluanku itu dengan tangan kananku. Mataku tetap konsentrasi kepada layar TV, melihat adegan-adegan yang sudah sedemikian panasnya.

Tarzan yang bodoh itu sedang diajari oleh wanitanya untuk memasukkan batang kemaluannya itu ke lubang kemaluan si wanita. Batang kemaluan yang dari tadi kupegangi, kini telah kukocok-kocok, lambat dan cepat silih berganti gerakanku dalam mengocok. Setelah sekian lama, aku merasa sudah tidak kuat lagi menahan cairan mani yang ingin keluar.
Lalu, “Ahh… crrrottt.. cccroottt…,” aku sudah menyiapkan handuk kecil untuk menampung cairan mani yang keluar dari lubang kencing kemaluanku. Sehingga cairan itu tidak muncrat kemana-mana.

Ternyata tanpa sepengetahuanku, ada sepasang mata melihat ke arahku dengan tidak berkedip, sepasang mata itu rupanya melihat semua yang kulakukan tadi. Aku baru saja membersihkan batang kemaluanku dengan handuk, lalu sepasang mata itu keluar dari persembunyiannya, sambil berkata kecil.
“Oom Agus, lagi ngapain sih, kok main-main titit begitu, emang kenapa sih?” kata suara kecil mungil yang biasa kudengar.

Bagaikan disambar geledek di siang hari, aku kaget, ternyata Lia sudah ada di belakangku. Aku gugup akan bilang apa, kupikir anak ini pasti sudah melihat apa yang kulakukan dari tadi.
“Eh, Llliiiiaaa.. baru pulang?” sahutku sekenanya.
“Iya nih Oom, ngga ada pelajaran.” tukas Lia, lalu Lia melanjutkan perkataannya, “Oom Agus, Lia tadi kan nanya, Oom lagi ngapain sih, kok mainin titit gitu?”
“Oohh ini..,” aku sudah sedikit bisa mengontrol diri, “Ini.. Oom habis melakukan olahraga , Lia.”
“Ooohh.. habis olahraga yaaa..?” Lia sedikit heran.
“Iya kok.. olahraga Oom, ya begini, sama juga dengan olahraga papanya Lia.” jawabku ingin meyakinkan Lia.
“Kalo olahraga Lia di sekolah pasti sama pak guru Lia disuruh lari.” Lia menimpali.
“Itu karena Lia kan masih sekolah, jadi olahraganya harus sesuai dengan petunjuk pak guru.” jawabku lagi.
“Oom, Lia pernah lihat papa juga mainin titit persis seperti yang Oom Agus lakukan tadi, cuma bedanya papa mainin tititnya sama mama.” Lia dengan polosnya mengatakan hal itu.
“Eh, Lia pernah lihat papa dan mama olahraga begituan?” aku balik bertanya karena penasaran.
“Sering lihat Oom, kalo papa pulang, kalo malem pasti melakukannya sama mama.” ujar Lia masih dengan polosnya menerangkan apa yang sering dilihatnya.
“Seperti ini yaa..?” sambil aku menunjuk ke cover gambar film Tarzan X, gambar Tarzan dengan memasukkan batang kemaluannya ke lubang kelamin wanitanya.
“Iya Oom, seperti apa yang di film itu lho!” jawab Lia, “Eh.. Oom, bagus lho filmnya, boleh ngga nih Lia nonton, mumpung ngga ada mama?”
“Boleh kok, cuma dengan syarat, Lia tidak boleh mengatakan hal ini sama papa dan mama, oke?” aku memberi syarat dengan perasaan kuatir jika sampai Lia cerita pada mama dan papanya.
“Ntar Oom beliin coklat yang banyak deh.” janjiku.
“Beres Oom, Lia ngga bakalan cerita ke mama dan papa.” dengan santai Lia menjawab perkataanku, rupanya Lia langsung duduk di sofa menghadap ke TV.

Kuputar ulang lagi film Tarzan X tersebut, dan Lia menontonnya dengan sepenuh hati, adegan demi adegan dilihatnya dengan penuh perhatian. Aku sendiri termenung menyaksikan bahwa di depanku ada seorang gadis kecil yang periang dan pintar sedang menonton blue film dengan tenangnya. Sedangkan aku sendiri masih belum memakai celanaku, ikut melihat lagi adegan-adegan film Tarzan X itu, membuat batang kemaluanku tegang dan berdiri kembali, kubiarkan saja. Lama kelamaan, aku tidak melihat ke arah film Tarzan X itu, pandanganku beralih ke sosok hidup yang sedang menontonnya, yaitu Lia.

Lia adalah yang tergolong imut dan manis untuk gadis seusianya. Entah kenapa, aku ingin sekali bersetubuh dengan Lia, aku ingin menikmati rasanya lubang kelamin Lia, yang kubayangkan pastilah masih sangat sempit.
Ahhh.. nafsuku kian membara karena memikirkan hal itu. Aku mencoba mencari akal, bagaimana caranya agar keperawanan Lia bisa kudapatkan dan kurasakan. Kutunggu saja waktu tepatnya dengan sabar. Tidak terasa, selesailah film tersebut. Suara Lia akhirnya memecahkan keheningan.
“Oom, tuh tititnya berdiri lagi.” kata Lia sambil menunjuk ke arah batang kemaluanku yang memang sedang tegang.
“Iya nih Lia, tapi biarin saja deh, gimana dengan filmnya?” jawabku santai.
“Bagus kok Oom, persis seperti apa yang papa dan mama lakukan, dan Lia ada beberapa pertanyaan buat Oom nih.” Lia sepertinya ingin menanyakan sesuatu.
“Pertanyaannya apa?” tanyaku.
“Kenapa sih, kalo olahraga gituan harus masukin titit ke… apa tuh, Lia ngga ngerti?” tanya Lia.
“Oh itu.., itu namanya titit dimasukkan ke lubang kencing atau disebut juga lubang memek, pasti papa Lia juga melakukan hal itu ke mama kan?” jawabku menerangkan.
“Iya benar Oom, papa pasti masukin tititnya ke lubang yang ada pada memek mama.” Lia membenarkan jawabanku.
“Itulah seninya olahraga beginian Lia, bisa dilakukan sendiri, bisa juga dilakukan berdua, olahraga ini khusus untuk dewasa.” kataku memberi penjelasan ke Lia.
“Lia sudah boleh ngga Oom.. melakukan olahraga seperti itu?” tanya Lia lagi.
Ouw.. inilah yang aku tunggu.. dasar rejeki.. selalu saja datang sendiri.
“Boleh sih, dengan satu syarat jangan bilang sama mama dan papa.” jelasku.
Terang saja aku membolehkan, sebab itulah yang kuharapkan.
“Lia harus tahu, jika Lia melakukan olahraga beginian akan merasa lelah sekali tetapi juga akan merasakan enak.” tambahku.
“Masa sih Oom? Tapi kayaknya ada benarnya juga sih, Lia lihat sendiri mama juga sepertinya merasa lelah tapi juga merasa keenakan, sampai menjerit-jerit lho Oom, malahan kadang seperti mau nangis.” Lia yang polos rupanya sudah mulai tertarik dan sepertinya ingin tahu bagaimana rasanya.
“Emang gitu kok. Ee…, mumpung masih siang nich, mama Lia juga masih lama pulangnya, kalo Lia memang ingin olahraga beginian, sekarang saja gimana?” aku sudah tidak sabar ingin melihat pesona kemaluannya Lia, pastilah luar biasa.
“Ayolah!” Lia mengiyakan.
Memang rasa ingin tahu anak gadis seusia Lia sangatlah besar. Ini adalah hal baru bagi Lia.

Segera saja kusiapkan segala sesuatunya di otakku. Aku ingin Lia merasakan apa yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Kaos singlet yang menempel di tubuhku telah kulepas. Aku sudah telanjang bulat dengan batang kejantananku mengacung-ngacung keras dan tegang. Baru pernah seumur hidupku, aku telanjang di hadapan seorang gadis belia berumur 12 tahun.

Lia hanya tersenyum-senyum memandangi batang kemaluanku yang berdiri dengan megahnya. Mungkin karena kebiasaan melihat papa dan mamanya telanjang bulat, sehingga melihatku telanjang bulat merupakan hal yang tidak aneh lagi bagi Lia. Kusuruh Lia untuk membuka seluruh pakaiannya. Awalnya Lia protes, tetapi setelah kuberitahu dan kucontohkan kenapa mama Lia telanjang bulat, dan kenapa ceweknya Tarzan juga telanjang bulat, sebab memang sudah begitu seharusnya.

Akhirnya Lia mau melepas pakaiannya satu persatu. Aku melihat Lia melepaskan pakaiannya dengan mata tidak berkedip. Pertama sekali, lepaslah pakaian sekolah yang dikenakannya, lalu rok biru dilepaskan juga. Sekarang Lia tinggal mengenakan kaos dalam dan celana dalam saja. Di balik kaos dalamnya yang cukup tebal itu, aku sudah melihat dua benjolan kecil yang mencuat, pastilah puting susunya Lia yang baru tumbuh. Baru saja aku berpikiran seperti itu, Lia sudah membuka kaos dalamnya itu dan seperti apa yang kubayangkan, puting susu Lia yang masih kuncup, membenjol terlihat dengan jelas di kedua mataku.

Puting susu itu begitu indahnya. Lain sekali dengan yang biasa kulihat dan kurasakan dari wanita malam langgananku, rata-rata puting susu mereka sudah merekah dan matang, sedangkan ini, aku hanya bisa menelan ludah. Payudara Lia memang belum nampak, sebab karena faktor usia. Akan tetapi puting susunya sudah mulai menampakkan hasilnya. Membenjol cukup besar dan mencuat menantang untuk dinikmati. Warna puting susu Lia coklat kemerahan, aku melihat puting susu itu menegang tanpa Lia menyadarinya. Lalu Lia melepaskan juga celana dalamnya.

Kembali aku dibuatnya sangat bernafsu, kemaluan Lia masih berupa garis lurus, seperti kebanyakan milik anak-anak gadis yang sering kulihat mandi di sungai. Vagina yang belum ditumbuhi bulu rambut satu pun, masih gundul. Aku sungguh-sungguh melihat pemandangan yang menakjubkan ini. Terbengong-bengong aku dibuatnya.
“Oom, udah semua nih, udah siap nih Oom.”
Aku tersentak dari lamunan begitu mendengar Lia berbicara.
“Oke, sekarang dimulai yaaa…?”
Kuberi tanda ke Lia supaya tiduran di sofa. Pertama sekali aku meminta ijin ke Lia untuk menciuminya, Lia mengijinkan, rupanya karena sangat ingin atau karena Lia memang sudah mulai menuruti nafsunya sendiri, aku kurang tahu. Yang penting bagiku, aku merasakan liang perawannya dan menyetubuhinya siang ini.

Aku ciumi kening, pipi, hidung, bibir dan lehernya. Kupagut dengan mesra sekali. Kubuat seromantis mungkin. Lia hanya diam seribu bahasa, menikmati sekali apa yang kulakukan kepadanya.
Setelah puas aku menciuminya, “Lia, boleh ngga Oom netek ke Lia?” tanyaku meminta.
“Tapi Oom, tetek Lia kan belon sebesar seperti punya mama.” kata Lia sedikit protes.
“Ngga apa-apa kok Lia, tetek segini malahan lebih enak.” kilahku meyakinkan Lia.
“Ya deh, terserah Oom saja, asalkan ngga sakit aja.” jawab Lia akhirnya memperbolehkan.
“Dijamin deh ngga sakit, malahan Lia akan merasakan enak dan nikmat yang tiada tara.” jawabku lagi.
Segera saja kuciumi puting susu Lia yang kiri, Lia merasa geli dan menggelinjang-gelinjang keenakan, aku merasakan puting susu Lia mulai mengalami penegangan total.

Selanjutnya, aku hisap kedua puting susu tersebut bergantian. Lia melenguh menahan geli dan nikmat, aku terus menyusu dengan rakusnya, kusedot sekuat-kuatnya, kutarik-tarik, sedangkan puting susu yang satunya lagi kupelintir-pelintir.
“Oom, kok enak banget nihhh… oohhh… enakkk…” desah Lia keenakan.
Lia terus merancau keenakan, aku sangat senang sekali. Setelah sekian lama aku menyusu, aku lepaskan puting susu tersebut. Puting susu itu sudah memerah dan sangat tegangnya. Lia sudah merasa mabuk oleh kenikmatan. Aku bimbing tangannya ke batang kemaluanku.
“Lia, kocok dong tititnya Oom Agus.” aku meminta Lia untuk mengocok batang kemaluanku.

Lia mematuhi apa yang kuminta, mengocok-ngocok dengan tidak beraturan. Aku memakluminya, karena Lia masih amatir, sampai akhirnya aku justru merasa sakit sendiri dengan kocokan Lia tersebut, maka kuminta Lia untuk menghentikannya. Selanjutnya, kuminta Lia untuk mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar, tanpa bertanya Lia langsung saja mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar, aku terpana sesaat melihat vagina Lia yang merekah.
Tadinya kemaluan itu hanya semacam garis lurus, sekarang di hadapanku terlihat dengan jelas, buah klitoris kecil Lia yang sebesar kacang kedelai, vaginanya merah tanpa ditumbuhi rambut sedikit pun, dan yang terutama, lubang kemaluan Lia yang masih sangat sempitnya. Jika kuukur, hanya seukuran jari kelingking lubangnya.

Aku lakukan sex dengan mulut, kuciumi dan hisap kemaluan Lia dengan lembut, Lia kembali melenguh. Lenguhan yang sangat erotis. Meram melek kulihat mata Lia menahan enaknya hisapanku di kemaluannya. Kusedot klitorisnya. Lia menjerit kecil keenakan, sampai tidak berapa lama.
“Oom, enak banget sih, Lia senang sekali, terussinnn…” pinta Lia.
Aku meneruskan menghisap-hisap vagina Lia, dan Lia semakin mendesah tidak karuan. Aku yakin Lia hampir mencapai puncak orgasme pertamanya selama hidup.
“Oommm… ssshhh… Lia mau pipis nich..”
Lia merasakan ada sesuatu yang mendesak ingin keluar, seperti ingin kencing.
“Tahan dikit Lia… tahan yaaa…” sambil aku terus menjilati, dan menghisap-hisap kemaluannya.
“Udah ngga tahan nich Oommm… aahhh…”
Tubuh Lia mengejang, tangan Lia berpegangan ke sofa dengan erat sekali, kakinya menjepit kepalaku yang masih berada di antara selangkangannya.

Lia ternyata sudah sampai pada klimaks orgasme pertamanya. Aku senang sekali, kulihat dari bibir lubang perawannya merembes keluar cairan cukup banyak. Itulah cairan mani nikmatnya Lia.
“Oohhh… Oom Agus… Lia merasa lemes dan enak sekali… apa sih yang barusan Lia alami, Oom…?” tanya Lia antara sadar dan tidak.
“Itulah puncaknya Lia.., Lia telah mencapainya, pingin lagi ngga?” tanyaku.
“Iya.. iya.. pingin Oom…” jawabnya langsung.
Aku merasakan kalau Lia ingin merasakannya lagi. Aku tidak langsung mengiyakan, kusuruh Lia istirahat sebentar, kuambilkan semacam obat dari dompetku, obat dopping dan kusuruh Lia untuk meminumnya. Karena sebentar lagi, aku akan menembus lubang perwannya yang sempit itu, jadi aku ingin Lia dalam keadaan segar bugar.

Tidak berapa lama, Lia kulihat telah kembali fit.
“Lia… tadi Lia sudah mencapai puncak pertama, dan masih ada satu puncak lagi, Lia ingin mencapainya lagi kan..?” bujukku.
“Iya Oom, mau dong…” Lia mengiyakan sambil manggut-manggut.
“Ini nanti bukan puncak Lia saja, tetapi juga puncak Oom Agus, ini finalnya Lia” kataku lagi menjelaskan.
“Final?” Lia mengernyitkan dahinya karena tidak paham maksudku.
“Iya, final.., Oom ingin memasukan titit Oom ke lubang memek Lia, Oom jamin Lia akan merasakan sesuatu yang lebih enak lagi dibandingkan yang tadi.” akhirnya aku katakan final yang aku maksudkan.
“Ooh ya, tapi.. Oom.. apa titit Oom bisa masuk tuh? Lubang memek Lia kan sempit begini sedangkan tititnya Oom.. gede banget gitu…” Lia sambil menunjuk lubang nikmatnya.
“Pelan-pelan dong, ntar pasti bisa masuk kok.. cobain ya..?” pintaku lagi.
“Iya deh Oom…” Lia secara otomatis telah mengangkangkan kakinya selebar-lebarnya.
Kuarahkan kepala kemaluanku ke lubang vagina Lia yang masih super sempit tersebut. Begitu menyentuh lubang nikmatnya, aku merasa seperti ada yang menggigit dan menyedot kepala kemaluanku, memang sangat sulit untuk memasukkannya.

Sebenarnya bisa saja kupaksakan, tetapi aku tidak ingin Lia merasakan kesakitan. Kutekan sedikit demi sedikit, kepala kemaluanku bisa masuk, Lia mengaduh dan menjerit karena merasa perih. Aku menyuruhnya menahan. Efek dari obat dopping itu tadi adalah untuk sedikit meredam rasa perih, selanjutnya kutekan kuat-kuat.
“Blusss…”
Lia menjerit cukup keras, “Ooommm… tititnya sudaaahhh masuk… kkaahhh?”
“Udah sayang… tahan ya…” kataku sambil mengelus-ngelus rambut Lia.
Aku mundurkan batang kemaluanku. Karena sangat sempitnya, ternyata bibir kemaluan Lia ikut menggembung karena tertarik. Kumajukan lagi, kemudian mundur lagi perlahan tetapi pasti. Beberapa waktu, Lia pun sepertinya sudah merasakan enak.

Setelah cairan mani Lia yang ada di lubang perawannya semakin membanjir, maka lubang kenikmatan itu sudah sedikit merekah. Aku menggenjot maju mundur dengan cepat.
Ahhh.. inikah kemaluan perawan gadis imut. Enak sekali ternyata. Hisapannya memang tiada duanya. Aku merasa keringat telah membasahi tubuhku, kulihat juga keringat Lia pun sudah sedemikian banyaknya.
Sambil kuterus berpacu, puting susu Lia kumainkan, kupelintir-pelintir dengan gemas, bibir Lia aku pagut, kumainkan lidahku dengan lidahnya. Aku merasakan Lia sudah keluar beberapa kali, sebab aku merasa kepala batang kemaluanku seperti tersiram oleh cairan hangat beberapa kali dari dalam lubang surga Lia.

Aku ganti posisi. Jika tadi aku yang di atas dan Lia yang di bawah, sekarang berbalik, aku yang di bawah dan Lia yang di atas. Lia seperti kesetanan, bagaikan cowboy menunggang kuda, oh enak sekali rasanya di batang kemaluanku. Naik turun di dalam lubang surga Lia. Sekian lama waktu berlalu, aku merasa puncak orgasmeku sudah dekat. Kubalik lagi posisinya, aku di atas dan Lia di bawah, kupercepat gerakan maju mundurku. Lalu aku peluk erat sekali tubuh kecil dalam dekapanku, kubenamkan seluruh batang kemaluanku. Aku menegang hebat.
“Crruttt… crruttt…”

Cairan maniku keluar banyak sekali di dalam lubang kemaluan Lia, sedangkan Lia sudah merasakan kelelahan yang amat sangat. Aku cabut batang kemaluanku yang masih tegang dari lubang kemaluan Lia.
Lia kubiarkan terbaring di sofa. Tanpa terasa, Lia langsung tertidur, aku bersihkan lubang kelaminnya dari cairan mani yang perlahan merembes keluar, kukenakan kembali semua pakaiannya, lalu kubopong gadis kecilku itu ke kamarnya.

Aku rebahkan tubuh mungil yang terkulai lelah dan sedang tertidur di tempat tidurnya sendiri, kemudian kucium keningnya. Terima kasih Lia atas kenikmatannya tadi. Malam pun tiba.
Keesokan harinya, Lia mengeluh karena masih merasa perih di vaginanya, untungnya Tante Linda tidak tahu. Hari berlalu terus. Sering kali aku melakukan olahraga senggama dengan Lia, tentunya tanpa sepengetahuan Oom Joko dan Tante Linda.

Kira-kira sudah berjalan setengah tahun lamanya, Lia sudah sangat pintar untuk ukuran gadis seusianya dalam melakukan olahraga senggama. Aku pun sangat memanjakannya, uang yang biasa kuhamburkan untuk membayar wanita malam, kuberikan ke Lia. Untuk menghindari kecurigaan orang tuanya, uang itu kubelikan hal-hal yang Lia suka, seperti makanan, mainan dan masih banyak lagi.

Sekarang Lia sudah kelas 2 SMP, naik kelas dengan nilai yang bagus, apa yang kulakukan dengan Lia tidak mempengaruhi belajarnya. Inilah yang membuat aku semakin sayang, dan sampai suatu saat, Tante Linda diharuskan pergi beberapa hari lamanya ke ibu kota untuk menemani Oom Joko menghadiri resepsi-resepsi pernikahan dari rekan-rekan kerja Oom Joko yang kebetulan berurutan tanggalnya.

Aku ditinggal berdua di rumah dengan Lia, memang sudah terlalu biasa, sedikit bedanya adalah sekarang sudah super bebas, tidak mengkhawatirkan kalau-kalau Tante Linda pulang dari kerja. Lia pernah menjanjikan kepadaku akan membawa teman-teman akrabnya main ke rumah untuk diajarkan olahraga senggama. Dan saat yang tepat adalah sekarang, dimana Tante Linda tidak akan ada di rumah untuk beberapa hari, dan Lia juga mulai libur karena kelasnya dipakai untuk testing uji coba siswa kelas 3.

Sangat kebetulan sekali kalau hari ini sabtu, sekolah Lia pulang sangat awal dikarenakan guru-guru sibuk menyiapkan bahan untuk testing uji coba siswa kelas 3. Lia telpon ke kantorku, menanyakan apakah aku bisa pulang cepat atau tidak. Lia juga mengatakan kalau dia membawa teman-temannya seperti yang telah dijanjikannya.
Kontan saja mendengar kabar itu, aku langsung ijin pulang. Sebelum pulang ke rumah kusempatkan mampir ke apotik untuk membeli sejumlah obat-obatan yang kuperlukan nantinya, aku ingin penantian yang begitu lamanya, di hari ini akan terlaksana.

Sesampainya di rumah, benar saja, ada tiga gadis teman akrab Lia, mereka semua cantik-cantik. Tidak kalah cantik dengan Lia. Gadis pertama bernama Anna, wajahnya cantik, hidungnya mancung, rambutnya lurus potongan pendek, tubuhnya tidak terlalu kurus, senyumnya selalu menghiasi bibirnya yang sensual, payudaranya kelihatan belum tumbuh akan tetapi satu yang membuat aku heran, dari benjolan bajunya, kutahu kalau itu puting susunya Anna, sepertinya lumayan besar.

Tetapi masa bodo, yang penting miliknya bisa dinikmati. Anna ini sepertinya tomboy, wow, kuat juga nih senggamanya, pikiran kotorku muncul mendadak. Lalu gadis kedua bernama Indah, wajahnya mirip Lia, hidungnya mancung, rambutnya lurus panjang sebahu, agaknya lumayan pendiam, tubuhnya sedikit lebih besar dibandingkan dengan Lia dan Anna, payudaranya sudah sedikit tumbuh, terlihat dari permukaan bajunya yang sedikit membukit, lumayan bisa buat diremas-remas, sebab tanganku sudah lama tidak meremas payudara montok.

Gadis yang ketiga, inilah yang membuatku terpana, namanya Devi. Ternyata Devi ini masih keturunan India, cantik sekali, rambutnya pendek, hidungnya sangat mancung, dan sepertinya sedikit cerewet. Tubuhnya sama dengan Lia, kecil dan imut, payudaranya kurasa juga belum tumbuh. Sekilas, puting susunya saja belum terlihat. Aku pulang tidak lupa dengan membawa oleh-oleh yang sengaja kubeli, aku manjakan mereka semua sesuai dengan pesan Lia. Teman-temannya ingin melihat olahraga senggama yang sering Lia lakukan. Lia memang sedikit ceroboh,

membocorkan hal-hal seperti ini, tetapi Lia menjamin, karena ketiga gadis itu adalah sahabat sejatinya.
Singkat waktu, malam pun tiba. Ketiga gadis teman Lia itu sudah berencana untuk menginap di rumah Lia, sebab besoknya adalah minggu, alias libur, seninnya juga masih libur dan lagi mereka pun sudah ijin kepada orang tuanya masing-masing untuk menginap di tempatnya Lia, alasannya menemani Lia yang ditinggal mamanya ke luar kota.
Pertama sekali, aku diperkenalkan Lia kepada ketiga temannya, dan tidak ada basa-basi seperti apa yang kulakukan kepada Lia dulu. Aku meminta Lia memutarkan film Tarzan X kesukaannya kepada ketiga temannya itu.

Gadis-gadis kecil itu rupanya sudah menantikan. Menonton pun dengan konsentrasi tinggi layaknya sedang ujian. Aku takjub melihat mereka, dan justru cekikikan sendiri melihat adegan demi adegan, sepertinya ketiga teman Lia itu sudah pernah melihat yang sesungguhnya atau pemandangan yang nyata.
Setelah film usai, aku lalu beranikan diri bertanya ke mereka. Pertama sekali adalah ke Anna yang aku nilai paling berani.
“Anna, Oom penasaran, kayaknya Anna sering lihat olahraga begituan?” tanyaku penuh selidik.
“Iya benar kok Oom… Anna sering lihat olahraga begitu, terlebih kakak Anna sama pacarnya, mereka selalu berbuat begituan di rumah” jawab Anna jujur menjelaskan dan membenarkan.
“Hah? Masak sih di rumah..” tanyaku lagi dengan heran.
“Iya, bener kok Oom, sebab papa dan mama Anna kan ngga tinggal di sini” Anna menjawab keherananku.
“Oohhh…” aku hanya bisa manggut-manggut.
“Emang sih, Anna lihatnya dengan sembunyi-sembunyi, sebab merasa penasaran sebenarnya apa sih yang kakak Anna lakukan bersama pacarnya? Ternyata seperti di film Tarzan itu Oom…” Anna menjawab dengan menerangkan tanpa merasa aneh atau bahkan malu.

Lalu aku selanjutnya bertanya kepada Indah. Indah sedikit tergagap sewaktu kutanya, ternyata Indah sendiri sudah mengetahui hal begituan secara tidak sengaja sewaktu sedang menjemur pakaian di loteng rumahnya.
Indah bercerita, tanpa sengaja dia melihat di halaman belakang tetangganya, ada yang sedang bermain seperti yang dilakukan di dalam film Tarzan X tersebut. Intinya Indah tahu kalau titit itu bisa dimasukkan ke lubang wanita.
Terakhir aku bertanya ke Devi, dengan polosnya Devi mengungkapkan kalau dia mengetahui hal-hal begituan dari melihat apa yang papa dan mamanya lakukan ketika malam hari. Sama seperti dengan pengalaman Lia pertama kali melihat hal itu.

Setelah aku mendengar cerita mereka, aku menawarkan, apakah mereka ingin melihat langsung, kompak sekali mereka bertiga menjawab ya. Lalu aku bertanya sekali lagi, apakah mereka ingin merasakannya juga, sekali lagi dengan kompaknya, mereka bertiga menjawab ya.
“Kalo begitu… Oom mulai sekarang ya…?” jantungku berdegup kencang karena girang yang tiada tara, aku tidak mengira akan semulus ini.

Aku akhirnya melepaskan seluruh pakaian yang kukenakan, sesuai dengan rencana, aku akan memamerkan olahraga senggama itu berpasangan dengan Lia, dan sebetulnya Lia yang mempunyai ide merencanakan itu semua.
Anna, Indah dan Devi memandangi terus ke bagian bawah tubuhku, apalagi kalau bukan batang kemaluanku yang sangat kubanggakan, hitam, panjang, besar, berotot, dan berdenyut-denyut. Lia sendiri sudah melepaskan seluruh pakaiannya.

Puting susu Lia sudah membenjol cukup besar karena sering kali kuhisap, dan oleh Lia sendiri sering ditarik-tarik saat menjelang tidur. Payudaranya masih belum nampak mulai menumbuh. Untuk bagian bawah, vagina Lia sudah sedikit berubah. Dulunya hanya seperti garis membujur, sekarang dari kemaluan Lia sudah mencuat bibir bibir berdaging, hal ini dikarenakan sudah sering kumasuki dengan batang kemaluanku tentunya, tetapi itu semua tidak mengurangi keindahan dan kemampuan empotnya (hisapan dan pijatan vagina).

Aku main tembak langsung saja kepada Lia, sebab aku tahu Lia sudah sangat berpengalaman sekali untuk hal beginian. Kupagut bibir Lia, tanganku memainkan puting susu dan liang nikmatnya, Lia sudah cepat sekali terangsang, kulepaskan pagutanku, lalu kuciumi puting susunya. Kuhisap bergantian, kiri dan kanan. Anna, Indah dan Devi melihat caraku memainkan tubuh telanjang Lia, napas mereka bertiga mulai memburu, rupanya nafsu ingin ikut merasakan telah menghinggapi mereka.

Sekian lama kuciumi dan hisap puting susu mungil yang sudah lumayan membenjol besar itu, aku memang sangat suka sekali menetek dan menghisap puting susu, terlebih bila melihat ibu muda sedang menyusui bayinya, ouw, pasti aku langsung terangsang hebat. Setelah puas kuberkutat di puting susu Lia dengan ciuman dan hisapan mulutku, kualihkan ke liang senggama Lia, kalau dahulu Lia tidak bisa menahan puncak orgasmenya, sekarang sudah sedikit ada kemajuan.

Kuhisap dan kuciumi liangnya, Lia masih bisa menahan agar tidak jebol, tidak lama aku merasakan Lia sudah bergetar, kupikir jika aku terlalu lama menghisap lubang senggamanya, Lia pasti tidak akan kuat lagi menahan cairan maninya keluar, maka langsung saja kumasukkan batang kemaluanku yang sudah sangat tegang itu ke lubang kenikmatan Lia. Aku tidak merasa kesulitan lagi untuk memasuki lubang vagina Lia, sudah begitu hapal, maka semua batang kemaluanku amblas ke dalam lubang senggama Lia.

Anna, Indah dan Devi melihat dengan sedikit melotot seolah tidak percaya batang kejantananku yang hitam, panjang dan sedemikian besarnya bisa masuk ke lubang senggama teman mereka, yaitu Lia. Mereka bertiga mendesah-desah aku merasa mereka sudah ingin sekali merasakan lubang kenikmatan mereka juga diterobos batang kejantananku. Aku menggerakan maju mundur, mulai dari perlahan lalu bertambah cepat, kemudian berganti posisi, berulang kali sekitar 15 menit. Aku sudah merasakan Lia akan mencapai puncak orgasmenya. Betul saja, tidak lama kemudian, Lia memelukku erat dan dari dalam lubang surganya aku merasakan ada semprotan yang keras menerpa kepala kejantananku yang berada di dalam lubang vaginanya.

Banyak sekali Lia mengeluarkan cairan mani, Lia terkulai lemas, batang kejantananku masih gagah dan kokoh, memang aku sengaja untuk tidak menguras tenagaku berlebihan, target tiga vagina perawan yang menanti harus tercapai. Lia kusuruh istirahat, Lia langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badan sekaligus beristirahat, selanjutnya kutawarkan ke Anna, Indah, dan Devi, siapa yang mau duluan. Sejenak mereka bertiga sepertinya ragu, lalu akhirnya Anna yang mengajukan diri untuk mencoba.
“Bagus Anna, kamu berani deh.” pujiku kepada Anna.

Tanpa berlama-lama, kusuruh Anna untuk membuka seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya, langsung saja Anna melakukan apa yang kusuruh, aku memandangi Anna yang mulai melepas pakaiannya satu persatu, sampai akhirnya telanjang bulat. Tubuh Anna putih bersih, apa yang tadi membuatku penasaran sudah terobati, puting susu Anna kunilai aneh, payudaranya memang belum tumbuh, akan tetapi puting susunya itu membenjol lumayan besar. Bentuknya unik dan baru kali ini aku melihatnya, bentuknya mengerucut tumpul, puting susu dan lingkaran hitam kecoklatannya menyatu dan meninggi.

Kata kamus ilmiah, puting susu berbentuk seperti ini langka sekali dan kualitas sensitifnya sangat tinggi, bisa dikatakan sangat perasa sekali. Sedangkan vaginanya masih berupa garis, dengan bagian sisinya sedikit membukit. Sepertinya vagina ini kenyal sekali dan super enak. Tidak sabar rasanya kuingin segera merasakannnya.
Aku langsung menciumi bibir Anna yang sensual itu, kupagut dengan mesra. Tanganku bergerak mengusap puting susu unik milik Anna. Benar saja, begitu telapak tanganku mengusap puting susunya, Anna merasa sangat terangsang.
“Ouwww… Oommm… enak sekali Oom..” Anna mengomentari apa yang dirasakannya.
Aku merasakan puting susu Anna mulai menegang. Segera saja kulepaskan pagutanku di bibir Anna, aku merasa senang, rupanya Anna telah tanggap dengan apa yang kumau, dengan tangannya sendiri menjepit puting susunya dan menyodorkan kepadaku.

Maka dengan rakusnya, mulailah kuciumi dan kuhisap, Anna berkali-kali menjerit kecil. Rupanya puting susu Anna sangat perasa, tanganku tanpa sadar menyentuh kemaluan Anna, ternyata vagina Anna sudah basah dan banyak juga cairan maninya yang merembes keluar. Aku terus saja menyusu dan mengempot puting susu Anna, kiri dan kanan bergantian.
“Oomm… Anna kok seperti mau pipis nih… Ada sesuatu yang mau keluar dari memek Anna nih…” Anna mengungkapkan apa yang akan terjadi.
“Tahan dikit dong…” jawabku.

Mendengar hal ini, kulepaskan hisapanku dari puting susu Anna, lalu mulutku beralih ke liang senggama Anna. Secara otomatis, Anna sudah mengangkangkan kedua kakinya, aku mencium aroma dahsyat dari liangnya Anna. Sungguh legit. Vagina Anna merah sekali dan sudah mengkilap, kujilati kemaluan yang basah itu, selanjutnya kuhisap dalam-dalam. Anna rupanya mengelinjang liar karena merasa nikmat.
“Oomm… Anna udah ngga kuat lagi nihhh… aahhh…” jerit Anna seiring dengan tubunnya yang menegang.
Saat itu, mulutku masih menghisap lubang kemaluan Anna, aku merasakan ada sesuatu yang menyemprot, rasanya asih dan gurih.

Inikah cairan mani Anna karena sudah mencapai orgame pertamanya, tanpa pikir panjang kutelan saja cairan mani itu, kujilati dengan rakus. Kulihat juga buah klitoris Anna yang kecil mencuat berdenyut-denyut. Aku sendiri merasakan sudah akan mencapai puncak orgasmeku.
“Anna.. Oom mau masukin titit Oom ke lubang memek Anna nih..” aku meminta ijin kepada Anna.
“Ya Oom, masukin saja, ayo dong cepat…” Anna rupanya sudah tidak sabar lagi ingin merasakan batang kejantananku memasuki lubang surganya.
Kuarahkan kepala senjataku ke lubang senggamanya Anna, Anna tanpa diminta memegang batang kemaluanku dan membimbingnya memasuki lubang kemaluannya. Surprise, insting Anna hebat juga nih pikirku, tanpa kesulitan, lubang vagina yang sudah banjir dengan cairan mani itu menerima kepala kemaluan dan batang kemaluanku.

Lumayan sempit juga, untungnya tertolong oleh cairan mani dan pengertian Anna membimbing masuk batang kemaluanku sehingga aku tidak kerepotan saat memasukannya.
“Blusss…” kutekan sepenuhnya, aku maju mundurkan dengan segera, perlahan, lalu cepat.
Aku merasa akan mencapai klimaksku, hisapan vagina Anna sungguh dahsyat. Ini yang membuatku tidak kuat menahan cairan maniku untuk lama keluar. Anna memang kuat sekali, aku merasakan Anna berkali-kali menyemprotkan cairan maninya, mungkin ada lima kali lebih, akan tetapi Anna masih mampu mengimbangi gerakanku, hebatnya lagi, goyangan pantatnya. Oh edan, akhirnya aku merasa tidak kuat menahan lagi, kulihat Anna pun sudah akan mencapai orgasme puncaknya.
“Anna.. kita sama-sama keluarkan yaaa.. please sayang..” pintaku sambil sekuat tenaga menahan.
“Iiiiyaaa.. Oommm.. sekarang yaaa…” Anna berkata dengan bergetar.
Aku mengeram, tubuhku menegang, tubuh kecil Anna yang kutindih, kupeluk erat sekali.
“Crottt… crrruttt… aaahhh.. seerrr…” kukeluarkan cairan mani puncak orgasmeku di dalam lubang kemaluan Anna yang sempit itu.

Karena banyaknya cairan mani di dalam lubang senggama Anna, lubang kelamin itu tidak bisa menampung semua, maka merembes dengan derasnya cairan mani itu keluar dari lubang senggama, cairan maniku yang bercampur dengan cairan mani Anna. Kucabut batang kemaluanku yang masih cukup tegang dari lubang kemaluan Anna, batang kejantananku sangat mengkilap, seperti habis di pernis. Indah dan Devi, tanpa sepengetahuanku ternyata telah telanjang bulat, rupanya mereka berdua tidak tahan melihat pergulatanku yang cukup lama dengan Anna. Memang kuakui Anna sangat kuat, cewek tomboy ternyata benar-benar hebat permainan senggamanya.

Apa yang dikatakan orang memang bukan isapan jempol, aku sudah membuktikannya hari ini lewat gadis kecil bernama Anna. Kupikir jika gadis tomboy yang sudah matang pasti akan lebih kuat lagi. Kulihat juga Lia sudah selesai membersihkan badan dan sekarang dengan penuh pengertian sibuk di dapur untuk membuat makanan. Anna yang masih terkulai lemas, kusuruh untuk mandi dulu dan istirahat, lalu setelah itu kusuruh juga untuk membantu Lia di dapur.

Indah dan Devi dengan telanjang bulat telah menghampiriku, dari pandangan mata mereka seolah meminta giliran. Aku sebenarnya merasa kasihan, aku masih cukup lelah untuk memulainya lagi. Kupikir kalau kubiarkan mereka terlalu lama menanti, pastilah akan membuat mereka kehilangan gairah nantinya, akhirnya kuminum obat yang kubeli tadi di apotik.

Kuminum 6 pil sekaligus, reaksi obat ini sangat cepat, badanku merasa panas. Melihat tubuh-tubuh kecil telanjang bulat milik Indah dan Devi, batang kemaluanku yang tadinya loyo sekarang tegang dan mengacung-ngacung, gairahku lebih membara lagi. Indah seingatku tadi masih menggunakan pakaian lengkapnya, sekarang sudah telanjang bulat, sungguh aku mengagumi tubuhnya, payudaranya sedikit menumbuh dan membukit, puting susunya kecil, mungil, coklat kehitaman telah menegang sehingga meruncing, lubang kemaluannya pun kulihat sudah basah menunggu penantian.

Lalu Devi, yang juga tadi masih kulihat berpakaian lengkap, sekarang telah telanjang bulat pula. Devi memang lain sendiri dibandingkan Anna, Lia dan Indah, mungkin karena masih keturunan India, akan tetapi Devi juga yang paling muda sendiri. Usianya selisih satu tahun lebih muda dibandingkan Anna, Indah maupun Lia. Jelas sekali dengan kurun usia relatif sangat muda, pertumbuhan payudaranya belum ada sama sekali, puting susunya juga belum menampakkan benjolan yang berarti, masih rata dengan dada.

Tetapi karena terangsang, rupanya menjadi sedikit meruncing. Lalu vaginanya pun masih biasa saja, kesimpulanku Devi masih imut sekali. Mungkin satu tahun ke depan baru ada perubahan, aku sebenarnya tidak tega untuk menerobos keperawanannya sekarang, tetapi apa komentarnya nanti, pastilah dikatakan olehnya tidak adil, bahkan yang kukuatirkan adalah Devi nantinya akan marah dan cerita tentang hal ini kepada orang lain.

Dalam waktu yang bersamaan, kurengkuh dua gadis kecil itu sekaligus. Kupagut bibir Devi, kuciumi leher dahi dan tengkuknya. Devi merasa enak dan geli, sedangkan Indah, puting susu dan payudaranya kuusap-usap dengan tanganku, payudaranya yang sudah cukup membukit menjadikan tanganku bisa meremasnya.
Indah mendesah keenakan. Aku minta ke Indah untuk memijat-mijat batang kemaluanku, ternyata Indah pandai juga memijat. Batang kejantananku semakin menegang. Pijatan Indah sungguh enak sekali, apalagi remasan tangganya di buah kejantananku.

Selanjutnya, kulepaskan pagutanku di bibir Devi, kulanjutkan dengan menghisap puting susu Devi yang meruncing kecil. Devi menggelinjang keenakan, kujilati dan kubuat cupang banyak sekali di dada Devi, sampai akhirnya aku beralih ke liangnya Devi yang sangat imut, kemaluan ini sama seperti kepunyaan anak-anak kecil yang sering kulihat mandi di sungai.
Tetapi, ah masa bodo. Devi kegelian ketika kumulai menciumi, menjilat dan menghisap vaginanya itu. Kukangkangkan kedua kaki Devi, maka terkuaklah belahan kemaluan dengan lubang yang sangat sempit. Jika kuukur, lubang kemaluan itu hanya seukuran pulpen kecil. Aku sempat gundah, apakah batang kejantananku bisa masuk? Tetapi akan kucoba, kuyakin lubang surga itu kan elastis, jadi bisa menampung batang kemaluan sebesar apapun.

Devi merasa sangat keenakan ketika kumainkan kemaluannya, berkali-kali Devi orgasme. Cairan maninya sungguh wangi. Setelah puas memainkan vagina Devi, kuminta Devi bersiap, sedangkan Indah kusuruh berhenti memainkan buah zakar dan batang kemaluanku.
Lalu kupagut bibir Indah sebentar, kemudian kuciumi leher dan tengkuknya. Indah mendesah, tidak berapa lama, kuberalih ke payudara dan puting susu Indah. Kuciumi dan hisap dengan penuh nafsu, payudara yang baru membukit itu kuremas-remas dengan gemas.

Puting susunya yang kecil itu kuhisap dan kusedot. Aku menyusu cukup lama, vagina Indah yang sudah basah pun tidak luput dari hisapanku. Devi sudah menunggu-nunggu, menantikan batang kemaluanku memasuki lubang nikmat kecilnya.
Segera saja kuselesaikan hisapanku di lubang kemaluan Indah. Kurasa dengan lubang kemaluan Indah, aku tidak akan merasa kesulitan, lubang kemaluan Indah kunilai sama dengan punya Anna dan Lia waktu pertama kali dimasuki batang kejantananku. Yang kupikir, kesulitannya adalah lubang vagina Devi, selanjutnya kusuruh Indah untuk bersiap-siap juga.

Kuludahi batang kemaluanku agar licin, lalu kuarahkan perlahan kepala kemaluanku itu ke lubang surganya Devi. Kutekan sedikit, meleset, kuposisikan lagi, tekan lagi, tetap saja meleset, tidak mau masuk. Untunglah Anna dan Lia datang, mereka berdua tanggap dengan kesulitan yang kuhadapi. Lia dengan sigap menepiskan kedua sisi vagina Devi dengan kedua sisi telapak tangannya.
Lubang senggama Devi bisa terkuak, kucoba masukkan lagi, ternyata masih meleset juga, Anna yang melihat hal itu tanpa ragu-ragu juga ikut turun membantuku. Anna mengulurkan jari tanggannya, memijat bagian atas dan bawah lubang senggama Devi, sehingga secara elastis lubang kemaluan Devi bisa lebih terkuak sedikit. Aku berkonsentrasi memasukkan kepala kejantananku ke lubang senggama Devi itu.

Kepala kemaluanku dengan sedikit kupaksakan, bisa masuk ke lubang surganya Devi, kutahu Devi merasa kesakitan. Devi hanya meringis dan dari sudut matanya meleleh air matanya. Indah yang dari tadi menunggu giliran lubang senggamanya ditembus batang kejantananku, karena mengetahui bahwa aku mengalami kesulitan, akhirnya ikutan pula membantuku memuaskan Devi.
Tanpa malu-malu, Indah menyodorkan puting susunya ke mulut Devi, layaknya ibu kepada bayinya yang minta susu. Devi mengulum puting susu Indah dengan kuat. Indah merasakan kalau puting susunya digigit oleh Devi, Indah diam saja, hanya sedikit menyeringai, menahan sakit tentunya.

Aku menekan terus, sehingga sudah separuh batang kejantananku masuk ke dalam lubang senggama Devi. Kepala kemaluanku bagaikan disetrum dan dihisap oleh suatu tenaga yang luar biasa mengenakan. Kutekan sekuat tenaga, dan “Blusss…”
Masuknya seluruh batang kejantananku ke dalam lubang kemaluan Devi diiringi dengan dua jeritan. Yang pertama adalah jeritan Devi sendiri karena merasa sakit dan enak, matanya sampai meram melek, kadang membelalak. Satunya lagi adalah jeritan Indah, sebab tanpa Devi sadari, Devi telah menggigit keras puting susu Indah yang masih dikulumnya itu.

Anna dan Lia hanya tersenyum-senyum saja, kubiarkan batang kejantananku membenam di dalam lubang senggama Devi. Kurasakan empotan-empotan vagina Devi. Setelah sekian lama aku menikmati, kumundurkan pantatku, ternyata bibir kemaluan Devi ikut tertarik.
Bibir kemaluan Devi mengikuti gerakan pantatku, begitu aku mundurkan maka bibir kemaluan Devi akan mencuat ke atas karena ikut tertarik. Sebaliknya, jika kumajukan lagi pantatku, maka bibir kemaluan Devi pun ikut mencuat ke bawah dan terbenam. Sungguh fantastis, aku tidak menyesal merasakan enaknya yang luar biasa.
Kupercepat gerakan maju mundurku, semakin lama aku merasakan lubang senggama Devi membasah dan membanjir. Lorong lubang vagina Devi pun semakin licin, tetapi tetap saja sempit, sampai akhirnya Devi terkuras tenaganya dan tidak bisa mengimbangiku mencapai puncak kenikmatan. Tubuh Devi berkali-kali menegang.
“Oommm… Devi pipis lagi… ahhh…” desahnya.

Cairan mani putih dan hangat milik Devi merembes deras keluar dari celah-celah lubang kemaluannya yang masih disumpal oleh batang kejantananku.
Devi sudah lelah sekali, aku pun sudah mulai bergetar pertanda puncakku pun sudah dekat, maka kucabut saja batang kemaluanku dari lubang senggama Devi.
Begitu kucabut, terdengar bunyi, “Ploppp…” seperti bunyi batang pompa dikeluarkan dari pipanya.
Devi kusuruh istirahat, ternyata Devi suka menyusu juga, karena puting susu Indah ternyata masih dikulumnya. Devi manja tidak mau melepaskan, sampai akhirnya, Anna yang sedang duduk-duduk berkata.
“Eh Vi… udah dong neteknya, kasihan tuh Indah, kan sekarang gilirannya dia.” Anna mengingatkan,
“Besok-besok kan masih bisa lagi…” tambah Anna.
“Iya-iya… aku tahu kok…” Devi akhirnya menyadari, lalu melepaskan puting susu Indah dari mulutnya.
“Vi… nih kalo mau… puting susuku juga boleh kamu isepin sepuasnya…” ujar Anna sambil memijat-mijat sendiri puting susunya yang membenjol paling besar sendiri.

Devi mau saja memenuhi ajakan Anna, maka kulihat Devi begitu rakusnya mengulum dan menyedot puting susu Anna. Kadang Devi nakal, menggigit puting susunya Anna, sehingga Anna menjerit kecil dan marah-marah.
Setelah lepas dari Devi, Indah kemudian menempatkan diri dan bersiap-siap. Indah mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar, sehingga terkuaklah lubang senggamanya yang sudah cukup basah karena cairan mani yang meleleh dari dinding di lubang vaginanya.
Betul juga, aku berusaha tanpa melalui kesulitan, berhasil memasuki lubang senggama Indah, seperti halnya aku pertama kali menerobos lubang kemaluan Lia dan Anna. Kumasukkan batang kejantananku seluruhnya ke dalam lubang kenikmatan Indah.

Indah menahan perih, karena keperawanannya baru saja kutembus. Tetapi karena sudah sangat bernafsunya, maka rasa perih itu tidak dirasakannya lagi, yang ada hanyalah rasa enak, geli dan nikmat. Indah meram melek merasakan adanya batang kejantananku di dalam lubang senggamanya.
“Oom Agus, gerakin dong…” Indah memintaku untuk segera memulai.
“Baik Indah, Oom minta Indah imbangi Oom ya…!” Indah tidak menjawab tetapi hanya manggut-manggut.
Kumulai saja gerakan maju mundur pantatku, batang kemaluanku masuk dan keluar dengan leluasanya, pertama dengan perlahan dan kemudian kupercepat. Indah sudah banyak belajar dari melihat langsung permainanku tadi dengan Lia, Anna, maupun dengan Devi. Indah memutar-mutar pantatnya sedemikian rupa.

Aku merasa kalau Indah yang pendiam ternyata mempunyai nafsu yang besar. Kurasa Indah akan lebih kuat mengimbangiku.
Betul juga dugaanku Indah memang kuat juga, setelah hampir seperempat jam kuberpacu, Indah masih belun juga mengeluarkan cairan maninya, sedangkan aku sendiri memang masih bisa menahan puncak orgasmeku, disebabkan aku telah minum obat dopping 6 pil sekaligus.
“Ayoooo Oomm… Indah merasa enakkk… terusiiinnn…” Indah kembali meracau.
Kuteruskan memacu, aku heran, kenapa Indah bisa selama ini, padahal Indah baru pertama kali merasakan nikmatnya senggama.
“Indah… kamu kok kuat sekali sih…?” tanyaku sambil terus memacu.
“Ini berkat obat Oom lhoooo…” jawab Indah bersemangat sambil memutar-mutarkan pantatnya ke kiri dan ke kanan, sedangkan kedua tangannya meremas-remas payudaranya sendiri dan sesekali menarik-narik puting susunya yang masih menegang.

Aku kaget juga mendengar pengakuan Indah, sampai aku berhenti melakukan gerakan. Ternyata Indah meminum obatku juga, jelas saja.
“Kok berhenti Oom… gantian Indah yang di atas ya?” kata Indah lagi.
Aku diam saja, kami berganti posisi. Kalau tadi Indah dalam posisi aku tindih, sekarang Indah yang berada di atas dan menindihku. Indah menaik-turunkan pantatnya, maju mundur, perlahan dan cepat, kadang berposisi seperti menunggang kuda, liar dan binal.

Permainan dalam posisi Indah di atas dan aku di bawah, ternyata menarik perhatian Lia. Dari tadi Lia memang hanya melihat pergulatanku dengan Indah.
“Oom Agus… masa sih kalah sama Indah…” sindir Lia kepadaku.
“Ngga dong… tenang saja Lia…” jawabku membela diri.
Kulihat juga Devi rupanya menyudahi kegiatan menyusunya dari puting susu Anna. Mereka bertiga rupanya tertarik menontonku. Kadang berkomentar yang membuatku tersenyum.
“Yaccchhh… Oom Agus ngga adil… Oom Agus curang, sama Indah bisa selama ini, sama Anna kok cepet sekali.” Anna memprotes.
“Lho, kan Anna tadi sudah kecapean, maka Oom suruh istirahat, dan cuma Indah sendiri yang belon capek nih…” lanjutku.
Indah sudah berkeringat banyak sekali, aku merasakan ada cairan hangat yang merembes di batang kejantananku. Aku sendiri mulai merasa adanya desakan-desakan dari pangkal kemaluanku.
“Oomm… Indah udah ngga kuat nahannya nih… sshh heehh…” kata Indah sepertinya menahan.
Mendengar ini, langsung saja kuganti posisi lagi. Aku kembali di atas dan Indah di bawah, kupercepat gerakanku sampai maksimal.
“Oommmm… Indahhh… aaakkkhhhh… hekkksss aahhh…” Indah menjerit histeris.

Tubuhnya menegang dan memelukku dengan erat, rupanya Indah telah mencapai puncak nikmatnya, dari dalam lubang senggamanya menyemprot berkali-kali cairan maninya yang hangat menyiram kepala kejantananku yang masih berada di dalam lubang vaginanya.
Lubang kemaluan Indah dibanjiri oleh cairan maninya sendiri, becek sekali vagina Indah. Batang kejantananku sampai terasa licin, sehingga menimbulkan bunyi berdecak. Indah sudah tidak bisa mengimbangiku, padahal aku dalam keadaan hampir sampai, katakanlah menggantung.

Kucabut saja batang kemaluanku dari lubang senggama Indah, lalu kutarik Devi yang sedang duduk bengong, kusuruh Devi tidur telentang dengan kaki di kangkangkan. Devi tahu maksudku. Segera saja Devi melakukan apa yang kusuruh. Anna dan Lia langsung riuh berkomentar.
“Yacchhh Oom Agus, kok Devi sih yang dipilih…” rungut Anna.
Sedangkan Lia hanya tersenyum kecut sambil berkata, “Ayoooo Oomm… cepetan dong… habis ini kita makan… Lia udah buat capek-capek tadi.” sambil menyuruhku menyelesaikan finalnya.

Aku seperti terhenyak. Segera saja kumasukkan batang kejantananku ke lubang senggamanya Devi yang masih merah. Beruntung sekali, lubang senggama itu masih basah oleh cairan mani, sehingga hanya dengan kupaksakan sekali saja langsung masuk.
Lubang kemaluan Devi yang begitu sempit memijat hebat dan menghisap batang kejantananku. Aku ingin menyelesaikan puncak orgasmeku secepatnya. Makin kupacu gerakanku. Devi yang tadinya sudah dingin dan kurang bernafsu langsung terangsang lagi. Tidak sampai lima menit, aku memeluk erat tubuh kecil Devi dan kumuncratkan cairan maniku di dalam lubang senggama Devi.
“Aaahhh… hiaaahhh… Cruuutttt… Crottt…”

Cairan maniku banyak sekali. Aku langsung lemas seketika. Batang keperkasaanku pun sudah mulai loyo, sungguh pergulatan yang hebat. Aku dikeroyok oleh empat gadis kecil dengan hisapan mulut senggamanya yang luar biasa.
Kucabut batang kejantananku dari lubang nikmatnya Devi. Kemudian kuajak Devi dan Indah mandi sekalian denganku. Habis mandi kami makan bersama, lumayan enak makanan buatan Anna dan Lia.
Setelah makan, aku mengevaluasi dan bercakap-cakap dengan gadis-gadis kecil itu. Ternyata Anna, Lia, Indah dan Devi masih bersemangat dan mereka mengajakku melakukannya lagi. Aku terpaksa menolak, kelihatan sekali mereka kecewa.

Untuk mengobati rasa kecewa mereka, kuberikan kepada mereka kaset BF tentang lesbian untuk ditonton. Isi ceritanya tentang hubungan badan wanita dengan wanita yang saling memberi rangsangan. Aku hanya mengawasi saja, sampai akhirnya mereka mempraktekkan apa yang baru saja mereka tonton.
Aku dikelilingi oleh gadis-gadis kecil yang haus sex. Besok harinya, kebetulan adalah hari minggu, aku memuaskan gadis-gadis kecil itu dalam berolahraga senggama, sampai aku merasa sangat kelelahan, sehari minggu itu aku bercinta dengan gadis-gadis kecil. Betul-betul enak.

Kejadian ini berlangsung lama. Aku lah yang membatasi diri terhadap mereka, sampai akhirnya mereka mengalami yang namanya masa datang bulan, dan mereka juga mengerti kalau apa yang kusebut olahraga ternyata adalah hubungan sex yang bisa untuk membuat adik bayi, tetapi mereka tidak menyesal. Jadi jika akan melakukan senggama, kutanyakan dulu jadwal mereka. Aku tidak ingin mereka hamil. Anna, Lia, Indah maupun Devi akhirnya mengetahui kapan masing-masing akan mendapatkan jatahnya.

Setelah mereka berempat duduk di bangku SMU kelas 2, bisa dikatakan telah beranjak dewasa dan matang, begitu juga umurku sudah menjadi 36 tahun. Aku sudah menjalin hubungan serius dengan wanita rekan sekerjaku, lalu aku menikahinya dan aku membeli rumah sendiri, tidak lagi kost di tempat Lia. Anna, Lia, Indah dan Devi pun sudah mempunyai pacar, tetapi mereka tidak mau melakukan hubungan senggama dengan pacarnya. Mereka hanya mau berbuat begitu denganku saja.

Karena aku sudah beristri, mereka pun memahami posisiku. Hubunganku dengan mereka tetap terjalin baik. Istriku juga menganggap mereka gadis-gadis yang baik pula, aku pun berterus terang kepada istriku mengenai apa yang sudah kualami bersama gadis-gadis itu.
Istriku memakluminya, aku sangat mencintai istriku. Akan tetapi istriku kurang bisa memenuhi kebutuhan seksku yang memang sangat tinggi. Karena istriku mengetahui kekurangannya, lalu istriku yang bijaksana mengijinkan Anna, Lia, Indah, dan Devi untuk tetap bermain seks denganku.

Pernah dalam semalam, aku melayani lima wanita sekaligus, Anna, Lia, Indah, Devi dan istriku sendiri. Dari keempat gadis kecil itu, yang paling sering menemaniku dan istriku bersenggama hanyalah Anna dan Lia. Untuk Anna, disebabkan selain orang tua dan kakak Anna tidak tinggal di kota ini, Anna takut tinggal sendiri di rumah besarnya.

Hampir tiap hari Anna menginap di tempatku. Untunglah para tetanggaku mengira kalau Anna adalah keponakan istriku. Sedangkan Lia, masih tetap seperti dahulu, papanya bekerja di ibukota dan mamanya masih bekerja di otomotif, kadang justru tidak pulang, jadi jika begitu, Lia ikut pula menginap di rumahku. Tante Linda masih percaya penuh kepadaku. Walaupun sepertinya mengetahui hubunganku dengan anak gadisnya, aku santai saja.

Cerita Dewasa Hisapan Memek Kecil Ketat

Posting Cerita Dewasa Hisapan Memek Kecil Ketat ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Humor Dewasa Bercinta Dan Pistol

$
0
0

Humor Dewasa – Kemarin ada sepasang  mencoba mengadakan eksperimen yang menarik, dan hasilnya di luar dugaan.

Ali : Saya kemarin mengadakan eksperimen yang menarik, dan hasilnya luar biasa lho.

Hasan : Ohh ya? Eksperimen apa itu?

Ali : Kamu kan tahu istri saya pelari cepat, kemarin sewaktu kami sedang melakukan hubungan suami istri, diam diam saya mengambil pistol dan menembakkannya. Mendengar suara pistol tersebut, istri saya langsung berpacu dengan cepat. Hasilnya benar benar luar biasa. Kamu boleh mencobanya.

Hasanpun berpikir untuk mencobanya nanti, besoknya mereka bertemu kembali di bar yang sama.

Ali : kamu sudah mencobanya?

Hasan : iya… (Dengan wajah sedih)

Ali : Lalu bagaimana hasilnya, kenapa kamu terlihat sedih sekali?

Hasan : Sewaktu saya pulang kemarin, ternyata istri saya sudah siap dan menunggu di ranjang. Mengikuti saran kami, diam diam saya ambil pistol dan menembaknya, mendengar suara pistol, istri saya langsung pingsan dan dari lemari pakaian seorang pria telanjang keluar sambil mengangkat tangan.

Humor Dewasa Bercinta Dan Pistol

Posting Humor Dewasa Bercinta Dan Pistol ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Berita Unik Video Melihat Isi Ekor Ular Derik

$
0
0

Berita Unik – Ular derik merupakan kelompok ular mura berbisa dari anak suku Crotalinae. Ciri khas ular ini adalah ekornya yang terdiri dari segmen segmen yang bisa menimbulkan suara yang keras bila digetarkan.

Sesuai dengan namanya ular derik bisa menghasilkan bunyi gemerincing dengan derik di ujung ekornya. Tujuannya adalah untuk memperingakatkan musuh agar tidak menggangunya. Derik tersebut tersusun dari zat tanduk kokoh berongga yang berupa segmen segmen dan dapat menimbulkan suara yang keras jika di getarkan.

Sementara itu pernahkah Anda berpikir soal ekor ular derik yang bisa berbunyi keras ketika merasa terggangu? Seorang pria mencoba mengungkapkan isi dalam ekor ular derik yang telah mati.

Bahkan ular derik yang telah mati itu, ekornya masih bisa menimbulkan suara. Ternyata dari dalam ekor ular tersebut tidak ada sesuatu apa pun. Diduga bunyi yang dihasilkan oleh ular derik berasal dari kulit ekornya.

Anda penasaran, langsung saja lihat tayangannya di bawah ini.

Berita Unik Video Melihat Isi Ekor Ular Derik

Posting Berita Unik Video Melihat Isi Ekor Ular Derik ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Cerita Lucu Ular Ini Tidak Bisa Mati

$
0
0

Cerita Lucu – Jika info ini benar, maka akan sangat mengerikan sekali. Tolong dibaca, karena informasi ini penting sekali.

Ilmuan telah menemukan spesies berbahaya, diperkirakan ini adalah mutasi dari berbagai macam gen ular. Ular ini tumbuh 1/2 Centimeter setiap makan, mereka makan setiap 30 detik sekali. Lebih mengejutkan lagi ular ini tidak bisa terluka atau mati, kecuali dengan mengigit dirinya sendiri.

Para ilmuwan saat ini melakukan penelitian cara melumpuhkan ular tersebut. Berdasarkan catatan ular ini adalah ular paling berbahaya dan berbisa sepanjang sejarah. Untungnya habitat ular ini terbatas, dan mereka hanya bisa ditemukan di Handphone NOKIA di menu game SNAKE XENZIA.

Serius amat bacanya bro? Yang emosi anda kurang piknik, judulnya aja sudah cerita lucu. Tapi yang merasa gondok kena jebakan ayo dishare, biar teman-temanmu juga gondok tapi sebenarnya tertawa.

Cerita Lucu Ular Ini Tidak Bisa Mati

Posting Cerita Lucu Ular Ini Tidak Bisa Mati ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Berita Unik Tes Ketajaman Mata

$
0
0

Berita Unik – Mari kita tes ketajaman mata anda. Caranya gampang sekali, Anda hanya disuruh memilih dan klik warna yang berbeda. Berikut ini rincian tes ketajaman mata Anda.

Lebih besar dari 40 maka Anda layak jadi Sniper.
Nilai 31 – 39 maka Anda layak jadi Pilot.Nilai 21 – 30 maka mata Anda normal.
Nilai 15 – 20 maka mata Anda Rabun.
Nilai dibawah 15 maka mata Anda SUPER RABUN, dan perlu ke dokter mata.

Klik Disini Untuk Tes Mata Anda

Berita Unik Tes Ketajaman Mata

Posting Berita Unik Tes Ketajaman Mata ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Berita Unik Lihat Sekilas dan Itu Kepribadianmu

$
0
0

Berita Unik – Gambar di bawah ini adalah hasil desain dari seorang yang berasal dari Jerman. Gambar apakah yang kami lihat pertama kali?

Berita Unik Lihat Sekilas dan Itu Kepribadianmu

A. Kelinci
B. Angsa
C. Ular
D. Ayam bakar

Jika kamu memilih A, maka kamu adalah
Kamu terlihat sangat berbeda dari luar dan dalam, kadang kadang bisa sangat hyper dan diam. Terkadang juga bisa berfantasi dan berpikir realistis. Kamu juga bisa membaca ekspresi orang orang di sekitarmu dan selalu mengambil dengan melihat kondisi sekitarmu. Kamu juga memiliki indra keenam yang kuat serta memiliki kemampuan serta keahlian yang bagus dan sangat cocok untuk menjadi seorang pemimpin. Tetapi karena kamu sangat mudah berubah, orang orang sering kali merasa bingung terhadapmu, tetapi bisa jadi ini malah salah satu poin untuk menarik lawan jenis.

Jika kamu memilih B, maka kamu adalah
Kamu memiliki kepribadian yang banyak dan pemikiran yang sangat luas dan kamu tahu bagaimana cara untuk menyembunyikan semuanya itu. Biasanya kamu baru akan menunjukan keahlianmu pada waktu yang tepat, Jujur, Mudah bergaul, dan bertanggung jawab adalah daya tarikmu yang sangat misterius untuk menarik lawan jenismu.

Jika kamu memilih C, maka kamu adalah
Kamu adalah seorang yang bijaksana dan memiliki otak yang sangat pintar, serta pemikiran yang tajam. Caramu berpikir terlihat seperti bisa membaca pikiran setiap orang sehingga wajar sekali kalau kamu memiliki banyak teman. Kamu juga adalah orang yang mudah bergaul sehingga banyak orang yang merasa nyaman di dekatmu.

Jika kamu memilih D, maka kamu adalah
Kamu mempunyai dua kepribadian dan kamu adalah orang yang sangat kreatif, terkadang kamu suka menyendiri. Tetapi terkadang kamu sedang berada dalam keramaian. Kamu memiliki kemampuan yang sangat bagus dalam setiap pekerjaanmu dan sangat teliti dalam mengerjakan segala hal. Kamu adalah orang yang bisa di andalkan sehingga orang orang percaya sepenuhnya terhadapmu.

Berita Unik Lihat Sekilas dan Itu Kepribadianmu

Posting Berita Unik Lihat Sekilas dan Itu Kepribadianmu ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Berita Misteri Penampakan Hantu Saat Susah Tidur

$
0
0

Berita Misteri – Rekaman video horor ini diambil oleh seorang wanita yang sedang melakukan rekaman ditengah malam saat dirinya susah tidur. Di video ini terekam tangan putih menyentuh kepala wanita ini dan flimnya mendadak berakhir.

Tidak ada yang lebih seram dari ini.

Saat mulai perekaman tiba tiba saja pintu yang ada dibelakangnya terbuka sendiri, dan muncul sesosok bayangan putih yang lewat dipintu, gambar di kamerapun menjadi buram sejenak, bahkan dari sudut pintu atas ada sesosok kepala yang sedang mengintipnya.

Bagian yang palin seram adalah saat kepala wanita itu di sentuh oleh tangan putih yang tidak tau dari mana datangnya. dibawah ini adalah video perekamananya.

Berita Misteri Penampakan Hantu Saat Susah Tidur

Posting Berita Misteri Penampakan Hantu Saat Susah Tidur ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.


Cerita Dewasa Memek Tante Feby

$
0
0

Cerita Dewasa – Kisah yang terjadi 3 tahun ini maih aku kenang karena kenangan ini bersama wanita yang usianya 30an, mungkin karena aku sering merasakan ABG jadi kenangan ini masih membekas , wanita ini tubuhnya terawatt bagiku sendiri wanita ini sangat menarik apalagi untuk soal seks pastinya lebih pengalaman dariku soal bercinta di ranjang.

Namun sebagai pegawai swasta yang bekerja, aku memiliki keterbatasan waktu, tidak mudah bagiku untuk mencari wanita tersebut. Hal ini yang mendorong aku untuk mengiklankan diriku pada sebuah surat kabar berbahasa Inggris, untuk menawarkan jasa ‘full body massage’.

Uang bagiku tidak masalah, karena aku berasal dari keluarga menengah dan gajiku cukup, namun kepuasan yang ku dapat jauh dari itu. Sehingga aku tidak memasang tarif untuk jasaku itu, diberi berapapun kuterima.

Sepanjang hari itu, sejak iklanku terbit banyak respon yang kudapat, sebagian dari mereka hanya iseng belaka, atau hanya ingin ngobrol. Di sore hari, kurang lebih pukul 18.00 seorang wanita menelponku.

“Hallo dengan Ivan?” suara merdu terdengar dari sana.

“Ya saya sendiri” jawabku.

Dan seterusnya dia mulai menanyakan ciri-ciriku. Selanjutnya, “Eh ngomong-ngomong, berapa sich panjangnya kamu punya?” katanya.

“Yah normal sajalah sekitar 18 cm dengan diameter 6 cm.” jawabku.

“Wah lumayan juga yach, lalu apakah jasa kamu ini termasuk semuanya,” lanjutnya.

“Apa saja yang kamu butuhkan, kamu pasti puas dech..” jawabku. Dan yang agak mengejutkan adalah bahwa dia meminta kesediaanku untuk melakukannya dengan ditonton suaminya. Namun kurasa, wah ini pengalaman baru buatku.

Akhirnya dia memintaku untuk segera datang di sebuah hotel “R” berbintang lima di kawasan Sudirman, tak jauh dari kantorku. Aku menduga bahwa pasangan ini bukanlah sembarang orang, yang mampu membayar tarif hotel semahal itu.

Dan benar dugaanku, sebuah president suite room telah ada di hadapanku. Segera kubunyikan bel di depan kamarnya. Dan seorang pria, dengan mengenakan kimono, berusia tak lebih dari 40 tahun membukakan pintu untukku.

“Ivan?” katanya.

“Ya saya Ivan,” jawabku. Lalu ia mencermatiku dari atas hingga bawah sebelum ia mempersilakan aku masuk ke dalam. Pasti dia tidak ingin sembarang orang menyentuh istrinya, pikirku.

“OK, masuklah” katanya. Kamar itu begitu luas dan gelap sekali. Aku memandang sekeliling, sebuah TV berukuran 52″ sedang memperlihatkan blue film.

Lalu aku memandang ke arah tempat tidur. Seorang wanita yang kutaksir umurnya tak lebih dari 30 tahun berbaring di atas tempat tidur, badannya dimasukkan ke dalam bed cover tersenyum padaku sambil menjulurkan tangannya untuk menyalamiku. “Kamu pasti Ivan khan? Kenalkan saya Feby” katanya lembut.

Aku terpana melihatnya, rambutnya sebahu berwarna pirang, kulitnya mulus sekali, wajahnya cantik, pokoknya perfect! Aku masih terpana dan menahan liurku, ketika dia berkata “Lho kok bingung sich”.

“Akh enggak..” kataku sambil membalas salamnya.

“Kamu mandi dulu dech biar segar, tuch di kamar mandi,” katanya.

“Oke tunggu yach sebentar,” jawabku sambil melangkah ke kamar mandi. Sementara, suaminya hanya menyaksikan dari sofa dikegelapan. Cepat-cepat kubersihkan badanku biar wangi. Dan segera setelah itu kukenakan celana pendek dan kaos.

Aku melangkah keluar, “Yuk kita mulai,” katanya.

Dengan sedikit gugup aku menghampiri tempat tidurnya. Dan dengan bodohnya aku bertanya, “Boleh aku lepaskan pakaianku?”, dia tertawa kecil dan menjawab, “terserah kau saja..”.

Segera kulepaskan pakaianku, dia terbelalak melihatku dalam keadaan polos, “Ahk.. ehm..” dan segera mengajakku masuk ke dalam bed cover juga. “Kamu cantik sekali Feby” kataku lirih.

Aku tak habis pikir ada wanita secantik ini yang pernah kulihat dan suaminya memperbolehkan orang lain menjamahnya, ah.. betapa beruntungnya aku ini. “Ah kamu bisa saja,” kata Feby.

Segera aku masuk ke dalam bed cover, kuteliti tubuhnya satu persatu. Kedua bulatan payudaranya yang cukup besar dan berwarna putih terlihat menggantung dengan indahnya, diantara keremangan aku masih dapat melihat dengan sangat jelas betapa indah kedua bongkah susunya yang kelihatan begitu sangat montok dan kencang. Samar kulihat kedua puting mungilnya yang berwarna merah kecoklatan. “Yaa aammpuunn..” bisikku lirih tanpa sadar, “Ia benar-benar sempurna” kataku dalam hati.

“Van..” bisik Tante Feby di telingaku.

Aku menoleh dan terjengah. Ya Ampuun, wajah cantiknya itu begitu dekat sekali dengan wajahku. Hembusan nafasnya yang hangat sampai begitu terasa menerpa daguku. Kunikmati seluruh keindahan bidadari di depanku ini

Mulai dari wajahnya yang cantik menawan, lekak-lekuk tubuhnya yang begitu seksi dan montok, bayangan bundar kedua buah payudaranya yang besar dan kencang dengan kedua putingnya yang lancip, perutnya yang ramping dan pantatnya yang bulat padat bak gadis remaja

Pahanya yang seksi dan aah.., kubayangkan betapa indah bukit kemaluannya yang kelihatan begitu menonjol dari balik bed cover. Hmm.., betapa nikmatnya nanti saat batang kejantananku memasuki liang kemaluannya yang sempit dan hangat, akan kutumpahkan sebanyak mungkin air maniku ke dalam liang kemaluannya sebagai bukti kejantananku.

“Van.. mulailah sayang..” bisik Tante Feby, membuyarkan fantasi seks-ku padanya. Sorotan kedua matanya yang sedikit sipit kelihatan begitu sejuk dalam pandanganku, hidungnya yang putih membangir mendengus pelan, dan bibirnya yang ranum kemerahan terlihat basah setengah terbuka, duh cantiknya.

Kukecup lembut bibir Tante Feby yang setengah terbuka. Begitu terasa hangat dan lunak. Kupejamkan kedua mataku menikmati kelembutan bibir hangatnya, terasa manis.

Selama kurang lebih 10 detik aku mengulum bibirnya, meresapi segala kehangatan dan kelembutannya. Kuraih tubuh Tante Feby yang masih berada di hadapanku dan kubawa kembali ke dalam pelukanku.

“Apa yang dapat kau lakukan untukku Van..” bisiknya lirih setengah kelihatan malu.

Kedua tanganku yang memeluk pinggangnya erat, terasa sedikit gemetar memendam sejuta rasa. Dan tanpa terasa jemari kedua tanganku telah berada di atas pantatnya yang bulat.

Mekal dan padat. Lalu perlahan kuusap mesra sambil kuberbisik, “Tante pasti tahu apa yang akan Ivan lakukan.. Ivan akan puaskan Tante sayang..” bisikku pelan. Jiwaku telah terlanda nafsu.

Kuelus-elus seluruh tubuhnya, akhh.. mulus sekali, dengan sedikit gemas kuremas gemas kedua belah pantatnya yang terasa kenyal padat dari balik bed cover. “Oouuhh..” Tante Feby mengeluh lirih.

Bagaimanapun juga anehnya aku saat itu masih bisa menahan diri untuk tidak bersikap over atau kasar terhadapnya, walau nafsu seks-ku saat itu terasa sudah diubun-ubun namun aku ingin sekali memberikan kelembutan dan kemesraan kepadanya.

Lalu dengan gemas aku kembali melumat bibirnya. Kusedot dan kukulum bibir hangatnya secara bergantian dengan mesra atas dan bawah. Kecapan-kecapan kecil terdengar begitu indah, seindah cumbuanku pada bibir Tante Feby.

Kedua jemari tanganku masih mengusap-usap sembari sesekali meremas pelan kedua belah pantatnya yang bulat pada dan kenyal. Bibirnya yang terasa hangat dan lunak berulang kali memagut bibirku sebelah bawah dan aku membalasnya dengan memagut bibirnya yang sebelah atas. ooh.., terasa begitu nikmatnya.

Dengusan pelan nafasnya beradu dengan dengusan nafasku dan berulang kali pula hidungnya yang kecil membangir beradu mesra dengan hidungku. Kurasakan kedua lengan Tante Feby telah melingkari leherku dan jemari tangannya kurasakan mengusap mesra rambut kepalaku.

Batang kejantananku terasa semakin besar apalagi karena posisi tubuh kami yang saling berpelukan erat membuat batang kejantananku yang menonjol dari balik celanaku itu terjepit dan menempel keras di perut Tante Feby yang empuk, sejenak kemudian kulepaskan pagutan bibirku pada bibir Tante Feby.

Wajahnya yang cantik tersenyum manis padaku, kuturunkan wajahku sambil terus menjulurkan lidah di permukaan perutnya terus turun dan sampai di daerah yang paling kusukai, wangi sekali baunya. Tak perlu ragu.

“Ohh apa yang akan kau lakukan.. akh..” tanyanya sambil memejamkan mata menahan kenikmatan yang dirasakannya. Beberapa saat kemudian tangan itu malah mendorong kepalaku semakin bawah dan..,

“Nyam-nyam..” nikmat sekali kemaluan Tante Feby. Oh, bukit kecil yang berwarna merah merangsang birahiku.

Kusibakkan kedua bibir kemaluannya dan, “Creep..” ujung hidungku kupaksakan masuk ke dalam celah kemaluan yang sudah sedari tadi becek itu.

“Aaahh.. kamu nakaal,” jeritnya cukup keras. Terus terang kemaluannya adalah terindah yang pernah kucicipi, bibir kemaluannya yang merah merekah dengan bentuk yang gemuk dan lebar itu membuatku semakin bernafsu saja. Bergiliran kutarik kecil kedua belah bibir kemaluan itu dengan mulutku. “Ooohh lidahmu.. ooh nikmatnya Ivan..” lirih Tante Feby.

Sementara aku asyik menikmati bibir kemaluannya, ia terus mendesah merasakan kegelian, persis seorang gadis perawan yang baru merasakan seks untuk pertama kali, kasihan wanita ini dan betapa bodohnya suaminya yang hanya memandangku dari kegelapan.

“Aahh.. sayang.. Tante suka yang itu yaahh.. sedoot lagi dong sayang oogghh,” ia mulai banyak menggunakan kata sayang untuk memanggilku. Sebuah panggilan yang sepertinya terlalu mesra untuk tahap awal ini.

Lima menit kemudian.. “Sayang.. Aku ingin cicipi punya kamu juga,” katanya seperti memintaku menghentikan tarian lidah di atas kemaluannya.

“Ahh.. baiklah Tante, sekarang giliran Tante,” lanjutku kemudian berdiri mengangkang di atas wajahnya yang masih berbaring. Tangannya langsung meraih batang kemaluan besarku dan sekejap terkejut menyadari ukurannya yang jauh di atas rata-rata.

“Okh Van.. indah sekali punyamu ini..” katanya padaku, lidahnya langsung menjulur kearah kepala kemaluanku yang sudah sedari tadi tegang dan amat keras itu.

“Mungkin ini nggak akan cukup kalau masuk di.. aah mm.. nggmm,” belum lagi kata-kata isengnya keluar aku sudah menghunjamkan burungku kearah mulutnya dan, “Croop..” langsung memenuhi rongganya yang mungil itu. Matanya menatapku dengan pandangan lucu, sementara aku sedang meringis merasakan kegelian yang justru semakin membuat senjataku tegang dan keras.

“Aduuh enaak.. oohh enaknya Tante oohh..” sementara ia terus menyedot dan mengocok batang kemaluanku keluar masuk mulutnya yang kini tampak semakin sesak.

Tangan kananku meraih payudara besarnya yang menggelayut bergoyang kesana kemari sembari tangan sebelah kiriku memberi rabaan di punggungnya yang halus itu. Sesekali ia menggigit kecil kepala kemaluanku dalam mulutnya, “Mm.. hmm..” hanya itu yang keluar dari mulutnya, seiring telapak tanganku yang meremas keras daging empuk di dadanya.

“Crop..” ia mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya. Aku langsung menyergap pinggulnya dan lagi-lagi daerah selangkangan dengan bukit berbulu itu kuserbu dan kusedot cairan mani yang sepertinya sudah membanjir di bibir kemaluannya.

“Aoouuhh.. Tante nggak tahan lagi sayang ampuun.. Vann.. hh masukin sekarang juga, ayoo..” pintanya sambil memegang pantatku. Segera kuarahkan kemaluanku ke selangkangannya yang tersibak di antara pinggangku menempatkan posisi liang kemaluannya yang terbuka lebar, pelan sekali kutempelkan di bibir kemaluannya dan mendorongnya perlahan, “Ngg.. aa.. aa.. aa.. ii.. oohh masuuk.. aduuh besar sekali sayang, oohh..” ia merintih, wajahnya memucat seperti orang yang terluka iris.

Aku tahu kalau itu adalah reaksi dari bibir kemaluannya yang terlalu rapat untuk ukuran burungku. Dan Tante Feby merupakan wanita yang kesekian kalinya mengatakan hal yang sama. Namun jujur saja, ia adalah wanita setengah baya tercantik dan terseksi dari semua wanita yang pernah kutiduri.

Buah dadanya yang membusung besar itu langsung kuhujani dengan kecupan-kecupan pada kedua putingnya secara bergiliran, sesekali aku juga berusaha mengimbangi gerakan turun naiknya diatas pinggangku dengan cara mengangkat-angkat dan memiringkan pinggul hingga membuatnya semakin bernafsu, namun tetap menjaga ketahananku dengan menghunjamkan kemaluanku pada setiap hitungan kelima.

Tangannya menekan-nekan kepalaku kearah buah dadanya yang tersedot keras sementara burungku terus keluar masuk semakin lancar dalam liang senggamanya yang sudah terasa banjir dan amat becek itu.

Puting susunya yang ternyata merupakan titik nikmatnya kugigit kecil hingga wanita itu berteriak kecil merintih menahan rasa nikmat sangat hebat, untung saja kamar tidur tersebut terletak di lantai dua yang cukup jauh untuk mendengar teriakan-teriakan kami berdua.

Puas memainkan kedua buah dadanya, kedua tanganku meraih kepalanya dan menariknya kearah wajahku, sampai disitu mulut kami beradu, kami saling memainkan lidah dalam rongga mulut secara bergiliran.

Setelah itu lidahku menjalar liar di pipinya naik kearah kelopak matanya melumuri seluruh wajah cantik itu, dan menggigit daun telinganya. Genjotan pinggulnya semakin keras menghantam pangkal pahaku, burungku semakin terasa membentur dasar liang senggama.

“Ooohh.. aa.. aahh.. aahh.. mmhh gelii oohh enaknya, Vann.. ooh,” desah Tante Feby.

“Yaahh enaak juga Tante.. oohh rasanya nikmat sekali, yaahh.. genjot yang keras Tante, nikmat sekali seperti ini, oohh enaakk.. oohh Tante oohh..” kata-kataku yang polos itu keluar begitu saja tanpa kendali.

Tanganku yang tadi berada di atas kini beralih meremas bongkahan pantatnya yang bahenol itu. Setiap ia menekan ke bawah dan menghempaskan kemaluannya tertusuk burungku, secara otomatis tanganku meremas keras bongkahan pantatnya. Secara refleks pula kemaluannya menjepit dan berdenyut seperti menyedot batang kejantananku.

Hanya sepuluh menit setelah itu goyangan tubuh Tante Feby terasa menegang, aku mengerti kalau itu adalah gejala orgasme yang akan segera diraihnya, “Vann.. aahh aku nngaak.. nggak kuaat aahh.. aahh.. oohh..”

“Taahaan Tante.. tunggu saya dulu ngg.. ooh enaknya Tante.. tahan dulu .. jangan keluarin dulu..” Tapi sia-sia saja, tubuh Tante Feby menegang kaku, tangannya mencengkeram erat di pundakku, dadanya menjauh dari wajahku hingga kedua telapak tanganku semakin leluasa memberikan remasan pada buah dadanya.

Aku sadar sulitnya menahan orgasme itu, hingga aku meremas keras payudaranya untuk memaksimalkan kenikmatan orgasme itu padanya.

“Ooo.. ngg.. aahh.. sayang sayang.. sayang.. ooh enaak.. Tante kelauaar.. oohh.. oohh..” teriaknya panjang mengakhiri babak permainan itu.

Aku merasakan jepitan kemaluannya disekeliling burungku mengeras dan terasa mencengkeram erat sekali, desiran zat cair kental terasa menyemprot enam kali di dalam liang kemaluannya sampai sekitar sepuluh detik kemudian ia mulai lemas dalam pelukanku.

Sementara itu makin kupercepat gerakanku, makin terdengar dengan jelas suara gesekan antara kemaluan saya dengan kemaluannya yang telah dibasahi oleh cairan dari kemaluan Tante Feby. “Aaakhh.. enakk!” desah Tante Feby sedikit teriak.

“Tante.. saya mau keluar nich.. eesshh..” desahku pada Tante Feby.

“Keluarkanlah sayang.. eesshh..” jawabnya sambil mendesah.

“Uuugghh.. aaggh.. eenak Tante..” teriakku agak keras dengan bersamaannya spermaku yang keluar dan menyembur di dalam kemaluan Tante Feby.

“Hemm.. hemm..” suara itu cukup mengagetkanku. Ternyata suaminya yang sedari tadi hanya menonton kini telah bangkit dan melepas kimononya.

“Sekarang giliranku, terima kasih kau telah membangkitkanku kau boleh meninggalkan kami sekarang,” katanya seraya memberikan segepok uang padaku.

Aku segera memakai pakaianku, dan melangkah keluar. Tante Feby mengantarkanku kepintu sambil sambil menghadiahkanku sebuah kecupan kecil, katanya

“Terima kasih yach.. sekarang giliran suamiku, karena ia butuh melihat permainanku dengan orang lain sebelum ia melakukannya.”

“Terima kasih kembali, kalau Tante butuh saya lagi hubungi saya saja,” jawabku sambil membalas kecupannya dan melangkah keluar.

“Akh.. betapa beruntungnya aku dapat ‘order’ melayani wanita seperti Tante Feby,” pikirku puas. Ternyata ada juga suami yang rela mengorbankan istrinya untuk digauli orang lain untuk memenuhi hasratnya.

Cerita Dewasa Memek Tante Feby

Posting Cerita Dewasa Memek Tante Feby ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Video Lucu Torpedo di Gigit Ular

$
0
0

Video Lucu – Awalnya tidak ada yang tau apa yang keluar dari lubang dinding dan mulai gerak-gerak, orang akan berpikir itu hanya mainan boneka. Setelah diamati ternyata dibalik dinding ada seorang pria yang menempelkan badannya di lubang itu. Ternyata yang di lakukan pria itu adalah memasukan Torpedo milik nya untuk sengaja di gigit oleh ular.

Langsung saja kita lihat videonya di bawah ini.

Video Lucu Torpedo di Gigit Ular

Posting Video Lucu Torpedo di Gigit Ular ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Video Lucu Logat Orang Medan Yang Lucu

Berita Misteri Bayi di Ganggu Hantu

$
0
0

Berita Misteri – Video ini memperlihatkan seorang bayi yang diduga diganggu oleh hantu, saat sedang tertidur, tiba-tiba ia menangis dan mencoba melompati pembatas kayu pada ranjang tidurnya. Anehnya, bayi kecil itu sudah bisa berdiri dengan stabil di atas

pembatas tersebut. Video ini sempat menjadi viral dan sudah di tonton lebih dari 6 juta dalam beberapa hari.

Berita Misteri Bayi di Gangu Hantu

Posting Berita Misteri Bayi di Ganggu Hantu ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Berita Fenomena Gozilla Asli di Temukan

$
0
0

Berita Fenomena – Mungkin semua sudah tau yang namanya Gozilla, monster asal jepang yang di kenal Gozilla rupanya memang nyata ada walaupun tidak sebesar Gozilla asli. Dari video yang di rekam Winkworth, hewan ini bukan termasuk binatang buas, buktinya seorang penyelam berada sangat dekat dengannya namun tidak di serang sama sekali.

Iguana laut atau disebut dengan Marine Iguana, mereka terlihat garang namun sebenarnya adalah herbivora lembut, hidup secara eksklusif pada ganggang bawah air dan rumput laut. Populasi mereka tidak terkenal, tetapi perkiraan dalam ratusan ribu mereka berada di bawah tekanan konstan dari predator non pribumi seperti tikus, kucing liar, dan anjing yang akan memakan telur mereka. Iguana laut di lindungi diseluruh dunia dan dianggap rentan terhadap kepunahan.

Berikut ini adalah video penampakan Gozilla.

Berita Fenomena Gozilla Asli di Temukan

Posting Berita Fenomena Gozilla Asli di Temukan ditampilkan lebih awal di Cerita Dewasa.

Viewing all 382 articles
Browse latest View live